PMKP 6 Ep 3 - Profil Indikator Mutu Rs Kalooran
PMKP 6 Ep 3 - Profil Indikator Mutu Rs Kalooran
PMKP 6 Ep 3 - Profil Indikator Mutu Rs Kalooran
1
PROFIL INDIKATOR AREA KLINIS
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam melakukan assesmen awal
medis pasien PONEK dalam waktu selambat-lambatnya 24 jam sesudah
masuk rumah sakit, sejak pasien dinyatakan sebagai pasien rawat inap
berdasarkan surat masuk perawatan dari Admission.
Definisi Asesmen awal medis terhadap pasien baru adalah penilaian yang dilakukan
Operasional oleh dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)/ dokter jaga ruangan
untuk memastikan bahwa perencanaan medis yang dilakukan tepat bagi
pasien. Kriteria assesmen awal medis lengkap terdapat : Identitas pasien,
Anamnesis, Diagnosis, Pemeriksaan fisik/penunjang,
Penatalaksanaan/perencanaan pelayanan, Tanggal/ jam, Tanda tangan
dokter dan nama
Jenis Indikator
√
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
Numerator Jumlah pasien PONEK yang dilakukan assesmen awal medis lengkap
dalam 24 jam dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien PONEK pada bulan yang sama
3
2. Pemberian Magnesium Sulfat (MgSO4) pada pasien Preeklampsia Berat
Judul Indikator Pemberian Magnesium Sulfat (MgSO4) pada pasien Preeklampsia
Berat
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya kepatuhan dokter dalam memberikan terapi Magnesium
Sulfat pada pasien Preeklampsia Berat.
Definisi Magnesium sulfat merupakan pilihan terapi pada pasien Preeklampsia berat
Operasional
Jenis Indikator
√
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
Numerator Jumlah pasien Preeklampsia Berat yang mendapatkan terapi Magnesium
Sulfat
Denominator Jumlah seluruh pasien Preeklampsia di bulan yang sama
4
3. Pemberian Ventilasi Tekanan Positif Pada Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia
Judul Indikator Pemberian Ventilasi Tekanan Positif Pada Bayi Baru Lahir dengan
Asfiksia (Gawat Napas)
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya kepatuhan dokter dalam memberikan Ventilasi Tekanan
Positif pada bayi baru lahir dengan asfiksia (gawat napas)
Definisi Ventilasi Tekanan Positif merupakan sebuah upaya menyediakan oksigen
Operasional ke otak, jantung dan organ vital lainnya secara efektif dan adekuat pada
bayi dengan gawat napas
Jenis Indikator
√
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
Numerator Jumlah bayi baru lahir dengan asfiksia yang mendapatkan Ventilasi
Tekanan Positif
Denominator Jumlah seluruh bayi baru lahir dengan asfiksia di bulan yang sama
5
6
4. Pemberian Fototerapi pada Bayi dengan Ikterus Neonatorum/Hiperbilirubinemia
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya kepatuhan dokter dalam memberikan fototerapi pada bayi
dengan Ikterus Neonatorum/ Hiperbilirubinemia
Definisi Fototerapi atau terapi sinar adalah bentuk pengobatan untuk kulit dengan
Operasional menggunakan panjang gelombang cahaya buatan dari ultraviolet. Fototerapi
termasuk pilihan penanganan yang paling umum digunakan untuk merawat
bayi yang kuning akibat kadar bilirubin yang tinggi dalam tubuh bayi baru
lahir.
Jenis Indikator
√
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
Numerator Jumlah bayi dengan Ikterus Neonatorum/Hiperbilirubinemia yang diberikan
fototerapi
Denominator Jumlah seluruh bayi dengan Ikterus Neonatorum/Hiperbilirubinemia di bulan
yang sama
7
Instrumen 1. formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. formulir rekapitulasi bulanan
Penanggung Jawab Kepala Unit
8
INDIKATOR AREA MANAJEMEN
Judul Indikator Ketersediaan obat dan alat kesehatan emergency di ruang resusitasi
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam menyediakan obat/alkes
emergensi sesuai kebutuhan di gawat darurat
Definisi Fototerapi atau terapi sinar adalah bentuk pengobatan untuk kulit dengan
Operasional menggunakan panjang gelombang cahaya buatan dari ultraviolet. Fototerapi
termasuk pilihan penanganan yang paling umum digunakan untuk merawat
bayi yang kuning akibat kadar bilirubin yang tinggi dalam tubuh bayi baru
lahir.
Jenis Indikator
√
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
Numerator Jumlah hari yang tersedia incubator dengan alat fototerapi
Denominator Jumlah hari dalam 1 bulan
Target Pencapaian 100%
Kriteria:
- Inklusi
- Eksklusi
Formula N/D x 100%
Sumber data Survei
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Sensus harian
Data
Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistik
Menggunakan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan
kaidah – kaidah statistik.
Rencana Analisis Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
Data - diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu
- diagram batang digunakan untuk menampiilkan data perbandingan antar
unit
Instrumen 1. formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. formulir rekapitulasi bulanan
9
Penanggung Jawab Kepala Unit
10
2. Ketersediaan Inkubator dengan alat Fototerapi
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam menyediakan incubator
dengan alat fototerapi untuk memenuhi kebutuhan pasien
Definisi Inkubator dengan alat fototerapi (terapi sinar) merupakan alat yang
Operasional digunakan untuk pemberian fototerapi pada bayi dengan icterus
neonatorum/hyperbilirubinemia
Jenis Indikator
√
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
Numerator Jumlah hari yang tersedia incubator dengan alat fototerapi
Denominator Jumlah hari dalam 1 bulan
Target Pencapaian 100%
Kriteria:
- Inklusi
- Eksklusi
Formula N/D x 100%
Sumber data Survei
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Sensus harian
Data
Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistik
Menggunakan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan
kaidah – kaidah statistik.
Rencana Analisis Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
Data - diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu
- diagram batang digunakan untuk menampiilkan data perbandingan antar
unit
Instrumen 1. formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. formulir rekapitulasi bulanan
Penanggung Jawab Kepala Unit
11
PROFIL INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN
12
2. Peningkatan Komunikasi yang Efektif
Analisa & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruangan
Pelaporan Rawat Inap sebagai informasi awal untuk unit masing-masing, kemudian
data akan dilaporkan kepada Kepala Instalasi Rawat Inap.
Data beberapa Ruangan Rawat Inap akan direkapitulasi dan dianalisis
oleh Kepala Instalasi Rawat Inap, kemudian akan dilaporkan kepada Tim
KP-RS. Data Rumah sakit akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Tim
KP-RS setiap bulannya yang akan dilaporkan kepada Komite PMKP dan
direktur RS. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan
kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan
oleh Komite PMKP.
Area Ruang Rawat Inap, IGD, ICU
PIC Ketua Tim KP-RS
13
3. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai
15
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi
Judul Kepatuhan pelaksanaan prosedur Site Marking sebelum tindakan
Indikator operasi
Kriteria eksklusi -
Pencatatan Setiap bulan dilakukan oleh koordinator ruangan bedah dan kamar
operasi
Analisa & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruangan
Pelaporan Rawat Inap sebagai informasi awal untuk unit masingmasing, kemudian
data akan dilaporkan kepada Kepala Instalasi Rawat Inap. Data
beberapa Ruangan Rawat Inap akan direkapitulasi dan dianalisis oleh
Kepala Instalasi Rawat Inap, kemudian akan dilaporkan kepada Tim KP-
RS. Data Rumah sakit akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Tim KP-RS
setiap bulannya yang akan dilaporkan kepada Komite PMKP dan
direktur RS. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan
kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan
oleh Komite PMKP.
Area Instalasi Kamar Operasi
PIC Ketua Tim KP-RS
16
5. Pengurangan infeksi terkait pelayanan kesehatan
17
6. Pengurangan Risiko Jatuh
Sampling Dicari dengan total sampling setiap ada insiden pasien jatuh dengan
dokumentasi pelaporan IKP-RS yang dapat dicatat berdasarkan format
pelaporan yang ditetapkan rumah sakit
Kriteria inklusi Pasien jatuh yang terjadi saat berada di unit rawat inap
Kriteria eksklusi -
Pencatatan Pencatatan setiap laporan IKP-RS dilakukan oleh masing-masing unit
yang mengalami insiden pasien jatuh, yang dipantau setiap hari
Analisa & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Patient Safety
Pelaporan Officer/ Kepala Ruangan Rawat Inap, kemudian data akan kemudian
akan dikoordinasikan kepada Tim KP-RS. Data Rumah sakit akan
direkapitulasi dan dianalisis oleh Tim KP-RS setiap bulannya yang akan
dilaporkan kepada Panitai PMKP dan direktur RS. Secara umum data
akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah
setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Panitita PMKP
Area Ruang Rawat Inap
PIC Ketua Tim KP-RS
18
PROFIL INDIKATOR MUTU NASIONAL
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan
Tujuan Terlaksananya proses identifikasi pasien agar menjamin keselamatan
pasien.
Definisi Identifikasi pasien adalah proses pengecekan identitas pasien
menggunakan minimal 2 identitas dari 3 identitas yang tercantum pada
Operasional
gelang, label atau bentuk identitas lainnya sebelum memberikan pelayanan
sesuai dengan regulasi yang berlaku di rumah sakit.
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh
petugas pada saat, antara lain :
1. pemberian obat
2. pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik / therapeutic.
19
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Concurrent
Data
Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistik
Menggunakan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan
kaidah – kaidah statistik.
Rencana Analisis Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
Data - diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu
- diagram batang digunakan untuk menampiilkan data perbandingan antar
unit
Instrumen 1. formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. formulir rekapitulasi bulanan
Penanggung Jawab Kepala Unit
20
2. Waktu Tanggap Pelayanan
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan kegawatdaruratan yang cepat dan tepat
sehingga mampu mengoptimalkan upaya menyelamatkan pasien gawat
darurat.
Definisi Operasional Emergency Response Time (Waktu tanggap) adalah waktu yang
dibutuhkan mulai pasien dilakukan Triage di IGD sampai mendapat
pelayanan dokter.
Triage adalah usaha pemilahan pasien sebelum ditangani berdasarkan
tingkat kegawatdaruratan/trauma/penyakit dengan mempertimbangkan
prioritas penanganan dan sumber daya yang ada.
Jenis Indikator
Struktur Proses √ Outcome Proses & Outcome
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang disurvey
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey
Target ≤ 60 menit
Kriteria: - Inklusi Semua pasien yang berobat di poliklinik
- Eksklusi Pasien medical check up/ pasien tidak datang saat dipanggil
Formula Numerator .
Denominator (menit)
Sumber data Formulir pengambilan data rawat jalan
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Survei
Data
Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistik
Rencana Analisis Menggunakan Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
Data waktu ke waktu
Instrumen Formulir Pengumpulan data waktu tunggu rawat jalan
Pengambilan Data Formulir Rekapitulasi Bulanan
22
4. Penundaan Operasi Elektif
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data
Instrumen Formulir harian data operasi elektif yang mengalami penundaan pada
Pengambilan Data bulan berjalan.
23
24
5. Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya kepatuhan Dokter Spesialis terhadap ketepatan waktu
melakukan visitasi kepada pasien rawat inap.
Definisi Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis sebagai DPJP adalah kunjungan
Operasional dokter spesialis untuk melihat perkembangan pasien yang menjadi
tanggung jawabnya setiap hari sebelum jam 14.00 termasuk hari libur.
25
26
6. Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Laboratorium
27
Cara Sensus harian
Pengumpulan
Data
Sampel Total populasi
Rencana Analisis Grafik garis
Data
Instrumen Formulir sensus harian
Pengambilan Data
Penanggung Kepala Instalasi Laboratorium
Jawab
28
7. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional Bagi RS Provider BPJS
4. Keselamatan
6. Kesinambungan √
Tujuan Terwujudnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien berdasarkan daftar
yang ditetapkan secara nasional.
Definisi Operasional Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional adalah kepatuhan para
dokter meresepkan obat kepada pasien sesuai dengan daftar obat-
obatan Formularium Nasional.
Disebut patuh bila seluruh obat dalam resep mengikuti formularium
nasional.
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome Proses & √
Outcome
29
- Diagram batang digunakan untuk menampilkan data perbandingan
antar SMF.
Instrumen Formulir Pengumpulan data Kepatuhan Penggunaan Formularium
Pengambilan Data Nasional
Rormulir rekapitulasi data Kepatuhan Penggunaan Formularium
30
8. Kepatuhan Cuci Tangan
4. Keselamatan √
5. Fokus kepada pasien √
6. Kesinambungan
Tujuan Terwujudnya layanan kesehatan yang berorientasi pada standar keselamatan
pasien untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
Definisi Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala usaha yang dilakukan untuk
Operasional membersihkan kotoran yang secara kasat mata terlihat dan pengangkatan
mikroorganisme yang tinggal sementara di tangan dengan menggunakan
sabun dan air mengalir (hand wash) atau dengan cairan berbasis alkohol
(handrub) dalam 6 langkah (WHO,2009)
31
Petugas yang dinilai mencakup SEMUA PETUGAS yang bertugas di ruangan
(dokter, perawat, peserta didik, pekarya, cleaning service).
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome √
Proses & Outcome
Rencana -Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Analisis Data
Instrumen formulir monitoring kebersihan tangan (hand hygiene)
Pengambilan
Data
Penanggung Kepala Unit
Jawab
Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
32
9. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh
Judul Indikator Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh
pada pasien Rawat Inap
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan √
5. Fokus kepada pasien
√
6. Kesinambungan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang aman dan efektif bagi
pasien dalam upaya mencapai pemenuhan sasaran keselamatan
pasien.
Definisi Operasional Upaya pencegahan jatuh meliputi :
1. Asesmen awal risiko jatuh
2. Assesment Ulang risiko jatuh
3. Edukasi pencegahan pasien jatuh.
Numerator (pembilang) Jumlah kasus yang mendapatkan ketiga upaya pencegahan pasien
jatuh
Denominator Jumlah kasus yang berisiko jatuh. Semua pasien
(penyebut)
Target Pencapaian 100%
Kriteria:
- Inklusi Semua kasus berisiko jatuh
- Eksklusi Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun edukasi
seperti pasien meninggal, pasien gangguan jiwa yang sudah melewati
fase akut, dan pasien menolak edukasi.
Formula N/D x100%
Sumber data Rekam Medis pasien rawat inap
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Retrospektif
Data
Sampel Sampling
Rencana Analisis Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
33
- diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu
- diagram batang digunakan untuk menampiilkan data perbandingan
antar unit
Instrumen Pengambilan 1. formulir sensus harian
Data 2. formulir rekapitulasi bulanan
Penanggung Jawab Kepala Unit
Tim Mutu RS
34
10. Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
4. Keselamatan
6. Kesinambungan √
Tujuan Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis di rumah sakit sehingga dapat
memberikan jaminan kepada pasien untuk memperoleh pelayanan klinis
berdasarkan pada nilai ilmiah sesuai kebutuhan medis/klinis pasien.
Definisi Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah kepatuhan para staf medis/ DPJP
Operasional dalam menggunakan clinical pathway untuk memberikan asuhan klinis pasien
secara terstandarisasi dan terintegrasi sehingga dapat meminimalkan adanya
variasi proses asuhan klinis.
Setiap RS menetapkan 5 clinical pathway untuk penyakit atau kondisi yang
memenuhi satu atau lebih kriteria yang berlaku di RS tersebut berdasarkan:
a.Penyakit atau kondisi yang paling sering atau banyak terjadi (High Volume)
b.Penyakit atau kondisi yang memiliki risiko tinggi (High Risk)
c.Penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya tinggi (High Cost)
d.Penyakit atau kondisi yang terdapat variasi/keragaman dalam pengelolaannya.
Setiap CP mampu menunjukan komponen standar LOS, obat dan penunjang.
Disebut patuh apabila mengikuti ketiga proses asuhan yang telah distandarisasi
dalam CP.
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome v
Proses & Outcome
Numerator Jumlah kasus yang penanganannya patuh dengan kriteria 5 clinical pathways
Denominator Jumlah total kasus yang masuk dalam kriteria 5 clinical pathways yang ditetapkan.
Target 80%
Pencapaian
Kriteria:
- Inklusi Semua pasien yg menderita penyakit yg ditetapkan dalam CP
Pasien yang pulang atas permintaan sendiri selama perawatan.
- Eksklusi Pasien yang meninggal.
Formula N/ D x 100%
Sumber data Format clinical pathways yang telah terisi
Frekuensi 1 Bulan
pengumpulan
data
Periode 3 Bulan
35
analisis
Cara Pengumpulan data secara retrospektif
Pengumpulan
Data
Sampel total populasi (tidak menggunakan sampel)
Rencana - Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Analisis Data
- Diagram batang digunakan untuk menampilkan data pembanding masing-masing
Clinical Pathway
Instrumen Formulir Kepatuhan CP
Pengambilan
Data
Penanggung Bidang Pelayanan Medis
Jawab
36
11. Kepuasan Pasien dan Keluarga
37
Kriteria: - Inklusi Semua pasien, keluarga, pengunjung
- Eksklusi
Formula Hasil Penilaian IKM
________________________ X 100%
Skala Maksimal Penilaian IKM
Sumber data Hasil Kuesioner dan Rekapitulasi Hasil Kuesioner
Hasil Survei
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis 3 Bulan
Cara Pengumpulan Melakukan Survei kepuasan pasien dan keluarga dengan alat bantu
Data kuesioner
Survei
Sampel Sampling dihitung dan dipilih sesuai dengan kaidah sampling yang
benar
Minimal sampel 50
Rencana Analisis Hasil Akhir Kuesioner
Data - Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
- Diagram batang digunakan untuk membandingkan nilai antar unit yang
disurvei
Instrumen 1.Formulir Kuesioner untuk Responden
Pengambilan Data 2.Formulir Rekapitulasi Responden
38
12. Kecepatan Respon Terhadap Komplain
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
6. Kesinambungan √
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu memberikan
kepuasan pelanggan.
Definisi Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan Rumah sakit dalam
Operasional menanggapi komplain baik tertulis, lisan atau melalui mass media yang
sudah diidentifikasi tingkat risiko dan dampak risiko dengan penetapan
grading/ dampak risiko berupa ekstrim (merah), Tinggi (kuning), Rendah
(hijau), dan dibuktikan dengan data, dan tindak lanjut atas respon time
komplain tersebut sesuai dengan kategorisasi/grading/dampak risiko.
Warna Merah:
cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan, kematian, mengancam
sistem/kelangsungan organisasi, poptensi kerugian material dll.
Warna Kuning:
cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi kerugian in
material, dll.
Warna Hijau:
tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun immaterial.
Kriteria Penilaian :
1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan merah, kuning, hijau
2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yan dilakukan dalam
kurun waktu sesuai standar
3. Membuat persentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti terhadap
seluruh komplain disetiap kategori
a. Komplain kategori merah (KKM) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal
1x24 jam
b. Komplain kategori kuning (KKK) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 3
hari
c. Komplain kategori hijau (KKH) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 7
hari
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome √ Proses & Outcome
Numerator Jumlah KKM, KKK dan KKH yang sudah ditanggapi dan ditindaklanjuti
Denominator Jumlah seluruh KKM, KKK dan KKH
Target Pencapaian > 75%
Kriteria: - Inklusi Komplain baik tertulis, lisan atau melalui media massa
- Eksklusi
39
Formula Jumlah KKM, KKK dan KKH yang sudah ditanggapi dan ditindaklanjuti x100%
Jumlah seluruh KKM, KKK dan KKH
Sumber data Jumlah seluruh KKM, KKK dan KKH
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Hasil kompilasi komplain yang diterima berupa lisan, tertulis, dan media
Data massa
Sampel Total komplain yang masuk berdasarkan penetapan grading
Rencana Analisis PDSA
Data
Instrumen 1. Kotak Saran
Pengambilan Data
2. Survei kepuasan pelanggan
3. Form pengaduan/keluhan
4. Laporan komplain
Penanggung Jawab Humas, Customer Service
40
PROFIL INDIKATOR MUTU UNIT
Numerator Jumlah kumulatif jam buka gawat darurat dalam satu bulan
(pembilang)
Denominator Jumlah hari dalam satu bulan
(penyebut)
Target 24 jam
Pencapaian
Kriteria:
- Inklusi Jam buka pelayanan gawat darurat setiap hari
- Eksklusi
Formula Jumlah kumulatif jam buka gawat darurat dalam satu bulan
Jumlah hari dalam satu bulan
Sumber data Laporan Bulanan
Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data
Periode analisis Triwulan
Cara Data dikumpul dari laporan bulanan
Pengumpulan
Data
Rencana -Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Analisis Data
Instrumen Laporan Bulanan
Pengambilan
Data
PIC Grefi Lalogirot, Amd.Kep
Validator Trisna Masahengke, Amd.Kep
41
Instalasi Rawat Jalan
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan
6. Kesinambungan √
Tujuan Tersedianya pelayanan klinik oleh tenaga spesialis yang kompeten
Definisi Operasional Klinik spesialis adalah klinik pelayanan rawat jalan di rumah sakit yang
dilayani oleh dokter spesialis (untuk rumah sakit pendidikan dapat
dilayani oleh dokter PPDS sesuai dengan special privilege yang
diberikan)
Jenis Indikator
Struktur Proses √ Outcome Proses & Outcome
Numerator Jumlah hari buka klinik spesialis yang ditangani oleh dokter spesialis
dalam waktu satu bulan
Denominator Jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dalam waktu satu bulan
Target 100 %
Kriteria: - Inklusi
- Eksklusi
Formula N/D x 100%
Sumber data Register Poliklinik
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Concurrent
Data
Sampel Total Sampling
Rencana Analisis Menggunakan Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
Data waktu ke waktu
42
Instalasi Rawat Inap
1. Kelengkapan Asesmen Awal Medis dalam 24 jam setelah pasien masuk rawat inap
Judul Indikator Kelengkapan Asesmen Awal Medis dalam 24 jam setelah pasien
masuk rawat inap
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam melakukan assesmen awal
medis pasien baru dalam waktu selambat-lambatnya 24 jam sesudah
masuk rumah sakit, sejak pasien dinyatakan sebagai pasien rawat inap
berdasarkan surat masuk perawatan
Definisi Asesmen awal medis terhadap pasien baru adalah penilaian yang dilakukan
Operasional oleh dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)/ dokter jaga ruangan
untuk memastikan bahwa perencanaan medis yang dilakukan tepat bagi
pasien. Kriteria assesmen awal medis lengkap terdapat : Identitas pasien,
Anamnesis, Diagnosis, Pemeriksaan fisik/penunjang,
Penatalaksanaan/perencanaan pelayanan, Tanggal/ jam, Tanda tangan
dokter dan nama
Jenis Indikator
Struktur Proses √ Outcome Proses & Outcome
Numerator Jumlah pasien rawat ini yang dilakukan assesmen awal medis lengkap
dalam 24 jam dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap pada bulan yang sama
43
- diagram batang digunakan untuk menampiilkan data perbandingan antar
unit
Instrumen 1. Formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. Formulir rekapitulasi bulanan
PIC 1. Frenny Bororing, Amd.Kep (Sifra)
2. Asri Udampo,S.Kep.Ns (Eunike)
3. Livia Kilapong, Amd.Kep (Lukas)
4. Delaya Waladow, Amd.Kep (Timotius)
5. Citra Lengkey Amd.Kep (Lidia)
6. Novita Runtuwene, Amd.Kep (Elia)
Validator 1. Poclanita Latuny, Amd.Keb (Sifra)
2. Ariane Repi, Amd.Kep (Eunike)
3. Mega Hukubun, S.Kep.Ns (Lukas)
4. Menny Lolowang, Amd.Kep (Timotius)
5. Noviane Egeten, S.Kep.Ns (Lidia)
6. Nixon Tambani, Amd.Kep (Elia)
44
2. Kejadian Pulang Atas Permintaan Sendiri
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya penilaian pasien terhadap efektifitas pelayanan rumah sakit
Definisi Pulang APS adalah pulang atas permintaan pasien atau keluarga pasien
Operasional sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome √ Proses & Outcome
Numerator Jumlah pasien yang pulang atas permintaan sendiri dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien pulang dalam bulan yang sama
Target Pencapaian <5%
Kriteria:
- Inklusi -
-
- Eksklusi
Formula N/D x 100%
Sumber data Sensus pada saat pengambilan data/ observasi
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Concurrent
Data
Sampel Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling dengan pencatatan
semua pasien yang pulang APS
46
Instalasi HCU
1. Pasien yang Kembali ke Pelayanan Intensif dengan kasus yang sama ≤ 72 jam
Judul Indikator Pasien yang Kembali ke Pelayanan Intensif dengan kasus yang sama ≤
72 jam
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
Definisi Pasien kembali keperawatan intensif dari ruang rawat inap dengan kasus
yang sama dalam waktu < 72 jam
Operasional
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome √
Numerator Jumlah pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang
sama < 72 jam dalam 1 bulan.
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat di ruang intensif dalam 1 bulan
Target Pencapaian ≤3%
Kriteria:
- Inklusi -
-
- Eksklusi
Formula N/D x 100%
Sumber data Sensus pada saat pengambilan data/ observasi
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Concurrent
Data
Sampel Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling dengan memeriksa
semua berkas rekam medis pasien yang telah dirawat 24 jam
47
2. Kelengkapan Asesmen Awal Medis dalam 24 jam setelah pasien masuk rawat inap
Judul Indikator Kelengkapan Asesmen Awal Medis dalam 24 jam setelah pasien
masuk rawat inap
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam melakukan assesmen awal
medis pasien baru dalam waktu selambat-lambatnya 24 jam sesudah
masuk rumah sakit, sejak pasien dinyatakan sebagai pasien rawat inap
berdasarkan surat masuk perawatan
Definisi Asesmen awal medis terhadap pasien baru adalah penilaian yang dilakukan
Operasional oleh dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)/ dokter jaga ruangan
untuk memastikan bahwa perencanaan medis yang dilakukan tepat bagi
pasien. Kriteria assesmen awal medis lengkap terdapat : Identitas pasien,
Anamnesis, Diagnosis, Pemeriksaan fisik/penunjang,
Penatalaksanaan/perencanaan pelayanan, Tanggal/ jam, Tanda tangan
dokter dan nama
Jenis Indikator
Struktur Proses √ Outcome Proses & Outcome
Numerator Jumlah pasien rawat ini yang dilakukan assesmen awal medis lengkap
(pembilang) dalam 24 jam dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap pada bulan yang sama
(penyebut)
Target Pencapaian 100%
Kriteria:
- Inklusi -
-
- Eksklusi
Formula N/D x 100%
Sumber data Sensus pada saat pengambilan data/ observasi
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Concurrent
Data
Sampel Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling dengan memeriksa
semua berkas rekam medis pasien yang telah dirawat 24 jam
49
3. Kejadian Pulang Atas Permintaan Sendiri
50
Instalasi Farmasi
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan √
5. Fokus kepada pasien
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian obat
Definisi Operasional Kesalahan pemberian obat meliputi :
1. Salah dalam memberikan jenis obat
2. Salah dalam memberikan dosis
3. Salah orang
4. Salah jumlah
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome √
Numerator Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi dikurangi jumlah pasien yang
mengalami kesalahan pemberian obat
Denominator Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi
Target Pencapaian 100%
Kriteria:
- Inklusi -
- Eksklusi -
Formula Numerator x 100%
Denominator
Sumber data Lembar resep di Instalasi Farmasi
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisis Setiap 3 bulan
- Inklusi Pasien yang diperiksakan laboratorium jenis pemeriksaan rutin dan cyto.
52
Instalasi Radiologi
53
Instalasi Kamar Operasi
Definisi Operasional Time out adalah suatu proses henti sejenak sebelum dilakukan insisi
pembedahan dengan tujuan untuk memverifikasi identifikasi pasien,
prosedur pasien, lokasi pembedahan dan implant
Jenis Indikator
Struktur Proses √ Outcome Proses & Outcome
- Eksklusi
Formula Numerator .
X 100%
Denominator (menit)
Sumber data Rekam Medis
Data kamar operasi
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Retrospektif
Data
Sampel
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data
Instrumen Formulir harian data operasi
Pengambilan Data Formulir Bulanan
PIC Marselita Thomas, Amd.Kep
Validator Jappy Waladow, Amd.Kep
54
2. Kejadian Kematian di Meja Operasi
55
3. Tidak adanya kejadian operasi salah sisi
Numerator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan dikurangi jumlah
pasien yang dioperasi salah sisi dalam waktu satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
Target Pencapaian 100 %
Kriteria:
- Inklusi -
-
- Eksklusi
Formula Numerator .
X 100%
Denominator (menit)
Sumber data Rekam Medis
Data kamar operasi
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Retrospektif
Data
Sampel
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data
Instrumen Formulir harian data operasi
Pengambilan Data Formulir Bulanan
PIC Marselita Thomas, Amd.Kep
Validator Jappy Waladow, Amd.Kep
56
Instalasi Kamar Bersalin
1. Kelengkapan Asesmen Awal Medis dalam 24 jam setelah pasien masuk rawat inap
Judul Indikator Kelengkapan Asesmen Awal Medis dalam 24 jam setelah pasien
masuk rawat inap
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
5. Fokus kepada pasien √
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam melakukan assesmen awal
medis pasien baru dalam waktu selambat-lambatnya 24 jam sesudah
masuk rumah sakit, sejak pasien dinyatakan sebagai pasien rawat inap
berdasarkan surat masuk perawatan
Definisi Asesmen awal medis terhadap pasien baru adalah penilaian yang dilakukan
Operasional oleh dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)/ dokter jaga ruangan
untuk memastikan bahwa perencanaan medis yang dilakukan tepat bagi
pasien. Kriteria assesmen awal medis lengkap terdapat : Identitas pasien,
Anamnesis, Diagnosis, Pemeriksaan fisik/penunjang,
Penatalaksanaan/perencanaan pelayanan, Tanggal/ jam, Tanda tangan
dokter dan nama
Jenis Indikator
Struktur Proses √ Outcome Proses Outcome
Numerator Jumlah pasien rawat ini yang dilakukan assesmen awal medis lengkap
dalam 24 jam dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap pada bulan yang sama
58
Indikator Mutu Administrasi
59
Judul Indikator Ketepatan waktu pemasukan berkas DP3 ≤ tanggal 15 bulan
berjalan
Denominator Jumlah seluruh berkas DP3 yang seharusnya masuk pada bulan
berjalan
60
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
5. Fokus kepada pasien
6. Kesinambungan √
Tujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap kualitas sumber daya
manusia
Definisi Operasional Pelatihan adalah semua kegiatan peningkatan kompetensi karyawan
yang dilakukan baik dirumah sakit ataupun di luar rumah sakit yang
bukan merupakan pendidikan formal. Minimal per karyawan 20 jam per
tahun.
Jenis Indikator
Struktur √ Proses Outcome Proses &
Outcome
Numerator Jumlah karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun
Denominator Jumlah seluruh karyawan di rumah sakit
Target Pencapaian 80 %
Kriteria: - Inklusi -
- Eksklusi -
Formula Jumlah karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun
X 100%
Jumlah seluruh karyawan di rumah sakit
61
Instalasi Rekam Medik
62
2. Kelengkapan informed consent setelah mendapatkan informasi yang jelas
63
pasien rawat inap
Definisi Waktu yang diperlukan oleh pasien untuk mendapatkan informasi
Operasional tagihan setelah penyerahan berkas rekam medis ke bagian keuangan
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Analisis 3 bulan
64
Instalasi Prasarana dan Sarana Rumah Sakit
Definisi Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak adalah waktu yang
dibutuhkan mulai laporan alat rusak diterima sampai dengan petugas
Operasional melakukan pemeriksaan terhadap alat yang rusak untuk tindak lanjut
perbaikan, maksimal dalam waktu 15 menit harus sudah ditanggapi.
Numerator Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi kurang atau sama dengan
15 menit dalam satu bulan.
Denominator Jumlah seluruh laporan kerusakan alat dalam satu bulan
Standar 80%
Formula N/D X 100%
Kriteria :
- Inklusi -
- Eksklusi -
Sumber data Hasil pengamatan
Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 Bulanan
Cara Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sampling Total Populasi
Cara Analisis Grafik Garis
Data
PIC Fernando Karwur
Validator Refli Najoan
65
Indikator Mutu Rumah Tangga
Judul Indikator Ketepatan Waktu Penyediaan Linen untuk Ruang Rawat Inap
4. Keselamatan
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya pengendalian dan mutu pelayanan laundry
Defi`nisi Ketepatan waktu penyediaan linen adalah ketepatan penyediaan linen di
Operasional ruang rawat inap sesuai dengan ketentuan waktu yang ditetapkan, yakni
sebelum jam 13.00 WITA
Numerator Jumlah ruangan rawat inap dengan penyediaan linen dari laundry ≤ jam
13.00 WITA
Denominator Jumlah ruangan rawat inap
Standar 100%
Formula N/D x 100%
Kriteria :
- Inklusi -
- Eksklusi -
Sumber data Data distribusi linen
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis 3 Bulanan
Cara concurrent
Pengumpulan Data
Sampling Sesuai kaidah statistik
Cara Analisis Data Grafik Garis
PIC Selvi Muntu
Validator Chres Lumintang
66
2. Waktu pelayanan ambulance (24 jam)
Numerator Total waktu buka (dalam jam) pelayanan ambulance dalam satu bulan
Standar 24 jam
Formula N/D
Kriteria :
- Inklusi -
- Eksklusi -
Sumber data Data penggunaan Ambulance
Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 Bulanan
Cara Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sampling Total Sampling
Cara Analisis Grafik Garis
Data
PIC Steven Lelengboto
Validator Chres Lumintang
67
3. Kecepatan memberikan pelayanan ambulance di rumah sakit (maksimal 30 menit)
68
Indikator Mutu Gizi
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan √
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya kepatuhan terhadap keselamatan dan kecelakaan kerja
Definisi Alat terstandar yang berguna untuk melindungi tubuh, tenaga kesehatan,
Operasional pasien atau pengunjung dari penularan penyakit seperti masker, sarung
tangan karet, penutup kepala, sepatu boots dan apron/celemek
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome √
Numerator Jumlah proses yang diamati menggunakan APD masker secara benar dan
tepat dalam waktu 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh proses yang diamati dalam bulan yang sama
Target Pencapaian ≥ 80 %
Kriteria:
- Inklusi
- Eksklusi
Formula N/D x 100%
Sumber data Survei
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Sensus harian
Data
Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistik
Menggunakan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan
kaidah – kaidah statistik.
Rencana Analisis Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
Data - diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu
- diagram batang digunakan untuk menampiilkan data perbandingan antar
unit
Instrumen 1. formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. formulir rekapitulasi bulanan
Penanggung Jawab Kepala Unit
69
70
2. Ketepatan Waktu Pemberian Makanan kepada Pasien
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya efektifitas pelayanan instalasi gizi
Definisi Ketepatan jam distribusi makanan ke ruang rawat inap adalah ketepatan
Operasional penyediaan makanan dari instalasi gizi sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan :
- makan pagi : 06.00 – 07.00
- makan siang : 11.30 – 12.30
- makan malam : 16.30 – 17.30
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome √
Numerator Jumlah distribusi makanan tepat waktu
Denominator Jumlah hari dalam 1 bulan dikali waktu distribusi makanan
Target Pencapaian ≥ 90 %
Kriteria:
- Inklusi
- Eksklusi
Formula N/D x 100%
Sumber data Survei
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Sensus harian
Data
Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistik
Menggunakan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan
kaidah – kaidah statistik.
Rencana Analisis Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
Data - diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu
- diagram batang digunakan untuk menampiilkan data perbandingan antar
unit
Instrumen 1. formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. formulir rekapitulasi bulanan
Penanggung Jawab Kepala Unit
71
72
Instalasi Pemulasaraan Jenasah
2. Efektifitas √
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap kebutuhan pasien akan
pemulasaraan jenazah
Definisi Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah adalah waktu yang
dibutuhkan mulai pasien dinyatakan meninggal sampai dengan jenazah
Operasional
mulai ditangani oleh petugas
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome √
Numerator Total kumulatif waktu pelayanan pemulasaraan jenazah pasien yang
diamati dalam satu bulan
Denominator Total pasien yang diamati dalam satu bulan
Target Pencapaian < 2 jam
Kriteria:
- Inklusi
- Eksklusi
Formula N/D
Sumber data HAsil Pengamatan
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Sensus harian
Data
Sampel Total sampling
Rencana Analisis Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
Data - diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu
- diagram batang digunakan untuk menampiilkan data perbandingan antar
unit
Instrumen 1. formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. formulir rekapitulasi bulanan
Penanggung Jawab Dr. Rendy Susanto
73