1657 3481 1 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

http://jurnal.fk.unand.ac.

id 419

Artikel Penelitian

Efektifitas Metode William’s Flexion dan Yoga Terhadap


Intensitas Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Hamil Trimester III
di Kota Tanjungpinang Tahun 2019

Rahmadona, Kartika Sri Dewi Batubara

Abstrak
Nyeri punggung bawah pada kehamilan merupakan nyeri pada area lumbosacral. Hal ini sangat mengganggu
aktivitas harian ibu hamil yang apabila tidak ditangani dapat menyebabkan kualitas hidup ibu hamil menjadi buruk.
Beberapa terapi non farmakologis seperti latihan William’s flexion dan yoga dapat diupayakan mengatasi keluhan nyeri
punggung bawah pada kehamilan.Tujuan: Menentukan efektifitas metode William’s flexion dan yoga terhadap
intensitas nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III di Kota Tanjungpinang tahun 2019. Metode: Penelitian ini
adalah pra eksperimen dengan two group pre test post test design terhadap 60 sampel yang terbagi dua kelompok
yaitu kelompok William’s flexion dan yoga. Data dikumpulkan dari Agustus hingga Oktober 2019, kemudian diukur
menggunakan skala ukur numerik . Analisis data menggunakan t-test dependent dan independent. Hasil: Penelitian
menunjukkan uji rerata dalam tiap kelompok perlakuan menunjukkan hasil bermakna (p=0,000) dengan selisih rerata
penurunan intensitas nyeri punggung bawah pada kelompok William’s flexion sebesar 1,27 dan kelompok yoga
sebesar 2,50. Uji rerata antar kelompok perlakuan juga menunjukan hasil bermakna(p=0,000). Simpulan: Metode
William’s flexion dan yoga efektif menurunkan intensitas nyeri punggung bawah. Latihan yoga memberi penurunan
intensitas nyeri lebih besar daripada latihan William’s flexion sehingga kedua metode ini bisa dipakai untuk mengatasi
keluhan nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III.
Kata kunci: nyeri punggung bawah, William’s flexion, yoga

Abstract
Lower back pain in pregnancy is a pain in the lumbosacral area. This significantly interferes with pregnant
women's daily activities, and if it is not treated, it can lead to a low quality of life. Objectives: To determined the
effectiveness of the William's flexion and yoga methods on the intensity of low back pain in the third trimester pregnant
in Tanjungpinang city in 2019. Methods:This study was a quasi-experiment study with two groups of pre-test post-test
design on 60 samples divided into 2 groups, William's Flexion and Yoga groups. Data were collected from August to
October 2019 and were measured using a Numeric Rating Scale (NRS). Data were analyzed using dependent
samples t-test and independent samples t-test. Results: The average test in each treatment group showed significant
results (p = 0.000). The difference in the average reduction in low back pain intensity in William's flexion group of 1.27
and the yoga group of 2.50. The mean test between treatment groups also showed significant results (p = 0.000).
Conclusion: The method of William's flexion and yoga are equally effective in reducing the intensity of low back pain.
The yoga practice provides a more significant reduction in pain intensity than William's Flexion exercise. These two
methods can be used to treat complaints of low back pain in third-trimester pregnant women.
Keywords: low back pain, William’s flexion, yoga

Affiliasi penulis: Jurusan Kebdanan Poltekkes Kemenkes Korespondensi: Rahmadona, Email : rahmadona@poltekkes-
Tanjungpinang, tanjungpinang.ac.id dan [email protected] Telp: 08127624251

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9(4)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 420

PENDAHULUAN Terapi non farmakologis bisa dipilih untuk


Nyeri punggung bawah (low back pain) pada mengatasi keluhan nyeri punggung bawah pada ibu
kehamilan merupakan nyeri yang terjadi pada area hamil salah satunya dengan melakukan exercise atau
lumbosakral. Nyeri punggung biasanya akan latihan relaksasi. Exercise efektif mencegah keluhan
meningkat intensitasnya seiring pertambahan usia nyeri punggung bawah pada kehamilan, mengurangi
10,11
kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat intensitas nyerinya dan kemungkinan disability.
1 Penelitian yang dilakukan oleh Shiri et al (2017)
pergeseran pusat gravitasi dan postur tubuh. Nyeri
punggung bawah bersifat intermitten dan diperparah menunjukkan bahwa latihan selama proses kehamilan
oleh aktivitas dengan posisi yang sama dalam waktu bisa menurunkan nyeri dan direkomendasikan pada
12
yang lama, biasanya terjadi dalam waktu 30 menit ibu hamil. Selama kehamilan, latihan ringan sampai
2 sedang aman diberikan kepada ibu hamil. Latihan
seperti berjalan, duduk, berdiri.
Gejala nyeri punggung ini juga disebabkan oleh yang bisa diberikan yaitu latihan-latihan dengan
peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang gerakan streching yang aman bagi ibu hamil seperti
berpengaruh pada sendi, ikatan tulang dan otot latihan William’s flexion dan yoga. Kedua jenis
dipinggul sehingga panggul berotasi ke depan dan excersice ini termasuk terapi non farmakologis yang
mengubah postur tubuh menjadi hiperlordosis. Postur dapat mengurangi intensitas nyeri punggung bawah
hiperlordosis ini menambah ketegangan pada pelvis dan mengurangi rasa ketidaknyamanan akibat
13
dan lumbar bawah sehingga menyebabkan nyeri perubahan fisiologis pada kehamilan.
3,4,5 Latihan William’s flexion juga dapat mengurangi
punggung bawah.
Sebuah survey tahun 2014 menyatakan bahwa tekanan pada bagian posterior dan lumbal serta
70% dari total 157 ibu hamil mengalami nyeri mengembalikan gerakan dan kekuatan pada
6 punggung bawah yang membantu menurunkan dan
punggung bawah.
14
Beberapa penelitian di Indonesia juga mencegah kembalinya nyeri punggung bawah.
menunjukkan hal serupa yakni 47 % dari 180 ibu hamil Gerakan pada latihan William’s flexion merupakan
7 gerakan streching meliputi pelvic tilting, single knee to
yang diteliti mengalami nyeri punggung bawah.
Penelitian Mafikasari dan Kartikasari (2015) yang chest, double knee to chest dan wall squat. Gerakan
melaporkan 80% ibu hamil mengalami nyeri punggung ini menurut Elkheshen et al (2016) signifikan dalam
8 15
bawah. menurunkan nyeri punggung bawah pada ibu hamil.
Nyeri punggung bawah bisa sangat mengganggu Yoga yang dilakukan saat hamil (prenatal yoga)
aktivitas harian ibu hamil dan apabila tidak ditangani adalah modifikasi dari gerakan-gerakan yoga yang
dapat menyebabkan kualitas hidup ibu hamil menjadi disesuaikan dengan kondisi ibu hamil dan bertujuan
buruk. Masalah ini akan berlanjut dalam bentuk cidera untuk mempersiapkan ibu hamil secara fisik, mental
16
kambuhan atau muncul terus menerus dengan kondisi dan spiritual untuk proses persalinan. Yoga dalam
lebih buruk sesuai dengan perjalanan usia kehamilan menggabungkan postur khusus dan teknik
9 yang bermanfaat bagi ibu hamil dan membantu
kehamilannya.
Ada beberapa cara untuk mengurangi keluhan menghilangkan ketidaknyamanan yang disebabkan
nyeri punggung bawah antara lain dengan terapi perubahan tubuh selama kehamilan. Terlebih lagi,
farmakologis dan nonfarmakologis. Pengendalian yoga yang dilakukan ibu hamil dapat membuat tubuh
nyeri secara farmakologis memang lebih efektif lebih lentur, nyaman, menunjang sirkulasi darah,
dibandingkan dengan metode nonfarmakologi, namun mengatasi sakit punggung, pinggang, pegal dan
2
demikian terapi farmakologis lebih mahal dan bengkak. Yoga yang dilakukan pada trimester III
berpotensi mempunyai efek samping. Dalam kehamilan dapat mengurangi keluhan nyeri punggung
17
kehamilan, metode farmakologis juga mempunyai bawah yang umum dialami ibu hamil.
pengaruh bagi ibu, janin, maupun bagi kemajuan Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, perlu
5 dilakukan penelitian ”Efektivitas metode William’s
persalinan.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9(4)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 421

flexion dan yoga terhadap intensitas nyeri punggung Penelitian ini dilakukan setelah mendapat
bawah pada ibu hamil trimester III di Kota persetujuan etik nomor LB.02.03/6/31/2019 dari
Tanjungpinang Tahun 2019” Komisi etik penelitian Poltekkes Kemenkes Riau.

