Fauziah Infal (3B) SAP Gangguan Sistem Pernafasan
Fauziah Infal (3B) SAP Gangguan Sistem Pernafasan
Fauziah Infal (3B) SAP Gangguan Sistem Pernafasan
DISUSUN OLEH :
FAUZIAH INFAL (1914201062)
SI KEPERAWATAN
3B
A. Latar Belakang
Batuk merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap masuknya benda asing ke
dalam saluran pernapasan.Gerakan ini terjadi atau dilakukan tubuh sebagai mekanisme alamiah
untuk melindungi organ paru-paru.Batuk terjadi sebagai akibat stimulasi mekanik atau kimia
pada nervus aferen pada percabangan bronkus.Batuk secara terkekeh-tekeh dapat menyebabkan
seseorang kehilangan banyak energi, sulit untuk mengeluarkan dahak dan dapat mengiritasi
tenggorokan.
Sebagian besar orang mencari pertolongan medisagar batuk cepat mereda, sementara
itu ada orang yang takut batuknya menjadi penyakit yang serius. Batuk mempengaruhi interaksi
personal dan sosial, mengganggu tidur dan sering menyebabkan ketidaknyamanan pada
tenggorakan dan dinding dada. Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, kita dapat menggunakan
teknik batuk efektif.
Batuk efektif merupakan batuk yang dilakukan dengan sengaja. Namun
dibandingkan dengan batuk biasa, batuk efektif dilakukan melalui gerakan yang terencana
atau dilatih terlebih dahulu, sehingga menghambat berbagai penghalang atau menghilangkan
penutup saluran pernapasan.
Teknik batuk efektif akan memberikan banyak manfaat, diantaranya untuk
melonggarkan danmelegakan saluran pernapasan maupun mengatasi sesak napas akibat
adanya lendir yang memenuhi saluran pernapasan. Lendir baik dalam bentuk dahak (sputum)
maupun sekret dalam hidung, timbul akibat adanya infeksi pada saluran pernapasan
maupun karena sejumlah penyakit yang diderita oleh seorang individu.
Berdasarkan data yang didapat dari overan shift pagi pada tanggal 30 September sampai
3 Oktober 2013, ditemukan 10 dari 20 pasien mengalami kesulitan dalam mengeluarkan
dahak. Padahal, pasien telah disosialisasikan tentang batuk efektif setiap kali overan,
namun belum ditemukan aplikasi nyata dari pasien itu sendiri. Dari hasil observasi,
kelompok menemukan 3 orang pasien mengaku sulit untuk melakukan batuk efektif dan 7
orang memperlihatkan ekspresi bingung. Hal ini disebabkan oleh pasien tidak mengetahui
apa itu batuk efektif dan tidak diajarkan secara spesifik apa saja persiapan dan bagaimana
cara melakukannya;karenaperawat hanya menganjurkan dan menuturkan agar pasien melakukan
batuk efektif pada seluruh pasien yang mengalami batuk berdahak tanpa mengevaluasi
apakah pasien sudah tau atau mengerti cara melakukannya maupun dilakukan atau tidak oleh
pasien.Oleh karena itu, kelompok tertarik mengangkat topik “Latihan Batuk Efektif” agar pasien
dan keluarga lebih mengenal batuk efektif dan memahami serta mampu mengaplikasikan teknik
batuk efektif.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 60menit, diharapkan pasien dan keluarga
memahami dan memperagakan teknik batuk efektif.
2. Tujuan Khusus
a. Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu:
b. Menjelaskan penggertian batuk efeketif
c. Menjelaskan tujuan batuk efektif
d. Menjelaskan teknikbatuk efektif
e. Mampu memperagakan teknik batuk efektif
C. Pokok Bahasan
Teknik Batuk Efektif
D. Sub Pokok Bahasan
a.Pengertian batuk efeketif
b.Tujuan batuk efektif
c.Teknik batuk efektif
E. Metode
1.Ceramah
2.Demonstrasi
3.Diskusidan tanya jawab
H. Uraian Tugas
a. Moderator
Bertanggung jawab dalamkelancaran diskusi pada penyuluhan
Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
Menyepakati bahasa yang akan digunakan selamapenyuluhan denganaudien
Menyampaikan kontrak waktu
Merangkum semua audien sesuai kontrak
Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi -Menganalisis penyajian
b. Penyaji
Bertangung jawab memberikan penyuluhan
Memahami topikpenyuluhan
Meexplore pengetahuan audien tentang batuk efektif
Menjelaskan dan mendemonstrasikan teknikbatuk efektifdenganbahasa yang mudah
dipahamioleh audien
Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
c. Fasilitator
Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal acara.
Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika ada
ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam mengajukan
pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
Membagikan leafletdi akhir acara.
d. Observer
Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwaldan target
Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
1. Setting Tempat
Keterangan :
: Penyaji
: Moderator
: Fasilitator
: Pembimbing
: Keluarga pasien
: Pasien
J. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan adalah:
1. Evaluasi Struktur
a.Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b.Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H.
c.Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
d.Pasien dan keluarga ± 10 orangditempat penyuluhan sesuai kontrak yang disepakati.
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang latihan batuk
efektif, tentang definisi batuk efektif, tujuan batuk efektif, teknik batuk efektif dan
mampu memperagakan cara batuk efektif.
3.Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit peserta mampu.
a. 80% sasaran mampu menyebutkan pengertian batuk efektif dengan benar.
b. 60%sasaran mampu menjelaskan tujuan batuk efektif.
c. 60%sasaram mampu menjelaskan teknik batuk efektif dengan benar.
d. 60% sasaran mampu mendemonstrasikan batuk efektif
NAFAS DALAM DANBATUK EFEKTIF
A. Pengertian
1. Nafas dalam
Latihan nafas dalam adalah bernapas dengan perlahan dan menggunakan
diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada
mengembang penuh (Parsudi, dkk., 2002)
2. Batuk Efeketif
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana dapat
energi dapat dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak
secara maksimal (Smeltzer, 2001).
1. Tissue/sapu tangan
2. Wadahtertutupberisi cairan desinfektan (air sabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau
pasir.
3. Gelas berisi air hangat
1. Siapkan tempat pembuangan dahak: kaleng berisi cairan desinfektan yang dicampur
dengan air (air sabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir
2. Isi cairan sebanyak 1/3 kaleng
3. Buang dahak ke tempat tersebut
4. Bersihkan kaleng tiap 2 atau 3 kali sehari.
5. Buang isi kaleng bila berisi pasir : kubur dibawah tanah
6. Bila berisi air desinfektan : buang di lubang WC, siram
7. Bersihkan kaleng dengan sabun
1. Menarik napas (inspirasi) secara biasa beberapa detik melalui hidung (bukan menarik
napas dalam) dengan mulut tertutup
2. Kemudian mengeluarkan napas (ekspirasi) pelan-pelan melalui mulutdengan posisi
seperti bersiul
3. Dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen selama ekspirasitidak ada
udara ekspirasi yang mengalir melalui hidungakan terjadi peningkatan tekanan pada
rongga mulut, kemudian tekanan ini akan diteruskan melalui cabang-cabang bronkus
sehingga dapat mencegah air trapping dan kolaps saluran napas kecil pada waktu
ekspirasi.