LK Gea

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA An R DENGAN DIAGNOSA

Gastroentritis + Febris

Oleh :

Kadek Jaya Bambang Ariadi S.Kep


2030058
 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA An R DENGAN DIAGNOSA


GEA dan FEBRIS DI RUANG NICU RSPAL Dr. RAMELAN

Oleh

Kadek Jaya Bambang Ariadi S.Kep

Surabaya, 15 April 2021

Mahasiswa

(Kadek Jaya Bambang Ariadi S.Kep)

Mengetahui Pembimbing Klinik

Pembimbing Institusi

Diyah Arini S.Kep.,Ns.,M.Kes Eka Frida Oktavianigsih Amd.Kep


PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK/BAYI

Ruangan : Ruang V RSPAL Anamnesa diperoleh dari :

Diagnosa medis : GEA (Gastroentritis) + 1. Rekam medik & Perawat Ruang V


Febris
2. Ibu An R
No register : 6657xx

Tgl/jam MRS : 27-04-2021

Tgl/jam pengkajian : 28-04- 2021 / 10.00

I. IDENTITAS ANAK
Nama : An R

Umur/ tgl lahir : 3 th / 7-5-2017

Jenis kelamin : Laki laki

Agama : Islam

Golongan darah : Tidak Terkaji

Bahasa yang dipakai : Bahasa Indonesia

Anak ke :1

Jumlah saudara :0

Alamat : Sidoarjo

II. IDENTITAS ORANG TUA

Nama ayah : Tn L Nama Ibu Ny I


Umur : 30 tahun Umur Tahun
Agama : Islam Agama Islam
Suku/bangsa : Indonesia Suku/bangsa Indonesia
Pendidikan : D3 Pendidikan D3
Pekerjaan : Farmasi Pekerjaan Farmasi
Penghasilan : > 4.500.000 Penghasilan
Alamat : Sidoarjo Alamat Sidoarjo
III. KELUHAN UTAMA
Kondisi An R terkini anak merasakan demam dengan suhu 38°c dan perutnya terasa
kembung, tadi malam tidak bisa tidur dan tidak nafsu makan dan minum, Serta diare 3x
sehari dengan konsistensi cair tidak ada ampas, tidak ada darah
IV. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Ny I mengatakan awalnya di hari selasa atau 5 hari yang lalu tanggal 24 April 2021 anaknya
mengalami demam dengan suhu tubuh mencapai 38-39°C demam turun saat ibu memberikan obat
sanmol kepada anak, namun setelah 4-5 jam panasnya kembali naik menjadi 38-39°C dan disertai
dengan BAB mencret 3x sehari pada tanggal 27 April 2021 dengan konsistensi cair, akhirnya ibu
dan ayah An R memeriksakan ke dokter prakter dr I di Trenggilis, setelah itu mendapatkan obat
penurun panas dan diarahkan untuk cek lab urine namun karena hasilnya belum keluar akirnya pada
hari selasa Ny I membawa An R ke IGD RSPAL dr ramelan surabaya dan langsung dilakukan
tindakan pemeriksaan TTV dengan hasil N: 128, S:38.1, SPO2: 97%, BB 13,5 Kg kemudian
dipasang Infus Cairan D5 ½ NS dan setelah itu An r langsung dipindahkan ke ruang Vdan setelah
itu dikaji di ruang V didapatkan TTV dengan hasil N 124 S: 38, rr 22, SPO2 98%, BB 13,5kg dan
langsung ditempatkan di kamar no 9

RIWAYATA KEHAMILAN DAN PERSALINAN

A. Prenatal Care:
Riwayat kehamilan dan persalinan Ny I mengatakan selalu periksa kehamilan kadang kadang di
bidan dan kadang kadang ke dokter praktek setiap bulan Ny I dengan G1 P0 A0, Ny I sudah 2
kali mendapatkan imunisai TT pada saat sebelum menikah dan 1 tahun setelahnya

B. Natal Care:
Pada kehamilan yang pertama ini Ny I bersyukur bisa melahirkan secara normal dan dengan
ketuban jernih dan tidak ada penyulit dalam persalinan An R lahir dengan BB 3000gr

C. Post Natal Care:


Pada pemeriksaan postnatal care pasien lahir dalam keadaan normal dan tidak ada masalah
dengan BB 3kg, PB 50cm, tidak ada penyakit dan kelainan yang menyertai An R serta An R
mendapatkan ASI ekslusif dari ibunya selama 6 bulan

V. RIWAYAT MASA LAMPAU


A. Penyakit-Penyakit Waktu Kecil
Pada tahun 2018 pasien pernah opname di RSPAL dr ramelan dengan keluhan demam dan
sesak setelah itu pasien di diagnosa bronkopneumoni dan setelah dirawat beberapa hari akirnya
sembuh dan pulang

B. Pernah Dirawat Di Rumah Sakit


An R pernah dirawat di RSPAL dr ramelan surabaya dengan diagnosa bronkopneumoni pada
tahun 2018

C. Penggunaan Obat-Obatan
Ny I mengatakan anaknya pernah mendapatkan obat obatan saat opname namun lupa , dan
untuk obat obatan sebelum masuk rumah sakit sekarang hanya diberikan Sanmol

D. Tindakan (Operasi Atau Tindakan Lain)


Ny I mengatakan anaknya belum pernah mendapatkan tindakan operasi

E. Alergi
Ny I mengatakan tidak ada reaksi alergi terhadap obat obatan

F. Kecelakaan
Tidak pernah kecelakaan

G. Imunsasi
Ny I mengatakan anaknya mendapat imunisasi lengkap :
 Pada usia 0-7 hari diberikan HB-0
 Pada usia bulan ke-1 diberikan Imunisasi BCG dan Polio
 Pada usia bulan ke-2 diberikan Imunisasi DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2
 Pada usia bulan ke-3 diberikan Imunisasi DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3
 Pada usia ke-4 diberikan Imunisasi Polio 4 dan IPV
 Pada usia ke-9 diberikan Imunisasi Campak

VI. PENGKAJIAN KELUARGA


A. Genogram (sesuai dengan penyait)

VII.

Keterangan :
: Perempuan Meninggal

: Perempuan
: Laki-Laki

: Tinggal Satu Rumah

: Pasien

A. Psikososial keluarga :
Ny I mengatakan merasa sedih karena anaknya harus dirawat di RS, Ny I selalu berdoa agar
anaknya cepat sembuh dan bisa kelmbali ke rumah dan bermain dengan teman temannya

VIII. RIWAYAT SOSIAL


A. Yang Mengasuh Anak
Ny i mengatakan anaknya di asuh oleh mbah uti dikarenakan kedua orang tua bekerja dan
hanya bisa mengasuh pada saat libur

B. Hubungan Dengan Anggota Keluarga


An R merupakan anak ke 1 dan merupakan anak satu satunya

C. Hubungan Dengan Teman Sebaya


Ny I mengatakan hubungan anaknya dengan teman sebaya seperti anak pada umumnya yang
punya teman bermain

D. Pembawaan Secara Umum


Tidak terkaji

IX. KEBUTUHAN DASAR


A. Pola Nutrisi
Ny I mengatakan sebelum sakit porsi makan anaknya 1 hari 3x makan dan anaknya gemar
minum susu sehari bisa menghabiskan 3 gelas susu / sekitar 540cc dalam sehari. Namun saat
sakit nafsu makan An R jadi menurun menjadi setiap kali makan hanya habis 3 sendok makan
dan sehari hanya minum setengah gelas susu/ sekitar 60cc

B. Pola Tidur
Ny I mengatakan Sebelum masuk rumahsakit anaknya selalu tidur siang dan malam sebulum
pukul 20.00 namun sejak masuk rumah sakit dan dirawat di ruang V anaknya saat tidur sering
terbangun dikarenakan badanya yang panas

C. Pola Aktivitas/Bermain
Ny I Mengatakan Sebelum masuk rumah sakit anaknya aktif bermain di linkungan rumah
namun sejak 5 hari demam anaknya jadi lebih banyak tidur dan berdiam di rumah dan setelah
masuk rumah sakit kemudian di rawat di ruang V An r tidak bisa bermain dengan teman
temannya

D. Pola Eliminasi
Ny I mengatakan sebelum masuk rumah sakit biasanya An R BAK 3x sehari dan tidak adanya
nyeri dan BAB 2x sehari dengan konsistensi lembek namun pada hari selasa anaknya mencret
sebanyak 3 kali dengan konsistensi cair tidak ada ampas. Sejak di rumahsakit BAK 5xsehari
dan tidak ada nyeri dengan konsistensi jernih warna kuning dan bau khas
E. Pola Kognitif Perseptual
Tidak terkaji

F.Pola Koping Toleransi Stress


Ny I mengatakan anaknya sering bertanya kapan pulang dan tidak ingin berlama lama disini,
dan setiap perawat memasuki ruangan saat ingin melakukan pengkajian TTV An R terlihat
takut dan menangis

X. KEADAAN UMUM (PENAMPILAN UMUM)


A. Cara Masuk
Ny I mengatakan 5 hari yang lalu pada tanggal 24 April 2021 anaknya mengalami demam
dengan suhu tubuh mencapai 38-39°C demam turun saat ibu memberikan obat sanmol kepada
anak, namun setelah 4-5 jam panasnya kembali naik menjadi 38-39°C dan disertai dengan BAB
mencret 3x sehari pada tanggal 27 April 2021 dengan konsistensi cair pada hari selasa Ny I
membawa An R ke IGD RSPAL dr ramelan surabaya dengan kondisi anak lemas dan demam

B. Keadaan Umum
Saat dikaji An R terlihat lemas, mata cowong, perut kembung serta nafsu makan berkurang.
Suhu 36 setelah mendapatkan injeksi obat paracetamol

XI. TANDA-TANDA VITAL


Tensi :

Suhu/nadi : 38 °C / 110ox/menit

RR : 22x/menit SPO2 99%,

TB/BB : 120 cm / BB SMRS 15kg, BB MRS 13kg

XII. PEMERIKSAAN FISIK (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)


a. Pemeriksaan Kepala Dan Rambut
Kepala berbentuk oval, rambut bersih hitam lurus serta tidak terdapat lesi

b. Mata
Mata terlihat Cowong, Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik dan terlihat pembuluh
darah

c. Hidung
Bentuk hidung normal, Tidak ada pernafasan cuping hidurng, tidak terdapat sekret dan tidak
terdapat polip, tidak terdapat perdarahan hidung atau epitaksis

d. Telinga
Telinga tampak bersih, tidak terdapat serumen, tidak terdapat perdarahan pada telinga
e. Mulut Dan Tenggorokan
Mukosa bibir kering, mukosa faring merah muda,, dan tidak terdapat perdarahan gusi, tidak
terdapat perbesaran tyroid

f. Tengkuk Dan Leher


Pada pemeriksaan tengkuk dan leher tidak didapatkan lekukan lemak pada leher, tidak terdapat
luka, dan bersih

g. Pemeriksaan Thorax/Dada
I : Pergerakan dada simetris kiri dan kanan, tidak ada menggunakan oto bantu
pernafasan
P : Pergerakan dinding dada teratur, tidak ada oedem
P : Sonor
A : Irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan
Jantung :
I : Ictus cordis tidak terlihat
P : Ictus cordis tidak teraba, dan tidak ada nyeri tekan
P : Redup
A : Suara jantung terdengar S1 S2 tunggal

h. Punggung
Tidak ada lesi dan tidak ada kelainan punggung pada pasien

i. Pemeriksaan Abdomen
I : Bentuk simetris, distensi abdomen
P : Tidak ada pembesaran hati, turgor kulit >2 detik.
P : Timpani akibat kembung
A : Bising usus 35 x /menit

j. Pemeriksaan Kelamin Dan Daerah Sekitarnya (Genetalia Dan Anus)


Genitalia bersih, tidak ada penyakit kelamin serta tidak ada nyeri saat BAK

k. Pemeriksaan Muskuloskeletal
• Ekstremitas Atas : Pergerakan baik, tidak ada lesi 5 5
• Ekstremitas Bawah : Pergerakan baik, tidak ada lesi, tidak oedema
• Kekuatan otot : Kekuatan otot baik 5 5
l. Pemeriksaan Neurologi

m. Pemeriksaan Integumen
Kulit klien tampak putih bersih dan halus, trugor kulit > 2 detik , kelembaban baik

XIII. TINGKAT PERKEMBANGAN


A. Adaptasi sosial
Pengasuh ( orang tua ) mengatakan bahwa anak sudah mampu bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Anak juga sudah mengenal dan mengetahui
kedua orang tuanya.

B. Bahasa
Pengasuh ( orang tua ) mengatakan bahwa anak dapat berbicara dengan lancer dan suda
bisa mengerti ketika diajak berbicara

C. Motorik halus
Pengauh ( orang tua ) mengatakan bahwa anak sudah mampu bermain dan memainkan
benda yang ada disekitarnya dengan sangat baik.

D. Motorik kasar
Pengasuh ( orang tua ) mengatakan bahwa anak ini merupakan anak yang cukup aktif
dan lincah dalam mengikuti kegiatan permainan yang diadakan bahkan sangat
berantusias ketika menumukan hal baru yang dapat dilakukan

Kesimpulan Dari Pemeriksaan Perkembangan

SEKTO RESPON ANAK KESIMPULAN


R
Personal  Anak dapat gosok gigi tanpa bantuan Anak dalam batas
Sosial  Anak dapat bermain ular tangga/kartu normal dan tidak
 Anak dapat berpakian tanpa bantuan mengalami
 Anak dapat memakai T-shirt keterlambatan
 Anak dapat menyebutkan nama teman dalam
 Anak dapat mencuci dan mengeringkan perkembangan
tangan personal sosial

Motorik  Anak dapat mengoyangkan ibu jari Anak dalam batas


Halus  Anak dapat membuat menara dari kubus normal dan  tidak
 Anak dapat meniru garis vertikal mengalami
keterlambatan
dalam
perkembangan
motorik halus
Bahasa  Anak dapat menegtahui 3 kata sifat (marah, Anak dalam batas
jahat, takut) normal dan tidak
 Anak dapat mengartikan 5 kata mengalami
 Anak dapat menyrbutkan 4 warna (merah, keterlambatan
biru, kuning, hijau) dalam
 Anak dapat mengetahui 4 kegiatan (tidur, perkembangan
memasak, berenang, bermain bola) bahasanya
 Anak dapat mengetahui kegunaan 3 benda
(kursi, piring, sendok)
 Anak dapat menghitung kubus
 Anak dapat menyebutkan 4 gambar (gambar
hewan gajah, jerapah, kucing, kelinci)
 Anak dapat mengerti ketika diajak berbicara
seperti dilarang berlari saat jalan
Motorik  Anak dapat berdiri 1 kaki 3 detik Anak dalam batas
Kasar  Anak dapat berdiri 1 kaki 1 detik normal dan tidak
 Anak dapat lompat jauh mengalami
 Anak dapat melempar bola ke atas keterlambatan
dalam
perkembangan
motorik kasar

XIV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


A. Laboratorium ( 25 -4 -2021)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
WBC 6.65 10^3/ ul (4,00 – 10,00 10^3/ul)
RBC 4,67 10^3/ ul 3,5 – 5,5 10^3/ul
PLT 187 10^3/ul (150 – 400 10^3/ul)
Hgb 11 g/dL 12.1 – 15.1 g/dl
HCT 31,70 % 37 – 54 %
RDW_SD 32.1% 35 – 56
PDW 15 15 – 17
PCT 0.17 1,08 – 2,82 %

B. Rontgen
Tidak ada terapi rontgen

C. Terapy
Terapi Dosis Cara pemberian Indikasi
Infus D5 ½ NS 1000cc/24 jam IV Untuk memenuhi kebutuhan
cairan dan kadar gula dalam
tubuh

Injeksi Antrain 3x150 mg IV Obat untuk penurun panas

Injeksi Ranitidine 3x15mg IV Obat untuk menangani


produksi asam lambung
berlebih

Injeksi Ondan 3 x 1,5mg IV Obat untuk mencegah mual

LactoB 1 x 20mg Oral Obat untuk mengatasi


intolereansi laktosa dan
sembelit serta obat diare bagi
anak anak

Surabaya, 15 April 2021

(Kadek Jaya Bambang Ariadi S.Kep)

ANALISA DATA

NAMA KLIEN : An R Ruangan / kamar : .Ruang V


UMUR : 3 tahun / 7 - 5- 2017 No. Register : 6661xxx
No Data Etiologi Masalah
.

1. DS: Malabsorbsi Diare

Ny I mengatakan bahwa anaknya


mulai hari selasa mengalami mencret
sebanyak 3 x sehari dengan
konsistensi cair dan tidak ada ampas
DO:
 Diare sebanyak 3 x sehari
dengan konsistensi cair dan
tidak ada ampas\
 Bising usus 35 x/menit
 Mata cowong
 Mukosa bibir kering

2. DS: Risiko Hipovolemia

Ny I mengatakan bahwa anaknya


ssejak sakit terlihat lemah dan sering
tidur
 Nadi : 120x/menit
 Trugor kulit > 2 detik
 HCT 31,7%
 Suhu tubuh 38°c
 Mata cowong
Balance Cairan
Input Cairan Minum = 100cc
Input Cairan = 1000 cc
AM = 185CC (8 x 13,5 kg)
1285cc
Output cairan muntah = 0
Urine = 550cc

IWL = 364,5 + 200 (2) = 764,5 + 550


=
1285 – 1314,5 = -29,5

3. DS: Peningkatan laju Hipertermi


metabolisme
Ny I mengatakan bahwa anaknya
demam sejak 5 hari yang lalu
DO:
 Suhu : 38°C
 Nadi 112x/menit
 Mukosa bibir kering
 Kulit terasa hangat

4. DS: Kurangnya asupan Defisit Nutrisi


makanan
Ny I mengatakan bahwa anaknya
sejak sakit nafsu makannya turun
DO:
 BB SMRS : 15kg, BBMRS :
13kg
 Membran mukosa kering
 Diare 3 x sehari konsistensi cair
tidak ada ampas
 Adanya distensi abdomen

PRIORITAS MASALAH

NAMA KLIEN : By Ny I Ruangan / kamar : Ruang V

UMUR : 3 tahun / 7 - 5- 2017 No. Register :.6661XXX

N TANGGAL
Diagnosa keperawatan Nama perawat
o ditemukan Teratasi

1 Diare berhubungan dengan 28 – 4 - 2021 Belum teratasi KJ


malabsorbsi

2. Hipertermia berhubungan 28 – 4 – 2021 Belum teratasi KJ


dengan Peningkatan laju
metabolisme
3. Defisit Nutrisi berhubungan 28 – 4 – 2021 Belum teratasi KJ
dengan kurangnya asupan
makanan
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : By Ny I . No Rekam Medis :.6661XXX Hari Rawat Ke :.2 Hari

N DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL


O (SDKI) HASIL (SLKI) (SIKI)

1. Diare Setelah dilakukan tindakan Manajemen Diare


berhubungan keperawatan 3 x 24 jam maka Observasi
dengan diharapkan eliminasi fekal 1. Identifikasi penyebab diare misal 1. Untuk membanu menentukan
malabsorbsi membaik dengan kriteria iritasi gastrointestinal, proses intervensi yang tepat bagi pasien
hasil : infeksi, malabsorbsi, pemberian 2. Untuk mengetahui intoleransi
1. Konsistensi feses botol susu makanan terhadap pasien
membaik (Kuning, 2. Identifikasi riwayat pemberian 3. Untuk mengetahui keberhasilan
Lembek dan berbau makanan intervensi keperawatan yang telah di
khas) 3. Monitor warna, volume, frequensi lakukan
2. Frequensi defekasi dan konsistensi tinja 4. Untuk melihat tingkat keparahan dari
membaik (Tidak lebih 4. Monitor tanda dan gejala diare dan menentukan tindakan
dan tidak kurang dari hipovolemia misal takikardia, nadi keperawata selanjutnya
3x perhari) teraba lemah, trugor kullit turun, 5. Untuk mencegah terjadinya iritasi
mukosa mulut kering, CRT pada daerah yang diakibatkan karena
melambat, BB menurun seringnya pengeluaran feses
5. Monitor iritasi dan ulserasi kulit di 6. Untuk menghitung output
daerah perineal
6. Monitor jumlah pengeluaran diare
Terapeutik
1. Berikan asupan cairan oral misal 1. untuk mempertahankan elektrolit
oralit, larutan garam dan gula dalam tubuh
2. Pasang jalur Intra Vena 2. untuk memudahkan pemberian obat
3. Ambil sampel darah untuk melalui IV
pemeriksaan darah lengkap dan 3. Untuk mengetahui penyebab pasti
elektrolit dari diare
Edukasi
1. Anjurkan makan sedikit tapi sering 1. untuk menggantikan setiap cairan
secara bertahap yang keluar dalam tubuh agar tidak
2. Anjurkan menghindari makanan terjadi kekurangan volume cairan
pembentuk gas, pedas dan 2. agar tidak memperparah keadaan
mengandung laktosa pasien
kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat 1. Untuk membantu mempercepat
antimotilitas proses penyembuhan dan membantu
2. Kolaborasi pemberian obat anti tindakan keperawatan
spasmodik
3. Kolaborasi pemberian obat
pengeras feses

N DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL


O (SDKI) HASIL (SLKI) (SIKI)

2 Hipertermia Setelah dilakukan intervensi Manajemen hipertermi Manajemen hipertermi


berhubungan keperawatan selama 1x24 jam Definisi :
dengan proses maka termoregulasi membaik Mengidentifikasi dan mengelola Tindakan
penyakit dengan kriteria hasil: peningkatan suhu tubuh akibat disfungsi Observasi:
1. Suhu tubuh termoregulasi. 1. mengetahui proses penyakit
membaik/dalam batas Tindakan 2. Mengetahui perkembangan kondisi
normal (36– 370C) Observasi: 3. Mengetahui jumlah cairan yang
2. Pasien tidak lagi 1. Identifikasi penyebab hipertermi hilang
menggigil 2. Monitor suhu tubuh
3. Monitor haluaran urin Terapeutik :
1. Kehilangan panas dapat terjadi
Terapeutik : waktu kulit dipajankan pada
1. Sediakan lingkungan yang dingin lingkungan yang dingin.
2. Longgarkan atau Gunakan pakasian 2. Proses hilangnya panas akan
dengan kain tipis terhalangi oleh pakaian tebal dan
3. Berikan cairan oral tidak menyerap keringat
4. Lakukan pendinginan eksternal 3. Sebagai upaya rehidrasi mengganti
(kompres air biasa) cairan yang keluar
4. Proses konduksi/ perpindahan
Edukasi : panas dengan suatu bahan perantara
1. Anjurkan tirah baring
Edukasi :
Kolaborasi : 1. Meningkatkan kenyamanan dan
1. Kolaborasi pemberian cairan dan istirahat
elektrolit intravena, jika perlu
1. Kolaborasi :
2. 1. Mempertahankan keseimbangan
cairan dan elektroilt

3 Defisit Nutrisi Setelah diberikan asuhan Management nutrisi Management nutrisi


berhubungan keperawatan selama 3x24 jam Definisi : mengidentifikasi dan mengelola Observasi :
dengan diharapkan keadekuatan asupan nutrisi yang seimbang. 1. Mengetahui nutrisi pada pasien
ketidakmampu asupan nutrisi dapat membaik Tindakan 2. Mengetahui apakah pasien ada
an mencerna . Observasi: alergi atau tidak
makanan. Dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi status nutrisi 3. Agar menarik pasien supaya mau
1. Porsi makan yang 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makan
dihasbiskan meningkat makanan 4. Agar mengetahui ada penurunan
2. Frekuensi makan 3. Identifikasi makanan yang disukai bb atau tidak
membaik 4. Monitor berat badan Terapeutik :
3. Nafsu makan membaik Terapeutik : 1. Agar mulut tetap bersih
4. Membrane mukosa 1. Lakukan oral hygne jika perlu 2. Agar pasien tetap terjaga
membaik (lembab) sebelum makan keseimbangan gizinya
2. Berikan makanan tinggi protein dan 3. Agar pasien nafsu makan
tinggi kalori Edukasi :
3. Berikan suplemen makanan jika 1. Agar tidak tersedak saat makan
perlu 2. Agar pasien tidak makan
Edukasi : sembarangan
1. Anjurkan posisi duduk jika mampu Kolaborasi :
2. Ajarkan diet yang diprogramkan 1. Agar pasien tidak muntah saat
akan makan
Kolaborasi : 2. Agar ahli gizi dapat menentukan
1. Kolaborasi pemberian antiemetic gizi aau diit untuk pasien
sebelum makan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN

No Jam Tindakan TTD Tgl Jam Catatan Perkembangan TTD


Dx Perawa Evaluasi Perawat
t
28-04-2021 28-04-
1,2, Melakukan pengkajian TTV serta
KJ 2021 S:
KJ
3 06.00 menanyakan keluhan terhadap pasien Ibu An R mengatakan anaknya
DS : ibu pasien mengatakan anaknya 13.59 masih demam
sudah demam sejak 5 hari yang lalu, diare WIB
3 x sehari cair dan tidak ada ampas, dan 2 O:
porsi makan menurun  Suhu 36.9°c
DO  Akral hangat
 Suhu 38°C A:
 Nadi 110x/menit Masalah belum teratasi
 Akral hangat
 Mata cowong P:
 Distensi abdomen (+) Intervensi dilanjutkan
 Trugor kulit >2detik  Menganjurkan untuk pasien
 Anak terlihat lemas menggunakan baju yang
 Mukosa bibir kering tipis
 Menganjurkan pasien untuk
07.00 Mengambil darah vena untuk di cek melakukan kompres air
1,2, Darah lengkap IgG dan igM Dengue biasa
3  Memantau TTV terutama
Mengkaji riwayat pemberian makanan suhu
07.10
guna mengetahui penyebab dari diare

Mengkaji adanya lesi dan kemerahan pada


07.15 daerah anus
DO :
 Tidak ada lesi dan kemerahan 1 S:
pada daerah anus, namun an R Ibu pasien mengatakan An.R saat
mengatakan daerah anusnya terasa ini masih mencret konsistensi cair
panas tidak ada ampas
O:
Memberikan Injeksi Antrain 15mg IV  Nadi 98x/menit
 Mata cowong
07.45
Memberikan injeksi paracetamol 150mg  Distensi abdomen (+)
IV  Kondisi pasien terlihat
lemah
Memberikan injeksi ranitidine 15mg IV  BAK 60cc 2x mencret
1,2, Memberikan Lacto B 20mg dan konsistensi cair tanpa
3 dicampurkan dengan makanan ampas
A:
Masalah belum teratasi
Melihat reaksi setelah pemberian injeksi
3 obat  tidak terdapat reaksi kemerahan, P
bengkak, ruam kulit dan reaksi alergi Intervensi dilanjutkan
 Menganjurkan pasien untuk
3 07.50 Melakukan tes GDA  didapatkan hasil menghindari makanan yang
GDA 130m/dL pedas dan asam
 Melakukan edukasi tentang
Menganjurkan ibu pasien untuk cara cuci tangan
memberikan makanan sedikit namun  Pantau TTV terutama suhu
08.30 sering dan tanda tanda
hipovolemia
Menganjurkan menghindari makanan
08.40 yang pedas dan asam S:
1,2, Ibu pasien mengatakan An.R saat
3 Memonitor input dan output  Input 3 ini masih belum mau makan dan
375cc dan output BAK pasien 5x dalam minum
08.45 sehari didapatkan 200cc. BAB pagi hari O:
sudah 2x dengan konsistensi cair dan  Distensi abdomen (+)
tidak ada ampas  Kondisi pasien terlihat
lemah
09.00 Menganjurkan untuk melakukan kompres  Porsi makan habis 4 sendok
air biasa pada daerah axila dan dahi makan

Melakukan pengkajian TTV terhadap A:


pasien Masalah belum teratasi
DS : Ibu pasien mengatakan sejak P:
1,2, 09.05 diberikan obat anaknya tidur Intervensi dilanjutkan
3 DO :
 Menganjurkan pasien untuk
 Suhu 36.9°c tetap makan sedikit namun
 Nadi 98x/menit sering
 RR 21x/menit  Pantau pola dan frequensi
 Akral hangat makan
3  Mata cowong  Menganjurkan untuk
 Distensi abdomen (+) menghidangkan makanan
3 kesukaan anak
12.30 Melakukan pengkajian tentang frequensi
makan pada pasien
DO :
3
 Pasien hanya menghabiskan 4
sendok makan
 Tidak ada mual
 Tidak ada muntah
 Perut masih kembung
2
 Membran mukosa pucat

13.00 Memberikan Injeksi Ranitidine 15mg IV


1,2, Memberikan Injeksi Paracetamol 150mg
3 IV
Memberikan Injeksi antrain 150mg IV

13.10 Memberikan Lacto B 20mg dan


dicampurkan dengan makanan

Anjurkan pasien untuk banyak minum


dan menggunakan pakaian tipis guna
mengeluarkan hawa panas dalam tubuh
14.00 Timbang terima dengan perawat jaga sore
3
15.00 Melakukan pengkajian Keadaan umum
dan observasi TTV
DS :
Ibu Pasien mengatakan sejak diberikan
obat tadi pagi anaknya sudah tidak panas,
belum diare mulai dari sejak masuk
ruangan, masih belum nafsu makan.
DO :
 S : 36.6°C
 N : 89x/menit
1,2,  RR 20x/menit
3  BAB 3x tadi pagi dengan
konsistensi cair dan tidak ada
ampas, untuk siang hari ini belum
BAB
 Akral hangat
1  Mukosa bibir kering
 Nafsu makan menurun
 Porsi makan habis 3 sendok

16.00 Memberikan injeksi antrain 150mg IV


Memberikan injeksi pamol 150mg IV
Memberikan injeksi Ranitidine 15mg IV

Memantau reaksi obat  tidak ada reaksi


1,2,
seperti gatal, kemerahan, bengkak dan
3
panas
16.01
Memberikan edukasi kepada keluarga
tentang diit pasien untuk memberikan
asupan makanan rendah serat, tinggi
18.00
kalori dan protein seperti bubur kacang
ijo, bubur beras merah, buah pisang dan
untuk sayuran hanya diminum kuahnya
guna membantu BAB pasien kembali
normal.

Melakukan pengkajian tentang keadaan


umum dan TTV pasien
20.00 DS :
Ibu Pasien mengatakan sejak diberikan
obat tadi siang anaknya tidur terus, belum
BAB, hanya BAK, porsi makan masih
sedikit
DO :
 S : 36°C
 N : 90x/menit
 RR 20x/menit
 Sejak siang belum BAB
 Akral HKM
 Mukosa bibir kering
 Nafsu makan menurun
 KU baik
1,2,
 Infus terpasang KAEN3B 1150/24
3
jam di tangan kanan dan tidak ada
tanda tanda plebitis
 BAK 200cc
 Perut pasien masih kembung
1,3
Memberikan Injeksi Antrain 150mg
Memberikan injeksi pamol 150mg IV
Memberikan injeksi ranitidine 10mg IV
21.00
Mengbservasi adanya reaksi alergi obat
seperti kulit gatal dan kemerahan, adanya
ruam
21.10
1,2, Melakukan timbang terima dengan jaga
3 malam

21.15 Melakukan pengecekan infus terhadap 21.00


pasien  infus terpasang KAEN3B WIB
1150cc/24 jam di tangan kanan, tidak ada
24.00 tanda plebitis seperti bengkak

29-4-2021

Melakukan operan dengan perawat jaga S


pagi
1 Ibu An R mengatakan anaknya
Melakukan pengkajian dan observasi TTV dari tadi pagi belum BAB namun
07.30
DS : hanya BAK 3x
Ibu Pasien mengatakan sejak diberikan O
08.00 obat anaknya tidur terus, belum BAB,
hanya BAK, porsi makan masih sedikit
DO :  N : 90x/menit
 S : 36°C  Sejak pagi belum BAB
 N : 89x/menit  BAK 200cc
 RR 21x/menit  Akral HKM
 Sejak kemaren belum BAB  Mukosa bibir kering
 Akral HKM
 Mukosa bibir kering
1,2, A
 Nafsu makan menurun namum
3
pasien sudah makan 2 buah pisang Masalah teratasi sebagian
 KU baik
 Mata sudah tidak cowong P
1,2,
3  Anjurkan keluarga untuk
Memberikan Injeksi Antrain 150mg IV menaati diit rendah serat
Memberikan injeksi pamol 150mg IV tinggi kalori tinggi protein
Memberikan Injeksi ranitidine 10mg IV
1,2,  Beri edukais tentang 6
Memberikan injeksi Ondansentron 1,5mg
3 langkaj cuci tangan yang
09.00 IV
baik dan benar
Memberikan obat oral Lacto B  dengan
cara dicampurkan ke dalam minuman
anak S
1,2
2 Ibu An R mengatakan anaknya
Memberikan edukasi tentang cucitangan 6
langkah pakasi sabun  respon keluarga sudah tidak demam dan sejak
dapat mengulangi gerakan cuci tangan diberikan obat tadi siang anaknya
Melakukan pengkajian dan observasi TTV tidur terus
09.20 DS : O
Ibu Pasien mengatakan anaknnya lebih
1,2,
banyak tidur dan sudah tidak panas serta  S : 36°C
3
BAB 2x dengan konsistensi sedikit cair
12.00 DO :  N : 90x/menit
1,2,  S : 36.5°C  RR 20x/menit
3  N : 87x/menit 08.00  Akral Hangak Kering
 RR 19x/menit WIB Merah
 BAB 2x dengan konsistensi
A
sedikit encer
 Akral HKM Masalah Teratasi
 Mukosa bibir lembap
 Porsi makan habis 5 sendok P
 KU baik Intervensi dihentikan
 Perut sudah tidak kembung
S
Menganjurkan keluarga unuk tetap
Ibu An R mengatakan anaknya
menganjurkan diit makanan rendah serat,
3 hanya makan sedikit dan masih
tinggi kalori dan tinggi protein
belum punya nafsu makan seperti
biasanya
Melakukan timbang terima dengan
12.15 perawat jaga sore O

Melakukan observasi TTV dan pengkajian  Porsi makan habis ¼ piring


DS :  Tidak ada mual
14.00
Ibu Pasien mengatakan anaknya sudah  Tidak ada muntah
1,2,
tidak lemas, dari siang sudah bermain  Perut pasien masih
3
15.00 game dan anak terlihat aktif kembung
DO : A
 S : 36.3°C
Masalah belum teratasi
 N : 91x/menit
 RR 19x/menit P
 BAB tadi pagi 2x Intervensi dilanjutkan
 Akral HKM
1,2,  Anjurkan keluarga untuk
 Mukosa bibir lembab
3 menaati diit rendah serat
 Porsi Makan habis 6 sendok
tinggi kalori tinggi protein
makan bubur tim dan 2 sendok
 Beri edukais tentang 6
apukat
langkaj cuci tangan yang
 KU baik
baik dan benar
 An R terlihat aktif
 Anjurkan beri makan
minum sedikit tapi sering
Memberikan injeksi antrain IV 150mg

Memberikan injeksi pamol IV 150mg
Memberikan injeksi ranitidine IV 10mg
Memberikan injeksi Ondansentron IV
16.00 14.00
1,5mg  tidak ada reaksi alergi obat tidak
WIB
ada kemerahan, gatal dan ruam pada kulit

Mengambil darah Vena Brachialis untuk


dilakukan cek lab Darah Lengkap

16.15 Melakukan observasi TTV dan pengkajian


DS :
Ibu Pasien mengatakan anaknya sudah
19.30
terlihat sehat dan mengatakan ingin segera
1,3
pulang
DO :
 S : 35.9°C
 N : 91x/menit
 RR 20x/menit
 BAB tadi pagi 2x
1,2,  Akral HKM
3  Mukosa bibir lembab
 Porsi Makan habis 6 sendok
makan bubur tim
 KU baik

Memberikan Injeksi IV Antrain 150mg


Memberikan Injeksi IV Pamol 150mg
Memberikan Injeksi IV Ranitidine 10mg
20.30 Memberikan Injeksi IV ondansentron
1,5mg  tidak ada reaksi alergi obat
seperti kulit merah, gatal dan ada ruam di
kulit

Melakukan timbang terima dengan


perawat dinas malam

21.00 Memonitor pasien memastikan spalek tida


goyang dan infus menetes serta tidak ada
1,2, tanda plebitis
3 24.00
30-4-2021 S
Melakukan timbang terima dengan Ibu pasien mengatakan anaknya
perawat jaga pagi sudah BAB 2x dari tadi pagi
Melakukan pengkajian dan dengan konsistensi lembek dan
07.30 mengobservasi TTV pasien : 1
warna kuning, tidak cair dan tidak
DS : ada darah
,2 08.00
Ibu Pasien mengatakan anaknya sudah
tida panas, makan nya sudah banyak dan O
belum BAB pagi ini  BAB tadi pagi 2x
1,2, DO :  Akral HKM
3  S : 36.2°C  Mukosa bibir lembab
 N : 78x/menit A
 RR 19x/menit Masalah teratasi sebagian
 Akral HKM
 Mukosa bibir lembab P
 Porsi Makan habis setngah piring Intervensi dilanjutkan
sendok, minum kurang lebih 1,5  Berikan edukasi tentang
liter dan pasien makan 2 uah penyebab, dan tanda gejala
pisang dari diare
 KU baik
 Monitor Input dan Output
21.00 pasien
Memberikan Injeksi antrain 150 mg IV
WIB
Memberikan injeksi ranitidine 150 mg IV
08.30 Memberikan injeksi ondansentron 1.5 mg
IV S
Memberikan lacto B oral  dicampur Ibu pasien mengatakan porsi
1,2, makan anaknya sudah banyak
dengan minuman An.R
3
Tidak ada reaksi alergi obat
3 O
Memasang infus kepada An R  Mukosa bibir Lembab
dikarenakan mengalami plebitis akibat  KU baik
10.00 An R yang sudah mulai aktif  Porsi Makan habis 6
sendok makan bubur tim
Melakukan pengkajian dan dan 2 sendok apukat serta 1
mengobservasi TTV pasien : buah pisang
1,2, 12.00
DS :
3 Ibu Pasien mengatakan anaknya makan A
sudah habis ¾ piring, BAB 1x Masalah teratasi sebagian
DO :
1,3,  S : 36.1°C P
 N : 81x/menit Intervensi dilanjutkan
 RR 20x/menit  Anjurkan keluarga untuk
 Akral HKM tetap menjaga asupan
 Mukosa bibir lembab nutrisi
 Mata tidak cowong  Monitor output dan input
1,2, pasien
 Tidak kembung
3
 Porsi Makan habis ¾ piring
 KU baik
 BAB 1x dengan konsistensi
sedikit lembek
Memberikan Injeksi IV Ondansentron
1,5mg
12.15 Memberikan Injeksi IV Ranitidine 10mg

Memberikan edukasi kepada keluarga


tentang penyebab dan tanda gejala dari
13.00 diare pada anak. Bahwa diare pada anak
biasanya disebabkan oleh bakteri yang
didapatkan dari lingkungan contoh ketika
anak habis main di luar dan masuk
kedalam rumah tanpa cuci tangan namun
langsung memasukan makanan kedalam
mulut atau mungkin juga disebabkan
membeli jajanan diluar yang kurang
1,2, higienis ehingga menyebabkan diare.
3 Tanda gejala diare yaitu BAB encer tidak
ada ampas lebih dari 4x sehari, anak
demam. Jika terus berlangsung 1 hingga 2
hari segera bawa anak anda ke dokter
atau fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat.

2,3 Timbang terima dengan perawat yang


berdinas sore
14.00
Melakukan observasi TTV dan melakukan
15.00 pengkajian
1,2, DS :
3 Ibu Pasien mengatakan anaknya dirinya
merasa anaknya sudah tidak ada keluhan
DO :
 S : 36.4°C
 N : 85x/menit
 RR 18x/menit
 Akral HKM
 Mukosa bibir lembab
 Mata tidak cowong
 Tidak kembung
 Porsi Makan habis 1 piring,
makan 1 buah pisang dan minum
kurang lebih 150 cc
 KU baik
1,2,
3

1,2,
3

1,2,
3

Anda mungkin juga menyukai