SAP TB & Etika Batuk
SAP TB & Etika Batuk
SAP TB & Etika Batuk
disusun oleh :
ANDRE MAULANA
HOYRUNNISSA WIDIASTUTI
HUDAIVI
IMELDA RIYANI IKA SP
RIFKI MAULANA
Satuan Acara Penyuluhan yang berjudul “TBC DAN ETIKA BATUK EFEKTIF” ini telah di
setujui pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 17 September 2019
Mengetahui
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik
Kepala Ruangan
I. Tujuan umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan keluarga pasien Ruangan 4
lantai 2 Rumkital Dr. Ramelan Surabaya mampu mengerti, memahami dan dapat
mempraktekan tentang cara etika batuk efektif yang benar dan sehat
VI. KegiatanPelaksanaan
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1 5Menit Pendahuluan
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
Kontrak waktu Memperhatikan
Menyebutkan materi yang akan Memperhatikan
diberikan
2 20 Menit Inti:
Menjelaskan tentang :
a. Menjelaskan definisi etika Memperhatikan
batuk efektif Mendengarkan
b. Menyebutkan tujuan etika Konsentrasi
batuk efektif Menyimak
c. Menyebutkan yang
alat Tidak meninggalkan
digunakan saat etika batuk tempat penyuluhan
efektif Audien mengajukan
d. Menjelaskan etika batuk pertanyaan
efektif
e. Mendemonstrasikan cara
etika batuk efektif yang baik
dan benar
Memberikan kesempatan kepada
pasien dan keluarga untuk
bertanya mengenai materi yang di
paparkan
4 10 Menit Menanyakan pada peserta Menjawab dan
penyuluhan tentang materi yang menjelaskan
diberikan dan hadiah kepada
keluarga pasien bila dapat
menjawab & menjelaskan
kembali pertanyaan/materi
3 5 Menit Penutup: Mendengarkan
Menyimpulkan hasil penyuluhan Menerima leaflet
Memberi leaflet Menjawab salam
Mengucapkan terima kasih
kepada peserta penyuluhan
Mengucapkan salam
VII. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Kesiapan materi SAP
2) Kesiapan media : Flipchart dan leaflet
3) Peserta hadir 15 menit sebelum penyuluhan
4) Penyelenggaraan penyuluhan di laksanakan di Ruang 4 Lantai 1 RUMKITAL
Dr. Ramelan Surabaya
b. Evaluasi proses
1) Peserta diharapkan serius tapi santai mendengarkan penyuluhan
2) Peserta diharapkan aktif bertanya dan membantu menjawab pertanyaan
3) Suasana tertib dan nyaman
4) Tidak peserta yang meninggalkan acara penyuluhan
c. Evaluasi hasil
1) Peserta mampu menjelaskan definisi TBC dan Etika Batuk Efektif
2) Peserta mampu menyebutkan tujuan Batuk Efektif
3) peserta mampu menyebutkan alat dan bahan yang digunakan saat batuk
4) Peserta mampu mendemonstrasikan cara Etika Batuk Efektif baik dan benar
VIII. Pengorganisasian
a. Pembimbing :
b. Penyaji : Imelda Riyani Ika S.P
c. Moderator : Rifki Maulana
d. Fasilitator : Hoyrunnissa Widiastuti
e. Observer : Maysaroh dan Andre Maulana
Job Description : Hudaivi
a. Moderator
Uraian tugas:
1) Membuka acara penyuluhan, memper kenalkan diri dan tim kepada peserta.
2) Mengatur proses dan lama penyuluhan.
3) Menutup acara penyuluhan.
b. Penyaji
Uraian tugas:
1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta.
2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
3) Menggali pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang mengenal
kelemahan anggota badan bagian bawah
4) Memotivasi peserta untuk bertanya.
c. Fasilitator
Uraian tugas:
1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
4) Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta.
5) Ikut berpartisipasi dalam mendemontrasikan cara Etika Batuk Efektif
d. Observer
Uraian tugas:
1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
3) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
4) Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
5) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan.
6) Dokumentasi
1
3
3 3
3
Keterangan:
1. Moderator : 1
2. Penyaji : 2
3. Audiens : 6
4. Fasilitator : 3
5. Observer : 4
X. Materi
1. LATAR BELAKANG TB PARU
Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan yang besar di dunia. Dalam 20
tahun World Health Organition (WHO) dengan negara-negara yang tergabung di
dalamnya mengupayakan untuk mengurangi TB Paru. Tuberkulosis Paru adalah
suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh infeksi menular oleh bakteri
Mycobacterium tuberkulosis. Sumber penularan yaitu pasien TB BTA positif
melalui percikan renik dahak yang dikeluarkannya. Penyakit ini apabila tidak
segera diobatiatau pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komlikasi
brbahaya hingga kematian (Kemenkes RI, 2015).
Menurut WHO tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global.
Dengan berbagai upaya pengenadalian yang dialkukan, insiden dan kematian akibat
tuberkulosis telah menurun, namun tuberkulosis diperkirakan masih menyerang 9,6
juta orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada tahun 2014. India, Indonesia
dan China merupakan negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak yaitu
berturut-turut 23%, 10%, dan dari seluruh penderita di dunia (WHO, 2015).
Pada tahun 2015 di Indonesia terdapat peningkatan kasus tuberkulosis
dibandingkan dengan 2014. Pada tahun 2015 terjadi 330,910 kasus tuberkulosis
lebih banyak dibandingkan tahun 2014 yang hanya 324,539 kasus. Jumlah kasus
tertinggi terdapat di Provinsi Jawa Tengah jumlah penduduk yang besar yaitu Jawa
Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah (Kemenkes RI, 2016).
TB Paru merupakan penyakit yang sangat cepat ditularkan. Cara penularan TB
paru yaitu melalui percikan dahak (droplet nuclet ) pada saat pasien batuk atau
pasien bersin terutama pada orang disekitar pasien seperti keluarga yang tinggal
serumah dengan pasien. Perilaku keluarga dalam pencegahan TB Paru.
Meningkatkannya penderita TB Paru di Indonesia disebabkan oleh perilaku hidup
yang tidak sehat. Hasil survey di Indonesia oleh Ditjen Pemberantasan penyakit
menular dan penyakit lingkungan (P2MPL) salah satu penyebab tingginya anka
kejadian TB Paru di sebakan oleh kurangnya tinkat pengetahuan (Kemenkes, 2011).
2. DEFINISI TB PARU
TBC atau Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh bakteri micro tuberkulosis yang dapat meular melalui percikan dahak.
Tuberkulosis bukan penyakit keturunan atau kutukan dan dapat disembuhkan
dengan pengobatan teratur, diawasi oleh pengawasan minum obat (PMO).
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB.
Sebagian besar kuman TB menyerang paru tetapi bisa juga organ tubuh lainnya.
a) Tes Mantoux
Kulit orang yang terinfeksi kuman TB atau diberi vaksin BCG akan bereaksi
dan menjadi kemerah-merahan.
b) Tes darah
XI. Materi