Masa Khalifah Umar Bin Khattab

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Masa Khalifah Umar Bin Khattab

A. Riwayat Singkat Ummar Bin Khattab


Umar bin Khattab (583-644) memiliki nama lengkap Umar bin Khattab
bin Nufail bin Abd Al-Uzza bin Ribaah bin Addillah bin Razail bin Adi bin
Kaab bin Luay, adalah khalifah kedua yang menggantikan Abu bakar AshSiddiq. Umar bin Khattab lahir di Mekkah pada tahun 583 M, dua belas tahun
lebih mudah dari Rasulullah, Umara juga termasuk keluarga keturunan Bani Suku
Ady (Bani Ady). Suku yang sangat terpandang dan berkeddudukan tinggi
dikalangan orang-orang Quraisy sebelum islam. Umar memiliki postur tubuh yang
tegap dan kuat, wataknya keras, pemebrani dan tidak mengenal gentar, pandai
berkelahi, siapapun musuh yang berhadapan dengannya akan betekuk lutut. Ia
memiliki kecerdasan yang luar biasa, mampu memperkirakan hal-hal yang akan
terjadi dimasa yang akan datang, tutur bahasanya halus dan bicaranya fasih.
Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat terbesar sepanjang sejarah
sesudah Nabi Muhammad SAW. Peranan umar dalam sejarah Islam masa
permulaan merupakan yang paling menonjol karena perluasan wilayahnya,
disamping kebijakan-kebijakan politiknya yang lain. Adanya penaklukan besarbesaran pada masa pemerintahan Umar merupakan fakta yang diakui oleh para
sejarahwan. Bahakan, ada yang mengatakan, bahwa jika tidak karena penaklukanoenakuluka yang dilakukan pada masa Umar, Islam belum bisa berkembag seperti
zaman sekarang.
Khalifah Umar bin Khattab dikenal sebagai pemimpin yang sangat
disayangi rakyatnya karena perhatian dan tanggungjawab yang luar biasa pada
rakyatnya. Salah satu kebiasaanya adalah melakukan pengawasan langsung dan
sendirian berkeliling kota mengawasi kehidupan rakyatnya. Dalam banyak hal

Umarr bin Kjattab dikenal sebagai tokoh yang sangat bijaksana dan kreatif,
bahkan

genius.

Beberapa

keunggulan

yang

dimiliki

Umar,

membuat

kedudukannya semakin dihormati dikalangan masyarakat Arab, sehingga kaum


Quraisy memberi gelar Singa Padang Pasir, dan karena kecerdasan dan
kecepatan dalam berfikirnya, ia dijuluki Abu Faiz.
Perkembangan Islam pada zama Nabi Muhammad SAW dan para Sahabat
merupakan Agama Islam pada zama keemasan, hal itu bisa terlihat bagaimana
kemurnian Islam itu sendiri dengan adanya pelaku dan factor utamanya yaitu
Rasulullah SAW. Kemudian pada zaman selanjutnya yaitu zaman para sahabat,
terkhusus pada zaman Khalifah empat atau yang lebih terkenal dengan sebutan
Khulafaur Rasyidin, Islam berkembang dengan pesat diman hamper 2/3 bumi
yang kita huni ini hampirdipegang dn dikendalikan oleh Islam. Hal itu tentunya
tidak terlepasa dari para pejuang yang sangat gigih dalam mempertahankan dan
juga menyebarkan Islam sebagai Agama yang diridhoi.
Perkembangan islam pada zaman inilah merupakan titik tolak perubahan
kearah yang lebih maju. Maka tidak heran para sejarawan mencatat bahwa islam
pada zaman Nabi Muhammad SAW dan Khulafaur Rasyidin merupakan islam
yang luar biasa pegaruhnya. Namun yang terkadang menjadi pertanyaan adalah
kenapa pada zaman sekarang ini seolah kita melupakannya. Sekaitan dengan itu
perlu kranya kita kembali melihat kembali dan megkaji kembali bagaimana
sejarah islam yang sebenarnya.
Dalam sejarah Islam, taka ada orang yang begitu sering disebut namanya
sesudah Rasululah Sallallahu alaihi wa sallam seperti nama Umar bin Khattab.
Nama itu disebut-sebut dengan penuh kagum dan sekaligus rasa hormat bila
dihubungkan dengan segala yang diketahui orang tentang sifat-sifatnya dan

bawaannya yang begitu agung dan cemerlang. Jika orang berbicara tentang zuhud
meninggalkan kesenangan dunia padahal orang itu mampu hidup senang, maka
orang akan teringat pada zuhud Umar.
Apabila orang berbicara tentang keadilan yang murni tanpa cacat, orang
akan teringan pada keadilan Umar. Jika berbicara tentang kejujuran, tanpa
membeda bedakan keluarga dekat atau bukan, maka orang akan teringan pada
kejujuran Umar, dan jika ada yang berbicara tentang pengetahuan dan hokum
agama yang mendalam, oarng akan teringat pada Umar. Kita membaca tentang itu
semua dalam buku-buku sejarah dan banyak orang yang mengira bahwa hal itu
dilebih-lebihkan sehingga hamper tak masuk akal, karena memang lebih
menyeruapai mukjizat yang dihubungkan kepada para nabi, bukan kepada orangorang besar yang sekalipun kehebatannya sudah terkenal. Tak lai penyebabbnya
karena berdirinya kedaulatan Islam itu pada masanya. Umar memimipin Muslimin
menggantikan Abu bakar dengan kekuatan yang besar meliputi berbagai macam
bangsa, golongan, ras, kebudayaan yang beraneka ragam.
Sesudah selesai Perang Riddah, dan sesudah pasukan Muslimin harus
menghadapai keuatan Persia dan Rumawi di perbatasan Irak dan Syam. Ketika
Umar wafat, disamping Irak dan Syam yang sudah bergabung ke dalam
Kedaulatan Islam, kemudian juga meliputi Persian dan Mesir. Dengan demikian
perbatasannya sudah mencapai Cina disebelah Timur, Afrika di sebelah barat, laut
Kaspia dibagian utara dan Sudan di selatan.
B. Pengangkatan Khalifah Ummar Bin Khattab
Pada musim panas tahun 364 M Abu Bakar menderita sakit dan akhirnya
wafat pada hari senin 21 Jumadil Akhir 13 H/22 Agustus 634 M dalam usia 36
tahun. Sebelum beliau wafat telah menunjuk Umar bin Khattab sebagai

penggantinya sebagai khalifah. Penunjukkan ini berdasarkan pada kenagan belaiu


tentang pertentangan yang terjadi antara kaum Muhajirin dan Ansor. Dia khawatir
kalau tidak segera menunjuk pengganti dan ajal segera datag, akan timbul
pertentangan dikalangan umat Islam yang mungkin dapat lebih parah dari pada
ketika Nabi wafat dahulu.
Dengan demikian, ada perbedaan antara prosedur pengangkatan Umar bin
Khattab sebagai Khalifah dengan Khalifah sebelumnya yaitu Abu Bakar. Umar
mendapat kepercayaan sebagai Khalifah kedua tidak melalui pemilihan dalam
sistem musyawarah yang terbuka, tetapi melalui penunjukkan atau wasiat oleh
pendahulunya (Abu Bakar).
Pada saat itu pula Umar di baiat oleh kaum muslimin, dan secara
langsung beliau diterima sebagai Khalifah yang resmi yang akan menuntun umat
Islam pada masa yang penuh dengan kemajuan dan akan siap membuka cakrawala
di dunia Muslim. Beliau di angkat sebagai Khilafah pada tahun 13 H/634 M.

C. Keteladanan Kepribadian Umar bin Khattab


Umar bin Khattab mauk Islam pada tahun 616 M tidak lama setelah
Hamdan bin Abdul Mutalib. Masuknya Umar membawa peran penting dalam
perkembangan dakwah Islam.
1. Keberanian Umar bin Khattab
Umar adalah sahabat Rasullullah yang paling berani.bahkan
hamper

tidak

ada

yang

menandinginya

keberanian

Umar

juga

diperlihatkan ketika berangkat hijrah ke Madinah dimana setiap orang


hijrah dengan sembunyi-sembunyi.

2. Suka Bermusyawarah dan Bijaksana


Umar bin Khattab juga menjadi teladan dalam memimpin, karena
dia selalu mengutamakan musyawrah umtuk mufakat ddan mengambil
keputusan, beliau berani dan rela berkorban dalam membela kebenaran,
selalu bersikap adil, serta berjiwa besar dan menghormati orang lain.
3. Bersikap Adil
Umar adalah sosok pemimpin yang adil, dalam menetapkan
hokum. Dia tidak memandang siapa yang melanggar, baik itu saudara
maupun anak orang yang berpangkat.
4. Bersifat sederhana
Selain terkenal sebagai orang yang berani, adil, jujur, bijaksana
beliau pun terkenal sebagai orang yang sanagat sederhana. Kesederhanaan
beliau seperti tampak ketika menjadi khalifah beliau tidak memakai
busanan

kebesaran

tidak

memakai

kendaraan

yang

disediakan

pembantuya.
D. Kemajuan-kemajuan Yang Dicapai Umar Bin Khattab
Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan
sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari
tangan dinasti Sussanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran
sussanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan
Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzatium). Saat itu ada dua Negara adi
daya yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan Islam
padan jaman Umar. Sejarah mencatat banyak pertempuran besar yang
menjadi awal penaklukan ini. Pertempuran Yarmuk, yang terjadi di dekat
Damaskus. 20 ribu pasukan Islam mengalahkan pasukan Romawi yang
mencapai 70 ribu dan mengakhiri kekuasaan Romawi di Asia kecil bagian
selatan.

Umar melakukan banyak reformasi secara administrative dan


mengontrol dari dekat kebijakan public, termasuk membangun system
administrative

untuk

daerah

yang

baru

ditaklukkan.

Ia

juga

memerintahkan diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah kekuasaan


Islam. Tahun 638, ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah. Ia juga emulai proses
kodifikasi hokum Islam. Umar dikenal dari gaya hidupnya yang
sederhana, alih-alih mengadopsi gaya hidup dan penampilan para
penguasa di zaman itu, ia tetap hidup sanga sederhana.
Pada sekitar tahun ke 17 Hijriah, tahun ke-empat kekhalifaannya,
Umar mengeluarkan keputusan bahwa penganggalan Islam hendaknya
dihitung saat peristiwa hijrah.
Ada beberapa perkembangan sisitem pemerintahan (politik), ilmu
pengetahuan, social, seni, dan agama.
1. Perkembangan Politik
Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, kondisi politik islam dalam
keadaan stabil, usaha perluasan wilayah Islam memperoleh hasil yang
gemilang. Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, Umar
Radhiallahu anhu segera mengatur administrasi Negara dengan
mencontoh administrasi yang sudah berkembang terutama di Persia.
Perluasan penyiaran Islam ke Persia sudah dimulai oleh Khalid bin
Walid pada masa Khalifah Abu Bakar, kemudian dilanjutkan oleh
Umar. Tetapi dalam usahanya itu tidak sedikit tantangan yang
dihadapinya bahkan sampai menjadi peperangan. Kekuasaan Islam
sampai ke Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti

Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran Sussanid) serta


mengambil alih Mesir, Plaestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari
kekaisaran Romawi (Byzantium).
Administrasi pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah
provinsi: Makkah, Madinah, Jazirah Basrah, Kufah, Palestina, dan
Mesir. Pada masa Umar Bin Khattab mulai dirintis tata cara menata
struktur pemerintahan yang bercorak desentralisasi. Mulai sejak masa
Umar

pemerintahan

dikelola

oleh

pemerintahan

pusat

dan

pemerintahan provinsi.
Karena telah banyak daerah yang dikuasai Islam maka sangat
membutuhkan pemetaan adminstrasi pemerintahan, maka khalifah
Umar memebntuk lembaga pengadilan, dimana kekuasaan seorang
hakim (yudikatif) terlepas dari pengaruh badan pemerintahan
(eksekutif). Adapun hakim yang ditunjuk oleh Umar adalah seorang
yang mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai integritas dan
kepribadian yang luhur. Zaid ibn Tsabit ditetapkan sebagai Qadhi
Mdinah, Kabah ibn Sur al-Azdi sebagai Qadhi Basrah , Ubadah ibn
Shamit sebgai Qadhi Palestina, Abdullah ibn masud sebgaia Qadhi
kufah.
Pada masa Umar bin Khattab juga mulai berkembang suatu
lembaga formal yang disebut lembaga penerangan dan pembinaan
hukum islam. Dimasa ini juga terbentuknya sisitem atau badan
kemiliteran.
Pada masa Khalifah Umar bin Khattab ekspansi Islam meliputi
daerah Arabia, Syiria, Mesir, dan Persia. Keran wilayah Islam

bertambah luas maka Umar berusaha mengadakan penyusunan


pemerintah Islam dan peraturan pemerintah yang tidak bertentangan
dengan ajaran Islam.
2. Perkembangan Ekonomi
Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, dan setelah Khalifah
Umar

mengatur

administrasi

Negara

dengan

mencontoh

administrasi yang sudah berkembang terutama di Persia. Pada


masa ini juga mulai diatur dan diterbitkan system pembayaran gaji
dan pajak tanah. Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan
lembaga yudikatif dengan lembaga eksekutif. Untuk menjaga
keamanan dan ketertiban, jabatan kepolisian dibentuk. Demikian
pula jawatan pekerjaan umum. Umar juga mendirikan Bait al-Mal,
menempa

mata

uang,

dan

membuat

tahun

hijriah.

Dan

menghapuskan zakat bagai Muaallaf.


3. Perkembangan Pengetahun
Pada masa khalifah Umar bin Khattab, sahabat-sahabat yang
sangat berpengaruh tidak diperbolehkan untuk keluar daerah
kecuali atsa izin dari Khalifah dan dalam waktu yang terbatas. Jadi
kalau ada diantara umat Islam yang ingin belajar jadi harus ke
Madinah, ini berarti bahwa penyebarab ilmu dan pengetahuan para
sahabat dan tempat pendidikan adalah terpusat di Madinah.
Dengan meluasnya wilayah Islam sampai ke jazirah Arab,
nampaknya Khalifah memeikirkan pendidikan Islam didaerahdaerah yang baru ditaklukkan itu. Untuk itu Umar bin Khattab
memerintahkan para panglima perangnya, apabila mereka berhasil

menguasai satu kota, hendaknya mereka mendirikan Mesjid


sebagai tempat ibadah dan pendidikan.
Berkaitan dengan masalah penddidikan ini, khalifah Umar
bin Khattab merupakan seorang pendidik yang melakukan
penyuluhan pendidikan di kota Madinah, beliau juga menerapkan
pendidikan di mesjid-mesjid dan pasarpasar serta mengangkat dan
menunjuk guru-guru untuk tiapa-tiap daerah yang ditaklukkan itu,
mereka bertugas mengajarkan isi Al-Quraan dan ajaran islam
lainnya seperti fiqh kepada penduduk yang baru masuk Islam.
Meluasnya kekuasaan Islam, mendorong kegiatan
pendidikan Islam bertambah besar, karena mereka yang baru
menganut agama Islam ingin menimba ilmu keagamaan dari
sahbat-sahabat yang menerima langsung dari Nabi. Pada masa ini
telah terjadi mobilitas penuntut ilmu dari daerah-daerah yang jauh
dari Madinah, sebagai pusat agama Islam. Gairah menuntut ilmu
agama Islam yang kemudian mendorong lahirnya sejumlah
pembidangan disiplin keagamaan.
Dengan demikian pelaksanaan pendidikan dimasa Khalifah
Umar bin Khattab lebih maju, sebab selama Umar memerinttah
Negara berada dalam keadaan stabil, disamping telah stabil dan
aman, ini disebabkan, dismaping telah ditetapkannya masjid
sebagai pusat pendidikan, juga telah terbentuknya pusat-pusat
Islam diberbagai kota dengan materi yang dikembangkan, baik dari
segi ilmu bahasa, menulis dan pokok ilmu-ilmu lainnya.
4. Perkembangan sosial

Pada masa Khalifah Umar bin Khattab ahli al-dzimmah yaitu


penduduk yang memeluk agama selain Islam dan berdiam
diwilayah kekuasaan Islam, al-dzimmah terdiri dari pemeluk
Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Mereka mendapat perhatian,
pelayanan serta perlindungan pada masa Umar. dengan membat
perjanjian, yang antara lain berbunyi:
5. Perkembangan agama
Dizaman Umar bin Khattab Radhiallahu anhu gelombang ekspansi
(perluasan daerah keuasaan) pertama terjadi: ibu kota Syria,
Damaskus, jatuh tahun 635 M dans etahun kemudian, setelah
tentara Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk, seluruh daerah
Syria jatuh kebwah kekuasaan Islam. Dengan memakai Syria
sebagai basisi, ekspansi dteruskan ke Mesir di bawah pimpinan
Amr ibn Ash Radhiallahu anhu dank e Irak di bawah pimpinan
Saad ibn Abi Waqqash Radhiallahu anhu. Iskandaria/ Alexandria,
ibu kota mesir, ditaklukkan tahun 641 M. dengan demikian, mesir
jatuh ke bawah kekuasaan Islam.
Al-Qadisiyah, sebuah kota dekat Hirah di Iraq, jatuh pada
tahun 637 M. dari sana serangan dilanjutkan ke ibu kota Persia, alMadain yang jatuh pada tahun itu juga. Pada tahun 641 M, Moshul
dapat dikuasai. Dengan demikian, pada massa kepemimpinan
Umar Radhiallahu anhu, wilayah Persia, dan Mesir. Dalam kata
lain, Islam pada zaman Umar semakin berkembang.
Jadi dapat disimpulkan, keadaan agama Islam pada masa
Umar bin Khattan sudah mulai kondusif, dikarenakan karena

kepemimpinannya yang loyal, adil, dan bijaksana. Pada masa ini


Islam mulai merambah ke dunia luar, yaitu denga menaklukkan
Negara-negara yang kuat, agar Islam dapat tersebar kepenjuru
dunia.

Anda mungkin juga menyukai