Asuhan Terintegrasi
Asuhan Terintegrasi
Asuhan Terintegrasi
ASUHAN TERINTEGRASI
Oleh :
Kelompok 17
1. Adhi Khoiril Wiradhika 2011604070
2. Serina Puji Astuti 2011604141
3. Khairur Roziqin 2011604071
4. Dwi Ayu Saputri 2011604072
5. Fiqri Alamsyah 2010505067
6. Ranti Maulina 2010505068
7. Ik Tara Rista 2010505069
8. Anggun Cintia Siska 2010505070
9. Kholifatul Hasanah 1910301147
10. Mio Figlio R.M 1910301148
11. Steffani Puja Ballu 1910301149
12. Nila Ayu Nurazizah 1910301150
Pemeriksaan Radiologi
A. Persiapan Alat dan Bahan
1. Pesawat sinar X
2. Kaset dan film uk 30 x 40 cm
3. Grid
4. Marker
5. Gonat scale
B. Persiapan Pasien
1. Penyampaian informasi dan komunikasi yang baik dan jelas kepada pasien dan
keluarga pasien tentang pelaksanaan pemeriksaan
2. Melepas benda logam yang mengganggu gambaran
3. Pengosongan daerah vesika urinaria
C. Teknik Pemeriksaan :
1. Proyeksi : AP/PA
a. Posisi Pasien : Supine/prone diatas meja pemeriksaan
b. Posisi Objek :- MSP Pertengahan kaset
- Rongga abdominal dipertengahan kaset
- Posisikan knee joint sejajar
c. Central Ray : Vertikal tegak lurus kaset
d. Central Point : Pertengahan SIAS atau L-3
e. Batas Atas : Diafragma
f. Batas Bawah : Simphysis pubis
g. Faktor Eksposi : kV = 80-90, mAs 16,
h. FFD : 90-100 cm
2. Proyeksi : Lateral
a. Posisi Pasien : Miring salah satu sisi tubuh
b. Posisi Objek :- Daerah abdomen pada pertengahan film
- Kedua lengan diatas sebagai ganjalan kepala
- Kedua tungkai flexi maksimal
- Axilare plane tegak lurus meja pemeriksaan
c. Central Ray : Vertikal tegak lurus kaset
d. Central Point : pada axilare plane setinggi lumbal ke-3
e. Batas Atas : Diafragma
f. Batas Bawah : Simphysis pubis
g. Faktor Eksposi : kV = 80-90, mAs 16,
h. FFD : 90-100 cm
D. Kriteria Radiograf :-
2. Pengakhiran Anestesi
(Diisi dengan Jam pasien dilakukan Ekstubasi, Keadaan Pasien)
C. Pemantauan di Recovery Room
Aldert/
Jam TD N SPO2 O2 RR Bromage Tindakan
Score
Pasien dilakukan monitor
14.10 114/77 90x/ 2lt/ 22x/ >8 selama 30 menit lalu
100%
WIB mmHg mnt mnt mnt dipindahkan ke ruang
kenanga/inap
Intra Anestesi
Post Anestesi
V. Tindakan Fisioterapi
A. Diagnosis Medis : breech
B. Catatan Klinis :
1) Hemoglobin : 13 g/dl
2) Hematocrit : 42,1%
3) Leukosit : 8,6 ribu/ul
4) Trombosit : 432 ribu/ul
5) HbsAg : non reaktif
6) Golongan darah : A
7) Ureum : 23 mg/dl
8) Kreatinin : 0,65 mg/dl
9) GDS : 97 mg/d
C. Terapi Umum (General Treatment) :
1) Breathing Exercise
2) Senam Nifas
3) Mobilisasi dini
D. Rujukan Fisioterapi dari Dokter : Obgyn
VI. Segi Fisioterapi
A. Anamnesis (Auto/Hetero)
1. Keluhan Utama : Nyeri tidak tertahankan pada inchisi perut,
belum dapat miring kanan- kiri dan terapat bengkak pada kaki
2. Riwayat Penyakit Sekarang : Nyeri tidak tertahankan pada inchisi perut
3. Riwayat Penyakit Dahulu : operasi section caesarea 7 tahun yang lalu,
didiagnosa breech dan sudah pernah dilakukan external cephalic version
(ECV) beberapa hari sebelumnya.
4. Riwayat Penyakit Penyerta :-
5. Riwayat Pribadi Dan Keluarga :-
6. Anamnesis Sistem:
Sistem
Kepala dan Leher Normal
Kardiovaskuler Normal
Respirasi Normal
Gastrointestinalis Normal
Nervorum Normal
B. Pemeriksaan Umum
1. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital :
2) Gerak Pasif :
a. Persiapan alat
1. Tensimeter – untuk mengukur tekanan darah.
b. Persiapan Pasien
Aktivitas Nilai
T1 T2
Makan
Minum
Perawatan diri
Berpakaian
BAK
BAB
Pengunaan Toilet
Transfer
Mobilisasi
Naik turun tangga
Total
Evaluasi dapat dinilai berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan terkait
IPPA, PFGD, spesifik (VAS, MMT, antropometri, goneometer), dan hasil indeks
barthel. Perlu ditinjau kembali apakah pemberian intervemsi yang telah dilakukan
tersebut menunjukkan adanya perubahan kearah yang lebih baik atau tidak. Apabila
menunjukkan progress yang baik maka intervensi dapat dilanjutkan atau ditingkatkan
intensitasnya. Namun, apabila belum menunjukkan kemajuan maka dapat dievaluasi
kembali penyebabnya atau dilakukan penggantian jenis intervensi.
L. Hasil Evaluasi Terakhir