Praktikum Pemeriksaan Tajam Penglihatan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Materi Praktikum mata ajar KMB 2

Program studi Diploma III Keperawatan

PEMERIKSAAN TAJAM

PENGLIHATAN (VISUS)

Oleh : H. Marwansyah, S.Kep, Ns, M.Kep

Alat yang digunakan :


- Kartu Snellen
- Ruangan dengan panjang 5 m atau 6 m
- Penerangan yang cukup
- Alat tulis

Tahap Persiapan

Sebelum melakukan pemeriksaan, berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Orang yang diperiksa berada pada posisi 6 meter atau 20 kaki dari kartu snallen, karena
pada jarak ini mata akan melihat benda dalam keadaan istirahat atau tanpa akomodasi;
2. Kartu snellen diletakkan sejajar dengan mata orang yang diperiksa;
3. Pastikan ruang tempat pemeriksaan cukup cahaya (tidak gelap dan tidak silau);
4. Orang yang diperiksa tidak buta huruf (tau membaca huruf), jika yang bersangkutan buta
huruf makan dapat menggunakan Echart atau menggunakan Cincin Landolt.
5. Orang yang diperiksa harus berumur > 5 Tahun.
6. Tidak melakukan pemeriksaan sendiri, artinya harus ada paling tidak 2 orang yaitu orang
yang diperiksa dan pemeriksa yang bertugas mengarahkan orang yang diperiksa.
7. Pemeriksa berdiri di samping kartu snellen.

Tahap Pelaksanaan :
- Visus sentralis jauh diperiksa dengan kartu Snellen.
- Jarak pemeriksaan 5 meter atau 6 meter.

1
Gambar 1. Cara menutup mata

2
Gambar 2. Kartu Snellen, atas tengah : untuk pasien dewasa; kiri & kanan atas dan bawah : untuk pasien
anak & buta huruf)

1. Tutup salah satu mata (sebaiknya mata kiri dulu), untuk memeriksa visus mata kanan.
Menutup bisa memakai telapak tangan kiri atau occluder yang diletakkan di depan trial
frame mata kiri.
2. Pemeriksa menunjuk huruf-huruf / angka / gambar / huruf E yang berbeda-beda arah
dengan berbagai ukuran yang ada pada kartu snellen, dari atas ke bawah atau dari huruf
paling besar ke satu tingkat dibawanya dan dari kiri ke kanan pada baris huruf kemudian
orang diperiksa menyebutkan huruf yang ditunjuk oleh pemeriksa. Jika terjadi
ketidaksesuaian antara yang ditunjuk dengan yang di sebutkan, maka dapat diulangi hingga
3 kali untuk memastikan.
(contoh: Bila pemeriksaan pada jarak 6m, penderita (dengan satu mata) hanya dapat
membaca huruf yang bertanda 10 m, maka visus mata tersebut adalah 6/10).

Interpretasi Hasil

1. Bila huruf baris paling atas pun tidak terbaca, maka diperiksa dengan hitungan jari tangan
yang berarti visusnya .../60.

3
2. Bila tidak bisa menghitung jari, digunakan goyangan tangan dengan jarak 1 meter, yang
berarti visusnya 1/300
3. Bila tidak bisa melihat goyangan tangan, digunakan berkas cahaya dengan jarak 1
meter, yang berarti visusnya 1/
4. Bila visus kurang dari 6/6, dilakukan tes pinhole;

5. Bila dengan tes pinhole visus maju/ membaik (bisa 6/6), berarti terdapat kelainan refraksi
yang belum terkoreksi.
6. Bila dengan tes pinhole visus tidak maju/ tidak membaik kemungkinan terdapat
kelainan organik.
7. Apabila pinhole maju/ membaik maka dicoba untuk dikoreksi dengan lensa spheris
negatif atau positif.
8. Bila setelah koreksi maksimal visus belum mencapai 6/6, dilakukan pemeriksaan
astigmat dial
9. Bila pada astigmat dial melihat ada garis yang paling tegas, diperiksa dengan lensa cylindris
negatif atau positif (dengan metode trial and error) dimana axisnya tegak lurus pada garis
yang paling tegas tersebut, sampai dapat mencapai 6/6.
10. Demikian sebaliknya diperiksa visus mata kirinya.
11. Menyebutkan macam kelainan macam refraksinya.

4
PEMERIKSAAN VISUS DENGAN HITUNG JARI

Bila tidak bisa membaca kartu, maka dilanjutkan dengan penghitungan jari.
Penghitungan jari di mulai pada jarak tepat di depan Snellen Chart (6 m dari orang diperiksa)

1. Bila tidak dapat menghitung jari pada jarak 6 m, mka maju 1 m dan lakukan penghitungan
jari. Bila orang diperiksa dapat membaca maka visus 5/60. 
2. Begitu seterusnya, bila tidak dapat menghitung jari 5 m, di majukan jadi 4 m, 3 m, sampai 1
m di depan orang diperiksa.
3. Dapat menghitung jari pada jarak 6 m maka visus 6/60
4. Bila tidak bisa menghitung jari pada jarak tertentu, maka dilakukan pemeriksaan
penglihatan dengan lambaian tangan.
5. Lambaian tangan dilakukan tepat 1 m di depan orang diperiksa.
Dapat berupa lambaian ke kiri dan kanan, atau atas bawah. Jika orang diperiksa dapat
menyebutkan arah lambaian, berarti visus 1/300
6. Bila tidak bisa melihat lambaian tangan, maka dilakukan penyinaran, dapat menggunakan
'pen light'. Bila dapat melihat sinar, berarti visusnya 1/~. Tentukan arah proyeksi :
7. Bila orang diperiksa dapat menyebutkan dari mana arah sinar yang datang, berarti visus
1/~ dengan proyeksi baik. Proyeksi sinar ini di cek dari 4 arah. Hal tersebut untuk
mengetahui apakah tangkapan retina masih bagus pada 4 sisinya, temporal, nasal, superior,
dan inferior.
8. Bila tak dapat menyebutkan dari mana arah sinar yang datang, berarti visus 1/~ dengan
proyeksi salah.
9. Bila tidak dapat melihat cahaya, maka dikatakan visus 0.

5
LEMBAR EVALUASI
CHECKLIST PENILAIAN
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN VISUS & KOREKSI VISUS

No SCORE
Aspek Keterampilan yang Dinilai
. 0 1 2
1. Menanyakan identitas penderita
2. Menanyakan keluhan penderita
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan
Mempersilakan penderita duduk pada jarak 5 m/ 6 m dari
4.
Optotipe Snellen
5. Meminta penderita menutup satu matanya tanpa menekan
Meminta penderita memandang lurus, tidak melirik, tidak
6.
memicingkan mata
Meminta penderita menyebutkan angka / huruf / simbol pada
7.
Optotipe Snellen yang ditunjuk dari atas ke bawah
Menyebutkan hasil pemeriksaan
1. Bila pasien mampu menyebutkan angka/huruf/angka pada
Optotipe snellen, hasil menyesuaikan notasi yang ada di
Optotipe Snellen
2. Bila huruf paling atas dari Snellen tidak dapat disebutkan
8.
oleh penderita, dapat digunakan hitung jari.
3. Bila hitung jari tidak tampak, dapat menggunakan
goyangan tangan
4. Bila goyangan tangan tidak tampak, dapat menggunakan
lampu senter.
Bila mata visus  5/5 atau 6/6 dapat melakukan dan
9.
menjelaskan uji pinhole
10. Dapat menyebutkan hasil koreksi visus
JUMLAH SKOR
Penjelasan :
0 : Tidak dilakukan mahasiswa
1 : Dilakukan, tapi belum sempurna
2 : Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa
karena situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario yang sedang
dilaksanakan).

Nilai Mahasiswa = Jumlah Skor x 100% = ...................


20

LEMBAR EVALUASI
CHECKLIST PENILAIAN
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN VISUS HITUNG JARI

No Aspek Keterampilan yang Dinilai SCORE

6
. 0 1 2
1. Menanyakan identitas penderita
2. Menanyakan keluhan penderita
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan
4. Mempersilakan penderita duduk pada jarak 5 m/ 6 m
5. Meminta penderita menutup satu matanya tanpa menekan
Meminta penderita memandang lurus, tidak melirik, tidak
6.
memicingkan mata
Mengacungkan jari tangan dari jarak menghitung jari 5 m, di
7. majukan jadi 4 m, 3 m, sampai 1 m di depan orang
diperiksa dan seterusnya.
- Mencatat visus sesuai jarak yang mampu dibaca oleh
penderita Jika penderita hanya dapat menghitung jari
dengan tepat maksimal pada jarak 3 meter, berarti
visusnya 3/60 (artinya orang normal dapat melihat jari
tangan pada jarak 60 meter, penderita hanya dapat
8. membaca dari jarak 3 meter).
- Bila hitung jari tidak tampak, dapat menggunakan
goyangan tangan
- Bila goyangan tangan tidak tampak, dapat menggunakan
lampu senter

JUMLAH SKOR
Penjelasan :
0 : Tidak dilakukan mahasiswa
1 : Dilakukan, tapi belum sempurna
2 : Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa
karena situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario yang sedang
dilaksanakan).

Nilai Mahasiswa = Jumlah Skor x 100% = ...................


16

Anda mungkin juga menyukai