Sap Tanda Bahaya Kehamilan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Di susun oleh :

Sevia Naldi Velangi

526080619007

Dosen Pengampu :

Anisya Selvia, SST., M. KEB

INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA

PRODI DIII KEBIDANAN

TA 2020/2021
LEMBAR KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa:

Nama : Sevia Naldi Velangi

Nim : 526080619007

Tingkat/Semester :3/V

Prodi DIII Kebidanan Institut Kesehatan Mitra Bunda, dengan ini saya menyatakan bahwa isi
laporan yang saya buat adalah benar.

Demikianlah surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Batam, 4 Desember 2021

Mengetahui,

Pembimbing Lahan Mahasiswi

Depi Haryani, Amd. Keb Sevia Naldi Velangi

Pembimbing Akademik

Anisya Selvia, SST., M. KEB


Satuan Acara Penyuluhan
(SAP)

Pokok Bahasan : Mengenali Tanda Bahaya Pada Kehamilan


Sasaran : Ibu Hamil Yang Ada di Puskesmas Tiban Baru
Waktu : 15 menit
Tempat : Puskesmas Tiban Baru
Hari/Tanggal : Sabtu, 4 Desember 2021

A. Latar Belakang
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu
dan bayi dalam keadaan bahaya. Angka kematian yang tinggi umumnya mempunyai 3
sebab pokok : masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab masalah dan
penanggulangan komplikasi - komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan, serta
nifas, kurangnya pengertian dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi, dan
kurang meratanya pelayanan kebidanan yang baik bagi semua ibu hamil.
(Winkjosastro, 2013).
Tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda/gejala yang menunjukan ibu dan
bayi yang dikandungnya dalam keadaan bahaya. Bila ada tanda bahaya, ibu harus
segera mendapat pertolongan di fasilitas kesehatan terdekat. Tanda bahaya kehamilan
adalah tanda - tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama
kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa
menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,2014).
Tanda bahaya kehamilan yang dapat muncul antara lain perdarahan vagina,
edema pada wajah dan tangan, demam tinggi, ruptur membran, penurunan pergerakan
janin, dan muntah persisten (Chapman & Durham, 2014; Pillitteri, 2015).
Menurut Kusmiyati dkk, 2011, kehamilan merupakan hal yang fisiologis,
Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya resiko ini yaitu
melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/penyakit yang mungkin terjadi
selama hamil muda, melalui kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan
ibu hamil mengenai tanda bahaya kehamilan.
Kematian ibu menjadi perhatian dunia internasional. Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) memperkirakan diseluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal tiap
tahun saat hamil atau bersalin. Artinya, setiap menit ada satu perempuan yang
meninggal. Berdasarkan kematian ibu yang dilaporkan, Angka Kematian Ibu (AKI)
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2019 yaitu sebesar 98 per 100.000 kelahiran hidup
(41 kematian Ibu/41.689 kelahiran hidup dikali konstanta 100.000). Capaian AKI
Tahun 2019 lebih baik jika dibandingkan dengan AKI pada tahun 2018 yang sebesar
120 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan jumlah kasus kematian ibu, juga
terdapat penurunan dari 51 kasus kematian ibu ditahun 2018, turun menjadi 41 kasus
ditahun 2019. (Profil kesehatan Kepulauan Riau, 2019)
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang Tanda
Bahaya dalam Kehamilan.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian tanda bahaya dalam kehamilan
b. Peserta dapat Menyebutkan macam tanda bahaya dalam kehamilan
c. Peserta dapat menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan
d. Peserta dapat menjelaskan cara mencegah terjadinya bahaya dalam kehamilan
C. Pelakasanaan Kegiatan.

1. Topik Kegiatan.
Melakukan Penyuluhan tentang tanda bahaya dalam kehamilan dan manfaatnya.
2. Sasaran.
Ibu – ibu yang hamil di wilayah kerja Puskesmas Tiban Baru

D. Metode
1. Diskusi
2. Ceramah
E. Media Dan Alat
Leaflet
F. Tempat
Posyandu Tulip V
G. Waktu

Hari/Tanggal : Sabtu, 4 Desember 2021


Jam : 10 : 00 WIB s/d Selesai

H. Struktur
Moderator : Sevia Naldi Velangi
Penyaji : Sevia Naldi Velangi
Pembimbing Lahan : Depi Haryani, Amd.keb
I. Setting Tempat

PENYAJI

AUDIENCE
AUDIENCE

AUDIENCE
AUDIENCE

AUDIENCE AUDIENCE AUDIENCE AUDIENCE

J. Uraian Tugas
Penyaji
a. Mempersentasikan Materi Penyuluhan
b. Menanggapi Pertanyaan dari Audiens
K. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Waktu
Penyuluhan Peserta
1 2 Menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab
2. Memperkenalkan diri kepada peserta salam
3. Menjelaskan topik, tujuan dan waktu 2. Mendengarkan
penyuluhan 3. menyetujui
2 5 menit a. Peserta dapat Menjelaskan Pengertian Mendengarkan
Tanda Bahaya dalam Kehamilan penjelasan tentang
b. Peserta dapat Menyebutkan Macam Tanda Bahaya
Tanda Bahaya dalam Kehamilan Pada Kehamilan
c. Peserta dapat Menjelaskan Komplikasi
Yang Ditimbulkan
d. Peserta dapat Menjelaskan Cara
Mencegah Terjadinya Bahaya dalam
Kehamilan

3 5 menit Evaluasi : Mengulang apa


Memberikan pertanyaan dan meminta yang telah
mengulang tentang materi Tanda Bahaya dijelaskan dan
dalam Kehamilan menjawab
pertanyaan.
4 3 menit Penutupan penyuluhan dan mengucapkan Menjawab salam
salam penutup kepada masyarakat. penutup

L. MATERI
Tanda Bahaya Dalam Kehamilan
A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu
tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun
bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah
persalinan (Tiran, 2015). Tanda - tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-
tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah
terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang
dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan
Sedangkan menurut uswhaya 2011, Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala
yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.

B. Macam – Macam Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I,II dan III


Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I antara lain :
1. Keluar Darah Dari Jalan Lahir (Perdarahan Pervaginam)
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa
awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit
atau spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah
pendarahan implantasi, dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam
kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks yang rapuh atau
erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda
adanya infeksi.Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah
yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.
Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik.
Pada kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, tetap merupakan ancaman
bagi ibu dan janin, karena mengindikasikan bahwa sesuatu telah terjadi, seperti
adanya pelepasan plasenta sebelum waktunya (solusio plasenta) atau indikasi
plasenta menutupi jalan lahir (plasenta previa).
2. Muntah terus menerus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu
setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena
meningkatnya kadar hormone estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan
muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari - hari dan keadaan umum
menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum.
3. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang - kadang dengan sakit
kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya
menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan
adalah gejala dari pre-eklampsia
4. Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah
tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang
setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi,
penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong
empedu, iritasi uterus, obstruksi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi
lainnya.
5. Kelopak mata pucat (Anemia)
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di
bawah 11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Nilai
tersebut dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi,
terutama pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling
berinteraksi ( Saifuddin, 2013 ).

Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II antara lain:


1. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara
lain adalah kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh
seperti tangan, kaki dan wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan
pada bagian tubuh tersebut dan diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati
dan pusing kepala bahkan kejang-kejang mendadak dan disertai pertambahan
berat badan yang berlebihan selama hamil. Semua tanda tersebut mengarah
pada keadaan keracunan kehamilan atau disebut dengan preeklampsia dan
eklampsia bila kejang. Ibu hamil dengan kondisi bengkak, pusing kepala, nyeri
tengkuk dan ulu hati, mata berkunang kunang wajib segera memeriksakan diri
ke bidan dan tenaga kesehatan terdekat.

2. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya


Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan
berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intrauteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena
adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks dan penilaiannya
ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina. Penentuan cairan ketuban
dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintest) merah menjadi biru
(Saifuddin, 2014).
3. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.

Tanda Bahaya Kehamilan Trimester ke III antara lain:


1. Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah :
1) Kelainan letak plasenta
2) Pelepasan plasenta sebelum waktunya
3) Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi).
Perdarahan pada trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi,
perdarahan hebat dan kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan
penyebab terjadinya perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG,
pengamatan leher rahim dan Pap smear
2. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan
terjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah.
Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian
kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia.
3. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum
banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2013). Demam
dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya
mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian
menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit. Padainfeksi berat
dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat
terjadiselama kehamilan, persalinan dan masa nifas.

C. Cara Mencegah terjadinya masalah atau Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan
adalah :
1. Bagi tenaga kesehatan yaitu :
a. Melakukan kegiatan kelas ibu hamil secara rutin
b. Memberikan ibu-ibu hamil konseling
c. Mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami
tanda bahaya dan ibu hamil dengan resiko tinggi dengan adanya
pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke tempat
fasilitas yang lebih baik (rumah sakit)
d. Meningkatkan mutu prinatal care
e. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke Puskesmas atau ke Rumah
Sakit
2. Bagi ibu hamil
a. Bila terjadi kelainan saat pemeriksan harus sering dan lebih insentif
b. Memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 8 kali selama masa kehamilan
c. mendapatkan imunisasi TT
d. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna
M. EVALUASI
Evaluasi belajar akan dilakukan selama proses punyuluhan dan pada akhirnya dari
proses penyuluhan kesehatan. Cara evaluasi akan dilakukan dengan evaluasi struktur,
proses dan hasil.
1. Evaluasi Struktur
a. Klien menyepakati kontrak yang telah dibuat dan bersedia mendengarkan
penyuluhan
b. Alat dan media tersedia sesuai dengan rencana
c. Satuan acara penyuluhan ( SAP ) telah disepakati
d. Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan apa yang telah direncanakan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Klien berpartisipasi aktif selama kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir
c. Lingkungan tidak bising dan pelaksanaan sesuai rencana
3. Evaluasi Hasil
a. Ibu hamil mengetahui defenisi tanda bahaya dalam kehamilan
b. Ibu hamil mengetahui macam – macam tanda bahaya dalam kehamilan
c. Ibu hamil Mengetahui komplikasi yang ditimbulkan
d. Ibu hamil mengetahui cara mencegah terjadinya masalah atau tanda bahaya
dalam kehamilan
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Saifuddin (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anwar. Saifuddin. 2013. Metode Penelitian . Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Profil kesehatan Kepulauan Riau, 2019

Mochtar, Rustam. 2011. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC

Mochtar Rustam. 2011. Sinopsis obstentri Fisiologi dan Obstentri Patofisiologi.

Edisi 3 Jilid I. Jakarta: EGC.

Wiknjosastro H. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan ke-2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, 2013; 523 - 529.

Anda mungkin juga menyukai