Fisiografi Lombok Ppiob Tahap Ii

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

 Fisiografi

Pulau Lombok terbentuk oleh suatu depresi yang memanjang (longitudinal


depresion), yang sebagian besar sudah terisi dan tertutupi oleh suatu seri gunungapi muda.
Menurut Van Bemelen (1949), mengelompokkan Pulau Lombok ke dalam Zona Volcanic
Inner arc bersama dengan Pulau Bali, Sumbawa, dan Flores menerus ke timur sampai
Pulau Alor kemudian berakhir di Pulau Kisar.

Gambar 1. Posisi Pulau Lombok (Chamalaun, 1982)

 Stratigrafi Regional Pulau Lombok


Lombok (Andi Mangga, S., drr., 1994). Adapun stratigrafi kedua lembar peta geologi
tersebut adalah sebagai berikut :

Stratigrafi Peta Geologi Lembar Lombok dari muda ke tua :


 Aluvium tersusun oleh kerakal, kerikil, pasir, lempung, gambut dan pecahan koral.
 Batuan Gunungapi Tak Teruraikan tersusun oleh lava, breksi dan tuf Gunung Pusuk,
Nangi dan Rinjani.
 Formasi Lekopiko tersusun oleh tuf berbatuapung, breksi lahar dan lava.
 Formasi Kalibabak tersusun oleh Breksi dan lava.
 Formasi Kalipalung tersusun oleh perselingan breksi gampingan dan lava.

Strtaigrafi Nusa Tenggara Barat pada dasarnya secara umum merupakan batuan tersier
(batuan tertua), dan batuan kuarter (batuan termuda), serta didominasi batuan vulkanik dan
alluvium. Batuan tersiernya merupakan perselingan antara sandstone kuarsa, breksi, lava,
tuff, batu gamping, dan dasit. Batuan termudanya, pulau Lombok merupakan perselingan dari
breksi gampingan, lava, breksi, lava tuff, tuff, batu apung, serta breksi lahar. Sedang di pulau
Sumbawa, terdiri atas terumbu, koral terangkat, konglomerat, tanah merah hasil vulkanik,
gunungapi tua, gunungapi Sangeangapi, gunungapi Tambora, gunungapi muda dan
batugamping koral. Pada kedua pulau tersebut, terdapat endapan pantai dan alluvium cukup
luas.

Tatanan geologi Nusa Tenggara Barat merupakan wilayah yang berada pada kawasan
pertemuan dua lempeng, yaitu lempeng Indo-Australia dan lempeng Australia yang
bertumbukan, menghasilkan tiga vulkan aktif bertipe A, yaitu gunung Rinjani, gunung
Tambora, dan gunung Sangeangapi. Pada pulau Flores justru memiliki struktur geologi yang
sama dengan pulau Jawa. Namun terdapat perbedaan pada struktur genatiklinal yang sebagian
besar mengalami proses tektonik sekunder dermal, yaitu proses peluncuran menuju dasar
laut, khususnya bagian utara.

 Geologi Ekonomi Pulau Lombok


1. Bahan Galian Emas
Daerah prospek G. Simba terletak ± 5 Km selatan Desa Pelangan, di wilayah
Dusun Mecanggah, Kecamatan Sekotong Tengah, Kabupaten Lombok Barat.
Daerah prospek dijumpai mulai dari lereng hingga ke puncak G. Simba (339,64
m) dan menerus ke arah Barat Daya, seluas 2,5 x 1,5 km2 . Hasil pemetaan
geologi lapangan menunjukkan daerah G. Simba tersusun oleh batuan tufa, breksi
dan diorit.

2. Bahan Galian Lain


Potensi bahan galian lain yang tedapat di sekitar G. Simba yaitu batuan diorit
yang terletak di selitar Dusum Mecanggah, berupa stock yang cukup besar,
dengan luas ± 190 Ha, dan sampai sat ini belum dimanfaatkan. Diperkirakan
sumberdaya hipotetik diorit/andesit di daerah tersebut 80.000.000 m3 , dengan
perhitungan tinggi bukit 100 m. Disamping itu di sepanjang S. Pelanggan terdapat
boulder-boulder andesit yang cukup potensial. Selain boulder andesit disepanjang
S. Pelanggan terendapkan juga pasir yang kualitasnya cukup baik. Kedua bahan
galian ini telah dimanfaatkan rakyat setempat untuk pembangunan rumah dan
prasarana jalan.

 BENDUNGAN PENGGA :
Formasi Kalipalung (TQp) terdiri atas perselingan breksi gampingan dan lava.
Singkapan batuan kebanyakan dijumpai di sekitar sungai hingga daerah pasang surut pantai
tenggara Pulau Lombok, serta di beberapa tempat di permukaan perbukitan bergelombang.
Sebanyak tiga puluh percontoh matriks breksi gunung api telah diambil dari formasi ini.
Breksi gunung api penyusun Formasi Kalipalung secara umum bertekstur piroklastika aliran
atau merupakan endapan lahar. Beberapa kekar gerus dan kekar tarik hadir di dalam
singkapan yang telah terisi oleh kalsit. Batuan terpilah sangat buruk dengan beberapa
fragmen yang berukuran sangat besar mengambang. Batuan berkemas tertutup dan terdukung
fragmen yang berbentuk sangat meruncing hingga meruncing tanggung. Ukuran fragmen
sangat beragam hingga mencapai lebih dari 2 m, sering berukuran 5 - 50 cm. Komponen
fragmen ini terdiri atas andesit, andesit porfiri, andesit basalan, basal, dan batuan terubah.

Persentase kehadiran antara andesit dan basal hampir seimbang. Matriks breksi
gunung api pada umumnya berukuran pasir sangat kasar dan bersifat agak keras hingga rapuh
dapat diremas. Namun demikian, material berukuran lanau hingga lempung masih dijumpai
di dalam matriks breksi gunung api tersebut. Fraksi lanau dan lempung semakin menjadi
banyak apabila batuan telah terkena proses pelapukan dan ubahan. Beberapa di antara matriks
breksi gunung api ini bersifat gampingan, dan diperkirakan berasal dari pengisian rongga dan
atau kekar oleh mineral kalsit
 BENDUNGAN MAPASAN

Formasi Penggulung (Tomp) berumur Miosen Bawah tersebar luas di bagian


timur, terdiri atas breksi, lava, tufa dengan lensa-lensa batu gamping yang
mengandung mineral sulfida dan uraturat kuarsa, terdapat indikasi unsur logam Au,
Cu, Pb, dan Fe.
 BENDUNGAN TELAGA LEBUR

Formasi Kawangan (Tomk) berumur Miosen Bawah tersebar di bagian barat, terdiri
atas perselingan batu pasir kuarsa, batu lempung dan bereksi.
 BENDUNGAN TIBU KUNING

Formasi Penggulung (Tomp) berumur Miosen Bawah tersebar luas di bagian


timur, terdiri atas breksi, lava, tufa dengan lensa-lensa batu gamping yang
mengandung mineral sulfida dan uraturat kuarsa, terdapat indikasi unsur logam Au,
Cu, Pb, dan Fe.

Anda mungkin juga menyukai