Skripsi Bab 1-4
Skripsi Bab 1-4
Skripsi Bab 1-4
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
201510420311003
2020
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 201510420311003
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil karya orang lain yang saya salin sebagai karya saya, maka saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal skripsi ini, dengan judul Studi Literatur Masalah Kesehatan Sebagai
Dampak kurangnya Perilaku Hidup Berish Dan Sehat Rumah Tangga .pada
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
ii
6. Anis Ika N, S.Kep.,Ns.M.Kep.,Sp.MB selaku pembimbing II saya yang
telah memberikan dukungan, meluangkan waktu, motivasi, arahan serta
masukan yang sangat berguna dalam penyususnan proposal skripsi.
7. Seluruh Dosen dan staf pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
8. Terimakasih kepada kedua orangtua saya Bapak Domo, S.Pd dan Ibu
Gunawarsih, kakak kandung saya mas Bustanul Arifi dan Maritha Dwi
Astuti serta saudara saudara saya yang selalu memanjatkan doa, memberi
dukungan dan memberi semangat kepada saya.
9. Teman-teman PSIK A 2015 khususnya Ryan, Novan, Alfian, Cholis yang
selalu memberi dukungan dan semangat dalam mengerjakan skripsi ini.
10. Sahabat saya Team A khususnya Izzul Fiqri, Wisnu Bayu, Wahed ,Fadila
Dwi, Purwati, Yunita,Yuli yang selalu memberi dukungan dan semangat
dalam mengerjakan skripsi ini.
11. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak
dapat saya sebutkan satu per satu.
iii
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................9
iv
2.1.1 Definisi sehat.........................................................................................9
2.2 PHBS.......................................................................................................17
BAB III..................................................................................................................43
KERANGKA KONSEP.........................................................................................43
BAB IV..................................................................................................................45
METODE PENELITIAN.......................................................................................45
............................................................................................................................46
v
............................................................................................................................46
............................................................................................................................46
4.2.3 Screening...................................................................................................47
1.3.3 Sample.................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................53
LAMPIRAN II......................................................................................................58
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
gangguan kesehatan yang sangat kompleks yang saling berkaitan satu sama
lain yang berada diluar bidang kesehatan banyak faktor yang mempengaruhi
Salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami oleh sebagian besar
lain lingkungan dan kebiasaan hidup sehari-hari. Lingkungan yang sehat dan
bersih akan membawa efek yang baik bagi . Demikian pula sebaliknya,
penyakit, selain itu juga mempunyai nilai estetika. Penyakit dapat disebabkan
oleh jamur, virus, kuman, parasit hewani dan lain-lain (Windraswara & Rizki,
2017).
antara lain Diare, DHF, Malaria, TBC, maupun perilaku yang diakibatkan
oleh gaya hidup seperti Kardiovaskuler, Diabetes dan HIV AIDS. Selain itu
massalah keseahtan yang sering dialami oleh masayarakat akibat perilaku dan
gaya hidup yang sering di jumpai banyak muncul Diare, TBC, penyakit kulit,
1
gangguan pencernaan. Adapun 3 masalah besar dan sering terjadi akibat
bersih dan sehat apabila perilaku hidup bersih sehat dapat dilakukan dengan
baik maka akan mencegah penyakit akan tetapi apabila kurang akan
saat ini. Antara lain penyakit yang disebabkan karena perubahan iklim anatara
lain diare dan ISPA (infeksi pernafasan akut).karena menurut H.L Blum ada
al., 2016)
individu sebagai salah satu hasil dalam bidang pembelajaran yang telah
,total berbasis masyarakat di setiap desa atau kelurahan adalah 83,5% sudah
2
adalah 100%, presentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap air
minum layak adalah 75,20%, presentase sarana air minum yang dilakukan
macam penyakit atau masalah kesehatan, akan tetapi apabila phbs tidak
dan keluhan kesehatan sebagai dampak dari PHBS yang salah (Raksanagara &
Raksanagara, 2016).
sebagai salah satu dampak dari perilaku hidup bersih dan sehat.
3
1.2 Rumusan Masalah
adalah “apa saja masalah kesehatan sebagai dampak kurangnya PHBS pada
1.3 Tujuan
dimasa mendatang.
