Lamp C MD-01
Lamp C MD-01
Lamp C MD-01
MENARA DISTILASI-01
Dalam perancangan menara distilasi ini dipilih jenis Tray dengan pertimbangan diameter
kolom 0,5 – 4 m, tinggi 6-60 m, L/D 5 – 30 (Ulrich, 1984). Sedangkan jenis Tray yang
digunakan adalah Sieve Tray dengan pertimbangan (Coulson, Vol.6, 1983) :
1) Pressure drop rendah dan efisiensi tinggi
2) Lebih ringan dan murah karena pembuatannya lebih mudah
3) Biaya perawatan murah karena mudah dibersihkan.
Dipilih bahan konstruksi jenis Carbon Steel SA 212 Grade B dengan pertimbangan :
1) Mempunyai allowable stress yang besar
2) Struktur kuat
3) Harga yang relatif lebih murah
Data-data yang dibutuhkan
Rm = 0,1056
Roperasi = 0,1585
Rm
Rm+ 1 = 0,0956
N m=
log
[( ) ( ) ]
x HK D
.
x LK B
Dimana :
XHK d = 0,0000006 XHK b = 0,0767
XLK d = 0,9907 XLK b = 0,00134
α avg LK = 10,4219
Nm = 7,8589 Plate
7,8589
N = 0,24 Plate
= 33 Plate
Jumlah plate termasuk reboiler = 33 plate, sedangkan jumlah plate tanpa reboiler adalah 27
plate.
Nr + Ns =N
Nr + Ns = 33
33
Ns = 1+4,9754
Ns = 5,5226 plate » plate ke 6 (tidak termasuk reboiler)
0,007335
NH3 17,0000000 11,0860881 6 0,0640816 0,1144723
0,001972
PO 58,0000000 2,9812064 6 0,1572823 0,0125420
1497,200306 0,990684
H2O 18,0000000 2 4 0,3096716 3,1991455
0,000000
MIPA 75,0000000 0,0008551 6 1,3749673 0,0000004
0,000006
DIPA 133,0000000 0,0091074 0 4,4699848 0,0000013
0,000000
TIPA 191,0000000 0,0011752 8 1,3036035 0,0000006
1511,278738 1,000000
TOTAL 5 0 7,6795911 3,3261621
∑ xB
m top avg = xB = 0,30065 Cp
∑ μ
∑ xB
m bottom avg = xB = 0,2936 Cp
∑ μ
√ μ top×μbottom
m avg = = 0,2971 Cp
N teoritis
Eo = N aktual
33
Naktual = 0,63
4 . Ac
Dc =
√ π
Untuk menentukan diameter menara dilakukan dengan algoritma perhitungan sebagai
berikut :
- Menghitung tegangan permukaan (σ)
- Menghitung kecepatan flooding (uf)
- Menghitung laju alir volumetrik maksimum (Qv)
- Menghitung luas area netto untuk kontak uap-cair (An)
- Menghitung luas penampang lintang menara (Ac)
- Menentukan diameter menara (Dc)
Densitas uap
P = 1 atm = 101325 Pa
R = 8.314,34 m3.Pa/kmol.K
ρ uap = (BMxP)/RT
∑ yD
yD
∑ ρi
ρ uap =
= 0,6104 kg/m3
∑ xB
xB
∑ ρi
ρ liquid =
= 832,5687 kg/m3
Densitas uap:
P = 1 atm = 111325 Pa
R = 8314,34 m3.Pa/kmol.K
ρ uap = (BMxP)/RT
Flow rate
Feed = F = 42.312,4789 kg/jam
Top product = D = 27.312,4789 kg/jam
Vapor rate = V = (1+R) x D = 31.640,7730 kg/jam
Liquid rate = L = R x D = 4.328,2942 kg/jam
Bottom product= B = F – D = 15.000 kg/jam
L’ = L + qF = 250.494,3375 kg/jam
V’ = L’ – B = 235.494,3375 kg/jam
L’-V’ = 15.000 kg/jam
L’/V’ = 1,0637
= 70,4448 m/s
√ 0 , 61042kg / m3
= 11,2329 m/s
√ 3 , 2911 kg /m3
Kecepatan uap pada umumnya 70 – 90% dari kecepatan flooding (Coulson, 1983,
hal.459), untuk perancangan diambil uv = 80 % uf.
0,2555 m2
= (1−0,2)
= 0,3194 m2
A n , bottom
A c , bottom=
1− Ad
2, 2118 m2
= (1−0,2)
= 2,7648 m2
4×0,3194 m2
Dc , top=
√
3 , 14
= 0,6379 m
4×2,7648 m2
D c , bottom=
√
= 1,8767 m
3 , 14
5. Menentukan Jenis Aliran (Flow Pattern)
Kecepatan volumetris maksimum cairan:
Lw , B
Q L, B =
ρ L, B
250 . 494, 3375 kg/ jam
3
QL,B = 832 ,5687 kg/m ×3600 sec/ jam
= 0,0726 m3/s
Keterangan:
QL.bot = laju alir volumetrik bagian bottom (m3/s)
Lw = laju alir massa cairan bagian bottom (kg/s)
ρL = densitas cairan bagian bottom (kg/m3)
Dari fig. 11.28 (Coulson, 1983) untuk QL,B = 0,0726 m3/s maka jenis alirannya adalah
cross flow (single pass).
