SAP TB & Etika Batuk

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TBC DAN CARA ETIKA BATUK EFEKTIF


DI RUANG 4 LANTAI 1 RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA

disusun oleh :

ANDRE MAULANA
HOYRUNNISSA WIDIASTUTI
HUDAIVI
IMELDA RIYANI IKA SP
RIFKI MAULANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PRAKTEK PROFESI NERS


SETIKes NGUDIA HUSADA MADURA
2019
LEMBAR PERSETUJUAN

Satuan Acara Penyuluhan yang berjudul “TBC DAN ETIKA BATUK EFEKTIF” ini telah di
setujui pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 17 September 2019

Surabaya, 17 september 2019

Mengetahui
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Heni Ekawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep Yuliati, Amd.Kep

Kepala Ruangan

Sudjono, Amd. Kep


SATUAN ACARA PENYULUHAN
TBC DAN CUCI TANGAN

Pokok Bahasan : TBC dan etika batuk efektif


Sub Pokok Bahasan Cara etika batuk efektif yang Baik dan Benar
Hari/tanggal : Selasa/ 17 september 2019
Jam/waktu : 10.00 – 10.40 WIB (40 Menit)
Sasaran : Keluarga Pasien
Tempat : Ruangan 4 lantai 2 Rumkital Dr. Ramelan Surabaya

I. Tujuan umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan keluarga pasien Ruangan 4
lantai 2 Rumkital Dr. Ramelan Surabaya mampu mengerti, memahami dan dapat
mempraktekan tentang cara etika batuk efektif yang benar dan sehat

II. Tujuan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit keluarga pasien Ruangan 4 lantai
2 Rumkital Dr. Ramelan Surabaya mampu :
a. Menjelaskan definisi Batuk efektif
b. Menyebutkan tujuan etika batuk efektif
c. Menyebutkan alat untuk etika batuk efektif
d. Menjelaskan metode dalam etika batuk efektif
e. Mendemonstrasikan cara etika batuk efektif yang baik dan benar

III. Sub Pokok Bahasan


a. Definisi etika batuk efektif
b. Tujuan dari etika batuk efektif
c. Alat yang digunakann untuk etika batuk efektif
d. Metode dalam etika batuk efektif
e. Prosedur etika batuk efektif yang baik dan benar
IV. Metode
a. Lecture
b. Tanya jawab
c. Demontrasi

V. Media dan AlatPeraga


a. Flipchart
b. Leaflet

VI. KegiatanPelaksanaan
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1 5Menit Pendahuluan
 Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Kontrak waktu  Memperhatikan
 Menyebutkan materi yang akan  Memperhatikan
diberikan
2 20 Menit Inti:
 Menjelaskan tentang :
a. Menjelaskan definisi etika  Memperhatikan
batuk efektif  Mendengarkan
b. Menyebutkan tujuan etika  Konsentrasi
batuk efektif  Menyimak
c. Menyebutkan yang 
alat Tidak meninggalkan
digunakan saat etika batuk tempat penyuluhan
efektif  Audien mengajukan
d. Menjelaskan etika batuk pertanyaan
efektif
e. Mendemonstrasikan cara
etika batuk efektif yang baik
dan benar
 Memberikan kesempatan kepada
pasien dan keluarga untuk
bertanya mengenai materi yang di
paparkan
4 10 Menit  Menanyakan pada peserta  Menjawab dan
penyuluhan tentang materi yang menjelaskan
diberikan dan hadiah kepada
keluarga pasien bila dapat
menjawab & menjelaskan
kembali pertanyaan/materi
3 5 Menit Penutup:  Mendengarkan
 Menyimpulkan hasil penyuluhan  Menerima leaflet
 Memberi leaflet  Menjawab salam
 Mengucapkan terima kasih
kepada peserta penyuluhan
 Mengucapkan salam

VII. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Kesiapan materi SAP
2) Kesiapan media : Flipchart dan leaflet
3) Peserta hadir 15 menit sebelum penyuluhan
4) Penyelenggaraan penyuluhan di laksanakan di Ruang 4 Lantai 1 RUMKITAL
Dr. Ramelan Surabaya
b. Evaluasi proses
1) Peserta diharapkan serius tapi santai mendengarkan penyuluhan
2) Peserta diharapkan aktif bertanya dan membantu menjawab pertanyaan
3) Suasana tertib dan nyaman
4) Tidak peserta yang meninggalkan acara penyuluhan
c. Evaluasi hasil
1) Peserta mampu menjelaskan definisi TBC dan Etika Batuk Efektif
2) Peserta mampu menyebutkan tujuan Batuk Efektif
3) peserta mampu menyebutkan alat dan bahan yang digunakan saat batuk
4) Peserta mampu mendemonstrasikan cara Etika Batuk Efektif baik dan benar
VIII. Pengorganisasian
a. Pembimbing :
b. Penyaji : Imelda Riyani Ika S.P
c. Moderator : Rifki Maulana
d. Fasilitator : Hoyrunnissa Widiastuti
e. Observer : Maysaroh dan Andre Maulana
Job Description : Hudaivi
a. Moderator
Uraian tugas:
1) Membuka acara penyuluhan, memper kenalkan diri dan tim kepada peserta.
2) Mengatur proses dan lama penyuluhan.
3) Menutup acara penyuluhan.
b. Penyaji
Uraian tugas:
1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta.
2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
3) Menggali pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang mengenal
kelemahan anggota badan bagian bawah
4) Memotivasi peserta untuk bertanya.
c. Fasilitator
Uraian tugas:
1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
4) Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta.
5) Ikut berpartisipasi dalam mendemontrasikan cara Etika Batuk Efektif
d. Observer
Uraian tugas:
1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
3) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
4) Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
5) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan.
6) Dokumentasi

IX. Setting Tempat

1
3

3 3
3

Keterangan:
1. Moderator : 1

2. Penyaji : 2

3. Audiens : 6

4. Fasilitator : 3

5. Observer : 4
X. Materi
1. LATAR BELAKANG TB PARU
Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan yang besar di dunia. Dalam 20
tahun World Health Organition (WHO) dengan negara-negara yang tergabung di
dalamnya mengupayakan untuk mengurangi TB Paru. Tuberkulosis Paru adalah
suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh infeksi menular oleh bakteri
Mycobacterium tuberkulosis. Sumber penularan yaitu pasien TB BTA positif
melalui percikan renik dahak yang dikeluarkannya. Penyakit ini apabila tidak
segera diobatiatau pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komlikasi
brbahaya hingga kematian (Kemenkes RI, 2015).
Menurut WHO tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global.
Dengan berbagai upaya pengenadalian yang dialkukan, insiden dan kematian akibat
tuberkulosis telah menurun, namun tuberkulosis diperkirakan masih menyerang 9,6
juta orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada tahun 2014. India, Indonesia
dan China merupakan negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak yaitu
berturut-turut 23%, 10%, dan dari seluruh penderita di dunia (WHO, 2015).
Pada tahun 2015 di Indonesia terdapat peningkatan kasus tuberkulosis
dibandingkan dengan 2014. Pada tahun 2015 terjadi 330,910 kasus tuberkulosis
lebih banyak dibandingkan tahun 2014 yang hanya 324,539 kasus. Jumlah kasus
tertinggi terdapat di Provinsi Jawa Tengah jumlah penduduk yang besar yaitu Jawa
Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah (Kemenkes RI, 2016).
TB Paru merupakan penyakit yang sangat cepat ditularkan. Cara penularan TB
paru yaitu melalui percikan dahak (droplet nuclet ) pada saat pasien batuk atau
pasien bersin terutama pada orang disekitar pasien seperti keluarga yang tinggal
serumah dengan pasien. Perilaku keluarga dalam pencegahan TB Paru.
Meningkatkannya penderita TB Paru di Indonesia disebabkan oleh perilaku hidup
yang tidak sehat. Hasil survey di Indonesia oleh Ditjen Pemberantasan penyakit
menular dan penyakit lingkungan (P2MPL) salah satu penyebab tingginya anka
kejadian TB Paru di sebakan oleh kurangnya tinkat pengetahuan (Kemenkes, 2011).

2. DEFINISI TB PARU
TBC atau Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh bakteri micro tuberkulosis yang dapat meular melalui percikan dahak.
Tuberkulosis bukan penyakit keturunan atau kutukan dan dapat disembuhkan
dengan pengobatan teratur, diawasi oleh pengawasan minum obat (PMO).
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB.
Sebagian besar kuman TB menyerang paru tetapi bisa juga organ tubuh lainnya.

3. TBC BISA MENULAR


TB adalah penyakit infeksi terutama paru-paru yang disebabkan oleh kuman
TB, saat penderita TB akut batuk dan semacamnya, kuman TB tersebar,
laluterhirup langsung oleh orang-orang di sekitarnya sehingga dapat mengakibatkan
infeksi. Tetapi, walaupun terinfeksi TB, tidak selalu akan menjadi sakit. Biasanya
daya tahan tubuh mencegah perkembangan kuman TB. Jika daya tahan tubuh tidak
dapat menahan perkembanagn kuman TB, muncullah gejala penyakit TB.

4. CARA TES PENYAKIT TBC

a) Tes Mantoux

Kulit orang yang terinfeksi kuman TB atau diberi vaksin BCG akan bereaksi
dan menjadi kemerah-merahan.

b) Tes darah

Memeriksa infeksi TB BCG tidak memberikan pengahru

c) Tes sinar-X dada

Menemukan perkjrmbangan penyakit di dalam paru-paru, sebagian besar dari


TB merupakan TB paru-paru.

XI. Materi

A. DEFINISI BATUK EFEKTIF


Batuk Efektif adalah suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat
menghemat energi sehingga tidak mudah lelah mengeluarkan dahak secara
maksimal.
Batuk merupakan gerakan refleks yang bersifat relatif terhadap masuknya
benda asing dalam saluran pernapasan. Gerakan ini terjadi atau dilakukan tubuh
sebagai mekanisme alamiah terutama untuk melindungi paru-paru.

B. TUJUAN TEKNIK BATUK EFEKTIF

1) Melatih otot-otot pernafasan agar dapat melakukan fungsi dengan baik


2) Mengeluarkan dahak atau seputum yang ada disaluran pernafasan
3) Melatih klien agar terbiasa melakukan cara perfasan dengan baik

C. MANFAAT BATUK EFEKTIF


Memahami pengertian batuk efektif beserta teknik melakukannya akan
memberikan manfaat. Diantaranya, untuk melonggarkan dan melegakan saluran
pernafasan maupun mengatasi sesak napasakibat adanya lendir yang memenuhi
saluran pernapasan. Lendir, baik dalam bentuk dahak (sputum) maupun sekret
dalam hidung, timbul akibat adanya infeksi pada saluran pernapasan maupun
karena sejumlah penyakit yang diderita seseorang.
Bahkan bagi penderita Tuberkulosis (TB), batuk efektif merupakan salah satu
metode yang dilakuakan tenaga medis untuk mendiagnosa penyebab penyakit.
Tidak sedikit penderita yang justru mengalami kondisi yang semakin memburuk
pengobatan telah dialakukan.
Bahkan sejumlah penelitian menemukan dari 4 atau 5 penderita TB mengalami
kematian, terutama akibat terlambat memberikan pengobatan maupun kesalahan
dalam melakukan diagnosa sehingga pengobtan menjadi tidak efektif.
1) Melatih otot-otot pernafasan agar dapat melakukan fungsi dengan baik
2) Mengeluarkan dahak atau seputum yang ada disaluran pernafasan
3) Melatih klien agar terbiasa melakukan cara perfasan dengan baik

D. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN SAAT BATUK


1) Tissue/sapu tangan
2) Wadah tertutup berisi cairan desinfektan (air sabun) atau pasir
3) Gelas berisi air hangat

E. TEKNIK ETIKA BATUK EFEKTIF


1) Tutup hidung dan mulut anda dengan tissue saat bersin atau batuk
2) Tutup hidung atau mulut anda dengan lengan anda bukan dengan telapak
tangan, saat bersin atau batuk
3) Gunakan masker yang menutup hidung dan mulut
4) Buanglah tissue setelah digunakan ke tempat sampah
5) Cuci tangan anda segera dengan air mengalir dengan sabun atau
6) Bersihkan tangan anda dengan alkohol hand rub
XII. Daftar Pustaka
Kowalak, Jenifer. 2011. Buku Ajaran Patofisiologi. Jakarta: EGC
Rab, Triani. 2010. Ilmu penyakit Paru. Jakarta: TIM
Tamsuri, Anas. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Gangguang Pernafasan.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai