Kelompok 3 Duplik PMH
Kelompok 3 Duplik PMH
Kelompok 3 Duplik PMH
Dalam Perkara
No. 45/Pdt.G/2020/PN Mlg
Di Pengadilan Negeri Malang
Antara
Sunifah…………………………………………PENGGUGAT KONPENSI / TERGUGAT R
EKONPENSI
melawan
Dengan hormat,
Perkenankanlah Kami, Para Advokat dan Kosultan Hukum yang tergabung dalam WINTARSA
ANURAGA, SH, MH & REKAN, berkedudukan hukum di Jalan Gadang XIX No. 38 RT.008
RW.003, Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun - Kota Malang, dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama serta mewakili klien kami LESTARI NURUL ROZIKIN selaku TERGUGAT,
dengan ini mengajukan Duplik terhadap Replik yang diajukan oleh PENGGUGAT tertanggal 2
Juni 2020, dengan alasan-alasan sebagai berikut :
Bahwa Tergugat menolak secara tegas seluruh dalil-dalil yang termuat dalam Surat Gugatan
Penggugat serta yang dipertegas kembali dalam Repliknya, dan Tergugat tetap berpegang teguh
pada dalil-dalil yang telah diajukan dalam Jawaban tertanggal 28 April 2020.
I. DALAM EKSEPSI:
A.1. Bahwa dalam Posita Pasal 6, Penggugat Konvensi mendalilkan bahwa Armini B
Paidjah sebagai Pemberi warisan dan pemilik Letter C Nomor 1207, Persil Nomor 59,
Kelasa D IV, luas 2.150 M2, tidak pernah sama sekali mengalihkan kepemilikan objek
tersebut dalam bentuk apapun baik jual beli, hibah, maupun wasiat terhadap Letter C
Nomor 2986, Persil Nomor 59, Kelas D.IV, luas 880 M2 kepada Lestari Nurul Rozikin,
dimana Bahwa Tergugat mendapatkan Objek Tanah tersebut sekitar Tahun 1974, atas
Hibah langsung secara lisan dari orang tua Tergugat dan sejak saat itu objek tanah
tersebut langsung digarap dan dikelola oleh Tergugat sampai dengan sekarang.
A.2. Bahwa pada Tanggal 21 April 1989 keluarlah Surat berupa Untuk Ketetapan
Obyek Pajak untuk Ketetapan Pajak Bumi Dan Bangunan / Petok D Nomor 2986 Persil
59 Kelas Desa II Kelas Nasional 34 luas 880 m2 atas nama TARI ( Penggugat ) tertulis
RM Tanggal 26 Desember 1988 beli dari No. 1207. Yang dikeluarkan dan ditandatangani
oleh Kepala Inspeksi PBB Malang kantor Dinas Luar TK.I PBB Malang;
A.3. Bahwa Penggugat Konvensi telah menelantarkan tanah objek sengeketa yang
diakui sebagai tanah dan Tergugat Konvensi Menguasai objek sengketa yang dimaksud
mulai Tahun 1974 sampai dengan 2013 tidak ada upaya hukum sekali dalam kurun waktu
39 Tahun, dan kemudian baru tahun 2020 Penggugat Konvensi melakukan gugatan
Kepada Tergugat Konvensi, padahal saat ini objek sengketa telah dikuasai anak Tergugat
Konvensi yang bernama ADIANSYAH mulai tahun 2013 sampai sekarang Tahun 2020;
A.4. Bahwa menurut Maria S.W. Sumardjono sebagaimana dikutip oleh Urip Santoso
dalam bukunya “Pendaftaran dan Peralihan Hak atas Tanah”, Kencana Predana Media
Group, Jakarta, 2010, halaman 276-277, disebutkan bahwa: “Apabila selama 5 (lima)
tahun pemegang hak atas tanah semula lalai untuk menggunakan tanahnya sesuai
dengan sifat dan tujuan haknya, serta membiarkan hak atas tanahnya dikuasai dan
didaftarkan oleh pihak lain yang beritikad baik dan ia tidak mengajukan gugatan ke
pengadilan, berarti yang bersangkutan menelantarkan tanahnya dan kehilangan haknya
untuk menggugat. Konsepsi ini didasarkan pada lembaga rechtsverwerking yang dikenal
dalam Hukum Adat”.
A.5. Bahwa sehubungan dengan uraian yuridis tersebut diatas, maka sebagaimana diakui
dalam surat gugatannya, Penggugat Konvensi telah terbukti menelantarkan tanah obyek
sengketa yang diakui sebagai tanah miliknya lebih dari 5 tahun atau selama 18 tahun,
sehingga Penggugat Konvensi sudah tidak mempunyai hak dan kapasitas sebagai pemilik
atas tanah obyek sengketa. Untuk itu Tergugat Konvensi mohon agar Yang Mulia Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo dapat mempertimbangkan kaidah
hukum yang terkandung dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No.
295 K/Sip/1973 Tanggal 9 Desember 1975 yang menguraikan; “….. mereka telah
membiarkannya berlalu sampai tidak kurang dari 20 (dua puluh) tahun semasa hidupnya
Daeng Patappu tersebut, suatu masa yang cukup lama sehingga mereka dapat dianggap
telah meninggalkan haknya yang mungkin ada atas sawah sengketa, sedangkan Tergugat
Pembanding dapat dianggap telah memperoleh hak milik atas sawah sengketa”
B.1. Bahwa Penggugat Konvensi dalam Surat Gugatannya menyebutkan dalam posita
nomor 5 bahwa Penggugat mendalilkan salah satu amar Putusan Perkara no
421/Pid.B/2018/PN MLG pada Pengadilan Negeri Malang, yaitu “ Menetapkan /
Petok D Nomor 2986 Persil 59 Kelas Desa II Kelas Nasional 34 luas 880 m2 atas
nama TARI tertulis RM tanggal 26 Desember 1988 dibeli dari nomor 1207 untuk
dirampas dan dimusnahkan “ adalah tidak benar bahwa amar putusan yang benar
terkait bukti surat Petok D Nomor 2986 Persil 59 Kelas Desa II Kelas Nasional 34 luas
880 m2 atas nama TARI Putusan Perkara no 421/Pid.B/2018/PN MLG pada Pengadilan
Negeri Malang Yaitu: “ 1 (satu) lembar foto kopi Petok D Nomor 2986, persil 59,
Kelas Desa II kelas Nasional 34 luas 880 m2 atas nama TARI tertulis “RM tanggal
26 Desember 1988 beli dari No. 1207 yang telah di leges”
B.2. Bahwa yang ditetapkan untuk dimusnahkan dalam Putusan Perkara nomor
421/Pid.B/2018/PN MLG pada Pengadilan Negeri malang, adalah “1 (satu) lembar foto
kopi Petok D Nomor 2986, persil 59, Kelas Desa II kelas Nasional 34 luas 880 m2
atas nama TARI tertulis “RM tanggal 26 Desember 1988 beli dari No. 1207, yang
telah dileges” bukan seperti yang didalilkan Penggugat dalam gugatannya posita 5 yaitu
“ Menetapkan / Petok D Nomor 2986 Persil 59 Kelas Desa II Kelas Nasional 34 luas
880 m2 atas nama TARI tertulis RM tanggal 26 Desember 1988 dibeli dari nomor
1207 untuk dirampas dan dimusnahkan”
B.4. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 8 Rv, dan telah menjadi Yurisprudensi tetap
Mahkamah Agung Republik Indonesia No.492K/Sip/1970 tanggal 16 Desember 1970
menyebutkan: “Gugatan kabur (kabur) atau tidak sempurna harus dinyatakan tidak
dapat diterima”.
B.5. Bahwa dengan salah disebutkannya objek gugatan dalam Surat Gugatan tentunya
akan menyulitkan pihak Pengadilan dalam pelaksanaan eksekusi suatu putusan,
dan menjadikan gugatan penggugat TIDAK JELAS/KABUR (OBSCUUR LIBEL)
1. Bahwa Tergugat Konvensi mohon agar duplik di bawah ini dianggap merupakan satu
kesatuan dengan bagian Eksepsi tersebut di atas yang secara mutatis mutandis tidak dapat
dipisahkan.
2. Bahwa Tergugat Konvensi menolak secara tegas keseluruhan dalil-dalil yang diajukan
Penggugat dalam repliknya, kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya.
