Makalah Mikrobiologi 4

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH MIKROBIOLOGI

“ALGAE, PROTOZOA DAN VIRUS”

DISUSUN OLEH

NAMA : GLADIES MELINDA LOKONG


NIM : G70119021
KELAS :C

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Protista adalah organisme eukariot pertama atau paling sederhana. Protista
merupakan organisme eukariotik sehingga memiliki membran inti sel namun
tidak termasuk ke dalam kingdom animalia (hewan), plantae (tumbuhan), dan
Fungi (Jamur). Kebanyakan anggota protista ialah organisme uniseluser
(hanya memiliki satu sel) namun ada beberapa organisme multiseluler. Secara
bahasa “protista” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “protos” yang artinya
pertama dan “zoa” yang berarti hewan, artinya protista merupakan kelompok
makhluk hidup pertama.

Menurut para ahli taksonomi Protista dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu


Alga atau Protista mirip tumbuhan (Protophyta), Protozoa atau Protista mirip
hewan, dan Protista mirip jamur. Protista mirip tumbuhan yang uniseluler
sering disebut fitoplankton, sedangkan protista mirip tumbuhan multiseluler
sering disebut alga. Sama seperti namanya, protista mirip tumbuhan, baik
fitoplankton maupun alga keduanya dapat melakukan fotosintesis.
Fitoplankton ini tersebar secara luas di lautan dan danau-danau. Walaupun
sebagian termasuk organisme mikroskopik, organisme ini memiliki peran
yang sangat penting yaitu mengisi atmosfer dengan oksigen, menyerap
karbon dioksida, dan menyokong siklus kehidupan dalam jaring-jaring
makanan dalam kehidupan air.  Sedangkan, Protista mirip hewan atau
Protozoa merupakan makhluk hidup eukariotik uniseluler yang mampu
berkembangbiak dan bergerak (seperti hewan). Protozoa merupakan
organisme kosmopolit yang artinya dapat hidup dan ditemukan di banyak
tempat seperti udara, air, tanah, dll. Protozoa dapat berkembang biak secara
aseksual dan seksual.

Virus berasal dari bahasa Latin “venom” yang berarti cairan beracun.


Berdasarkan sifatnya, virus digolongkan ke dalam kingdom tersendiri. Virus
juga tidak termasuk ke dalam sel, karena tidak memiliki sitoplasma dan
nukelus. Virus tidak dapat melakukan aktivitas hidupnya sendiri, melainkan
hidup menjadi parasit bagi inang atau tempat hidupnya, yaitu pada bakteri,
tumbuhan, hewan, dan manusia.

I.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah percobaan ini, yaitu :
1. Bagaimana biologi, dan siklus hidup algae ?
2. Bagaimana biologi, dan siklus hidup protozoa ?
3. Apa saja peranan algae dan protozoa dalam kehidupan ?
4. Apa saja morfologi dan klasifikasi virus ?
5. Apa saja perbedaan virus dengan tumbuhan dan hewan ?

I.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari makalah percobaan ini, yaitu :
1. Mengetahui biologi, dan siklus hidup algae.
2. Mengetahui biologi, dan siklus hidup protozoa.
3. Mengetahui peranan algae dan protozoa dalam kehidupan.
4. Mengetahui morfologi dan klasifikasi virus.
5. Mengetahui perbedaan virus dengan tumbuhan dan hewan.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Biologi, Dan Siklus Hidup Algae.


II.1.1 Biologi Alga

Alga merupakan tumbuhan thallus yang tidak mempunyai akar, batang, daun,
dan bunga. Struktur perkembang biakannya hampir selalu bersel tunggal, jika
ada yang bersel banyak setiap komponen sel membentuk satuan reproduksi
baik sebagai zoospora maupun gamet. Alat reproduksi tidak memiliki lapisan
luar yang terdiri atas sel-sel steril. Alga tidak pernah menghasilkan embrio,
yaitu zigotnya tidak pernah berkembang menjadi tumbuhan muda yang bersel
banyak ketika masih terbungkus oleh alat kelamin betina (Dewi, 2006).

