Motor DC
Motor DC
Motor DC
Pada motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan paralel dengan angker. Bila motor seri diberi penguat shunt
Motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan paralel dengan angker. Bila motor shunt diberi tambahan penguat
Pengertian Motor DC
Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan
(medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo (A) seperti yang
ditunjukkan dalam gambar 6. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus
dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan
yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh
motor ini. Contoh,
penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek,
sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).
Motor yang beroperasi pada arus DC disebut sebagai Motor DC dan motor yang menggunakan arus AC
disebut sebagai motor AC. Umumnya kamu tidak akan terlalu banyak menjumpai motor AC tetapi motor
DC hampir digunakan dimana saja, yang mana di bidang listrik dinamai DC motor.
Motor DC adalah motor listrik yang merupakan perangkat elektromekanis yang menggunakan interaksi
medan magnet dan konduktor untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik putar, dimana motor
DC dirancang untuk dijalankan dari sumber daya arus searah (DC). Sudah lebih dari 100 tahun motor DC
brush (disikat) digunakan dalam industri serta aplikasi domestik.
Motor DC terdiri dari dua bagian penting, yaitu "Stator" yang merupakan bagian diam dan "Rotor" yang
merupakan bagian yang berputar, dari kedua bagian penting motor ini hasilnya terdapat tiga jenis Motor
DC yakni :
Motor DC Brush
Motor DC Brushless
Motor DC Servo
Pada motor jenis ini, medan magnet dihasilkan dengan melewatkan arus melalui komutator dan sikat yang
ada di dalam rotor, dari sinilah disebut Motor Brush. Sikat tersebut terbuat dari karbon, dimana motor DC
brush terbagi menjadi Motor DC daya terpisah (Separately Excited DC Motor) dan Motor DC Sumber
Daya Sendiri (Self Excited DC Motor).
Bagian stator motor terdiri dari kumparan yang terhubung secara melingkar sedemikian rupa sehingga
akan terbentuk kutub utara dan selatan. Pengaturan kumparan ini dapat dilakukan baik secara seri atau
paralel dengan gulungan kumparan rotor akan menghasilkan motor DC kumparan seri luka dan motor
DC kumparan shunt.
Armature atau bagian rotor dari motor DC terdiri dari komutator yang pada dasarnya adalah konduktor
pembawa arus yang terhubung di salah satu ujungnya ke segmen tembaga yang terisolasi secara elektrik.
Daya eksternal dapat dihubungkan ke komutator melalui sikat saat armature berputar.
Motor DC Brush
Jenis Motor DC ini dikelompokkan berdasarkan sambungan listrik lilitan jangkar dan lilitan medan, dari
berbagai sambungan tersebut maka terdapat klasifikasi penggolongan jenis motor yang baru.
Berdasarkan pada pembangkitan medan magnetnya, Motor DC brush dibagi menjadi 3 jenis utama motor
DC yaitu Magnet Terpisah, Mandiri (Sendiri), dan Permanen.
Pada jenis motor tipe magnet permanen, magnet yang kuat digunakan untuk menghasilkan medan magnet
yang diperlukan, sedangkan pada jenis motor yang tereksitasi secara terpisah dan tereksitasi sendiri (self-
excited) , sebuah elektromagnet digunakan dalam tubuh stator.
Adapaun motor DC tipe self-excited dibagi lagi menjadi tiga jenis yaitu Motor DC Shunt (Shunt Excited),
motor DC seri (Series Excited) dan motor DC Gabungan/Coumpound (Compound Excited).
Motor DC tipe Compound kemudian dibagi lagi menjadi Compound Kumulatif dan Compound
Diferensial dengan tipe Shunt panjang dan tipe Shunt pendek di masing-masing mtor DC Compound.
Seperti dengan namanya, motor DC jenis ini menggunakan sumber daya terpisah untuk lilitan jangkar dan
lilitan medan, dengan kata lain lilitan jangkar dan lilitan medan secara elektrik terpisah satu sama lain.
Pada motor DC sumber daya arus terpisah, arus jangkar dan arus medan tidak saling mengganggu karena
sumbernya berbeda, tetapi daya inputnya adalah sama dengan total daya input . Jika V f dan If adalah
tegangan dan arus yang sesuai dengan sirkuit medan magnet dan V t dan Ia adalah tegangan dan arus yang
sesuai dengan sirkuit jangkar, maka total daya input yang diberikan menjadi
Pada motor DC yang tereksitasi sendiri, lilitan medan dan lilitan armature terhubung di sumber suplai
tunggal, dimana hubungan ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan shunt atau paralel dan seri.
Oleh karena itu, motor sumber daya sendiri sendiri diklasifikasikan lagi menjadi motor DC shunt dan
motor DC seri
A. Motor DC Shunt
Pada jenis motor DC shunt, lilitan medan dan lilitan angker (armature) terhubung secara paralel di catu
daya yang sama sehingga mengakibatkan lilitan medan terpapar ke seluruh tegangan terminal. Meskipun
jenis daya-nya sama, tetapi arus medan dan arus jangkar akan berbeda, disamping itu kecepatan motor
DC shunt konstan dan tidak bervariasi dengan beban mekanik pada output.
Eb = Ka * ω * Φ
Di mana Φ adalah fluks magnet, maka
B. Motor DC Seri
Pada jenis motor DC seri, belitan medan dan belitan angker (armature) terhubung secara seri dengan catu
daya, hasilnya arus yang sama mengalir di belitan medan dan belitan dinamo.
Motor DC seri disebut juga sebagai Motor Universal hal ini karena motor DC seri dapat bekerja dengan
catu daya AC atau catu daya DC.
Motor DC seri akan terus berputar ke arah yang sama berdasarkan polaritas sumber tegangan, hal ini
karena jika kita mengubah polaritasnya, maka polaritas lilitan jangkar dan arah medan magnet dibalik
secara bersamaan, dimana kecepatan motor seri DC bervariasi dengan beban mekanisnya.
Motor DC coumpound/gabungan menggunakan kombinasi gulungan seri dan gulungan medan shunt,
dimana belitan seri terhubung secara seri dengan jangkar motor sementara belitan shunt terhubung secara
paralel.
Pada motor DC coumpound terdapat dua sirkuit medan yang menghasilkan medan magnet, sehingga
motor DC coumpound terbagi lagi menjadi dua jenis berdasarkan orientasi fluks-nya, yaitu motor DC
Compound Kumulatif dan motor DC Compound Diferensial.
Dalam motor DC coumpound fluks bidang shunt akan membantu fluks bidang seri contohnya bila
keduanya dalam arah yang sama, maka ini yag disebut motor DC coumpound kumulaitf, dimana jumlah
fluks adalah fluks magnet total.
Dalam kasus motor DC coumpound kumulatif, apabila fluks yang dihasilkan oleh medan seri dan medan
shunt berada pada arah yang berlawanan maka fluks total sama dengan selisih di antara keduanya.
Berdasarkan rumus diatas maka fluks yang dihasilkan kurang dari fluks asli-nya, oleh karena itulah jenis
motor DC coumpound kumulatif jarang dipakai.
Motor DC coumpund kumulatif dan diferensial dapat dibagi lagi berdasarkan shunting dari belitan medan
shun menjadi perangkat shunt panjang (Long Shunt) dan shunt pendek (Short Shunt).
Pada motor shunt panjang, lilitan medan shunt sejajar dengan lilitan armatur dan seri.
4. Motor DC Magnet Permanen
Pada motor DC magnet permanen, magnet yang kuat digunakan untuk menghasilkan medan magnet,
maka dari itu motor DC magnet permanen hanya terdiri dari belitan dinamo saja.
Adapun kelemahan dari motor DC brush adalah apabila terjadi percikan antara komutator dan sikat dalam
kondisi beban berat (heavy load) maka dapat menghasilkan panas dalam jumlah besar sehingga
mengurangi masa pakai motor.
Motor DC brushless biasanya terdiri dari rotor magnet permanen dan stator lilitan koil, dengan tersebut
maka penggunaan magnet permanen di rotor menghilangkan kebutuhan untuk sikat di bagian rotor. Oleh
karena itu, berbeda dengan motor DC brush, tipe ini tidak mengandung sikat sehingga tidak ada keausan
sikat karena jumlah panas yang dihasilkan kecil.
Motor DC brushless berukuran lebih kecil tetapi lebih mahal daripada motor DC tipe brushed
konvensional karena jenis motor ini menggunakan sakelar “Hall effect” di stator untuk menghasilkan
urutan rotasi medan stator yang diperlukan.
Karena tidak ada sikat di motor, harus ada beberapa cara lain untuk mendeteksi posisi sudut rotor. Sensor
Hall Effect digunakan untuk menghasilkan sinyal umpan balik yang diperlukan untuk mengontrol
perangkat semikonduktor.
Motor DC brushless lebih mahal daripada motor DC brush dan lebih efisien daripada motor brush, tetapi
memiliki keunggulan dalam hal karakteristik kecepatan (torsi) yang lebih baik, lebih efisien dan memiliki
masa operasi atau penggunaan yang lebih lama dari jenis Motor brush.
3. Motor DC Servo
Motor DC Servo adalah jenis motor DC kecil yang memiliki putaran berkecepatan tinggi, tetapi torsi -nya
tidak cukup untuk memindahkan beban apa pun.
Motor servo DC terdiri dari empat bagian utama yaitu motor DC normal, gearbox untuk kontrol
kecepatan, sirkuit kontrol, dan unit sensor posisi. Gearbox akan mengambil input kecepatan tinggi dan
mengubahnya menjadi kecepatan yang lebih lambat namun lebih praktis. Unit sensor posisi berperan
sebagai potensiometer sedangkan sirkuit kontrol adalah penguat detektor kesalahan.
Aplikasi Motor DC
Seperti yang kita ketahui motor DC adalah peralatan mekanik yang paling sering atau mudah dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari, contohnya seperti motor kecil yang ada mainan anak-anak.
Berikut ini beberapa penggunaan motor DC yang kami golongkan berdasarkan jenis - jenis motor DC.
Motor DC seri adalah jenis motor DC terbaik karena cocok untuk untuk bergerak pada daya tinggi dan
rendah, untuk drive listrik kecepatan stabil dan acak, mempunyai konstruksi yang sederhana, mudah
untuk dirancang serta pemeliharaan yang ringan, disamping itu juga memiliki torsi awal yang tinggi.
Beberapa peralatan yang mengunakan motor DC seri yaitu Traksi listrik, Electric footing, Derek/crane,
Lift, Air compressor, Elevator, Winching systems, Pengering rambut, Vacuum Cleaner dan Mesin jahit.
Aplikasi Pada Motor DC Shunt
Karena motor DC jenis ini menghasilkan kecepatan yang konstan maka penggunaan motor DC Shunt
umumnya merupakan peralatan yang membutuhkan kecepatan yang konstan.
Beberapa pearalatan yang menggunakan motor DC shunt sebagai alat penggeraknya yaitu kaca depan
mobil, Wiper, Mesin bubut, Alat bor, Lift, Kipas angin, Blower, Pompa sentrifugal, Konveyor, Mesin
pemintal/tenun.
Pada motor DC sumber daya terpisah umumnya dipakai pada peralatan yang tidak memerlukan
pengontrolan kecepatan seperti Penyapu kaca mobil, Mesin cuci, Blower pada pemanas dan pendigin
udara, drive disk komputer, kursi roda, mainan.
Beberapa pearalatan yang menggunakan Motor DC coumpound seperti Alat press, Sekop listrik, Mesin
recipro, KOnveyor, Mesin Stamping, Elevator, Kompresor, Alat giling, dan Heavy planner.
Motor DC brushless adalah jenis motor khusus yang tidak menggunakan sikat dimana memiliki
keunggulan dalam hal efisiensi dan kecepatan yang tinggi serta kemampuan pengontrolan yang baik.
Beberapa peralatan yang menggunakan jenis motor DC brushless yaitu peripheral komputer (drive disk,
printer), Peralatan listrik genggam, Alat pengangkat, Alat pemanas, Kendaraan mulai dari pesawat
terbang hingga mobil, serta Kipas pendingin kecil.
Motor Listrik DC
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energy listrik menjadi energy mekanik ( gerak).