3. Bahwa adalah tidak benar dalil replik yang telah disampaikan oleh Penggugat
Konvensi Bahwa Tergugat Konvensi menolak dengan tegas terhadap dalil mengenai
kepemilikan Penggugat Konvensi atas tanah Obyek Sengketa. Hal tersebut dikarenakan
Penggugat Konvensi bukan pihak yang berhak atas tanah Obyek Sengketa milik Tergugat
Konvensi tersebut
4. Bahwa Tergugat Konvensi mendapat Hibah berupa tanah secara lisan dari Orang tua
Tergugat Konvensi yang bernama Kaseran yaitu sebidang tanah seluas 880 m2, terletak
di Jalan Cempaka RT. 00 RW. 07 Dusun Srebet Desa Pesanggrahan Kecamatan Batu
Kota Batu, dengan batas-batas sebagai berikut :
a) Sebelah Utara : Rumah Pak KARJI
b) Sebelah Barat : Jalan Desa
c) Sebelah Selatan : Bangunan Milik Pak KARJI
d) Sebelah Timur : Jalan Desa
5. Bahwa Tergugat Konvensi mendapatkan Objek Tanah tersebut sekitar Tahun 1974,
atas Hibah langsung secara lisan dari orang tua Tergugat Konvensi dan sejak saat itu
objek tanah tersebut langsung digarap dan dikelola oleh Tergugat Konvensi sampai
dengan sekarang.
6. Bahwa Tergugat Konvensi pada saat mendapatkan Objek Tanah, objek tanah tersebut
belum keluar Bukti Kepemilikan Tanah, sehingga pada Tahun 1976 Penggugat
mendatangi Kepala Desa Pesanggrahan pada saat itu dengan maksud untuk mengurus
Surat Bukti Kepemilikan Tanah dan sebagai pegangan bagi Tergugat Konvensi dalam
menguasai sebuah objek tanah.
7. Bahwa pada Tanggal 21 April 1989 keluarlah Surat berupa Untuk Ketetapan Obyek
Pajak untuk Ketetapan Pajak Bumi Dan Bangunan / Petok D Nomor 2986 Persil 59 Kelas
Desa II Kelas Nasional 34 luas 880 m2 atas nama TARI ( Penggugat ) tertulis RM
Tanggal 26 Desember 1988 beli dari No. 1207. Yang dikeluarkan dan ditandatangani
oleh Kepala Inspeksi PBB Malang kantor Dinas Luar TK.I PBB Malang.
8. Bahwa Saat ini obyek sengketa telah di didirikan bangunan oleh ADIANSYAH yang
merupakan anak kandung Tergugat Konvensi pada tahun 2013 dan digunakan sebagai
Gudang untuk Usaha Perlengkapan alat pesta sampai sekarang, dengan kata lain
Penguasaan Obyek sengketa saat ini adalah saudara ADIANSYAH dan bukan dalam
penguasaan Tergugat Konvensi.
9. Bahwa dalam posita No. 5 Penggugat Konvensi mendalilkan salah satu amar Putusan
Perkara no 421/Pid.B/2018/PN MLG pada Pengadilan Negeri malang, yaitu “
Menetapkan / Petok D Nomor 2986 Persil 59 Kelas Desa II Kelas Nasional 34 luas 880
m2 atas nama TARI tertulis RM tanggal 26 Desmber 1988 dibeli dari nomor 1207 untuk
dirampas dan dimusnahkan “adalah tidak benar bahwa amar putusan yang benar terkait
bukti surat Petok D Nomor 2986 Persil 59 Kelas Desa II Kelas Nasional 34 luas 880 m2
atas nama TARI Putusan Perkara no 421/Pid.B/2018/PN MLG pada Pengadilan Negeri
Malang
10. Bahwa yang ditetapkan untuk dimusnahkan dalam Putusan Perkara nomor
421/Pid.B/2018/PN MLG pada Pengadilan Negeri malang, adalah “1 (satu) lembar foto
kopi Petok D Nomor 2986, persil 59, Kelas Desa II kelas Nasional 34 luas 880 m2 atas
nama TARI tertulis “RM tanggal 26 Desember 1988 beli dari No. 1207, yang telah
dileges” bukan seperti yang didalilkan Penggugat Konvensi dalam gugatannya posita 5
yaitu “ Menetapkan / Petok D Nomor 2986 Persil 59 Kelas Desa II Kelas Nasional 34
luas 880 m2 atas nama TARI tertulis RM tanggal 26 Desember 1988 dibeli dari nomor
1207 untuk dirampas dan dimusnahkan”
11. Bahwa ikatan pembagian harta bersama Nomor 5 tanggal 8 November 2016 dibuat di
hadapan Notaris MUHHAMAD MUHAROR HABIBI tersebut apabila yang dimaksud
adalah obyek sengketa, tentunya itu adalah perbuatan melawan hukum, mengingat pada
saat dibuat pada tahun 2016, obyek sengketa telah dikuasai ADIANSYAH yang tidak
lain adalah anak tergugat konvensi, pada saat tahun 2016 Penggugat konvensi belum
melakukan upaya hukum apapun terkait obyek sengketa, bukti kepemilikan masih atas
nama Tergugat konvensi dan sampai hari ini belum dibatalkan secara hukum, tidak salah
kalau sampai hari ini Turut Tergugat masih berpegang teguh pada buku kerawangan
Desa, mengingat tidak ada satupun putusan yang membatalkan keabsahan bukti
kepemilikan Tergugat
DALAM REKONVENSI
1. Bahwa seluruh dalil yang juga telah diuraikan dalam Duplik ini, mohon juga dianggap
sebagai bagian jawaban dalam rekonpensi secara mutatis mutandis sebagai satu kesatuan
yang tidak terpisahkan
2. Bahwa dalil-dalill yang telah termuat dalam konpensi diatas baik dalam eksepsi maupun
dalam pokok perkara telah termuat dan tertuang kembali ke dalam rekonpensi ini secara
sempurna tanpa ada yang dikecualikan
5. Bahwa mohon dalil-dalil yang telah termuat Dalam Konpensi diatas baik Dalam Eksepsi
maupun Dalam Pokok Perkara telah termuat dan tertuang kembali ke dalam gugatan Dalam
Rekonpensi ini secara sempurna tanpa ada yang dikecualikan;
7. Bahwa tanah obyek sengketa merupakan bagian dari tanah yang dimiliki oleh Penggugat
Rekonpensi dengan luas keseluruhan adalahdi Jalan Cempaka RT. 00 RW. 07 Dusun Srebet
Desa Pesanggrahan Kecamatan Batu Kota Batu, dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Rumah Pak KARJI
- Sebelah Barat : Jalan Desa
- Sebelah Selatan : Bangunan Milik Pak KARJI
- Sebelah Timur : Jalan Desa
Merupakan kepemilikan dari Penggugat Rekonvensi
8. Bahwa tanah yang dimiliki oleh Penggugat Rekonpensi seluas 880 m2 didapatkan sekitar
Tahun 1974, atas Hibah langsung secara lisan dari orang tua Tergugat dan sejak saat itu
objek tanah tersebut langsung digarap dan dikelola oleh Tergugat sampai dengan sekarang.
9. Bahwa Tergugat Rekonvensi pada saat mendapatkan Objek Tanah, objek tanah tersebut
belum keluar Bukti Kepemilikan Tanah, sehingga pada Tahun 1976 Penggugat Rekonvensi
mendatangi Kepala Desa Pesanggrahan pada saat itu dengan maksud untuk mengurus Surat
Bukti Kepemilikan Tanah dan sebagai pegangan bagi Tergugat dalam menguasai sebuah
objek tanah.
10. Bahwa pada Tanggal 21 April 1989 keluarlah Surat berupa Untuk Ketetapan Obyek
Pajak untuk Ketetapan Pajak Bumi Dan Bangunan / Petok D Nomor 2986 Persil 59 Kelas
Desa II Kelas Nasional 34 luas 880 m2 atas nama TARI ( Penggugat ) tertulis RM Tanggal
26 Desember 1988 beli dari No. 1207. Yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Kepala
Inspeksi PBB Malang kantor Dinas Luar TK.I PBB Malang.
11. Bahwa sebagaimana telah diuraikan diatas sejak pelimpahan hak garapan tanah tahun
1974 berdasarkan Hibah secara lisan dari orang tua Pengggugat Rekonvensi dan dengan
Surat Ketetapan Objek Pajak untuk Ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan /Petok D Nomor
2986 Persil 59 Kelas Desa II Kelas Nasional 34 luas 880 m2 atas nama TARI ( Penggugat )
tertulis RM Tanggal 26 Desember 1988 beli dari No. 1207. Yang dikeluarkan dan
ditandatangani oleh Kepala Inspeksi PBB Malang kantor Dinas Luar TK.I PBB Malang
yang merupakan seluas 800 M2 TIDAK PERNAH ADA KEBERATAN DAN
GANGGUAN DARI PIHAK MANAPUN. Dimana tanah tersebut sudah dikuasai sejak
tahun 1974 hingga sekarang digunakan oleh anak Penggugat Rekonvensi
12. Bahwa Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan melawan hukum terlebih
dahulu, dalam Posita Nomor 8 gugatan Tergugat Rekonpensi mendalilkan bukti kepemilikan
atas objek sengketa berdasarkan ikatan pembagian harta bersama Nomor 5 tanggal 8
November 2016 dibuat di hadapan Notaris Muhammad Muharor Habibi S. H
13. Bahwa bukti kepemilikan Tergugat Rekonvensi atas obyek sengketa berdasarkan ikatan
pembagian harta bersama Nomor 5 tanggal 8 November 2016 dibuat di hadapan Notaris
Muhammad Muharor Habibi, S,H. Dalam ikatan pembagian harta bersama Nomor 5 tanggal
8 November 2016 yang di bagi adalah tanah yang dimiliki PAIDJAH DJOEKI berdasarkan
Petok D Nomor 2986 Persil 59 Kelas Desa II Kelas Nasional 34 luas 880 m2 Desa
Pesanggrahan Kota Batu. Padahal dalam letter C yang dimiliki Turut Tergugat PAIDJAH
DJOEKI memiliki tanah petok D nomor 342, Persil 59, Kelas Tanah D.IV luas Tanah 4650
Meter Persegi. Desa Pesanggrahan Kota Batu
14. Bahwa PAIDJAH DJOEKI tidak pernah memiliki tanah berdasarkan Petok D Nomor
2986 Persil 59 Kelas Desa II Kelas Nasional 34 luas 880 m2 Desa Pesanggrahan Kota Batu.
15. Bahwa ikatan pembagian harta bersama Nomor 5 tanggal 8 November 2016 dibuat di
hadapan Notaris Mumammad Muharor Habibi, S,H bukanlah ikatan yang membagi obyek
sengketa, mohon majelis hakim mempertimbangkan fakta –fakta hukum lahirnya ikatan
pembagian harta bersama Nomor 5 tanggal 8 November 2016 dibuat di hadapan Notaris
Muhammad Muharor Habibi
16. Bahwa ikatan pembagian harta bersama Nomor 5 tanggal 8 November 2016 dibuat di
hadapan Notaris Muhammad Muharor Habibi tersebut apabila yang dimaksud adalah obyek
sengketa, tentunya itu adalah perbuatan melawan hukum, mengingat pada saat dibuat pada
tahun 2016, obyek sengketa telah dikuasai ADIANSYAH yang tidak lain adalah anak
Penggugat Rekonvensi, pada saat tahun 2016 Tergugat Rekonvensi belum melakukan upaya
hukum apapun terkait obyek sengketa, bukti kepemilikan masih atas nama Penggugat
Rekonvensi dan sampai hari ini belum dibatalkan secara hukum, tidak salah kalau sampai
hari ini Turut Tergugat masih berpegang teguh pada buku kerawangan Desa, mengingat
tidak ada satupun putusan yang membatalkan keabsahan bukti kepemilikan Tergugat.
17. Bahwa terkait Fakta hukum yang demikian, mohon majelis hakim pemeriksa perkara ini
mengenyampingkan bukti kepemilikan atas obyek sengketa Penggugat yang didasar ikatan
pembagian harta bersama Nomor 5 tanggal 8 November 2016 dibuat di hadapan Notaris
Mummad Muharor Habibi
Berdasarkan fakta-fakta dan alasan hukum yang diuraikan di atas, maka jelaslah cukup alasan
bagi Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini berkenan untuk
menyatakan :
DALAM EKSEPSI
1. Menerima dan Mengabulkan Eksepsi Tergugat Konpensi untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Gugatan Penggugat Konpensi tidak dapat diterima untuk seluruhnya
DALAM REKONVENSI
1. Menerima dan Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi untuk seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa tanah yang terletak di luas 880 M2 sebagaimana dalam kutipan
Buku Huruf C Desa Pesanggrahan Nomor 2986 Persil 59, Kelas D IV, atas nama Tari,
berdasarkan riwayat tanah tersebut diatas, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Rumah bapak karji
Sebelah Timur : Jalan desa menuju ke makam
Sebelah Selatan : Kandang sapi milik bapak Temun (Alm)
Sebelah Barat : Jalan desa menuju makam;
Adalah tanah atas milik Penggugat Rekonvensi
3. Menyatakan Tergugat Rekonpensi telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;
4. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu, meskipun ada verzet, banding
maupun kasasi (uitvoerbaar bij vooraad);
5. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara.
Atau
Apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon Putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono).
Hormat Kami,
Selaku Kuasa Hukum
TERGUGAT