6. Perancangan Tray
Diameter menara , Dc = 1,8767 m
Luas menara, Ac (p/4xDc2) = 2,7648 m2
Luas downcomer,Ad = 0,12 Ac = 0,3318 m2
Luas netto, An = Ac - Ad = 2,4330 m2
Luas aktif, Aa = Ac – 2,Ad = 2,1012 m2
Luas hole, Ah = 0,03,Aa = 0,2101 m2
Dari fig,11.31 (Coulson, 1983), untuk Ad/Ac = 0,12 maka :
lw/Dc = 0,77
Panjang weir,lw = 0,77 x Dc
= 0,77 x 1,8767 m
= 1,4451 m
Tinggi Weir (hw)
Untuk menara distilasi yang tekanan operasi di atas tekanan atmosfer, tinggi weir yang
digunakan antara 40-90 mm. Tinggi weir yang direkomendasikan adalah antara 40 – 50
mm (Coulson,1983).
Tinggi weir yang digunakan (ho) = 45 mm = 0,045 m
Tebal Tray
Untuk bahan carbon steel tebal plate yang digunakan adalah 5 mm (3/16 in), sedangkan
untuk bahan stainless steel tebal plate yang digunakan adalah 3 mm.
Untuk menara distilasi ini digunakan bahan carbon steel, sehingga tebal plate yang
digunakan = 3 mm. (Coulson vol 6 1ed p465, 1983).
how max =
750×
(8,789 kg /s
832 , 5687 kg /m ×1 , 4451 m )
3
= 28,2370 mm liquid
7 ,0313 kg/ s
how min =
750×
( 832 , 5687 kg /m3 ×1 , 4451 m )
= 24,3339 mm liquid
Pada minimum rate, (ho + how) = 69,3339 mm liquid
Dari fig. 11. 30 Coulson, 1983 :
K2 = 30,6
Kecepatan uap minimum desain dihitung dengan persamaan Eduljee :
¿
uh =
[ K 2−0 , 90 ( 25 , 4−d h ) ]
1/2
( ρν ) (Coulson, 1983 : pers. 11.84)
Keterangan:
¿
uh = kecepatan uap minimum desain, m/s
K2 = konstanta
dh = diameter hole, mm
rv = densitas uap, kg/m3
¿
uh =
[ 30 ,6−0 , 90 ( 25 , 4−8 mm ) ]
1/ 2
( 3 , 2911 kg /m3 )
= 1,3793 m/s
Kecepatan uap minimum aktual (uam) :
Qv,t
uam =
Ah
3
19,8763 m /s
= 0 ,2101 m2 = 75,6743 m/s
¿
U h ρv
hd =51
( ) .
CΟ ρL
12500
hr =
ρL ..............(Coulson and Richardson, 1986)
dengan : ht = plate pressure drop, mm liquid
hd = dry plate pressure drop, mm liquid
hw + how = liquid pressure drop, mm liquid
hr = residual pressure drop, mm liquid
Co = orifice coefficient (fig. 11.34, Coulson, 1986),
dari fig. 11.34 untuk (plate thickness/hole diameter) = 0,3750
dan Ah/Aa = 10 didapat Co = 0,73
ρ L = rapat massa cairan, kg/m3
Pada saat menara distilasi dioperasikan, diharapkan tidak terjadi downcomer liquid back-up.
Besaran-besaran yang perlu dihitung untuk menentukan apakah terjadi downcomer liquid back-
up atau tidak adalah :
4. Entrainment
Berdasarkan fig. 11.29, Coulson, 1986, dapat dilihat fractional entrainment, jika ψ<0,1 , maka
tidak terjadi entrainment.
% flooding = 64 %
Dari fig. 11.29 diperoleh nilai ψ = 0,046 < 0,1 , maka tidak terjadi entrainment.
5. Jumlah holes
Jumlah holes dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
π
A h = . d 2h
4
Ah
N holes =
A 'h ..............(Coulson and Richardson, 1986)
dengan : Ah = luas permukaan untuk l hole, m2
Ah’= luas permukaan seluruh hole, m2
dh = diameter hole, m
Ah = 0,2101 m2
Ah‘ = 0,00005m2
N = 4182,4233 buah
Plate Spesification
Diameter plate (Dc) = 1,8767 m
Diameter lubang (dh) = 0,008 m
Jumlah hole = 4182,4233 buah
Turn down ratio = 80%
Material plate = Carbon Steel
Material downcomer = Carbon Steel
Plate spacing (lt) = 0,45 m
Tebal plate = 0,003 m
Panjang weir = 1,4451 m
Tinggi weir = 0,045 m
Plate pressure drop = 5902,2863 Pa
= 0,5717 atm
b = tinngi
icr dish
OA
B A
sf
ID t
a
r
Keterangan :
th = Tebal head (in)
icr = Inside corner radius ( in)
r = Radius of dish( in)
sf = Straight flange (in)
OD = Diameter luar (in)
ID = Diameter dalam (in)
b = Depth of dish (in)
OA = Tinggi head (in)
Material Carbon Steel SA 285 (alasan pemilihan material : tahan terhadap korosif,
mempunyai allowable stress yang besar, harga yang relatif lebih murah
f = 17500 psi (Peters and Timmerhaus, 1991, Tabel 4, Hal. 538)
c = 0,125 in (Brownell and Young, 1959)
E = 0,8 (Brownell and Young, 1959, Tabel 13.2)
D = 73,8861 in
r = 36,9430 in
P . ri
t= +c (Brownell & Young,1959, pers. 13.11)
f . E−0,6 . P
( 17,6352 psi )( 36 , 9430 in)
+0 , 125in
= ( 17500 psi )( 0,8 )−(0,6×17,6352 )
= 0,1716 in
rc
1
w= . 3+
4 ( √ )
icr = 1,7631 in
P .r c . w
t h= +c
2 fε−0,2 P = 0,2116 in
t head standar = 0,25 in (3/4)
maka tebal yang digunakan :
t head = 0,25 in
Untuk tebal head 0,25 in, dari tabel 5,8 Brownell and Young maka
sf = 1,5 – 2,5 in.
Diambil sf = 2,5 in
rc icr 2 ID 2 icr
2
b rc
b = 4,85 in
= 0,1213 m
AC
= √ BC 2 − AB 2
= 65,7964 in (1,6449 m)
Tinggi Menara
Data perhitungan :
Diameter kolom (Dc) = 1,8767 m
Luas kolom (Ac) = 2,7648 m2
Volume head = 0,000049 Di3
= 0,000049 (1,8767)3
= 0,00032 m3
Volume head pada sf = π/4 ¿ ID2 ¿ sf
= 3,14/4 ¿ (74,2611)2 ¿ (2,5)
= 10713,5860 in3
= 0,1674 m3
Volume total head = Vhead tanpa sf+ Vhead pada sf
= 0,1677 m3
Waktu tinggal cairan di bawah plate terakhir : 5 - 10 menit (Ulrich, 1984). Waktu tinggal
cairan dipilih = 5 menit
Vcairan = Q x waktu tinggal
= 5,0145 m3/menit x 5 menit
= 25,0724 m
2. REBOILER (RB-301)
Fungsi : Memanaskan kembali dan menguapkan sebagian produk
bawah MD–01 untuk dikembalikan lagi ke dalam kolom
distilasi.
Jenis : Kettle reboiler
Tube :
Fluida panas = steam
Laju alir, W = 46.993,7 kg/jam (103.603,9154 lb/jam)
T1 = 300 oC (527 oF)
T2 = 300 oC (527 oF)
b. Δt LMTD
a. Menghitung nilai Ud
Q
UD = A. Δt
Mencari nilai A :
Spesifikasi tube (Tabel 10, Kern) :
L = 20 ft
BWG = 16
OD = 1 in
a” = 0,2618 ft2/ft
Jumlah tube :
A
¿¿
Nt = L.a} } } {¿
1888,9636
= 20×0,2618
= 359,4277 tube
Digunakan jumlah tube standar :
UD koreksi :
A = Nt x L x a”
= 376 x 20 x 0,2618
= 1968,736 ft2
32.123.155,4845
= 1968,736×227,9485
= 95.5928 btu/ft2.hr.oF
b. Mencari nilai Uc
hio ×ho
UC = hio +ho
Untuk mencari nilai Uc dengan algoritma perhitungan sebagai berikut :
i. Menghitung NRe
D . Gt
Ret = μ
Mencari viskositas fluida :
Cek viskositas pada terminal dingin untuk tiap fluida
Shell :
Pada t = 344,0515 oF
µ = 0,0936 cP
Tube :
Pada T = 572,000 oF
µ = 0,2037 cP
karena viskositas kedua fluida pada terminal dingin < 1 cP, maka :
Tc = Tavg
T 1 +T 2
= 2
= 572 oF
tc = tavg
t 1 +t 2
= 2
= 344,0515oF
0,14
μ
( )
μw
=1
Aliran V∗¿ ¿
Steam
20 ft
Kondensat
Aliran V∗¿ ¿
1,25 in
1 in
0,25 in
Untuk menghitung Uc, terlebih dahulu menghitung hio dan ho, dengan algoritma sebagai
berikut :
Fluida panas, steam, tube Fluida dingin, bottom product MD-301, shell
Clean Overall, Uc
Uc = hio.ho/(hio+ho) = 250 Btu/hr.ft2 oF
Design Overall Coefficient , Ud
Ud = 95,5962 Btu/hr.ft2 oF
PRESSURE DROP
Bagian tube, Bagian shell,
KESIMPULAN
Nama Alat Reboiler
Kode HE-01
Menguapkan sebagian bottom product MD-
Fungsi Alat 01
Jenis Alat Shell and Tube
Shell tube
Produk bottom keluar MD-
Steam 01
Panjang 20 ft
Jumlah 376 buah
OD 1 in
ID 29 in BWG 16
Passes 1 Susunan triangular
Pitch 1 in
Passes 2
2 ∆P batasan (psi)
0,5150 ∆P terhitung (psi) negligible
Uc 250
UD 95.5925
Rd batasan 0,001
Rd terhitung 0,0065
Data desain
Tube Side :
Fluida dingin = air pendingin
Laju alir, w = 2368714,9059 kg/jam (5222149,7518 lb/jam)
t1 = 30 oC (86 oF)
t2 = 45oC (113oF)
Shell Side:
Fluida panas = Produk keluaranCO-302
Laju alir, W = 27312,4789 kg/jam (60214,0234 lb/jam)
T1 = 89,4389 oC (193,7026 oF)
T2 = 89, 4389 oC (193,7026 oF)
Menghitung Δt LMTD
Condensing :
fluida panas fluida dingin beda suhu
193.7026 high temp. 113 80,7026
193.7026 low temp. 86 107,7
0 beda suhu 27
o
(∆t)c = LMTD 93,6421 F
OD tube : 0,75 in
ID tube : 0,62 in
BWG : 16
L : 20 ft
4791,3836 ft2
Jumlah tube, Nt = A/a''.L = 0,1963 ft2 x 20 = 1220,6502 tube
Berdasarkan data jumlah tube yang tersedia secara komersial, dipilih jumlah tube = 1240
buah tube dengan OD tube 0,75 in, 0,9375 in Triangular pitch untuk 2 passes (Kern,
- Pitch, PT = 0,9375 in
- Diamater shell, ID = 37 in
= 4816,24 ft2
= 147,6319 Btu/jam.ft2oF
tc = tavg
tav = (t1 + t2)/2 = (86 oF + 113 oF)/2 =99.5000 oF
Untuk menghitung Uc, terlebih dahulu menghitung hio dan ho, dengan algoritma sebagai
berikut :
μ2f
−1
4 .G '
−1
ho =
1,5
( μf ) ( 3
k 3f . ρ 2f . g ) 3
1
2 2o
hio = 1.570,6667 Btu/hr.ft F ho = 23584,8299Btu/hr.ft F
Clean Overall, Uc
Uc = hio.ho/(hio + ho) = 1472,5969 Btu/hr.ft2oF
Faktor pengotor, Rd
Rd = Uc-UD/Uc.UD = 0.0061 hr.ft2oF/Btu
PRESSURE DROP
Bagian tube, Bagian shell,
1)Ret 451862,083
6
f 0,0001 ft2 Tc 193,79
f ×G 2×L×n
1 t
×
2 5 , 22⋅1010×D×s×Φ t
ΔPt = µ (pada
Tc) 0,2803
ΔPt 2,9903 psi De 0,95 ft
Gs 158342,2090 lb/jam.ft2
ΔPr = (4n/s)(V2/g’) = (4x 4/1)(0,13) = 2,0855 psi Re 536625,9655
f 0,0007
N+1 33
s 0,9759
f ×G 2 ×Ds( N +1)
1 t
×
ΔPT = ΔPt + ΔPr = 5,0758psi ΔPs = 2 5 ,22⋅10 10×De×s
4. ACCUMULATOR (AC-301)
Fungsi : Menampung sementara cairan yang keluar dari CD- 301.
Alat : Tangki berbentuk silinder horizontal dengan tutup torispherical.
Kondisi operasi : Tekanan = 1 atm
Temperatur = 87,6948 oC
Laju alir massa = 27312,4789 kg/jam
Densitas = 977,0244 kg/m3
a. Kapasitas
Kecepatan volumetris cairan :
QL = W/ ρ
27312,4789
= 977 ,0244
= 27,9548 m3/jam
= 0,4659 m3/menit
Volume liquid :
Waktu tinggal cairan 5 -15 menit (Tabel 5.1, Evans)
Diambil :
t = 5 menit
VL = QL x t
= 0,4659 x 15
= 6,9887 m3
= 246,7942 ft3
Volume accumulator :
Safety factor = 20 %
VAC = (100/80) x VL
VAC = (100/80) x 6,9887
= 8,7359 m3
= 533.091,7579 in3
b. Dimensi accumulator
Untuk akumulator 3 < L/D < 5 (Evans, 1974)
Diambil, L/D = 4
Volume shell :
2
π .D .L
Vshell = 4
2
π .D .3 D
= 4
= 12,560 D3 in3
Volume head :
Vhead = 0,000049 D3 ft3
= 0,084672 D3 in3
Volume accumulator :
VAC = Vshell + 2.Vhead + 2.Vsf
533.091,7579 in3 = 12,56 D3 + 2. 0,084672 D3 + 2. 1,57 D2
533.091,7579 in3 = 12,7293 D3 + 3,14 D2
Sehingga :
D = 34,6448 in
Dstandar = 36 in
= 3 ft
L = 144 in
= 12 ft
Vhead = 0,000049 D3
= 0,000049 . (3)3
= 0,0013 ft3
π . D 2s tandar . sf
Vsf = 4
π . 36 .2
= 4
= 2034,72 in3
= 1,1775 ft3
c. Tekanan desain
Poperasi = 14,6960 psi
Pdesign = 1,2 Poperasi
= 1,2 x 14,6960
= 22,0440 psi
Keterangan :
ts = ketebalan minimum dinding shell, in
pd = tekanan desain, psi
di = diameter shell bagian dalam , in
f = nilai tegangan material, psi
digunakan material Carbon steel SA-282
Grade C(12.650 psi).
(Tabel 13.1. Brownell and Young, 1959)
E = efisiensi sambungan (double-welded butt joint) = 0,85
(Tabel 13.2 Brownell and Young,1959,Hal 254).
C = korosi yang diizinkan (corrosion allowance) = 0,25 in
22,0440 psi x 36 in
+0,25 in
ts = 2 . (12 .650 psi x 0,85−0,6 x 22,0440 psi)
= 0,2869 in (digunakan plat standar 0,3125 in)
rc
w =
1
4 ( √ )
3+
icr (Brownell and Young,1959.hal.258)
OD = ID + 2.ts
= 36 + 2.(0,3125)
= 36,6250 in
= 3,0521 ft
dari tabel 5.7 Brownell and Young, 1959, untuk OD 38 in dan ts 0,3125 in diperoleh :
rc = 36 in
icr = 2,375 in
sehingga:
1 38
w = 4
3+ ( √ )
2 ,375
= 1,7233 in
Untuk th = 0,3750 in, Dari Tabel 5.8 (Brownell and Young, 1959) diperoleh:
sf = 1,5 – 3 in
Digunakan : sf = 2 in
Keterangan:
th = Tebal head (in)
P = Tekanan desain (psi)
rc = Radius knuckle, in
icr = Inside corner Radius ( in)
w = stress-intensitication factor
E = Effisiensi pengelasan
C = Faktor korosi (in)
f. Tinggi vessel
Tinggi shell:
L = 12 ft
tinggi dish:
b = √
rc− (rc−icr )2− ( ID2 −icr)
= 6,2259 in
b = tinngi
icr dish
OA
B A
sf
ID t
a
r
T = 50 oC
P = 1,6816 atm
Sehingga desain tangki dilakukan pada kondisi:
T = 50 oC
P = 2,6816 atm
= 39,40847 psi
∑ wi
∑ wiρ
liquid =
1
= 0,0012
liquid = 835,7768 kg/m3
= 52,1757 lb/ft3
2 . 201. 837,7676 kg
3
= 835,7768 kg/m
= 526,8961 m3
= 18606,4819 ft3
Over Design = 20 % (Peter and Timmerhaus, 1991,hal. 37)
Vtangki = (100/80) x Vliquid
= 1,1 x 526,8961 m3
= 658,6201 m3
= 23258,1023 ft3
c. Menentukan Rasio Hs/D
Vtangki = Vshell + Vtutup
= ¼ π D2 H + 0,000049 D3 + ¼ π D2 sf
Atangki = Ashell + Atutup
= (¼ π D2 + π D H) + 0,842 D2
Keterangan :
D = diameter tangki, in
sf = straight flange, in (dipilih sf = 3 in)
tria
H/D D (ft) H (ft) A (ft2) Vsilinder , ft3 Vhead, ft3 Vsf, ft3 Vtotal (ft3)
l
1 0,5 38,8187 19,4093 4.817,5318 22.959,5086 2,8663 295,7274 23.258,1023
2 0,6 36,5479 21,9287 4.689,8019 22.993,5702 2,3921 262,1400 23.258,1024
3 0,66 35,4133 23,3728 4.639,4258 23.009,8086 2,1762 246,1176 23.258,1024
4 0,68 35,0651 23,8443 4.625,8643 23.014,6879 2,1126 241,3019 23.258,1024
5 0,7 34,7303 24,3112 4.613,6872 23.019,3344 2,0527 236,7153 23.258,1024
6 0,72 34,4079 24,7737 4.602,7782 23.023,7653 1,9960 232,3410 23.258,1024
7 0,73 34,2511 25,0033 4.597,7662 23.025,9049 1,9689 230,2285 23.258,1023
8 0,74 34,0972 25,2319 4.593,0331 23.027,9964 1,9425 228,1635 23.258,1023
9 0,8 33,2281 26,5825 4.569,8918 23.039,6240 1,7977 216,6807 23.258,1023
10 0,9 31,9564 28,7608 4.547,4545 23.056,0905 1,5991 200,4127 23.258,1023
11 1 30,8597 30,8597 4.539,7042 23.069,7697 1,4400 186,8926 23.258,1023
12 1,1 29,8997 32,8896 4.542,3619 23.081,3471 1,3098 175,4455 23.258,1023
13 1,2 29,0491 34,8589 4.552,5674 23.091,2958 1,2011 165,6054 23.258,1023
14 1,3 28,2878 36,7742 4.568,3438 23.099,9539 1,1092 157,0393 23.258,1023
15 1,4 27,6006 38,6409 4.588,2871 23.107,5699 1,0303 149,5021 23.258,1023
Rasio Hs/D yang memberikan luas tangki yang paling kecil yaitu 1.
Maka :
D = 30,8597 ft
= 370,3150 in
= 9,4061 m
Dstandar = 35 ft (420 in)
H = 30,8597 ft
= 370,3150 in
= 9,4061 m
Hstandar = 32 ft (384 in)
Vshell = ¼ π D2 H
= ¼ π (35 ft)2x 32ft
= 30772 ft3
Vdh = 0,000049 D3
= 0,000049 (35)3
= 2,1009 ft3
Vsf = ¼ π D2 sf
= ¼ π x 35)2 x 3
= 240,4063 ft3
Vtangki baru = Vshell + Vdh + Vsf
= 30772+2,1009 + 240,4063
= 31.014,5071 ft3
= 878,2378 m3
Ketebalan shell akan berbeda dari dasar tangki sampai puncak. Hal ini karena tekanan zat
cair akan semakin tinggi dengan bertambahnya jarak titik dari permukaan zat cair
tersebut ke dasar tangki. Sehingga tekanan paling besar adalah tekanan paling bawah.
Tekanan desain dihitung dengan persamaan :
Pabs = Poperasi + Phidrostatis
ρ
(g g )H
c
L
Phidrostatis = 144
= 7,0108 psi
= 39,4085 psi
= 46,4192 psi
Tekanan desain 5 -10 % di atas tekanan kerja normal/absolut (Coulson, 1988 hal. 637).
Tekanan desain yang dipilih 10 % diatasnya. Tekanan desain pada courses ke-1 (plat
paling bawah) adalah:
Pdesain = 1,1 x Pabs
Berikut ini adalah tabel perhitungan tekanan desain untuk setiap courses :
Tebal Shell
Untuk menentukan tebal shell, persamaan yang digunakan adalah :
Pd .d
+c
ts = 2.( f . E − 0,6 P ) (Brownell & Young,1959.hal.254)
keterangan :
ts = ketebalan dinding shell, in
Pd = tekanan desain, psi
D = diameter tangki, in
f = nilai tegangan material, psi
CarbonSteel SA-283 Grade C
12.650 psi (Tabel 13.1,Brownell & Young,1959:251)
E = efisiensi sambungan 0,75
jenis sambungan las(single-welded butt joint without backing strip, no
radiographed)
C = korosi yang diizinkan (corrosion allowance)
0,25 in/20th (Tabel 6, Timmerhaus,1991:542)
Panjang Shell
Untuk menghitung panjang shell, persamaan yang digunakan adalah :
π . D o −(weld length )
L = 12. n (Brownell and Young,1959)
Keterangan :
L = Panjang shell, in
Do = Diameter luar shell, in
n = Jumlah plat pada keliling shell
weld length = Banyak plat pada keliling shell dikalikan dengan
banyak sambungan pengelasan vertikal yang diizinkan.
= n x butt welding
Bentuk atap yang digunakan adalah torispherical flanged and dished head. Jenis head ini
untuk mengakomodasi kemungkinan naiknya temperatur di dalam tangki sehingga
mengakibatkan naiknya tekanan dalam tangki, karena naiknya temperatur lingkungan
menjadi lebih dari 1 atm. Untuk torispherical flanged dan dished head, mempunyai
rentang allowable pressuse antara 15 psig (1,0207 atm) sampai dengan 200 psig (13,6092
atm) (Brownell and Young, 1959).
OD
b = tinngi
icr dish
OA
B A
sf
ID t
a
r
C
Gambar C.1.3.Torispherical flanged and dished head.
1 rc
w = 4
× 3+
icr( √ ) (Brownell and Young,1959.hal.258)
Diketahui :
rc = 420 in
icr = 0,06 x 420 in
= 25,2 in
Maka :
1 420
w = 4
. 3+ (√ )
25 , 2
= 1,7706 in
Menentukan tebal head dengan menggunakan persamaan (Brownell and Young,
1959,hal. 258):
P . rc . w
+C
th = 2fE−0,2P
51 ,0611×420×1,7706
+0, 25
= (2×12.650×0 ,75)−(0,2×51, 0611)
= 2,1270 in (dipakai plat standar 2,5 in)
Untuk th = 2,5 in, Dari Tabel 5.8 hal 93 (Brownell and Young, 1959) diperoleh:
sf = 1,5 – 3 in
Direkomendasikan nilai sf = 3 in
Keterangan :
th = Tebal head (in)
P = Tekanan desain (psi)
rc = Radius knuckle, in
icr = Inside corner radius ( in)
w = stress-intensitication factor
E = Effisiensi pengelasan
C = Faktor korosi (in)
j. Desain Lantai
Keterangan :
S1 = Compressive stress (psi)
w = Jumlah EDC(lbm)
Di = Diameter dalam shell (in)
π = konstanta (= 3,14)
4 . 854 .246,7152 lb
1
( 3 , 14 )( 420 in )2
S1 = 4
= 35,0553 psi
Compressive stress yang dihasilkan oleh berat shell.
X ρs
=
S2 144 (Brownell and Young,1959.hal.156)
Keterangan :
S2 = Compressive stress (psi)
X = Tinggi tangki (ft)
ρs = Densitas shell = 490 lbm/ft3 untuk material steel
π = konstanta (= 3,14)
38 ,3643× 490
S2 = 144
= 130,5452 psi
LI ST-101
T = 50 oC
P = 0,0362 atm
∑ wi
∑ wiρ
liquid =
1
= 0,0011
liquid = 976,6968 kg/m3
= 60,9738 lb/ft3
2 .142. 601,5380 kg
3
= 976,6968 kg/m
= 731,2408 m3
= 25.823,3840 ft3
tria
H/D D (ft) H (ft) A (ft2) Vsilinder , ft3 Vhead, ft3 Vsf, ft3 Vtotal (ft3)
l
0,40
1
0 46,635 18,654 4438,876 31847,445 4,970 426,815 32279,230
2 0,500 43,319 21,660 4419,314 31906,971 3,983 368,276 32279,230
3 0,600 40,783 24,470 4439,260 31949,490 3,324 326,416 32279,230
4 0,700 38,754 27,127 4479,972 31981,643 2,852 294,735 32279,230
5 0,720 38,394 27,643 4489,699 31987,172 2,773 289,285 32279,230
6 0,730 38,218 27,899 4494,714 31989,842 2,735 286,653 32279,230
7 0,740 38,047 28,154 4499,825 31992,452 2,699 284,080 32279,230
8 0,800 37,076 29,661 4532,197 32006,959 2,497 269,774 32279,230
9 0,900 35,656 32,091 4590,938 32027,501 2,221 249,507 32279,230
10 1,000 34,432 34,432 4653,319 32044,564 2,000 232,666 32279,230
11 1,100 33,360 36,696 4717,608 32059,003 1,819 218,408 32279,230
12 1,200 32,411 38,893 4782,729 32071,410 1,668 206,152 32279,230
13 1,300 31,561 41,029 4847,995 32082,206 1,540 195,484 32279,230
14 1,400 30,794 43,111 4912,965 32091,702 1,431 186,097 32279,230
15 1,500 30,096 45,145 4977,351 32100,132 1,336 177,763 32279,230
16 0,680 39,127 26,607 4470,694 31975,845 2,935 300,450 32279,230
Rasio Hs/D yang memberikan luas tangki yang paling kecil yaitu 0,5.
Maka :
D = 43,3194 ft
= 519,8322 in
= 13,2039 m
Dstandar = 45 ft (540 in)
H = 21,6597 ft
= 259,9161 in
= 6,6019 m
Hstandar = 24 ft (288 in)
Vshell = ¼ π D2 H
= ¼ π (35 ft)2x 32ft
=38151 ft3
Vdh = 0,000049 D3
= 0,000049 (35)3
= 0,0026 ft3
Vsf = ¼ π D2 sf
= ¼ π x 35)2 x 3
= 2,6494 ft3
Ketebalan shell akan berbeda dari dasar tangki sampai puncak. Hal ini karena tekanan zat
cair akan semakin tinggi dengan bertambahnya jarak titik dari permukaan zat cair
tersebut ke dasar tangki. Sehingga tekanan paling besar adalah tekanan paling bawah.
Tekanan desain dihitung dengan persamaan :
Pabs = Poperasi + Phidrostatis
g
ρ
( g )H
c
L
Phidrostatis = 144
= 6,7723 psi
= 15,2282 psi
Pabs = 15,2282 psi + 6,7723 psi
= 22,0004 psi
Tekanan desain 5 -10 % di atas tekanan kerja normal/absolut (Coulson, 1988 hal. 637).
Tekanan desain yang dipilih 10 % diatasnya. Tekanan desain pada courses ke-1 (plat
paling bawah) adalah:
Pdesain = 1,1 x Pabs
Berikut ini adalah tabel perhitungan tekanan desain untuk setiap courses :
Tebal Shell
Untuk menentukan tebal shell, persamaan yang digunakan adalah :
Pd .d
+c
ts = 2.( f . E − 0,6 P ) (Brownell & Young,1959.hal.254)
keterangan :
ts = ketebalan dinding shell, in
Pd = tekanan desain, psi
D = diameter tangki, in
f = nilai tegangan material, psi
CarbonSteel SA-283 Grade C
12.650 psi (Tabel 13.1,Brownell & Young,1959:251)
E = efisiensi sambungan 0,75
jenis sambungan las(single-welded butt joint without backing strip, no
radiographed)
C = korosi yang diizinkan (corrosion allowance)
0,25 in/20th (Tabel 6, Timmerhaus,1991:542)
Panjang Shell
Untuk menghitung panjang shell, persamaan yang digunakan adalah :
π . D o −(weld length )
L = 12. n (Brownell and Young,1959)
Keterangan :
L = Panjang shell, in
Do = Diameter luar shell, in
n = Jumlah plat pada keliling shell
weld length = Banyak plat pada keliling shell dikalikan dengan
banyak sambungan pengelasan vertikal yang diizinkan.
= n x butt welding
Bentuk atap yang digunakan adalah torispherical flanged and dished head. Jenis head ini
untuk mengakomodasi kemungkinan naiknya temperatur di dalam tangki sehingga
mengakibatkan naiknya tekanan dalam tangki, karena naiknya temperatur lingkungan
menjadi lebih dari 1 atm. Untuk torispherical flanged dan dished head, mempunyai
rentang allowable pressuse antara 15 psig (1,0207 atm) sampai dengan 200 psig (13,6092
atm) (Brownell and Young, 1959).
OD
b = tinngi
icr dish
OA
B A
sf
ID t
a
r
1 rc
w = 4
× 3+
icr ( √ ) (Brownell and Young,1959.hal.258)
Diketahui :
rc = 540 in
icr = 0,06 x 420 in
= 32,4 in
Maka :
1 540
w = 4
. 3+ (√ )
32, 4
= 1,7706 in
Menentukan tebal head dengan menggunakan persamaan (Brownell and Young,
1959,hal. 258):
P . rc . w
+C
th = 2fE−0,2P
60 ,9738×540×1 ,7706
+0,25
= (2×12 .650×0, 75)−(0,2×60 ,9738 )
= 1,3932 in (dipakai plat standar 1,5 in)
Untuk th = 1,5 in, Dari Tabel 5.8 hal 93 (Brownell and Young, 1959) diperoleh:
sf = 1,5 – 4,5 in
Direkomendasikan nilai sf = 3 in
Keterangan :
th = Tebal head (in)
P = Tekanan desain (psi)
rc = Radius knuckle, in
icr = Inside corner radius ( in)
w = stress-intensitication factor
E = Effisiensi pengelasan
C = Faktor korosi (in)
j. Desain Lantai
Keterangan :
S1 = Compressive stress (psi)
w = Jumlah EDC(lbm)
Di = Diameter dalam shell (in)
π = konstanta (= 3,14)
4 . 723 .652,5011 lb
1
( 3 , 14 )(540 in)2
S1 = 4
= 20,6358 psi
31,9860× 490
S2 = 144
= 108,8411 psi
LI ST-101
T = 50 oC
P = 0,0013 atm
∑ wi
∑ wiρ
liquid =
1
= 0,0012
liquid = 845,7622 kg/m3
= 52,7679 lb/ft3
377 .376,8234 kg
3
= 845,7622 kg/m
= 446,4613 m3
= 15.766,0556 ft3
Over Design = 20 % (Peter and Timmerhaus, 1991,hal. 37)
Vtangki = (100/80) x Vliquid
= 1,1 x 446,4613 m3
= 558,0766 m3
= 19.707,5695 ft3
tria Vsilinder ,
H/D D (ft) H (ft) A (ft2) Vhead, ft3 Vsf, ft3 Vtotal (ft3)
l ft3
1 0,40 39,53 15,81 3189,52 19397,86 3,03 306,68 19707,57
2 0,50 36,72 18,36 3176,16 19440,46 2,43 264,68 19707,57
3 0,60 34,58 20,75 3190,99 19470,91 2,03 234,63 19707,57
4 0,70 32,86 23,00 3220,63 19493,95 1,74 211,88 19707,57
5 0,72 32,55 23,44 3227,69 19497,91 1,69 207,97 19707,57
6 0,73 32,41 23,66 3231,33 19499,82 1,67 206,08 19707,57
7 0,74 32,26 23,87 3235,03 19501,69 1,65 204,23 19707,57
8 0,80 31,44 25,15 3258,48 19512,09 1,52 193,96 19707,57
9 0,90 30,23 27,21 3300,96 19526,82 1,35 179,40 19707,57
10 1,00 29,20 29,20 3346,02 19539,05 1,22 167,30 19707,57
11 1,10 28,29 31,12 3392,43 19549,40 1,11 157,06 19707,57
12 1,20 27,48 32,98 3439,41 19558,30 1,02 148,25 19707,57
13 1,30 26,76 34,79 3486,49 19566,05 0,94 140,58 19707,57
14 1,40 26,11 36,56 3533,33 19572,86 0,87 133,84 19707,57
15 1,50 25,52 38,29 3579,75 19578,91 0,81 127,85 19707,57
16 1,60 24,98 39,97 3625,61 19584,32 0,76 122,49 19707,57
Rasio Hs/D yang memberikan luas tangki yang paling kecil yaitu 0,5.
Maka :
D = 36,7245 ft
= 440,6937 in
= 11,1938 m
Dstandar = 40 ft (480 in)
H = 18,3622 ft
= 220,3469 in
= 5,5968 m
Hstandar = 24 ft (288 in)
Vshell = ¼ π D2 H
= ¼ π (40 ft)2x 24ft
= 30144 ft3
Vdh = 0,000049 D3
= 0,000049 (40)3
= 0,0018 ft3
Vsf = ¼ π D2 sf
= ¼ π x 35)2 x 3
= 2,1806 ft3
4. V shell kosong
Hshell kosong = π .D2
4×14 . 692,8980
= π ×402
= 11,6982 ft
Ketebalan shell akan berbeda dari dasar tangki sampai puncak. Hal ini karena tekanan zat
cair akan semakin tinggi dengan bertambahnya jarak titik dari permukaan zat cair
tersebut ke dasar tangki. Sehingga tekanan paling besar adalah tekanan paling bawah.
Tekanan desain dihitung dengan persamaan :
Pabs = Poperasi + Phidrostatis
ρ
(g g )H
c
L
Phidrostatis = 144
= 4,5079 psi
= 14,7144 psi
Tekanan desain 5 -10 % di atas tekanan kerja normal/absolut (Coulson, 1988 hal. 637).
Tekanan desain yang dipilih 10 % diatasnya. Tekanan desain pada courses ke-1 (plat
paling bawah) adalah:
Pdesain = 1,1 x Pabs
Berikut ini adalah tabel perhitungan tekanan desain untuk setiap courses :
Tebal Shell
Untuk menentukan tebal shell, persamaan yang digunakan adalah :
Pd .d
+c
ts = 2.( f . E − 0,6 P ) (Brownell & Young,1959.hal.254)
keterangan :
ts = ketebalan dinding shell, in
Pd = tekanan desain, psi
D = diameter tangki, in
f = nilai tegangan material, psi
CarbonSteel SA-283 Grade C
12.650 psi (Tabel 13.1,Brownell & Young,1959:251)
E = efisiensi sambungan 0,75
jenis sambungan las(single-welded butt joint without backing strip, no
radiographed)
C = korosi yang diizinkan (corrosion allowance)
0,25 in/20th (Tabel 6, Timmerhaus,1991:542)
Panjang Shell
Untuk menghitung panjang shell, persamaan yang digunakan adalah :
π . D o −(weld length )
L = 12. n (Brownell and Young,1959)
Keterangan :
L = Panjang shell, in
Do = Diameter luar shell, in
n = Jumlah plat pada keliling shell
weld length = Banyak plat pada keliling shell dikalikan dengan
banyak sambungan pengelasan vertikal yang diizinkan.
= n x butt welding
Bentuk atap yang digunakan adalah torispherical flanged and dished head. Jenis head ini
untuk mengakomodasi kemungkinan naiknya temperatur di dalam tangki sehingga
mengakibatkan naiknya tekanan dalam tangki, karena naiknya temperatur lingkungan
menjadi lebih dari 1 atm. Untuk torispherical flanged dan dished head, mempunyai
rentang allowable pressuse antara 15 psig (1,0207 atm) sampai dengan 200 psig (13,6092
atm) (Brownell and Young, 1959).
OD
b = tinngi
icr dish
OA
B A
sf
ID t
a
r
1 rc
w = 4
× 3+
icr ( √ ) (Brownell and Young,1959.hal.258)
Diketahui :
rc = 480 in
icr = 0,06 x 480 in
= 28,8 in
Maka :
1 480
w = 4
. 3+(√ )
28 , 8
= 1,7706 in
Menentukan tebal head dengan menggunakan persamaan (Brownell and Young,
1959,hal. 258):
P . rc . w
+C
th = 2fE−0,2P
52 ,7679×4800×1, 7706
+0 , 25
= (2×12 .650×0 , 75)−(0,2×50 , 7679 )
= 0,25 in (dipakai plat standar 0,25 in)
Untuk th = 0,25 in, Dari Tabel 5.8 hal 93 (Brownell and Young, 1959) diperoleh:
sf = 1,5 – 2,5 in
Direkomendasikan nilai sf = 3 in
Keterangan :
th = Tebal head (in)
P = Tekanan desain (psi)
rc = Radius knuckle, in
icr = Inside corner radius ( in)
w = stress-intensitication factor
E = Effisiensi pengelasan
C = Faktor korosi (in)
j. Desain Lantai
Keterangan :
S1 = Compressive stress (psi)
w = Jumlah EDC(lbm)
Di = Diameter dalam shell (in)
π = konstanta (= 3,14)
831. 977,8289 lb
1
(3 , 14 )(480 in )2
S1 = 4
= 4,6 psi
31,0043× 490
S2 = 144
= 105,6370 psi
Kondisi
Temperatur : 30°C
Tekanan : 1 atm
Dasar Pertimbangan : Memiliki ketahanan yang baik terhadap stress
corrosion cracking.
Resistensi yang tinggi terhadap erosi.
Memiliki kekuatan mekanik yang tinggi.
Memiliki kemampuan las yang baik.
Gambar C.14. Spherical amonia Storage Tank
Perhitungan volum gas riil pada kondisi di atas menggunakan persamaan Van der
Waals.
Rumus Van der Waals :
R.T a
P= − 2 (Smith, 2001, pers. 3.40, hal. 86)
V −b V
a
RT = P+
( )
V 2m
(V m−b)
a n2
( )
P+ 2 ( V −nb )=n RT
V
Dimana :
27 R 2 T 2c
a=
64 Pc
R.Tc
b=
8. P c
Kondisi
Pc = 13,08 atm = 13,253 bar
Tc = -239,96 ºC = 33,19 K
R = 8,314 kJ/kmol.K
= 82,057 atm.cm3/mol.K
= 0,082 atm.m3/kmol.K
T = 50 ºC = 323,15 K
P = 19,7735 bar = 0,00019 Pa
= 20,034 atm
Maka didapatkan nilai :
a = 0,239
b = 0,026
Kapasitas = 1.893,8590 kg
= 94,3592 m3