MOLUSKA
MOLUSKA
MOLUSKA
Ibaz Juangsih
1157020034
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus: lunak) merupakan hewan
yang bertubuh lunak. Tubuhnya yang lunak dilindungi oleh cangkang.
Meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik
selomata. Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi. Misalnya siput
panjangnnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk tubuh bulat telur.
Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari
18meter, seperti cumi-cumi raksasa. Mollusca hidup secara heterotrof dengan
memakan ganggang, ikan, udang, ataupun sisa-sisa organisme. Habitatnya
diair tawar, dilaut dan didarat. Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit
(maskoeri, 1992).
Fillum mollusca merupakan salah satu anggota hewan invertebrata.
Anggota fillum ini antara lain adalah remis, tiram, cumi-cumi, ottopus dan
siput. Berdasarkan kelimpahan spesiesnya mollusca memiliki kelimpahan
spesies terbesar disamping arthopoda. Ciri umum yang dimiliki mollusca
adalah tubuhnya bersimetris bilateral, tidak bersegmen kecuali
monoplacopora, memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala
yang bersifat khusus. Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki
berotot yang secara umum digunakan untuk bergerak, dinding tubuh sebelah
dorsal meluas menjadi satu pasang atausepasang lipatan yaitu mantel atau
pallium. Fungsi mantel adalah mensekresikan cangkang dan melengkapi
rongga mantel yang didalamnya berisi insang (Yusminah, 2007).
Mollusca memiliki rumah secara umum berbentuk spesial, kaki untuk
merayap. Bentuk kepala jelas, dengan tentakel dan mata. Dalam ruang bukal
(pipi) terdapat radula (pita bergigi). Pernapasan dengan insang, paru-paru atau
keduanya. Hidup dilaut, di air tawar, dan didarat. Memiliki kelamin terpisah
atau hermaprodit, ovipar atau ovovivipar. Contoh: bekicot (Helix aspersa),
siput laut (Fissurella sp.) dan siput air tawar (Lymnaea javanica), (Melania sp)
(Suwignyo, 2005).
Coelenterata fillum mollusca merupakan salah satu anggota hewan
invertebrata. Anggota fillum ini antara lain adalah remis, tiram, cumi-cumi,
octopus dan siput. Berdasarkan kelimpahan spesies terbesar disamping
arthropoda. Ciri umum yang dimiliki mollusca adalah tubuhnya bersimetris
bilateral, tidak bersegmen, kcuali monoplacopora, memiliki kepala yang
bersifat khusus. Pada permukaan ventral dinding tubuhnya terdapat kaki
berotot yang secara umum digunakan untuk bergerak, dinding tubu sebelah
dorsal meluas menjadi satu pasang lipatan yaitu mantel atau palium. Fungsi
mantel adalah mensekresikan cangkang dan melingkupi rongga mantel yang
didalamnya berisi insang. Lubang anus dan eksketori umumnya membuka
kedalam rongga mantel. Saluran pencernaan berkembang baik. Sebuah
rongga bakal yang umumnya mengandung radula berbentuk seperti proboscis.
Memiliki sistem peredaran darah dan jantung (Rusyana, 2011).
I.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati morfologi dan anatomi dari
spesies-spesies mollusca dan mengidentifikasi dengan mencocokan dengan
kunci identifikasi.
(Asatrio, 2009)
2 Bagian mulut
cangkang
a. Bibir luar
b. Dasar
c. Parietal
d. Sisi kolumela
e. pusar
(Dwitantyriyadi, 2013)
(dok. Pribadi, 2016)
Keong Darat atau bekicot (Achatina fulica)
a. Klasifikasi menurut Jasin, Maskoeri (1984), yaitu:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Oligochaeta
Familia : Achatinidae
Genus : Achatina
Spesies : Achatina fulica
Yang pertama dilakukan adalah mengamati morfologinya Achatina fulica,
Achatina fulica mempunyai ukuran cangkang 60 mm, bentuk cangkang contong,
putaran cangkang dextral, bagian cangkang terdiri dari sulur, seluk bsdsn,
kolumela, bibir luar, mulut cangkang, dasar dan pusar, hiasan cangkang nya terdiri
dari garis axial dan parit, pusar cangkang tipe celah, bentuk mulut cangkang
perbani, jumlah ulir nya 5 . Achatina fulica habitatnya pada tempat yang lembab
dan banyak terdapat sampah, dan juga terkadang terlihat menempel pada tanaman
pisang. Hewan ini memakan berbagai tanaman budidaya, oleh karena itu bekicot
termasuk salah satu hama tanaman. Pada bekicot jumlah ulir menunjukkan
umurnya, pada bekicot yang diamati ini terdapat 5 1/2 ulir sehingga dapat
diketahui umur bekicot tersebut adalah 5 1/2 bulan. Hasil yang di dapatkan ini
sesuai dengan Ersoy dan Ozeren (2009), yang menyatakan bahwa bentuk
cangkang bekicot seperti kerucut berbentuk contong. Puncak kerucut merupakan
bagian yang tertua, disebut umbo. Cangkang yang dimiliki bekicot ini merupakan
tipe dekstral, karena arah putarannya kekanan. Hiasan cangkang nya garis axial
dan parit, pusar cangkang tipe celah, bentuk mulut cangkang nya perbani.
Bekicot memiliki badan yang lunak dan pada saat bergerak dan
menjulurkan tubuhnya dapat dilihat bagian kepalanya dan pada kepalanya itu
terdapat mempat tentakel. Satu pasang tentakel berada di bagian atas (lebih dekat
dengan cangkang dan sepasang lagi yang berada di bawahnya. Tentakel yang
berada di atas ukurannya lebih panjang dari pada tentakel yang ada di bawahnya
dan pada ujung tentakel yang panjang itu terdapat matanya yang berfungsi sebagai
reseptor terhadap cahaya sedangkan tentakel yang berda di bawah adalah antena
(Ritniasih dan Widianingsih, 2007).
Pada bagian kepalanya terdapat dua pasang tentakel yang pada ujung
masing-masing satu tentakelnya terdapat mata. Pada bagian bawah tentakel
terdapat rahang dari zat tanduk. Bekicot bergerak menggunakan kaki yang
melebar dan dilakukan oleh otot-otot tubuhnya, gerakan ototnya bergelombang
dan arahnya ke bagian kepala. Pada bagian bawah kaki terdapat kelenjar yang
dapat mengeluarkan lendir saat berjalan. Berdasarkan letak dari bentuk kakinya
bekicot termasuk pada kelas gastropoda karena menggunakan perut sebagai kaki.
Hewan ini menempati habitat di darat.
Menurut Berniyanti dan Suwarno (2007), ciri-ciri dari bekicot ini adalah
struktur tubuh bekicot terdiri satu rumah atau cangkang bekicot berbentuk kerucut
terpilin (spiral) yang simetris bilateral, di kepala siput terdapat sepasang tentakel
panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada tentakel panjang, terdapat mata. Mata
ini hanya berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Sedangkan pada
tentakel pendek berfungsi sebagai indera peraba dan pembau. Hewan ini
mempunyai radula yang terletak di dalam mulut yang berfungsi untuk memakan
daun, bersifat hermafrodit, tidak melakukan fertilisasi sendiri, bernapas dengan
paru-paru melalui lubang pada ruang mantel (apertura pulminalis). Hewan ini
memiliki kelenjar ludah di kiri kanan tembolok dan sebuah hati yang terhubung
dengan lambung yang terletak di bagian atas rumah bekicot. Sistem
perkembangbiakan dilakukan dengan perkawinan, bekicot adalah hewan yang
berkembang biak dengan bertelur (ovipar).
Keong darat merupakan hermaprodit simultan, setiap individu memiliki
kedua testis dan ovarium yang mampu memproduksisperma dan ovum. Fertilisasi
diri jarang terjadi, terjadi hanya dalam populasi kecil. Meskipun kedua keong
dalam pasangan kawin secara bersamaan dapat mentransfer gamet satu sama lain
(kawin bilateral), hal ini tergantung pada perbedaan ukuran antara para mitra. Dua
siput dari ukuran berbeda akan kawin secara sepihak (satu arah), dengan individu
yang lebih besar bertindak sebagai betina. Hal ini disebabkan investasi sumber
daya komparatif terkait dengan jenis kelamin yang berbeda (Odum, 1994).
Seperti siput darat lainnya, ini memiliki perilaku kawin menarik, termasuk
petting kepala dan bagian depan terhadap satu sama lain. Pendekatan bisa
bertahan hingga setengah jam, dan transfer sebenarnya gamet dapat berlangsung
selama dua jam. Ditransfer sperma dapat disimpan dalam tubuh selama dua tahun.
Jumlah telur per kopling rata-rata sekitar 200. Keong darat bisa berbaring 5-6
cengkeraman per tahun dengan kelayakan penetasan sekitar 90%. Ukuran dewasa
tercapai dalam waktu sekitar enam bulan, setelah itu pertumbuhan melambat
tetapi tidak pernah berhenti. Harapan hidup umumnya lima atau enam tahun di
penangkaran, tetapi keong darat dapat hidup sampai sepuluh tahun. Mereka aktif
di malam hari dan menghabiskan hari terkubur di bawah tanah (Odum, 1994).
b. Sistem Respirasi dan Ekskresi
Bekicot yang hidup di air bernapas dengan insang.Sedangkan yang hidup di
darat tidak memiliki insang.Pertukaran udara mollusca dilakukan di rongga
mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru. Alat ekskresi berupa
sebuah ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke dalam
rongga mantel (Campbell, 2003).
c. Sistem Transportasi
Sistem peredaran darah adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantung
terdiri dari serambi dan bilik (ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh
(Campbell, 2003)
d. Sistem Syaraf
Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utama yakni ganglion otak
(ganglion cerebral); ganglion visceral / ganglion organ-organ dalam; ganglion
kaki (pedal). Ketiga ganglion utama ini dihubungkan oleh tali saraf longitudinal
sedangkan tali saraf longitudinal ini dihubungkan oleh saraf transversal ke seluruh
bagian tubuh. Didalam ganglion pedal terdapat statosit (statocyst) yang berfungsi
sebagai alat keseimbangan (Mukayat, 1992).
e. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan Bekicot lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung,
usus, dan anus.Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada Bekicot
tertentu.Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut radula. Radula
berfungsi untuk melumat makanan, terdiri dari cincin saraf yang nengelilingi
esofagus dengan serabut saraf yang melebar (Campbell, 2003).
f. Sistem Reproduksi
Bekicot bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual
saling terpisah pada individu lain.Fertilisasi dilakukan secara internal dan
eksternal untuk menghasilkan telur.Telur berkembang menjadi larva dan
berkembang lagi menjadi individu dewasa (Mukayat, 1992).
g. Manfaat
Selain pakan ternak bekicot merupakan sumber protein hewani yang
bermutu tinggi karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap.
Masyarakat yang menggemari makanan dari bahan baku bekicot (sate bekicot,
keripik bekicot ) adalah masyarakat Kediri. Disamping itu bekicot juga kerap
dipakai dalam pengobatan tradisional, karena ekstrak daging bekicot dan
lendirnya sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti
abortus, sakit waktu menstruasi, radang selaput mata, sakit gigi, gatal-gatal,
jantung dan lain-lain. Sedangkan kulit bekicot sangat mujarab untuk penyakit
tumor. Sejenis obat yang dikenal berasal dari kulit bekicot, dinamakan Maulie.,
yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti kekejangan, jantung suka
berdebar, tidak bisa tidur/insomania, leher membengkak dan penyakit kaum
wanita termasuk keputihan (Suin, 2002).
(Paleo, 1998)
Bagian bawah
Bagian bawah
(Gmelin, 1791)
2 Bagian cangkang a. Sulur
Bagian cangkang b. Seluk badan
c. Kolumela
d. Pusar
e. Mulut
cangkang
f. Bibir luar
g. Dasar
(Antony, 2010)
(Dok. Pribadi, 2016)
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Mollusca merupakan hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini
tripoblastik, bilateral simetris, umumnya memiliki mantel yang dapat
menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat
2. Hewan mollusca yang hidup di laut cangkangnya lebih keras karena
mengandung banyak zat kapur sedangkan yang hidup di darat tidak terlalu
keras.
3. Achatina fulica memiliki ciri morfologi bagian tubuh berbentuk kerucut dari
tabung yang melingkar seperti konde (gelung, whorl), puncak kerucut
merupakan bagian yang tertua, disebut apex, sumbu kerucut disebut columella,
gelung/ lingkaran terbesar disebut body whorl dan gelung-gelung di atasnya
disebut spire (ulir). Alat indera pada keong meliputi mata, tentakel, osphradia
dan statocyt, berkaki lebar dan pipih pada bagian ventral tubuhnya dan
bergerak lambat menggunakan kakinya.
4. Anadara Sp. memiliki ciri khas yaitu ditutupi oleh dua keping cangkang
(valve) yang dapat dibuka dan ditutup karena terdapat sebuah persendian
berupa engsel elastis yang merupakan penghubung kedua valve tersebut.
5. Narite Sp. memiliki ciri morfologi bentuk tubuh memanjang, memiliki corak
hitam di tubuhnya, bagian mulut bergerigi.
DAFTAR PUSTAKA