Justifikasi Teknis

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

JUSTIFIKASI TEKNIS

A. Latar Belakang
Pembangunan Bendungan Teritip ini nantinya memerlukan kegiatan yang sangat penting
dan bersifat menerus yaitu Operasi dan Pemeliharaan yang nantinya merupakan tanggung
jawab semua pihak, melalui instansi terkait dan peran serta masyarakat dalam
melaksanakan konservasi di daerah hulu waduk (daerah aliran sungai). Hingga saat ini
proses pembangunan Bendungan Teritip sudah hampir mencapai tahap akhir (finishing
landscape), dan pengisian waduk telah dilakukan pada tahun 2017, untuk itu perlu disiapkan
dokumen-dokumen untuk rencana pengelolaan OP Bendungan Teritip.

Setiap bendungan harus memiliki Panduan Operasi, Pemeliharaan dan Pengamatan sesuai
dengan kondisi bendungan tersebut. Panduan harus cukup rinci, jelas dan mudah
dimengerti bagi petugas pelaksana O&P serta mencakup semua kegiatan yang harus
dilakukan dalam rangka O&P bendungan baik pada keadaan normal maupun pada keadaan
darurat.

Sebagaimana proses perizinan dalam pembangunan bendungan meliputi persetujuan


desain, izin pelaksanaan konstruksi, izin pengisisan awal waduk, izin operasi bendungan, dan
izin penghapusan fungsi waduk. Maka saat ini Bendungan Teritip telah memasuki tahap
Sertifikasi Operasi dan Pemeliharaannya untuk mendapatkan izin operasi bendungan.

Adapun ketentuan – ketentuan peroses sertifikasi pengoperasian waduk adalah sebagai


berikut:

i. Selambat – lambatnya dua tahun setelah persetujuan pengisian ditandatangi oleh


Menteri, atau setelah waduk terisis penuh selama waktu dua kali dalam tahun yang
berbeda dan menunjukkan bahwa perilaku bendungan dan waduk telah aman, maka
konsultan yang menangani pelaksanaan pembangunan bendungan tersebut harus
mengeluarkan Laporan Pekerjaan Selesai, kemudian Pemilik Bendungan diwajibkan
mengajukan permohonan Persetujuan Pengoperasian Waduk kepada Komisi dengan
tembusan kepada Balai dengan disertai dokumen kajian yang telah ditetapkan.

ii. Apabila setelah melewati jangka waktu dua tahun konsultan yang bertanggung jawab
atas pelaksanaan bendungan belum mengeluarkan Laporan Pekerjaan selesai, maka
konsultan harus menyampaikan penjelasan tertulis kepada Pemilik disertai alasan –
alasan keterlambatnya, kemudian Pemilik menyampaikannya kepada Komisi.

iii. Pekerjaan Pembangunan Bendungan dan Waduk belum dapat dianggap selesai sebelum
Menteri menerbitkan Sertifikat Persetujuan Pengoperasian Waduk.

Setiap persetujuan harus didahului dengan kajian keamanan bendungan oleh Balai.
Kemudian laporan kajian Balai dievaluasi oleh Komisi didalam sidang – sidang Komisi.
Apabila tahapan pembangunan dinilai telah memnuhi standar, pedoman, dan prosedur yang
berlaku, Komisi akan mengeluarkan rekomendasi kepada Menteri, untuk mengeluarkan
persetujuan (sertifikat persetujuan).
Dalam melaksanakan tugasnya, Komisi didukung oleh Balai Keamanan Bendungan yang
tugasnya melaksanakan kajian desain dan keamanan bendungan untuk menerbitkan
persetujuan/sertifikasi desain.

Hasil kajian Balai akan dievaluasi oleh Komisi di dalam Sidang Teknis dan atau Sidang Pleno.
Keputusan sidang adalah berupa rekomendasi kepada Menteri untuk memberi peresetujuan
terhadap tahapan suatu pembangunan bendungan.

Permohonan Persetujuan
Pengoperasian Waduk oleh
Pemilik kepada Komisi*)

Kajian awal laporan dan


data (oleh Balai)

Inspeksi lapangan dan


Tanggapan, sanggahan,
diskusi (oleh Balai dan
tindak lanjut (oleh Pemilik)
Pemilik Bendungan)

tidak
Tanggapan, usulan dan
setuju
saran

ya

Tanggapan, sanggahan,
Laporan Kajian BKB
tindak lanjut (oleh Pemilik)

Sidang Teknis Komisi

tidak
setuju Tanggapan dan saran

ya

Sidang Pleno Komisi

tidak
setuju

ya

Rekomendasi Persetujuan
kepada Metreri (Oleh
Komisi) *) Permohona n di tujuka n
kepa da Ketua KKB ta npa
l a mpi ra n; tembus a n kepa da
BKB denga n l a mpi ra n dokumen
ya ng di perl uka n untuk ka ji a n.
Persetujuan
(dari Menteri)

Bagan Alir Proses Persetujuan Operasi Bendungan


B. Usulan perubahan item pekerjaan
Usulan perubahan item pekerjaan yang diusulkan oleh Konsultan dalam Perubahan Kontrak
dimaksudkan untuk efisiensi dan efektivitas kinerja Konsultan. Pada biaya langsung non
personil yang di sebutkan dalam kontrak pada item Biaya Kunjungan BKB point g berupa
“biaya tak terduga (Dokumentasi, Album, Fotocopy materi, dll)”.

Di usulkan menjadi :

“Biaya diskusi teknis” yang dilakukan saat ataupun setelah Kunjungan BKB (inspeksi
Lapangan) berlangsung.

C. Perubahan Rencana Anggaran Biaya


Perubahan Rencana Anggaran Biaya Sertifikasi OP Bendungan Teritip untuk rincian dan
daftar kuantitasnya di jelaskan dalam tabel berikut :

Anda mungkin juga menyukai