Dokumen tersebut membahas tentang definisi, tujuan, fungsi, dan prinsip evaluasi pembelajaran. Secara ringkas, evaluasi pembelajaran adalah proses menentukan nilai belajar peserta didik dengan pengukuran dan penilaian, bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran dan memperbaiki proses pendidikan, serta berfungsi untuk mengukur prestasi belajar, menunjang perencanaan, dan memperbaiki pembelajaran.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, tujuan, fungsi, dan prinsip evaluasi pembelajaran. Secara ringkas, evaluasi pembelajaran adalah proses menentukan nilai belajar peserta didik dengan pengukuran dan penilaian, bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran dan memperbaiki proses pendidikan, serta berfungsi untuk mengukur prestasi belajar, menunjang perencanaan, dan memperbaiki pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, tujuan, fungsi, dan prinsip evaluasi pembelajaran. Secara ringkas, evaluasi pembelajaran adalah proses menentukan nilai belajar peserta didik dengan pengukuran dan penilaian, bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran dan memperbaiki proses pendidikan, serta berfungsi untuk mengukur prestasi belajar, menunjang perencanaan, dan memperbaiki pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, tujuan, fungsi, dan prinsip evaluasi pembelajaran. Secara ringkas, evaluasi pembelajaran adalah proses menentukan nilai belajar peserta didik dengan pengukuran dan penilaian, bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran dan memperbaiki proses pendidikan, serta berfungsi untuk mengukur prestasi belajar, menunjang perencanaan, dan memperbaiki pembelajaran.
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6
Nama : Muhamad Aziz Ali Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran
NIM : 1930202147 Dosen Pengampu : Dr. Drs. Karoma, M.Pd
Kelas : PAI 4 2019 Hari/ Tanggal :Senin/06 September 2021
DEFINISI EVALUASI PEMBELAJARAN, TUJUAN, FUNGSI, PRINSIP DAN
OBJEK EVALUASI HASIL BELAJAR
A. Definisi Evaluasi Pembelajaran
Secara etimologi “ evaluasi” berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation dari akar kata value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab disebut al-qiamah atau al- taqdir’ yang bermakna penilaian (evaluasi). Sedangkan secara harpiah, evaluasi pendidikan dalam bahasa Arab sering disebut dengan al-taqdiraltarbiyah yang diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Edwind dalam Ramayulis mengatakan bahwa evaluasi mengandung pengertian suatu tindakan atau proses dalam menentukan nilai sesuatu. Sedangkan M.Chabib Thoha, mendefinisikan evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek dan yang lainnya) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Untuk menentukan nilai sesuatu dengan cara membandingkan dengan kriteria, evaluator dapat langsung membandingkan dengan kriteria umum, dapat pula melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang dievaluasi kemudian membandingkan dengan kriteria tertentu. Dari berbagai pengertian diatas pendapat saya terkait definisi evaluasi pembelajaran ialah proses untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau pengukuran belajar dan pembelajaran. Sedangkan pengertian pengukuran dalam kegiatan pembelajaran adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif, sementara pengertian penilaian belajar dan pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan belajar dan pembelajaran secara kualitatif. Dengan adanya evaluasi, peserta didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai selama mengikuti pendidikan. Pada kondisi di mana peserta didik mendapatkan nilai yang memuaskan, maka akan memberikan dampak berupa suatu stimulus, motivator agar peserta didik dapat lebih meningkatkan prestasi. Pada kondisi di mana hasil yang dicapai tidak memuaskan. maka peserta didik akan berusaha memperbaiki kegiatan belajar, namun demikian sangat diperlukan pemberian stimulus positif dari guru/pengajar agar peserta didik tidak putus asa. B. Tujuan Evaluasi Secara khusus, tujuan pelaksanaan evaluasi dalam pendidikanadalah untuk mengetahui kadar pemilikan dan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun afektif. Dalam pendidikan, tujuan evaluasi lebih ditekankan pada penguasaan sikap (afektif dan psikomotor) ketimbang aspek kognitif. Penekanan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik yang secara garis besarnya meliputi empat hal, yaitu: 1. Sikap dan pengalaman terhadap hubungan pribadinya dengan Tuhannya. 2. Sikap dan pengamalan terhadap arti hubungan dirinya dengan masyarakat. 3. Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan kehidupannya dengan alam sekitarnya. 4. Sikap dan pendangan terhadap diri sendiri selaku hamba Allah, anggota masyarakat, serta khalifah Allah SWT. Keempat kemampuan dasar tersebut dijabarkan dalam beberapa klasifikasi kemampuan teknis, yaitu: a. Sejauh mana loyalitas dan pengabdiannya kepada Allah dengan indikasi-indikasi lahiriah berupa tingkah laku yang mencerminkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. b. Sejauh mana peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai agamanya dan kegiatan hidup bermasyarakat, seperti akhlak yang mulia dan disiplin. c. Bagaimana peserta didik berusaha mengelola dan memelihara serta menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya, apakah ia merusak ataukah memberi makna bagi kehidupannya dan masyarakat di mana ia berada. d. Bagaimana dan sejauh mana ia memandang diri sendiri sebagai hamba Allah dalam menghadapi kenyataan masyarakat yang beraneka ragam budaya, suku dan agama. Pendapat saya mengenai tujuan dari evaluasi ialah untuk memperbaiki cara, pembelajaran, mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi peserta didik, serta menempatkan peserta didik pada situasi pembelajaran yang lebih tepat sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya. Tujuan lainnya adalah untuk memperbaiki dan mendalami dan memperluas pelajaran, dan yang terakhir adalah untuk memberitahukan atau melaporkan kepada para orang tua/ wali peserta didik mengenai penentuan kenaikan kelas atau penentuan kelulusan peserta didik. C. Fungsi Evaluasi Evaluasi mempunyai beberapa fungsi. Berdasarkan UU RI Sisdiknas No.20 Tahun 2003 pasal 58 ayat 1 bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk membantu proses, kemajun, dan perkembangan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. 1. Fungsi Evaluasi Secara Umum Secara umum, evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi pokok, menurut Anas Sudijono yaitu: Mengukur kemajuan Penunjang penyusunan rencana Memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. 2. Fungsi Evaluasi Secara Khusus Secara khusus, fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat dilihat dari tiga segi: Segi Psikologis Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara psikologis akan memberikan pedoman atau pegangan batin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan status dirinya masing masing ditengah-tengah kelompok atau kelasnya. Bagi pendidik, evaluasi pendidikan akan memberikan kapasitas atau ketepatan hati kepada diri pendidik tersebut, sudah sejauh manakah kiranya usaha yang telah dilakukannya selama ini yang telah membawa hasil, sehingga secara psikologis ia memiliki pedoman guna menentukan langkah-langkah apa saja perlu dilakukan selanjutnya. Segi Didaktik Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara didaktik(khususnya evaluasi hasil belajar) akan dapat memberikan dorongan (motivasi) kepada mereka untuk dapat memperbaiki, meningkatkan, dan mempertahankan prestasinya. Bagi pendidik, evaluasi pendidikan secara didaktik itu setidak-tidaknya memiliki lima macam fungsi, yaitu Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didiknya, memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta didik di tengah- tengah kelompoknya, memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik, memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukannya dan memberikan petunjuk tentang sejauh manakah program pengajaran yang telah ditetukan dapat dicapai. Segi Administratif Dilihat dari segi administratif, evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi memberikan laporan, memberikan bahan-bahan keterangan (data) dan memberikan gambaran. D. Prinsip-Prinsip Evaluasi 1. Prinsip Kontinuitas Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental, karena pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang kontinu. Oleh sebab itu: (a) Dalam melakukan evaluasi dilakukan secara kontinu. (b) Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil pada waktu sebelumnya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan berarti tentang perkembangan peserta didik. (c) Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat dilihat dari dimensi produk saja tetapi juga dimensi proses bahkan dari dimensi input. 2. Prinsip komperhensip Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, (a) Mengambil seluruh objek, sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi itu adalah peserta didik, (b) Seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus dievaluasi, baik yang menyangkut kognitif, afektif maupun psikomotor. (c) Mengevaluasi objek-objek evaluasi lainnya. 3. Prinsip Adil dan Efektif Dalam melaksanakan evaluasi, harus berlaku adil tanpa pilih kasih, dilakukan dengan cara: (a) Semua peserta didik harus diperlakukan sama tanpa “pandang bulu”. (b) Hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik. (c) Sikap like and dislike, perasaan, keinginan, dan prasangka yang bersifat negatif harus dijauhkan. (d) Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan (data dan fakta) yang sebenarnya, bukan hasil manipulasi atau rekayasa. 4. Prinsip Kooperatif Dalam kegiatan evaluasi, hendaknya bekerjasama dengan semua pihak, seperti: (a) Orang tua peserta didik, (b) Sesama guru, (c) Kepala sekolah, (d) Peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan hasil evaluasi, dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai. 5. Prinsip Praktis Praktis mengandung arti mudah digunakan, (a) Bagi yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut. (b) Harus memperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal. E. Objek Evaluasi Hasil Belajar Objek penilaian hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran penilaian hasil belajar. Objek penilaian hasil belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilai menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut. Objek penilaian tersebut dibagi menjadi 3 ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga sasaran tersebut harus dievaluasi secara menyeluruh, artinya jangan hanya menilai segi penguasan materi semata, tetapi juga harus menilai segi perubahan tingkah laku dan proses mengajar dan belajar itu sendiri secara adil. 1. Objek Ranah Kognitif Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental. Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berfikir, di antaranya pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian/penghargaan. 2. Objek Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai, seperti penerimaan dalam menaruh perhatian, menanggapi, menilai, mengorganisasikan atau mengatur dan karaktersasi. 3. Objek Ranah Psikomotorik Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seorang menerima pengalaman belajar tertentu. Terdapat enam tingkat keterampilan diantaranya gerakan reflek, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan dibidang fisik, gerakan-gerakan skill dan kemampuan berkomunikasi Sumber Referensi: Anas Sudiono. 2005. “Pengantar Evaluasi Pendidikan” (PT. Grafindo Persada, Jakarta) M. Chabib Thoha. 1990. “Teknik Evaluasi Pendidikan” (Cet. I; Jakarta: PT. Raja Grafindo) Idrus L. 2019. “Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran”. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Vol. 9. No. 2. https://jurnal.iain-bone.ac.id September 2021 Lihat Syaiful Bahri Djamarah. 2005. “Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis” (Cet. II; Jakarta: PT Rineka Cipta) Elis Ratna Wulan, Rusdiana. 2014. “Evaluasi Pembelajaran”. (Bandung: Pustaka Setia)
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional