Skripsi Astri
Skripsi Astri
Skripsi Astri
SKRIPSI
ASTRI JULIANDINI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2016
ANALISIS KECUKUPAN MODAL UNTUK MENILAI KESEHATAN
KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM BERKAT
DI KABUPATEN BULUKUMBA
SKRIPSI
ASTRI JULIANDINI
1293142014
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2016
i
MOTTO
Sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah SWT pasti akan datang.
(Qs. An-nahl : 1)
semua kekayaan.
v
ABSTRAK
Kata Kunci : Mixid Method, Capital, Asset Quality, Management, Earning, and
Liquidity.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis senantiasa panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
di atas kebenaran hingga akhir zaman. Dalam pembuatan skripsi ini penulis
Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam penelitian skripsi ini baik
secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis ingin menyampaikan
1. Kedua orang tua tercinta Bapak Rajamuddin, SH. dan Ibu Muliana, S.Pdi. dan
seluruh keluarga atas belas kasih yang tak berujung pangkal, yang senantiasa
tercurah untuk penulis, pengorbanan yang tiada henti dan tiada terbalaskan baik
materi maupun dukungan moril dan doa restunya yang senantiasa menjadi
vii
2. Bapak Prof. Dr. Anwar Ramli, SE, M.Si., Pembimbing I yang telah banyak
3. Bapak Nurman, SE., M.Si.,Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu dan
sekaligus Penguji I yang telah memberikan kritikan dan saran serta dukungan
dengan baik.
5. Bapak Dr. Agung Widhi Kurniawan, ST., M.M sebagai penguji II yang telah
memberikan kritikan dan saran serta dukungan moral dalam penyelesaian skripsi
ini.
seluruh staf yang telah bersedia memberikan data dan membantu penyusunan
skipsi ini.
9. Muhammad Said Hardianto, S.Pd. (Abee’), terima kasih atas bantuan dan
motivasi serta kesabarannya yang tiada tara selama penyusunan skripsi ini.
viii
10. Untuk sahabat-sahabat seperjuangan keluarga besar Manajemen Resistor 2012
yang telah banyak membantu dan memberikan masa-masa kuliah yang sangat
menyenangkan.
Pulu, Kabupaten Sidrap, yang tidak sempat penulis tuliskan satu persatu. Terima
kasih atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis menjalani kegiatan sehari-
hari.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini,yang
Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan, oleh karena itu penulis menyadari bahwa
semakin menegaskan bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis
sangat berharap agar para pembaca yang telah membaca skripsi ini dapat
penulisannya di lain kesempatan, serta dapat memuaskan dan bermanfaat bagi para
pembaca.
Makassar, 2016
Astri Juliandini
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
C. Hipotesis......................................................................................... 23
x
BAB III METODE PENELITIAN
C. Pembahasan.................................................................................... 55
A. Kesimpulan ................................................................................... 64
B. Saran ............................................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
15. Nilai Kredit Faktor CAR Koperasi Simpan Pinjam BERKAT Tahun 2011
– 2015 ........................................................................................................... 44
17. Nilai Kredit Faktor CAP Koperasi Simpan Pinjam BERKAT Tahun 2011
46
– 2015............................................................................................................
xii
18. Perhitungan Net Provit Margin (NPM) Koperasi Simpan Pinjam
BERKAT Tahun 2011 – 2015....................................................................... 47
20. Nilai Kredit Faktor ROA Koperasi Simpan Pinjam BERKAT Tahun 2011
– 2015............................................................................................................ 49
22. Nilai Kredit Faktor BOPO Koperasi Simpan Pinjam BERKAT Tahun
2011 – 2015................................................................................................... 51
24. Nilai Kredit Faktor NCM-CA Koperasi Simpan Pinjam BERKAT Tahun
2011 – 2015................................................................................................... 53
26. Nilai Kredit Faktor LDR Koperasi Simpan Pinjam BERKAT Tahun 2011
54
– 2015............................................................................................................
27. Nilai Bersih Rasio CAMEL Koperasi Simpan Pinjam BERKAT Tahun 55
2011...............................................................................................................
28. Nilai Bersih Rasio CAMEL Koperasi Simpan Pinjam BERKAT Tahun
2012.............................................................................................................. 57
29. Nilai Bersih Rasio CAMEL Koperasi Simpan Pinjam BERKAT Tahun
2013............................................................................................................... 58
30. Nilai Bersih Rasio CAMEL Koperasi Simpan Pinjam BERKAT Tahun
2014............................................................................................................ 60
31. Nilai Bersih Rasio CAMEL Koperasi Simpan Pinjam BERKAT Tahun
2015............................................................................................................... 61
xiii
DAFTAR GAMBAR
1. SkemaKerangka Pikir.................................................................................. 23
2. SkemaDesain Penelitian ……………………………………................. .... 28
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
permulaan abad ke 19, yang pada waktu itu sekelompok kecil pemilik-pemilik
makin terdesak. Pada saat itulah tumbuh gerakan koperasi yang menentang aliran
akan dihadapkan pada berbagai masalah, secara garis besar masalah yang
pengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: manajemen atau struktur modal,
1
2
oleh pemerintah, dan persaingan yang mungkin terjadi dari para pelaku ekonomi
akhirnya koperasi akan semakin kuat dan mampu memberikan pelayanan yang
maksimal.
sebaliknya. Adanya modal yang cukup sangat penting bagi koperasi untuk
keuangannya.
secara optimal semua sumber daya dan tekhnologi yang di miliki, serta sarana-
serta dapat memberikan manfaat ekonomi bagi anggota. Kas sebagai unsur modal
simpanan pokok dan simpanan wajib pada anggota yang keluar, pembayaran
biaya audit dan sebagainya. Seperti pengeluaran kas, penerimaan kas ada yang
bersifat Countinue dan ada yang tidak Countinue (Intermitten). Yang bersifat
penjualan tunai aktiva tetap tidak terpakai, penerimaan modal donasi dan
sebagainya.
semakin meningkat akan tetapi tidak diiringi dengan perolehan Sisa Hasil Usaha
Table 1. Perkembangan Modal dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan
Pinjam BERKAT Tahun 2011-2015.
2015. Hal ini dapat dilihat dari perolehan SHU koperasi yang cenderung
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Pinjam.
b. Bagi KSP, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk
A. Tinjauan Pustaka
1. Modal
a. Pengertian Modal
fasilitas prodiktif lain adalah lebih tepat untuk menyatakan uang yang
(finacial capital). Para ekonom menggunakan istilah modal untuk semua alat
kegiatan usaha sedangkan bagi perusahaan yang sudah berdiri lama modal
6
7
yang akan datang. Modal dalam arti sempit adalah alat-alat produksi yang
telah diproduksi. Dalam arti yang lebih luas modal berarti pula setiap
akan datang. Sesuai dengan itu maka bagian terbesar dari konsumsi
masyarakat yang progresif, maka sebagian dari usaha produktif usaha yang
Para ekonom menggunakan istilah modal untuk semua alat bantu yang
barang investasi, dan modal demikian terdiri dari: (1) Mesin-mesin; (2)
jadi.(Winardi, 1995:49)
itu berhasil atau tidaknya aktivitas suatu perusahaan salah satunya ditentukan
oleh modal. Modal merupakan hak atau bagian yang di miliki oleh
8
jenis usaha setia perusahaan. Maka dari itu, dibutuhkan pengelolaan modal
yang tepat, yaitu pengelolaan yang dapat menentukan seberapa besar alokasi
mudharabah”.
klasik, dimana arti modal “sebagai hasil produksi yang digunakan untuk
pengertian modal mulai bersifat “Non Physicial Oriented” dimana antra lain
pengertian modal ditekankan pada nilai daya beli atau kekuasaan memakai
dalam hal ini juga sebenarnya belum ada persesuaian pendapat diantara para
di lihat dari sudut pandang ekonomi, modal ini lebih bertitik tolak kepada
modal dapat diartikan sebagai surat berharga serperti modal saham, obligasi,
b. Jenis-jenis Modal
a. Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan
yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi
perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang,
yang pada saatnya harus dibayar kembali.
c. Modal Sendiri
Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari
pemilik perusahaan untuk waktu yang tidak tentu lamanya.
Sehingga modal sendiri jika ditinjau dari sudut likuiditas
merupakan dana jangka panjang yang tidak tentu waktunya.
Modal sendiri dapat pula berasal dari dalam perusahaan sendiri,
yaitu modal yang dihasilkan dan dibentuk sendiri dalam
perusahaan. Adapun modal dari sumber eksteren adalah modal
yang berasal dari pemilik perusahaan.
dibagi menjadi dua jenis, yaitu modal asing dan modal sendiri. Dimana
modal asing merupakan modal yang berasal dari luar perusahaan dan pada
resiko perusahaan.
d. Struktur Modal
perdanaan jangka panjang yang berasal dari dana internal dan eksternal,
pendek.
11
2. Koperasi
a. Pengertian Koperasi
dijelaskan bahwa:
membedakan unit usaha koperasi dari unit usaha lainnya. Prinsip identitas
dari suatu koperasi adalah para pemilik dan pengguna jasa dari pelayanan
b. Tujuan Koperasi
pasal tersebut:
c. Prinsip Koperasi
sebagai sendi dasar koperasi adalah pedoman pokok yang menjiwai setiap
tujuannya dan sebagai ciri khas yang membedakan koperasi dari bentuk-
dan kegiatan usaha koperasi sesuai dengan maksud dan tujuan pendiriannya.
d. Jenis Koperasi
dinyatakan sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat. Modal sendiri
KSP adalah jumlah simpanan pokok, simpanan wajib hibah dan cadangan
yang disisihkan dari sisa hasil usaha dan dalam kaitannya dengan penilaian
tersebut masih ada ditangan peminjam atau sisa dari simpanan pokok
1) Permodalan
(1) Untuk rasio antara modal sendiri dengan total asset lebih kecil
(3) Untuk rasio lebih besar dari 60% sampai rasio 100% setiap
permodalan.
dari hasil kali setiap komponen aktiva KSP dan USP Koperasi
17
aktiva.
disalurkan.
Perhitungan penilaian:
sebagaimana yang dimaksud pada angka satu sampai dengan tujuh, diperoleh
golongan, yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat.
berikut:
kesehatan menghasilkan skor tertentu, masih perlu dianalisa dan di uji lebih
KSP maka hasil dari penilaian yang telah dikuantifikasikan tersebut perlu
1) Koreksi Penilaian
21
berturut-turut.
usaha.
2) Kesalahan Fatal
koperasinya.
B. Kerangka Pikir
22
yang lemah. Oleh sebab itu koperasi dapat memberi bantuan untuk meningkatkan
Secara umum, variabel kinerja koperasi sebagai badan usaha yang diukur
koperasi, jumlah koperasi aktif dan non aktif), keanggotaan, volume usaha,
permodalan, aset, dan sisa hasil usaha. Dalam hal ini, terkait dengan variabel yang
menjalankan usahanya baik itu modal sendiri maupun modal asing. Modal tersebut
dikelola dan digunakan untuk membiayai segala kebutuhan yang diperlukan dalam
analisis rasio keuangan yang terdiri dari analisis rasio likuiditas, rentabilitas dan
solvabilitas.
dalam mengelola potensi yang dimiliki, kemudian dapat dijadikan acuan untuk
Koperasi Simpan
Pinjam Berkat
Modal
Analisis CAMEL
(Capital, Asset Quality, Management, Earning, Liquidity)
Kesehatan Keuangan
C. Hipotesis
Kabupaten Bulukumba berada pada tingkat kecukupan modal yang cukup baik.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Variabel Penelitian
Variabel dapat diartikan ciri dari individu, objek, peristiwa yang dapat
diukur secara baik kuantitatif maupun kualitatif dan sangat penting bagi
peneliti untuk memastikan apa–apa saja yang dilakukan oleh peneliti agar
sebagai berikut :
b. Capital
otoritas moneter.
24
25
usaha simpan pinjam. Oleh karena itu, setiap pendirian koperasi wajib
menyediakan modal sendiri atau modal tetap bagi unit simpan pinjam
1) Simpanan Pokok yaitu, dana yang harus dibayar oleh anggota ketika
2) Simpanan Wajib yaitu, dana yang wajib dibayar oleh anggota setiap
pengembangan usaha.
1) Dana atau utang dalam bentuk tunai yang disimpan sebagai kas.
2) Dana atau utang yang disimpan di bank dalam bentuk giro, tabungan,
dan deposito.
kecil. Selain itu analisis ini juga berguna untuk menunjukkan kemampuan
c. Asset
Asset adalah semua aktiva dalam rupiah atau valas yang dimiliki oleh
penempatan dana kepada koperasi lain baik dari dalam maupun luar
negeri.
d. Management
manajemen umum.
e. Earning
tertentu.
f. Liquidity
2. Desain Penelitian
adalah penelitian lapangan yang ditunjang dan didasari tinajuan pustaka yang
berkaitan dengan variabel dari judul dan rumusan masalah yang diteliti.
dan observasi. Setelah itu diperoleh data yang dibutuhkan, kemudian data
tersebut diolah dan diabalisis dengan menggunakan alat analisis rasio yang
Dengan kata lain penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk
dengan persoalan yang akan dipecahkan. Data yang deskriptif dapat langsung
jelasnya maka desain penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini :
Penelitian
PenelitianPustaka PenelitianLapangan
- Observasi
- Wawancara
- Dokumentasi
Analisis Data
CAMEL
HasilPenelitian
1. Modal adalah segala nilai suatu aktiva yang dimiliki oleh koperasi Simpan
2. Modal asing adalah modal yang diperoleh dari pihak luar Koperasi Simpan
3. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari anggota Koperasi Simpan
Pinjam Berkat yang ditanam oleh anggota untuk waktu tidak tertentu
lamanya.
1. Populasi
orang tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi bukan juga sekedar
jumlah yang ada pada obyek subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
penelitian ini adalah data laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam Berkat
Pusat Bulukumba.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti dan dapat mewakili
bahan dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu
30
data laporan keuangan yang terdiri dari laporan perhitungan hasil usaha dan
neraca dalam lima tahun terakhir terhitung dari tahun 2011 – 2015 .
1. Jenis Data
berikut.
a. Data kuantitatif, yaitu data informasi yang berupa simbol angka atau
b. Data kualitatif, yaitu data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan
berupa simbol angka atau bilangan yang diperoleh dari hasil wawancara
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.
pengurus.
1. Observasi
langsung dalam proses kegiatan pengolahan data dan keuangan pada bagian
2. Wawancara
3. Dokumentasi
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, agenda, dan sebagainya. Teknik dokumentasi ini dilakukan dengan cara
32
diutarakan pada rumusan masalah yang telah ditetapkan. Analisis yang dimaksud
adalah analisis rasio atau analisis perbandingan antara pos yang satu dengan pos
lainnya. Analisa ini merupakan salah satu cara untuk memberikan penilaian akan
koperasi.
catatan kondisi keuangan dan hasil operasional dari tahun – tahun yang lampau,
hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dari pos–pos yang dianalisa
angka yang biasa maupun persentasi.Untuk menganalisis data yang berasal dari
33
berikut:
1. Modal (Capital)
Dalam penelitian ini modal yang akan dihitung terdiri dari jumlah
ditambah 50% sisa hasil usaha yang tidak dibagi pada tahun berjalan dalam
sebagai berikut :
Modal
CAR = x100%
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
Rasio CAR
Nilai Kredit (NK) = 1(maksimal100)
0,1
Dalam penelitian ini yang dimaksud asset adalah total aktiva yang
dimiliki selaa periode tertentu. Rasio yang digunakan untuk menilai aspek
Adapun formulasi rasio ini menjadi angka kredit yaitu untuk rasio 22,5%
atau lebih diberi kredit 0 untuk setiap penurunan 0,15% mulai dari 22,5%
PPAP
Rasio KAP 2 (PPAP) x 100%
PPAPWD
mendapat nilai kredit 0 dan setiap kenaikan 1% dimulai dari 0 nilai kredit
3. Manajemen (Management)
bobot 3 atau 0,25 nilai kredit untuk setiap jawaban positif. Manajemen
kelembagaan 6 pertanyaan dengan bobot 3 atau 0,5 nilai kredit untuk setiap
0,6 nilai kredit untuk setiap jawaban positif. Manajemen aktiva 10 pertanyaan
dengan bobot 3 atau 0,3 nilai kredit untuk setiap jawaban positif. Manajemen
Likuiditas 5 pertanyaan dengan bobot 3 atau 0,6 nilai kredit untuk setiap
jawaban positif.
36
terakhir terhadap rata-rata volume usaha (total aktiva dibagi 12) dalam
Laba SebelumPajak
Rasio Rentabilitas 1 (ROA) x100%
Rata - rata Volume Usaha
negatif diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap kenaikan 0,015% mulai dari
Rasio ROA
Nilai Kredit (NK) (maksimal100)
0,015
Beban Operasional
Rasio Rentabilitas 2 (BOPO)
Pendapatan Operasional
37
Perhitungan pada rasio efisiensi BOPO dilakukan dengan cara rasio 100%
atau lebih diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap penurunan sebesar 0,08%
c. Likuiditas (Liquidity)
jangka pendek. Rasio yang digunakan untuk menilai aspek rentabilitas yang
Cash Ratio adalah rasio alat likuid terhadap hutang lancar. Rasio ini
Rasio likuiditas I:
38
Alat Likuid
Cash Rasio x 100%
Hutang Lancar
Alat likuid yang dimaksud dalam penilaian ini adalah kas, penanaman
jatuh tempo dengan cash asset yang dimilikinya. Formulasi ini menjadi
nilai kredit yaitu untuk 0% mendapat nilai kredit 0, dan dari setiap
Rasio CR
Nilai Kredit
0,05
sebesar 115% atau lebih diberi nilai kredit 0 dan untuk penurunan
39
100.
skala rasio. Bobot untuk komponen ini ditetapkan sebesar 10% dari
sebagai berikut:
Negeri yang jabatannya waktu itu ialah Wakil Kepala Wilayah Kecamatan
Ujung Bulu dalam Kota Bulukumba, setelah melihat dan menyadari bahwa
yang waktu itu bubar karena mengharapkan jatah dari pemerintah sudah
ditiadakan.
diri. Akibat kefakuman Koperasi masa itu, maka timbul rentenir bagaikan
40
41
waktu itu sangat rendah, maka sangat dibutuhkan Koperasi Simpan Pinjam
berikut :
2. M. Jamal (Almarhum)
3. Modal Pertama
penuh keikhlasan dikalangan Pengrus tersebut, maka Koperasi ini dari tahun
saat ini Simpanan Pokok sebesar Rp 400.000,- (Empat Ratus Ribu Rupiah)
dan Simpanan Wajib Rp 3.000.000,- (Tiga Juta Rupiah). Selain daripada itu
5. Badan Hukum
Selang hanya 3 (tiga) hari saja, yaitu tanggal 1 Maret 1967, terbit
Koperasi kita menyesuaikan diri dengan Undang Undang yang baru, maka
Simpan Pinjam berusaha dibidang lain selain dari usaha simpan pinjam, maka
No.25 tahun 1992, maka dibentuklah sebuah PT (Persero) yang diberi nama
PT. Berkat, untuk meneruskan unit-unit usaha selain Simpan Pinjam yang
B. Hasil Penelitian
1. Capital (Permodalan)
berikut :
Tabel 14. Perhitungan Capital Asset Ratio (CAR) Koperasi Simpan Pinjam
BERKAT Tahun 2011 – 2015.
sebesar 40,61%, tahun 2012 sebesar 38,49%, tahun 2013 sebesar 37,21%,
tahun 2014 sebesar 37,11%, dan tahun 2015 sebesar 36,63%. Hal ini
menunjukkan dari tahun 2011 hingga 2015 rasio CAR Koperasi Simpan
adalah melakukan analisis nilai kredit rasio atau Capital Adequecy Ratio
2011 sebesar 367%, tahun 2012 sebesar 386%, tahun 2013 sebesar 373%,
tahun 2014 sebesar 372%, dan tahun 2015 sebesar 367%. Oleh karena nilai
kredit dibatasi maksimum 100 maka nilai rasio CAR pada tahun 2011 hingga
2015 menunjukkan nilai kredit CAR lebih besar dari kriteria penilaian tingkat
sehat semakin besar rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) yang dimiliki oleh
koperasi, maka akan semakin baik hal ini dikarenakan koperasi mampu
rasio KAP adalah semakin kecil angka rasio, berarti kualitas kredit semakin
baik dengan maksimum rasio KAP yang digolongkan sehat menurut Bank
sebesar 59,39%, tahun 2012 sebesar 61,51%, tahun 2013 sebesar 62,79%,
tahun 2014 sebesar 62,89%, dan tahun 2015 sebesar 63,37%. Hal ini
menunjukkan dari tahun 2011 hingga 2015 rasio KAP Koperasi Simpan
Tabel 17. Nilai Kredit Faktor KAPKoperasi Simpan Pinjam BERKAT Tahun
2011 – 2015.
dari tahun 2011-2015 menunjukkan bahwa nilai rasio lebih dari 22,5% di
mana tahun 2011 sebesar 59,39%, tahun 2012 sebesar 61,51%, tahun 2013
sebesar 62,79%, tahun 2014 sebesar 62,89%, dan tahun 2015 sebesar 63,37%,
2013, 2014,dan 2015 menunjukkan nilai kredit KAP lebih kecil dari kriteria
sebesar 10,35% maka rasio yang dicapai Koperasi Simpan Pinjam BERKAT
Kualitas Aktiva Produktif (KAP), maka semakin baik karena aktiva produktif
3. Management
akan tetapi pengisian tersebut sulit dilakukan karena akan terkait dengan
unsur kerahasian koperasi. Oleh sebab itu dalam penelitian ini aspek
Tabel 18. Perhitungan Net Profit Margin (NPM) Koperasi Simpan Pinjam
BERKAT Tahun 2011 – 2015.
13,75%, tahun 2013 sebesar 13,30%, tahun 2014 sebesar 13,94%, dan tahun
2015 sebesar 12,10%. Hal ini menunjukkan dari tahun 2011 hingga 2015
4. Earning (Rentabilitas)
1) ROA yaitu membandingkan antara laba dengan total aktiva; dan 2) BOPO
Berikut ini adalah hasil analisis Return On Assets (ROA) pada Koperasi
Desember 2011 sebesar 3,24%, tahun 2012 sebesar 2,95%, tahun 2013
sebesar 2,74%, tahun 2014 sebesar 2,60%, dan tahun 2015 sebesar 2,39%.
Hal ini menunjukkan dari tahun 2011 hingga 2015 rasio ROA Koperasi
menghasilkan laba.
49
Tabel 20. Nilai Kredit Faktor ROAKoperasi Simpan Pinjam BERKAT Tahun
2011 – 2015.
2011 sebesar 215,67%, tahun 2012 sebesar 196,70%, tahun 2013 sebesar
182,35%, tahun 2014 sebesar 173,43%, dan tahun 2015 sebesar 159,07%.
Oleh karena nilai kredit dibatasi maksimum 100 maka nilai rasio ROA pada
Berdasarkan hasil perhitungan nilai kredit Rasio ROA pada tahun 2011-
2015 lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan koperasi yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 1,22% maka rasio yang dicapai
sebesar 86,64%, tahun 2012 sebesar 86,25%, tahun 2013 sebesar 86,70%,
tahun 2014 sebesar 86,06%, dan tahun 2015 sebesar 87,90%. Hal ini
menunjukkan dari tahun 2011 hingga 2015 rasio BOPO Koperasi Simpan
usaha yang dijalankan oleh koperasi tersebut semakin efisien karena dengan
tahun 2001-2010.
51
Tabel 22. Nilai Kredit Faktor BOPOKoperasi Simpan Pinjam BERKAT Tahun
2011 – 2015.
2011 sebesar 167,04%, tahun 2012 sebesar 171,89%, tahun 2013 sebesar
166,21%, tahun 2014 sebesar 174,27%, dan tahun 2015 sebesar 151,27%. Oleh
karena nilai kredit dibatasi maksimum 100 maka nilai rasio BOPO pada tahun
2011-2015 lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan koperasi yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 93,52% maka rasio yang dicapai
5. Liquidity (Likuiditas)
jangka pendek tepat pada waktunya yang ditunjukkan oleh besar kecilnya
aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang
menjadi 2, yaitu :
52
aktiva lancar.
Berikut ini adalah hasil analisis Net Call Money to Current Asset
sebesar 57,48%, tahun 2012 sebesar 60,75%, tahun 2013 sebesar 64,06%,
tahun 2014 sebesar 65,70%, dan tahun 2015 sebesar 65,68%. Hal ini
menunjukkan dari tahun 2011 hingga 2015 rasio NCM-CA Koperasi Simpan
Desember 2011 sebesar 42,52%, tahun 2012 sebesar 39,25%, tahun 2013
sebesar 35,94%, tahun 2014 sebesar 34,30%, dan tahun 2015 sebesar 34,32%.
ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 4,05% maka rasio yang dicapai
Tabel 25. Perhitungan Loan Deposit Ratio (LDR) Koperasi Simpan Pinjam
BERKAT Tahun 2011 – 2015.
12,96%, tahun 2012 sebesar 9,59%, tahun 2013 sebesar 4,61%, tahun 2014
sebesar 1,56%, dan tahun 2015 sebesar 1,37%. Hal ini menunjukkan dari
pembiayaan.
adalah melakukan analisis nilai kredit LDR pada Koperasi Simpan Pinjam
BERKATtahun 2001-2010.
Tabel 26. Nilai Kredit Faktor LDRKoperasi Simpan Pinjam BERKAT Tahun
2011 – 2015.
361,64%, tahun 2013 sebesar 381,56%, tahun 2014 sebesar 393,74%, dan
tahun 2015 sebesar 394,51%. Oleh karena nilaikredit maksimum 100, maka
nilai rasio LDR untuk tahun 2011 hingga 2015diakui sebesar 100.
Berdasarkan hasil perhitungan rasio LDR pada tahun 2011 hingga 2015 lebih
55
besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia sebesar 94,75% maka rasio yang dicapai Koperasi Simpan
C. Pembahasan
Tabel 27. Nilai Bersih Rasio CAMEL Koperasi Simpan Pinjam BERKAT
Tahun 2011
disebabkan oleh aktiva yang berisiko sebesar 40,61%. Angka rasio KAP
menghasilkan laba bersih sebelum pajak (net income) ditinjau dari sudut
lancar dalam memenuhi kewajiban lancar yang segera jatuh tempo sebesar
12,96%. Nilai kotor rasio dan bobot yang diberikan menggunakan standar
yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai rasio bersih yang
merupakan hasil perkalian nilai rasio kotor dengan bobot akan dijumlahkan
dari seluruh rasio CAMEL dan diperoleh Nilai Bersih Rasio CAMEL. Nilai
Tabel 28. Nilai Bersih Rasio CAMEL Koperasi Simpan Pinjam BERKAT
Tahun 2012
disebabkan oleh aktiva yang berisiko sebesar 38,49%. Angka rasio KAP
laba bersih sebelum pajak (net income) ditinjau dari sudut pendapatan
kewajiban lancar yang segera jatuh tempo sebesar 60,75%. Angka rasio
sebagai sumber likuditasnya sebesar 9,59%. Nilai kotor rasio dan bobot yang
Nilai rasio bersih yang merupakan hasil perkalian nilai rasio kotor dengan
bobot akan dijumlahkan dari seluruh rasio CAMEL dan diperoleh Nilai
kesehatan koperasi tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh
Bank Indonesia.
Tabel 29. Nilai Bersih Rasio CAMEL Koperasi Simpan Pinjam BERKAT
Tahun 2013
disebabkan oleh aktiva yang berisiko sebesar 37,21%. Angka rasio KAP
menghasilkan laba bersih sebelum pajak (net income) ditinjau dari sudut
lancar dalam memenuhi kewajiban lancar yang segera jatuh tempo sebesar
4,61%. Nilai kotor rasio dan bobot yang diberikan menggunakan standar
yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai rasio bersih yang
merupakan hasil perkalian nilai rasio kotor dengan bobot akan dijumlahkan
dari seluruh rasio CAMEL dan diperoleh Nilai Bersih Rasio CAMEL. Nilai
Tabel 30. Nilai Bersih Rasio CAMEL Koperasi Simpan Pinjam BERKAT
Tahun 2014
disebabkan oleh aktiva yang berisiko sebesar 37,11%. Angka rasio KAP
menghasilkan laba bersih sebelum pajak (net income) ditinjau dari sudut
lancar dalam memenuhi kewajiban lancar yang segera jatuh tempo sebesar
1,56%. Nilai kotor rasio dan bobot yang diberikan menggunakan standar
yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai rasio bersih yang
merupakan hasil perkalian nilai rasio kotor dengan bobot akan dijumlahkan
dari seluruh rasio CAMEL dan diperoleh Nilai Bersih Rasio CAMEL. Nilai
Tabel 31. Nilai Bersih Rasio CAMEL Koperasi Simpan Pinjam BERKAT
Tahun 2015
disebabkan oleh aktiva yang berisiko sebesar 36,63%. Angka rasio KAP
menghasilkan laba bersih sebelum pajak (net income) ditinjau dari sudut
lancar dalam memenuhi kewajiban lancar yang segera jatuh tempo sebesar
1,37%. Nilai kotor rasio dan bobot yang diberikan menggunakan standar
yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai rasio bersih yang
merupakan hasil perkalian nilai rasio kotor dengan bobot akan dijumlahkan
dari seluruh rasio CAMEL dan diperoleh Nilai Bersih Rasio CAMEL. Nilai
sebagaimana yang dimaksud pada angka satu sampai dengan tujuh, diperoleh
predikat tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang dibagi dalam
empat golongan, yaitu. Sehat, Cukup Sehat, Kurang Sehat, dan Tidak Sehat.
63
aspek (CAMEL) sebesar 67,13 pada tahun 2011, 66,96 pada tahun 2012,
66,80 pada tahun 2013, 66,72 pada tahun 2014, dan 66,72 pada tahun 2015.
Koperasi Simpan Pinjam BERKAT dari tahun 2011 hingga 2015 adalah
Cukup Sehat.
BAB V
A. Kesimpulan
berada pada kondisicukup sehat. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi tersebut
tidak terlepas dari kondisitingkat kesehatan tiap faktor maupun komponen yang
keseluruhan.
B. Saran
sehat. Kondisi ini perlu ditingkatkan agar menjadi sehat yaitu dengan melakukan
pembinaan sumber daya manusia yang terpadu dan berkualitas, sehingga dapat
64
65
DAFTAR PUSTAKA
Http://duniapengetahuan2627.blogspot.com/2013/02/pegertian-modal-usaha.html
KSP Berkat. 2012. Laporan Tahunan Tahun Buku 2011. Bulukumba: Sulawesi
Selatan.
Warsini, Sabar. 2003. Draft Buku Teks Manajemen Keuangan. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
S.Pdi.
RIWAYAT PENDIDIKAN