Laporan Pendahuluan Termoregulasi
Laporan Pendahuluan Termoregulasi
Laporan Pendahuluan Termoregulasi
A.TINJAUAN TEORI
1. Definisi
Termoregulasi adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai
keseimbangan produksi panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara konstan,
termoregulasi manusia berpusat pada hipotalamus anterior. Terdapat 3 komponen atau
penyusunan system pengaturan panas. Suhu atau termoregulasi merupakan suatu
perbedaan antara jumlah suhu yang dihasilkan oleh tubuh dengan jumlah panas yang
hilang pada lingkungan eksternal / substansi panas dingin / permukaan kulit tubuh.
a. Hipertermia
Hipertermia atau peningkatan suhu tubuh merupakan keadaan dimana seorang individu
mengalami kenaikan suhu tubuh diatas 37o C.
b. Hipotermia
Hipotermia adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu
kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Dimana suhu dalam tubuh dibawah 35 o C.
B. ETIOLOGI
1. Pengeluaran Panas
Menurut Potter dan Perry (2005), pengeluaran dan produksi panas terjadi secara konstan,
pengeluaran panas secara normal melalui radiasi, konduksi, konveksi, dan evaporasi.
a. Radiasi
Adalah perpindahan panas dari permukaan suatu objek ke permukaan
objek lain tanpa keduanya bersentuhan. Panas berpindah melalui gelombang
elektromagnetik. Aliran darah dari organ internal inti membawa panas ke kulit dan
ke pembuluh darah permukaan. Jumlah panas yang dibawa ke permukaan tergantung
dari tingkat vasokonstriksi dan vasodilatasi yang diatur oleh hipotalamus. Panas
menyebar dari kulit ke setiap objek yang lebih dingi disekelilingnya. Penyebaran
meningkat bila perbedaan suhu antara objek juga meningkat.
b. Konduksi
Adalah perpindahan panas dari satu objek ke objek lain dengan kontak langsung.
Ketika kulit hangat menyentuh objek yang lebih dingin, panas hilang. Ketika suhu dua
objek sama, kehilangan panas konduktif terhenti. Panas berkonduksi melalui benda
padat, gas, cair.
c. Konveksi
Adalah perpindahan panas karena gerakan udara. Panas dikonduksi pertama kali pada
molekul udara secara langsung dalam kontak dengan kulit. Arus udara membawa
udara hangat. Pada saat kecepatan arus udara meningkat, kehilangan panas konvektif
meningkat.
d. Evaporasi
Adalah perpindahan energi panas ketika cairan berubah menjadi gas. Selama
evaporasi, kira-kira 0,6 kalori panas hilang untuk setiap gram air yang menguap. Ketika
suhu tubuh meningkat, hipotalamus anterior member signal kelenjar keringat untuk
melepaskan keringat. Selama latihan dan stress emosi atau mental, berkeringat adalah
salah satu cara untuk menghilangkan kelebihan panas yang dibuat melalui peningkatan
laju metabolik. Evaporasi berlebihan dapat menyebabkan kulit gatal dan bersisik, serta
hidung dan faring kering.
e. Diaforesis
Adalah prespirasi visual dahi dan toraks atas. Kelenjar keringat berada dibawah
dermis kulit. Kelenjar mensekresi keringat, larutan berair yang mengandung natrium dan
klorida, yang melewati duktus kecil pada permukaan kulit. Kelenjar dikontrol oleh sistem
saraf simpatis. Bila suhu tubuh meningkat, kelenjar keringat mengeluarkan keringat, yang
menguap dari kulit untuk meningkatkan kehilangan panas. Diaphoresis kurang efisien bila
gerakan udara minimal atau bila kelembaban udara tinggi.
C. MANIFESTASI KLINIK
1. Hipertermia
Keadaan dimana ketika seorang individu mengalami atau 37,8°C peroral atau 38,8°C per
rectal karena factor eksternal.
Pola hipertermi:
a. Terus – menerus
Merupakan pola demam yang tingginya menetap lebih dari 24 jam, bervariasi 1°C –
2°C.
b. Intermiten
Demam secara berseling dengan suhu normal, suhu akan kembali normal paling
sedikit sekali 24 jam.
c. Remiten
Demam memuncak dan turun tanpa kembali kesuhu normal.