4
1.4.3 Bagi Masyarakat
eksklusif dengan kejadian diare (P value 0.000 < α= 0.05). Tidak ada
> α= 0.05). Ada hubungan antara penggunaan air bersih dengan kejadian
diare (P value 0.026 < α= 0.05). Ada hubungan antara penggunaan jamban
sehat dengan kejadian diare (P value 0.049 < α= 0.05). Ada hubungan
antara perilaku cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare (P value
0.001 < α= 0.05). Perilaku hidup bersih dan sehat belum sepenuhnya
terutama tentang penerapan PHBS yang baik dan benar. Perbedaan peneliti
5
sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian yang
Hidup Bersih Dan Sehat Ibu Dengan Kejaidan Diare Di Puskesmas Garuda
pemberian ASI ekslusif pada kejadian diare pada bayi dengan nilai
p=0,805. Terdapat hubungan mencuci tangan degan air bersih dan sabun
Tungau Kudis Sarcoptes Scabiei Dan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
angka yang lebih rendah dibanding dengan kelompok tidak berisiko, (2)
6
yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Lekok untuk menanggulangi
mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar (p=0,041), kebiasaan
bahwa ada Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
hasil responden yang mempunyai perilaku hidup bersih sehat yang baik
perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian malaria di wilayah kerja
7
7. Berdasarkan penelitian (Indriawati, 2013) dengan judul Hubungan
menderita DBD sebesar 30,3% dan yang PHBS buruk yang menderita
DBD mencapai 74,1%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Chi Square
didapat Chi Square tabel = 6,635, karena Chi-Square hitung = 11,3 >Chi
perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian tuberkolosis paru pada
8
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep sehat
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial untuk memungkinkan setiap orang
kesehatan tahun 2009). Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam
kehidupan manusia, sehat juga merupakan keadaan dari kondisi fisik yang baik,
mental yang baik, dan juga kesejahteraan sosial, tidak hanya merupakan ketiadaan
Menurut (Obella & Adliyani, 2015) Sehat merupakan suatu kondisi yang
ingin dimiliki oleh setiap individunya. Sehat tidak hanya dalam keadaan fisik,
namun juga sehat secara mental dan sehat secara sosial. Tidak hanya meliputi
kebebasan dari suatu penyakit, namun juga sehat meliputi keadaan psikis dari
tersebut.
Perilaku merupakan hal yang lumrah di lakukan oleh seseorang baik yang
secara sadar mau pun secara tidak sadar. Perilaku seseorang dapat mempengaruhi
keadaan kesehatan seseorang itu sendiri. Perilaku yang baik dalam menjaga
10
kesehatan dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang menjadi lebih baik dan
lebih sejahtera. Salah satunya adalah dengan melaksanakan perilaku hidup bersih
dan sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebaiknya di terapkan setiap saat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat seseorang dapat dipengaruhi beberapa faktor.
Bersih dan Sehatnya juga akan menjadi baik, dan akan berdampak baik pula untuk
kehidupannya.
a. Faktor lingkungan
dampak.
fisik antara lain contohnya sampah, air, udara, tanah, ilkim, perumahan
11
dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial merupakan hasil interaksi
12
Pelayanan kesehatan
lingkunga
n
Hendrik L.Blum
b. Perilaku
perilaku lain yang melekat pada dirinya misalnya sehat, mencari pelayanan
c. Keturunan
13
d. Pelayanan kesehatan
buruk juga, akan tetapi pelayanan kesehatan yang baik akan meningkatkan
suatu status kesehatan individu yang baik pula misalnya fasilitas, sdm dan
sosial, budaya, perilaku, populasi penduduk, derajat kesehatan dan lain sebagainya
(Mukholid Agus, 2015). Adapun masalah kesehatan antara lain yang tidak
cegah apabila sesorang dapat menerapkan perilaku hidup bersih yang benar, akan
tetapi apabila tidak dilakukan dengan benar akan menyebabkan berbagai masalah
aspek perilaku maupun gaya hidup yang terdapat di indonesia antara lain diare,
14
DHF, Malaria, TBC, maupun perilaku yang diakibatkan oleh gaya hidup seperti
lingkungan yang masih kurang. Adapun masalah kesehatan yang banyak muncul
akibat masalah kesehatan dan antaranya Diare, TBC, penyakit kulit, gangguan
mempengaruhi yaitu positif yang meningkatkan status kesehatan dan hal negatif
salah satu penentu dari sehat atau tidaknya masyarakat yang mendiami daerah
yang diakibatkan oleh polusi udara. Selain itu masalah kesehtan yang lain di
bersih dan sehat yang masih kurang menyebabkan datangnya berbagai penyakit
diantaranya dematitis, diare, gangguan pernafasan, demam, batuk dan pilek. Hal
15
ini dia karenakan masyarakat sudah mengetahui dalam perilaku hidup bersih sehat
akan tetapi banyak masyakat yang enggan dalam melakukan kannya di tambah
berbagai penyakit menular yang disebabkan oleh iklim. Salah satunya dapat
baik menular maupun tidak menular. Apabila perilaku hidup bersih sehat dapat
dilakukan dengan baik maka akan mencegah penyakit akan tetapi apabila kurang
saat ini. Antara lain penyakit yang disebabkan karena perubahan iklim anatara lain
diare dan ISPA (infeksi pernafasan akut). Karena menurut H.L Blum ada empat
baik pula akan tetapi apabila sebaliknya akan meimbulan berbagai dampak
berperilaku hidup bersih sehat, adapun masalah kesehatan yang timbul antara lain
cacingan, diare, gangguan gizi, gangguan kulit, dan lain sebagainya sehingga
16
2.1.4 Keluhan Masalah Kesehatan Pada Msayarakat Berdasarkan
Tingkatan Usia
Keluhan masalah kesehatan berbagai usia yang terjadi pada masyarakat yang
sering di jumpai:
1.Pada Balita
perilaku tentang ASI ekslusif, perilaku tentang status gizi dan merokok
Hidup Bersih Dan Sehat Ibu Dengan Kejadian Diare di Puskesmas Garuda
17
perilaku pemberian ASI ekslusif pada kejadian diare pada bayi. Terdapat
hubungan mencuci tangan degan air bersih dan sabun dengan kejadian
Tungau Kudis Sarcoptes Scabiei Dan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
angka yang lebih rendah dibanding dengan kelompok tidak berisiko, (2)
mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar (p=0,041), kebiasaan
18
mencuci bahan makanan mentah yang akan dikonsumsi langsung dengan
bahwa ada hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
hasil Responden yang mempunyai perilaku hidup bersih sehat yang baik
perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian malaria di wialayah kerja
menderita DBD sebesar 30,3% dan yang PHBS buruk yang menderita
DBD mencapai 74,1%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Chi Square
didapat Chi Square tabel = 6,635, karena ChiSquare hitung = 11,3 >Chi
19
hubungan antara Perilaku Hidup bersih dan Sehat terhadap Prevalensi
perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian tuberkolosis paru pada
2.2 PHBS
sebagai Salah satu pembelajaran dalam bidang kesehatan oleh sehingga suatu
masyarakat itu sendiri, Sehingga dapat menimbulkan upaya serta pengalaman bagi
sehingga dapat menolong dirinya sendiri maupun orang lain (Natsir, 2019).
20
Perilaku hidup bersih di bagi menjadi beberapa tatanan yaitu tatanan
sasaran dalam PHBS di bagi menjadi 3 yaitu terdiri dari sasaran tersier, sasaran
1. Sasaran tersier
tentang PHBS yang mana selain itu mendukung dalam hal pendanaan
2. Sasaran primer
3. Sasaran sekunder
21
contoh dalam melakukan PHBS adalah tokoh masyarakat, yang mana
tokoh masyarakat ini merupakan salah satu orang yang paling dekat
agama, tokoh pemuda, tokoh adat dan lain sebagainya. Para tokoh ini
perilaku tersebut maka perlu dilakukan beberapa strategi untuk dapat merubahnya,
kesehatan :
22
Memperkuat gerakan masyarakat (Streghthen community action) artinya
kesehatan.
dan pelatihan memadai. Upaya ini akan lebih efektif dan efisien bila
gerakan pemberdayaan (G) yang telah didukung, Bina suasana (B), advokasi (A)
yang baik dan benar sesuai dengan indikator yang telah ada. Bina suasana
merupakan salah satu peran yang cukup penting, peran tersebut dapat mendukung
23
kemitraan sangat penting sehingga strategi tersebut dapat berjalan dengan lancar,
Advokasi
Masyarakat
(A )
1 Gerakan Mencegah dan
Kemitraan
PHBS kurang pemberdayaan menganggulan
(G ) gi masalah
kesehatan
(PHBS )
2
Suasana
(B)
PHBS
( kemenkes, 2011).
Manfaat PHBS di Rumah tangga antara lain, setiap anggota keluarga mampu
24
menerapkan pola hidup sehat tercukupi dan anak dapat tumbuh sehat. Indikator
peralatan yang bersih, steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat
mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan ibu dan
2. Kunjungan k4
anak.
dan bayi. Pencapaian cakupan K4 dapat di dukung dengan kelas ibu hamil,
al., 2015).
25
3. Bayi di beri asi ekslusif
Menurut (Yusrina & Devy, 2016) Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan
yang diciptakan khusus oleh Tuhan yang keluar langsung dari payudara
seorang ibu untuk bayinya. ASI diciptakan sesuai dengan kebutuhan bayi
proses pemberian makan pada bayi yang berupa ASI saja tanpa makanan
4. Air bersih
karena manusia tidak dapat bertahan hidup tanpa air, terutama sebagai air
minum. Ketersedian air di dunia ini tidak pernah berkurang, bahkan dapat
membersihkan bagian telapak, punggung tangan dan jari agar bersih dari
26
Kebiasaan sederhana ini hanya membutuhkan sabun dan air (Risnawaty,
2017).
a) Diare
masuk mulut melalui tangan yang telah menyentuh tinja, air minum yang
27
b) Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA).
(terutama virus entrentic) yang menjadi penyebab tidak hanya diare namun
al., 2016)
Jamban adalah suatu tempat pembuangan tinja yang baik dan sehat
konstruksi dudukan terbuat dari bahan yang nyaman dan aman (Apriyanti
et al., 2018).
28
Memberantas jentik nyamuk satu minggu sekali merupakan salah
satu langkah dalam mencegah suatu penyakit yang disebabkan oleh hewan
nyamuk adapun cara unuk memberantas jentik nyamuk denga cara salah
atau abate serta memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, sehingga dari
(Prasetyo, 2013).
29
minimal melakukan kegian minimal 30 menit atau 3-5 hari dalam
seminggu.
kotoran dari sela-sela gigi. Jika perlu gunakan dental floss dan mouthwash
agar mulut lebih bersih dan segar. Jangan lupa bersihkan pula lidah dengan
scrub khusus. Dari menyikat gigi dengan benar dapat terhindar dari
peyakit karies gigi yang biasa menyerang apa bila tidak dilakukan benar
30
penghuninya serta aset bagi pemiliknya.Menurut Sardi, Rumah sehat
penting salah satunya lantai dan dinding harus kering ( tidak lembab ) dan
mudah di berishkan agar lantai tetap kering maka lantai harus terbuat dari
air ),berada lebih tinggi dari halaman luar dengan ketingian minimal 10 cm
berikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran ataupun iuran
31
Menurut(Juanita, 2012) , bahwa asap rokok mengandung ribuan
diantaranya kanker selain itu rokok juga dapat menyebabkan iritasi pada
tidak hanya di pakai untuk pelayanan kesehtan akan tetapi juga juga di
perjaul belika oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab (Mardani,
negatif yang akan menyerang tubuh, dari mental atau kejiwaaan bahkan
32
menerus sehingga ingin terus mengkonsumsi minuman tersebut (Rori,
2015).
lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan
bersih dan sehat, meningkatkan proses belajarmengajar dan para siswa, guru
agar sadar, mau, dan mampu melakukan kebiasaan hidup bersih dan
kuman daan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang atau dari
33
alam ke orang lain melalui kontak langsung atau tidak langsung
(Risnawaty, 2017)
salah satu contoh dari suatu individu di sekolah, guru dapat memberikan
anak dapat tertanam sejak kecil tergantung seperti apa yang mereka lihat
Jamban adalah suatu tempat pembuangan tinja yang baik dan sehat
konstruksi dudukan terbuat dari bahan yang nyaman dan aman (Padang,
n.d.).
34
Mengkonsumsi jajanan di kantin sekolah merupakan suatu
ribuan bahan kimia yang sangat berbahaya bagi diri seseorang maupun
diantaranya kanker selain itu rokok juga dapat menyebabkan iritasi pada
6. Menggosok gigi
kotoran dari sela-sela gigi. Gunakan dental floss dan mouthwash agar
mulut lebih bersih dan segar. Jangan lupa bersihkan pula lidah dengan
scrub khusus. Dari menyikat gigi dengan benar dapat terhindar dari
peyakit karies gigi yang biasa menyerang apa bila tidak dilakukan
35
aktivitas olahraga maka akan semakin sehat tubuh seseorang (JUNAEDI,
2016).
Banyak penyakit yang bisa bersarang dalam tubuh bila lalai mencuci
kelola dengan cepat dan tepat (Kurniawansyah S. I., Sopyan I., 2018).
36
Jamban adalah suatu tempat pembuangan tinja yang baik dan sehat
seranga dan hewan lainnya,mencegah bau yang tidak sedap, serta konstruksi
dudukan terbuat dari bahan yang nyaman dan aman (Munandar, 2016) .
pangan dengan jenis beragam yang ditawarkan dengan harga murah dan
dijajakan didalam ataupun sekitar sekolah memiliki daya tarik yang besar bagi
anak .
kebutuhan gizi. Anak sekolah sangat menyukai pangan jajanan. Oleh karena
itu, para pedagang berupaya untuk memberikan penampilan yang menarik dan
PanaI, 2019).
Kawasan tanpa asap rokok (KTR ) adalah suatu kawasan dimana dilarang
37
alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
liur berfungsi dan bermanfaat bagi tubuh salah satunya dalam proses
pencernaaan di dalam rongga mulut yang terdapat enzim enzim seperti lipase,
protease, Dnase dan RNAse. selain itu air liur juga berfungsi sebagai
penetralisir virus dan bakteri di dalam tubuh .air liur masuk ke dalam mulut
liur tidak dilanjutkan ke dalam lambung dan di buang keluar maka akan
PSN 3M Plus adalah salah satu contoh perilaku hidup sehat karena
38
2.2.6 PHBS Pada Tatanan Tempat Kerja
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tempat kerja ialah upaya untuk
memberdayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja
bersih mengalir. Selain sabun dan air dapat juga menggunakan sabun yang
tangan adalah cara yang paling efektif untuk mengontrol penyebaran dari
yang kompleks dengan multi tahapan; mulai dari sampah dihasilkan pada
39
disetiap daerah untuk mencegah atau memperkecil pencemaran yang dapat
Jamban adalah suatu tempat pembuangan tinja yang baik dan sehat
konstruksi dudukan terbuat dari bahan yang nyaman dan aman (Munandar,
2016).
40
dan menjual produk tembakau.salah satunya tempat kerja, temapat kerja
dalah suatau ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau
memiliki keperluan tertentu atau usaha dan terdpat sumber sumber yang
tempat.air liur berfungsi dan bermanfaat bagi tubuh salah satunya dalam
seperti lipase, protease, Dnase dan RNAse.selain itu air liur juga berfungsi
sebagai penetralisir virus dan bakteri di dalam tubuh . air liur masuk ke
nyamuk adapun cara unuk memberantas jentik nyamuk denga cara salah
tempat penyimpanan air, dan mengubur barang barang yang dapat menjadi
41
tampat tergenangnya air di tambah dengan mencegah dari gigitan
sebaagai pelindung diri dari luka ataupun penyakit yang diakibatkan oleh
(Novianto, 2015)
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) adalah salah satu tindakan sanitasi
membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan
dengan memakai air dan sabun, cuci tangan pakai sabun merupakan cara
penyakit penyebab kematian, yang dapat dicegah dengan cuci tangan yang
42
benar, seperti penyakit Diare dan ISPA yang sering menjadi penyebab
Jamban adalah suatu tempat pembuangan tinja yang baik dan sehat
seranga dan hewan lainnya, mencegah bau yang tidak sedap, serta
konstruksi dudukan terbuat dari bahan yang nyaman dan aman (Tinggi
tempat.air liur berfungsi dan bermanfaat bagi tubuh salah satunya dalam
seperti lipase, protease, Dnase dan RNAse. selain itu air liur juga berfungsi
sebagai penetralisir virus dan bakteri di dalam tubuh .air liur masuk ke
43
Memberantas jentik nyamuk satu minggu sekali merupakan salah satu
nyamuk adapun cara unuk memberantas jentik nyamuk denga cara salah
al., 2018).
