Laporan Klinik - KB Suntik 3 Bulan
Laporan Klinik - KB Suntik 3 Bulan
Laporan Klinik - KB Suntik 3 Bulan
OLEH:
SEFTI HERLENA
NPM.1926041010.P
Laporan ini Telah Disahkan oleh Pembimbing Praktek Klinik Kebidanan Prodi
Kebidanan Program Sarjana Terapan Kebidanan di STIKES Tri Mandiri Sakti
Bengkulu
MENGETAHUI
KETUA PRODI KEBIDANAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
STIKES TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Praktik Klinik Kebidanan tepat pada waktunya.
Laporan Praktik Klinik Kebidanan ini telah saya susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari semua pihak. Ribuan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini
dengan judul KB Suntik 3 bulan.
Saya berharap Laporan Praktik Klinik Kebidanan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak baik lintas program maupun lintas sektoral dan saya memohon kritik,
saran dan masukan demi kesempurnaan Laporan Praktik Klinik Kebidanan ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................... 2
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................
13
B. Saran ...........................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak
anak. Agar mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau
alternative untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara- cara tersebut
diantaranya termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan
perencanaan keluarga (Sulistyawati, 2014).
Keluarga berencana merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagai wanita. Meskipun tidak selalu
diakui demikian, peningkatan dan perluasan KB merupakan salah satu usaha
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi
akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita yang harus
menentukan pemilihan alat kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena
terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga metode-metode tertentu
mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB.
Kesehatan individual, dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh
kontrasepsi (BKKBN, 2014).
Sebelum memilih alat kontrasepsi sebaiknya pasangan usia subur (PUS)
mencari informasi terlebih dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan informasi
yang lengkap benar dan akurat. Semua metode kontrasepsi mempunyai efek
samping yang harus diketahui akseptor sebelum memakainya. Ada bermacam-
macam jenis kontrasepsi yang ada sehingga PUS harus menentukan pilihan
kontrasepsi yang dianggap sesuai (Pinem, 2014).
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keluarga berencana
2. Untuk mengetahui tujuan keluarga berencana
3. Untuk mengetahui manfaat keluarga berencana
4. Untuk mengetahui sasaran keluarga berencana
5. Untuk mengetahui metode kontrasepsi KB
1
C. Manfaat
1. Dapat menjelaskan pengertian KB
2. Dapat menjelaskan tujuan dan manfaat KB
3. Dapat menjelaskan sasaran KB
4. Dapat menjelaskan jenis-jenis metode kontrasepsi dalam program KB
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
C. Manfaat Keluarga Berencana
Menurut Nugroho dan Utama (2014), manfaat keluarga berencana adalah:
1. Bagi ibu
a. Mencegah kehamilan yang tidak di inginkan
b. Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
c. Menjaga kesehatan ibu
d. Merencanakan kehamilan lebih terprogram
2. Bagi anak
a. Mengurangi resiko kematian bayi
b. Meningkatkan kesehatan bayi
c. Mencegah bayi kekurangan gizi
d. Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
e. Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
f. Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
3. Bagi keluarga
a. Meningkatkan kesejahteraan keluarga
b. Harmonisasi keluarga lebih terjaga
E. Metode Kontrasepsi KB
Beberapa metode kontrasepsi yang sering digunakan adalah:
1. KB Suntik
Metode Keluarga Berencana ini dapat menghalangi ovulasi (masa
subur), mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental, menghambat
4
sperma dan menimbulkan perubahan pada rahim. Cara kerja KB suntik
pun dapat mencegah terjadinya pertemuan sel telur dengan sperma dan
mengubah kecepatan transportasi sel telur (Pinem, 2014).
Suntikan Keluarga Berencana terbagi menjadi suntik perbulan atau
suntikan terpadu dan suntikan per tiga bulan (suntikan progestin). Suntikan
progestin (Depo Provera atau Niisterat) atau suntikan yang diberikan tiap
dua atau tiga bulan sekali ini aman untuk ibu menyusui atau yang tidak
boleh menggunakan tambahan estrogen. Suntikan progestin lebih
menyebabkan perubahan seputar haid dan berat badan bertambah.
Suntikan perbulan atau suntikan terpadu, mengandung hormon progestin
dan estrogen. Jika ingin siklus haid tetap teratur dapat menggunakan
kontrasepsi ini. Sayangnya, suntikan ini sulit diperolah dan biayanya
mahal dibandingkan suntikan progestin (Pinem, 2014).
Suntikan terpadu memiliki efek samping yang sama dengan pil KB
terpadu, serta dilarang dipakai oleh ibu menyusui. Ibu bisa menghentikan
metode ini kapan saja, namun baru bisa hamil satu tahun kemudian bahkan
lebih, demikian pula haid akan kembali normal setelah jangka waktu itu.
Namun ada sebagian perempuan yang mendapat haid serta hamil dalam
waktu lebih cepat dari itu.Selain menjadi kontrasepsi sementara yang
paling baik, suntikan ini juga telah mengurangi angka kegagalan kurang
dari 0,1% per tahun (Everett, 2015).
Suntikan Keluarga Berencana tidak mengganggu kelancaran ASI,
kecuali menggunakan suntikan terpadu. Alat kontrasepsi ini juga dapat
melindungi dari anemia, dan memberikan perlindungan pada radang
panggul. KB suntik memiliki reaksi sangat cepat (kurang dari 24 jam),
dapat digunakan perempuan di atas 35 tahun, serta tidak menimbulkan
ketergantungan, namun harus rajin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan.
Kerugian penggunaan KB suntik ialah akan mengalami gangguan
haid, dimana siklus haid bisa memendek atau memanjang, pendarahan
banyak atau sedikit, spotting, sampai tidak haid sama sekali. KB suntik
pun tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu, naiknya berat badan,
5
terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian, dan jika
digunakan dalam jangka panjang dapat terjadi perubahan pada lipid serum,
menurunkan densitas tulang, serta keringnya vagina yang dapat
menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, dan jerawat (Everett,
2015).
2. Pil KB
Komposisi Pil KB Andalan berbentuk kemasan untuk dikonsumsi
selama 28 hari. Terdiri dari 21 tablet pil berwarna kuning yang setiap
tabletnya mengandung 0.15 mg Levonorgestrel (hormon Progestin) dan
0.03 mg Etinilestradiol (hormon Estrogen) dan 7 tablet salut gula berwarna
putih yang tidak mengandung hormon (Subroto, 2014).
Mekanisme Kerja Pil KB Andalan akan mencegah pelepasan sel
telur yang telah diproduksi oleh indung telur sehingga tidak akan terjadi
pembuahan. Hormon yang terkandung dalam pil KB Andalan akan
memperkental lendir leher rahim sehingga mempersulit sel sperma masuk
kedalam rahim. Hal ini berguna untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya pembuahan dan kehamilan. Selain itu, Pil KB Andalan akan
menebalkan dinding rahim, sehingga tidak akan siap untuk kehamilan
(Saifuddin, 2014).
Kualitas Apabila digunakan secara rutin dan tepat waktu, Pil KB
Andalan 99,7% ampuh mencegah kehamilan. Kualitas telah memenuhi
standard internasional , Membantu mencegah kehamilan di luar rahim,
kanker indung telur, kanker rahim, kista dan kanker payudara. Hormon
yang terkandung pada setiap pil merupakan perpaduan bahan yang sangat
baik, sehingga kandungan hormon dan komposisi zat di setiap pil adalah
sama. Hal ini tentu sangat berpengaruh untuk meminimalisasi
kemungkinan efek samping dan meningkatkan efektifitas kerja dari pil ini.
Setiap produk tentu saja memiliki keunikan. Pil KB juga memiliki
keunikan, antara lain (Saifuddin, 2014):
a. Efek samping rendah
b. Nyaman
6
c. Menjaga siklus haid agar lebih teratur
d. Menjaga kestabilan berat badan
e. Menjaga kesehatan kulit
f. Kandungan hormon rendah
g. Kembali subur dengan cepat
Efek Samping:
Pada umumnya, efek samping yang mungkin terjadi bersifat
individual dan sementara dan terjadi di awal pemakaian seperti:
a. Mual
b. Sakit kepala ringan
3. Kondom
Kondom merupakan selubung/ sarung karet yang dapat terbuat dari
berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami
(produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual.
Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan
muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau
mempunyai bentuk seperti puting susu. Berbagai bahan telah ditambahkan
pada kondom baik untuk meningkatkan efektivitasnya (misalnya
penambahan spermicidal) maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual
(Saifuddin, 2013).
Klasifikasi kondom berdasarkan jenis kelaminnya terbagi menjadi 2
bagian, yaitu kondom pria dan kondom wanita
a. Kondom Pria
Kondom pria merupakan selubung/sarung karet tipis yang
dipasang pada penis sebagai tempat penampungan air mani yang
dikeluarkan pria pada saat senggama sehingga tidak tercurah pada
vagina. Bentuknya ada dua macam, yaitu polos dan berputing. Bentuk
berputing ada kelebihannya yaitu untuk menampung sperma setelah
ejakulasi. Cara kerja kondom yaitu mencegah pertemuan ovum dan
sperma atau mencegah spermatozoa mencapai saluran genital wanita.
7
b. Kondom Wanita
Kondom untuk wanita adalah suatu sarung polyurethane dengan
panjang 15 cm dan garis tengah 7 cm yang ujungnya terbuka melekat
ke suatu cincin polyurethane lentur. Cincin polyurethane ini berfungsi
sebagai alat untuk memasang dan melekatkan kondom di vagina.
Kondom wanita mengandung pelumas berbahan dasar silikon dan
tidak memerlukan pelumas spermisida serta hanya sekali pakai.
Efektivitas dari penggunaan kondom ini menunjukkan sama dengan
efektivitas dari penggunaan diafragma (USU, 2009).
Bahan polyurethane kurang menyebabkan reaksi alergi
dibandingkan kondom lateks. Bahan tersebut juga kuat dan jarang
robek (40% lebih kuat dari kondom lateks) tetapi tipis sehingga sensasi
yang ditimbulkan tetap dapat dipertahankan. Kondom wanita ini dapat
mencegah kehamilan dan penularan penyakit seksual termasuk HIV
apabila digunakan dengan benar (Lubis, 2008).
Kelebihan kondom secara kontrasepsi antara lain:
a. Efektif bila pemakaian benar.
b. Tidak mengganggu produksi ASI.
c. Tidak mengganggu kesehatan klien.
d. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
e. Murah dan tersedia di berbagai tempat.
f. Tidak memerlukan resep dan pemeriksaan khusus.
g. Metode kontrasepsi sementara
Kelebihan kondom secara non kontrasepsi antara lain:
a. Peran serta suami untuk ber-KB.
b. Mencegah penularan PMS.
c. Mencegah ejakulasi dini.
d. Mengurangi insidensi kanker serviks.
e. Adanya interaksi sesama pasangan.
Kerugian menggunakan kondom antara lain:
a. Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.
8
b. Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan
langsung).
c. Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan untuk
mempertahankan ereksi.
d. Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal
limbah.
e. Perlu menghentikan sementara aktifitas dan spontanitas hubungan seks
guna memasang kondom.
f. Perlu dipakai secara konsisten, hati-hati, dan terus-menerus setiap
senggama (kurang praktis).
Waktu Pemasangan Kondom
a. Bila hubungan seksual dilakukan pada saat istri sedang dalam masa
subur.
b. Bila istri tidak cocok dengan semua jenis alat/metode kontrasepsi.
c. Setelah vasektomi kondom perlu dipakai sampai enam minggu.
d. Sementara menunggu penggunaan metode/alat kontrasepsi lainnya.
e. Bagi calon peserta Pil KB yang sedang menunggu haid
f. Apabila lupa minum pil KB dalam jangka waktu lebih dari 36 jam.
g. Apabila salah satu dari pasangan suami istri menderita Penyakit
Menular Seksual termasuk HIV/AIDS
h. Dalam keadaan tidak ada kontrasepsi lain yang tersedia atau yang
dipakai pasangan suami istri
i. Sementara menunggu pencabutan implant/susuk KB/alat kontrasepsi
bawah kulit, bila batas pemakaian implant telah habis.
4. IUD / AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Komposisi Batang plastik berbentuk T berukuran 3 cm dengan
balutan tembaga seluas kurang lebih 380 mm2. Mekanisme Kerja IUD
Andalan akan mencegah pelepasan sel telur sehingga tidak akan terjadi
pembuahan. Selain itu mengurangi mobilitas sperma agar tidak dapat
membuahi sel telur serta mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel
pada dinding Rahim . Kualitas IUD Andalan efektif mencegah kehamilan
9
hingga 99,4% apabila dipasang sesuai dengan prosedur oleh bidan atau
dokter terlatih (Suratun, 2014).
Keunikan:
a. Sangat murah dan efisien karena cukup sekali pemakaian yang dibantu
oleh tenaga medis
b. Pilihan kontrasepsi non hormonal jangka panjang yang minim efek
samping
c. Efektif mencegah kehamilan selama 10 tahun
d. Cepat mengembalikan kesuburan, sehingga dapat segera hamil jika
diinginkan
e. Tidak mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
f. Efektif mencegah kehamilan ektopik
Efek Samping:
Secara umum, efek samping yang timbul tidak akan bersifat
permanen. Efek samping hanya akan bersifat sementara tergantung dari
penerimaan tubuh terhadap IUD. Efek samping yang bersifat sementara
tersebut antara lain:
a. Perubahan siklus haid pada 3 bulan pertama pemakaian
b. Pembengkakan panggul bisa terjadi setelah terkena infeksi penyakit
kelamin
c. Tidak memberikan perlindungan terhadap IMS dan HIV dan AIDS
5. Implant
Implant adalah obat kontrasepsi yang berbentuk seperti tabung kecil,
sebesar korek api-lah kira-kira. Di dalamnya terkandung hormon
progesteron yang akan dikeluarkan sedikit demi sedikit (Subroto, 2014).
Dosis :
Norplant terdiri dari 6 kapsul silastik, dimana setiap kapsulnya berisi
levornorgestrel sebanyak 36 mg. Sedang Implanon terdiri 1 kapsul silastik
yang berisi etonogestrel sebanyak 68 mg, yang dilepas tiap hari kurang
lebih 30 microgram/hari
Cara kerja Implant:
10
Dengan disusupkannya 6 kapsul/1 kapsul silastik implant di bawah
kulit, maka setiap hari dilepaskan secara tetap sejumlah leveonorgestrel ke
dalam darah melalui proses difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari
bahan silastik. Besar kecilnya levonogestrel yang dilepas tergantung besar
kecilnya permukaan kapsul silastik dan ketebalan dari dinding kapsul
tersebut.
Satu set Implant yang terdiri dari 6 kapsul dapat bekerja secara
efektip selama 5 tahun. Sedang Implanon yang terdiri dari 1 kapsul dapat
bekerja secara efektip selama 3 tahun (Saifuddin, 2014).
Cara kerja dalam pencegahan kehamilan:
Dengan dilepaskannya hormon levonargestrel secara konstan dan
kontinyu maka cara kerja implant dalam mencegah kehamilan pada
dasarnya terdiri atas 3 mekanisme dasar yaitu (Saifuddin, 2014):
a. Menghambat terjadinya ovulasi.
b. Menyebabkan endometrium tidak siap untuk nidasi.
c. Mempertebal lendir serviks.
d. Menipiskan lapisan endometrium.
Keuntungan implant :
a. Tidak menekan produksi ASI
b. Praktis, efektif .
c. Tidak ada faktor lupa
d. Masa pakai panjang
e. Membantu mencegah anaemia
f. Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan
g. Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen.
Kekurangan Implant :
a. Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang
terlatih
b. Petugas kesehatan harus dilatih khusus
c. Implant mahal
11
d. Implant sering mengubah pola haid. karena adanya hormon
progesterone yang terkandung di dalamnya, perdarahan ringan diantara
masa haid, juga timbul sakit kepala ringan. karena mengandung
hormone maka tentu saja akan berpengaruh pada metabolism tubuh.
Sama seperti halnya pil atau suntik, tidak jarang pengguna implant
yang tidak cocok akan mengalami masa menstruasi yang berbeda-beda
e. Susuk mungkin dapat terlihat dibawah kulit.
6. Kontrasepsi Mantap Tubektomi
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan
fertilitas (kesuburan) seorang perempuan secara permanen. Sterilisasi tuba
bisa dilakukan 24-48 jam pasca melahirkan pada persalinan tanpa
komplikasi dan bayi diyakinkan sehat (Everett, 2015).
Kelebihan:
a. Konseling mutlak diperlukan
b. Tidak mempengaruhi proses menyusui
c. Tidak mengganggu hubungan seks dan perubahan dalam fungsi
seksual
d. Sangat efektif dan permanen
e. Tindakan pembedahan yang aman dan sederhana
f. Tidak ada efek samping
Kelemahan:
a. Dapat menyesal di kemudian hari saat ingin memiliki anak lagi
b. Rasa sakit atau tidak nyaman dalam jangka pendek setelah tindakan
c. Harus dilakukan dokter terlatih atau dokter spesialis
d. Harus dipertimbangkan dengan baik karena bersifat permanen (tidak
dapat dipulihkan kembali) kecuali dengan operasi rekanalisasi
7. Kontrasepsi Mantap Vasektomi
Sterilisasi berencana bisa dilakukan pada 6-8 minggu postpartum
pada pasangan yang benar-benar yakin dan bayi dalam keadaan sehat.
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan jalan melakukan okusi vasa deferensia sehingga
alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan
dengan ovum) tidak terjadi (Pinem, 2014).
12
Kelebihan:
a. Sangat efektif dan permanen
b. Tidak ada efek samping jangka panjang
c. Konseling dan persetujuan mutlak diperlukan
Kelemahan:
Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat
tindakan, akibat reaksi anafilaksi yang disebabkan oleh penggunaan lidokain
atau manipulasi berlebihan terhadapa anyaman pembuluh darah di sekitar
vasa deferensia.
1.
13
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal Pengkajian :
Pukul :
Tempat : Puskesmas Padang Guci Hilir
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Ibu : Ny. I Nama Suami : Tn. K
Umur : 32 tahun Umur : 33 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/ bangsa : Serawai/ Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Padang Guci Hilir
2. Alasan Kunjungan
Kunjungan Rutin
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa hari ini adalah jadwal ibu mendapatkan suntikan
ulang KB 3 bulan.
4. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : +3 x ganti pembalut/hari
Lamanya : 4-7 hari
Sifat Darah : encer, merah
Teratur/Tidak : teratur
14
Dismenorhea : tidak
Fluor Albus : tidak
5. Cara KB terakhir (bagi akseptor KB lama)
KB suntik 3 bulan
6. Riwayat Obstetri
Jumlah anak lahir hidup :2
Jumlah anak lahir mati :-
Jumlah abortus :-
Usia anak terkecil : 3 Tahun
Persalinan terakhir : 2016
Menyusui : tidak
7. Status kehamilan saat ini
Tidak hamil
8. Sikap pasangan terhadap KB
Setuju
9. Alat kontrasepsi yang pernah digunakan
Suntik 3 bulan
10. Riwayat penyakit yang diderita klien :
Ibu mengatakan dirinya dan keluarga tidak pernah menderita penyakit/
memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, DM, hepatitis, asma, TBC,
HIV AIDS, dan kanker.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda Vital :
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/m
P : 22x/m
S : 36,5oC
15
Berat Badan : 50 kg
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala
Rambut : Bersih, hitam, simetris
Wajah : tidak pucat, tidak oedem
Mata
conjungtiva : merah muda
sklera : putih
Leher
Bendungan vena jugularis : tidakada
Pembesaran kelenjar limfe : tidakada
Pembesaran kelenjar thyroid : tidak ada
Abdomen : tidak ada massa, tidak ada nyeri, tidak ada
tanda – tanda kehamilan, tidak ada bekas
operasi.
Genetalia : tampak bersih, tidak ada fluor albus, tidak
ada infeksi kelenjar bartholini & skene.
Ekstrimitas : tidak oedema.
C. Assessment
Ny. I umur 32 Tahun akseptor KB suntik 3 bulan
D. Planning
1. Menyambut ibu dengan 3S (senyum, salam dan sapa)
E: ibu tersenyum dan senang dengan keramahan yang diberikan
2. Memberitahukan ibu akan tindakan yang dilakukan kepadanya agar ibu
mengerti dan kooperatif dengan tindakan yang akan diberikan
E: ibu mengerti dan mendengarkan penjelasan
3. Memberikan penkes pada ibu tentang KB suntikan, mengenai cara
kerjanya, keuntungan, kerugian dan cara penggunaannya
E: ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan kepadanya
16
4. Melakukan inform consent kepada ibu sebelum diberi suntikan untuk
mendapatkan persetujuan akan tindakan yang dilakukan
E: Ibu setuju untuk diberi suntikan KB Depo Progestin
5. Melakukan pemeriksaan terlebih dahulu pada ibu sebelum disuntik dengan
mengukur tekanan darah, suhu tubuh untuk memastikan ibu dalam
keadaan sehat sebelum disuntik, dan tidak ada kontraindikasi dalam
menggunakan KB suntikan.
E: Ibu telah dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan
6. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa TD: 110/70 mmHg, N:
80x/m, P: 22x/m, S: 36,5oC, BB: 50kg dan dengan hasil tersebut tidak
kontraindikasi dengan pemakaian KB suntikan, keadaan umum ibu baik.
7. Berikan suntikan KB 3 bulan Depo Progestin sebanyak 3CC secara IM
kepada ibu
E: ibu telah diberikan suntikan Depo Progestin
8. Memberitahukan pada ibu tentang tanggal kunjungan ulang agar ibu bisa
datang kembali untuk mendapatkan suntikan ulang
E: ibu bersedia datang kembali untuk mendapatkan suntikan ulang
9. Menganjurkan ibu untuk kembali ke fasilitas kesehatan bila terjadi atau
ada keluhan pasca KB Suntikan
E: ibu mengerti dan bersedia
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program KB nasional bertujuan ganda yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil bahagia
sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan
penduduk. Dalam upaya menjunjung keberhasilan Program KB Nasional
yaitu tercapainya kondisi pertumbuhan penduduk seimbang.
Kontrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang disuntikan ke dalam
tubuh dalam jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh
darah diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah
timbulnya kehamilan. Kontrasepsi suntik digunakan adalah noretisteron
Enentat, Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), cyclofem. Salah satu
kontrasepsi modern yang sering digunakan DMPA yang berisi depro
medroksi progerteron asetat sebanyak 150 mg dengan guna 3 bulan.
B. Saran
Diharapkan bidan dapat meningkatkan pelayanan dengan memberikan
konseling sesuai prosedur dan penyuluhan dengan menggunakan media
informasi yang dibutuhkan kepada pasangan usia subur terutama tentang
metode kontrasepsi suntik secara lengkap, serta dapat melakukan tindakan
pemberian KB Ssuntik 3 bulan sesuai prosedur sehingga dapat memberikan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, terutama akseptor KB.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
B. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar KB Suntik 3 Bulan.
C. Kompetesi Dasar
Pada akhir pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian KB Suntik 3 bulan
2. Menjelaskan kandungan KB Suntik 3 Bulan
3. Menjelaskan cara kerja KB Suntik 3 Bulan
4. Menjelaskan efektifitas KB Suntik 3 Bulan
5. Menjelaskan keuntungan & kerugian KB Suntik 3 Bulan
6. Menjelaskan indikasi & kontraindikasi KB Suntik 3 Bulan
7. Menjelaskan waktu Pemberian KB Suntik 3 Bulan
8. Menjelaskan cara penggunaan KB Suntik 3 Bulan
9. Menjelaskan peringatan bagi akseptor KB Suntik 3 Bulan
D. Indikator
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian KB Suntik 3 bulan dengan
benar
2. Mahasiswa mampu menjelaskan kandungan KB Suntik 3 Bulan dengan
benar
3. Mahasiswa mampu menjelaskan cara kerja KB Suntik 3 Bulan dengan
benar
4. Mahasiswa mampu menjelaskan efektifitas KB Suntik 3 Bulan dengan
benar
5. Mahasiswa mampu menjelaskan keuntungan & kerugian KB Suntik 3
Bulan dengan benar
6. Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi & kontraindikasi KB Suntik 3
Bulan dengan benar
7. Mahasiswa mampu menjelaskan waktu Pemberian KB Suntik 3 Bulan
dengan benar
8. Mahasiswa mampu menjelaskan cara penggunaan KB Suntik 3 Bulan
dengan benar
9. Mahasiswa mampu menjelaskan peringatan bagi akseptor KB Suntik 3
Bulan dengan benar
F. Evaluasi
1. Prosedur : Peragaan
2. Jenis : Lisan
3. Alat : Ceklist Obyektif
4. Bentuk : Subyektif
5. Soal : Terlampir
G. Checklist
Terlampir
H. Materi Ajar
Terlampir
I. Referensi
Handayani, S (2014). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka
Rihana.
C. Cara Kerja
1. Mencegah ovulasi
2. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi
sperma
3. Menjadikan selaput lendir rahim tipis
4. Menghambat pengangkutan gamet oleh tuba
D. Efektifitas
Kontrasepsi suntik progestin memiliki efektivitas yang sangat tinggi,
dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal penyuntikan
dilakukan sesuai jadwaldan secara teratur.
G. Waktu Pemberian
1. Setelah melahirkan: 6 minggu pasca salin
2. Setelah keguguran: segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari
setelahkeguguran (asal ibu belum hamil lagi)
3. Dalam masa haid: Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid 2.
4. Lokasi penyuntikan IM sampai daerah glutus
5. Daerah bokong/ pantat
6. Daerah otot lengan atas
H. Cara Penggunaan
Disimpan dalam suhu 20-25°C
Cara penggunaan:
1. Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik
intromuskuler dalam di daerah pantat. Apabila suntik diberikan setiap 90
hari pemberian kontrasepsi suntikan non sterat untuk 3 injeksi berikutnya
diberikan setiap 8 minggu mulai dengan injeksi kelima diberikan setiap
12 minggu.
2. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi
oleh etil atauiso propil alkohol 60-90% biarkan kulit kering sebelum
disuntik
3. Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung
udara, kontrasepsi tidak perlu di dinginkan. Bila terdapat endapan putih
pada dasar vial, upayakan menghilangkannya dengan cara
menghangatkannya.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Pada akhir praktikum diharapkan mahasiswa mampu memahami dan
memberikan KB suntik 3 bulan
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Pada akhir praktikum diharapkan mahasiswa mampu:
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Melakukan pemberian KB suntik 3 bulan
B. Pokok-pokok Materi
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melakukan pemberian KB suntik 3 bulan
C. Langkah-langkah Praktikum
Tahapan/ Kegiatan Media/ Metode Kegiatan Sasaran
Waktu Praktikum Alat
Pendahulua - Menjawab Laptop, - Menjawab
n salam dan LCD salam dan
(5 Menit) menginformasi memperhatikan
kan pokok penjelasan
bahasan yang - Memperhatikan
akan diajarkan penjelasan
- Menjelaskan - Menjawab
tujuan pertanyaan
pembelajaran
- Melakukan
apersepsi
Penyajian - Menyiapkan Suntikan Demonstrasi - Melakukan
(15 Menit) alat dan bahan Spuit 3 pemberian KB
- Melakukan cc suntik 3 bulan
pemberian KB
suntik 3 bulan
- Melakukan
feed back
Penutup - Menyimpulkan Demonstrasi - Mahasiswa
(10 Menit) materi tentang memperhatikan
pemberian KB kesimpulan
Suntik 3 Bulan dari dosen
- Mengevaluasi - Menjawab
pemahaman pertanyaan
mahasiswa
setelah - Mahasiswa
disampaikanny menjawab
a materi salam
tentang
pemberian KB
Suntik 3 Bulan
- Menutup
pertemuan
dengan
mengucapkan
salam
LAMPIRAN
MATERI
Petunjuk
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.
Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
Peralatan
1. Bak instrument steril
2. Hand scoon
3. Baki dengan alasnya
4. Timbangan berat badan
5. Tensimeter dan stetoskop
6. Spuit 3 cc
7. Needle ukuran 23G
8. Kapas alkohol/DTT dalam tempatnya
9. Obat kontrasepsi depo medroksiprogesteron 3 ml
10. Bengkok
11. Tempat sampah/safety box.
Prosedur Pelaksanaan
Key Point:
Aspirasi dengan benar jangan sampai
terdapat udara
7. Mengatur posisi klien untuk penyuntikan
obat, ibu bisa duduk atau berbaring
Key point :
Pastikan posisi ibu dalam keadaan
nyaman, penolong mudah melakukan
tindakan.
Key point:
Tunjukan teknik antiseptic dalam
memakai hand schoen
Petunjuk
Nilailah setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
Nilai 0 : Langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai
(tidak dikerjakan) dengan yang seharusnya
Nilai 1 : Langkah yang harus dilakukan dikerjakan
(dilakukan tidak sesuai prosedur) namun tidak sesuai dengan prosedur
checklist
Nilai 2 : Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai
(dilakukan sesuai prosedur) urutannya dan waktu kerja yang sangat
efisien
Beri tanda () dalam kolom yang tersedia di sebelah kanan sesuai dengan
tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa
NO NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
1 Persiapan alat:
a. Bak instrument steril
b. Hand schoen
c. Baki dengan alasnya
d. Timbangan berat badan
e. Tensimeter dan stetoskop
f. Spuit 3 cc
g. Needle ukuran 23G
h. Kapas alkohol/DTT dalam tempatnya
i. Obat kontrasepsi depo medroksiprogesteron
3 ml
j. Bengkok
k. Phantom bokong
l. Kartu peserta KB
m. Tempat sampah/safety box.
2. Menyambut ibu dengan ramah. Berikan salam
dan panggil klien dengan namanya.
3. Memberitahu klien tindakan yang akan
dilakukan.
4. Melakukan penimbangan berat badan dan
memeriksa tekanan darah ibu. Jika berat badan
ibu > 70 kg, dan tekanan darah ibu tinggi
>180/110 mmHg, maka ibu tidak boleh
menggunakan kontrasepsi suntik/hormonal
lainnya, alihkan ibu untuk memilih kontrasepsi
lain.
5. Mencuci tangan dan mengeringkan dengan
handuk.
6. Mengambil spuit isi dengan obat yang akan
disuntikkan
a. Buka dan buang tutup kaleng pada vial yang
menutupi karet
b. Buka bungkus spuit
c. Balikkan vial dengan mulut ke bawah,
masukkan cairan suntik ke dalam spuit,
masukkan semua obat ke dalam spuit jangan
ada yang tersisa
d. ganti needle yang sudah ditusukkan kepada
vial dengan yang baru
e. Jika spuit sudah terisi semua, keluarkan
udara dari pipa suntik, jangan sampai
terdapat udara dalam pipa spuit pada saat
penyuntikan
7. Mengatur posisi klien untuk penyuntikan obat,
ibu bisa duduk atau berbaring
8. Memakai sarung tangan
9. Membersihkan tempat yang akan disuntik
dengan kapas alkohol atau air DTT
10. Menyuntikkan jarum di daerah penyuntikan
dengan arah tegak lurus hingga mencapai daerah
otot/secara IM dalam 900 di 1/3 SIAS daerah
muskulus gluteus maksimus atau deltoideus.
Apabila daerah penyuntikan terlalu dangkal
maka penyerapan obat akan lambat dan tidak
bekerja segera dan efektif
11. Sebelum penyuntikan obat, perlahan-lahan tarik
sedikit pompa, bila ada darah masuk ke dalam
pipa suntik, tarik keluar jarum dan suntikkan di
tempat lain/bagian otot di dekatnya
12. Melakukan kembali aspirasi, apabila tidak
terdapat darah, masukkan obat secara perlahan-
lahan
13. Mengangkat keluar jarum suntik dan bersihkan
kulit sekali lagi dengan kapas alkohol atau air
DTT
14. Membuang spuit yang telah dipakai ke tempat
sampah khusus/safety box
15. Merapikan ibu dan peralatan
16. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir,
lalu mengeringkannya
17. Menulis di buku catatan dan kartu peserta KB
mengenai tindakan yang telah dilakukan dan
merencanakan tanggal penyuntikan berikutnya
Jumlah
Total seluruhnya
Nilai Akhir = 34 x 100 = 100
Nilai Batas Lulus = 71
Bengkulu, Januari 2021
Pembimbing Praktik
(………………………)
BERITA ACARA BIMBINGAN KLINIK
Paraf
No Tanggal Materi Keterangan
Pembimbing
Bengkulu, 2021
Pembimbing Lahan
Paraf
No Tanggal Materi Keterangan
Pembimbing
Bengkulu, 2021
Pembimbing Instansi