Proposal Vespa-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL INOVASI

OPTIMALISASI EDUKASI PENERIMAAN PASIEN BARU DENGAN MEDIA VIDEO


EDUKASI PASIEN BARU (VESPA) DI RUANG RAWAT INAP WIJAYA KUSUMA
RSUD dr. SOEDONO MADIUN

1. Latar Belakang dan Tujuan

Hak dan kewajiban rumah sakit maupun pasien telah diatur dalam Permenkes
No. 4 tahun 2018 yaitu setiap RS mempunyai kewajiban memberikan informasi
yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada masyarakat dan pasien
mempunyai kewajiban mematuhi peraturan yang berlaku di rumah sakit.
Berdasarkan data sensus pasien di ruang rawat inap wijaya kusuma jumlah pasien
baru adalah sebanyak 0 pasien per tahun. Fenomena yang terjadi di ruang rawat
inap Wijaya Kusuma RSUD dr. Soedono Madiun adalah masih ditemukan pasien
dan keluarga yang tidak patuh terhadap kebijakan RS terkait pencegahan infeksi
(cuci tangan, penggunaan masker, etika batuk, pemilahan sampah) dan peraturan
pengunjung pasien terutama di era pandemi COVID-19. Hasil identifikasi acak pada
ruangan wijaya kusuma didapatkan data 0% keluarga pasien yang kurang
memahami edukasi saat penerimaan pasien baru. Ketidakpatuhan keluarga/pasien
dipengaruhi oleh kurang maksimalnya informasi yang didapatkan dari perawat
akibat metode edukasi yang belum efektif dan efisien. Berdasarkan survey acak
kepada perawat di wijaya kusuma 0% perawat belum memberikan edukasi secara
maksimal saat penerimaan pasien baru dengan salah satu alasan yaitu metode
edukasi ceramah yang selama ini dianggap cukup menyita waktu karena harus
menjelaskan edukasi secara berulang-ulang. Selain itu, di era pandemi ini interaksi
dengan keluarga pasien terbatas penerapan prokes yaitu pemakaian masker,
adanya sekat pembatas, dan durasi serta jarak yang diatur. Oleh sebab itu, maka
dibentuklah inovasi Video Edukasi Pasien Baru (VESPA) untuk optimalisasi
pemberian edukasi pada saat penerimaan pasien baru kepada keluarga pasien
agar terwujudnya pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan demi
keselamatan pasien.
Tujuan Umum:
Meningkatkan kualitas pelayanan di ruang Wijaya Kusuma RSUD dr Soedono
Madiun dalam hal edukasi penerimaan pasien baru
Tujuan Khusus:
1. Keluarga pasien dapat menerima informasi dan edukasi dengan baik
2. Proses edukasi penerimaan pasien baru di ruang Wijaya Kusuma berjalan
efektif dan efisien
3. Mengurangi durasi kontak secara langsung dengan keluarga pasien untuk
mengurangi resiko penularan COVID-19
2. Kesesuian Kategori
Pengaplikasian Video EdukaSi Pasien bAru (VESPA) sebagai metode baru
saat edukasi penerimaan baru di ruang rawat inap Wijaya Kusuma RSUD dr.
Soedono Madiun bertujuan untuk mewujudkan salah satu kategori kovablik yaitu
membentuk tata kelola penyelenggaraan pelayanan publik yang efektif, efisien, dan
berkinerja tinggi. Efektif dalam hal penyampaian materi edukasi, efisien dalam hal
waktu edukasi, bermanfaat untuk keselamatan pasien dan lebih meningkatkan
pemahaman pasien terkait pencegahan infeksi di rumah sakit terutama di era
pandemi COVID-19.

