Kelompok 1 - SAP Apendisitis
Kelompok 1 - SAP Apendisitis
Kelompok 1 - SAP Apendisitis
DOSEN PENGAMPU:
Yurida Olviani, Ns., M.Kep
DISUSUN OLEH:
1. Elsiyana
2. Aprilia Rizky
3. Diny Titania Rahmadani
4. Fatmawati
5. Nor Mahdiyah
6. Nurhalimah
7. Saniah
8. Sri Ardiyanti
catatan /leaflet
C. MATERI PENGAJARAN
1. Pengertian apendisitis
2. Macam-macam apendisitis
3. Penyebab apendisitis
4. Tanda dan gejala apendisitis
5. Pencegahan apendisitis
6. Pengobatan tradisional apendisitis
D. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA PENGAJARAN
1. Materi pengajaran
2. Leaflet
3. Banner
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
Kegiatan Waktu Metode Media
.
1 Mempersiapkan materi, 5 menit - - -
media, tempat,kontrak
waktu.
G. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab adalah :
1. Sebutkan pengertian apendisitis?
2. Sebutkan macam-macam apendisitis?
3. Sebutkan penyebab apendisitis?
4. Sebutkan tanda dan gejala apendisitis?
5. Sebutkan pencegahan apendisitis?
6. Sebutkan pengobatan tradisional apendisitis?
APENDISITIS
A. PENGERTIAN APENDISITIS
Apendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing
(apendiks). Infeksi ini bisa mengakibatkan pernanahan. Bila infeksi bertambah parah,
usus buntu itu bisa pecah. Usus buntu merupakan saluran usus yang ujungnya buntu dan
menonjol dari bagian awal usus besar atau sekum (cecum). Usus buntu besarnya sekitar
kelingking tangan dan terletak di perut kanan bawah. Strukturnya seperti bagian usus
lainnya. Namun, lendirnya banyak mengandung kelenjar yang senantiasa mengeluarkan
lendir. (Anonim, Apendisitis, 2007)
B. MACAM-MACAM APENDISITIS
Macam-macam apendisitis terbagi atas 2 yaitu:
1. Apendisitis akut, dibagi atas: Apendisitis akut fokalis atau segmentalis, yaitu setelah
sembuh akan timbul striktur lokal. Appendisitis purulenta difusi, yaitu sudah
bertumpuk nanah.
2. Apendisitis kronis, dibagi atas: Apendisitis kronis fokalis atau parsial, setelah
sembuh akan timbul striktur lokal. Apendisitis kronis obliteritiva yaitu appendiks
miring, biasanya ditemukan pada usia tua.
C. PENYEBAB APENDISITIS
Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh:
1. Infeksi bakteri
2. Faktor penyumbatan (obstruksi) pada lapisan saluran (lumen) appendiks oleh
timbunan tinja/feces yang keras (fekalit)
3. Hyperplasia (pembesaran) jaringan limfoid
4. Penyakit cacing, parasit
5. Benda asing dalam tubuh
6. Cancer primer dan striktur
E. PENCEGAHAN APENDISITIS
Salah satu kiat agar terhindar dari penyakit radang usus buntu adalah mengkonsumsi
makanan yang kaya serat. Mengkonsumsi makanan yang kaya serat akan membantu
melunakkan makanan sehingga tidak menginap terlalu lama di dalam usus besar. Hal itu
bisa mencegah sebagian sampah makanan nyasar ke dalam usus buntu. Sehingga
kemungkinan terjadinya radang usus buntu bisa diperkecil.
Makanan kaya serat juga merupakan nutrisi yang cocok untuk kehidupan bakteri
'baik' di dalam usus besar, tetapi tidak disukai bakteri patogen (yang menimbulkan
penyakit). Karena itu, banyak mengkonsumsi makanan berserat juga membantu
menunjang perkembangan bakteri baik. Sehingga pencernaan dan tubuh kita akan lebih
sehat, karena lebih banyak terdapat bakteri 'baik' daripada bakteri patogen di dalam usus.
Berikut ini adalah ramuan obat tradisional yang dapat mengatasi radang usus
buntu atau apendisitis, adalah:
Resep 1
15 gr sambiloto kering + 90 daun lidah buaya secukupnya (dikupas kulit luarnya dan
dipotong-potong) + 30 gram rumput lidah ular atau rumput mutiara kering, masukan
dalam wadah dan ditutup, lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc,
disaring, kemudian airnya diminum untuk 2 kali sehari.
Resep 2
60 gr jombang + 60 gr krokot, dicuci dan direbus dengan 800 cc air hingga tersisa
400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
Resep 3
100 gr umbi bidara upas + 60 gr krokot + 60 gr gendola, dicuci sampai bersih lalu
dijus, airnya diminum. Lakukan 2 kali sehari.
Resep 4
Beberapa ruas kunir + Air perasan jeruk nipis + Gula merah secukupnya, dan Sedikit
garam dapur. Lalu campurlah semua bahan yang disebutkan diatas menjadi satu,
kemudian diseduh dengan air panas. Aduklah hingga rata, lalu biarkan beberapa
saat. Ramuan tersebut diminum bila sudah dingin. lakukan setiap hari 2 kali sampai
penyakit tersebut dapat disembuhkan.
Catatan:
Sukmana, Desty Alianti. 2011. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Apendisitis http://ndezz-
ndezz.blogspot.com/2011/10/satuan-acara-penyuluhan-sap-apendisitis.html diakses pada
tanggal 9 Januari 2021