Fisiografi Lombok Ppiob Tahap Ii
Fisiografi Lombok Ppiob Tahap Ii
Fisiografi Lombok Ppiob Tahap Ii
Strtaigrafi Nusa Tenggara Barat pada dasarnya secara umum merupakan batuan tersier
(batuan tertua), dan batuan kuarter (batuan termuda), serta didominasi batuan vulkanik dan
alluvium. Batuan tersiernya merupakan perselingan antara sandstone kuarsa, breksi, lava,
tuff, batu gamping, dan dasit. Batuan termudanya, pulau Lombok merupakan perselingan dari
breksi gampingan, lava, breksi, lava tuff, tuff, batu apung, serta breksi lahar. Sedang di pulau
Sumbawa, terdiri atas terumbu, koral terangkat, konglomerat, tanah merah hasil vulkanik,
gunungapi tua, gunungapi Sangeangapi, gunungapi Tambora, gunungapi muda dan
batugamping koral. Pada kedua pulau tersebut, terdapat endapan pantai dan alluvium cukup
luas.
Tatanan geologi Nusa Tenggara Barat merupakan wilayah yang berada pada kawasan
pertemuan dua lempeng, yaitu lempeng Indo-Australia dan lempeng Australia yang
bertumbukan, menghasilkan tiga vulkan aktif bertipe A, yaitu gunung Rinjani, gunung
Tambora, dan gunung Sangeangapi. Pada pulau Flores justru memiliki struktur geologi yang
sama dengan pulau Jawa. Namun terdapat perbedaan pada struktur genatiklinal yang sebagian
besar mengalami proses tektonik sekunder dermal, yaitu proses peluncuran menuju dasar
laut, khususnya bagian utara.
BENDUNGAN PENGGA :
Formasi Kalipalung (TQp) terdiri atas perselingan breksi gampingan dan lava.
Singkapan batuan kebanyakan dijumpai di sekitar sungai hingga daerah pasang surut pantai
tenggara Pulau Lombok, serta di beberapa tempat di permukaan perbukitan bergelombang.
Sebanyak tiga puluh percontoh matriks breksi gunung api telah diambil dari formasi ini.
Breksi gunung api penyusun Formasi Kalipalung secara umum bertekstur piroklastika aliran
atau merupakan endapan lahar. Beberapa kekar gerus dan kekar tarik hadir di dalam
singkapan yang telah terisi oleh kalsit. Batuan terpilah sangat buruk dengan beberapa
fragmen yang berukuran sangat besar mengambang. Batuan berkemas tertutup dan terdukung
fragmen yang berbentuk sangat meruncing hingga meruncing tanggung. Ukuran fragmen
sangat beragam hingga mencapai lebih dari 2 m, sering berukuran 5 - 50 cm. Komponen
fragmen ini terdiri atas andesit, andesit porfiri, andesit basalan, basal, dan batuan terubah.
Persentase kehadiran antara andesit dan basal hampir seimbang. Matriks breksi
gunung api pada umumnya berukuran pasir sangat kasar dan bersifat agak keras hingga rapuh
dapat diremas. Namun demikian, material berukuran lanau hingga lempung masih dijumpai
di dalam matriks breksi gunung api tersebut. Fraksi lanau dan lempung semakin menjadi
banyak apabila batuan telah terkena proses pelapukan dan ubahan. Beberapa di antara matriks
breksi gunung api ini bersifat gampingan, dan diperkirakan berasal dari pengisian rongga dan
atau kekar oleh mineral kalsit
BENDUNGAN MAPASAN
Formasi Kawangan (Tomk) berumur Miosen Bawah tersebar di bagian barat, terdiri
atas perselingan batu pasir kuarsa, batu lempung dan bereksi.
BENDUNGAN TIBU KUNING