METODE HASIL
Penelitian ini menggunakan metode quasi Pengambilan data penelitian ini telah
eksperimen dengan rancangan two groups pretest dilaksanakan mulai bulan Agustus hingga Oktober
posttest design yang bertujuan untuk mengetahui 2019 terhadap 60 orang ibu hamil trimester III yang
efektivitas metode William’s flexion dan yoga terhadap terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok latihan
intensitas nyeri punggung bawah pada ibu hamil William’s flexion dan kelompok latihan yoga. Data
trimester III. Pengumpulan data dilakukan pada bulan dianalisis untuk mengetahui penurunan intensitas
Agustus hingga Oktober 2019 di kelas-kelas ibu hamil nyeri punggung bawah sebelum dan sesudah
yang tersebar di Kota Tanjungpinang. perlakuan diberikan pada masing-masing kelompok.
Populasi penelitian adalah semua ibu hamil Perolehan data kemudian diolah dan diuji secara
trimester III dengan keluhan nyeri punggung bawah univariat maupun bivariat sehingga diperoleh hasil
yang datang ke kelas ibu hamil di Kota Tanjungpinang. sebagai berikut.
Sampel penelitian dimbil secara purposive sampling
dengan pertimbangan tertentu secara sengaja untuk Tabel 1. Karakteristik subyek penelitian
18,19,20
memenuhi tujuan penelitian. Karakteristik f %

Pertimbangan tersebut mengacu pada kriteria Umur

inklusi yaitu ibu hamil trimester III, kehamilan normal < 20 tahun 3 5
20- 35 tahun 51 85
dan sehat, memiliki keluhan nyeri punggung bawah
>35 tahun 6 10
dan bersedia menjadi responden. Kriteria ekslusinya
Usia kehamilan
adalah ibu hamil trimester III dengan penyakit
28 – 31 minggu 13 21.7
penyerta, memiliki riwayat perdarahan dan sedang 32 – 35 minggu 20 33.3
menderita plasenta previa. Berdasarkan pertimbangan >35 minggu 27 45
tersebut,maka jumlah sampel ditetapkan 30 untuk Paritas
masing-masing kelompok perlakuan sehinga total Paritas 1 29 48.3

sampel menjadi 60 orang ibu hamil trimester III. Paritas 2-3 27 45


Paritas >3 4 6.7
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
Keterangan : f = frekuensi, %= persentase
adalah kuisioner pengukuran nyeri obyektif yaitu skala
Sumber: Data primer, 2019
intensitas nyeri numeric (Numeric Rating Scale).
Pengukuran nyeri punggung bawah dilakukan dua kali
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 60 ibu hamil
yaitu sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test)
yang diteliti, mayoritas responden berada di rentang
setelah masing-masing kelompok baik William’s
umur 20-35 tahun (85%), dengan usia kehamilan lebih
flexion dan yoga diberikan latihan sebanyak dua kali
banyak 35 minggu keatas (45%) menjelang hamil
seminggu selama tiga minggu.
aterm dan lebih banyak sedang hamil anak pertama
Data yang telah dikumpulkan diuji dengan
(48.3%)
dependen samples t-test untuk mengetahui rerata
Uji beda rerata dalam kelompok perlakuan
penurunan nilai intensitas neyri punggung bawah ibu
william’s flexion dan kelompok perlakuan yoga,
hamil pada masing-masing kelompok perlakuan
dilakukan terlebih dahulu uji normalitas data
sebelum dan sesudah perlakuan. Beda rerata
menggunakan uji One Samples Kolmogorov- Smirnov
penurunan antar kelompok perlakuan di uji dengan
Test dengan hasil nilai p=0,267 (P>0.05) yang berarti
menggunakan independent samples t-test dengan
data terdistribusi normal dan uji homogenitas varian
derajat kemaknaan untuksetiap uji adalah 95 %.
dengan menggunakan uji One way ANOVA dengan

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9(4)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 422

hasil nilai p=0,770 (p>0,05) untuk kelompok sebelum dimana nilai p yang diperoleh adalah 0,000 (p<0,05)
perlakuan dan nilai p=0,568 (p>0,05) untuk kelompok sehingga disimpulkan latihan yoga juga efektif
setelah perlakuan. Hal ini menunjukkan varians dari menurunkan intensitas nyeri punggung bawah pada
masing-masing kelompok William’s flexion dan yoga ibu hamil trimester III.
adalah sama (homogen). Pengukuran beda rerata nyeri punggung bawah
Berdasarkan hasil uji normalitas dan pada ihu hamil trimester III antar kelompok perlakuan
homogenitas varian data, maka uji hipotesis yang william’s flexion dan kelompok yoga dilakukan dengan
akan digunakan adalah dependent samples t-test uji independent samples t-test menghasilkan nilai
untuk uji beda dalam kelompok dan uji independent sebagai berikut.
samples t-test untuk uji beda antar kelompok seperti
yang terlihat dalam tabel berikut ini. Tabel 3. Analisis uji beda rerata penurunan intensitas
nyeri punggung bawah antar kelompok perlakuan
Tabel 2. Analisis uji beda rerata penurunan intensitas Kelompok
Perlakuan n Rerata SD SE p
nyeri punggung bawah dalam kelompok perlakuan
WF 30 1.27 0.740 0.135
WF YG 0.000
YG 30 2.50 1.106 0.202
Pre Post Pre- Pre Post Pre-
Keterangan : WF= william’s flexion, YG= yoga
Post Post
Sumber : Data primer, 2019
rerata 4.13 2.87 1.27 4.97 2.47 2.50

SD 1.961 1.776 0.185 2.008 1.548 0.460 Data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa rerata
penurunan intensitas nyeri punggung bawah pada
p 0.000 0.000
kelompok William’s flexion adalah 1.27 dengan
Keterangan: WF= william’s flexion, YG= yoga standar deviasi sebesar 0.740 dan pada kelompok
Sumber: Data primer, 2019 yoga adalah penurunan intensitas nyerinya 2.50
dengan standar deviasi sebesar 1.106. Hasil uji beda
Tabel 2 memperlihatkan bahwa rerata intensitas rata-rata antar dua kelompok tersebut menghasilkan
nyeri punggung bawah sebelum perlakuan latihan nilai p 0,000(< 0,005). Hal ini menunjukkan ada
William’s flexion adalah 4.13 dengan standar deviasi perbedaan bermakna terhadap rerata penurunan
1.961, setelah perlakuan rerata nyeri menjadi 2.87 intensitas nyeri punggung bawah antara kelompok
dengan standar deviasi 1.776 dimana rerata selisih William’s flexion dan kelompok yoga.
1.27. Pada kelompok perlakuan yoga, rerata intensitas
nyeri sebelum perlakuan adalah 4.97 dengan standar PEMBAHASAN
deviasi 2.008 dan setelah perlakuan menjadi 2.47 Berdasarkan hasil penelitian, terbukti bahwa
dengan standar deviasi 1.548 dan rerata selisih 2.50. metode latihan william’s flexion efektif menurunkan
Hasil uji dependent samples t-test pada Tabel 2 intensitas nyeri punggung bawah pada ibu hamil
menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05) yang dapat trimester III (p=0,000) dengan selisih rerata penurunan
diartikan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sebesar 1.27. Begitu juga dengan metode latihan yoga
latihan william’s flexion dengan penurunan intensitas dengan nilai p=0,000 efetif untuk menurunkan
nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III intensitas nyeri punggung bawah pada ibu hamil
atau dengan kata lain latihan william’s flexion efektif trimester III dengan selisih rerata penurunan sebesar
menurunkan nyeri punggung bawah pada ibu hamil 2.50. Secara umum kedua metode ini dapat digunakan
trimester III. untuk menurunkan intensitas nyeri punggung bawah
Pada kelompok perlakuan yoga, berdasarkan pada kehamilan trimester III.
hasil uji dependent samples t-test seperti yang terlihat Nyeri punggung bawah pada kehamilan
di Tabel 2 juga menunjukkan hubungan yang terutamanya disebabkan karena pertambahan ukuran
bermakna antara latihan yoga terhadap intensitas rahim karena pertumbuhan janin dan perubahan
nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III postur tubuh untuk menopang pembesaran rahim

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9(4)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 423

tersebut. Akibatnya, pusat gravitasi ibu berpindah ke ketegangan otot berkurang dan akhirnya menurunkan
24,25
depan, pelvis berotasi ke depan dan tulang lumbal nyeri yang dirasakan pada punggung bawah.
melengkung berlebihan (hiperlordosis). Kondisi ini Latihan Yoga juga terbukti mampu menurunkan
menambah ketegangan pada daerah lumbal dan otot- intensitas nyeri punggung bawah pada ibu hamil
otot punggung bawah dan menimbulkan rasa nyeri trimester III. Hal ini sejalan dengan penelitian Mediarti
dan meningkatkan rasa ketidaknyaman ibu hamil et al tahun 2014 yang membuktikan bahwa yoga yang
1,3
hingga menganggu aktivitas harian. Pada penelitian dilakukan pada trimester III kehamilan dapat
ini, seluruh sampel penelitian mengeluhkan nyeri mengurangi keluhan nyeri punggung bawah pada ibu
17
punggung bawah bervariasi dari keluhan nyeri ringan hamil. Begitu juga dengan penelitian Fitriani tahun
hingga nyeri berat. Untuk mengurangi keluhan 2018 di Polewali Mandar yang membuktikan bahwa
tersebut latihan william’s flexion dan yoga dapat dipilih yoga berpengaruh terhadap penurunan nyeri
27
sebagai terapi non farmakologis dan aman diterapkan punggung bawah pada ibu hamil.
13
pada ibu hamil. Penelitian Martin dan Silva tahun 2014 yang
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh membandingkan metode yoga dan orientasi postural
Ricci tahun 2011 bahwa latihan William’s flexion dapat juga membuktikan bahwa yoga lebih efektif dari
mengurangi tekanan pada bagian posterior dan lumbal orientasi postural dalam mengurangi intensitas nyeri
5
serta mengembalikan gerakan dan kekuatan pada lumbopelvic pada kehamilan. Yoga direkomendasikan
punggung bawah yang membantu menurunkan dan sebagai terapi non-farmakologik untuk mengurangi
14 11
mencegah kembalinya nyeri punggung bawah. nyeri punggung bawah pada kehamilan.
Begitu juga dengan penelitian di Bengkulu yang Yoga merupakan bagian dari terapi non
26
membuktikan bahwa latihan peregangan william’s farmakologis yang dapat menurunkan nyeri. Yoga
flexion memiliki pengaruh yang signifikan terhadap merupakan upaya praktis dalam menyelaraskan
penurunan skala nyeri pada penderita nyeri punggung tubuh, pikiran dan jiwa dan bermanfaat membentuk
21
bawah di Poli syaraf RSUD Bengkulu (p=0,000). postur tubuh yang tegap, membina otot yang lentur
Penelitian kombinasi lumbar flexion exercise dan dan kuat, memurnikan syraf pusat yang terdapat di
17
diaphragm breathing exercise oleh Khaerunnisa tahun tulang punggung. Yoga yang dilakukan saat hamil
2018 juga membuktikan bahwa kombinasi kedua (prenatal yoga) adalah modifikasi dari gerakan-
latihan tersebut berpengaruh signifikan terhadap gerakan yoga yang disesuaikan dengan kondisi ibu
22
penurunan nyeri punggung bawah. Penelitian oleh hamil dan bertujuan untuk mempersiapkan ibu hamil
Dachlan LM tahun 2009 membuktikan bahwa latihan secara fisik, mental dan spiritual untuk proses
16
back exercise model william’s flexion di Surakarta persalinan.
berpengaruh terhadap pengurangan nyeri punggung Yoga dalam kehamilan menggabungkan postur
23
bawah. khusus dan teknik yang bermanfaat bagi ibu hamil dan
Gerakan pada latihan william;s flexion atau membantu menghilangkan ketidaknyamanan yang
lumbar flexion excercise merupakan gerakan disebabkan perubahan tubuh selama kehamilan.
peregangan (streching) meliputi pelvic tilting, single Terlebih lagi, yoga yang dilakukan ibu hamil dapat
knee to chest, double knee to chest dan wall squat. membuat tubuh lebih lentur, nyaman, menunjang
Gearakan-gerakan ini menurut Elkheshen tahun 2016 sirkulasi darah, mengatasi sakit punggung, pinggang,
2,16,26
signifikan dalam menurunkan nyeri punggung bawah pegal dan bengkak
15
pada ibu hamil. Gerakan-gerakan dalam yoga mampu
Saat otot-otot lumbal mengalami ketegangan melenturkan otot punggung, memperlancar peredaran
terutama yang terjadi pada kehamilan trimester III, darah tubuh, dan menambah kesadaran klien
sarkomer otot akan terus menerima impuls dan sehingga dapat dengan mudah merespon terjadinya
berkontraksi hingga memendek. Saat dilakukan nyeri dalam tubuh. Pose-pose dalam gerakan yoga
gerakan William’s flexion tarikan yang dialami otot juga dapat merangsang otot punggung untuk
lumbal akan memanjang dan berelaksasi dan memanjang sehingga memblokade timbulnya nyeri di

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9(4)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 424

bagian punggung dan peredaran darah yang lancar UCAPAN TERIMA KASIH
mampu merangsang otak mengeluarkan obat anti Terimakasih kepada Poltekkes Kemenkes
2,16,26
nyeri secara fisiologis. Tanjungpinang yang telah mendukung penelitian ini.
Hasil analisis beda rerata antar kelompok Terimakasih juga disampaikan pada Dinas Kesehatan
William’s flexion dan yoga diperoleh nilai p=0,000 Kota Tanjungpinang, pengelola kelas- kelas ibu hamil
(p<0,005). Hal ini membuktikan bahwa ada di Kota Tanjungpinang, ibu-ibu hamil trimester III serta
perbedaan yang bermakna terhadap penurunan enumerator penelitian atas kontribusinya terhadap
intensitas nyeri punggung bawah antara kelompok pelaksanaan penelitian ini
latihan menggunakan metode William’s flexion dan
kelompok Lathan yoga. Berdasarkan selisih rerata DAFTAR PUSTAKA
penurunan intensitas nyeri punggung bawah pada 1. Varney H. Buku ajar asuhan kebidanan. Edisi ke-4.
kelompok William’s flexion dan kelompok yoga, selisih Renata Komalasari, penterjemah. Jakarta: EGC;
1,27 diperoleh pada kelompok william’s flexion 2014.
sebelum dan sesudah perlakuan dan selisih 2,50 2. Vermani E, Mittal R, Weeks A. Pelvic girdle pain
diperoleh pada kelompok yoga sebelum dan sesudah and low back pain in pregnancy: A review. Pain
perlakuan. Practice. 2010;10(1):60-71.
Hal ini menunjukkan bahwa latihan yoga 3. Casagrande JD, Gugala Z, Clark SM, Lindsey R.
memberi pengaruh lebih besar terhadap penurunan Low back pain and pelvic girdle pain in pregnancy.
intensitas nyeri punggung bawah atau dengan kata The journal of American Academy of Orthopaedic
lain latihan yoga lebih efektif dibandingkan latihan Surgeon. 2015; 23(9):539-49.
william’s flexion dalam menurunkan intensitas nyeri 4. Cunningham FG, et al. Williams obstetric. 23rd
punggung bawah pada ibu hamil trimester III. edition. New York: Mc GrawHill; 2013.
5. Martin RF, Silva JL. Treatment of pregnancy-
related lumbar and pelvic girdle pain by the yoga
SIMPULAN method: A randomized controlled study. The
Metode latihan William’s flexion efektif Journal of Alternative and Complementary
menurunkan intensitas nyeri punggung bawah pada Medicine. 2014; 20(1):24-31.
ibu hamil trimester III. 6. Sinclair M, Close C, Hughes C, McCullough J and
Metode latihan yoga efektif menurunkan Lidle D. How do woman manage pregnancy-
intensitas nyeri punggung bawah pada ibu hamil related low back pain and/or pelvic pain?
trimester III. Descriptive findings from a online survey. The
Ada selisih rerata penurunan intensitas nyeri Royal College of Midwives. Evidence Based
punggung bawah antara metode latihan william’s Midwifery. 2014;12(3):76-82.
flexion dan latihan yoga sebelum dan sesudah 7. Hakiki IN. Efektifitas Terapi air hangat terhadap
perlakuan. nyeri tulang belakang pada ibu hamil di wilayah
Ada perbedaan bermakna terhadap penurunan kerja Puskesmas Pisangan [skripsi]. Jakarta: Prodi
intensitas nyeri punggung bawah pada ibu hamil Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah; 2015.
trimester III antar kelompok William’s flexion dan 8. Mafikasari A, Kartikasari R I. Posisi tidur dengan
kelompok yoga. kejadian back pain (nyeri punggung) pada ibu
Kedua metode latihan efektif menurunkan hamil trimester III. Jurnal Kebidanan. 2015;7(2):26-
intensitas nyeri punggung bawah pada ibu hamil 34.
trimester III dan dapat digunakan sebagai alternatif 9. Katonis PA, Kampouroglou A, Aggelopoulos A,
terapi non farmakologis terhadap keluhan nyeri Kakavelakis K, Lykoudis S, Makrigiannakis A, et al.
punggung bawah dalam kehamilan. Pregnancy- Related Low Back Pain.Hippokratia.
2011;15(3):205-10.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9(4)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 425

