Makalah Terapi Komplementer

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TERAPI KOMPLEMENTER

Self as Healer, Presence, and therapeutic Listening


Dosen Pengampu :
Tri wahyuni, S. Kep, M. kep

Disusun Oleh :

1. Cantika Purnama Laras SR19213055


2. Kisra Ramadani SR19213053
3. Safrina SR19213052
4. Tresia Rika SR19213054

Program Studi Ners


Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan
Muhammadiyah Pontianak
Tahun Ajaran 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan makalah
ini kami membahas “Self as Healer, Presence, and therapeutic Listening”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang Self
as Healer, Presence, and therapeutic Listening yang sangat diperlukan demi
mendapatkan pemahaman yang maksimal. Penulis menyadari bahwa kami tidak
dapat menyusun makalah ini tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan
dari berbagai pihak.
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan senang
hati menerima saran maupun kritikan yang sifatnya membangun untuk perbaikan
selanjutnya.
Akhir kata kami sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih dan
memohon maaf apabila ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini, semoga
makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Pontianak, 15 desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................2

C. Tujuan Penulisan........................................................................................2

D. Manfaat Penulisan......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Self as Healer...............................................................................................3

B. Presence........................................................................................................4

C. Therapeutic listening.................................................................................4

BAB III PENUTUP................................................................................................7

A. Kesimpulan..................................................................................................7

B. Saran............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Self as healer adalah sebuah proses penyembuhan diri dari luka batin.
Metode ini biasanya dilakukan saat seseorang sedang menyimpan luka batin yang
sangat mengganggu emosinya. Self as healer berguna untuk menyelesaikan
unfinished business yang juga berakibat pada kelelahan emosi seseorang.
Sebagian besar orang tentunya pernah mengalami berbagai kelelahan
emosional dalam berbagai bentuk seperti sedih karena kepergian orang tua, cemas
terhadap masa depan, gagal meraih sesuatu, mengalami peristiwa yang tidak
diinginkan, marah pada kesalahan diri sendiri, dan sebagainya.
Sedangkan presence adalah konsep kompleks yang tidak jelas dan
didefinisikan dengan buruk. Hal ini sering dibingungkan dengan konsep lain
seperti perhatian, empati, penggunaan diri secara terapeutik, dukungan dan
pengasuhan. Menambah kebingungan ini adalah kenyataan bahwa kehadiran telah
dipecah menjadi berbagai jenis, digunakan tanpa pandang bulu dan
dikombinasikan dengan konsep lain seperti kepedulian.
Therapeutic Listening adalah program pendengaran yang ditujukan untuk
mendukung individu yang mengalami tantangan dengan komunikasi,
mendengarkan, dan perhatian. Anak-anak atau orang dewasa dihadapkan pada
musik yang disaring untuk merangsang sistem saraf dengan suara rendah dan
tinggi pada interval yang berbeda. Ini membantu memperkuat komunikasi antara
telinga dan otak untuk kemampuan pemrosesan yang lebih baik dan stimulasi
untuk pertumbuhan perilaku dan emosional.

1
Kemampuan mendengarkan lebih dari sekedar mendengar apa yang
dikatakan, melainkan kemampuan seorang anak untuk memahami arti kata-kata.
Pemahaman mendengar adalah kemampuan anak dalam menyerap informasi,
memberikan tanggapan, dan mampu menyampaikan gagasan dan pemikiran.
Mendengarkan adalah salah satu blok bangunan bahasa, dan komunikasi, terutama
pada usia dini dan merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki anak-
anak. Anak-anak memiliki rentang perhatian yang pendek, jadi belajar
mendengarkan dan memahami informasi membutuhkan waktu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu self as healer
2. Apa itu presence
3. Apa itu therapeutic listenig

C. Tujuan Penulisan
1. Pembaca mampu mengetahui self as healer
2. Pembaca mampu memahami presence
3. Pembaca mengetahui therapeutic listening

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Agar mendapatkan pengetahuan lebih luas mengenai self as healer, presence
and therapeutic listening
2. Bagi Pembaca
Agar dapat mengetahui tentang lebih luas mengenai self as healer, presence
and therapeutic listening

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Self as Healer

Self as healer adalah proses pemulihan yang umumnya terjadi akibat


gangguan psikologis, trauma, dan semacamnya, karena adanya luka batin masa
lalu yang disebabkan oleh diri sendiri atau orang lain.
Menurut ilmu psikologi, self as healer adalah proses penyembuhan yang
hanya melibatkan diri sendiri untuk bangkit dari penderitaan yang pernah dialami
dan memulihkan diri dari luka batin. Tujuan dari self as healer sendiri adalah
untuk memahami diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan, dan membentuk
pikiran positif dari apa yang telah terjadi. Ketika berhasil melakukan self as
healer, maka kita akan menjadi pribadi yang lebih tegar dalam menghadapi
kesulitan, kegagalan, dan trauma di masa lalu. Kita akan memandang bahwa
masalah yang ada dalam hidup dapat memberikan pembelajaran yang tidak
diajarkan oleh siapa pun, melainkan diri sendiri.

3
Beberapa langkah melakukan self healing untuk membantu
menyembuhkan luka batin di masa lalu, di antaranya:
1. Self acceptance atau menerima diri sendiri
2. Jangan menyerah pada apa yang kamu impikan
3. Maafkan diri sendiri
4. Buat what-to-do list
5. Melakukan kegiatan yang positif
6. Berolahraga secara rutin
7. tidur yang cukup

B. Presence

Kehadiran adalah proses interpersonal yang ditandai dengan kepekaan,


holisme, keintiman, kerentanan, dan adaptasi terhadap keadaan unik. Ini terdiri
dari proses di mana pasien menunjukkan kebutuhan dan keterbukaan terhadap

4
kehadiran. Pada gilirannya, perawat harus mau memberlakukan kehadiran dan
praktik dalam lingkungan yang kondusif. Perawat juga harus memiliki
kedewasaan pribadi dan profesional dan mendasarkan praktik mereka pada prinsip
moral komitmen dan menghormati perbedaan individu. Proses ini menghasilkan
peningkatan kesejahteraan mental bagi perawat dan pasien serta peningkatan
kesejahteraan fisik bagi pasien. Sesuai dengan sifat suatu proses, konsekuensi
kehadiran terus mempengaruhi pemberlakuannya di masa depan.
Kehadiran keperawatan tidak berwujud dan sulit untuk diukur, tidak
seperti banyak hasil keamanan dan kualitas. Namun kehadiran adalah salah satu
yang paling kaut dan intervensi yang dapat ditawarkan dalam bekerja dengan
pasien dan keluarga, terutama di akhir hidup, dan dapat berdampak positif pada
kepuasan pasien dan keluarga.

C. Therapeutic listening

Therapeutic Listening adalah intervensi berbasis suara yang merupakan


bagian integral dalam perkembangan dan integrasi sensorik seorang anak.
Program mendengarkan terapeutik memiliki banyak manfaat, termasuk
meningkatkan perhatian pada anak Anda, membangun kepercayaan diri, dan
menunjukkan peningkatan dalam literasi, membaca, dan komunikasi.
Program ini menargetkan sistem saraf dan koneksi sensorik anak untuk
memengaruhi gerakan, keterampilan motorik, gairah, dan aktivitas, serta
kemampuan anak untuk mengontrol berbagai indera dan bagian tubuh.
Biasanya dianjurkan untuk anak-anak yang didiagnosis dengan kesulitan
belajar bahasa dan komunikasi seperti Disleksia, masalah perhatian, kontrol emosi
dan Gangguan Spektrum Autisme seperti Sindrom Asperger, Gangguan

5
Pemrosesan Sensorik, dan Sindrom Down. Mendengarkan Terapeutik akan
menjadi salah satu terapi yang digunakan untuk membantu merawat dan
meningkatkan tantangan pembelajaran dan diagnosis ini.

Mendengarkan Terapeutik dapat bermanfaat bagi berbagai individu dari


berbagai usia yang mungkin menunjukkan:
1. perhatian yang buruk
2. kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya dan keterampilan bermain yang
terbatas
3. tantangan dengan transisi atau perubahan dalam rutinitas
4. kesulitan berkomunikasi (baik verbal maupun non-verbal)
5. berjuang dengan tidur, kontrol usus dan kandung kemih, dan makan
6. kesulitan mengikuti petunjuk
7. tantangan mengamati dan menavigasi ruang
8. waktu yang buruk dan urutan keterampilan motorik
9. kesulitan dengan sifat lekas marah, suasana hati
10. kesulitan dengan mengatur tingkat energi mereka (yaitu gairah terlalu rendah
atau hiperaktif)
11. ketidakamanan postural (takut ketinggian, bermain di peralatan taman
bermain)
12. respons abnormal terhadap berbagai rangsangan sensorik (suara, sentuhan,
rasa, nyeri)
13. praksis dan perencanaan motorik yang buruk: menghasilkan ide,
merencanakan, dan menyelesaikan tugas
14. kesulitan menanggapi suara dan arahan verbal

Cara kerja therapeutic listening adalah dengan memakaikan headphone


khusus kepada anak-anak. headphone khusus ini memainkan musik khusus yang
telah "difilter" atau dimodifikasi untuk mengekspos sistem saraf ke "suara rendah"

6
(di bawah 1.000Hz, terkait dengan fungsi vestibular dan postural), "suara jarak
menengah" (1.000- 4.000 Hz, terkait dengan suara ucapan kunci), dan "suara
tinggi" (> 4.000Hz, terkait dengan perhatian, diskriminasi, dan fungsi emosional)
di berbagai waktu di sepanjang trek musik. Pilihan musik berkisar dari lagu anak-
anak hingga lagu alam, lagu klasik, dan lagu pop.
Program ini menggunakan suara untuk mengatasi tujuan fungsional seperti
peningkatan keterlibatan, partisipasi sosial, pengaturan diri termasuk ritme
biologis (yaitu kontrol kandung kemih / usus, siklus tidur / bangun, rasa lapar /
kenyang) kemampuan untuk mentolerir transisi, komunikasi, kinerja pembelajaran
/ akademik, perhatian, keterampilan membantu diri sendiri, toleransi terhadap
makanan baru dan tekstur pakaian, dan bahkan tulisan tangan yang lebih baik.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut ilmu psikologi, self as healer adalah proses penyembuhan yang
hanya melibatkan diri sendiri untuk bangkit dari penderitaan yang pernah dialami
dan memulihkan diri dari luka batin. Tujuan dari self as healer sendiri adalah
untuk memahami diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan, dan membentuk
pikiran positif dari apa yang telah terjadi. Ketika berhasil melakukan self as
healer, maka kita akan menjadi pribadi yang lebih tegar dalam menghadapi
kesulitan, kegagalan, dan trauma di masa lalu. Kita akan memandang bahwa
masalah yang ada dalam hidup dapat memberikan pembelajaran yang tidak
diajarkan oleh siapa pun, melainkan diri sendiri.
Kehadiran keperawatan tidak berwujud dan sulit untuk diukur, tidak
seperti banyak hasil keamanan dan kualitas. Namun kehadiran adalah salah satu
yang paling kuat dan intervensi yang dapat ditawarkan dalam bekerja dengan
pasien dan keluarga, terutama di akhir hidup, dan dapat berdampak positif pada
kepuasan pasien dan keluarga.
Therapeutic Listening adalah intervensi berbasis suara yang merupakan
bagian integral dalam perkembangan dan integrasi sensorik seorang anak.
Program mendengarkan terapeutik memiliki banyak manfaat, termasuk
meningkatkan perhatian pada anak Anda, membangun kepercayaan diri, dan
menunjukkan peningkatan dalam literasi, membaca, dan komunikasi.

8
B. Saran
Self as healer sangatlah penting untuk memahami diri sendiri, menerima
ketidaksempurnaan, dan membentuk pikiran positif dari apa yang telah terjadi,
supaya kita lebih tegar dalam menghadapi kesulitan, kegagalan, dan trauma di
masa lalu. Begitu juga dengan kehadiran karena kehadiran adalah salah satu yang
paling kuat dan intervensi yang dapat ditawarkan dalam bekerja dengan pasien
dan keluarga, terutama di akhir hidup, dan dapat berdampak positif pada kepuasan
pasien dan keluarga.

9
DAFTAR PUSTAKA
2016. family guide to therapeutic listening.https://www.northeastrehab.com/wp-
content/uploads/2016/10/Family-Guide-to-Therapeutic-Listening.pdf (diakses
pada tanggal 16 febuari 2021)

2021. therapeutic istening.https://vitallinks.com/therapeutic-listening/ (diakses pada


tanggal 16 febuari 2021)

jason. 2020. Cara Untuk Mendukung Therapeutic Listening Program.


https://singaporebrain.co.id/therapeutic-listening-program-
2/#:~:text=Therapeutic%20Listening%20adalah%20program%20pendengaran,ko
munikasi%2C%20mendengarkan%2C%20dan%20perhatian.&text=Mendengarka
n%20adalah%20salah%20satu%20blok,yang%20harus%20dimiliki%20anak%2Da
nak. (diakses pada tanggal 17 febuari 2021)

Finfgeld‐Connett, D.2006. Meta‐synthesis of presence in nursing.Journal of


advanced nursing, 55(6), 708-714.

Fahlberg, beth and Tom Roush. 2016. Mindful presence Being “with” in our
nursing care. Wolters Kluwer Health, Inc. 46(3)

 Widyananda, Rakha Fahreza.2021.Self Healing Adalah Sebuah Proses


Penyembuhan Luka Batin, Begini Cara Mengobatinya.
https://www.merdeka.com/jatim/self-healing-adalah-sebuah-proses-
penyembuhan-luka-batin-simak-cara-mengobatinya-kln.html?page=all
(diakses pada tanggal 17 febuari 2021)

Wisnubrata.2020.Self Healing, Menyembuhkan Luka Batin dengan Bantuan Diri


Sendiri.https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/29/092426020/self-healing-
menyembuhkan-luka-batin-dengan-bantuan-diri-sendiri?page=all (diakses
pada tanggal 18 febuari 2021)

10

Anda mungkin juga menyukai