Motor arus searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor DC telah
membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang tersebut AC shunt
motor. Motor DC telah memunculkan silicon controller rectifier yang digunakan untuk
memfasiitasi control kecepatan pada motor. Mesin listrik dapat berfungsi sebagai motor listrik
apabila didalam motor listrik tersebut terjadi proses konversi energy listrik menjadi energy
mekanik. motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energy listrik
menjadi energy mekanik. Energy mekanik ini digunakan untuk misalnya memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakkan kompresor dan mengankat bahan. Motor listrik
digunakan juga dirumah ( mixer, bor listrik, fan angin) dan di industry. Motor listrik terkadag
disebut “kuda kerja”nya industry sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar
70% beban listrik total di industry. Sedangkan untuk untuk motor DC itu sendiri memerlukan
suplai tegangan yang searah pada kumparan jangkar dan kumparan medan untuk diubah menjadi
energy mekanik. Pada motor DC kumparan medan disebut startor (bagian yang berputar ). Motor
DC sering dimanfaatkan sebagai penggerak pintu bergeser otomatis dan dalam rangkaian robot
sederhana. Motor DC memiliki yang sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
kehidupan dunia industry. Motor DC memudahkan pekerjaan sehingga proses industry dapat
berjalan efisien. Semakin banyak industry yang berkembang maka akan semakin banyak mesin
yang digunakan. Semakin banyak mesin yang digunakan, maka semakin banyak penggunaan
motor DC. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui dan mengerti pengertian motor DC,
prinsip kerja, jenis-jenis motor DC, aplikasi dan perhitungan motor DC.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas maka secara umum permasalahan yang
akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1) Apakah yang dimaksud dengan motor DC ?
2) Apa prinsip dan cara kerja dari motor DC ?
3) Apa jenis-jenis dari motor DC ?
4) Apa aplikasi dari penggunaan motor DC ?
5) Bagaimana contoh perhitungan dari motor DC ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisn makalah ini adalah :
1) Mengetahui apa yang dimaksud dengan motor DC.
2) Mengetahui prinsip daaan cara kerja motor listrik DC
3) Mengetahui jenis-jenis motor listrik DC
4) Mengetahui aplikasi dari motor listrik DC
5) Mengetahui rumus dan contoh cara perhitungan motor listrik DC.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motor DC
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri.
Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-
motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah
menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak
berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada
kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-
ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja
dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif
dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan
jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan
satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.
Gambar 1. Motor D.C Sederhana
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua
segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas
disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara
medan magnet
B. Konstruksi Motor Listrik Arus Searah
Gambar 4 melukiskan konstruksi bagian yang terpenting dari sebuah motor
listrik arus searah kutup dua dan kutub empat.
Secara umum konstruksi motor listrik arus searah dapat dibagi menjadi dua :
a. Stator (bagian yang diam)
b. Rotor (bagian yang berputar)
Untuk bagian yang diam (stator) dalam motor listrik arus searah terdiri atas badan
(body),inti kutub magnet dan sikat-sikat. Sedangkan untuk bagian rotornya adalah
komutator,jangkar dan lilitan jangkar.
C. Bagian-bagian Motor dan Fungsinya
a. Badan Motor listrik
Fungsi utama dari badan motor adalah sebagai bagian tempat untuk
mengalirnya fluks magnet yang dihasilkan kutub-kutub magnet, karena itu badanmotor
dibuat dari bahan ferromagnetik. Disamping itu badan motor ini berfungsiuntuk
meletakkan alat-alat tertentu dan melindungi bagian-bagian motor lainnya.
Pada badan motor terdapat papan nama (name plat) yang bertuliskanspesifikasi
umum atau data teknik dari motor. Papan nama tersebut untukmengetahui beberapa
hal pokok yang perlu diketahui dari motor tersebut. Selainpapan nama badan motor
juga terdapat kotak hubung yang merupakan tempatujung-ujung penguat magnet dan
lilitan jangkar.
Ujung-ujung lilitan jangkar ini tidak langsung dari lilitan jangkar tetapi
merupakan ujung kawat penghubung lilitan jangkar yang melalui komutator dansikat-
sikat. Dengan adanya kotak hubung akan memudahkan dalam pergantiansusunan
lilitan penguat magnet dan memudahkan pemeriksaan kerusakan yangmungkin terjadi
pada lilitan jangkar maupun lilitan penguat tanpa membongkarmesin.
Untuk mengetahui ujung-ujung lilitan tersebut, setiap pabrik/negara
mempunyai normalisasi huruf tertentu, yang mana hal tersebut dapat dinyatakan dalam
tabel di bawah ini :
b. Inti kutub magnet dan lilitan penguat magnet
Sebagaimana diketahui bahwa fluks magnet yang terdapat pada motor arus searah
dihasilkan oleh kutub-kutub magnet buatan yang dibuat prinsipelektromagnetis. Lilitan penguat
magnet berfungsi untuk mengalirkan arus listrik sebagai terjadinya proses elektromagnetis.
c. Sikat-sikat
Fungsi utama dari sikat-sikat adalah untuk jembatan bagi aliran arus dari lilitan
jangkar dengan sumber tegangan. Disamping itu sikat-sikat memegang peranan
penting untuk terjadinya komutasi. Agar gesekan antara komutatorkomutatordan sikat
tidak mengakibatkan ausnya komutator, maka bahan sikat lebih lunak dari komutator.
Biasanya dibuat dari bahan arang (coal).
d. Komutator
Komutator yang digunakan dalam motor arus searah pada
prinsipnya mempunyai dua bagian yaitu :
1) Komutator bar merupakan tempat terjadinya pergesekan antara komutator dengan
sikat-sikat.
2) Komutator riser merupakan bagian yang menjadi tempat hubungan komutator dengan
ujung dari lilitan jangkar.
Keterangan :
a. Segmen komutator
b. Pemasangan komutator
c. Susunan komutator
i. Komutator bar
2. Riser
3. Isolator
4. Poros
5. Ring pengunci
6. Baut
Isolator yang digunakan yang terletak antara komutator yang satu dengankomutator yang
lain harus dipilih sesuai dengan kemampuan isolator tersebut terhadap suhu yang terjadi dalam
mesin. Jadi disamping sebagai isolator terhadap listrik, juga harus mampu terhadap suhu tertentu.
Berdasarkan jenis isolator yang digunakan terhadap kemampuan panas ini maka pada
mesin listrik dikenal :
a. Klas A : jika temperatur tinggi diijinkan 70°C (katun, sutera, kertas)
b. Klas B : jika temperatur tinggi diijinkan 110°C (serat asbes, serat gelas)
c. Klas H : jika temperatur tinggi diijinkan 185°C (mika, gelas, porselin, keramik).
d. Jangkar (angker)
Umumnya jangkar yang digunakan dalam motor arus searah adalah
berbentuk selinder dan diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat
melilitkan kumparan-kumparan tempat terbentuknya GGL lawan. Seperti halnya pada
inti kutub magnet, maka jangkar dibuat dari bahan berlapis-lapis tipis untuk mengurangi
panas yang terbentuk karena adanya arus liar (Edy current). Bahan yang digunakan
jangkar ini sejenis campuran baja silikon.
Adapun konstruksinya dari jangkar tersebut dapat dilukiskan seperti dibawah ini :
f. Lilitan jangkar (angker)
Lilitan jangkar pada motor arus searah berfungsi sebagai tempat
terbentuknya GGL lawan.
Pada prinsipnya kumparan terdiri atas :
1) Sisi kumparan aktif, yaitu bagian sisi kumparan yang terdapat dalam alur
jangkar yang merupakan bagian yang aktif (terjadi GGL lawan sewaktu motor bekerja).
2) Kepala kumparan, yaitu bagian dari kumparan yang terletak di luar alur yang berfungsi
sebagai penghubung satu sisi kumparan aktif dengan sisi kumparanaktif lain dari
kumparan tersebut.
3) Juluran, yaitu bagian ujung kumparan yang menghubungkan sisi aktif
dengan komutator.
D. Jenis-jenis motor listrik arus searah
Berdasarkan sumber arus penguat magnetnya motor arus searah dapat
dibedakan atas dua jenis :
a. . Motor dengan penguat terpisah
b. Motor penguat sendiri terdiri atas :
1) Motor Seri
2) Motor Shunt
3) Motor kompon pendek
4) Motor kompon panjang
a. Motor dengan penguat terpisah.
Yang dimaksud dengan penguat terpisah adalah bila arus penguat
magnetnya diperoleh dari sumber arus searah di luar motor.
Persamaan arus :
Ia = I
Im
E
Rm
Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia.Ra + 27 e
dimana :
V : Tegangan jepit (volt)
Ea : GGL lawan (volt)
Ia : Arus jangkar (Ampere)
Ra : Tahanan lilitan jangkar (Ohm)
Im : Arus penguat terpisah(Ampere)
Rm: Tahanan penguat terpisah (Ohm)
e : Kerugian tegangan pada sikat-sikat (karena relatif kecil biasanya harga tersebut
diabaikan).
b. Motor penguat sendiri
Motor dengan penguat sendiri dapat dibagi menjadi :
1. Motor Seri, motor penguat sendiri di mana lilitan penguat magnetnya dihubungan seri
dengan lilitan jangkar.
Persamaan arus :
I = Ia = Is
Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia.Ra + Is.Rs + 27e
Dimana :
Is : Arus penguat seri yang besarnya sama dengan arus sumber
Rs : Tahanan lilitan penguat seri
2) Motor shunt, motor penguat sendiri di mana lilitan penguat
magnetnya dihubungkan paralel dengan lilitan jangkar atau
dihubungkan langsung
dengan sumber tegangan dari luar.
Persamaan arus :
I = Ia + Ish
V / Rsh
Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia.Ra + 27 e
V = Ish . Rsh
dimana :
Rsh : Tahanan penguat shunt
Ish : Arus penguat shunt
3) Motor kompon pendek, motor penguat sendiri yang mempunyai dua lilitan
penguat magnet yaitu lilitan shunt dan seri, dimana lilitan seri terletak pada rangkaian
sumber tegangan.
Persamaan Arus
I = Is = Ia + Ish
Rsh / Vsh
Ish?
Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia.Ra + Is.Rs + 27 e
Vsh = V – Is.Rs
Dimana :
Vsh : Tegangan pada lilitan penguat shunt
4) Motor kompon panjang, motor penguat sendiri yang mempunyai dua buah lilitan
penguat seri dan shunt, dimana lilitan penguat seri dihubung seri dengan lilitan jangkar.
Persamaan arus :
I = Is + Ish
Is = Ia
Rsh / V
Ish ?
Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia.Ra + Is.Rs
Vsh = V
E. Karakteristik Motor Listrik Arus Searah (DC)
Pada motor listrik arus searah dikenal 3 macam karakteristik yaitu :
a. Karakteristik Ta = f (Ia) untuk V = tetap
b. Karateristik n = f (Ia) untuk V =tetap
c. Karakteristik n = f(Ta) untuk V = tetap
Untuk membahas tentang karakteristik Ta = f(Ia), perlu dijelaskan terlebih dahulu
tentang torsi yang ditimbulkan oleh motor listrik arus searah.
Ø Torsi
Yang dimaksud torsi adalah putaran atau pemuntiran dari suatu gaya
terhadap suatu poros. Untuk menentukan besarnya torsi pada motor dapat dihitung
dengan rumus:
Berdasarkan gambar disamping torsi (T) adalah :
Torsi (T) = F x r Newton meter (N-m)
Usaha dalam satu putaran = gaya x jarak
Usaha = F x 2 r joule
Misalnya poros berputar n putaran perdetik maka :
Usaha perdetik = F x 2 r n joule/detik
= F x r (2 n) joule/detik
= T x joule/detik
atau Daya = T x watt
Untuk n = jumlah putaran per menit.
a. Karakteristik motor penguat terpisah
Karakteristik-karakteristik motor penguat terpisah mempunyaipersamaan dengan
karakteristik-karakteristik pada motor shunt. Oleh karena itu tinjauan pada motor ini
dapat dilihat pada motor shunt.
Motor dengan penguat terpisah ini hanya dipakai dalam hal-hal yang istimewa,
terutama pada tegangan jala-jala yang tinggi dan sebagai motor-motor angkat
dipertimbangan
b. Karakteristik motor shunt
1. Karakteristik Ta = f (Ia)
Sesuai dengan persamaan-persamaan pada motor shunt, maka akan didapat
bahwa karakteristik Ta = f (Ia) adalah linier seperti dapat dilukiskan pada gambar 18.
Karena ada kerugian daya, Ta tidak dimulai dari titik 0, tetapidimulai dari titik A. OA =
arus beban kosong yaitu arus jangkar yang diperlukan untuk membangkitkan
momen yaitu untuk jangkar.
Berdasarkan gambar disamping n dapat dijelaskan bahwa dengan memperbesar arus
jangkar maka putaran akan turun.
