UAS MKI Dianyustikatandakawi880
UAS MKI Dianyustikatandakawi880
UAS MKI Dianyustikatandakawi880
Nim : 1821101880
1. Sebutkan dan terangkan sejelas jelasnya mekanisme menetapkan nilai tukar (kurs
valuta asing). 30 Poin
Terdapat 3 jenis mekanisme menetapkan nilai tukar atau kurs valuta asing yaitu
a. Fixed Exchange Rate
Dalam sistem kurs ini, mata uang suatu negara terhadap negara lain didasarkan
pada standard emas.
Suatu negara dikatakan memakai standard emas apabila:
Nilai mata uangnya dijamin dengan nilai seberat emas tertentu
Setiap orang boleh membuat serta melebur uang emas
Pemerintah sanggup membeli atau menjual emas dalam jumlah yang tidak
terbatas pada harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah
Dalam sistem ini, kurs tukar biasanya konstan atau diizinkan berfluktuasi
hanya dalam batasan yang sangat sempit.Jika kurs tukar mulai bergerak terlalu
besar, maka pemerintah akan melakukan intervensi untuk menjaganya tetap
dalam batasan yang diizinkan Dalam sistem standard emas, kurs valas hanya
berubah-ubah di dalam batas-batas yang ditentukan oleh ongkos angkut emas.
2. Dalam sistem moneter internasional, terangkan sejelas jelasnya yang disebut dengan
sistem moneter FIAT. 35 Poin
Fiat money yaitu uang kertas yang dipergunakan. Sistem moneter selalu dikaitkan
dengan instabilitas dalam perekonomian. Ketidakstabilan mata uang menimbulkan
instabilitas sektor lain dalam Negara seperti politik,sosial,dll.
3. Perbedaan perusahan multi nasional dan perusahaan lokal adalah terkait risiko nilai
tukar mata uang (kurs). Terangkan sejelas jelasnya eksposure risiko apa saja yang bisa
timbul akibat perubahan nilai tukar. 35 Poin
Eksposure risiko yang bisa timbul akibat perubahan nilai tukar yaitu :
a. Eksposur Transaksi
Lindung nilai pasar uang
Perusahaan dapat meminjam (meminjamkan) dalam mata uang asing
untuk melindung nilai piutang (utang) mata uang asingnya, dengan cara
mengkaitkan asset-aset & kewajiban- kewajibannya dalam mata uang
yang sama.
Untuk transaksi piutang dalam valas, langkah penting pertama dalam
lindung nilai pasar uang adalah menentukan jumlah valas yang akan
dipinjam.
Salah satu kelemahan lindung nilai pasar forward dan uang adalah metode ini secara
lengkap menghilangkan eksposur tukar.
Konsekuensinya, perusahaan kehilangan peluang untuk memanfaatkan atas
perubahan-perubahan kurs tukar yang menguntungkan.
Opsi mata uang menyediakan lindung nilai “pilihan” yang fleksibel terhadap
eksposur tukar.
Perusahaan dapat membeli opsi beli (jual) mata uang asing untuk lindung nilai utang
(piutang) mata uang asingnya.
Dalam kontrak opsi, pembeli dikenakan premi (harga) opsi, yang menyediakan hak,
tetapi bukan kewajiban, untuk menjual (terhadap piutang valas) atau membeli
(terhadap utang valas), tanpa memandang kurs spot di masa mendatang.
Jika perusahaan menghadapi eksposur kurs tukar dengan mata uang minor yang pasar
keuangannya belum berkembang, maka jika akan melakukan lindung nilai dapat
menggunakan teknik lindung nilai silang.
Tidak perlunya lindung nilai: para pemegang saham dapat mengelola eksposur
sendiri. Hal ini dapat dilakukan jika pasar modal “sempurna”.
Perlunya lindung nilai: adanya k e t i d a k s e m p u r n a a n pasar. Hal i n i
k ar en a adanya: 1.asimetri informasi, 2.b i a y a - b i a y a transaksi yang
berbeda, 3.biaya-biaya gagalbayar, 4. pajak perusahaan yang progresif
b. Eksposur Translasi
Eksposur translasi didefinisi sebagai potensi peningkatan atau penurunan nilai
bersih perusahaan induk dan laba bersih yang dilaporkannya, yang disebabkan
oleh fluktuasi kurs sejak tanggal laporan keuangan konsolidasian periode
sebelumnya. Tujuan dari translasi adalah membantu dalam mengevaluasi kinerja
semua perusahaan afiliasi dimanapun dengan mengubah angka laporan kedalam
sebuah valuta perusahaan induk.
Mengukur dan mengantisipasi eksposur translasi
Eksposur akuntansi (accounting/translation exposure) adalah mengukur
seberapa jauh laporan keungan konsolidasi dari suatu perusahaan
dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas.
Eksposur ini muncul karena adanya kebutuhan untuk mengkonversi
laporan keuangan dari operasi perusahaan di luar negeri yang
menggunakan mata uang local ke dalam mata uang Negara asal untuk
tujuan konsolidasi dan pelaporan.
Alasan tambahan untuk translasi mata uang asing adalah untuk mencatat
transaksi mata uang asing, mengukur risiko suatu perusahaan terhadap
pengaruh perubahan mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak
berkepentingan dari luar negeri. Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva
dan kewajiban mata uang asing dikatakan menghadapi resiko mata uang
jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang menyebabkan mata uang
induk perusahaan (pelaporan) juga berubah. Pengukuran resiko ini akan
berbeda- beda tergantung dari metode translasi yang dipilih untuk
digunakan oleh perusahaan.
Metode translasi mata uang
1. Metode Current/Non current
2. Metode Monetary/non monetary
3. Metode temporal
4. Metode Current rate