Makalah 4 - TIN
Makalah 4 - TIN
Makalah 4 - TIN
Disusun Oleh :
Muhammad Idris Darmawan
NPM. 4122320130027
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
ridhonya penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang TIN (Triangular Irregular Network)
ini dengan baik.
Adapun laporan ini menguraikan tentang konsep dari TIN (Triangular Irregular
Network). Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk, itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan laporan berikutnya. Penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi
pembaca, terutama bagi mahasiswa Fakultas Pertanian khususnya jurusan Teknologi
Pertanian Universitas Sriwijaya.
Salatiga, 2020
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk lebih mengetahui model data vektor serta
konsep TIN (Triangular Irregular Network), dan penulisan makalah ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pemodelan Sistem Informasi Geografi.
BAB II
PEMBAHASAN
- Area (poligon) merupakan representasi obyek dalam dua dimensi. Contoh : batas
administrasi wilayah, persil tanah, laut, hutan, desa, perkotaan, dll.
Model TIN sangat berguna dalam merepresentasikan ruang (spasial) dalam bentuk
3D, sehingga dapat mendekati kenyataan dilapangan. TIN merupaka DED (Digital Elevation
Data) yang disimpan dalam format vektor, sehingga untuk memperoleh DEM (Digital
Elevation Model) maka TIN harus dikonversi dari format vektor ke format raster.
Keuntungan menggunakan TIN di atas DEM dalam pemetaan dan analisis adalah bahwa titik-
titik TIN didistribusikan secara bervariasi berdasarkan algoritma yang menentukan titik mana
yang paling diperlukan untuk representasi medan yang akurat. Oleh karena itu, input data
fleksibel dan lebih sedikit poin yang perlu disimpan daripada di DEM dengan poin yang
didistribusikan secara teratur. Meskipun TIN mungkin kurang cocok daripada raster DEM
untuk jenis aplikasi GIS tertentu, seperti analisis kemiringan dan aspek permukaan, TIN
memiliki keuntungan untuk dapat menggambarkan medan dalam tiga dimensi. Namun, TIN
memiliki kelemahan dan tidak cocok untuk setiap proyek. Saat menggunakan TIN, detail
tentang segitiga yang sebenarnya mungkin hilang. Juga, karena TIN linear, banyak tepi akan
muncul bergerigi, mendistorsi gambar.
BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan makalah diatas mengenai data TIN (Triangulated Irregular Network)
dapat ditarik kesimpulan sebgai berikut :
1. Model data vektor dalam topologi dikategorikan menjadi Data Sederhana (Simple Data)
yang berupa data yaitu titik, garis, dan poligon secara sederhana serta Data Tingkat
Tinggi (Higher Data Level).
2. Model data vektor non topologi merupakan model data yang memiliki sifat yang lebih
cepat dalam menampilkan, sederhana, dan ukuran filenya lebih kecil dibandingkan
dengan model topologi
3. TIN (Triangulated Irregular Network) digunakan untuk merepresentasi permukaan
bumi dalam bentuk segitiga yang saling terhubung serta memili koordinat (X,Y, dan Z).
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto, Bambang, 2004, Sistem Manajemen Basisdata (Pemodelan, Perancangan, dan Terapannya),
Informatika: Bandung.
Pakereng, M.A. Ineke dan Teguh Wahyono, 2004, System Basisdata, Penerbit Graha Ilmu: Jakarta.
Prahasta, Eddy, 2002, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Informatika: Bandung.
Waljianto, 2000, Sistem Basisdata : Analisis dan Pemodelan Data, J & J Learning, Yogyakarta