2. Hipotermia
Suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu, kesulitan mengatasi suhu
normal ketika suhunya berada dibawah 35oC (suhu dingin)
Gejala :
a. Penderita berbicara nglantur
b. Kulit sedikit berwarna abu – abu (pucat)
c. Detak jantung lemah
d. Tekanan darah menurun dan terjadi kontraksi otot sebagai usaha untuk menghasilkan
panas
e. Demam (hiperpireksia)
f. Demam (hiperpireksia) adalah kegagalan mekanisme pengeluaran panas untuk
mempertahankan kecepatan pengeluaran kelebihan produksi panas.
g. Kelelahan akibat panas
h. Terjadi bila diaphoresis yang banyak mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit
secara berlebihan, disebabkan oleh lingkunang yang terpapar oleh panas.
3. Heat stroke
Paparan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan dengan suhu tinggi dapat
mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas . kondisi ini disebut heat stroke.
Tanda dan gejala :
a. Konvulsi, kram otot, inkontinensia
b. Delirium ( gangguan mentaql yang berlangsung singkat, biasanya mencerminkan
keadaan toksik yang ditandai oleh halusinasi,dll.
c. Sangat haus
d. Kulit sangat hangat dan kering
D.PATOFISIOLOGI
Suhu tubuh kita dalam keadaan normal dipertahankan dikisarkan 36,8oC oleh
pusat pengatur suhu didalam otak yaitu hipotalamus. Dalam pengatauran suhu
tersebut selalu menjaga keseimbangan antara jumlah panas yang diproduksi tubuh dari
metabolism dengan panas yang dilepas melalui kulit dan paru – paru sehingga suhu
tubuh dapat mempertahankan dalam kisaran normal. Walaupun demikian, suhu tubuh
dapat memiliki fluktuasi harian , yaitu sedikit lebih tinggi pada sore hari jika
dibandingkan pagi harinya.
Demam merupakan suatu kedaan dimanaterdapat peningkatan pengaturan
dipusat pengatur suhu diotak. Hal ini sama dengan pengaturan set point ( derajat celcius )
pada remote AC yang bilamana set point tersebut dinaikkan maka temperature, ruangan
akan menjadi lebih hangat, maka nilai suhu tubuh dikatakan demam jika melebihi 37,2oC
pada pengukuran dipagi hari dan atau melebihi 37,7oC pada pengukuran sore hari dengan
menggunakan thermometer mulut.
E. Pathway
Pusat integrasi
termoregulasi
hipotalamus
Ketidakefektifan
Risiko Hi ertermi Hi otermi
ketidakseimbangan suhu termoregulasi
tubuh
F. Penatalaksanaan Medis dan Penata Laksana Keperawatan
Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan pada pasien ini meliputi pemberian parachetamol tiap 4-6 jam 3 x1
bila panas. Diberikan infuse RL 20 tetes / menit dan untuk membantu mencukupi
kebutuhan cairan dan membantu jalur masu obat parachetamol-cefotaxime sebagai
antibiotic diberikan secara intravena dengan dosis 2 x 1 g/hari.diberikan makanan rendah
serat dan memperbaiki gizi pasien.
Penata Laksana keperawatan
Tirah baring absolute sampai minimal 7 hari bebas demam / kurang lebih selama 14
hari.
Posisi tubuh harus diubah setiap 2 jam untuk mencegah dekubitus
Mobilisasi sesuai kondisi
Diet
Makanan diberikan secara bertahap sesuai dengan keadaan penyakit Makanan
mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protein, tidak boleh mengandung banyak
serat.
G. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas pasien meliputi nama, alamat, umur. jenis kelamin, pekerjaan,suku/bangsa,
agama, status perkawinan, tanggal masuk rs, no RM, dan diagnosa masuk rumah sakit
b. Keluhan Utama
Keluhan Utama adalah keluhan yang membuat seseorang dating ketempat pelayanan
kesehatan untuk mencari pertolongan
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Rincian dari keluhan utama yang berisi tentang riwayat perjalanan pasien
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah keluarga menderita penyakit keturunsn seperti DM,Hipertensi dan lain-lain
2. Pengkajian (Pola Fungsi Gordon)
a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Persepsi klien/keluarga terhadap konsep sehat sakit dan upaya klien/keluarga dalam
bentuk pengetahuan, sikap, dan perilaku yang menjadi gaya hidup klien/keluarga
untuk mempertanankan kondisi tersebut
b. Pola Nutrisi / Metabolik