Devy Syahputri (05031381823071) Laporan Praktikum Higienee
Devy Syahputri (05031381823071) Laporan Praktikum Higienee
Devy Syahputri (05031381823071) Laporan Praktikum Higienee
Devy Syahputri
05031381823071
PALEMBANG
2021
1
Universitas Sriwijaya
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui mikroorganisme yang
tumbuh pada tiap ruang pengolahan yang berbeda-beda.
2
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kapang
Kapang merupakan jenis fungi multiseluler dan berfilamen atau mempunyai
miselium. Kapang mampu hidup pada suatu lingkungan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhannya, yaitu jumlah nutrisi, kelembaban dibawah 90%,
suhu 20 – 300C, pH 2,0 – 8,5, dan adanya faktor penghambat. seperti guguran
daun, ranting dan cabang, bunga dan buah, kulit kayu serta bagian lainnya, yang
menyebar di permukaan tanah sebelum bahan tersebut mengalami dekomposisi.
Saprofit merupakan sifat kapang tanah yang mendapatkan nutrisi dari benda mati
atau sebagai pengurai bahan organik. Kapang kontaminan merupakan salah satu
kelompok mikroorganisme yang dapat menyebabkan penurunan mutu bahan
makanan dengan menyebabkan kerusakan/pembusukan. Kapang kontaminan
dapat tumbuh pada bahan makanan yang aktif air atau kadar air rendah. Pada
produk ikan pindang, ikan asin dan ikan asap paling sering ditumbuhi kapang
Aspergillus spp. dan Penicillium spp. Kapang kontaminan yang dominan adalah
A. flavus dan Polypaecilum sp [ CITATION Mir15 \l 1057 ].
2.2 Khamir
Khamir merupakan mikroorganisme dari golongan fungi yang termasuk
uniseluler, biasanya hidup sebagai saprofit maupun parasit. Khamir banyak
ditemukan di berbagai tempat terutama pada tumbuhan seperti buah-buahan, biji-
bijian dan makanan yang mengandung gula. Khamir juga ditemukan di tanah,
udara dan kulit binatang.Khamir memiliki berbagai peran penting dalam
kehidupan. Beberapa khamir dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang industri,
terutama dalam bidang fermentasi makanan maupun minuman. Beberapa produk
yang dihasilkan sudah dikomersilkan dan memiliki potensi untuk perkembangan
bioteknologi. Khamir yang bersifat fermentatif dapat melakukan fermentasi
ethanol yaitu memecah gula menjadi ethanol dan gas. Penggunaan khamir pada
produk pangan telah banyak dilakukann dan salah satu satunya adalah sebagai
agen fermentasi [ CITATION Sur18 \l 1057 ].
3
Universitas Sriwijaya
2.3 PCA (Plate Count Agar)
Media Plate Count Agar (PCA) merupakan media padat, yaitu media yang
mengandung agar sehingga setelah dingin media tersebut akan menjadi padat.
Media PCA terdiri dari casein enzymic hydrolisate, yeast extract, dextrose, agar.
Media PCA dilarutkan dengan aqua destilata dengan membentuk suspensi 22,5
g/L kemudian disterilisasi pada autoklaf 15 menit pada suhu 121°C. Media PCA
biasanya dibuat dan disterilisasi dalam jumlah yang banyak sesuai dengan
kebutuhan sampai akhir penelitian. Sisa media yang belum dipakai disimpan di
lemari pendingin pada suhu 100C. Jika akan dipakai lagi media dipanaskan diatas
hot plate. Demikian seterusnya diulang berkali-kali. Media Plate Count Agar
(PCA) digunakan sebagai media tumbuh mikroba pada uji TPC (Total Plate
Count). Media ini mengandung agar sehingga setelah dingin media tersebut akan
menjadi padat. Untuk alasan kepraktisan, media untuk penyimpanan dibuat dalam
satu kali sterilisasi dan kemudian dipanaskan kembali ketika dibutuhkan.
Pemanasan berulang diduga akan menyebabkan kandungan nutrisi pada media
PCA akan menjadi rusak [ CITATION Wat18 \l 1057 ]
4
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METEDOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Higiene Sanitasi Dan Keamanan Industri ini dilaksanakan pada
hari selasa pada tanggal 9 Maret 2021, pukul 13.00 WIB, Via zoom meeting.
5
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil dari praktikum kali ini adalah :
Tabel 1. Hasil pengamatan
Media Perlakuan Ruangan Hasil Koloni
PCA 10 Lab. AHP 68
PCA 20 Lab. AHP 21
PDA 10 Lab. AHP 10
PDA 20 Lab. AHP 49
PCA 10 Lab. Sensoris 32
PCA 20 Lab. Sensoris 26
PDA 10 Lab. Sensoris 30
PDA 20 Lab. Sensoris 32
PCA 10 WC 47
PCA 20 WC 2
PDA 10 WC 29
PDA 10 WC 38
6
Universitas Sriwijaya
4.2 Pembahasan
7
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini yaitu :
1. Media untuk menguji kontaminasi udara pada ruang pengolahan adalah PCA
dan PDA.
2. Kontaminasi udara ruangan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor lau
ventilasi, padat orang dan kegiatan orang-orang yang menempati ruangan
tersebut.
3. Jumblah bakteri pada udara lebih besar dibandingkan jumblah kapang maupun
khamir.
4. Waktu kontak dari media dengan udara mempengaruhi jens dan pertumbuhan
dari mikroorganisme hal tersebut terlihat dari jumblah koloni yang terbentuk
dari setiap ruangan yang berbeda.
5. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme adalah suhu dan
kelembaban.
8
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Miranti, A. K., Rukmi, M. I., & Suprihadi, A. (2015). Diversitas Kapang Serasah
Daun Talok (Muntingia calabura L.) Di Kawasan Desa Sukolilo Barat,
Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Madura. Jurnal Bioma , 16 (2),
58 - 64. 1
Putra, I., Ikhtiar, M., & Emelda, A. (2018). Analisis Mikroorganisme Udara
terhadap Gangguan Kesehatan dalam Ruangan Administrasi Gedung
Menara UMI Makassar. Jurnal Kesehatan , 1 (2), 68-75. 2
9
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN GAMBAR
Hari ke-1
10
Universitas Sriwijaya
Hari ke-2
11
Universitas Sriwijaya