Sekolah Penggerak

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

1a.

Apa kelebihan Anda yang dapat mendukung Anda mengikuti program Sekolah
Penggerak? Upaya apa saja yang telah Anda lakukan untuk dalam memajukan sekolah
tempat Anda bekerja yang menurut Anda sejalan dengan program Sekolah Penggerak?
(Jawaban harus mencakup nama program, contoh implementasi yang dilakukan) (minimal
150 kata)

Yang merupakan kelebihan dari sekolah yang saya pimpin selain melaksanakan program sekolah
yang mencakup 8 standar nasional pendidikan( 8 SNP), kami juga mengusung program Sekolah ramah
anak, sekolah bebas bullying, sekolah aktif literasi nasional, sekolah pendidikan keluarga dan ikut serta
dalam pengimbasan sekolah model. Dengan program yang telah saya jabarkan di atas, maka saya berani
mengajukan diri untuk melamar dalam program Sekolah Penggerak yang memiliki visi yang sama dengan
visi sekolah kami yaitu memajukan pendidikan Indonesia, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya pelajar Pancasila. Salah satu upaya yang saya lakukan untuk memajukan sekolah
tempat saya bekerja yang sejalan dengan program sekolah penggerak yaitu berfokus pada
pengembangan hasil belajar siswa yang mencakup kompetensi, literasi dan numerasi serta memiliki
karakter yang diawali dengan SDM unggul. Dalam pelaksanaannya saya tuangkan pada awal proses
pembelajaran dimana siswa melaksanakan doa bersama, menyanyikan lagu Indonesia Raya,
menyebutkan Pancasila, dan dilanjutkan dengan literasi selama 15 menit sebelum proses pembelajaran
pertama dimulai.

1b.  Tantangan tersulit apa yang hadapi saat Anda menjalankan peran sebagai seorang
Kepala Sekolah? Bagaimana cara Anda mengatasinya? (minimal 50 kata)

Dalam pengelolaan sumber daya pendidik maupun tenaga kependidikan untuk mengajak ikut
serta secara bersama-sama dalam melaksanakan program yang saya canangkan, maka dalam
pelaksanaan secara teknis saya menggunakan pendekatan kekeluargaan, pembagian tugas secara
merata agar dapat meningkatkan kompetensinya dan profesi baik pendidik maupun tenaga
kependidikan serta mengadakan evaluasi dan revisi secara berkesinambungan sesuai dengan program
sekolah yang saya canangkan.

1c. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk tetap menghidupkan semangat sebagai seorang
Kepala Sekolah? (minimal 50 kata)

Selalu mempertahankan koordinasi untuk memotivasi seluruh warga sekolah baik tenaga
pendidik maupun kependidikan agar hubungan dalam melaksanakan tugas bisa berjalan secara
harmonis dan dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan tupoksi masing-masing dengan tepat waktu.
Penilaian kinerja tenaga pendidik dan kependidikan secara berkala serta memberikan reward bagi
tenaga pendidik dan kependidikan yang berprestasi.

2a. Mengapa Anda memutuskan untuk melakukan tindakan/keputusan tersebut? (minimal 50


kata)
Keputusan yang saya ambil dalam kurun waktu 1 tahun terakhir yang berdampak signifikan pada sekolah
yaitu melaksanakan pembelajaran secara daring dan luring (kombinasi) akibat dampak dari pandemi
covid-19. Saya memutuskan untuk melakukan tindakan tersebut sesuai dengan surat keputusan dari
pemerintah pusat maupun daerah tentang pentingnya memutus mata rantai penularan covid-19, agar
semua warga sekolah tetap sehat dalam menjalankan aktivitas pembelajaran jarak jauh.

2b. Bagaimana Anda mengeksekusi tindakan/keputusan tersebut? (minimal 50 kata)

Cara saya mengeksekusi keputusan tersebut dengan memantapkan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan melalui pelatihan penggunaan aplikasi pembelajaran jarak jauh yang telah dibuat oleh
sekolah dalam bentuk aplikasi (ECBT SMP Nasional Denpasar). Setelah itu mensosialisasikan ke peserta
didik dan orang tua siswa cara penggunaan aplikasi ECBT SMP Nasional Denpasar agar proses
pembelajaran jarak jauh dapat berjalan dengan lancar.

2.c. Kendala ataupun hambatan apa saja yang Anda hadapi? Bagaimana cara Anda
mengatasinya? (minimal 50 kata)

Hambatan yang saya hadapi yaitu masih ada beberapa siswa tidak mengerti cara penggunaan aplikasi
ECBT SMP Nasional Denpasar tersebut. Selain itu jaringan yang ada di masing-masing rumah siswa sering
mengalami gangguan, sehingga proses daring menjadi terhambat. Dengan kendala seperti itu, saya
mengatasinya dengan cara mengarahkan siswa untuk mengikuti luring yaitu dengan datang ke sekolah
setiap hari Jumat untuk mengambil tugas yang sudah disiapkan oleh guru mapel dan mengumpulkannya
kembali di hari Jumat minggu depannya.

2.d. Bagaimana hasil yang diperoleh? (minimal 20 kata)

Hasil yang diperoleh selama menjalankan proses pembelajaran jarak jauh yaitu siswa dapat
melaksanakan pembelajaran secara daring maupun luring dengan baik dan kooperatif.

3.a. Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Kapan kejadiannya? Perubahan signifikan apa yang ingin
Anda lakukan saat itu? Apa yang mendorong Anda melakukan perubahan signifikan tersebut? (minimal
100 kata)

Situasi secara nasional yang kita hadapi sejak bulan maret 2020 adalah mewabahnya virus covid-19,
sehingga saya selaku Kepala sekolah merevisi pelayanan dalam sistem pembelajaran kombinasi yaitu
sistem luring dan daring. kelompok anak yang mengikuti sistem pembelajaran secara luring diarahkan
mengambil tugas setiap hari jumat dan mengumpulkan kembali hari jumat berikutnya dan sekaligus
mengambil tugas berikutnya. Sedangkan untuk sistem pembelajaran secara daring siswa mengikuti
pembelajaran on line dengan aplikasi E-CBT berbasis website sekolah yang mencakup : absen siswa dan
guru, penyampaian materi ( dalam bentuk teks, file maupun link vidio), pemberian tugas terstruktur,
penilaian ( harian, tengah semester, semeter, akhir semester dan ujian sekolah), dan bank soal

103 / 500

3.b. Unsur-unsur atau pihak siapa saja yang Anda libatkan dalam inisiatif perubahan tersebut? (minimal
50 kata)

Semua yang terlibat dalam kegiatan proses pembelajaran secara daring maupun luring adalah pengawas
sekolah, yayasan, kepala sekolah, komite, tenaga pendidik dan kependidikan beserta masyarakat di
lingkungan sekolah. Masing-masing unsur tersebut, bekerja sesuai dengan tupoksi yang telah ditetapkan
oleh kepala sekolah demi tercapainya tujuan pembelajaran satuan pembelajaran untuk menunjang
tujuan pendidikan secara nasional.

52 / 150

3.c. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam memfasilitasi perubahan tersebut? Ceritakan pengalaman
Anda dalam menghadapi pihak yang menentang perubahan tersebut (minimal 50 kata)

Proses pembelajaran secara daring maupun luring dalam praktik terdapat beberapa kekurangan yang
dihadapi oleh siswa maupun tenaga pendidik antara lain:

1. Sistem pembelajaran secara daring:

a) tidak semua siswa memiliki gadget yang mendukung sistem aplikasi E-CBT berbasis website sekolah.

b) tidak semua siswa (keluarga) mampu menyiapkan kouta untuk pembelajaran online.

c) tidak semua siswa melakukan absensi pada proses pembelajaran online.

d) masih ada siswa yang tidak mengumpul tugas dalam pembelajaran online.

2. Sistem pembelajaran secara luring:

a) masih ada siswa yang tidak mengambil ke sekolah.

b) masih ada siswa yang tidak mengumpulkan tugas tepat waktu ke sekolah.

97 / 150

3.d. Ceritakan pula cara-cara yang Anda lakukan untuk mendorong pihak lain untuk mencari ide atau
solusi yang berbeda (inovatif) untuk mendukung perubahan di sekolah yang Anda pimpin. (minimal 100
kata)
Saya selalu melakukan pendekatan kerjasama dengan instansi lain untuk mendukung program sekolah
yang sudah ada maupun ide-ide inovatif asalkan sesuai dengan visi dan misi sekolah yang telah saya
tetapkan.

Adapun bentuk kerjasama dengan instansi lain adalah:

1. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam program Sekolah Bebas Bulliying.

2. Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) dalam program Sekolah Aktif Literasi Nasional.

3. Universitas Dhyana Pura (Undhira) dalam pogram Pengembangan Minat Bakat Siswa (Tes Psikologi).

4. Puskesmas I Denpasar Selatan dalam program Kesehatan Sekolah.

5. Bhabinkamtibnas Denpasar Selatan dalam program Pengembangan Minat dan Bakat Siswa (LKBB).

6. Universitas PGRI Mahadewa Indonesia dalam program Praktik Kerja Lapangan (PKL) dalam
pendidikan.

4. Ceritakan pengalaman Anda sebagai Kepala Sekolah dalam melakukan pengembangan dan bimbingan
terhadap orang lain dalam rangka mempersiapkannya mengemban peran yang menantang

4.a. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan
pengembangan tersebut? Apa hasil akhir yang Anda harapkan dari pengembangan tersebut? (minimal
100 kata)

Kejadiannya bulan Maret 2020 pada awal Pandemi Covid-19 dan yang dikembangkan seluruh dewan
guru. Yang memotivasi saya melakukan pengembangan terhadap seluruh dewan guru tersebut adalah
masih terdapat beberapa guru yang belum maksimal dalam menggunakan IT di dalam pembelajaran
serta masih minimnya pengetahuan tentang video conference sehingga saya mengadakan pelatihan
atau workshop terhadap seluruh dewan guru tentang penggunaan media pembelajaran secara daring
dan salah satunya adalah program yang saya buat untuk menyamakan apersepsi dalam pembelajaran
yaitu dengan aplikasi E-CBT berbasis website sekolah. Tujuan dari pelaksanaan pelatihan atau workshop
agar semua guru lebih memahami dan mampu mengoperasikan aplikasi E-CBT berbasis website sekolah
di dalam proses pembelajaran dan memberikan inovasi dalam pembelajaran jarak jauh agar lebih
menyenangkan untuk siswa dalam belajar.

4.b. Bagaimana cara Anda menyusun rencana pengembangan yang dibutuhkan? Ceritakan cara Anda
membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan. Dukungan apa saja
yang Anda berikan? (minimal 100 kata)
Cara saya menyusun rencana pengembangan yang dibutuhkan beranjak dari mengevaluasi penggunaan
aplikasi pembelajaran secara online. Dengan penggunaan aplikasi pembelajaran online seperti quizizz,
edmodo, ataupun google classroom masih banyak kendala yang dialami oleh siswa maupun guru maka
saya memberikan solusi kepada seluruh dewan guru untuk membuat satu buah aplikasi yang bisa
digunakan oleh semua siswa maupun dewan guru untuk lebih mempermudah di dalam pembelajaran
secara online (daring). Aplikasi E-CBT berbasis website sekolah tersebut nantinya sudah mencakup
absen siswa dan guru, penyampaian materi ( dalam bentuk teks, file maupun link vidio), pemberian
tugas terstruktur, penilaian ( harian, tengah semester, semeter, akhir semester dan ujian sekolah), dan
bank soal. Adapun dukungan yang saya berikan yaitu memfasilitasi sarana dan prasarana dalam
mendukung aplikasi E-CBT berbasis website sekolah.

4.c. Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja
yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut? (minimal 70 kata)

Dalam penggunaan aplikasi E-CBT berbasis website sekolah masih terdapat beberapa hambatan yang
saya temukan dari pelaporan beberapa dewan guru dan keluhan siswa yang dilaporkan oleh wali kelas.
Dari beberapa dewan guru kendala yang ditemukan yaitu masih ada siswa yang terlambat mengumpul
tugas yang diberikan karena beberapa faktor seperti masalah jaringan dan server. Sementara laporan
dari wali kelas, masih ada siswa yang sulit dalam mengupload/menggunggah tugas di aplikasi E-CBTnya.
Adapun upaya yang saya lakukan untuk mengatasi kendala yang dialami oleh guru dan siswa yaitu
mentop up sever dan mengintruksi ke wali kelas untuk menginformasikan kepada siswa untuk
mengupload ulang tugas yang hendak dikirim.

4.d. Bagaimana Anda mengukur kemajuan dan hasil perkembangan orang tersebut? Kriteria-kriteria apa
saja yang Anda gunakan? (minimal 50 kata)

Untuk mengukur kemajuan dan hasil perkembangan dalam menggunakan aplikasi E-CBT berbasis
website sekolah dengan cara menyebarkan angket terkait penggunaan aplikasi E-CBT dan melaksanakan
wawancara kepada beberapa dewan guru dan wali siswa untuk mengevaluasi penggunaan aplikasi. Dari
hasil angket dan hasil wawancara tidak lagi keluhan dan tidak ada siswa yang mengadukan
permasalahannya dalam pembelajaran secara online dengan menggunakan aplikasi E-CBT berbasis
website sekolah.

4.e. Bagaimana hasilnya? (minimal 20 kata)

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan dan bimbingan dalam mengembangkan aplikasi E-CBT berbasis
website sekolah terhadap guru maupun siswa sudah berjalan sesuai dengan harapan dimana para guru
sudah menguasai penggunaan aplikasi E-CBT berbasis website sekolah begitu juga dengan siswa.

5.a. Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Kapan kejadiannya? Bagaimana Anda
mengetahui hal-hal yang perlu dikembangkan atau diperbaiki? (minimal 50 kata)
Pengalaman saya dalam meningkatkan kesadaran pentingnya untuk terus mengembangkan kapabilitas
diri pada saat menjabat sebagai kepala sekolah di tahun 2017. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu
dikembangkan atau diperbaiki dengan mengevaluasi program kerja kepala sekolah yang terdahulu,
melihat kelemahan dan kelebihan cara kepala sekolah terdahulu menjalankan program sekolah,
kemudian kelebihan program kerjanya saya kembangkan sebagai dasar pengembangan mutu sekolah,
dan kelemahannya saya evaluasi sesuai dengan visi misi saya sebagai kepala sekolah sesuai dengan
tujuan utama memajukan sekolah yang saya pimpin.

5.b. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mengembangkan kapabilitas diri secara
maksimal? Umpan balik apa yang Anda dapatkan berdasarkan pengembangan yang telah
Anda lakukan? (minimal 70 kata)

Upaya yang saya lakukan untuk mengembangkan kapabilitas diri secara maksimal dengan mengikuti
penguatan kepala sekolah, pelatihan, seminar, webinar, workshop yang berkaitan dengan
pengembangan sekolah baik secara daring maupun luring. Sedangkan manfaat yang saya dapatkan
dengan mengikuti kegiatan seperti webinar, seminar, bimtek, pelatihan, workshop dan penguatan
kepala sekolah yaitu selain mendapatkan pengetahuan, pengalaman, wawasan, serta informasi-
informasi terbaru tentang pengembangan pendidikan dan program kerja yang berhubungan dengan
pengembangan mutu sekolah yang saya pimpin.

5.c. Upaya apa yang Anda lakukan untuk membangun kesadaran pentingnya pengembangan diri ini di
lingkungan sekolah (minimal 70 kata)

Upaya yang saya lakukan untuk membangun kesadaran pentingnya pengembangan diri di lingkungan
sekolah yaitu memotivasi seluruh warga sekolah baik guru maupun tenaga kependidikan untuk
meningkatkan kompetensinya secara profesional agar mampu melaksanakan tupoksinya masing-masing.
Seringnya melaksanakan diskusi dan koordinasi kepada warga sekolah bahwa pentingnya didalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya untuk selalu berinovasi, mengembangkan ide-ide kreatif
dalam mengembangkan pendidikan sesuai dengan tupoksinya, sehingga adanya suatu kesadaran dalam
mengembangkan diri guru maupun tenaga kependidikan.

5.d. Bagaimana hasilnya? (minimal 20 kata)

Setelah dilaksanakannya pengembangan diri baik dari diri saya sendiri maupun guru dan tenaga
pendidikan dengan pendekatan, diskusi, koordinasi dan motivasi maka munculnya kesadaran untuk
mengembangkan kompetensi didalam menjalankan tupoksinya masing-masing.

6.a. Kapan kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang bekerjasama
dengan Anda saat itu? (minimal 50 kata)
Pengalaman saya membangun kerjasama dengan pihak di luar sekolah yang mendatangkan manfaat
bagi sekolah yaitu adanya kerjasama dengan beberapa pihak luar salah satunya Universitas Dhyana
Pura. Kerjasama ini dimulai dari tahun 2016 sampai dengan sekarang. Terjadinya kerjasama antara
sekolah dengan Universitas Dhyana Pura karena banyaknya siswa yang kurang memahami minat serta
bakat mereka dan dalam menentukan pilihan sekolah lanjutannya.

6.b. Kendala apa yang Anda hadapi saat itu? Perbedaan pendapat apa saja yang Anda temui dalam
situasi tersebut? (minimal 50 kata)

Kendala yang saya hadapi yaitu waktu pelaksanaan dalam memberikan layanan kepada siswa sangat
terbatas, siswa mengalami kendala jika ingin melaksanakan konsultasi secara mandiri. Adanya
perbedaan pendapat antara orang tua siswa dengan pihak Universitas Dhyana Pura terkait minat dan
bakat dari siswa itu sendiri dan kemana siswa itu akan melanjutkan pendidikannya.

6.c. Upaya apa yang Anda lakukan untuk memfasilitasi terjadinya kesepakatan tersebut? (minimal 50
kata)

Upaya yang saya lakukan untuk menfasilitasi terjadinya kesepakatan tersebut dengan mempertemukan
siswa, orangtua dan psikolog dari Universitas Dhyana Pura untuk memberikan arahan terhadap orang
tua agar tidak memaksakan kehendak orang tua dan mendiskusikan keinginan siswa untuk menentukan
pilihan sekolah lanjutannya sesuai dengan keinginan serta minat dan bakat yang siswa itu miliki.

6.d. Kesepakatan apa saja yang didapat? Dampak apa saja yang dihasilkan kepada sekolah (baik untuk
murid, guru, sarana dan prasarana, dan sebagainya)? (minimal 50 kata)

Kesepakatan yang di dapat dari adanya kerjasama dengan Universitas Dhyana Pura yaitu pertama saling
membantu dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kedua tukar
menukar tenanga ahli lainnya dalam rangka peningkatan kompetensi SDM kedua belah pihak. Ketiga
pemanfaatan bersama perpustakaan dan fasilitas pendidikan lainnya yang ada di lingkungan kedua
belah pihak. Keempat penyelenggaraan pelatihan-pelatihan dan pemberian layanan psikologi untuk
meningkatkan kualitas SDM kedua belah pihak. Kelima saling membantu dalam rangka pengembangan
kedua belah pihak. Keenam promosi bersama untuk meningkatkan potensi dan performa kedua belah
pihak.

7.a. Apa program kerja yang Anda implementasikan saat itu? Bagaimana cara Anda
menyusun rencana program kerja tersebut ke dalam aktivitas kerja yang lebih spesifik?
(minimal 100 kata)

Program kerja yang saya implementasikan salah satunya yaitu dalam situasi khusus Covid-19 adalah
pelaksanaan pembelajaran dari rumah secara daring atau online dengan aplikasi E-CBT, melengkapi
sarana prasarana sekolah seperti handsanitizer, masker, faceshield, termogram, tempat cuci tangan,
pemasangan baleho yang bertemakan tentang memutus mata rantai Covid-19, melakukan
penyemprotan disinvektan seminggu sekali setiap hari jumat. Penyusunan program kerja ini dengan cara
mengevaluasi program kerja sebelumnya. Melakukan rapat kerja dengan jajaran terkait dengan
pelaksanaan program kerja sesuai dengan yang di SK kan serta tupoksinya masing-masing, sehingga
kepala bidang dapat bertanggung jawab terhadap tugas yang di cantumkan dalam SK serta melakukan
revisi dan evaluasi program kerja untuk perbaikan program kerja selanjutnya.
7.b. Bagaimana Anda menentukan dan mempersiapkan sumber daya yang diperlukan untuk
menjalankan rencana tersebut? (minimal 70 kata)

Cara saya menentukan dan mempersiapkan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan rencana
tersebut dengan cara melihat kompetensi tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan dengan
memberikan pengarahan, pelatihan dan bimbingan serta motivasi dalam menjalankan tupoksinya
masing-masing pada situasi khusus sehingga mampu menyelesaikan tugasnya sesuai dengan
kompetensinya dan tepat sasaran.

