LP Sol
LP Sol
LP Sol
DI POLI BEDAH
DISUSUN OLEH :
1911311004
KELOMPOK A
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Definisi
2. Etiologi
3. Manifestasi Klinis
a) Nyeri kepala
Nyeri bersifat dalam, terus – menerus, tumpul dan kadang – kadang bersifat hebat sekali,
biasanya paling hebat pada pagi hari dan diperberat saat beraktivitas yang menyebabkan
peningkatan TIK, yaitu batuk, membungkuk dan mengejan.
b) Nausea dan muntah
Akibat rangsangan pada medual oblongata
c) Papil edema
Statis vena menimbulkan pembengkakan papila saraf optikus
CT Scan : Memberi informasi spesifik mengenal jumlah, ukuran, kepadatan, jejas tumor,
dan meluasnya edema serebralsekunder serta member informasi tentang sistem vaskuler
MRI :Membantu dalam mendeteksi jejas yang kecil dan tumor didalam batang otakdan
daerah hiposisis, dimana tulang menggangudalam gambaran yang menggunakan CT Scan
Biopsi stereotaktik : Dapat mendiagnosa kedudukan tumor yang dalam dan untuk
memberi dasar pengobatan seta informasi prognosisi
Angiografi : Memberi gambaran pembuluh darah serebal dan letak tumor
Elektroensefalografi ( EEG ) : Mendeteksi gelombang otak abnormal
a) Penatalaksaan medis
Terapi antibiotik. Kombinasi antibiotik dengan antibiotik spektrum luas.
Antibiotik yang dipakai ;Penicilin, chlorampenicol (chloramyetin) dan nafacillen
(unipen). Bila telah diketahui bakteri anaerob, metrodiazelo (flagyl) juga dipakai.
Surgery ; aspirasi atau eksisi lengkap untuk evaluasi abses.
Untuk tumor primer jika memungkinkan dilakukan eksisi sempurna namun
umumnya sulit dilakukan sehingga dilakukan radioterapi dan kemoterapi, pada
tumor metastase dilakukan perawatan paliatif
Hematom membutuhkan evakuasi
Lesi infeksi membutuhkan evakuasi dan terapi antibiotik
Pemberian deksametason dapat menurunkan edema sebral.
Pemberian Manitol untuk menurunkan peningkatan TIK
Pemberian antikonvulsan sesuai gejala yg timbul. (Widjoesno, 2004. Eccher,
2004)
b) Penatalaksaan Keperawatan
Monitor adanya cardiac aritmia pada pembedahan fossa posterior akibat
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Monitor intake dan output cairan pasien. Batasi intake cairan sekitar 1.500 cc /
hari.
Lakukan latihan ROM untuk semua ekstremitas setiap pergantian dinas.
Pasien dapat dibantu untuk alih posisi, batuk dan napas dalam setiap 2 jam.
Posisi kepala dapat ditinggikan 30 -35 derajat untuk meningkatkan aliran balik
dari kepala. Hindari fleksi posisi panggul dan leher.
Cek sesering mungkin balutan kepala dan drainage cairan yang keluar.
Lakukan pemeriksaan laboratorium secara rutin
Memberikan obat-obatan sebagaimana program, misalnya : antikonvulsi,antasida,
atau antihistamin reseptor, kortikosteroid.
Melakukan tindakan pencegahan terhadap komplikasi post operasi..
6. Komplikasi
a) Edema serebral.
b) Tekanan intrakranial meningkat.
c) Herniasi otak.
d) Hidrosefalus.
e) Kejang.
f) Metastase ketempat lain.
g) Gangguan fungsi neurologis
h) Gangguan kognitif
i) Gangguan tidur dan mood
j) Disfungsi seksual
7. WOC
B. Landasan Teoritis Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a) Identitas klien ; usia, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa,
tgl masuk RS, askes.
b) Keluhan utama ; nyeri kepala disertai dengan penurunan kesadaran.
c) Riwayat penyakit sekarang ; demam, anoreksi dan malaise, peninggian tekanan
intrakranial serta gejala nerologik fokal.
d) Riwayat penyakit dahulu ; pernah atau tidak menderita infeksi telinga (otitis media,
mastoiditis) atau infeksi paru-paru (bronkiektaksis,abses paru,empiema) jantung
(endokarditis), organ pelvis, gigi dan kulit.
e) Riwayat keluarga yaitu pada migren dan nyeri kepala biasanya di dapatkan juga pada
keluarga pasien.
f) Pola Fungsional Gordon
Makan
Dikaji apakah klien menghabiskan porsi makan yang telah disediakan RS, apakah
pasien mengalami mual atau muntah ataupun kedua-duanya.
Minum
Dikaji kebiasaan minum pasien sebelum dan saat berada di RS, apakah ada
perubahan (lebih banyak minum atau lebih sedikit dari biasanya).
Eliminasi (BAB / BAK)
Dikaji pola buang air kecil dan buang air besar.
Gerak dan aktifitas
Dikaji apakah pasien mengalami gangguan/keluhan dalam melakukan
aktivitasnya saat menderita suatu penyakit (dalam hal ini adalah setelah
didiagnosa mengalami alergi) atau saat menjalani perawatan di RS.
Rasa Nyaman
Dikaji kondisi pasien yang berhubungan dengan gejala-gejala penyakitnya,
misalnya pasien merasa nyeri di perut bagian kanan atas (dikaji dengan PQRST :
faktor penyebabnya, kualitas/kuantitasnya, lokasi, lamanya dan skala nyeri)
Kebersihan Diri
Dikaji kebersihan pasien saat dirawat di RS
Rasa Aman
Dikaji apakah pasien merasa cemas akan setiap tindakan keperawatan yang
diberikan kepadanya, dan apakah pasien merasa lebih aman saat ditemani
keluarganya selama di RS.
Sosial dan komunikasi
Dikaji bagaimana interaksi pasien terhadap keluarga, petugas RS dan lingkungan
sekitar (termasuk terhadap pasien lainnya).
Pengetahuan
Dikaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya yang diderita saat ini dan
terapi yang akan diberikan untuk kesembuhannya.
Rekreasi
Dikaji apakah pasien memiliki hobi ataupun kegiatan lain yang ia senangi.
Spiritual
Dikaji bagaimana pendapat pasien tentang penyakitnya, apakah pasien menerima
penyakitnya adalah karena murni oleh penyakit medis ataupun sebaliknya.
g) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan head to toe terdiri dari inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi
h) Pemeriksaan neurologis
3. Diagnosa Keperawatan
4. Perencanaan
2. Terapeutik
3. Edukasi
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Terapeutik
3. Edukasi
4. Kolaborasi
Edukasi
5. Evaluasi
Untuk lebih mudah melakukan pemantauan dalam kegiatan evaluasi keperawatan maka kita
menggunakan komponen SOAP, yaitu :
S : Data subyektis
O : Data objektif
A : Analisis , interpretasi dari data subyektif dan data objektif. Analsisis merupakan suatu
masalah atau diagnosis yang masih terjadi, atau masalah atau diagnosis yang baru akibat adanya
perubahan status kesehatan klien.
P : Planning, yaitu perencanaan yang akan dilakukan, apakah dilanjutkan, ditambah atau
dimodifikasi
DAFTAR PUSTAKA
Bare, Brenda G, Smeltzer, Suzanne C. (2006) . Brunner and Suddarth's Textbook of Medical-
Surgical Nursing, edition 10 . Lippincott Williams & Wilkins.
Brunner & Suddarth, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8. Jakarta : EGC