Ahmad Haikal Fahlevi - 120110190082 - Kuis PPH PASAL 21

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

KUIS PAJAK PENGHASILAN (PPH 21)

( Maret 2021 )

1. Tuan Andi S.E., Ak. bekerja sebagai direktur keuangan PT Kalimaya sejak 1 April
2016. Imbalan yang diterima tiap bulan sebagai berikut : gaji Rp 7.000.000,00,
tunjangan jabatan Rp 500.000,00 tunjangan kesehatan Rp 300.000,00 .Perusahaan
ikut program BPJS ketenagakerjaan, dimana dibayar perusahaan premi jaminan
kecelakaan kerja (JAKK) Rp 100.000,00 Premi jaminan kematian (JAK) Rp
60.000,00 dan iuran jaminan hari tua (JHT) 3,7 % dari gaji,sedangkan 2% dari gaji
ditanggung karyawan. Perusahaan menyediakan makan siang bagi para direktur
perusahaan senilai Rp 25.000,00. per orang. Tuan Andi S.E., Ak. sudah menikah,
anak yang kedua lahir tanggal 10 April 2012, punya anak asuh seorang dan
menanggung seorang adiknya.
Hitung PPh pasal 21 yang dipotong dari penghasilan Tuan Andi, S.E., Ak. tiap
bulan dan take home pay nya , apabila PPh pasal 21 ditanggung karyawan.

Gaji Pokok Rp 7.000.000


Tunjangan Jabatan Rp 500.000
Tunjangan Kesehatan Rp 300.000
Uang Makan Rp 750.000
Premi JAKK Rp 100.000
Premi JAK Rp 60.000
Penghasilan Bruto Rp 8.710.000
Biaya JHT (2%) Rp 174.200
Biaya Jabatan (5%) Rp 435.500
Penghasilan Neto
- bulanan Rp 8.100.300
- tahunan Rp 97.203.600

PTKP
- WP Pribadi Rp 54.000.000
- WP Menikah Rp 4.500.000
- Tanggungan (2) Rp 9.000.000 +
Total PTKP Rp 67.500.000 -
PKP Rp 29.703.600

PPh 21 :
- 5% x Rp 21.333.600 Rp 1.485.180 PPh 21 terutang setahun
Rp 123.765 PPh 21 terutang sebulan

Take Home Pay ditanggung Karyawan (bulanan)


= (Rp 7.000.000 + Rp 500.000 + Rp 300.000 + Rp 750.000) - ((Rp 7.960.000 x 2%) + Rp 88.890)
= Rp 7.502.035
2. Tuan Herman SH,direktur utama PT Kalimaya. Menjabat sebagai Dirut sejak tahun
2010.Mempunyai anak kandung 3 orang , isterinya meninggal pada tanggal 3
Januari 2019. Imbalan yang diterima tiap blan : gaji Rp 15.000.000,00, tunjangan
jabatan Rp 4.000.000,00, tunjangan kesehatan Rp 1.000.000,00 dan tunjangan pajak
Rp 1.646.000,00 .Perusahaan ikut programBPJS Ketenagakerjaan , dimana dibayar
perusahaan premi jaminan kecelakaan kerja (JAKK) Rp 100.000,00 Premi jaminan
kematian (JAK) Rp 60.000,00 dan iuran jaminan hari tua (JHT) 3,7 % dari
gaji,sedangkan 2% dari gaji ditanggung karyawan. Perusahaan menyediakan makan
siang bagi para direktur perusahaan senilai Rp 25.000,00. Hitung PPh pasal 21 yang
dipotong dari penghasilan tuan Herman dan THP nya dalam tahun 2019.

Gaji Pokok Rp 15.000.000


Tunjangan Jabatan Rp 4.000.000
Tunjangan Kesehatan Rp 1.000.000
Tunjangan Pajak Rp 1.646.000
Premi JAKK Rp 100.000
Premi JAK Rp 60.000 +
Penghasilan Bruto Rp 21.806.000
Biaya JHT (2%) Rp 300.000 -
Biaya Jabatan (5%) Rp 1.090.300
Penghasilan Neto
Sebulan Rp 20.415.700
Setahun Rp 244.988.400

PTKP
WP Pribadi Rp 54.000.000
WP Menikah Rp 4.500.000 +
Tanggungan (3) Rp 13.500.000 -
Total PTKP Rp 72.000.000
PKP Rp 172.988.400

PPh 21 :
5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000 +
15% x Rp 122.988.400 Rp 18.448.260
Rp 20.948.260 PPh 21 terutang setahun
Rp 1.745.688 PPh 21 terutang sebulan

Take Home Pay ditanggung Karyawan (bulanan)


= (Rp 15.000.000 + Rp 4.000.000 + Rp 1.000.000 + Rp 1.646.000)-(Rp 300.000 + Rp 1.090.300 + Rp 1.745.688)
= Rp 19.600.312
3. Pada bulan Desember 2019 tuan Herman ( soal no 2 ) mendapat bonus sebesar 2 x
gaji pokoknya. . Hitunglah PPh pasal 21 atas bonus tersebut.

Gaji Pokok Rp 15.000.000


Tunjangan Jabatan Rp 4.000.000
Tunjangan Kesehatan Rp 1.000.000
Tunjangan Pajak Rp 1.646.000
Premi JAKK Rp 100.000
Premi JAK Rp 60.000 +

Penghasilan Bruto Rp 21.806.000


Biaya JHT (2%) Rp 300.000 -

Biaya Jabatan (5%) Rp 1.090.300


Penghasilan Neto
Sebulan Rp 20.415.700
Setahun Rp244.988.400
Bonus (Rp 30.000.000) Rp274.988.400

PTKP
WP Pribadi Rp 54.000.000 +

WP Menikah Rp 4.500.000 -

Tanggungan (3) Rp 13.500.000


Total PTKP Rp 72.000.000
PKP Rp202.988.400

PPh 21 : +
5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000
15% x Rp 152.988.400 Rp 22.948.260 PPh 21 terutang setahun
Rp 25.448.260 PPh 21 terutang sebulan
Rp 2.120.688

PPh 21 atas bonus :


(Rp 2.120.688 - Rp 1.745.688)
Rp 375.000
4. Tuan Suhendi, sudah menikah punya anak kandung 2, bekerja diperusahaan
garmen PT Karya Ayu, sebagai tenaga supervsi dibagian produkasi.Imbalan yang
diterima setiap akhir minggu adalah adalah sejumlah Rp 1.200.000,00. Perusahaan
ikut program BPJS Ketenagakerjaan , dimana perusahaan membayarkan premi
JAKK senilai Rp 60.000,00 dan premi JAK senilai Rp 30.000,00.Iuran JHT dibayar
peusahaan 3,7% dari gaji dan oleh kayawan 2% dari gaji..Selain itu diberi fasilitas
mendiami mess perusahaan dan diberi penggantian untuk pemeliharaan mess senilai
Rp 500.000,00 setiap bulan (tidak masuk daftar gaji). Hitung PPh psl 21 yang
terutang tiap bulan dan THP nya.

Gaji Pokok :
Upah per Minggu Rp 1.200.000,00
Upah per Bulan Rp 4.800.000,00
Premi JAKK Rp 60.000
Premi JAK Rp 30.000
Penghasilan Bruto Rp 4.890.000
Biaya JHT (2%) Rp 96.000
Biaya Jabatan (5%) Rp 244.500 +
Penghasilan Neto
- bulanan Rp 4.549.500
- tahunan Rp 54.594.000 -

PTKP
- WP Pribadi Rp 54.000.000
- WP Menikah Rp 4.500.000
- Tanggungan (2) Rp 9.000.000 +
Total PTKP Rp 67.500.000 -
PKP -Rp 12.906.000

PPh 21 :
- tidak ada (?)

Take Home Pay ditanggung Karyawan (bulanan)


= (Rp 4.800.000) - (Rp 4.800.000 x 2%)
= Rp 4.704.000
5. Tuan Hadi ( K/2) bekerja dengan imbalan upah harian.Upah sehari Rp 250.000,00.
Dalam bulan Maret 2019 ia bekerja selama 20 hari. Hitung PPh pasal 21 terutang
dalam bulan Maret 2019.

Upah Sehari Rp 250.000


Upah Maret (20 hari) Rp 5.000.000
PTKP Rp 3.750.000

Upah harian terutang pajak Rp 1.250.000


PPh Pasal 21 Maret Rp 62.500
(5% x Rp 1.250.000)
6. Tuan Salim (K/1) adalah petugas dinas luar asuransi di PT Asuransi Jiwasraya.
Dalam tahun 2019, penghasilan yang diperolehnya adalah sbb : Bulan Januari Rp
14.000.000,00, Pebruari Rp 21.000.000,00, Maret Rp 18.000.00000 , April Rp
25.000.000,00, Mei Rp 19.000.000,00. Hitung PPh Ps 21 yang dipotong dari
penghasilannya dalam bulan-bulan tersebut.
7. Dr Fahmi adalah dokter yang belerja di RS Mulia sebagai dokter umum, Untuk
setiap pasien membayar jasa layanan dokter , pembagian untuk dokter 70% dan
untuk RS 30%. Dr Fahmi mulai bekerja sejak bulan Agustus 2019.Status K/2 Data
pembayaran pasien untuk layanan jasa Dr Fahmi adalah sbb :

- Bulan Agustus………………..Rp 30.000.000


- Bulan September……………..Rp 35.000.000
- Bulan Oktober………………..Rp 40.000.000
- Bulan November…………… .Rp 38.000.000
- Bulan Desember……………...Rp 52.000.000
Hitung berapa PPh pasal 21 yang dipotong dari penghasilan Dr Fahmi dalam tahun
2019.

Anda mungkin juga menyukai