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
manusia, pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri
yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara,
uraian diatas dapta disimpulkan bahwa perilaku (manusia) adalah semua kegiatan
atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak
44
Menurut (Notoatmodjo, 2014), merumuskan bahwa perilaku merupakan
respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh
karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme,
dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner disebut “S-O-R”
yaitu:
2. Operasi response atau instrumental respons, yakni respons yang timbul dan
Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus ini maka perilaku dapat
dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respons atau reaksi terhadap
dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan
45
tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik (practice), yang
dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain ( Nurlaela,2014).
atau rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam memberikan respons
sangat tergantung pada karakteristik atau factor-faktor lain dari orang yang
bersangkutan. Hal ini berarti meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang,
( Rahmawanto,2015).
Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perihal yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
46
sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam dari orang
dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini
didasari oleh pengetahuan, kesadaran dari sikap yang positif, maka perilaku
tersebut akan besifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku tidak
47
BAB III
KERANGKA KONSEP
: Tidak diteliti
48
Keterangan kerangka konsep 3.1 pada masayarakat desa dalam menuju derajat kesehatan
kesehatan serta keturunan.pada masing masing faktor tersebut terapat faktor faktor yang
mempengaruhi terjadinya derajat kesehatan pada masyarakat, pada fakor perilaku terdapat
pilar pilar yangs aling berpengaruh antara lain pengetahuan,mencari pelayan kesehtan dan
lain sebaginya.selain itu fakor faktor lain seperti lingkungan yang di dalamnya terdapat pilar
dan lain sebagainya.dari faktor faktor tersebut dapat mempengaruhi dalam ber PHBS.
keterampilan dalam PHBS maka akan menyebabkan masalah kesehatan,apabila dalam ber
PHBS dipengaruhi oleh baiknya pengetahuan dan keterampilan maka akan meningkatkan
49
BAB IV
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yaitu suatu cara memperoleh kebenaran dari ilmu pengetahuan
dengan pemecahan suatu masalah yang pada dasarnya dengan menggunakan metode ilmiah
(Notoadmodjo, 2010)
Desain penelitian adalah pedoman atau teknik rancangan didalam penelitian yang
digunakan peneliti untuk memperoleh data atau fakta sehingga dapat menjawab pertanyaan
atau masalah penelitian (Lapau, 2012). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah literatur review. Penelitian literatur review bertujuan untuk mengetahui sampai
dimana ilmu yang berkaitan dengan penelitian telah berkembang, mengetahui simpulan dan
generalisasi yang pernah dibuat. Sumber informasi yang didapat berasal dari peneliti
terdahulu tanpa memperdulikan apakah penelitian tersebut menggunakan data primer atau
data sekunder, apakah penelitian tersebut merupakan penelitian lapangan atau penelitian
50
1.2 Tahapan Literatur Review
Dalam penelitian ini menggunakan literatur review, ada beberapa tahapan yang harus
dilakukan sehingga hasil dari studi literatur tersebut dapat diakui kredibilitasnya. Adapun
Pencarian jurnal
melalui Google
Scholar
N =87.600
N =51.100
N = 40 N = 10
Kesimpulan
51
1.2.1 Identifkasi Masalah
aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian atau dengan
variabel yang akan diteliti (Siregar, 2019). Hasil dari identifikasi masalah dapat
diangkat beberapa permasalahan yang saling berkaitan satu sama lain. Di dalam
Permasalahan di dalam penelitian ini adalah apa saja masalah kesehatan sebagai
beberapa situs pencarian jurnal diantaranya Google Scholar, dan PubMed .Berdasarkan judul
penelitian ini yaitu faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya masalah keseahtan akibat
kurangnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Rumah Tangga, maka peneliti
menggunakan kata kunci pencarian yaitu. diarrhea and hygiene habits, tubercholocis and
clean hygiene behavior , dengue and clean hygiene behavior ,. hygiene behavior "severe
4.2.3 Screening
Screening atau skrining merupakan suatu proses penyaringan atau pemilihan data
yang sesuai dengan topik yang akan diteliti. Adapun topik yang akan diteliti dalam penelitian
ini yaitu Masalah kesehatan sebagai dampak PHBS rumah tangga . Sesuai dengan topik
tersebut jurnal yang akan digunakan dalam penelitian ini harus melewati proses skrining
diantaranya :
1. Jurnal internasional yang berkaitan dengan masalah kesehatan sebagai dampak PHBS
rumah tangga
52
3. Memilih jurnal yang dapat diakses penuh
kriteria tertentu untuk menentukan kelayakan suatu data untuk dianalisa lebih dalam. Pada
penelitian dengan metode systematic literatur review (SLR) menggunakan beberapa kriteria
untuk melakukan penilaian kualitas jurnal diantaranya Peer Reviewer, terindeks CiteScore,
Journal Impact Factors (JIF), Source Normalized Impact Paper (SNIP), Scimago Journal
Rank (SJR). Apabila jurnal yang akan digunakan untuk analisa tidak memenuhi kriteria
selanjutnya data akan dianalisis lebih mendalam. Ekstraksi data dapat dilakukan apabila
semua data yang didapat telah memenuhi syarat yang sudah ditentukan. Jumlah data yang
akan di ekstraksi harus sesuai dengan jumlah data yang yang telah dilakukan skrining.
Sampling merupakan suatu proses menyeleksi jumlah dari populasi yang akan untuk
mengikuti penelitian. Teknik sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk
mengambil sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Nurdin, 2019). Teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu cara pengambilan
53
1.3.2 Populasi Penelitian
Populasi merupakan seluruh subjek atau objek penelitian yang berada di suatu
wilayah yang memiliki sifat homogen dan karakteristik tertentu yang telah ditentukan oleh
peneliti (Donsu, 2016). Populasi di dalam penelitian ini adalah jurnal internasional yang
berkaitan dengan masalah kesehatan sebagai dampak kurangnya PHBS pada rumah tangga
1.3.3 Sample
Sampel merupakan bagian kecil yang diambil dari anggota populasi berdasarkan
prosedur yang sudah ditentukan sehingga bisa digunakan untuk mewakili populasinya
(Nurdin, 2019). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 40 jurnal
internasional yang berkaitan dengan masalah kesehatan sebagai dampak kurangnya PHBS
Kriteria Inklusi :
Kriteria Eksklusi :
54
1. Jurnal internasional yang tidak berkaitan dengan masalah kesehatan seabagai dampak
Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel
indevenden. Variabel dependen merupakan faktor yang akan diamati atau diukur oleh
peneliti, yang akan dilihat apakah ada pengaruh dengan faktor independen (Nursalam, 2013).
Variabel independen (bebas) adalah variabel yang dapat menentukan variabel lain.
Suatu kegiatan stimulan yang dilakukan oleh peneliti, sehingga nilai dapat mempengaruhi
untuk menentukan variabel dependen. Variabel indevenden bisa dimanipulasi, diamati, dan
diukur untuk mengetahui pengaruh atau hubungan dengan variabel lain (Nursalam, 2013).
Variabel independen didalam penelitian ini adalah perilaku hidup bersih dan sehat rumah
tangga .
Penelitian ini dimulai pada tanggal 26 oktober 2018 ketika peneliti mulai melakukan
penyusunan proposal. Melakukan ujian proposal pada tanggal 22 juli 2020. Melakukan
55
1.6 Analisa Data
Analisa data disebut juga sebagai pengolahan data dan penafsiran data. Analisis data
verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis, dan ilmiah. Kegiatan
dalam analisis data yaitu mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan data tiap variabel
yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis (Mamik, 2015). Tahapan analisa data yaitu:
Data yang didapatkan dari hasil penelusuran melalui google scholar dan
Cara mereduksi data adalah dengan membuat ringkasan atau uraian singkat mengenai
nama peneliti, judul jurnal, populasi/sampel, metode penelitian, hasil dan kesimpulan.
sajian data tidak menyimpang dari pokok permasalahan. Sajian dalam penelitian ini
diwujudkan dalam sebuah tabel yang berisikan nama peneliti, judul jurnal,
56
Penarikan kesimpulan adalah usaha untuk mencari atau memahami makna,
keteraturan pola-pola penjelasan. Kesimpulan dari analisis adalah isi dari jurnal yang
tersurat, tampak, bukan dari makna yang dirasakan oleh peneliti guna menjawab
Hasil dari analisis data yang sudah dilakukan dengan menganalisis nama peneliti,
judul jurnal, populasi/sampel, metode penelitian, hasil dan kesimpulan kemudian dapat
diketahui apa saja masalah kesehatan sebagai dampak PHBS rumah tangga
57
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, R., Kiki, P., Utomo, P., Rahayu, D., Studi, P., Lingkungan, T., Teknik, J.,
Fakultas, S., Universitas, T., & Masyarakat, P. (2015). PERILAKU MASYARAKAT
DALAM MEMBUANG SAMPAH DI TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA ( TPS )
DI KECAMATAN PONTIANAK BARAT KOTA Berdasarkan kemampuan operasional
sarana angkutan yang ada di kota terangkut ke TPA sebanyak 896 sampah . Banyak
masyarakat yang belum sada. 4, 1–10.
Ambarwati, E. R., & Prihastuti. (2019). Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
Mencuci Tangan Menggunakan Sabun dan Air Mengalir Sebagai Upaya Untuk
Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Sejak Dini. Celebes Abdimas:
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 45–52. http://journal.lldikti9.id/CER/index
Apriyanti, L., Widjanarko, B., & Laksono, B. (2018). Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pemanfaatan Jamban Keluarga di Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes. Jurnal
Promosi Kesehatan Indonesia, 14(1), 1. https://doi.org/10.14710/jpki.14.1.1-14
Arianto, Shaluhiyah, Z., & Nugraha, P. (2014). Perilaku Menggosok Gigi Pada Sisiwa
Sekolah Dasar Kelas V Dan Vi Di Kecamatan Sumberjo. 127–135.
Bestari, R. S., & Siahaan, P. P. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku
Mahasiswa Tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (Psn) Demam Berdarah Dengue
58
(Dbd) Terhadap Keberadaan Jentik Aedes Aegypti. Biomedika, 10(1), 1–5.
https://doi.org/10.23917/biomedika.v10i1.5847
Chusna, F. (2014). Unnes Journal of Public Health Info Artikel Faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Sarana Sanitasi Kantin. 3(3), 1–10.
Elamin, M. Z., Ilmi, K. N., Tahrirah, T., Zarnuzi, Y. A., Suci, Y. C., Rahmawati, D. R.,
Dwi P., D. M., Kusumaardhani, R., Rohmawati, R. A., Bhagaskara, P. A., & Nafisa, I. F.
(2018). Analysis of Waste Management in The Village of Disanah, District of Sreseh
Sampang, Madura. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(4), 368.
https://doi.org/10.20473/jkl.v10i4.2018.368-375
Fitriany, M., Farouk, H., & Taqwa, R. (2016). Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan
Kesehatan Lingkungan (Studi di Desa Segiguk sebagai Salah Satu Desa Penyangga
Kawasan Hutan Suaka Margasatwa Gunung Raya Ogan Komering Ulu Selatan). Jurnal
Penelitian Sains, 18(1), 168118.
Gani, H. A., Istiaji, E., Pratiwi, P. E., Kesehatan, B. P., Perilaku, I., & Kesehatan, F.
(2015). PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN
RUMAH TANGGA MASYARAKAT USING (Studi Kualitatif di Desa Kemiren,
Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi) A Qualitative Study in Kemiren Village,
Glagah Sub District, Banyuwangi Regency. Jurnal IKESMA, 11(1), 26–35.
https://www.neliti.com/publications/31847/perilaku-hidup-besih-dan-sehat-dalam-rumah-
tangga-phbs-pada-masyarakat-desa-gunu
59
Gayatri Setyabudi, R., & Dewi, M. (2017). Analisis Strategi Promosi Kesehatan dalam
Rangka Meningkatkan Kesadaran Hidup Sehat oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM.
Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Komunikasi, 12(1), 81–100.
https://doi.org/10.20885/komunikasi.vol12.iss1.art6
Hendianto, Y., Nyoman, I., Yong, S. De, Studi, P., Interior, D., Petra, U. K., &
Siwalankerto, J. (2017). Perancangan Interior Rumah Tinggal Tipe 100 , 180 , 280
Dengan Pendekatan Future Integration Living. 5(2), 653–662.
Indriawati, L. (2013). Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ( Phbs ) Terhadap
Prevalensi Demam Berdarah Dengue ( Dbd ) Di Kecamatan Kedung Kandang. 58.
Irianty, H., Hayati, R., & Riza, Y. (2018). Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(Phbs) Dengan Kejadian Diare Pada Balita. PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat,
8(1), 1. https://doi.org/10.31934/promotif.v8i1.224
Jamil, L. (2019). Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan
Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada Balita. ARKESMAS (Arsip Kesehatan
Masyarakat), 4(1), 125–133. https://doi.org/10.22236/arkesmas.v4i1.3144
Kamajaya, G., Nugroho, W. B., & Tamim, I. H. (2017). Harapan dan Kenyataan
Penerapan “Kawasan Tanpa Rokok (KTR)” di Lingkungan Kampus Universitas Udayana
Denpasar. JSW: Jurnal Sosiologi Walisongo, 1(1), 99.
https://doi.org/10.21580/jsw.2017.1.1.1937
60
Kasnodihardjo, K., & Elsi, E. (2013). Deskripsi Sanitasi Lingkungan, Perilaku Ibu, dan
Kesehatan Anak. Kesmas: National Public Health Journal, 7(9), 415.
https://doi.org/10.21109/kesmas.v7i9.14
Krisna Triyono, S. D., & K. Herdiyanto, Y. (2018). Konsep Sehat Dan Sakit Pada
Individu Dengan Urolithiasis (Kencing Batu) Di Kabupaten Klungkung, Bali. Jurnal
Psikologi Udayana, 4(02), 263. https://doi.org/10.24843/jpu.2017.v04.i02.p04
Kurniawan, D. A. (2010). Hubungan Peilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Dengan
Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Warga Di Kelurahan Jaraksari, Wonosobo, Jawa
Tengah. STIKES Aisyiah, 16(1), 1–10.
Lestari, A. P. (2017). The Description of clean and healthy living of families who
experience drought in the Balerejo Village of Panggungrejo Blitar. Jurnal Ners Dan
Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 4(1), 070–078.
https://doi.org/10.26699/jnk.v4i1.art.p070-078
Martiana, T., Isfandiari, M. A., Sulistyowati, M., & Nurmala, I. (2007). Analisis risiko
penularan tuberculosis paru akibat faktor perilaku dan faktor lingkungan pada tenaga
kerja di industri. Berita Kedokteran Masyarakat, 23(1), 28–34.
