Askep Perioperatis RSAY

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

I. PENGKAJIAN
IDENTITAS KLIEN

Nama : Ny. W
Umur : 61tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Gol. Darah : O+
Alamat : Desa Donomulyo, Bumi Agung
Tanggungan : BPJS
No. RM : 376648
Tgl. MRS : 13 Februari 2020
Diagnosa medik : Osteonecrosis Acetabulum sinistra

A. RIWAYAT PRAOPERATIF
1. Pasien mulai dirawat tgl : pkl :13 Febuari 2020 pukul 10.50
WIB di Ruang Bedah Bawah RSUD Ahmad Yani lalu diantar keruang operasi pada
tanggal 14 Febuari 2020 pukul 14.00 WIB diantar petugas kesehatan.
2. Ringkasan hasil anamnese preoperatif :
Riwayat penyakit dahulu:
Pasien memiliki riwayat pengapuran tulang sejak 8 tahun yang lalu. Hipertensi dan DM
disangkal.

Riwayat penyakit sekarang:


Pada saat dilakukan pengkajian di ruang operasi pada tanggal 14 Febuari 2020 pukul
14.00 WIB diantar petugas kesehatan, didapatkan data dengan keluhan nyeri pada
panggul kiri, nyeri dirasakan hilang timbul, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk benda

1
tajam, nyeri dirasakan menyebar hingga ke lutut, skala nyeri 5, nyeri bertambah saat
pasien berjalan dan berkurang saat istirahat dan tidur.
Pasien mengatakan khawatir akan efek setelah operasi
3. Hasil pemeriksaan fisik
a. Tanda- tanda vital, Tgl :14 Febuari 2020 Jam : 14.00 WIB
Kesadaran : compos mentis GCS : E4 V4 M5 Orientasi : baik
Suhu :36,8oc TD:104/84 mmHg Nadi :104x/menit RR :18x/menit
b. Pemeriksaan Fisik
 Kepala & Leher :
Kepala tampak bersih, tidak ada lesi, tidak ada nyeri, fungsi pergerakan leher baik,
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, konjungtiva an anemis, sclera an icteric.
 Thorax (jantung & paru) :
Paru :
Inspeksi : tampak gerakan dada simetris, tidak ada retraksi otot bantu
pernapasan
Palpasi : taktil frekmitus paru kanan dan kiri sama
Perkusi : terdengar suara sonor kanan dan kiri sama
Auskultasi : suara napas terdengar vesikuler
Jantung :
Inspeksi : tidak terlihat ictus cordis, bentuk dada simetris
Palpasi : tidak tebara ictus cordis
Perkusi : - Batas jantung kanan atas ICS II linea parastrenalis dextra
- Batas jantung kiri atas ICS II linea mid clavukula dextra
- Batas kiri bawah ICS V mid clavikula sinistra
- Batas kanan bawah ICS IV mid strenalis dextra
Auskustasi : S1 dan S2 reguler murni
 Abdomen :
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada benjolan
Auskultasi : bising usus 8x/menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa
Perkusi : timpani

2
 Ekstremitas (atas dan bawah) :
Ekstremitas kanan atas terpasang infus RL 20 tpm dan pada ekstremitas kiri bawah
terdapat nyeri pada panggul hingga ujung kaki, kekuatan otot 5 5
 Genetalia & Rectum: 5 5
Tidak ada kelainan pada genitalia dan pasien tampak terpasang kateter

Pemeriksaan Penunjang :
a. ECG Tgl: 13 Febuari 2020 Jam :14.00 WIB
Hasil : nadi dan irama jantung reguler,
b. X- Ray
Kesan : OA dengan geode hip joint sinistra
c. Hasil laboratorium, Tgl : 11 febuari 2020 Jam : 10.00 WIB

Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan


Leukosit 9,54 5-10 /µL
Eritrosit 3,41 3,09-5.05 /µL
Hemoglobin 13 12-16 g/dL
Hematokrit 28,5 37-48 %
MCV 83,6 80-92 fL
MCH 26,3 150-450 /µL
MCHC 33,8 32-36 g/dL
Trombosit 263 150-450 /µL
RDW 14,3 12,4-14,4 %
MPV 7,70 7,3-9 fL

d. Pemeriksaan lain:
Skala Nyeri menurut VAS ( Visual Analog Scale )

3. Prosedur khusus sebelum pembedahan


No Prosedur Ya Tdk Wakt Keterangan
u

3
1 Tindakan persiapan psikologi spasien ⱱ
2 Lembar informed consent ⱱ
3 Puasa ⱱ
4 Pembersihan kulit (pencukuran rambut) ⱱ
5 Pembersihan saluran pencernaan (lavement / ⱱ
Obat pencahar)
6 Pengosongan kandung kemih ⱱ
7 Transfusi darah ⱱ
8 Terapi cairan infuse ⱱ
9 Penyimpanan perhiasan, asesoris, kacamata, ⱱ
anggota tubuh palsu
10 Memakai baju khusus operasi ⱱ

5. Pemberian obat-obatan :
a. Obat Premedikasi (diberikan sebelum hari pembedahan)
Tgl / jam NamaObat JenisObat Dosis Rute
13 februari Ketorolac Analgetik 2 x 30 mg IV
2020

b. Obat pra-pembedahan (diberikan 1 – 2 jam sebelum pembedahan)


Tgl / jam NamaObat JenisObat Dosis Rute
26 Maret Cefoperazone Antibiotik 2gr IV
2019

6. Pasiendikirimkeruangoperasi:
Tgl : 14 februai 2020 Jam : 14.00 WIB Sadar Tidaksadar
Ket: pasien dikirim dari ruang persiapan ke ruang operasi pukul 14.00 WIB dalam
keadaan sadar, pasien diantar menggunakan brankar

B. INTRAOPERATIF

1. Tanda- tanda vital, Tgl : 14 februari 2020 Jam :14.30 WIB


Suhu : 36,3oC Tensi : 104/70 mmHg Nadi : 74x/mnt RR: 18x/mnt
2. Posisi pasien di mejao perasi
_____Dorsal recumbent
_____Trendelenn burg

4
_____Litotomi
Lateral Dextra

Jeniso perasi : Mayor


Nama operasi : Total Hip Replacement
Area / bagian tubuh yang dibedah : Panggul
4. Tenaga medis dan perawat di ruang operasi :
Dokter anestesi : dr. Hartawan, sp.An
Dokter bedah : dr. Kumbang Nurbahaya Pamungkas, Sp. OT
Perawat Instrumentator : Arya dan Desi ikawati
Perawat Sirkuler : Putu
SURGICAL PATIENT SAFETY CHEKLIST
TIME OUT Pukul 15.00
SIGN IN Pukul 14.30 WIB SIGN OUT Pukul 16. 30 WIB
WIB
Pasien telah dikonfirmasi : (ⱱ) setiap anggota tim Melakukan pengecekan :
(ⱱ) Identitas pasien operasi (ⱱ) Prosedur sdh dicatat
(ⱱ)prosedur memperkenalkan diri dan (ⱱ) kelengkapan spons
(ⱱ) sisi operasi sudah benar peran masing-masing. (ⱱ) penghitunganinstrumen
(ⱱ) persetujuan untuk (ⱱ) Tim operasi (ⱱ)  pemberian label pada
operasi memastikan spesimen
telah diberikan bahwa semua orang di () kerusakan alat atau masalah
ruang lain
(ⱱ) sisi yang akan dioperasi operasi saling kenal. yang perlu ditangani.
telah Sebelum melakukan (ⱱ) Tim bedah membuat
ditandai sayatan pertama pada perencanaan   post  operas
(ⱱ) Ceklist keamanan kulit  : i  
anestesi (ⱱ) tim mengkonfirmasi sebelum memindahkan pasien
telah dilengkapi dengan dari kamar operasi 
(ⱱ) oksimeter pulse pada suara yang keras mereka
pasien : melakukan :
berfungsi (ⱱ) operasi yang benar
Apakah pasien memiliki (ⱱ)pada pasien yang
alergi ? benar.
( ) Ya (ⱱ)antibiotik profilaksis 

5
(ⱱ) Tidak telah
Apakah risiko kesulitan jalan diberikan dalam 60
nafas / aspirasi ? menit sebelumnya.
(ⱱ) Tidak
() Ya, telah disiapkan
peralatan
Risiko kehilangan darah>
500 ml
pada orang dewasa atau > 7
ml/kg BB pada anak-anak
( ) Tidak
(ⱱ) Ya, peralatan akses
cairan
telah direncanakan

5. Pemberian obat anestesi: Regional


Tgl / jam Nama Obat Dosis Rute
14 Febuari 2020 Bunascan 5 ml Spinal

6. Tahap – tahap / kronologis pembedahan :


1) Pasien dilakukan anestesi spinal
2) Dilakukan pemasangan kateter
3) Pasien dilakukan posisi lateral dextra
4) Dokter dan perawat melakukan cuci tangan bedah dan memakai gown steril dan
memakai handscoon steril
5) Asisten bedah melakukan desinfektan area operasi dengan povidone iodine
6) Dilakukan drapping
7) Dilakukan time out
8) Dilakukan insisi 8-10 cm mulai dari kulit, subcutis, facia, otot sampai
memperlihatkan bagian tulang dan sendi panggul
9) Menggeser otot sehingga tulang panggul terlihat
10) Tulang yang rusak diangkat dan digantikan dengan Acetabular dan head femur
11) Dilakukan pemasangan drain
12) Dilakukan sign out

6
13) Dilakukan penjahitan luka operasi lapis demi lapis
14) Dilakukan penutupan luka operasi dengan kasa steril
15) Operasi selesai

7. Tindakan bantuan yang diberikan selama pembedahan


ⱱ Pemberian oksigen
ⱱ Pemasangan drain
ⱱ Pemasangan IV Line
8. Pembedahan berlangsung selama 1 jam 30 menit dengan suhu ruangan operasi 19oC
9. Komplikasi dini setelah pembedahan (saat pasien masih berada di ruang operasi)
Perdarahan 500cc

C. POST OPERASI
1. Pasien pindah ke :RR pukul 17.00 WIB
2. Keluhan saat di RR : pasien mengatakan merasa dingin dan pasien mengatakan
sulit menggerakan ekstremitas bawah dan merasa masih lemas
3. Air Way : tidak ada sumbatan jalan napas
4. Breathing : tidak ada masalah
5. Sirkulasi : kulit tampak pucat, akral teraba dingin
6. Ekstremitas atas dan bawah : ekstremitas atas tidak ada masalah,terpasang infus RL
20 tpm dan pada ekstremitas bawah pasien mampu mengangkat kaki dan mampu
menahanan tahanan sedang, kekuatan otot 5 5
3 3

7. Observasi RR
Steward Scor Aldrete Scor Bromage Score V

BROMAGE SCORE
NO KRITERIA SCORE SCORE
1 Dapat mengangkat tungkai bawah 0 -
2 Tidak dapat menekuk lutut tetapi dapat 1 1
mengangkat kaki
3 Tidak dapat mengangkat tungkai bawah tetapi 2 -

7
masih dapat mengangkat lutut
4 Tidak dapat mengangkat kaki sama sekali 3 -

8. Keadaan Umum : __Baik __Sedang __ Sakit berat


9. TTV :Suhu 36,3oC, Nadi 75x/mnt, RR 20x/mnt, TD
105/70mmHg, Sat O2 : 96%
10. Kesadaran : ___CM ____Apatis ____Somnolen __Soporous ____Coma
GCS Score 15.

11. Balance cairan


Pukul Intake Jml (cc) Output Jml (cc)
20.00 □ Oral □ Urine 250 cc
WIB □ Enteral □ Muntah
□ Parenteral □ Drain 20cc
□ IV 1100 cc □ IWL 235 cc
□ Tranfusi □ Perdarahan 500 cc
darah
Jumlah 1100cc Jumlah 1005 cc

Catatan penting lain


Tidak ada catatan penting yang perlu diperhatikan.

12. Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas:


Normal Jika tidak normal, jelaskan
YA TIDAK
Kepala ⱱ

Leher ⱱ

Dada ⱱ

Abdomen ⱱ

Genitalia ⱱ Terpasang kateter

8
Integumen ⱱ Tampak luka operasi dengan panjang ±11cm dan
terpasang drain

Ekstremitas ⱱ Tampak luka operasi dengan panjang ±11cm dan


terpasang drain

Skala Nyeri menurut VAS ( Visual Analog Scale )

II. ANALISA DATA

No Data Subyektif & Obyektif Masalah Etiologi


Keperawatan
1 Pre Operasi
Ds:
- Pasien mengatakan nyeri pada Nyeri Akut Agen Pencedera
panggul kiri, nyeri dirasakan Fisiologi
hilang timbul, nyeri dirasakan
seperti ditusuk-tusuk benda tajam,
nyeri dirasakan menyebar hingga
ke lutut, skala nyeri 5, nyeri
bertambah saat pasien berjalan dan
berkurang saat istirahat dan tidur.
Do:
- Pasien tampak gelisah
- TD : 104/84 mmHg
- Nadi 102x/menit
- RR :18 x/menit
- Suhu : 36,8 ºc

Ds:
- Pasien mengatakan operasi Ansietas Krisis

9
khawatir akan efek setelah operasi Situasional
Do:
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak tegang
- TD : 104/84 mmHg
- Nadi 102x/menit
- RR :18 x/menit
- Suhu : 36,8 ºc

2 Intra Operasi Resiko infeksi Efek prosedur


Ds:- invasif
Do:
- Leukosit 9.54 /µL
- Terdapat luka insisi sepanjang ±11
cm
- Lama operasi 1jam 30 menit
- Jenis pembedahan :mayor
- Pasien terpasang kateter

Ds:- Resiko Suhu lingkungan


Do: hipotermia rendah
-suhu kamar operasi 19ºc perioperatif
-lama operasi 1 jam 30 menit
-suhu tubuh pasien 36,3ºc

Post Operasi
3. Ds:
-Pasien mengatakan sulit Gangguan Efek agen
menggerakan ekstremitas bawah mobilitas fisik farmakologis
dan merasa masih lemas
Do :
-Pasien tampak lemah

10
-Kekuatan otot 5 5
3 3
-Pasien dapat mengangkat
ekstremitas tetapi tidak dapat
melawan atau menahan saat
pemeriksaan

Ds:
- Pasien merasa dingin
4. Do:
- Kulit tampak pucat
- Akral teraba dingin Risiko Suhu lingkungan
- Suhu tubuh 36,3 ºc Hipotermia yang rendah
- Suhu ruangan 22 ºc Perioperatif

III. Diagnosa Keperawatan


Pre operasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologi
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional

Intra operasi
1. Resiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur invatif
2. Resiko hipotermi dibuktikan dengan suhu lingkungan rendah

Post operasi
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan agen efek farmakologis
2. Resiko hipotermia perioperatif dibuktikan dengan suhu lingkungan rendah

11
12
IV. RENCANA KEPERAWATAN, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
N DIAGNOSA TUJUAN IMPLEMENTASI EVALUASI
O KEPERAWATAN
Pre-operasi Setelah dilakukan tindakan 1. Mengindentifikasi lokasi, S : Pasien mengatakan nyeri pada
keperawatan diharapkan nyeri durasi,karakterikstik, panggul dan kakinya sudah
1. Nyeri akut b.d agen pencedera berkurang atau hilang dengan frekuensi, kualitas, sedikit berkurang, nyeri hilang
fisiologi KH: instensitas nyeri timbul, nyeri dirasakan seperti
1. Keluhan nyeri menurun 2. Mengidentifikasi respon tertusuk-tusuk, nyeri berkurang
2. Meringis menurun nyeri secara non verbal saat setelah melakukan relaksasi
3. Frekuensi nadi membaik 3. Mengidentifikasi skala nyeri napas dalam
4. Mengajarkan teknik non O :
farmakologi (relaksasi napas)  Skala nyeri 4
 Pasien tampak gelisah
 Pasien apat melakukan
relaksasi napas dalam
 TD: 104/70 mmHg
 Nadi :74x/menit
 Suhu 36,3ºc
 RR 18x/menit
A : Nyeri akut
P : Hentikan intervensi saat pasien

13
pindah keruang operasi
2. Ansietas b.d Krisis situasional Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda ansietas
keperawatan ansietas teratasi 2. Menciptakan suasana S : pasien mengatakan lebih rileks
dengan KH: terapeutik setalah mendengarkan penjelasan
1. Gelisah menurun 3. Memberikan terapi musik dari perawat dan mendengarkan
2. Bingung menurun klasik musik klasik
4. Menggunakan pendekatan O :
yang tenang dan  Pasien tampak rileks
menyakinkan  Pasien mendengarkan musik
klasik
 TD: 104/70 mmHg
 Nadi :74x/menit
 Suhu 36,3ºc
 RR 18x/menit
A : Ansietas
P : Intervensi dihentikan sesaat
sebelum operasi dimulai

No DIAGNOSA TUJUAN IMPLEMENTASI EVALUASI


14
KEPERAWATAN
Intra-operasi

1. Resiko infeksi d.d efek Setelah dilakukan tindakan 1. Monitoring tanda-tanda S : -


prosedur invasif keperawatan tidak terjadi vital O:
infeksi dengan kriteria hasil : 2. Mempertahankan teknik  Alat-alat instrumen dalam
1. Kebersihan tangan aseptik keadaan steril
meningkat  Mengecek indikator  Perawat melakukan aseptik
2. Kadar sel darah putih steril pada istrumen area operasi dengan povidon
membaik pembedahan iodone
 Melakukan asepsis  Tim bedah melakukan cuci
area operasi tangan bedah, memakai gown
 Melakukan cuci steril dan memakai handscoon
tangan bedah, steril
memakaigown steril  Pasien mendapatkan injeksi
danhandscoon steril antibiotik profilaksis
3. Membatasi jumlah Cefoperazone 1 gr
anggota tim sebelumpembedahan
4. Berkolaborasi pemberian  Tim operasi berjumlah 6 orang
antibiotik profilaksis  TD : 112/83 mmHg
 Nadi : 85x/menit

15
 RR: 18x/menit
 Suhu :36,3ºc

A : Resiko Infeksi
P : Pertahankan teknik aseptik
2. Resiko hipotermi Setelah dilakukan tindakan 1. Monitoring suhu tubuh S:-
periopertatif d.d suhu keperawatan tidak terjadi 2. Mengidentifikasi O:
lingkungan rendah penurunan suhu tubuh dengan penyebab hipotermia  Suhu tubuh 36,3ºc
kriteria hasil : 3. Menyediakan lingkungan  Suhu ruangan 19ºc
1. Suhu tubuh membaik yang hangat (mengantur  Kepala pasien tertutup kain
2. Menggigil menurun suhu ruangan) drapping non steril
4. Melakukan
A : Resiko hipotermia
penghangatan pasif
P : Manajemen hipotermia
(menutup kepala dengan
kain )

No DiagnosaKeperawatan Tujuan Implementasi Evaluasi


Post-operasi

16
1. Gangguan mobilitas fisik b. d Setelah dilakukan tindakan 1. Mengidentifikasi toleransi S : pasien mengatakan sudah mampu
efek agen farmakologis keperawatan gangguan fisik melakukan mengangkat kedua kakinya dan
mobilitas fisik teratasi dengan pergerakan merasakan tidak lemas lagi
kriteria hasil : 2. Memantau vital sign O:
1. Pergerakan ekstremitas 3. Menjelaskan tujuan dan  TD :115/73 mmHg
meningkat prosedur mobilisasi  Nadi : 83x/menit
2. Kekuatan otot meningkat 4. Menganjurkan pasien  RR : 19x/menit
3. Kelemahan fisik menurun untuk mobilisasi dini  Suhu :36,5 ºc
setelah 2-3 jam setelah
 Pasien dapat mengangkat
operasi
ekstremitas bawah dan dapat
melawan tahanan pemeriksaa
dengan kekuaran ringan
 Kekuatan otot 5 5
4 4

A : Gangguan mobilitas fisik


P : Lanjutkan intervensi
- Menganjurkan keluarga dan
perawat ruangan untuk membantu
aktivitas pasien di ruangan

2. Resiko hipotermiaperioperatif Setelah dilakukan tindakan 1. Monitoring suhu tubuh S : - Pasien mengatakan merasa dingin

17
d.d suhu lingkungan rendah keperawatan tidak terjadi 2. Mengidentifikasi O:
penurunan suhu tubuh dengan penyebab hipotermia  Suhu tubuh 36,5ºc
kriteria hasil : 3. Menyediakan lingkungan  Suhu ruangan 22 ºc
1. Suhu tubuh membaik yang hangat (mengantur  Terpasang selimut tebal pada
2. Menggigil menurun suhu ruangan) pasien
4. Melakukan
A : Resiko hipotermia perioperatif
penghangatan pasif
P : Manajemen hipotermia
(memberikan selimut
tebal )

18
19
20

Anda mungkin juga menyukai