10. Liddle SD, Pennick V. Intervention for preventing 19. Dahlan MS. Besar Sampel dan cara pengambilan
and treating low back pain and pelvic pain during sampel dalam penelitian kedokteran dan
pregnancy. Cochrane Database of Systematic kesehatan. Edisi ke-2. Jakarta: Salemba Medika;
Review. 2015. Issue 9. Art No. CD001139.(diunduh 2009.
14 Juli 2019) Tersedia dari: https://www. 20. Dharma K. Metodogi penelitian keperawatan.
cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.C panduan melaksanakan dan menerapkan hasil
D001139.pub4. penelitian. Jakarta: Trans Info Media; 2011.
11. Kinser PA, Pauli J, Jallo N, Shall M, Kars K, 21. Sari F, Hermansyah H. Latihan peregangan pada
Hoekstra M, et al. Physical activity and yoga-based penderita nyeri punggung bawah. 2018 Juni.
approaches for pregnancy low back pain and pelvic (diunduh 14 Juli 2019). Tersedia dari:
pain. Journal of Obstetric, Gynecologic & Neonatal https://doi.org/10.33088/jmk. v11i1.356.
Nursing. 2017;46(3):334-46. 22. Khaerunnisa H. Pengaruh kombinasi lumbar
12. Shiri R, Coggon D and Falah-Hasani K. Exercise flexion exercise dan diaphragm breathing exercise
for preventing of low back and pelvic girdle pain in terhadap perubahan nyeri punggung bawah pada
pregnancy: A meta analysis of randomized ibu hamil di Puskesmas Sinoa Bantaeng [skripsi].
controlled trials. European Journal of Pain. 2018; Makassar: Progran Studi Fisioterapi, Fakultas
22(1):19-27. Keperawatan, Universitas Hasanuddin; 2018.
13. Hinman SK, Smith KB, Quillen DM, Smith MS. 23. Dachlan LM. Pengaruh back excersice pada nyeri
Exercise in pregnancy: A clinical review. Sport punggung bawah [tesis]. Surakarta: Magister
Health: A Multidisiplinary Approach. 2015; 7 (6): Kedokteran Keluarga, Universitas Sebelas Maret;
527-31. 2009.
14. Ricci B, Marchetti M, Figura F. Biomechanics of 24. Kolar P, Sulc J, Kyncl M, Sanda J, Cakrt O, Andel
sit ups exercise. Medsci Sports Exercise. R. Postural function of the diaphragm in person
2011;13(1): 54-9. with and without chronic low back pain. Journal of
15. Elkheshen SA, Mohammed HS, Abdelgawad HA. Orthopaedics Sports Physical therapy. 2012;42(4):
The effect of practicing pelvic rocking on lowering 352-62.
dissability level through decreasing pregnancy 25. Page P. Current consept in muscle strecthing for
related lower back pain. Journal of American exercise and rehabilitation. International Journal
Science. 2016;12(5):98-103. Sport Physical Therapy. 2012;7(1). 109-19.
16. Pratignyo T. Yoga ibu hamil plus postnatal yoga. 26. Sindhu P. Yoga untuk kehamilan sehat, bahagia,
Jakarta: Pustaka Bunda;2014. dan penuh makna. Edisi Bugar. Bandung: Qonita
17. Mediarti D, Sulaiman S, Rosnani, Jawiah J. Mizan Pustaka; 2009.
Pengaruh yoga antenatal terhadap pengurangan 27. Fitriani L. Efektivitas senam hamil dan yoga hamil
keluhan ibu hamil trimester III. Jurnal Kedokteran terhadap penurunan nyeri punggung bawah pada
dan Kesehatan. 2014;1(1):47-53. ibu hamil trimester III di Puskesmas Pekkabata. J-
18. Sugiyono. Metode penelitian kuantitatif kualitatif Kesmas. 2018;4(2):72-80.
dan R&D. Bandung: Afabeta; 2012.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9(4)

Anda mungkin juga menyukai