Murwaningsih, S. (2016). Penerapan Cuci Tangan Pakai Sabun di SDN II Kota Karang
Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan, 7(1), 148. https://doi.org/10.26630/jk.v7i1.132
Nadia, W. S., Ibrani, Y. D. H. E. Y., Eva, K., Dewi, C., Masripah, Vera, D., Fitriasari, D.,
Misran, M., Chabachib, M., Harum Sari Dewi, N., Pande Dwiana Putra, I., Subandono,
61
S., Mikami, K., Mohri, H., Itoh, N., Miyashita, H., Hayashi, N., Sano, H., Lestari, P., …
Danamon, B. (2016). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連
指 標 に 関 す る 共 分 散 構 造 分 析 Title. E-Jurnal Akuntansi, 15(2), 1–23.
https://doi.org/.1037//0033-2909.I26.1.78
Natsir, M. F. (2019). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah
Tangga Masyarakat Desa Parang Baddo. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan ( JNIK ), 1(3),
54–59.
Obella, Z., & Adliyani, N. (2015). Pengaruh Perilaku Individu terhadap Hidup Sehat The
Effect of Human Behavior for Healthy Life. 4, 109–114.
Priesley, F., Reza, M., & Rusdji, S. R. (2018). Hubungan Perilaku Pemberantasan Sarang
Nyamuk dengan Menutup, Menguras dan Mendaur Ulang Plus (PSN M Plus) terhadap
Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Andalas. Jurnal Kesehatan
Andalas, 7(1), 124. https://doi.org/10.25077/jka.v7i1.790
Putri Lina, H. (2012). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Siswa Di SDN 42 Korog
Gadang Kecamatan Kuranji Padang. 4(1), 92–103.
Rachmat, M., Thaha, R. M., & Syafar, M. (2013). Perilaku Merokok Remaja Sekolah
Menengah Pertama. Kesmas: National Public Health Journal, 7(11), 502.
https://doi.org/10.21109/kesmas.v7i11.363
Raksanagara, A., Arisanti, N., & Rinawan, F. (2016). Dampak Perubahan Iklim Terhadap
Kejadian Demam Berdarah Di Jawa-Barat. Jurnal Sistem Kesehatan, 1(1), 43–47.
https://doi.org/10.24198/jsk.v1i1.10339
Raksanagara, A., & Raksanagara, A. (2016). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Sebagai
Determinan Kesehatan Yang Penting Pada Tatanan Rumah Tangga Di Kota Bandung.
62
Jurnal Sistem Kesehatan, 1(1), 30–34. https://doi.org/10.24198/jsk.v1i1.10340
Risnawaty, G. (2017). Faktor Determinan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (Ctps) Pada
Masyarakat Di Tanah Kalikedinding. Jurnal PROMKES, 4(1), 70.
https://doi.org/10.20473/jpk.v4.i1.2016.70-81
Saleh, M., Aeni, S., Gafur, A., & Basri, S. (2018). Hubungan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Wilayah Kerja
Puskesmas Pancana Kab. Barru. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 4(2), 93–98.
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/higiene/article/view/5855/pdf
Sutandi, M. C. (2019). Penelitian Air Bersih di PT. Summit Plast Cikarang. Jurnal Teknik
Sipil, 8(2), 133–141. https://doi.org/10.28932/jts.v8i2.1363
Syahidi, M. H., Gayatri, D., & Bantas, K. (2016). Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Anak Berumur 12-59 Bulan di
Puskesmas Kelurahan Tebet Barat, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Tahun 2013.
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 1(1), 23–27.
https://doi.org/10.7454/epidkes.v1i1.1313
Tasi, I., Ibu, P., Hanitl, K., Bidan, O., Spm, B., & Silungkai, D. (2015). Impleme]\tasi.
8(1), 27–33.
Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, S., Kartika Sari, R., Sultan Agung Semarang, I., & Studi
Ilmu Keperawatan, P. (2018). Gambaran Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Cakupan Kepemilikan Jamban Sehat. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES
Kendal, 8(1), 56–62.
63
Tinggi, K. T. (2019). 1 , 2 1,2. 4(1), 69–81.
Utami, N., Luthfiana, N., Histologi, B., Kedokteran, F., Lampung, U., & Lampung, U.
(2016). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Diare pada Anak Factors that
InfluenceThe Incidence of Diarrhea in Children. 5, 101–106.
Windraswara, R., & Rizki, F. A. (2017). Analisis Daerah Rawan Air Dan Rawan Penyakit
Berbasis Lingkungan Pada Daerah Padat Penduduk Dengan Water Stress Index
Calculation. Jurnal of Health Education, 2(2), 171–178.
Yusrina, A., & Devy, S. R. (2016). Influencing Factors of the Intentions Mothers
Breastfeeding Exclusively in Kelurahan Magersari , Sidoarjo. Jurnal Promkes, 4(1), 11–
21.
LAMPIRAN II
1. STUDI PENDAHULUAN
64
2. LEMBAR KONSULTASI
65
66