Makalah Program Keluarga Berencana (KB) : Kata Pengantar
Makalah Program Keluarga Berencana (KB) : Kata Pengantar
Makalah Program Keluarga Berencana (KB) : Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-
keluarga berencana (KB) sebagai suatu program yang dijadikan alternatif dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS)
Nasional Indonesia telah berumur sangat lama yaitu pada tahun 70-an dan masyarakat
1. Pil (biasa dan menyusui) yang mempunyai manfaat tidak mengganggu hubungan
seksual dan mudah dihentikan setiap saat. Terhadap kesehatan resikonya sangat
kecil.
2. Suntikan (1 Bulan dan 3 Bulan) sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100
mempunyai keuntungan seperti klien tidak perlu menyimpan obat suntik dan jangka
3. Implan (susuk) yang merupakan alat kontrasepsi yang digunakan dilengan atas
bawah kulit dan sering digunakan pada tangan kiri. Keuntungannya daya guna
tinggi, tidak mengganggu produksi ASI dan pengembalian tingkat kesuburan yang
dalam rahim. Efek sampingnya sangat kecil dan mempuyai keuntungan efektivitas
dengan proteksi jangka panjang 5 tahun dan kesuburan segera kembali setelah
AKDR diangkat.
5. Kondom, merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan
diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang
dipasang pada alat vital laki-laki saat berhubungan seksual. Manfaatnya kondom
sangat efektif bila digunakan dengan benar dan murah atau dapat dibeli secara
umum.
6. Tubektomi adalah prosedur bedah mini untuk memotong, mengikat atau memasang
cincin pada saluran tuba fallopi untuk menghentikan fertilisasi (kesuburan) seorang
perempuan. Manfaatnya sangat efektif, baik bagi klien apabila kehamilan akan
terjadi resiko kesehatan yang serius dan tidak ada efek samping dalam jangka
panjang.
BAB II
PEMBAHASAN
memakai kontrasepsi.
1. Keluarga dengan anak ideal
2. Keluarga sehat
3. Keluarga berpendidikan
4. Keluarga sejahtera
5. Keluarga berketahanan
7. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)
per tahun.
efisien.
yang aktif dalam usaha ekonomi produktif.
penyelenggaraan pelayanan Program KB Nasional.
Kesehatan reproduksi remaja
Keserasian kebijakankependudukan
telah mampu untuk segera mengambil alih peran dan tanggung jawab dalam
pasangan usia subur (PUS) di Indonesia terhadap ajakan (KIE) untuk berkb.
Berdasarkan hasil survei tersebut respon pus terhadap KIE kb terbagi dalam 3
kelompok
normaprogram KBN .
1. Strategi dasar
2. Strategi operasional
Strategi Dasar
2. Menjamin kesinambungan program
Strategi operasional
2. Peningkatan kualitas dan prioritas program
4. Dukungan regulasi dan kebijakan
Program keluarga berencana memberikan dampak yaitu:
3. Peningkatan kesejahteraan keluarga
4. Peningkatan derajat kesehatan
luas.
diperkirakan jika angka persentase kesetaraan jumlah penduduk yang ber-KB dapat
dinaikkan 1 % per tahun, maka diprediksikan jmlah penduduk Indonesia pada tahun
2015 sekitar 237,8 juta jiwa, ini masih di bawah dari angka proyeksi penduduk tahun
daerah pada era otonomi perlu ditentukan sasaran kinerja program untuk
di keluarkan pemerintah untuk pengadaan alat – alat dan obat untuk kontrasepsi di
lanjut akan semakin bertambah setiap tahunnya, sehingga biaya yang juga harus
Berikut ini merupakan manfaat dari adanya program Keluarga Berencana (KB),
yaitu:
calon ibu atau ibu, merupakan anggota keluarga yang paling rentan mempunyai potensi
yang besar untuk mendapatkan KIE dan pelayanan KB yang tepat dan benar dalam
sehat baik fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang
berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi. Bukan hanya kondisi
yang bebas dari penyakit dan kecacatan serta dibentuk berdasarkan perkawinan yang
sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material, bertaqwa kepada Tuhan
YME, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antara
keluarga dengan lingkungan.
pengembangan gerakan KB yang makin mandiri dan gerakan keluarga sehat sejahtera
(Asuransi Keluarga Berencana Indonesia), tujuan agar merasa aman dan terlindung
4. Pendidikan KB.
Melalui jalur pendidikan (sekolah) dan pelatihan, baik petugas KB, bidan,
Partisipasi masyarakat dalam mendukung program KB masih terlihat rendah. Hal ini
minimnya akses laki-laki terhadap perolehan informasi, pelayanan KB, dan kesehatan
reproduksi.
Menurut Peneliti Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM Issac Tri
Oktaviatie, S.Ant, MSc, kurangnya promosi atau sosialiasi tentang KB pria dikarenakan
Aspek sosial budaya masyarakat Indonesia, lanjutnya, juga menjadi faktor penyebab
rendahnya kesadaran pria untuk berperan menyukseskan program KB. Dari hasil
pengkebirian dan akan mengurangi kekuatan pria. Pandangan yang keliru tentang
vasektomi ini telah melahirkan stigma terhadap akseptor yang dianggap oleh
masyarakat sekitar sebagai pria takut isteri. Kekhawatiran juga muncul dari perempuan
yang beranggapan dengan vasektomi justuru akan meningkatkan peluang suami untuk
keputusan KB, pengetahuan pria tentang KB dan penggunaan kontrasepsi pria. Dari
defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa partisipasi pria tidak hanya dalam hal
pemakaian alat kontrasepsi saja, tapi juga dalam hal pengambilan keputusan berKB
oleh istri ataupun dengan pengetahuan yang dimiliki oleh pria tentang KB digunakan
Berencana adalah tanggung jawab pria dalam kesertaan ber-KB, serta berperilaku
seksual yang sehat dan aman bagi dirinya, pasangan atau keluarganya. Dalam hal ini
dinyatakan bahwa keterlibatan pria dalam program KB dapat terjadi secara langsung
atau tidak langsung. Penggunaan metode kontrasepsi pria merupakan satu bentuk
partisipasi pria secara langsung, sedangkan keterlibatan pria secara tidak langsung
misalnya pria memiliki sikap yang lebih positif dan membuat keputusan yag lebih baik
Dengan demikian, program KB menjadi pilihan yang sangat tepat guna membatasi
jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan menunda masa perkawinan dini
agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi. Selain itu, cara lain yang
meningkatkan produksi.
Dengan beberapa cara tersebut ancaman ledakan jumlah penduduk bisa
dan akses masyarakat terhadap kesehatan dan pendidikan benar-benar dinikmati oleh
seluruh rakyat Indonesia dan pada gilirannya kesejahteraan yang dicita-citakan para
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
tidak merata dan kualitas sumber daya manusia yang relatif rendah.
pengayoman peserta KB, Peran serta masyarakat dan institusi pemerintah dan
Pendidikan KB.
Dari program KB juga memiliki dampak terhadap pencegahan kelahiran,
semisalkan dampak pada ibu, dampak pada anak, maupun dampak pada suami.
mutu dan layanan KB-KR; Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM;
Daftar Pustaka
http://www.lusa.web.id/program-kb-di-indonesia/
http://tppkkkec-tirto.blogspot.com/2011/11/3-manfaat-utama-program-keluarga.html
http://dwiyulianiadnan27.blogspot.com/2013/11/program-kb-di-indonesia.html
http://minirukmini.blogspot.com/2013/05/persepsi-dan-partisipasi-masyarakat.html
http://sofiatussholeha.blogspot.com/2013/06/program-kb-di-indonesia.html