7.c. Apa yang Anda lakukan untuk memastikan keselarasan antara rencana program kerja
dengan sistem maupun proses yang ada (misalnya terkait anggaran, kebijakan, sumber daya,
dan lain-lain) (minimal 70 kata)
Yang saya lakukan untuk memastikan keselarasan antara rencana program kerja dengan
sistem maupun proses yang ada terkait dengan anggaran, kebijakan, sumber daya dan yang
lainnya adalah melakukan evaluasi program atau rencana kerja terkait anggaran, kebijakan,
dan sumber daya secara rutin dan berkala di tahun sebelumnya untuk melihat kekuatan dan
kelemahan program kerja. Selanjutnya menganalisis kelemahan program kerja sehingga
dapat ditindak lanjuti kelemahan tersebut dalam pembuatan program kerja sekolah di tahun
selanjutnya.
7.d. Bagaimana Anda memantau pelaksanaan program tersebut? Evaluasi apa yang Anda
lakukan? (minimal 50 kata)

Dalam pemantauan pelaksanaan program yang saya lakukan untuk mengevaluasi program tersebut
yaitu dari laporan pelaksanaan program kerja sekolah yang dilakukan oleh pendidik dan tenaga
kependidikan yang berpedoman pada raport mutu sekolah. Dari rapot mutu tersebut dapat dilihat
kelemahan yang harus ditindak lanjuti serta diobservasi secara langsung pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program kerja sekolah.

8.a. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Apa nama program yang Anda
lakukan? Apa yang mendorong Anda mengimplementasikan program tersebut? (minimal 100 kata)

Pengalaman saya dalam mewujudkan lingkungan pembelajaran yang mengedepankan toleransi


dan/atau inklusif yaitu kejadiannya pada tahun 2019 dimana ada siswa saya yang mengalami
keterbatasan keterbatasan fisik dan ada siswa yang mengalami perkembangan intelegensinya di bawah
rata-rata. Untuk program yang mengedepankan toleransi dan/atau inklusif secara umum sudah tertuang
pada program kerja sekolah, tata tertib dan aturan akademik sekolah. Sedangkan hal yang mendorong
saya untuk mengimplementasikan program tersebut karena saya melihat situasi lingkungan sekolah
yang mana sekolah saya beberapa kali menerima siswa yang berkebutuhan khusus (ABK) baik secara
fisik maupun secara perkembangan intelegensi di bawah rata-rata. Selain itu lingkungan sekolah saya
sangat bertoleransi menerima secara terbuka anak yang berkebutuhan khusus.

107 / 500

8.b. Tantangan atau kesulitan apa yang Anda hadapi saat itu? Bagaimana cara Anda mengatasinya?
(minimal 50 kata)
Tantangan atau kesulitan yang saya hadapi yaitu pada saat sekolah menerima anak berkebutuhan
khusus (ABK) warga sekolah belum terbiasa menerima anak berkebutuhan khusus tersebut. Jadi cara
saya untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan memberikan pemahaman kepada warga sekolah
terutama kepada siswa yang sekelas dengan anak yang berkebutuhan khusus tersebut agar bisa untuk
menerima dan bersosialisasi terhadap anak tersebut.

8.c. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan dukungan dalam menjalankan program ini?
(minimal 50 kata)

Upaya-upaya yang saya lakukan untuk mendapatkan dukungan dalam menjalankan program tersebut
yaitu setiap ada upacara bendera selalu menyelipkan bagaimana caranya saling bertoleransi dalam
kehidupan sehari-hari jika ada siswa yang berkebutuhan khusus selalu bekerjasama dengan guru, wali
kelas dan orang tua siswa bahwa kita harus bertoleransi kepada semua warga sekolah khususnya
terhadap anak yang berkebutuhan khusus.

8.d. Bagaimana hasilnya? (minimal 20 kata)

Dengan selalu mengingatkan kepada warga sekolah bahwa pentingnya kita hidup toleransi terutama
dilingkungan sekolah maka semua warga sekolah mampu menerima anak yang berkebutuhan khusus
dengan baik dan anak yang berkebutuhan khusus bisa beradaptasi dilingkungan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai