Komponen Gardan Mobil
Komponen Gardan Mobil
Komponen Gardan Mobil
Berikut ini, ada 15 komponen utama gardan dan fungsinya yang wajib AutoFamily ketahui,
yaitu:
1. Drive Pinion Shaft
Komponen gardan ini adalah bagian poros roda gigi pinion yang menyatu dengan drive pinion
gear. Fungsi utamanya adalah menjadi poros pemutar untuk mengalirkan poros propeller dan
putaran.
2. Drive Pinion Gear
Drive pinion gear memiliki bentuk roda gigi layaknya nanas. Kegunaannya sebagai roda gigi
pemutar yang mengalirkan tenaga dari poros propeller ke bagian rangkaian gardan.
3.Spider Gear
Spider gear memiliki fungsi yaitu menjadi gigi pembeda putaran. Biasanya berjumlah dua dan
diletakkan dengan tingkat kemiringan 90 derajat dari side gear. Hal ini membuat mobil memiliki
tumpuan yang condong ke sisi dalam ketika berbelok.
4. Ring Gear
Bentuknya seperti cincin dengan ukuran yang cukup besar. Fungsinya adalah menjadi penerima
putaran dari drive pinion gear.
5. Spider Gear Shaft
Pergerakan spider gear menjadi lebih mudah berkat komponen ini. Walaupun ada dua spider,
namun poros gear hanya ada satu bagian saja.
6. Differential Carrier / Differential Case
Fungsi utama dari differential carrier adalah menjadi rumah untuk meletakkan beragam
komponen gardan pada mobil. Jadi dari segi ukuran cukup besar.
7. Axle Shaft Bearing
Berguna sebagai bantalan, komponen gardan ini menjadi alas bagian yang berputar terhadap axle
shaft housing yang terdiam. Memiliki jumlah dua, biasanya masing-masing terletak di bagian
side gear kiri dan kanan.
8. Side Gear
Side gear berfungsi untuk menerima putaran yang sudah dimanipulasi oleh spider gear.
Selanjutnya akan diteruskan ke bagian axle shaft.
9. Adjuster Nut
Komponen ini berbentuk mur untuk menyetel celah final gear atau gerakan dari pinion gear yang
biasanya berputar sebelum final gear bergerak.
10. Bearing Cap
Selanjutnya ada bearing cap. Komponen gardan ini berguna untuk menahan bearing as roda yang
terletak di bagian sisi side gear.
11. Axle Shaft Housing
Axle housing menjadi komponen untuk menutup sistem gardan dan as roda. Bisa dibilang
fungsinya sangat penting karena menjadi penutup utama.
12. Axle Shaft Housing Cap
Axle shaft housing cap memiliki bentuk seperti tutup yang memiliki banyak baut untuk menjadi
penutup housing. Dari komponen inilah oli gardan bisa dikeluarkan dengan mudah.
13. Differential Oil Tube
Differential Oil Tube berguna sebagai lokasi lubang pengisian oli gardan.
14. Universal Joint Flange
Universal joint flade adalah komponen untuk penerus putaran dari propeller shaft differential
agar bisa meredam perubahan sudut. Tidak hanya itu saja, komponen ini juga mampu
melembutkan perpindahan tenaga.
15. Gasket
Gasket berfungsi sebagai pencegah kebocoran dari tiap sambungan ketika ada tekanan. Dengan
gasket, maka kebocoran oli gardan bisa terhindarkan.
1. Torque Converter
Torque converter merupakan komponen transmisi otomatis yang memiliki konstruksi dan prinsip
kerja yang sama dengan kopling fluida. Komponen ini dipasang pada sisi input shaft transmisi
dan diikat dengan menggunakan baut ke flywheel crankshaft. Komponen ini diisi dengan minyak
transmisi yang memiliki fungsi untuk memperbesar momen mesin dan kemudian diteruskan ke
transmisi.
Torque converter dilengkapi dengan sudut-sudut yang berbentuk seperti kurva dan stator yang
dipasang di antara pump impeller dengan turbine runner.Stator ini berfungsi untuk mengubah
aliran minyak searah dengan putaran pompa impeller dengan menggunakan tenaga yang ada di
dalam minyak. Torque converter mengubah momen dalam langkah yang tidak memiliki batas.
Pada saat mobil dalam keadaan di rem, converter tetap ada dan terjadi sirkulasi minyak namun
akan memberikan penambahan momen yang berfungsi sebagai kopling seperti kopling Berikut
beberapa fungsi torque converter:
2. Brake
Brake merupakan salah satu komponen yang ada pada planetary gear ( sun gear, ring gear, atau
carrier) yang dapat bergerak untuk mendapatkan perbandingan gigi yang dibutuhkan kendaraan.
Brake dapat dioperasikan dengan tekanan hidrolik. Ada dua jenis brake yang ada yaitu band type
brake serta wet multiple disc brake. (Baca juga: Cara Membersihkan Interior Mobil)
Pada jenis multiple disc brake, plate-plate yang ada diikatkan pada transmisi dan disc yang
berputar integral dengan masing-masing planetary gear set yang ditekan satu sama lainnya untuk
memegang bagian dari planteray gear tersebut agar tidak dapat bergerak.
Sedangkan untuk tipe band brake, jenis ini dilingkarkan di sekeliling brake drum yang disatukan
dengan salah satu bagian dari planetary. Bila tekanan hidrolik bekerja pada piston yang berkaitan
dengan brake band, maka brake band akan mengikat brake drum untuk memegang bagian dari
planetary agar tidak dapat bergerak. (baca juga: Cara Mencuci Mesin Mobil).
Komponen ini menghubungkan antara torque yang digunakan untuk memindahkan momen
mesin ke intermediate shaft serta memutuskan hubungan torque converter dariconverter dari
planetary gear untuk menghentikan perpindahan momen mesin.
Clucth berjenis multiple disc ini terdiri dari beberapa dics yang disusun secara bolak balik.
Clutch ini dihubungkan serta dibebaskan dengan tekanan hidrolik. Sedangkan one-way clucth
terdiri dari komponen inner race dan outer race serta sprag (roller) yang ditempatkan diantara
keduanya. Jenis clucth ini hanya dapat meneruskan momen puntir ke satu arah saja.
Berikut adalah komponen transmisi otomatis pada mobil yang juga sering anda jumpai pada
kendaraan mobil anda. Dengan adanya model gambar seperti ini maka akan membuat anda lebih
paham tentang komponen otomatis.
4. Hydraulic Control System
Komponen ini teridir dari oli pan yang memiliki fungsi sebagai reservoir fluida, pompa oli yang
berfungsi untuk membangkitkan tekanan hidrolik, katup-katup memiliki berbagai macam fungsi,
serta pipa saluran fluida yang dapat mengalirkan minyal transmisi ke clucth, brake serta
komponen lainnya yang ada di hydraulic control system. Fungsi dari bagian hydraulic control
system antara lain adalah:
5. Manual Linkage
Selain yang sudah di jelaskan di atas maka di samping ini juga merupakan salah satu komponen
otomotis yang akan anda jumpai pada kendaraan mobil anda. Anda harus mengetahui posisi letak
komponen ini.
Sistem transmisi otomatis melakukan up-shift dan down-shift secara otomatis. Untuk
mengoperasikan nya, terdapat dua buah linkage yang dioperasikan secara manual oleh
pengendara yang dihubungkan dengan menggunakan transmisi otomatis.
Linkage merupakan selector lever dengan cable serta accelerator pedal dan throttle cable.
Dengan adanya sistem komponen ini maka mobil anda bisa berfungsi dengan maksimal. Anda
juga harus sering – sering mengecek komponen mesin mobil anda seperti ini dan bahkan perlu
adanya perawatan yang khusus.
6. Shifting Control
Komponen otomatis yang lain nya yang juga harus anda ketahui dan anda perhatikan adalah
Shifting Control. Dimana ini merupakan komponen yang paling di utamakan dalam kendaraan.
Pada sistem hydraulic control akan mengubah beban mesin dan kecepatan kendaraan menjadi
hydraulic. Berdasarkan kondisi inilah tekanan hidrolik kemudian dialirkan ke kopling, rem, serta
planetary gear untuk mengubah getaran ratio secara otomatis yang disesuaikan dengan kondisi
pengemudi kendaraan.
Apabila anda sudah mengetahui apa saja fungsi – fungsinya maka anda bisa lebih hati – hati dan
waspada dalam menggunakan kendaraan anda dan anda juga sudah menentukan jadwal sendiri
untuk melakukan pemeriksaan dan pengecekan secara rutin. Pengecekan dengan cara sendiri di
rumah atau dengan mendatangi bengkel kepercayaan anda.
7. Pedal Akselerasi
Komponen ini dihubungkan menggunakan kabel pada throttle valve. Derajat penekanan
akselerasi yang juga merupakan pembukaan throttle valve kemudian diteruskan ke sistem
transmisi menggunakan kabel ini. Sistem transmisi otomatis akan melakukan shift up dan down
up tergantung dari beban mesin serta pengemudi yang dapat mengubahnya dengan mengatur
penekanan pedal akselerasi.
Komponen ini juga membutuhkan perawatan khusus dan juga harus di perhatikan kebersihannya.
Sebagai pemilik kendaraan anda juga harus mengetahui fungsi – fungsi komponen yang berada
pada kendaraan mobil anda.
Salah satu komponen otomatis pada mobil anda adalah pedal akselerasi. Apabila anda tidak
mengetahui nama dari komponen ini maka artikel ini sangat cocok untuk anda dan membantu
anda untuk mengetahui nama – nama komponen dan fungsi dari komponen tersebut.
ATF atau merupakan kepanjangan dari Automatic Tranmission Fluid merupakan minyak
pelumas yang dicampurkan dengan beberapa bahan tambahan yang digunakan untuk melumasi
transmisi otomatis. Hal inilah yang membedakan nya dari jenis minyak lainnya. Sistem transmisi
otomatis harus selalu menggunakan ATF yang sudah ditentukan.
Penggunaan ATF yang berbeda akan membuat kemampuan transmisi otomatis akan menurun.
Untuk memastikan bahwa sistem transmisi otomatis dapat bekerja dengan benar, tingkat level
minyak juga perlu diperhatikan. Untuk memeriksanya, anda dapat menggunakan dipstick pada
saat mesin berputar dan transmisi berada pada suhu normal serta tuas transmisi berada di posisi
P. Berikut beberapa fungsi ATF:
Kaliper
Komponen pertama pada rem cakram yang mesti Sahabat tahu adalah kaliper. Fungsi utama
komponen ini adalah sebagai pengimpit kampas rem ke piringan cakram, serta menopang piston
dan kampas rem. Kaliper terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu:
Fixed Calliper, merupakan kaliper yang menyatu dengan brake support yang ada pada
rem cakram.
Floating Calliper, adalah kaliper yang bisa bergerak ke kanan dan kiri, memiliki dua sisi,
serta letaknya tak jauh dari brake support. Salah satu sisi jenis kaliper ini sudah
dilengkapi dengan piston brake.
Piston Brake
Ini adalah komponen rem cakram mobil yang letaknya ada pada satu sisi kaliper. Terutama
kaliper berjenis Floating Calliper. Ciri khas komponen ini adalah bentuk badannya yang serupa
tabung, serta memiliki lekukan di salah satu ujungnya.
Ujung yang memiliki lekukan itu nantinya bisa dipakai untuk menyimpan karet pelindung debu.
Adapun fungsi utama dari iston brake sendiri adalah membantu kaliper menekan kampas rem ke
piringan cakram.
Kampas Rem
Sahabat pasti tak asing mendengar nama komponen ini. Apalagi, jika Sahabat sudah membaca
pembahasan dua komponen sebelumnya. Komponen bernama brake pads inilah yang nanti bakal
ditekan oleh kaliper dan piston brake, supaya dia bisa menekan piringan cakram.
Kampas rem sendiri bisa terbuat dari bahan saja. Namun, lazimnya komponen ini dibuat dari
asbes, keramik, sinter, ataupun semi metal. Komponen ini sendiri cukup mudah ditemukan di
pasaran.
Jika hendak membeli komponen ini, pilihlah bahan yang paling tahan lama. Selain itu, pilih juga
yang kualitasnya tinggi. Bila perlu, belilah kampas rem yang telah direkomendasikan oleh
pabrikan mobil Sahabat.
Jangan sampai memakai kampas rem berkualitas rendah. Sebab, hal itu bisa memicu terjadinya
rem cakram mobil bunyi.
Piringan Cakram
Kalau yang satu merupakan komponen yang ditekan oleh kampas rem. Setelah mendapatkan
tekanan dari kampas rem, komponen ini akan meneruskan tekanan tersebut ke komponen
lainnya, yaitu poros roda.
Nantinya, poros roda akan memberi tekanan pada roda mobil agar berhenti saat proses
pengereman. Piringan cakram sendiri kini tersedia dalam dua tipe, yakni:
Ventilated Disc, adalah piringan cakram yang memiliki rongga-rongga kecil. Rongga-
rongga tersebut nantinya akan melepaskan panas yang muncul pada proses pengereman.
Solid Disc, merupakan piringan cakram yang daya cengkramnya kuat, serta memiliki
ketebalan tinggi.
Minyak Rem
Tanpa komponen satu ini, sebuah rem cakram mobil tak akan bisa berjalan. Pasalnya, minyak
rem mampu menyalurkan tenaga gerak dari pedal ke kaliper, lalu ke kampas rem dan piringan
cakram, serta ke ban mobil.