MAKALAH Khulafaur Rasyidin
MAKALAH Khulafaur Rasyidin
MAKALAH Khulafaur Rasyidin
KHULAFAUR RASYIDIN
Pembimbing :
M. Jamaludin, S.Pd
Anggota :
SMAN 1 BOJONEGORO
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Kelompok I
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................
BAB II....................................................................................................................................
PEMBAHASAN........................................................................................................
2.1 Sejarah Khulafaur Rasyidin...............................................................................
2.2 Khalifah pada Masa Khulafaur Rasyidin...........................................................
2.3 Puncak Keemasan Masa Khulafaur Rasyidin....................................................
2.4 Tokoh terkenal yang lahir pada masa Khulafaur Rasyidin................................
2.5 Kemunduran Masa Khulafaur Rasyidin............................................................
BAB III...................................................................................................................................
PENUTUP..................................................................................................................
3.1 Kesimpulan........................................................................................................
3.2 Kritik dan Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan :
1
1.3.3 Dapat mengetahui puncak keemasan masa Khulafaur Rasyidin
1.3.4 Dapat mengetahui tokoh terkenal yang lahir pada masa Khulafaur Rasyidin
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian
c. Berani bertindak
e. Berwibawa
2
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW status sebagai Rasulullah tidak dapat
diganti oleh siapapun (khatami al-anbiya’ wa al-mursalin), tetapi kedudukan beliau yang
kedua sebagai pimpinan kaum muslimin mesti segera ada gantinya. Orang itulah yang
dinamakan “Khalifah” artinya yang menggantikan Nabi menjadi kepala kaum muslimin
(pimpinan komunitas Islam) dalam memberikan petunjuk ke jalan yang benar dan
melestarikan hukum-hukum Agama Islam. Dialah yang menegakkan keadilan yang
selalu berdiri diatas kebenaran.
3
diperoleh karena beliau senantiasa membenarkan semua hal yang dibawa Nabi SAW
terutama pada saat peristiwa Isra’ Mi’raj. Tentang pribadi Abu Bakar terkenal sebagai
orang yang berakhlaq mulia, jujur, cerdas, cakap, kuat kemauan dan pemberani,serta
beliau terenal sebagai orang yang rendah hati, pemaaf dan dermawan.
Kepemimpinan dan kebijakan Abu Bakar As Shiddiq, yaitu :
a) Memerangi tiga golongan yang mengacaukan islam.
Pada masa awal kepemimpinanya, Abu Bakar banyak mengahadapi
gangguan dari berbagai golongan antara lain: orang-orang murtad, golongan
yang tidak membayar zakat, dan golongan orang-orang yang mengaku
menjadi Nabi. Adanya orang-orang murtad karena mereka belum memahami
Islam seacara mendalam.Mereka baru taraf pengakuan atau masuk Isalam
karena terpaksa.Golongan yang tidak membayar zakat kebanyakan berasal
dari kabilah yang tinggal di Madinah seperti Bani Qothfah, Bani
Bakr.Mereka beranggapan bahwa membayar zakat hanya kepada Rasulullah,
apabila Rasullulah meninggal maka tidak ada lagi kewajiban membayar
zakat.Sedangkan orang-orang yang mengaku sebagai nabi telah muncul hari-
hari terakhir kehidupan Rasulullah.
Mereka semakin berani melakukan kekacauan atas nama agama. Diantara
orang yang mengaku Nabi adalah:
1) Musailamah Al Kadzab dari Bani Hanifah.
2) Thulaikha Bin Khuwailid dari Bani As’ad.
3) Saj’ah Tamimiyah dari Bani Tamim.
4) Aswad Al Ansi dari Yaman.
b) Pengumpulan Mushaf Al-Qur’an
Perang Yamamah merupakan perang dalam menumpas orang-orang
murtad yang mengkhwatirkan Umar Bin Khottob. Dalam perang Yamamah
terdapat 1200 tentara islam yang gugur syahid dan diantaranya adalah sahabat
yang hafal Al Qur’an. Kekhawatiran Umar mendorong untuk mengusulkan
kepada kholifah Abu Bakar agar mengumpulkan Al Qur’an dengan alasan
agar al Qur’an tidak hilang dan tetap lestari.Perdebatan terjadi antara Umar
dan Abu Bakar, Abu Bakar menolak karena Rasulullah tidak pernah
memerintahkan sebelumnya.Tetapi atas penjelasan Umar Bin Khottob yang
rasional maka Abu Bakar menerima usul itu dan mengumpulkan lembaran-
lembaran Al Qur’an yang dihimpun oleh Zaid Bin Tsabit. Pengumpulan Al
Qur’an dilakukan dengancara mengumpulkan Al Qur’an yang di tulis di
4
tulang, pelepah (kulit) kayu, lempengan batu kemudian disalin oleh Zaid Bun
Tsabit di atas kulit hewan yang sudah di samak. Lembaran-lembaran yang
berisi tulisan Al Qur’an yang telah dikumpulkan, di simpan di rumah Abu
Bakar hingga meninggal. Kemudian disimpan oleh Umar hingga meninggal
dunia. Dan akhirnya disimpan di rumah Khafsah Binti Umar
c) Perluasan Wilayah
Pada tahun ke 12 setelah hijroh Abu Bakar mengirim pasukan ke Irak
yang dipimpin oleh Kholid Bin Walid dan dibantu oleh Al Mustsanna Bin
Haritsah dan Qo’qok Bin Amr, Irak pada waktu itu jajahan kerajaan Persia,
sebelumnya Kholid Bin Walid telah mengirim surat kepada Hormuz panlima
perang Persia agar masuk Islam. Tetapi Hormuz menolak dan lebih baik
berperang melawan pasukan dari pada masuk Islam. Dalam peperangan ini
pasukan Islam mendapat kemenagan. Daerah-daerah yang berhasil dikuasai
oleh pasukan Isalm adalah Mazar, Walajah, Allis, Hirrah, Anbar,
Annuttamar, dan Daumatul Jandal.
Untuk menaklukkan Syiria Abu Bakar mengirim pasukan yang dipimpin
oleh Usman Bin Zaid Bin Haritsyah. Pasukan islam berhasil mengusai negeri
Qudho’ah, sedangkan untuk memperluas wilayah Islam Ke Syria lainnya,
Abu Bkar mengirimpasukan lainnya. Kedaerah Palestina dipimpin oleh Amr
Bin Ash, ke Roma oleh Ubaid Bin Jarroh, ke Damaskus dipimpin oleh Yazid
Bin Mu’awiyah, ke Yordania dipimpin Syurahbil Bin Hasanah.
Untuk mengahdapi pasukan Islam, Pasukan Romawi yang dipimpin oleh
Heraklius mempersiapkan pasukan yang cukup besar. Pasukan Islam juga
bersatu dalam satu front besar. Kedua psukan tersebut bertenu di salah satu
tenmpat bernama Yarmuk. Peperangan Yarmuk baru berakhir pada masa
pemerintahan Umar Bin Khottob
B. UMAR BIN KHATTAB
Umar Bin Khattab dilahirkan di Makkah tahun 40 sebelum Hijriah. Ayahnya
bernama Nufail Bin Abdul Uzza Al- Quraisy dari suku bani Adi. Ibunya bernama
Hantamah Binti Hasyim Bin Al- Mughiroh Bin Abdillah. Silsilahnya dengan Rasulullah
pada generasi kedelapan. Umar Bin Khottob seorang pemuda Quraisy yang gagah, kuat
dan pemberani. Beliau dibesarkan dalam keluarga yang tidak mampu. Ayahnya tidak
termasuk orang kaya tetapi memiliki konsep kepemimpinan yang baik, dan tegas. Watak
keluarganya sangat keras sehingga disegani oleh masyarakat Quraisy.
Umar Bin Khottob masuk islam dalam usia 27 tahun. Pada awalnya Rasulluloh
5
berdo’a kepada Allah agar agama islam diberi kekuatan dengan masuknya salah satu
seorang dari dua Umar yaitu Umar Bin Khottob dan Amr Bin Hasyim (Abu Jahal).
Akhirnya Umar Bin Khottob masuk islam.
Setelah keislamnya, sikap keras yang selama ini ditunjukkan kepada masyarakat
muslim melemah dan sebaliknya keras terhadap kaum Quarisy yang mengganggu
keselamatan kaum muslimin.
Bagi islam, keislaman Umar dalah kemenangan yang nyata bagi islam. Menurut
Ibnu Mas’ud bahwa islamnya Umar adalah suatu kemenangan, hijrohnya adalah suatu
pertolongan dan pemerintahannya adalah rahmat.
Kepemimpian dan kebijakan Umar Bin Khottob, yaitu :
a) Perluasan Wilayah
Pada zaman Umar Bin Khottob, ekspansi dilakukan secara bertahap.
Dasmaskus ibu kota Syiria jatuh dan dapat dikuasai oleh umat islam pada tahun
635 M. Setahun kemudian Byzantium dikalahkan oleh tentara islam. Dari Syiria
ekspansi dilanjutkan ke Mesir di bawah pimpinan Amr Bin ash dan ke Iraq
dibawah pimpin Sa’ad Bin Abi Waqash. Niskandariyah ibu kota Mesir
ditaklukkan pada tahun 641 M. Al- Qodisiyah sebuah kota dekat hijrah di Iraq
berhasil dikuasai oleh tentara islam pada tahun 637 M. Dari Hirah serangan
dilanjutkan ke ibu kota Persia. Al- Madain dan ibu kota itu berhasil dikuasai oleh
tentara islam, pada tahun 641 M. Mosul juga berhasil dikuasai oleh tentara
Isalam. Jadi pada zaman Umar Bin Khottob kekuasaan wilayah Islam meliputi
Jazirah Arabia, Palestina, Syria, dan sebagian wilayah Persia dan Mesir.
b) Meletakkan Prinsip Keadilan
Umar Bin Khottob mengirim surat kepada Abu Musa Al-Asy’ari (Hakim
Kufah) yang isinya mengandung prinsip-prinsip perkara di persidangan dalam
lingkungan peradilan. Isi surat surat tersebu adalah:
1. Memutuskan perkara dipengadilan adalah kewajiban yang harus di kokohkan
dan sunah yang harus diikuti.
2. Sebelum sebuah perkara di putuskan, ia harus dipahami terlebih dahulu agar
(hakim) dapat bertindak adil.
3. Pihak-puhak yang berperkara harus diperlakukan sama, baik dalam
persidangan maupun dalam menerapkan keputusan, sehingga pejabat tidak
berharap menang dan orang-orang lemah tidak putus asa dalam memperjuangkan
keadilan.
4. Alat bukti di bebankan pada penggugat, sedangkan sumpah di berikan pada
6
pihak tergugat.
5. Damai sebagai alternative dalam memperseketaan dibolehkan selama tidak
menghalalkan yang haram dan tidak mengharamkan yang halal.
6. Berilah waktu kepada penggugat untuk mengumpulkan alat-alat bukti dan
persengketaan di putuskan harus berdasarkan alat-alat bukti.
7. Hakim harus mengakui kesalahan apabila ternyata dalam keputusannya
terdapat kekeliruan.
8. Kesaksian seorang muslim dapat diterma kecusli muslim yang pernah
memberikan kesaksian palsu, pernah di jatuhi hukuman.
9. Seorang hakim di benarkan melakukan analogi dalam memutuskan perkara
apabila perkara yang hendak di selesaikan tidak terdapat dalam Al-Qur’an dan
Hadits.
10. Dalam proses menyelesaikan dan memutuskan perkara, hakim tidak boleh
dalam keadaan marah, berfikiran kacau, jemu, bersikap keras, dan hendaklah
memutuskan perkara dilakukan dengan hati yang tulus berharap ridho allah.
Surat Umar Bin Khottob yang berisi tentang prinsip-prinsip peradilan merupakan
peradaban yang tinggi, karena prinsip peradilan itu masih di pergunakan hingga
sekarang. Meskipun telah dilakukan beberapa purubahan. Gagasan tentang
peradilan ini dapat dijadikan dasar untuk menjadikan Umar Bin Khottob sebagai
bapak peradilan.
c) Pengembangan Kekuasaan.
Umar Bin Khottob membagi daerah islam menjadi beberapa wilayah atau
propinsi. Masing-masing propinsi dibawah kekusaan gubernur. Seperti Kufah
dibawah kekuasaan saat Bin Abi Waqosh, Basrah di bawah kekuasaan Athbah
Bin Khazwan, dan Fustad di Mesir dibawah kekuasaan Amr bin Ash.
d) Membentuk beberapa dewan.
Antara lain Baitul Mal (perbendaharaan Negara), yang bertugas mengatur
keluar masuk uang, sehingga keuangan Negara terkontrol dengan baik, dan
dewan angkatan perang yang bertugas mencatat nama-nama tentara dan yang
member gaji tentara.
e) Menetapkan tahun Hijriah sebagai tahun islam.
f) Membnagun beberapa masjid.
Antara lain masjid Al-Haram, masjid Al-Aqsha, masjid An-Nabawai, dan
masjid Amr Bin Ash di mesir.
7
C. USMAN BIN AFFAN
Usman bin Affan dilahirkan di Makah pada tahun ke 6 setelah kelahiran
Rasulullah. Ia termasuk kabilah Ummah dari suku Quraisy. Ayahnya bernama Affan bin
Umaiyah bin Abdi Syam bin Abdi Manaf. Usman bin Affan mendapat gelar Zun
Nuraini yang artinya mempunyai dua cahaya, karena telah menikahi dua putri
Rasulullah yaitu Ruqaiyyah dan Ummu Kulsum.
Usman bin Affan masuk islam atas ajakan Abu Bakar As Sidiq. Usman seorang
pedagang sukses. Di daerah Hijjas beliau di kenal sebagai pedagang yang jujur, memiliki
integritas yang tinggi, dan seorang yang soleh dan rendah hati.
Kebijakan dan Kepemimpinan Usman Bin Affan.
a) Perluasan wilayah islam.
Pada saat perluasan wilayah ke Khurasan Usman Bin Affan mengirim
pasukan yang di pimpin oleh Saad Bin Al-Ash dan Hudzaifah bin Yaman
melalui ertempuran yang sengit akirnya daerah itu dapat dikuasaimoleh tentara
islam. Dalam prtluasan wilayah ke Armenia tentara islam dipimpin Salman
Robi’ah Al-Bahy. Afriks Utara sebelum kedatangan islam telah dijajah oleh
bangsa Romawi. Rakyatnya hidup menderita akibat tekanan dari bangsa
Romawi. Untuk membebaskan rakyat Afrika Utara ( Tunisia ) Usman mengirim
pasukan dipimpin oleh Abdullah Bin Saad Bin Abi Saad Bin Abi Sarah.
Tentara islam berhasil membebaskan bangsa Afrika Utara dari penjajah
bangsa Romawi. Dari Afrika Utra tentara islam menuju ke daerah Raid an
Azerbaijan serta ke Amuriah dan Cyprus. Dengan demikian pada masa
pemerintahan Usman Bin Affan telah meluas kesebelah timur himgga ke
Armenia dan Azerbaijan, sedangkan ke sebelah Barat wilayah islam telh sampai
ke Tripoli.
b) Kodifikasi al-qur’an.
Pekerjaan yang paling berat yang dirasakan oleh Usman Bin Affan pada masa
pemerintahannya adalah pengumppulan Al-Qur’an (Kodifikasi Al-Qur’an)yang
merupakan lanjutan kerja yang diawali oleh Abu Bakar As Siddiq atas inisiatif
Umar Bin Khottob. Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya bahwa
pengumpulan Al-Qur’an pada zaman Abu Bakar dilatarbelakangi oleh
Syahidnya 70 sahabat Rasulullah yang hafal Al-Qur’an pada saat perang
Zamamah.Sedangkan yang melatar belakangi pengumpulan Al-Qur’an pada
zaman Usman Bin Affan adalah berbedaan qiroat (baca) Al-qur’an yang
menimbulkan percecokan antara murid dan gurunya.
8
Pada saat penyalinan Al-Qur’an yang ke dua kalinya panitia (Lajnah)
penyusunan mushaf Al-Qur’an yang di bentuk olehUsman Bin Affan melakukan
pengecekan ulang dengan meneliti kembali mushaf yang sudah disimpan di
rumah Hafsah dan membanding bandingkannya denga mushaf-mushf yang lain.
Selain itu tugas utama panitia adalah menyalin mushaf Al-Qur’an yang di
simpan di rumah Hafsah dan menyeragamkan Qiroat atau bacaannya, yaitu
dialek Quraidi.
Setelah behasil membuat salinannya, Zain Bin Tsabit mengembalikan
nafkah yang di salinnya kepada Hafsah. Khalifah Usman memerintahkan kepada
Zaid Bin Tsabit agar membuat sejumlah salinan mushaf dan dikirim ke Mekah,
Madinah, Basroh, Kufah, dan Syri’a dan salah satunya di simpan di rumah
Usman Bin Affan yang kemudian disebut dengan Mushaf Al Imam. Sedangkan
mushaf lain selain mushaf yang di susun oleh panitia yang dipimpin oleh Zaid
Bin Tsabit diperintahksn untuk di bakar. Penyusunan Mushaf Usmani telah
berhasil menyelamatkan dan mengeluarkan umat islam dari kemelut karena
perbedaan qiraat
c) Otonomi daerah.
Pada zaman khalifah Abu Bakar dan Umar, wilayahnya dibedakan
menjadi dua yaitu wilayah yang pemimpinnya memiliki otonomi penuh dan
pemimpinanya di sebut Amin, dan wilayah yang tidak memiliki otonomi penuh
yang pemimpinannya disebut Wali. Pada zaman Usman bin Affan dilakukan
perubahan setatus wilayah sehingga semua wilayah memiliki otonomi penuh.
Oleh karena itu seluruh pemimpin wilayah bergelar Amin.
d) Membentuk angkatan laut.
Pada masa pemerintahan Usman bin Affan, daerah islam telah sampai ke
Afrika, Mesir, Cyprus, dan Konstantinopel dan daerah-daerah ini banyak di
kelilingi lautan. Atas usul Muawiyah bin Abi Sufyan, gubernur Damaskus,
Usman menyetujui pembentukan armada laut yang dilengkapi personil dan
sarana yang memadahi.
e) Merehab Masjid Nabawi di madinah.
Pada zaman Usman bin Affan, masjid nabawi dibongkar, kemudian di
bangun kembali dengan ukuran yang lebih luas. Bentuk dan corak bangunannya
di perindah. Tiang-tiangnya terbuat dari beton dan sebagian dindingnya
dihiasidengan ukiran-ukiran yang indah.
9
D. ALI BIN ABI THOLIB
Ali Bin Abi Tholib dilahirkan di kota Makkah pada tahun 13 setelah kelahiran
Rasulullah. Ali Bin Abi Tholib adalah keponakan Rasulullah. Ayahnya bernama Abi
Tholib yang mempunyai keluarga yang sangat banyak.Ketika Ali masih kanak-kanak,
terjadi bencana yang yang melanda masyarakat Makkah.Untuk meringankan beban
penderitaan Abu Tholib, Rasulullah memohon kepada pamanya, Abbas, untuk memberi
bantuan kepada anak-anak Abu Tholib. Maka diputuskan, Abbas membantu Ja’far Bin
Abi Tholib sedangkan Rasulullah membantu dan merawat Ali Bi Abi Tholib.
Dengan demikian Ali tumbuh menjadi dewasa di bawah bimbingan langsung
Rasulullah yang selalu menunjukkan rasa kasih sayangnya kepada Ali Bin Abi
Tholib.Ketika Muhammad diangkat mejadai Rasul, Ali baru berumur 13 tahun, dan
dialah anak yang pertama kali masuk islam. Ali Bin Abi Tholib dan Siti Khodijah adalah
orang yang pertama kali sholat bersama Rasulullah pada hari-hari berikutnya setelah
masa kerosulannya.
Sejak kecil Ali sudah terkenal dengan kebaikannya dan merupakan orang yang
sabar. Beliau telah merasakan pahit getirnya kehidupan bersama Rasullah. Ketika suku
Quraisy mengetahui adanya perjanjian antara Rasulullah dengan masyarakat Yastrib dan
adanya keinginan Rasulullah untuk hijroh ke Yastrib, tokoh-tokoh kafir Quraisy telah
membuat skenario besar untuk membunuh Rasulullah. Ali dengan hati tulus mematuhi
perintah Rasulullah untuk tidur menggantikan Rasulullah pada malam keberangkatan
hijroh ke Madinah. Begitulah seorang Ali Bin Abi Tholib telah rela memertaruhkan jiwa
raganya untuk menyelamatkan Rasulullah dari ancaman pembunuh kafir Quraisy.
Kebijakan dan Kepemimpinan Ali Bin Abi Tholib, yakni :
a) Mengganti para Gubenur.
Semua gubenur yang diangkat oleh Kholifah Usman Bin Affan harus
diganti oleh Kholifah Ali, karena banyak masyarakat yang tidak senang. Karena
menurut pengamatanya, para gubenur inilah yang menyebabkan timbulnya
banyak pemberontakan terhadap pemerintahan Usman Bin Affan. Adapun
beberapa gubenur yang diganti adalah:
a. Gubenur Syiria diganti oleh Sahl Bin Hanif.
b. Gubenur Basroh diganti oleh Usman Bin Hanif
c. Gubenur Mesir diganti oleh Qa’is Bin Sa’ad
d. Gubenur Kufah diganti oleh Umrah Bin Syihab.
e. Gubenur Yaman diganti oleh Ubaidah Bin Abbas
10
b) Menarik kembali tanah milik Negara.
Pada masa pemerintahan Usman Bin Affan banyak para kerabatnya yang
diberikan fasilitas dalam berbagai bidang.Sehingga banyak diantara mereka yang
kemudian merongrong pemerintahan Usman dan harta kekayaan mereka.Untuk
itulah Ali merasa sangat perlu utuk menarik kembali semua tanah pemberian
Usman kepada keluarganya, menjadi milik Negara.
c) Perbaikan bidang ilmu Bahasa.
Pada masa pemerintahan Ali wilayah islam sudah sangat luas, tidak hanya
Jazirah Arab tetapi sudah sampai ke Indus India. Masyarakat muslim yang bukan
berasal dari Jazirah Arab banyak ditemukan kesulitan dalam membaca teks Al-
Qur’an dan Hadits, sebagai sumber hukum islam.
Ali berfikir bahwa kesulitan masyarakat muslim untuk membaca Al-
Qur’an dan Hadits menjadi kendala dalam memahami ajaran islam. Sangat perlu
adanya perbaikan bacaan masyarakat muslim non Arab dalam mempelajari ajaran
Islam yang kebanyakan berbahasa Arab.
11
itu, ia tetap hidup sangat sederhana.
Pada sekitar tahun ke 17 Hijriah, tahun ke-empat kekhalifahannya, Umar
mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya mulai dihitung saat
peristiwa hijrah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
12
http://selvyrifki.blogspot.co.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Khulafaur_Rasyidin
https://agantuger.wordpress.com/2014/02/02/peradaban-islam-pada-masa-khulafaur-rasyidin/
http://maniailmu.blogspot.co.id/2015/09/kebijakan-pemerintahan-khlafaur-rasyidin.html
https://hakamalmun.wordpress.com/2015/10/25/sejarah-peradaban-islam-pada-masa-
khulafaurrasyidin/
13