Penerapan Hukum Kirchof
Penerapan Hukum Kirchof
Penerapan Hukum Kirchof
NAMA KELOMPOK 3:
1. Avinsa Haloho (5213331002)
2. Latifah Syahbani (5212431005)
3. Tria Saprika (5213131023)
FAKULTAS TEKNIK
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 8
3.2 Saran............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 9
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang berjudul “Penerapan Hukum Kirchof I dan II ” dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
menambah pengetahuan dalam mata kuliah ini.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki masih sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah ini kami tunjukkan khusus untuk para pembaca sehingga dapat
menambah pengetahuan dan ilmu para pembaca tentang “Penerapan Hukum
Kirchof I dan II”.
Maka disini kami selaku penyusun makalah ini mencoba membantu para
pembaca dengan sedikit memberikan pengetahuan tentang apa saja
“Penerapan Hukum Kirchof I dan II” sehingga para pembaca memiliki
pengetahuan tentang materi yang kami angkat pada makalah ini.
1.2Rumusan Masalah
1.3Tujuan Penelitian
1
BAB II
PEMBAHASAN
“Kuat arus I yang masuk dalam suatu titik percabangan A sama dengan
arus yang keluar dari titik percabangan B.”
ΣI masuk = ΣI keluar
Artinya jumlah muatan yang masuk di dalam setiap titik akan sama
dengan jumlah muatan yang meninggalkan titik tersebut. Dalam ilmu Fisika
Hukum Kirchhoff I juga dikenal sebagai hukum percabangan (junction rule),
dimana berkaitan dengan kekekalan muatan listrik. Hukum ini berlaku pada
rangkaian listrik yang multisimpal, yaitu rangkaian yang mengandung titik-
titik percabangan disaat arus mulai terbagi. Tidak terjadi akumulasi muatan
listrik pada setiap titik di dalam rangkaian disaat keadaan konstan (tunak).
2
2.2 Hukum Kirchhoff II
Σ VIR + Σє= 0
Hukum kedua ini disebut juga sebagai hukum tegangan atau hukum
simpal (loop rule). Dimana beda potensial antara dua titik percabangan di
dalam satu rangkaian adalah konstan. Hukum ini merupakan implementasi
dari adanya hukum konservasi energi. Pada dasarnya hukum ini menjelaskan
tentang hubungan sederhana antara rangkaian yang terdiri dari lampu,
baterai, dan saklar. Lampu akan menyala disaat saklar dalam keadaan
disambungkan dengan arus listrik, sehingga arus akan mengalir dari kutub
positif ke kutub negatif pada baterai.
3
2.3 Penerapan Hukum Kirchof I dan II
Melihat secara kasat mata penerapan hukum Kirchoff ini cukup sulit.
Pasalnya, ia tidak berbentuk komponen, tapi merupakan sebuah rumus untuk
menjalankan rangkaian listrik. Salah satu komponen listrik yang terasa
menggunakan hukum Kirchoff adalah rangkaian paralel dan juga rangkaian seri.
Kalau lampu disusun dengan menggunakan rangkaian seri maka lampu yang
paling dekat dengan sumber listrik akan menyala lebih terang. Sementara lampu
yang jauh dari sumber listrik akan menyala redup. Kalau disusun dengan
rangkaian paralel, maka semua lampu akan punya intensitas keterangan yang
kurang lebih sama, meskipun jarak dengan sumber listrik berbeda-beda. Salah
satu contoh yang paling nyata adalah ketika di dalam rumah. Coba perhatikan
nyala lampu rumah Anda. Ketika semua lampu mati dan hanya satu lampu yang
menyala, maka tegangan dan juga arus di dalam rangkaian tersebut terfokus pada
satu lampu saja. Hal itu membuktikan hukum Kirchoff 1 dan 2 berjalan. Hukum
Kirchoff 1 dan dua sedang melakukan perhitungan nilai tegangan dan arus
yang optimal, sehingga lampu di rumah Anda bisa menyala dengan terang dan
juga maksimal. Hal yang sama juga terjadi pada setiap rangkaian listrik entah itu
dalam bentuk lampu atau perangkat listrik yang lainnya. Untuk lebih memahami
tentang aturan Kirchhoff dalam kehidupan sehari-hari, maka kita terlebih dahulu
harus paham tentang rangkaian arus listrik. Hukum ini bisa digunakan untuk
mengetahui besarnya arus yang mengalir pada rangkaian kombinasi hambatan
(resistor) seri dan paralel. Seperti yang kita ketahui, pemasangan lampu di rumah-
rumah dapat dilakukan secara seri maupun paralel.
Rangkaian seri adalah rangkaian tak bercabang dimana arus yang mengalir
pada tiap hambatan besarnya sama. Seri berarti sambungan antara ujung
komponen satu dengan pangkal komponen lain dipasang secara berurutan.
Sedangkan paralel berarti ujung komponen komponen dihubungkan menjadi satu
dan pangkal komponen juga menyatu. Pada umumnya kebanyakan rangkaian
listrik di rumah tangga dipasang secara paralel. Aliran muatan pada rangkaian
paralel diibaratkan dengan aliran air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat
yang lebih rendah. Apabila ada titik percabangan maka aliran air tersebut akan
terbagi dengan jumlah energi yang sama. Pada kenyataannya banyak juga yang
menggunakan rangkaian gabungan (seri-paralel). Artinya rangkaian ini
menghasilkan banyak hubungan dan banyak percabangan. Sehingga
memunculkan banyak titik simpul, yaitu titik pertemuan antara dua cabang atau
lebih. Persoalan dalam masalah rangkaian-rangkaian listrik yang terdapat banyak
cabang atau simpul tersebut diselesaikan menggunakan Hukum Kirchhoff I dan II.
4
2.4 Contoh Soal
A. Hukum Kirchof I
1. Pada rangkaian sederhana diatas, kuat arus yang mengalir pada I1=15
Ampere, I3=7 Ampere, I4=8 Ampere serta I5=5 Ampere. Tentukan nilai I2.
Pembahasan:
Diketahui :
I1 = 15 Ampere
I3 = 7 Ampere
I4 = 8 Ampere
I5 = 5 Ampere
Ditanyakan: I2 =… ?
Jawaban :
Berdasarkan data-data yang ada soal ini dapat diselesaikan dengan
hukum Kirchoff 1 yaitu,
ΣImasuk = ΣIkeluar
I1 + I2 = I3 + I4 + I5
20 + I2 = 7 + 8 + 5
I2 = 20-15
I2 = 20-15
I2 = 5 Ampere
5
B. Hukum Kirchof II
1. Berapakah kuat arus yang mengalir pada sebuah rangkaian arus listrik jika R1
= 3 ohm, R2 = 2 ohm, dan R3 = 1 ohm serta є1 = 12 Volt dan є2 = 24 Volt .
Pembahasan:
Diketahui :
R1 = 3 ohm
R2 = 2 ohm
R3 = 1 ohm
є1 = 12 Volt
є2 = 24 Volt
Ditanyakan: I =… ?
Jawaban :
Berdasarkan data-data yang ada soal ini dapat diselesaikan dengaa hukum
Kirchoff 2 .
Langkah:
Pertama, tentukan arah loop. Agar lebih mudah, arah loop sama
dengan arah arus listrik (I)
6
Dari gambar arus listrik(I) bertemu kutub (+) pada є1 sehingga bernilai
positif є1 (+) sedangkan є2 bernilai negatif є2 (-). Agar lebih mudah dalam
perhitungan dan penulisan maka ditulis secara berurutan.
Σє + ΣIR = 0
IR2 + є1 + IR1 + IR3 -є2 = 0
I(2) + 12 + I(3) + I(1) -24 =0
6I-12=0
I=12/6= 2 Ampere
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Menyadari bahwa kami selaku penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya kami akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya
dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik terhadap penulisan makalah ini juga bisa
untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah
di jelaskan.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://informasi-it.com/hukum-kirchhoff/
https://www.fedora.or.id/2020/09/mengenal-hukum-kirchoff-1-
dan-2-serta.html
https://www.masharist.com/2020/10/Contoh-Soal-Hukum-
Kirchoff-dan-Pembahasannya.html