3) Karakteristik n = f (Ta)
Karena, Ta = c . . Ia , di ma na Ta sebanding dengan Ia maka karakteristik
n = f(Ta) = Karakteristik n = f (Ia).
c. Motor Seri
i) Karakteristik Ta = f (Ia) Sesuai dengan persamaan arus : Is = Ia = I Jika beban naik, maka I, Ia
dan Is naik, sehingga fluks magnet juga naik. Sebelum kutub jenuh, fluks magnet ( ) sebanding
dengan Is. Berdasarkan : Ta = c Ia, di mana sebelum jenuh sebanding Ia maka persamaan di atas
dapat ditulis : Ta = c . Ia² Secara matematika, sebelum mencapai titik jenuh, grafik Ta = f (Ia)
merupakan parabola (fungsi kuadrant). Setelah mencapai titik jenuh, Ta = f (Ia) akan linier
seperti pada gambar 20.
d. Karakteristik motor kompon
Prinsip Dasar Cara Kerja
Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah
medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.
Gambar 2. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor .
Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks di
sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah pada arah
aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks. Gambar 3 menunjukkan
medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U.
Gambar 3. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor.
Catatan :
Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor
tersebut.
Pada motor listrik konduktor berbentuk U disebut angker dinamo.
Gambar 4. Medan magnet mengelilingi konduktor dan diantara kutub.
Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub uatara dan selatan yang
kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan magnet kutub. Lihat gambar 5.
Gambar 5. Reaksi garis fluks.
Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan (looped
conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B.
Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan
menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan berusaha bergerak ke atas
untuk keluar dari medan kuat ini. Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan
menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor. Konduktor
akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya
tersebut akan membuat angker dinamo berputar searah jarum jam.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :
Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran /loop, maka kedua
sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang
lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut
kumparan medan.
Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan
medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari
energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui
medan magnet, dengan demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat
untuk menyimpan energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan
energi, daerah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar Prinsip kerja motor dc
Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, maka
tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan reaksi lawan.
Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka menimbulkan
perputaran pada motor.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan
beban motor. Beban dalam hal ini mengacu kepada keluaran tenaga putar / torque sesuai dengan
kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok :
Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan
kecepatan operasinya namun torquenya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan
adalah corveyors,rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan kecepatn
operasi. Contoh beban dengan variabeltorque adalah pompa sentrifugal
dan fan (torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan). Peralatan Energi Listrik : Motor Listrik.
Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torqueyang berubah dan
berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah
peralatan-peralatan mesin.
F. Kelebihan dan kekurangan motor DC
Ø Kelebihan motor DC jika dibandingkan dengan motor AC adalah:
1. Torka dan kecepatannya mudah dikendalikan
2. Torka awalnya besar
3. Performansinya mendekati linier
4. Sistem kontrolnya relatif lebih murah dan sederhana
5. Cocok untuk aplikasi motor servo karena respon dinamiknya yang baik
6. Untuk aplikasi berdaya rendah, motor DC lebih murah dari motor AC
Ø Adapun kekurangan dari motor DC adalah:
1. Membutuhkan perawatan yang ekstra
2. Lebih besar dan lebih mahal (jika dibandingkan dengan motor AC induksi)
3. Tidak cocok untuk aplikasi kecepatan tinggi
4. Tidak cocok untuk aplikasi berdaya besar
5. Tidak cocok digunakan pada kondisi lingkungan yang cepat berdebu
G. Aplikasi Motor dalam Kehidupan sehari-hari
Contoh dari motor DC, yaitu motor penggerak wiper pada kendaraan bermotor. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat lepas dari fungsi motor DC. Mulai dari kipas angin, motor
wiper, pemutar CD, dan lainnya. Semua menggunakan motor DC sebagai penggerak utamanya.
Contoh dari motor DC, yaitu motor penggerak pada mainan mobil-mobilan
H. Perhitungan pada Motor DC
· Pengaturan Kecepatan Mesin DC
Dalam penggunaan mesin DC, tidak akan berguna apabila tidak bisa dikontrol kecepatan
perputaran dari mesin DC tersebut. Berikut adalah beberapa metode yang biasa digunakan untuk
mengontrol kecepatan dari mesin DC.
1. Mengubah voltase pada motor, namun membiarkan medan magnetnya tetap
2. Mengubah medan magnet pada motor, namun membiarkan voltasenya tetap
3. Memberikan hambatan yang dipasang seri dengan motor.
· Outpur Daya Mesin DC
Keluaran daya yang diberikan oleh motor DC dapat dituliskan dalam perumusan matematika
sebagai berikut
Pout = Tout . wm
dengan,
Pout = Daya
Tout = Torsi
wm = kecepatan sudut
Kecepatan sudut dari motor dapat didefinisikan melalui rumus berikut
wm = nm x 2phi/60
dengan,
nm = jumlah putaran yang dilakukanrotor
Dalam penilaian kerja motor DC, biasa digunakan istilah efisensi yang didefinisikan sebagai
berikut
eff = Pout/Pin x 100%
Motor DC yang bagus, bekerja pada range efisiensi 85%-95%.
Dalam aplikasi motor DC dalam kehidupan sehari-hari dan dalam dunia industri
diperlukan perhitungan untuk mengetahui arus, tegangan, ggl, gaya medan magnet dan masih
banyak perhitungan lainnya. Berikut ini adalah contoh-contoh perhitungan pada motor DC dalam
bentuk soal-soal dan penyelesaiannya :
1. Sebuah motor DC mempunyai kerapatan medan magnet 0,8 T. Di bawah pengaruh medan
magnet terdapat 400 kawat penghantar dengan arus 10A. Jika panjang penghantar seluruhnya
150 mm, tentukan gaya yang ada pada armature.
Diketahui : B = 0,8 T
I = 10A
ℓ = 150 mm = 0,155 m
z = 400
Jawab :
F = B.I.ℓ.z
= 0,8 (Vs/m2). 10 A. 0,15 m.400
= 480 (Ws/m) = 480 N.
2. Tentukan nilai torsi motor dan kecepatan saat :
a. Es = 400 V dan Eo = 380 V
b. Es = 350 V dan Eo = 380 V
Jawab:
a. Arus armature adalah :
I = (Es – Eo)/R = (400-380)/0.01 = 2000 A
Daya ke motor armature adalah :
P = Eo.I = 380 x 2000 = 760kW
Kecepatan motor adalah :
n = (380 V / 500 V) x 300 r/min = 228 r/min
Torsi motor adalah :
T = 9.55 P/n
= (9.55 x 760 000)/228
= 47.8 kN.m
b. Karena Eo = 380 V, kecepatan motor masih 228 r/min. Arus armature adalah :
I = (Es-Eo)/R = (350-380)/0.01
= -3000A
Arusnya negatif dan mengalir berbalik, akibatnya torsi motor juga berbalik. Daya dikembalikan
ke generator dan hambatan 10 mΩ :
P = Eo.I = 380 x 3000 = 1140kW
Braking torque yang dikembangkan oleh motor :
T = 9.55 P/n
= (9.55 X 1 140 000)/228 = 47.8 kN.m
Kecepatan dari motor dan dihubungkan ke beban mekanis akan cepat jatuh dibawah pengaruh
electromechanical braking torque.
3. Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan mengambil arus
48 A ketika dioperasikan pada beban normal.
a. Hitunglah GGL lawan (Ea) dan daya yang timbul pada jangkar.
b. Jika tahanan jangkar 0.417 ohm, keadaan yang lain sama. Berapa GGL lawan (Ea) dan daya
yang timbul pada jangkar. Penurunan tegangan pada sikat-sikat sebesar 2 volt untuk soal a dan b.
Diketahui :
V = 230 V I = 48 A
Ra = 0.312 ohm Rb = 0.417 ohm
Jawab:
a. Ea = V – Ia Ra – 2∆E
= (230 – 2 ) – (48 x 0.312) = 213 volt
Daya yang dibangkitkan pada jangkar
= Ea. Ia = 213 x 48
= 10.224 watt
b. Eb = V – Ia Ra – 2∆E
= (230 – 2) – (48 x 0.417) = 208 volt
Daya yang dibangkitkan pada jangkar
= Ea. Ia = 208 x 48
= 9984 watt
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang sudah dipaparkan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah
menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak
berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar).
2. Jenis-jenis motor DC yaitu motor DC penguat terpisah dan motor DC penguat sendiri yang
masih terbagi lagi menjadi motor DC shunt, seri dan kompon.
3. Aplikasi darri motor DC yaitu pada motor penggerak wiper pada kendaraan bermotor. Mulai
dari kipas angin, motor wiper, pemutar CD, robot sederhana, dan mainan mobil-mobilan anak-
anak.
B. Saran
Motor DC merupakan suatu rangkaian motor listrik yang rumit karena terbagi dalam berbagai
jenis maka dari itu kami sebagai penulis makalah motor DC ini menyarankan agar memperdalam
materi tentang motor DC ini lebih lanjut supaya lebih menguasai dan memahami materi tentang
motor DC.