Askep SC

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA (SC)

Untuk memenuhi tugas matakuliah


Keperawatan Maternitas
yang dibina oleh Ibu Surachmindar, SST.,M. Pd.

Oleh
Maulidyah Izha Arrohma
P17230194107

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN BLITAR
November 2020
PENGKAJIAN

1.       Identitas
a.      Identitas Pasien
Nama                        : Ny. M
Umur                        : 24 tahun
Agama                      : Islam
Jenis Kelamin           : Perempuan
Status                        : Menikah
Pendidikan                : S1
Pekerjaan                  : Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangsa             : Jawa/Indonesia
Alamat                      : Jalan Cut Nyak Dien 41, Kepanjen, Malang
Tanggal Pengkajian  : 10 November 2020

b.      Identitas Penanggung Jawab


Nama                        : Tn.F
Umur                        : 26 tahun
Hub. Dengan Pasien : suami
Pekerjaan                  : PNS
Alamat                      : Jalan Cut Nyak Dien 41, Kepanjen, Malang

2.      Status Kesehatan
a.      Status Kesehatan Saat Ini
1)      Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada luka SC
2)      Riwayat penyakit sekarang
Ny. I  telah dilakukan operasi sectio caesaria pada hari jumat tanggal Selasa 10 November, 2020.
Ny. T post operasi SC jam 13:00 WIB. Pasien terbaring, tiduran terus dan mengalami nyeri.
Nyerinya dirasakan setelah  4 jam operasi dan hilang timbul. Ny.T merasakan nyeri pada saat
bergerak dengan skala 7. Nyeri dirasakan ketika Ny.T bergerak, Nyerinya seperti ditusuk tusuk
selama 10 menitan, nyeri berada di sekitar abdomen.
b.      Satus Kesehatan Masa Lalu
1)      Penyakit yang pernah dialami
Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit maag
2)      Pernah dirawat
Klien mengatakan tidak pernah dirawat sebelumnya
3)      Alergi
Klien mengatakan tidak mempunyai alergi obat-obatan dan makanan
4)      Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Klien mengatakan tidak pernah mengonsumsi alkohol atau merokok hanya mengonsumsi
minuman seperti teh dan susu

c.       Riwayat Penyakit Keluarga


klien mengatakan ibunya mempunyai riwayat penyakit maag

d. Riwayat Mestruasi
Menarche : 14 tahun
Lama : ± 7-8 hari
Sifat darah : Cair
Siklus : 28 hari
Teratur : teratur
Keluhan : Tidak ada

e. Riwayat Pernikahan
Status pernikahan : Sudah menikah (sah)
Lama : 5 bulan
Menikah ke :1
Usia menikah pertama kali : 23 tahun

f. Riwayat Kontrasepsi yang digunakan


Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun
3.      Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
a.      Pola Nutrisi-Metabolik
   Sebelum masuk RS         :
Klien mengatakan 3x sehari, dengan sayur dan lauk pauk. Porsi 1 piring sedang. Dan minum 7-8
gelas perhari.
   Saat dikaji                 :
Klien baru makan ½ porsi dan minum 2 gelas setelah operasi pada jam 13.00 WIB

b.       Pola Eliminasi
1)   BAB
   Sebelum masuk RS         :
Klien mengatakan BAB yang lancar dengan frekuensi 1x1 sehari dengan karakteristik feces
lunak, warna kuning, bau khas
   Saat dikaji             :
Klien mengatakan belum BAB

2)   BAK
      Sebelum masuk RS        :
Klien mengatakan BAK frekuensi 3-4 x/hari dengan karakteristik urine jernih agak kekuningan.
      Saat dikaji            :
Ny. I BAK melalui selang kateter 

c.      Pola aktivitas 
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Mandi 

Makan dan minum 

Toileting 

Berpakaian 
Berpindah 

0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total
d.       Pola Persepsi-Konsep diri
Suasana hati klien gelisah, klien mengatakan selalu memikirkan bayinya dan selalu bertanya
tentang keadaan luka operasinya.

e.       Pola Tidur dan Istirahat


 Sebelum masuk RS      :
Klien mengatakan istirahat yang cukup 8 jam pada malam hari dan tidur siang selama 1 jam
 Saat dikaji                :
Klien mengalami gangguan karena nyeri pada luka operasi

f.      Pola Peran-Hubungan
 Sebelum masuk RS : aktivitas sehari-hari klien normal tidak ada gangguan, hubungan baik
dengan keluarga
 Saat dikaji : hubungan baik dengan keluarga dan petugas kesehatan

g.        Pola Seksual-Reproduksi
   Sebelum masuk RS    :
Klien tidak pernah mengalami gangguan pada saat berhubungan intim dengan suaminya, tidak
ada gangguan reproduksi
   Saat dikaji                       :
Klien mengalami gangguan seksual karena nyeri pada luka operasi.

h.      Pola Nilai-Kepercayaan
Klien mengatakan klien beragama Islam dan selalu taat dalam menjalankan kewajiban ibadahnya
walaupun sakit.

4.       Pengkajian Fisik
1)     Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : composmetis
GCS           : verbal 5 Psikomotor: 6 Mata : 4

2) Tanda-tanda Vital : Nadi = 98x/menit , Suhu = 36,3° C  , TD = 120/80 mmHg, RR = 20x/menit
3) Keadaan fisik
a.       Kepala  dan leher       :
1. Kepala :
Inspeksi : berbentuk bulat, simetris dan leher simetris
Palpasi : bersih, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan

2. Wajah :
Inspeksi : bentuk wajah simetris, tidak ada luka, tidak terdapat bercak bercak
Palpasi : tidak ada nyeri tekan

3. Mata :
Inspeksi : simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera berwarna putih tidak ikterik, pupil
isokor
Palpasi : tidak ada benjolan di area sekitar mata.

4. Hidung :
Inspeksi : betuk simetris
Palpasi : tidak ada pembengkakan, tidak ada perdarahan

5. Telinga :
Inspeksi :bentuk simetris,tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Palpasi : tidak ada pembengkakan, tidak ada perdarahan

6. Mulut :
Inspeksi : bibir tampak lembab dan gigi bersih, tidak ada perdarahan dan pembengkakan
gusi, tidak ada stomatitis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di sekitar mulut klien.

7. Leher :
Inspeksi : leher pasien simetris dan bersih.
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, serta nadi carotis teraba.

b. Kulit, rambut, kuku


a) Inspeksi :
Warna kulit : sawo matang, tidak ada bekas luka
Jumlah rambut: banyak

b) Palpasi :
turgor : normal, tidak ada nyeri tekan
edema : tidak ada
CRT : normal, <2 detik

c.      Dada  :
   Paru
Inspeksi : Simetris, Perkembangan dada Kanan – kiri sama, tidak ada lesi
Palpasi : Normal terdapat getaran yakni vocal fremitus, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Normal (suara sonor)
Auskultasi : Normal, tidak terdapat bunyi wheezing dan ronchi

   Jantung
Inspeksi : Ictus kordis tampak
Palpasi : Ictus kordis teraba
Perkusi : Normal (suara dullness)
Auskultasi : Terdapat bunyi jantung tunggal (lup dup lup dup)

d.       Payudara dan ketiak   :


Inspeksi : Payudara simetris dan tidak ada pembengkakan, payudara menonjol besar, aerola
hitam, puting menonjol, ASI belum keluar
Palpasi : Ketiak tidak ada pembengakakan / benjolan

e.      Abdomen        :
Inspeksi : terdapat luka jahitan SC ± 10 cm secara horizontal, masih dibalut (hari pertama)
Auskultasi : peristaltik usus 10 x / menit
Perkusi : Normal (Suara timpani)
Palpasi : Nyeri tekan

f.       Genetalia        :
terpasang DC 18

g.       Ekstremitas     :
         Atas
Simetris, jari jari lengkap, tidak ada edema, terpasang IVFD RL 20 gtt/i
         Bawah
Simetris, jari jari lengkap, tidak ada edema

h.      Neurologis      :
         Status mental dan emosi :
Pasien mengatakan merasa gelisah akan luka post operasinya
         Pengkajian saraf kranial :
I: klien bisa menebak mencium bau benda disekitarnya dengan benar
II: klien bisa membaca dengan menutup satu matanya.
III: pupil mengecil ketika diberi cahaya.
IV: klien bisa mengikuti arahan untuk mengerakkan pupil keatas dan kebawah.
V: klien dapat berbicara da menelan.
VI: klien bisa menggerakkan mata ke kanan dan ke kiri.
VII: klien bisa tersenyum dan mengerutkan dahi.
VIII: klien bisa mendengar dengan baik meski di tutup dengan satu telinga.
IX: klien dapat membedakan rasa.
XI: klien dapat mengerakkan bahu.
XII: klien dapat menggerakkan lidah.

         Pemeriksaan refleks :
Reflex patella= terjadi kontraksi di lutut ketika diberi reflex hammer.
Reflex achilles= terjadi kontraksi di tungkai ketika diberi reflex hammer
Reflex Babinski= klien menguncupkan kaki ketika diberi rangsangan pada telapak kaki.

.         
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. Ds : Agen pencedera fisik (luka Nyeri akut
post operasi)
 Pasien mengatakan nyeri pada
luka post operasi
 P: luka jahitan SC ± 10 cm
secara horizontal
Q: seperti di tusuk–tusuk
R : perut bagian bawah
S: skala nyeri 7
T: saat bergerak).

Do :

 Tampak meringis
 Gelisah
 TD = 120/80 mmHg
 Nadi = 98x/menit,
 Suhu = 36,3° C  
 RR = 20x/menit
 Tampak sulit tidur

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Ditemukan Masalah Masalah Selesai


No. Diagnosis Keperawatan
Tanggal Paraf Tanggal Paraf

1 Nyeri akut berhubungan dengan 10 10


Agen pencedera fisik (luka post November perawat November perawat
operasi) ditandai dengan klien 2020 2020
mengeluh nyeri, tampak meringis,
gelisah, frekuensi nadi meningkat
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO. TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TT


1. 10 November 2020 Nyeri akut berhubungan dengan Agen
pencedera fisik (luka post operasi) ditandai
dengan klien mengeluh nyeri, tampak
perawat
meringis, gelisah, frekuensi nadi meningkat
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Luaran Keperawatan Intervensi Rasional


Keperawatan Keperawatan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan  Observasi 1. Mengkaji untuk
berhubungan tindakan keperawatan membantu
dengan Agen selama 2x24 jam maka 1. Identifikasi lokasi, memilih
pencedera fisik tingkat nyeri menurun karakteristik,durasi intervensi yang
(luka post operasi) dengan kriteria hasil: ,frekuensi, tepat
ditandai dengan 1. Keluhan nyeri kulaitas, skala, dan 2. Meminimalkan
klien mengeluh menurun intensitas nyeri stimulasi atau
nyeri, tampak 2. Meringis meningkatkan
meringis, gelisah, menurun  Terapeutik relaksasi
frekuensi nadi 3. Gelisah
3. Memberikan
meningkat, sulit menurun 1. Berikan teknik
kenyamanan
tidur 4. Kesulitan tidur nonfarmakologis
pada klien
menurun untuk mengurangi
5. Frekuensi nadi rasa nyeri 4. Meningkatkan
membaik koping klien
2. Fasilitasi istirahat dalam
dan tidur melakukan
guidance
 Edukasi mengatasi nyeri
5. Meredakan rasa
1. Jelaskan penyebab, nyeri
periode, dan 6. Pengurangan
pemicu nyeri persepsi nyeri
7. Terapi untuk
2. Jelaskan strategi mengurangi
meredakan nyeri nyeri dapat
dilakukan
3. Ajarkan teknik dengan
nonfarmakologi pemberian
analgetika oral
 Kolaborasi maupun
sistemik
1. Kolaborasi
pemberian
analgetic
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. M


Umur : 24 tahun
No. Reg. : 1872

Tgl/Ja No Dx. Tindakan Keperawatan Respon Pasien TT


m
11 1. Mengidentifikasi lokasi, S : Pasien mengatakan nyeri perawat
Novem karakteristik,durasi,frekuensi, seperti di tusuk–tusuk, nyeri
ber kulaitas, skala, dan intensitas di perut bagian bawah, skala
2020 nyeri nyeri 7, nyeri timbul saat
08.00 bergerak.
WIB
O : Pasien tampak meringis
08.00 1. Menjelaskan penyebab, periode, S : Pasien mengatakan mulai perawat
WIB dan pemicu nyeri mengerti
O : Pasien tampak mengerti

09.00 1. Menjelaskan strategi meredakan S : Pasien mengatakan mau perawat


WIB nyeri dan mengajarkan teknik melakukan teknik
nonfarmakologi untuk nonfarmakologi
mengurangi nyeri O : Pasien melakukan teknik
yang diajarkan

11.00 1. Memfasilitasi istirahat dan tidur S : Pasien mengatakan sulit perawat


WIB tidur karena nyeri
O: Pasien tampak gelisah

12.30 1. Memberikan Terapi analgesik S : Pasien mengatakan skala perawat


nyeri mulai berkurang
O: Pasien mulai agak
membaik
12 1. Mengidentifikasi lokasi, S : Pasien mengatakan nyeri perawat
Novem karakteristik,durasi,frekuensi, sudah berkurang, skala nyeri 3
ber kulaitas, skala, dan intensitas
2020 nyeri O : Pasien tampak membaik
08.00
WIB

09.00 1. Menjelaskan strategi meredakan S : Pasien mengatakan mau perawat


WIB nyeri dan mengajarkan teknik melakukan teknik
nonfarmakologi untuk nonfarmakologi
mengurangi nyeri O : Pasien melakukan teknik
yang diajarkan

11.00 1. Memfasilitasi istirahat dan tidur S : Pasien mengatakan sudah perawat


WIB bisa tidur
O: Pasien tampak merasa
nyaman

12.30 1. Memberikan Terapi analgesik S : Pasien mengatakan skala perawat


nyeri mulai berkurang
O: Pasien mulai membaik
EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. I


Umur : 24 Tahun
No. Reg. : 1872

NOMOR
URUT TANGGAL 12 November 2020
TANGGAL 11 November 2020
DIAG. KEP.
S : px mengatakan masih merasa nyeri, S : px mengatakan nyeri sudah
skala nyeri 7, sulit tidur berkurang, skala nyeri 3, sudah bisa
tidur
O : Pasien tampak meringis dan gelisah O : Pasien tampak nyaman dan
membaik
A : Masalah belum teratasi
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Identifikasi lokasi,
1. Identifikasi lokasi,
karakteristik,durasi,frekuensi, kulaitas,
karakteristik,durasi,frekuensi,
skala, dan intensitas nyeri
kulaitas, skala, dan intensitas nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Ajarkan teknik nonfarmakologi
3. Ajarkan teknik nonfarmakologi
4. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Fasilitasi istirahat dan tidur
5. Kolaborasi pemberian analgetic
5. Kolaborasi pemberian analgetic

Anda mungkin juga menyukai