Genus alga kebanyakan terdapat sebagai sel tunggal yang berbentuk bola,
batang, gada dan kumparan. Alga ada yang bersel satu contohnya
Chlorococcus dan ada juga yang berkoloni seperti Volvox dan juga berupa
benang seperti Spirogyra, Oscillatoria, Vaucheria dan lain-lain. Alga yang
berupa lembaran contohnya Ulva, Padina, x Laminaria dan lain-lain. Dan
alga yang berupa rerumputan yaitu Chara, Nitella, Sargassum dan lain-lain.
Alga, sebagaimana protista eukariotik yang lain, mangandung nukleus yang
dibatasi oleh membran. Benda-benda lain yang ada di dalamnya adalah pati
dan butir - butir seperti pati, tetesan minyak dan vakuola.

Setiap sel mengandung satu atau lebih khloroplas yang dapat berbentuk pita
atau seperti cakram-cakram diskrit (satuan-satuan tersendiri) sebagaimana
yang terdapat pada tumbuhan hijau. Di dalam matriks khloroplast terdapat
gelembung-gelembung pipih bermembran yang dinamakan tilakoid.
Membran tilakoid berisikan khlorofil dan pigmenpigmen pelengkap yang
merupakan suatu reaksi cahaya pada fotosintesis.

Tempat hidup alga umumnya di air, baik air tawar, laut maupun air payau.
Tumbuhan alga juga ditemukan di daerah bersalju, bersimbiosis dengan
organisme lain seperti lumut, paku atau fungi (membentuk lichens yang
mampu hidup di atas batu yang gersang dan kering), dan pada sumber air
panas. Alga dapat tumbuh hampir di semua tempat yang cukup basah dan
cukup cahaya untuk berfotosintesis. Salah satu habitat yang paling ekstrim
adalah alga yang dapat hidup pada jaringan tubuh hewan seperti pada
beberapa jenis mentimun laut, binatang-binatang karang yang mengadakan
simbiosis yang saling menguntungkan. Beberapa jenis alga memiliki
“holdfast” sehingga dapat melekat pada substrat, tetapi ada juga melayang
bebas dalam air bersama makhluk lain membentuk plankton. Alga sangat
penting sebagai produsen yang menyediakan makanan bagi sebagian besar
hewan air.

Kehidupan biota laut, baik tumbuh-tumbuhan, hewan maupun mikroba,


dimana pun ia terdapat selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan.
Adapun beberapa faktor ekologis yang mempengaruhi kehidupan alga seperti
keadaan substrat dasar perairan, cahaya, suhu, salinitas, kekeringan, nutrien
dan gerakan air. Tiap spesies alga memiliki toleransi yang berbeda-beda
terhadap faktor-faktor ekologis tersebut. Faktor-faktor tersebut dapat
berpengaruh bersama-sama dan sederajat, atau satu faktor lebih menonjol
pengaruhnya daripada faktor yang lain. Seperti pada muara sungai, faktor
salinitas lebih menonjol pengaruhnya daripada faktor-faktor lain dalam
kaitannya dengan sebaran biota dari sungai ke laut dan sebaliknya.

Sangat banyak jenis alga di alam ini, salah satunya adalah jenis fitoplankton.
Fitoplankton dapat berbentuk satu sel, koloni, atau bentuk filamen.
Fitoplankton merupakan organisme autotrof yang dapat menghasilkan
makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Alga hijau adalah kelompok
alga yang paling maju dan memiliki banyak sifat-sifat tanaman tingkat tinggi.
Kelompok ini adalah organisme prokariotik dan memiliki struktur-struktur sel
khusus yang dimiliki sebagaian besar alga.

II.1.2 Siklus Hidup Algae

Ada tanaman alga dikenal tiga macam pola reproduksi yaitu:


1. Reproduksi generatif (seksual) dengan gamet.
Proses reproduksi seksual pada alga makroskopis termasuk alga pada
umumnya berlangsung secara anisogami dan oogami yang mana
keduanya lazim disebut heterogami. Pada alga makroskopis termasuk
rumput laut, gamet-gamet dihasilkan oleh organ khusus gametangia yang
terdiri atas dua macam yaitu spermatangia (antheridium) yang
menghasilkan sperma, dan oogonium yang menghasilkan sel telur.
2. Reproduksi vegetative (aseksual) dengan spora.
Pada alga, reproduksi aseksual berupa pembentukkan suatu individu baru
melalui perkembangan spora, pembelahan sel, dan fragmentasi.
Pembiakkan spora berupa pembentukkan gametofit dari tetraspora yang
dihasilkan dari tetrasporofit. Tipe pembiakan ini umumnya terdapat pada
alga merah. Pada alga yang bersel satu, setiap individu mempunyai
kemampuan untuk membelah diri dan membentuk individu baru. Pada
alga multiseluler seperti Enteromorpha, Polysiphonia, Gracilaria, dan
Eucheuma, potongan thallusnya mempunyai kemampuan berkembang
meneruskan pertumbuhan.
3. Reproduksi fragmentasi dengan potongan thallus (stek).
Dalam usaha budidaya rumput laut, misalnya marga Eucheuma,
Gracilaria, umumnya dilakukan dengan penyetekan sebagai bibit untuk
dikembangbiakan secara produktif. Dalam hal ini, dari rumpun thalli alga
dibuat potongan-potongan dengan ukuran tertentu (30-150 gram) untuk
dijadikan bibit. Bibit stek ini ditanam dengan mengikatkannya pada tali-
tali nilon di perairan dengan jarak tertentu atau pada rak apung.
Pertumbuhannya dapat dilihat dengan bertambah besarnya bibit tersebut.
Cepat atau lambatnya pertumbuhan tergantung pada jenis alga dan mutu
lingkungan penanaman.

Alga memiliki tiga pola siklus hidup secara seksual. Pada pola siklus hidup
yang pertama terdapat satu tipe individu yang hidup bebas yang bersifat
haploid. Dalam hal ini terjadi pembentukkan gamet pada alga yang telah
matang. Gamet-gamet ini kemudian akan menyatu membentuk zygote yang
bersifat diploid dan dapat mengalami dormansi. Bilamana saatnya tiba
(kondisi baik), zigot ini dapat berkecambah, dan pada saat ini intinya
mengalami meiosis sehingga menghasilkan zoospora, aplanospora atau
juvenile yang mirip alga dewasa dan bersifat haploid. Pola siklus hidup yang
pertama ini disebut pola haplobiontik dan dilambangkan dengan simbol H,h
dan banyak terjadi pada alga hijau.

Pada pola hidup yang kedua, satu tipe individu alga yang hidup bebas bersifat
diploid. Pola siklus hidup seperti ini dilambangkan dengan H,d. Individu
yang bersifat diploid dapat memperbanyak dengan cara aseksual. Contoh alga
yang memiliki pola siklus hidup seperti ini adalah alga hijau yang berbentuk
tabung, dan alga batu (Fucales) dari divisi Phaeophyta.

Pada pola siklus hidup yang ketiga terdapat dua tipe individu yang hidup
bebas yaitu individu penghasil gamet (gametophyt) yang bersifat haploid dan
individu penghasil spora (sporophyt) yang bersifat diploid. Gamet-gamet
yang dihasilkan dapat menyatu membentuk zygote yang tidak mengalami
masa dormansi. Zygote ini kemudian tumbuh menjadi sporophyt yang
bersifat diploid. Dalam hal ini meosis terjadi pada saat pembentukkan spora
(sporogenesis). Spora yang dihasilkan bersifat haploid dan berkembang
menjadi gametophyte. Baik sporophyt maupun gametophyte masing-masing
dapat memperbanyak dirinya dengan cara aseksual. Pola siklus hidup seperti
ini dikenal dengan diplobiontik yang dilambangkan dengan simbul D, h+d,
dan banyak terjadi pada alga merah (Rhodophyta). Siklus hidup diplobiontik
ada dua macam yaitu isomorphik dan heteromorphik. Dikatakan isomorphik
bilamana gametophyt dan sporophyt memiliki kesamaan bentuk, sedangkan
heteromorphik bilamana gametophyt dan sporophyt masing-masing
bentuknya berbeda. Isomorphik dilambangkan dengan simbul Di, h+d,
sedangkan heteromorphik dilambangkan dengan Dh, h+d.

II.2 Biologi, Dan Siklus Hidup Protozoa.


II.2.1 Biologi Protozoa.

Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari
bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,
Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain
protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas
perbedaannya.  Protozoa termasuk kelompok protista yang mirip hewan.
Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan
selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil,
dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel,
serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan
buah.
Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Ukuran
tubuhnya antara 3-1000 mikron. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu
terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan
sistem yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja
tanpa mengalami tumpang tindih. Bentuk tubuh macam-macam ada yang
seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang
bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki flagel atau bersilia.

Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah


satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh
sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran
plasma, sitoplasma, dan mitokondria. Ciri-ciri umum dari protozoa, yaitu :
- Organisme uniseluler (bersel tunggal)
- Eukariotik (memiliki membran nukleus)
- Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
- Sifat hidupnya kosmopolit artinya dapat hidup di tempat atau habitat
apapun.
- Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
- Hidup bebas, saprofit atau parasit
- Protozoa merupakan bagian plankton di air tawar atau air laut dan
berperan penting sebagai indikator polusi
- Sejumlah protozoa dapat menimbulkan penyakit.
- Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
- Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela

Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak, yaitu


1. Rhizopoda (Sarcodina) 
Pada kelompok ini, alat geraknya berupa aliran isi sel atau tonjolan
sitoplasma yang disebut pseudopodia. Contoh spesies dalam kelas
Rhizopoda yang sangat dikenal adalah Amoeba sp. Selain Amoeba, ada
beberapa Protozoa yang termasuk dalam Rhizopoda, yaitu Foraminifera
dan Arcella.
2. Flagellata (Mastigophora)
Flagellata berasal dari kata flagel artinya cambuk atau Mastigophora
dari mastig artinya cambuk, phora artinya gerakan. Semua anggota
filum flagellata bergerak menggunakan flagel. Flagellata dibedakan
menjadi 2 kelompok, yaitu Flagellata yang mempunyai kromatofora
dan struktur yang mengandung pigmen hijau klorofil,disebut kelompok
fitoflagellata. Dan Flagellata yang tidak mempunyai pigmen klorofil
disebut kelompok zooflagellata.
3. Cilliata (Ciliophora)
Ciliata adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa rambut getar
(cilia). Rambut getar ini adalah bulu-bulu halus yang melekat pada
membran sel. Dengan menggunakan rambut getar, makhluk hidup dapat
bergerak bebas ke segala arah di dalam air.Alat gerak berupa cilia atau
bulu getar. Bentuk tubuh tetap, hidup di air tawar yang banyak
mengandung zat organik dan bakteri. Ada yang hidup bersimbiosis di
dalam usus vertebrata.
4. Sporozoa
Tidak mempunyai alat gerak. Dapat membentuk semacam spora dalam
siklus hidupnya, bersifat parasit pada manusia atau hewan. Sporozoid
memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya
yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang. Hidupnya
parasit pada manusia dan hewan. Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau
oval, mempunyai nukleus, tetapi tidak mempunyai vakuola kontraktil.
Makanan diserap langsung dari hospesnya melalui permukaan tubuh,
demikian pula respirasi dan ekskresinya melalui permukaan tubuh.
Beberapa contoh hewan yang termasuk dalam filum Sporozo adalah
Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit Toksoplasmosis.
Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan,
misalnya daging yang tercemar kista toxoplasma dari kotoran kucing.
Infeksi Toxoplasma gondii membahayakan bagi ibu hamil karena dapat
mengakibatkan bayi yang lahir cacat, bahkan dapat membunuh embrio.
Contoh lainnya adalah Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria
pada manusia.

II.2.2 Siklus Hidup Protozoa.


Selama siklus hidup protozoa, protozoa biasanya melewati beberapa tahap
atau fase yang memiliki struktur dan aktivitas berbeda. Trofozoit merupakan
terminologi untuk struktur aktif dan mencerna makanan merupakan fase
perbanyakan pada sebagian besar protozoa. Pada protozoa parasit, struktur
trofozoit memiliki sifat patogenesis. Pada homoflagelata terminologi
amastigot, promastigot, epistomastigot, dan tripomastigot merupakan bagian
dari fase trofozoit. Variasi terminologi diterapkan pada apicomplexa, seperti
takizoit dan bradizoit untuk membedakan struktur organisme dalah siklus
hidupnya.

Fase lainnya adalah kompleks aseksual seperti merozoit yang merupakan


hasil fisi schizont multinukleat, dan siklus seksual seperti gametosit dan
gamet. Beberapa protozoa membentuk kista yang bersifat infektif.
Perbanyakan dapat terjadi di dalam kista, sehingga menghasilkan sel-sel
anakan baru. Trofozoit Entamoeba histolitica lebih dulu berubah bentuk
menjadi kista bernukleus tunggal.

Setelah dewasa, nukleus dalam kista mengalami pembelahan menjadi 4


nukleus dan keluar menjadi 4 sel ameba baru. Kista Giardia lambia mampu
menghasilkan hanya 2 sel anakan. Kista memiliki dinding protektif yang
membuat parasit bertahan di lingkungan luar selama periode lama, bahkan
sampai beberapa tahun. Kista dalam jaringan inang tidak memilik dinding
protektif kuat dan bergantung pada carnovorisme untuk penyebarannya.
Oosit merupakan fase hasil reproduksi seksual pada apicomplexa. Oosit
apicomplexa biasanya keluar bersama feces inang, tetapi oosit Plasmodium
(agen malaria) berkembang dalah rongga tubuh vektor nyamuk.
II.3 Peranan Algae Dan Protozoa Dalam Kehidupan.
II.3.1 Peranan Algae Dalam Kehidupan.
Peranan algae yang menguntungkan dan merugikan, yaitu
1. Alga hijau / Chlorophyta 
Menguntungkan :
- sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan
air tawar.
- dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
- penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan
air. 
Merugikan :
- ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air
akan berubah warna dan berbau.

2. Alga keemasan/ Chrysophyta


- Diatom berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi,
penyekat dinamit, membuat saringan, bahan alat penyadap suara, bahan
pembuat cat, pernis, dan piringan hitam, campuran semen, bahan
peledak.

3. Alga Coklat/ Chrysophyta


- Gymnodinium breve penghasil brevetoksin (toksin saraf) sehingga
dimanfaatkan sebagai industry makanan atau farmasi, 
- Macrocystis dan Laminaria sebagai penghasil algin atau asam alginate
dari ganggang coklat digunakan dalam pembentukan eskrim,
pembentukan pil, salep, pembersih gigi, lotion dank rim,
- Laminarialavaniea dapat dimanfaatkan untuk kandungan nitrogen dan
kaliumnya cukup tinggi, sedangkan kandungan folfornya rendah.
- Laminaria digitalis sebagai penghasil yodium untuk obat penyakit gondok
- Sargasum dan Turbinaria penghasil ekstrak berupa senyawa natrium
alginat. Alginat berperan dalam pembuatan obat anti bakteri, antitumr,
penurunan darah tinggi dan mengatasi gangguan kelenjer.
4. Alga Merah/ Rhodophyta
- Alga merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan
dan hewan lain yang hidup di laut.
- Jenis ini juga menjadi bahan makanan bagi manusia misalnya Chondrus
crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus Porphyra.
- Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang
dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat
pencuci rambut.
- Alga merah lain seperti Gracilaria lichenoides, Euchema
spinosum, Gelidium dan Agardhiella dibudidayakan karena
menghasilkan bahan serupa gelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gel
ini digunakan oleh para peneliti sebagai medium biakan bakteri dan fase
padat pada elektroforesis gel, untuk pengental dalam banyak makanan,
perekat tekstil, sebagai obat pencahar (laksatif), atau sebagai makanan
penutup.

II.3.2 Peranan Protozoa Dalam Kehidupan.


Peranan protozoa yang menguntungkan dan merugikan, yaitu
-Menguntungkan
Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut merupakan zooplankton yang
menjadi salah satu sumber makanan bagi hewan air termasuk udang, ikan,
kepiting yang secara ekonomis bermanfaat bagi manusia. Peran protozoa
lainnya adalah dalam mengontrol jumlah bakteri di alam karena protozoa
merupakan pemangsa bakteri. Foraminifera, kerangkanya yang telah
kosong mengendap di dasar laut membentuk tanah globigerina, yang
berguna sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Radiolaria, kerangkanya
jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria yang dapat
digunakan sebagai bahan penggosok.

- Merugikan
Protozoa dapat ditemukan di mana-mana karena termasuk organisme
kosmopolit. Oleh karena itu, beberapa jenis protozoa dapat mengancam
kesehatan manusia karena dapat menyebabkan penyakit. Protozoa yang
merugikan manusia sebagai penyebab penyakit antara lain:
a) Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis
b) Plasmodium sp, penyebab penyakit malaria
c) Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense,penyebab
penyakit tidur
d) Leishmania sp, penyebab penyakit kalaazar
e) Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit pada alat kelamin wanita
f) Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri.

II.4 Morfologi Dan Klasifikasi Virus.


II.4.1 Morfologi Virus
Virus adalah suatu mikroorganisme patogen yang menginfeksi sel makhluk
hidup. Virus hanya dapat bereplikasi di dalam sel makhluk hidup karena
virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri.virus
tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa, hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, penyebab dan penular
penyakit, seperti cacar, influenza, dan rabies.

Ada beberapa komponen utama penyusun tubuh virus, yaitu :


1. Kepala
Kepala merupakan bagian virus yang terbentuk oleh Kapsid. Kapsid
merupakan suatu bagian yang dibentuk oleh subunit berupa monomer
berantai polipeptida yang identik satu dengan yang lain, yang dikenal
dengan kapsomer. Kapsomer berbentuk simetris dan dapat mengkristal.
Kapsid bertugas untuk melindungi asam nukleat yang ada di dalam virus,
selain itu Kapsid memberikan bentuk pada virus. Pada beberapa jenis virus,
kapsid dibungkus oleh selubung (Viral envelope). Selubung ini terbentuk
dari fosfolipid dan protein sel inang serta protein dan glikoprotein yang
berasal dari virus itu sendiri.
2. Bagian inti
Bagian inti dari virus merupakan materi genetik berupa asam nukleat (DNA
atau RNA). Kegunaan asam nukleat yang ada di dalam virus adalah untuk
memberikan instruksi pada bagian-bagian virus yang lain, selain itu juga
untuk bereproduksi.

3. Ekor
Bagian ekor merupakan bagian yang terdiri dari tabung bersumbat yang
dilengkapi serabut halus. Kegunaan dari ekor ini untuk menancapkan tubuh
virus pada sel yang akan ditempatinya.

Bentuk Struktur Virus


Kapsid membungkus materi genetik dari virus yang secara umum dapat
diklasifikasikan menurut strukturnya. Sebagian besar virus memiliki kapsid
dengan struktur heliks atau ikosahedral. Berikut ini adalah bentuk-bentuk
kapsid virus :
- Ikosahedral

Sesuai dengan namanya, virus ini berbentuk ikosahedron (bentuk tiga


dimensi yang memiliki 20 sisi). Bentuk ini sangat mudah dikenali
karena bentuknya yang simetris. Contoh virus dengan bentuk kapsid ini
adalah virus demam dengue (DENV) dan virus penyakit kuku dan
mulut (FMDV).

- Prolat
Bentuknya mirip dengan ikosahedral, tetapi memanjang pada
sumbunya. Bentuk prolat ini umumnya ditemukan pada kepala
bakteriofage.

- Helikal

Pada virus ini, genom asam nukleat melilit di dalam kapsid protein
berbentuk silindris. Kapsid ini memiliki struktur seperti untaian benang.
Contoh virus dengan bentuk kapsid ini adalah Tobacco mosaic
virus (TMV).

- Kompleks

Virus ini tersusun dari berbagai protein berbeda yang bekerja sama
untuk melindungi genom, menempel pada sel, dan menyuntikkan asam
nukleat kedalamnya. Contoh virus dengan struktur ini
adalah Bacteriofage T4, ingat bahwa bakteriofage memiliki kepala
berbentuk prolat, dan struktur lain (leher dan kaki). Hal ini membuat
bakteriofage memiliki struktur kompleks.

- Berselubung
Beberapa virus memiliki selubung, artinya kapsid dilapisi oleh
membran lipid yang dikenal dengan nama selubung virus. Selubung ini
berguna untuk menghindari sistem kekebalan tubuh, sehingga virus
dapat menginfeksi inangnya. Contoh dari virus dengan
struktur berselubung adalah  Influenza virus dan HIV.

II.4.2 Klasifikasi Virus


Virus dapat diklasifikasikan berdasarkan:
1. Klasifikasi Virus Berdasarkan Tempat Hidupnya
Virus tidak dapat melakukan aktivitas hidupnya sendiri, melainkan
hidup menjadi parasit bagi inang atau tempat hidupnya, yaitu pada
bakteri, tumbuhan, hewan, dan manusia.
- Virus Bakteri
Tidak ada satu pun bakteri yang tidak mengandung virus. Virus yang
menginfeksi bakteri yaitu bakteriofag. Bakteriofag dapat
berkembangbiak dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dapat
menghancurkan sejumlah bakteri. Contoh bakteriofag E. coli.
- Virus Tumbuhan
Sebagian besar penyakit tumbuhan disebabkan oleh virus. Bahan
genetik dari virus tumbuhan adalah RNA. Pada tumbuhan, virus
dapat menginfeksi secara langsung ataupun melalui vektor seperti
serangga. Virus dapat memperbanyak diri pada saluran pencernaan
serangga dan dapat ditularkan pada tumbuhan setelah terjadi masa
inkubasi pada serangga. Contoh virus tumbuhan: Tobacco Mozaic
Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).

- Virus Hewan
Bahan genetik dari virus hewan adalah DNA double helix atau RNA
polinukleotida tunggal. Seperti halnya pada tumbuhan, virus hewan
dapat menginfeksi secara langsung maupun melalui vektor. Contoh
virus hewan: virus influenza, virus Vaccina, dan virus Poliomylitis.
- Virus Manusia
Seperti halnya pada tumbuhan dan hewan, virus manusia dapat
menginfeksi secara langsung maupun melalui vektor. Salah satu
virus manusia yang dapat menular melalui kontak langsung maupun
vektor, yaitu virus Corona atau COVID-19 yang sedang ramai
menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Virus tersebut diketahui dapat
menular melalui antar manusia maupun dari hewan seperti
kelelawar. Vektor pembawa virus tersebut dapat menginfeksi setelah
terjadi masa inkubasi di dalam tubuhnya dan melakukan kontak
langsung dengan manusia melalui tetesan atau cairan tubuh. Contoh
virus lain yang terdapat pada manusia: virus cacar air, campak,
hepatitis, demam berdarah, diare.

2. Klasifikasi Virus Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam


Nukleat Molekul penyusunnya, yaitu :
- DNA pita tunggal (DNA ss)
- DNA pita ganda (DNA ds)
- RNA pita tunggal (RNA ss)
- RNA pita ganda (RNA ds)

5. Klasifikasi Virus Berdasarkan Keberadaan Selubung


- Virus yang memiliki selubung, memiliki nukleoplasid yang
dibungkus oleh membran.
- Virus yang tidak memiliki selubung (virus telanjang), hanya
memiliki kapsid (protein) dan asam nukleat.

II.5 Perbedaan Virus Dengan Tumbuhan Dan Hewan.


Virus dikatakan mahluk hidup karena dapat memproduksi/memreplika
drinya didalam sel inang atw bakteri dan dikatakan non mahluk hidup jika
berada diluar inangnya atau berada diudara bebas
sedang kan tumbuhan dan hewan dikatakan mahluk hidup dikarena dapat
melakukan reproduksi melalui peleburan sel telur dan spermA.
virus hanya mempunyai salah satu RNA atau DNA sja pada kapsulnya (tdk
mempunyai sel) sedangkan tumbuhan dan hewan mempunyai kedua"nya di
dalam stiap selnya.

Virus memiliki beberapa tipe berdasarkan jenis inang yang dijangkiti,


contohnya seperti virus yang menyerang hewan, virus yang menyerang
tumbuhan, virus yang menyerang bakteri atau bakteriofag, cyanophages,
zymophages dan mycophages. Pada virus yang menyerang tumbuhan atau
tanaman (Phytophages) biasanya memiliki RNA dengan rantai tunggal.
Mayoritas virus pada tanaman atau reoviridae selalu mengandung RNA
sebagai materi genetiknya. Sedangkan virus yang menyerang hewan
(Zoophages) umumnya memiliki rangkaian double stranded DNA.

BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan makalah ini ialah Protista
adalah organisme eukariot pertama atau paling sederhana. Protista
merupakan organisme eukariotik sehingga memiliki membran inti sel
namun tidak termasuk ke dalam kingdom animalia (hewan), plantae
(tumbuhan), dan Fungi (Jamur). Menurut para ahli taksonomi Protista
dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu Alga atau Protista mirip tumbuhan
(Protophyta), Protozoa atau Protista mirip hewan, dan Protista mirip jamur.
Alga merupakan tumbuhan thallus yang tidak mempunyai akar, batang,
daun, dan bunga. Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa
adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon
artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan
kelompok lain protista eukariotik. Virus adalah suatu mikroorganisme
patogen yang menginfeksi sel makhluk hidup. Virus hanya dapat bereplikasi
di dalam sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan
seluler untuk bereproduksi sendiri.

III.2 Saran
Saran dari penulis yaitu diharapkan setelah membaca makalah ini, dapat
membuka wawasan dari pembaca untuk mempelajari tentang algae,
protozoa dan virus. Serta, mengetahui peranan yang menguntungkan dan
merugikan dari algae, protozoa, dan virus dalam kehidupan. Untuk itu, para
pembaca diharapkan dapat mencari lebih banyak literatur dari berbagai
sumber untuk lebih meningkatkan pengetahuan dari pembaca dalam
mempelajari tentang algae, protozoa dan virus.

DAFTAR PUSTAKA
Bentuk dan Struktur Tubuh Virus • Tentorku

Fitri,S. (2013). Makalah Protozoa. Malang : Universitas Brawijaya Malang.

perbedaan virus dengan tumbuhan dan hewan - Brainly.co.id

Pengertian Kingdom Protista Lengkap Ciri, Klasifikasi, Contoh dan Gambar -


MARKIJAR.Com

Peranan Alga Bagi manusia - BELAJAR BIOLOGI (robi-biologi.blogspot.com)


Siklus Hidup Protozoa - E-JURNAL (e-jurnal.com)

Virus - Pengertian, Ciri-ciri, Bentuk, Struktur Tubuh, Klasifikasi, Reproduksi


(studiobelajar.com)

Virus Pada Hewan Dan Tumbuhan (plengdut.com)

YANJUZ: KEHIDUPAN ALGA (yayanajuz.blogspot.com)

05.2 bab 2.pdf (uii.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai