Format LK Fraktur Lumbal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. H DENGAN NYERI, HAMBATAN


MOBILITAS FISIK DAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DENGAN DIAGNOSA
MEDIS FRAKTUR LUMBAL DI RUANG BEDAH F (FLAMBOYAN) RSUD Dr.
SOETOMO SURABAYA
TANGGAL 16 JANUARI 2018

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. H

Umur : 51 Tahun

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Menikah

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Pegawai Swasta

Suku Bangsa : Indonesia

Alamat : Kediri

Tanggal Masuk : 07 Januari 2018

Tanggal Pengkajian : 16 Januari 2018

No. Register : 1284****

Diagnosa Medis : Fraktur Lumbal Grade A (VL I)

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. D

Umur : 24 Tahun

Hub. dengan Pasien : Anak

Pekerjaan : -

Alamat : Kediri
19

2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama
Riwayat penyakit dahulu : Klien merupakan rujukan dari RS Toeloengredjo Kota Kediri
dengan riwayat tertimpa besi seberat 2 ton dari ketinggian 2,5 meter saat klien sedang
mendongkrak mobil dengan posisi wajah klien mencium lutut
Saat MRS : Klien merasa kesemutan dan kebas mulai dari pingggang sampai ujung
kaki, nyeri dari arah pinggang sampai ujung jari kaki. Kedua kakinya tidak dapat
digerakkan sama sekali
Saat ini : Klien masih mengalami nyeri pada area pinggang ke bawah, klien tidak bisa
menggerakkan kaki dan mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas hariannya
2) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya : Klien dirujuk ke rumah sakit oleh
keluarganya
b. Status Kesehatan Masa Lalu
1) Penyakit yang pernah dialami : Klien memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun yang
lalu dan hanya minum obat bila tensinya meningkat
Pernah dirawat : Klien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya
Alergi : Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi
2) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll) : Klien mengatakan sering merokok dan minum
kopi
3) Riwayat penyakit keluarga : Klien mengatakan tidak ada penyakit keturunan dalam
keluarganya
4) Diagnosa Medis dan Terapi : Fraktur lumbal grade A (VL I)
Terapi :
- IVFD cairan Ringer Laktat
- Tramadol 100 gr/8 jam drip NaCl 100 ml
- Amlodipine 5 mg/24 jam
- Lisinopril 10 mg/24 jam
- Diet TKTP
3. Pola Kebutuhan Dasar (Data bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
a. Pola Bernapas
Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pernapasannya
normal dan tidak mengalami gangguan
20

Saat sakit : Klien mengatakan selama sakit tidak ada gangguan pada pola
pernapasan
b. Pola makan-minum
Sebelum sakit : Klien mengatakan makan sehari 3 kali dengan lauk pauk dan porsi
standar orang dewasa
Saat sakit : Klien mengatakan menghabiskan makanan yang disediakan oleh
rumah sakit sebanyak 3 kali sehari dan pola minum ±2000 CC/hari
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAB 1 kali sehari dan BAK ±5 kali per hari
Saat sakit : Klien mengatakan selama sakit BAB 2 hari sekali dan BAK ±6 kali
per hari. Jika klien ingin BAB dan BAK dibantu oleh keluarga dalam
menyiapkan pispot. Untuk BAK klien menggunakan Clean
Intermittent Catheterization (CIC) yang dipasangkan oleh anaknya
d. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit dapat beraktivitas seperti biasa dan
bekerja
Saat sakit : Klien mengatakan tidak dapat beraktivitas seperti biasa. Klien hanya
terbaring ditempat tidur karena kakinya tidak dapat digerakkan
sehingga perlu bantuan untuk memindahkannya
e. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : Klien mengatakan biasa tidur ± 7 jam per hari dan dapat tidur
nyenyak
Saat sakit : Klien mengatakan selama di rumah sakit tidur tidak teratur
terkadang 3 jam di malam hari dan tidur siang 1 jam, tidur hanya jika
mengantuk dan mudah terbangun
f. Pola Berpakaian
Sebelum sakit : Klien mengatakan dapat mengganti pakaian setiap hari setelah
mandi secara mandiri
Saat sakit : Klien mengatakan selama sakit untuk mengganti pakaian harus
dibantu oleh keluarga
g. Pola rasa nyaman
Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit selalu menikmati pekerjaannya.
Saat sakit : Klien mengatakan merasa nyeri di pinggang menjalar ke kaki yang
membuatnya merasa tidak nyaman dalam beraktivitas
21

h. Pola Aman
Sebelum sakit : Klien mengatakan setiap hari tinggal di rumah bersama keluarganya
Saat sakit : Klien mengatakan selama sakit selalu didampingi keluarga yang
membuatnya merasa aman dan tenang
i. Pola Kebersihan Diri
Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit selalu mandi setiap hari selama ±2
kali secara mandiri dan dapat mengganti pakaian sendiri
Saat sakit : Klien mengatakan tidak bisa menjaga kebersihannya sendiri secara
mandiri sehingga harus di bantu oleh keluarga
j. Pola Komunikasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik selama di
rumah.
Saat sakit : Klien mengatakan selalu mengkomunikasikan pada keluarga jika
akan meminta bantuan.
k. Pola Beribadah
Sebelum sakit : Klien mengatakan selalu beribadah setiap hari
Saat sakit : Klien mengatakan dia banyak berdoa kepada Tuhan agar diberi
kesembuhan atas penyakitnya.
l. Pola Produktifitas
Sebelum sakit : Klien mengatakan selama sebelum sakit dia bekerja
Saat sakit : Klien mengatakan tidak dapat melakukan apa-apa karena kakinya
tidak dapat digerakkan.
m. Pola Rekreasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan setiap hari libur digunakan untuk beristirahat.
Saat sakit : Klien mengatakan selama sakit tidak bisa berjalan kemana-mana
hanya terbaring di atas tempat tidur.
n. Pola Kebutuhan Belajar
Sebelum sakit : Klien mengatakan ia terbiasa membaca koran dan menonton TV
Saat sakit : Klien mengatakan selama dirawat ia tidak pernah menonton TV
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Tingkat kesadaran : compos mentis
c. GCS : Eye: 4 Verbal: 5 Motoric: 6
d. Tanda-tanda Vital :
22

Nadi =85 x/m ; Suhu =37,6° C ; TD =160/100 mmHg ; R=22x/m


e. Keadaan fisik
1) Kepala dan leher
Rambut bersih, tidak ada lesi, rambut berwarna hitam, tidak ada distensi vena
jugularis dan tidak ada nyeri kepala
2) Dada
 Paru
Pernapasan vesikuler, tidak ada suara tambahan wheezing/ronchi, simetris,
perkusi sonor
 Jantung
S1 S2 tunggal, tidak ada suara jantung tambahan murmur/Gallop
3) Payudara dan ketiak
Tidak ada pembengkaan pada kelenjar limfe pada kedua ketiak
4) Abdomen
Tidak terdapat ascites, ada nyeri tekan, bising usung (+) 12x/menit
5) Genetalia
Klien menggunakan Clean Intermittent Catheterization (CIC)
6) Integumen
CRT <2 detik, akral hangat, edema (-)
7) Ekstremitas
5 5 5 5 5 5 5 5
0 0 0 0 0 0 0 0
 Atas
Tangan klien terpasang infus (IVFD) sebelah kiri, cairan Ringer Laktat dan
kekuatan otot (5,5)
 Bawah
Ekstremitas bawah nyeri, tidak bisa digerakkan
8) Neurologis
 Status mental dan emosi
Kesadaran compos mentis, koping efektif : klien merasa pasrah terhadap
penyakitnya
23

 Pengkajian saraf kranial


Nervus Hasil
I (olfactory) Penciuman baik
II (opticus) Penglihatan baik
III (trochlearis) Gerakan bola mata ke atas – bawah baik
IV (oculomotors) Mengangkat kelopak mata baik
V (trigeminus) Mengunyah, sensasi wajah, lidah, gigi baik
VI (abducens) Deviasa mata ke lateral baik
VII (facial) Ekspresi wajah baik
VIII (vestibulo cochlearis) Pendengaran dan keseimbangan tubuh baik
IX (glossopharyngeal) Sensasi rasa baik
X (vagus) Refleks muntah dan menelan baik
XI (asesoris) Menggerakkan bahu baik
XII (hyoglossus) Gerakan lidah baik
 Pemeriksaan refleks
Refleks bisep dan trisep baik
9) Pemeriksaan Penunjang
 Data laboratorium yang berhubungan (07 Januari 2018)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Natrium 139 mmol/l 136-144
Kalium 3,0 mmol/l 3,8-5,0
Klorida 103 mmol/l 97-103
HBsAG Rapid Test Nonreactive Negative
 Pemeriksaan radiologi
a. Hasil CT-scan terdapat fraktur lumbal grade A (VL I)
b. MRI whole spine tanpa kontras (17 Januari 2018), hasil didapatkan fraktur
kompres VL I dengan cord contusion dengan haemomyelia dilevel TH 12 –
VL I, kesan flexion injury dan disc protrusion ke paracentral kanan dengan
slight cervical cord dan nerve root C6 dilevel VC 5-6
 Hasil konsultasi
Fisioterapi : miring kiri - kanan
 Pemeriksaan penunjang diagnostik lain : tidak ada
24

5. ANALISA DATA
INTERPRETASI
No DATA MASALAH
(Sesuai dengan patofisiologi)
1. Data Subyektif : Trauma karen ditimpa oleh besi Nyeri Akut berhubungan
Klien mengeluh nyeri, klien mengatakan tertimpa besi dengan agens penyebab
seberat 2 ton Fraktur lumbal cedera fisik (00132)
Data Objektif :
- Klien tampak gelisah Kerusakan jaringan lumbal
- Nyeri ; P : nyeri pada saat digerakkan
Q : Menjalar dari pinggang ke ekstremitas Respon pelepesan mediator kimia
bawah
R : Vertebra Lumbal I Grade A Respon nyeri akut
S : 5 dengan Wong Baker Scale’s
T : Hilang timbul
- Tekanan Darah : 160 / 100 mmHg
Suhu : 36,7 C
Nadi : 85 x/menit
RR : 22 x/menit

2. Data subyektif : Fraktur Lumbal Hambatan mobilitas fisik


Klien mengatakan tidak bisa kemana-mana, tidak berhubungan dengan
nyaman hanya terbaring ditempat tidur dan merasa nyeri Kerusakan jaringan pada vertebra lumbal gangguan musculoskeletal
Data Objektif : (00085)
- Tekanan Darah : 160 / 100 mmHg Tidak berfungsi ekstremitas bawah
Suhu : 36,7 C
Nadi : 85 x/menit Hambatan mobilitas fisik
RR : 22 x/menit
- Instensitas nyeri 5
- Ekstremitas bawah tidak dapat digerakkan
25

INTERPRETASI
No DATA MASALAH
(Sesuai dengan patofisiologi)
3. Data Subyektif : Fraktur Lumbal Defisit perawatan diri
Klien mengatakan tidak dapat melakukan ADLs secara berhubungan dengan
mandiri dan butuh batuan keluarga Kerusakan jaringan pada vertebra lumbal gangguan musculoskeletal
Data Obyektif : (00108,00109,00102,000110,)
- Klien mengalami fraktur lumbal Tidak berfngsi ekstremitas bawah
- Klien tidak bisa memakai pakain sendiri (bagian
bawah) Hambatan mobilitas fisik
- Klien tidak mampu menyiapkan makanannya
sendiri Kemampuan ADLs berkurang
- Klien tidak mampu toileting sendiri dan butuh
bantuan keluarga Defisit perawatan diri
26

6. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN /MASALAH KOLABORATIF BERDASARKAN PRIORITAS

No TANGGAL / JAM DITEMUKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. 16 Januari 2018 Nyeri akut berhubungan dengan agens penyebab cedera fisik (00132)

2. 16 Januari 2018 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan musculoskeletal (00085)

3. 16 Januari 2018 Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan musculoskeletal


(00108,00109,00102,000110,)
27

7. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Rencana Perawatan
Hari/
No No Dx Ttd
Tgl Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. 16 Januari 2018 1 Setelah diberikan asuhan NIC :
keperawatan nyeri yang Management of pain
dirasakan berkurang. - Kaji secara komprehenship
NOC : terhadap nyeri ; Lokasi,
Pain’s control karakteristik, durasi, frekuensi,
- Klien melaporkan nyeri kualitas, intensitas dan faktor
berkurang presipitasi.
- Klien dapat mengenal - Observasi reaksi ketidaknyamanan
lamanya nyeri secara non-verbal
- Klien dapat - Gunakan strategi komunikasi
menggambarkan faktor teraupetik
penyebab nyeri - Tentukan pengaruh pengalaman
- Klien dapat nyeri terhadap kualitas hidup
menggunakan teknik (napsu makan, tidur, aktivitas,
non-farmakologis mood hubungan sosial)
seperti relaksasi, - Berikan informasi tentang nyeri
Level of pain’s - Kontrol lingkungan yang dapat
- Klien melaporkan nyeri mempengaruhi ketidaknyamanan
berkurang - Hilangkan faktor presipitasi yang
- Klien tidak tampak dapat meningkatkan pengalaman
mengeluh nyeri klien
- Ekspresi tidak - Ajarkan cara penggunaan terapi
menunjukkan nyeri non-farmakologis (guide imagery)
- Klien tidak gelisah - Kolaborasi pemberian analgesic
28

Rencana Perawatan
Hari/
No No Dx Ttd
Tgl Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
2. 16 Januari 2018 2 Setelah dilakukan asuhan NIC :
keperawatan klien dapat Exercise therapy: ambulation
melakukan aktivitas secara - Monitoring tanda – tanda vital
optimal sesuai dengan - Kaji kemampuan klien dalam
kemampuannya. mobilisasi
NOC: - Latih klien dalam pemenuhan
- Join movement active kebutuhan ADLs secara mandiri
- Mobility level sesuai dengan kemampuannya
- Selfcare: ADLs - Dampingi dan bantu klien saat
Kriteria Hasil mobilisasi dan bantu penuhi
- Klien meningkat dalam kebutuhan ADLs Klien
aktivitas fisik - Beri bantuan/ edukasi keluarga
- Mengerti tujuan klien dalam merubah posisi
meningkatkan
mobilitas
- Keluarga dapat
membantu mobilisasi
klien
29

Rencana Perawatan
Hari/
No No Dx Ttd
Tgl Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
3. 16 Januari 2018 3 Setelah dilakukan asuhan NIC
keperawatan klien dapat Selfcare assistance; ADLs
menjaga kebersihan diri sesuai - Monitoring kemampuan klien
dengan kemampuannya. untuk perawatan diri
NOC : - Monitoring klien untuk
Selfcare; Activity of daily penggunaan alat bantu kebersihan
living (ADLs) diri, berpakaian, berhias, toileting
Kriteria hasil : dan makan
- Klien terbebas dari bau - Bantu klien dalam selfcare
badan - Dorong klien untuk dapat
- Klien mengatakan melakukan aktivitas sehari-hari
kenyamanan terhadap sesuai dengan kemampuannya
kemampuan untuk - Berikan aktivitas rutin sehari-hari
melakukan ADLs sesuai kemampuan
- Dapat melakukan - Pertimbangkan usia klien dalam
ADLs dengan bantuan mendorong aktivitas sehari-hari
- Kolaborasi dengan keluarga dalam
memberikan selfcare pada klien
30

8. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Ttd
No Hari/ Tgl/Jam No Dx Tindakan Keperawatan
1 17 Januari 2018 I - Kaji secara komprehenship terhadap nyeri ; Lokasi, karakteristik, durasi, MR
frekuensi, kualitas, intensitas dan faktor presipitasi.
09.00 WIB - Gunakan strategi komunikasi teraupetik
09.05 WIB - Observasi reaksi ketidaknyamanan secara non-verbal
09.10 WIB - Berikan informasi tentang nyeri
09.15 WIB - Ajarkan cara penggunaan terapi non-farmakologis (guide imagery)
09.20 WIB - Observasi TTV
09.30 WIB - Kolaborasi pemberian analgesic (tramadol drip 100 ml Nacl)
09.35 WIB - Kolabora pemberian amlodipine 5 mg/hari
09.40 WIB - Kolaborasi lisinopril 10 mg/hari

09.20 WIB II - Monitoring tanda – tanda vital


09.25 WIB - Kaji kemampuan klien dalam mobilisasi MR
09.35 WIB - Latih klien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai dengan
kemampuannya
09.40 WIB - Dampingi dan bantu klien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs
Klien
10.00 WIB - Beri bantuan / edukasi keluarga klien dalam merubah posisi

11.30 WIB III - Monitoring kemampuan klien untuk perawatan diri


OKP
11.35 WIB - Monitoring klien untuk penggunaan alat bantu kebersihan diri, berpakaian,
berhias, toileting dan makan
11.40 WIB - Bantu klien dalam self care
11.55 WIB - Dorong klien untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan
kemampuannya
12.00 WIB - Berikan aktivitas rutin sehari-hari sesuai kemampuan
12.05 WIB - Pertimbangkan usia klien dalam mendorong aktivitas sehari-hari
12.15 WIB - Kolaborasi dengan keluarga dalam memberikan self care pada klien
12.20 WIB - Gunakan strategi komunikasi teraupetik
31

Ttd
No Hari/ Tgl/Jam No Dx Tindakan Keperawatan
2 18 Januari 2018 I - Melakukan terapi non-farmakologis (guide imagery) OKP
16.00 WIB - Observasi TTV
16.10 WIB - Pemberian amlodipine 5 mg/hari
16.20 WIB - Kolaborasi pemberian analgesic (tramadol drip 100 ml Nacl)
16.25 WIB - Kolaborasi lisinopril 10 mg/hari

16.00 WIB II - Monitoring tanda – tanda vital MR


16.10 WIB - Dampingi dan bantu klien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs
Klien
16.25 WIB - Monitoring dan beri bantuan keluarga klien dalam merubah posisi (miring kanan
miring kiri)

16.30 WIB III - Monitoring kemampuan klien untuk perawatan diri MR


16.40 WIB - Bantu klien dan edukasi keluarga dalam selfcare pada klien

3 19 Januari 2018 I - Gunakan strategi komunikasi teraupetik OKP


08.30 WIB - Melakukan terapi non-farmakologis (guide imagery)
08.40 WIB - Observasi TTV
09.05 WIB - Pemberian amlodipine 5 mg/hari
09.15 WIB - Kolaborasi pemberian analgesic (tramadol drip 100 ml Nacl)
09.20 WIB - Kolaborasi lisinopril 10 mg/hari

08.40 WIB II - Monitoring tanda – tanda vital


OKP
08.45 WIB - Dampingi dan bantu klien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs
Klien
09.00 WIB - Monitoring dan beri bantuan keluarga klien dalam merubah posisi (miring kanan
miring kiri)

09.10 WIB III - Monitoring kemampuan klien untuk perawatan diri


MR
09.20 WIB - Bantu klien dan edukasi keluarga dalam selfcare pada klien
32

9. Evaluasi Keperawatan

Hari/Tgl
No No Dx Evaluasi TTd
Jam
1 17 Januari 2018 I S : Klien mengatakan masih nyeri di daerah pinggang menjalar ke MR
ekstremitas bawah
O : Skala nyeri : 5
TD : 160/110
N : 84 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Melakukan terapi non-farmakologis (guide imagery)
OKP
- Observasi TTV
- Pemberian amlodipine 5 mg/hari
- Kolaborasi pemberian analgesic (tramadol drip 100 ml Nacl)
- Kolaborasi lisinopril 10 mg/hari

II S : Klien mengatakan masih membutuhkan bantuan dalam mobilisasi


fisik OKP
O : Ekstremitas bagian bawah tidak bisa digerakkan, keluarga sudah
bisa membantu mobilisasi klien
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
- Monitoring tanda – tanda vital
- Dampingi dan bantu klien saat mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs Klien
MR
- Monitoring dan beri bantuan keluarga klien dalam merubah
posisi (miring kanan miring kiri)
33

Hari/Tgl
No No Dx Evaluasi TTd
Jam
III S : Klien mengatakan kesulitan dalam melakukan ADLs
O : Klien tidak mamp menyiapkan makanannya
- Klien tidak mampu ke toilet
- Klien tidak mampu membersihkan badannnya sendiri
- Keluarga bisa membantu ADLs dari klien
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan
- Monitoring kemampuan klien untuk perawatan diri
- Bantu klien dan edukasi keluarga dalam selfcare pada klien

2 18 Januari 2018 I S : klien mengatakan masih nyeri di daerah pinggang menjalar ke


ekstremitas bawah
O : Skala Nyeri : 3
TD : 160/100
N : 84 x/menit
A : masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dipertahankan
- Gunakan strategi komunikasi teraupetik
- Melakukan terapi non-farmakologis (guide imagery)
- Observasi TTV
- Pemberian amlodipine 5 mg/hari
- Kolaborasi pemberian analgesic (tramadol drip 100 ml Nacl)
- Kolaborasi lisinopril 10 mg/hari
34

Hari/Tgl
No No Dx Evaluasi TTd
Jam
II S : Klien mengatakan masih membutuhkan bantuan dalam mobilisasi
fisik
O : ekstremitas bagian bawah tidak bisa digerakkan, keluarga sudah
bisa membantu mobilisasi klien
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
- Monitoring tanda – tanda vital
- Dampingi dan bantu klien saat mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs Klien
- Monitoring dan beri bantuan keluarga klien dalam merubah
posisi (miring kanan miring kiri)

III S : Klien mengatakan kesulitan dalam melakukan ADLs


O : klien tidak mamp menyiapkan makanannya
- Klien tidak mampu ke toilet
- Klien tidak mampu membersihkan badannnya sendiri
- Keluarga bisa membantu ADLs dari klien
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan
- Monitoring kemampuan klien untuk perawatan diri
- Bantu klien dan edukasi keluarga dalam selfcare pada klien

3 19 Januari 2018 I S : Klien mengatakan masih nyeri di daerah pinggang menjalar ke


ekstremitas bawah
O : Skala Nyeri : 1
TD : 160/110
N : 82 x/menit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
35

Hari/Tgl
No No Dx Evaluasi TTd
Jam
II S : Klien mengatakan masih membutuhkan bantuan dalam mobilisasi
fisik
O : Ekstremitas bagian bawah tidak bisa digerakkan, keluarga sudah
bisa membantu mobilisasi klien
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

III S : Klien mengatakan kesulitan dalam melakukan ADLs


O : klien tidak mamp menyiapkan makanannya
- Klien tidak mampu ke toilet
- Klien tidak mampu membersihkan badannnya sendiri
- Keluarga bisa membantu ADLs dari klien
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
36

DAFTAR PUSTAKA

Bulechek M. Gloria et.al. 2016. Nursing Interventions Classification (NIC). CV Macromedia :


Elsevier
Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM. 2011. Sinopsi Ilmu Bedah Saraf. CV Sagung Seto :
Jakarta
Dewan Pengurus Pusat PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (Definisi dan
Indikator Diagnostik). DPP PPNI : Jakarta
Herdman, T. Heather. 2015. Diagnosis Keperawatan (Definisi & Klasifikasi). EGC : Jakarta
Lazuardi, S. 2001. Penatalaksanaan Nyeri Neuropatik dalam Penatalaksanaan Nyeri.
Simposium Kembali ke Kampus Gali Ilmu : Jakarta
Moorhead, S. 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC). CV Macromedia : Elsevier
Satyanegara. 2010. Ilmu Bedah Syaraf. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Tamsuri, A. 2007. Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai