Anoplocepalla (Minta)
Anoplocepalla (Minta)
Anoplocepalla (Minta)
OLEH
nematoda dan cestoda (Uhlinger 1990). Species dari cestoda yang sering dicurigai
sebagai penyebab penyakit klinis pada usus adalah Anoplocephala perfoliata (Gasser
RB et al. 2005). A. perfoliata berukuran cukup kecil, biasanya 2.5-5 cm dan terkadang
sampai 8 cm. Bagian scolex nya berbentuk bulat dan memiliki 4 sucker. Species lain
dari famili ini antara lain Anoplocephala magna dan Paranoplocephala mamillana.
Penyakit pada kuda yang disebabkan oleh infeksi species cacing ini dikenal sebagai
anoplocephalosis (Nilsson et al. 1995). Kuda terinfeksi oleh cacing ini saat merumput
dan secara tidak sengaja menelan tungau oribatid yang terinfeksi cysticercoids. Invasi
Invasi dari A. perfoliata terkadang muncul tanpa ada symptom yang terlihat
sebelumnya. Hal ini menjelaskan berbahayanya invasi dari A. perfoliata yang terjadi
menyebabkan penyakit klinis seperti kolik (penyebab kematian utama pada kuda) ,
secara histologinya akan ditemukan udema dan ulcus pada ileocaecal, dan enteritis
cataral atau hemoragik pada usus halus dan lambung. Anoplocephala perfoliata
terdapat pada usus halus dan usus besar kuda dan kedelai, tersebar di seluruh dunia
dan merupakan cacing pita yang paling sering ditemukan pada kuda. A. perfoliata
pada jumlah sedikit, umumnya tidak menyebabkan penyakit. Namun, infestasi cacing
ini pada jumlah yang besar dapat menyebabkan berbagai penyakit. Cacing pita
menginfeksi kuda pada tahap usia apapun. Kuda tidak memiliki imunitas terhadap
2. NOMENKLATUR
Phylum : Plathyhelminthes
Clas : Eucestoda
Ordo : Anoplocephalidea
Family : Anoplocephala
Genus : Anoplocephala
3. MORFOLOGI
Anoplochepala tidak memiliki rostelum/kait, memiliki lebar proglotid lebih
berbentuk seperti buah apokat, pada satu sisinya terdapat penonjolan berkait
(Pyriform apparatus).
4. SIKLUS HIDUP
Siklus hidup nematoda secara umum dimulai dari telur yang berkembang
selama 7-14 hari dari telur berkembang menjadi larva fase satu, fase dua, hingga fase
tiga yang merupakan larva infektif yang berkembang di lingkungan dengan suhu
hangat. Larva yang menginfeksi tubuh ternak dapat melalui ingesti rumput yang
membawa larva infektif, larva dapat menginfeksi dengan menembus kulit ternak atau
dapat melalui daerah kontaminasi oleh feses yang mengandung telur cacing. Larva
yang masuk melalui ingesti bergerak mengarah ke jantung dan pulmo menuju saluran
pencernaan hingga menjadi cacing dewasa. Telur cacing dari endoparasit nematoda,
ordo Strongylida dengan genus Strongylus spp. Telur genus Strongylus membutuhkan
waktu 3 hari untuk menjadi larva infektif dan menginfeksi kuda melalui penetrasi
kulit dari larva yang hidup pada rumput di pengembalaan. (Widyastuti dkk., 2017).
5. PATOGENESA
Invasi A. perfoliata bertanggung jawab atas gangguan usus termasuk ileo-
(Proudman, Holdstock 2000). Kolik usus adalah salah satu penyebab paling penting
morbiditas dan mortalitas pada kuda. Untuk alasan itulah, beberapa studi
temuan insidental dalam usus kuda, jarang dikaitkan dengan sindrom kolik usus.
hubungan aslose antara penyebab spesifik kolik kuda, seperti impaksi, pecahnya usus,
6. GEJALA KLINIS
Parasit cacing terutama tipe strongil, biasanya menginfeksi usus besar kuda
dan dapat menyebabkan penyakit mulai dari yang ringan sampai kematian mendadak.
Kuda terinfeksi karena memakan rumput yang tercemar telur, larva infektif, atau
penetrasi melalui kulit oleh larva infektif. Dampak dari infeksi cacing nematoda
gastro intestinal sangat besar yaitu produktivitas kerja yang menurun karena dapat
menyebabkan kelemahan, kehilangan berat badan, kolik, nafsu makan hilang, diare
Gejala klinis dari infeksi parasit ini tidak teramati dengan jelas tetapi
dari elemen saraf pada usus, penurunan jumlah ganglia myenteric dan sel saraf. Dan
merupakan yang paling pathogen, larva beredar di aliran darah dan melekat pada
equines dapat menyebabkan kerusakan pada pankreas. Anemia dan keradangan lain
juga dapat disebabkan oleh cacing dewasa yang mengkaitkan diri menggunakan bukal
kapsul cacing dewasa ke dinding usus dan menghisap darah penderita menimbulkan
8. PROGNOSA
Taeniasis yaitu bagian yang terinfeksi akan sembuh dan segera membaik.
Sistiserkosis yaitu tingkatan bagian yang terkena infeksi baik itu ringan atau
berat.
9. TERAPI
A. OBAT (KIMIA)
Semua anthelmintik lebih dari 95% efektif terhadap cacing pita.
Dewormers yang mengandung anthelmintik spektrum luas (ivermectin ir
moxidectine) ditambah praziquantel dengan aktivitas cesrocidal digunakan dengan
tingkat keberhasilan yang tinggi di Amerika Serikat. Selain itu, pyrantel pamoate
13,2 mg / kg oral (AS) atau pyrantel embonate 38mg / kg oral (Eropa) telah
menunjukkan khasiat yang baik. Karena sifat siklus hidup yang melibatkan inang
inang invertebrata yang hidup bebas, hewan dapat diinfeksi ulang setelah
perawatan, yang mungkin akan menimbulkan kesan yang salah bahwa pengobatan
tidak efektif. Intigransi-sindroma Ileocecal bisa sangat serius, dan membutuhkan
bedah untuk menyelamatkan kudanya.
Merek dagang : Fluconix-250 Nitroksinil aktif terhadap berbagai macam
Pencegahan dan pengobatan infestasi cacing hati dan cacing pada saluran
pencernaan pada sapi, kerbau, kambing, kuda dan domba. dosis & cara pemakaian
: diinjeksikan secara sub kutan Dengan dosis 1,0 ml per 25 kg berat badan
B. Herbal (TUMBUH-TUMBUHAN)
Herbal bisa menjadi cara yang sangat efektif dan lembut untuk mendukung
karena tajam terhadap serangga dan parasit. Berikan sekitar ½ gelas per hari
selama 5-7 hari, zat ini akan menyebabkan dehidrasi pada parasit. Biji Labu
Mentah dan Wortel juga memiliki sifat mengusir cacing dan zat yang baik untuk
diberikan ½ cangkir setiap hari bersama dengan wormer herbal selama 5-7 hari.
10. PREVENTIF
Dilakukan pengobatan secara intens untuk mengurangi telur larva di dalam
11. KERUGIAN
Terhambatnya pertumbuhan
13. LAMPIRAN