3. Kontribusi terhadap Capaian Nasional Sustainable Development Goals


(SDGs)/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)
Optimalisasi edukasi tentang kebijakan rumah sakit sangat penting di era
pandemi COVID-19 terutama terkait pencegahan infeksi dan keselamatan pasien
yang dirangkum dalam Video EdukaSi Pasien bAru (VESPA) kepada
pasien/keluarga pasien di ruang rawat inap Wijaya Kusuma RSUD dr. Soedono
Madiun yang dilakukan sebagai upaya mencegah transmisi penularan penyakit lain
kepada pasien, keluarga pasien, dan petugas kesehatan. Sehingga pasien,
keluarga, dan petugas kesehatan tetap aman dan selamat saat proses pelayanan
rumah sakit. Lingkungan rumah sakit yang kondusif juga berpengaruh terhadap
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit sehingga pasien lebih cepat pulih dan
sehat kembali. Hal ini sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan/SDGs
yakni menciptakan kehidupan sehat dan sejahtera khususnya di lingkungan rumah
sakit.

4. Deskripsi Inovasi

Video Edukasi PaSien bAru (VESPA) adalah inovasi metode edukasi


penerimaan pasien baru kepada pasien/keluarga pasien di ruang rawat inap wijaya
kusuma RS dr Soedono Madiun. Video ini berisi tentang rangkuman edukasi untuk
penerimaan pasien baru yaitu terkait kebijakan rumah sakit (pembatasan penunggu
dan pengunjung), keselamatan pasien (penggunaan gelang pasien dan pasien
resiko jatuh), pencegahan infeksi (cuci tangan, penggunaan masker, etika batuk,
dan pemilahan sampah) dengan durasi video 1 menit. Seluruh perawat rawat inap
non isolasi khusus COVID-19 wajib memiliki file Video Edukasi PaSien bAru
(VESPA) untuk media edukasi perawat saat menerima pasien baru. Video ini akan
digunakan sebagai media edukasi perawat ke keluarga pasien (person to person)
menggunakan handphone perawat atau bisa di share ke handphone penunggu
pasien untuk mempersingkat waktu dan meminimalisir kontak dengan keluarga
pasien, kemudian dilakukan penandatanganan di lembar edukasi setelah keluarga
menonton dan atau mendapatkan Video Edukasi PaSien bAru (VESPA).

5. Inovatif
Video EdukaSi Pasien bAru (VESPA) adalah inovasi yang mengikuti
perkembangan jaman dimana segala informasi di era 4.0 lebih mudah diakses
dengan teknologi. Penggunaan video sebagai media edukasi akan lebih menarik
sasaran untuk memahami materi yang disampaikan. Metode edukasi dengan
penggunaan media video akan lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan
metode yang sudah ada yaitu metode ceramah atau menggunakan media leaflet
maupun flipchart. Informasi dari Video edukasi pasien baru (VESPA) juga
diharapkan lebih mudah di share kepada penunggu pasien di ruang rawat inap
Wijaya Kusuma RSUD dr. Soedono Madiun yang berganti-ganti orang sehingga
mengurangi resiko ketidakpatuhan keluarga pasien terkait kebijakan rumah sakit
dengan alasan ketidaktahuan karena kurang informasi.

6. Transferabilitas
Inovasi edukasi keluarga pasien menggunakan media Video edukasi pasien
baru (VESPA) di ruang rawat inap Wijaya Kusuma RSUD dr. Soedono Madiun
sangat transferable karena mudah diaplikasi dan diduplikasi oleh unit lain bahkan
instansi lain. Dengan bantuan teknologi, Video edukasi pasien baru (VESPA) akan
sangat mudah di share untuk diaplikasikan di unit lain bahkan instansi lain dengan
hanya menggunakan handphone android/iOs. Pengoperasiannya pun mudah dan
mempercepat pekerjaan perawat dalam hal edukasi keluarga pasien. Pasien dan
keluarga penunggu pasien di seluruh rawat inap pun akan lebih mudah
mendapatkan dan memahami informasi tentang isi materi edukasi penerimaan
pasien baru yang wajib diketahui sehingga kepatuhan pasien/keluarga di seluruh
rawat inap rumah sakit meningkat dan berdampak ke peningkatan mutu pelayanan
rumah sakit.

7. Sumber Daya

Sumber daya yang diperlukan yaitu dana untuk pembuatan Video edukasi
pasien baru (VESPA) apabila menggunakan jasa videografer profesional (Money).
Selain orang-orang yang berkompeten dalam pembuatan video juga melibatkan
perawat ruangan rawat inap wijaya kusuma dalam pembuatan video maupun
pelaksanaan kegiatan edukasi (Man). Metode edukasi Video EdukaSi Pasien bAru
(VESPA) menggunakan media file video yang bisa disimpan di android/iOs dan
mudah di share ke orang lain sesuai kebijakan rumah sakit (Methode&Material).
Untuk mengoptimalkan sumber daya tersebut diperlukan kerja sama seluruh
perawat (kepala keperawatan, kepala perawatan, perawat primer, perawat
pelaksana) di ruang rawat inap Wijaya Kusuma RSUD dr. Soedono Madiun untuk
membantu proses pembuatan video edukasi hingga pengaplikasian Video EdukaSi
Pasien bAru (VESPA) sebagai media edukasi saat penerimaan pasien baru.

8. Strategi Keberlanjutan

Keberlanjutan inovasi Video EdukaSi Pasien bAru (VESPA) membutuhkan


beberapa strategi yakni dukungan dari berbagai pihak pemangku kebijakan seperti
bidang pelayanan keperawatan rumah sakit hingga manajemen rumah sakit RSUD
dr. Soedono Madiun dalam perubahan form edukasi hingga perubahan standar
operasional prosedur pemberian edukasi jika diperlukan. Apabila Video EdukaSi
Pasien bAru (VESPA) diijinkan untuk direplikasi atau diadaptasi unit lain bahkan
instansi lain maka butuh kerja sama dengan pihak humas RSUD dr. Soedono
Madiun untuk membuat watermark rumah sakit pada media video tersebut dan
perijinan untuk publikasi Video EdukaSi Pasien bAru (VESPA) melalui smart tv
rumah sakit maupun akun sosial media rumah sakit.

9. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan inovasi di ruang rawat inap Wijaya Kusuma RSUD dr.
Soedono Madiun dilihat dari hasil peningkatan pengetahuan/pemahaman keluarga
pasien terhadap materi edukasi penerimaan pasien baru dan kepatuhan terhadap
kebijakan rumah sakit dan hal-hal terkait pencegahan infeksi. Metode evaluasi
inovasi Video EdukaSi Pasien bAru (VESPA) menggunakan kuesioner
pengetahuan yang diisi oleh keluarga pasien dan observasi kepatuhan
pasien/keluarga oleh perawat ruangan rawat inap. Data post inovasi menunjukkan
peningkatan pengetahuan dan kepatuhan keluarga pasien terhadap materi edukasi
penerimaan pasien baru dibandingkan pre inovasi. Sehingga butuh tindak lanjut
agar inovasi Video EdukaSi Pasien bAru (VESPA) bisa bermanfaat lebih luas.
Materi Video EdukaSi Pasien bAru (VESPA) sangat mendukung pencegahan
COVID-19 dan inovasi media edukasi ini sangat aplicable di era pandemi COVID-
19.
10. Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Peran dan kontribusi pemangku kepentingan di rumah sakit dalam hal ini
manajemen bidang pelayanan hingga Direktur RSUD dr. Soedono Madiun
dibutuhkan untuk mendukung program inovasi Video EdukaSi Pasien bAru
(VESPA) dalam segi sumber daya dan keberlanjutan kegiatan inovasi ini sehingga
Video EdukaSi Pasien bAru (VESPA) dapat dipakai secara resmi di lingkungan
rumah sakit dan dapat dijalankan diseluruh unit rumah sakit maupun diadaptasi
oleh rumah sakit lain terutama ruangan rawat inap pasien.

11. Faktor Penentu Keberhasilan dan Kendala


Keberhasilan pelaksanaan inovasi Video EdukaSi Pasien bAru (VESPA)
ditentukan oleh kerja sama semua pihak yang terkait, sumber daya yang memadai,
dan pelaksanaan kegiatan secara konsisten di ruang rawat inap Wijaya Kusuma
RSUD dr. Soedono Madiun. Kendala yang dapat muncul saat kegiatan adalah
penerima edukasi yang sudah lanjut usia dan pendidikan rendah akan lebih susah
menerima informasi dengan inovasi tersebut sehingga edukasi harus lebih ekstra
misalnya dengan memadukan metode ceramah dan media Video EdukaSi Pasien
bAru (VESPA).

Anda mungkin juga menyukai