Tugas Kelompok Klasifikasi Ikan Sidat
Tugas Kelompok Klasifikasi Ikan Sidat
Tugas Kelompok Klasifikasi Ikan Sidat
OLEH
2020/2021
A. KLASIFIKASI
Sidat (Anguilla spp.) merupakan ikan konsumsi yang memiliki nilai ekonomis
penting baik untuk pasar lokal maupun luar negeri. Permintaan pasar akan ikan sidat
sangat tinggi mencapai 500.000 ton per tahun terutama dari Jepang dan Korea,
pemasok utama sidat adalah China dan Taiwan (Anonim, 2006). Sidat yang dikenal
dengan ’unagi’ di Jepang sangat mahal harganya karena memiliki kandungan protein
16,4% dan vitamin A yang tinggi sebesar 4700IU (Pratiwi, 1998).
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Subkelas : Neopterygii
Division : Teleostei
Ordo : Anguilliformes
Famili : Anguillidae
Genus : Anguilla
Species : Anguilla spp.
Sirip sidat dilengkapi dengan jari-jari lunak yang dapat dilihat dengan mata
telanjang. Ciri-ciri ikan yang tergolong famili Anguillidae, yang telah dikemukakan
oleh Saanin (1984) dalam Sasono (2001) adalah sebagai berikut : sisik kecil
membujur berkumpul dalam kumpulan-kumpulan kecil dan masing-masing kumpulan
terletak miring pada sudut siku terhadap kumpulan yang ada disampingnya, sirip dada
sempurna, mata tertutup oleh kulit, lubang hidung di muka mata, lubang hidung
berpipa dan terletak di ujung muka dari mulut, mulut berbentuk miring dan sampai
melewati mata.
Organ pernafasan utama ikan sidat adalah insang yang berfungsi sebagai paru-
paru seperti pada hewan darat. Ikan ini memiliki empat pasang insang yang terletak
pada rongga branchial. Setiap lembar insang terdiri atas beberapa filamen insang dan
setiap filamen insang terbentuk dari sejumlah lamella yang di dalamnya terdapat
jaringan pembuluh darah. Kemampuan ikan sidat dalam mengambil oksigen dari
udara secara langsung menyebabkan ikan sidat dapat bertahan cukup lama di udara
terbuka yang memiliki kelembaban yang tinggi.Keistimewaan lainnya adalah sidat
memiliki kemampuan mengabsorbsi oksigen melalui seluruh permukaan tubuhnya.
Sisik sidat yang kecil membantu dalam proses pernafasan melalui kulit, berdasarkan
hasil penelitian 60% kebutuhan oksigen pada ikan sidat dipenuhi melalui pernafasan
kulit. Sidat dilengkapi dengan tutup insang berupa celah kecil yang terletak di bagian
belakang kepala, ini berfungsi dalam mempertahankan kelembaban di dalam rongga
branchial. Ikan sidat ketika berada di laut akan meminum banyak sekali air laut, lalu
memompa kelebihan garam dengan insang dan mengekskresikan urin dalam jumlah
yang relatif sedikit. Hal ini dilakukan untuk mengkompensasikan kehilangan air yang
terjadi secara osmosis. Sedangkan ketika berada di air tawar ikan sidat akan sedikit
minum dan banyak mengeluarkan urin yang hipoosmotik dengan cairan tubuhnya
untuk menyeimbangkan perolehan air, begitulah proses osmoregulasi ikan sidat
Ikan sidat tumbuh diperairan tawar (sungai dan danau) hingga mecapai
dewasa setelah itu ikan sidat dewasa akan beruaya kelaut dalam untuk melakukan
reproduksi. Larva hasil pemijahan akan berkembang dan berangsur-angsur
terbawa arus keperairan pantai. Ikan sidat stadia elver akan beruaya dari perairan
laut ke perairan tawar melalui muara sungai. Ikan sidat mampu beradaptasi pada
salinitas 0-35ppm dan suhu 12º-31º C, dan Ph yang optimal untuk pertumbuhan
ikan sidat yaitu 7-8. Pada ekosistem aslinya sidat termasuk kedalam strata hewan
karnivora pada rantai makanan.
a) Jenis Kolam
Kolam beton dan kolam terpal adalah kolam yang paling banyak digunakan
untuk budidaya sidat. Karena sifat ikan ini yang sangat peka dengan perubahan
lingkungan dan suka seperti habitat alaminya maka kolam beton dan kolam terpal
lebih mudah dikontrol lingkungan ekosistemnya.
b) Suhu Kolam
Suhu air kolam yang optimal adalah antara 28° – 32°C. Suhu air kolam ini
lebih detail sesuai dengan tahapan budidayanya. Untuk pendederaan glass eel
suhu optimal 28°-31°C, untuk pendederan elver suhu optimal 29°-32°C,
sedangkan untuk pembesaran memerlukan suhu optimal 28°-32°C.
c) Tingkat pH Pada Air
Tingkat keasaman (pH) air kolam dalam budidaya sidat untuk
pertumbuhan optimalnya adalah berkisar 7 – 8. Seperti pada umumnya budidaya
perikanan lebih menyukai kondisi pH yang mendekati normal.pH kurang dari 7
tidak cocok untuk budidaya sidat karena untuk menaikkan ph tersebut
memerlukan proses oksidasi yang dapat mengurangi kandungan oksigen dalam
air.
d) Kandungan Oksigen
Kandungan oksigen terlarut dalam air merupakan faktor terpenting dalam
budidaya sidat. Kandungan oksigen terlarut yang baik untuk pertumbuhan ikan
sidat adalah >5 mg/L . Hal ini sesuai dengan kebutuhan oksigen terlarut minimal
untuk daerah tropis maupun daerah dingin atau perairan laut.