Makalah Mina
Makalah Mina
Makalah Mina
AGAMA ISLAM
Narwan Majida S. Pd. I M. Pd. I
NIDN: 121748901
Oleh: Kelompok 2
1. Wa Ode Rumina
2. Nuryanti Aufat
3. Nurani Rumalean
4. Nur Asmi A Leuwaru
5. Wa Yuni
6. Sultana Siwa Siwan
7. Sofyan Rumatiga
8. Tegar Laras Sugardha
9. Titi Rahma Rumasoreng
KEPERAWATAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
Meliputi Kasus Kenakalan Remaja Aborsi" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk
memenuhi tugas Mata kuliah Agama Islam. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang Pandangan Agama Terhadap Kesehatan Meliputi Kasus Kenakalan Remaja
Aborsi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu/Bpk Dosen. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Bab II Pembahasan
A. Masalah Kenalakan Remaja Saat Ini (Aborsi, pornografi Dll).
B. Penyebab Kenakalan Remaja
C. Hukum Kehamilan Diluar Nikah Dan Aborsi Menurut Islam
D. Peran Agama Trerhadap Perkembangan Generasi Muda
E. Langkah real yang dapat menekan angka kenakalan remaja dan
aborsi saat ini
F. Dalil Aqli Dan Naqli
Bab III Penutup
A. kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kenakalan remaja merupakan segala bentuk tindakan pelanggaran terhadap norma,
adat, hingga hukum yang dilakukan oleh remaja. Karena adanya tindakan yang melawan
norma, adat, dan hukum inilah mengapa kenakalan remaja disebut sebagai perilaku
menyimpang. Kenakalan remaja dapat dilakukan secara perseorangan ataupun kelompok,
situasional ataupun sistemik. Apapun bentuknya, tindakan kenakalan remaja termasuk dalam
bentuk penyimpangan karena melanggar norma di masyarakat dan merugikan diri maupun
orang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana masalah kenakalan remaja saat ini?
2. Apa penyebab kenakalan remaja?
3. Bagaimana hukum kehamilan diluar nikah dan aborsi menurut islam?
4. Apa peran agama terhadap perkembangan generasi muda?
5. Apa saja langkah real yang dapat menekan angka kenakalan remaja dan aborsi saat
ini?
6. Dalil aqli dan naqli
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini agar kita dapat mengetahui hal-hal mengenai
kenakalan remaja saat ini dan peran agama terhadap kenakalan remaja saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu
tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan
juga penuh dengan masalah-masalah. Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami
masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya
perubahan sosial.
Berikut ini adalah gejala-gejala anak yang mengalami kenakalan remaja adalah :
1. Aborsi
Aborsi adalah tindakan menggugurkan kandungan untuk mengakhiri kehamilan. Ada berbagai
penyebab seorang wanita melakukan tindakan aborsi, antara lain hamil di luar nikah, ketidakmampuan
ekonomi, kurangnya dukungan keluarga, hingga masalah dengan pasangan. Di sisi lain, aborsi juga dapat
dilakukan jika kehamilan mengancam nyawa ibu atau janin.
a. Berbagai Metode Aborsi
Ada dua metode yang digunakan dalam tindakan aborsi, yaitu penggunaan obat-obatan dan tindakan
medis. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kedua metode tersebut:
Aborsi dengan metode ini dilakukan dengan pemberian obat minum atau suntik yang dapat
menghalangi hormon progesteron, sehingga lapisan rahim menipis. Hal ini menyebabkan janin tidak
dapat melekat dan tumbuh di dinding rahim.
Efek obat yang digunakan untuk aborsi juga akan menyebabkan rahim berkontraksi, sehingga embrio
atau jaringan janin akan dikeluarkan melalui vagina.
Tindakan medis untuk melakukan aborsi yang paling umum digunakan adalah aspirasi vakum.
Tindakan ini biasanya dilakukan bila kehamilan baru memasuki trimester pertama. Ada dua alat yang
umumnya digunakan untuk mengeluarkan embrio dari rahim melalui tindakan ini, yaitu manual vacuum
aspiration (MVA) dan electric vacuum aspirastion (EVA). MVA dilakukan menggunakan tabung
pengisap secara manual, sedangkan EVA menggunakan pompa listrik. Untuk aborsi di usia kehamilan
lebih dari 4 bulan, tindakan medis yang digunakan adalah dilation and evacuation (D&E). Metode ini
menggunakan peralatan operasi untuk membuka leher rahim dan menyedot janin agar bisa dikeluarkan
dari rahim.
Sama seperti setiap tindakan medis lain, aborsi juga memiliki risiko, apalagi jika dilakukan di tempat
dengan fasilitas terbatas, bukan oleh tenaga medis, tidak ada kondisi medis yang mendasari, serta
dilakukan dengan metode yang tidak aman.
Perdarahan berat
Cedera pada rahim atau infeksi akibat aborsi yang tidak tuntas
Kemandulan
Kehamilan ektopik pada kehamilan berikutnya
Kondisi serviks yang tidak optimal akibat aborsi berkali-kali
Semua metode aborsi memiliki risiko atau komplikasi. Usia kehamilan turut berperan dalam
menentukan tingkat risiko. Semakin tua usia kehamilan, semakin tinggi pula risiko dari tindakan aborsi
yang dilakukan.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma dalam
masyarakat, pelanggaran status, maupun pelanggaran terhadap hukum pidana. Pelanggaran status
seperti halnya kabur dari rumah, membolos sekolah, merokok, minum minuman keras, balap liar,
dan lain sebagainya. Pelanggaran status ini biasanya tidak tercatat secara kuantitas karena bukan
termasuk pelanggaran hukum. Sedangkan yang disebut perilaku menyimpang terhadap norma
antara lain seks pranikah di kalangan remaja, aborsi, dan lain sebagainya.
Kenakalan remaja juga dapat digambarkan sebagai kegagalan dalam pemenuhan tugas
perkembangan. Beberapa remaja gagal dalam mengembangkan kontrol diri yang sudah dimiliki
remaja lain seusianya selama masa perkembangan. Keberhasilan dalam pemenuhan tugas
perkembangan menjadikan remaja sadar dan peka terhadap norma, sehingga remaja mampu
menahan dorongan pemuasan dalam diri agar tidak melanggar norma dan aturan yang berlaku.
Sebaliknya, kegagalan dalam tugas perkembangan ini, akan menyebabkan individu remaja
menjadi kurang peka terhadap norma dan aturan yang berlaku. Ini menyebabkan individu remaja
menjadi rentan berperilaku melanggar aturan bahkan melakukan tindakan kriminal.
Ada dua jenis kenakalan yang muncul pada remaja. Salah satunya adalah kenakalan berulang,
yang mana dimulai dengan menyinggung atau menunjukkan perilaku anti sosial/agresif pada
masa remaja (atau bahkan sejak kanak-kanak) dan berlanjut hingga dewasa.
Kenakalan remaja itu terjadi karena beberapa faktor, bisa disebabkan dari remaja itu
sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
Faktor internal
Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam
kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja
gagal mencapai masa integrasi kedua.
Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah
laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku
‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut,
namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.[14]
Faktor eksternal
Keluarga dan Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau
perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan
yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan
agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan
remaja.
Teman sebaya yang kurang baik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa menurut Imam Hanafi dan syafi’i, menikahi wanita
hamil karena zina hukumnya boleh baik laki-laki yang menghamilinya maupun laki-laki lain,
namun keduanya berbeda pendapat tentang kebolehan menggaulinya.Imam Hanafi hanya
membolehkan menggauli jika yang menikahinya laki-laki berbuat zina dengannya, sedangkan
Imam Syafi’i membolehkan menggaulinya baik oleh laki-laki yang menghamilinya ataupun
bukan. Sementara menurut Imam Maliki dan Hambali tidak membolehkan menikahi wanita
hamil diluar nikah baik dengan laki-laki yang menghamilinya ataupun bukan. Imam Hanafi dan
Syafi’i, mentalak wanita hamil hukumnya jaiz (boleh). Adapun menurut Imam Maliki mentalak
wanita hamil hukumnya haram,sebab mereka mengkiyaskan talak di dalamnya kepada talak pada
masa haid di luar kehamilan. Pendapat Imam Hanafi dan Syafi’I bahwa tidak ada iddah bagi
wanita hamil karena zina, sedangkan Imam Maliki dan Hambali yaitu mewajibkan adanya iddah
bagi wanita hamil di luar nikah.
a. culture shock (guncangan budaya). manusia tidak siap menerima perubahan budaya
sehingga timbul kenakalan remaja, free sex dll.
b. ketimpangan budaya
c. pergeseran nilai budaya.
Peran agama sangat diperlukan untuk membuat manusia tetap di jalan yang lurus karena
agama adalah akhlak yang baik. dalam agama Islam juga telah tercantum aturan aturan tentang
kehidupan.
Semua yang akan terjadi sudah tercatat di lauful Mahfuz dengan kata lain, semua yang akan
terjadi di dunia ini sudah ditakdirkan, tapi takdir masih bisa dirubah yaitu dengan doa. Terkadang
disaat bahagia atau berada diatas manusia lupa untuk berdoa, manusia terlena dengan hal-hal/
kesenangan duniawi. Maka Allah sering mengingatkan makhlukNya dengan memberi cobaan.
Dikala susah/berada di bawah, manusia sering teringat Tuhan dan berdoa, memohon dan
meminta tolong.
E. Langkah real yang dapat menekan angka kenakalan remaja dan aborsi saat ini
Cara mengatasi kenakalan remaja menjadi hal penting yang perlu dibekali pada setiap
orang tua. Sebab, kenakalan remaja bukanlah kondisi yang dapat disepelekan. Ketika anak
beranjak remaja, orang tua memang perlu berhati-hati, baik dalam mengajarkan dan
berperilaku. Jangan sampai, salah pola asuh membuat remaja menjauhkan diri dari orang
tua, sibuk dengan gadget dan mengabaikan lingkungan di sekitarnya, atau bahkan sampai
melakukan kenakalan remaja.
ada beberapa faktor lain yang juga dapat menjadi rujukan untuk mencegah kenakalan remaja
secara umum, yakni:
a. Dalil Aqli
Dalil aqli terdiri dari kata dalil dan aqli yang bermakna akal dari bahasa Arab. Jadi, dalil aqli
adalah dalil-dalil yang bersumber dari akal. Dalil aqli cenderung bersifat ilmu-ilmu.
Selaon itu, dalil aqli juga diartikan sebagai petunjuk dan pertimbangan akal pikiran yang
objektif, tidak dipengaruhi oleh keinginan, ambisi, atau kebencian dari emosi.
Dikutip dari Dasar Hukum Ekonomi Islam karya Itang, kebenaran dalil aqli cenderung bersifat
nisbi atau relatif. Bentuk dari dalil aqli ini berupa ijtihad, ijma, dan qiyas.
Contoh dalil aqli dalam bentuk ijma pada masa Rasulullah SAW adalah, saat beliau
meninggal dunia dan diperlukan seorang pengganti yang disebut khalifah.
Sebab itu, kaum muslim pada waktu itu sepakat untuk mengangkat seorang khalifah.
b. Dalil Naqli
Dalil naqli bersumber dari Al Quran maupun As Sunnah yang membahas keberadaan dan
keesaan Alla SWT. Bahasan lainnya adalah kekuasaan Allah atas penciptaan alam semesta ini.
Dikutip dari buku bertajuk Mukaddimah Ibnu Khaldun yang ditulis oleh Al-Allamah
Abdurrahman bin Muhammad bin Khaldum, Malik Supar, Lc, Masturi Irham, Lc, dan Abidun
Zuhri.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Kenakalan remaja meliputi
semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma dalam masyarakat. Aborsi adalah tindakan
menggugurkan kandungan untuk mengakhiri kehamilan. Ada berbagai penyebab seorang wanita
melakukan tindakan aborsi, antara lain hamil di luar nikah, ketidakmampuan ekonomi, kurangnya
dukungan keluarga, hingga masalah dengan pasangan. Disisi lain, aborsi juga dapat dilakukan jika
kehamilan mengancam nyawa ibu atau janin.