Laporan Praktikum AKSE Acara 2
Laporan Praktikum AKSE Acara 2
Laporan Praktikum AKSE Acara 2
Dosen Pengampu :
Drs. Priyono, M.Si.
Dr. Choirul Amin S.Si, M.M
Nirma Lila Anggraini S.Si., M.Sc.
Asisten :
Aninditya Ardin Fadilah
Candra Puspita Sari
Hasna Afif Labiba
Nur Widi Handayani
Ocsya Dwi Arum Firmansyah
Yoga Budi Prasetyo
Zalza Maylinda Fatikasari
Disusun oleh :
Ajeng Regina Larasati
E100210216/F
Kelompok 3, Selasa 11-12
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
ACARA II
PROFIL PENDUDUK
I. TUJUAN
1. Praktikan mampu memahami dan menghitung rasio ketergantungan
atau dependency ratio.
2. Praktikan mampu memahami dan menghitung sex ratio.
3. Praktikan mampu memahami profil penduduk.
15. Memberikan garis tepi pada peta dengan cara pilih menu Draw
gunakan Rectangle buat kotak klik kanan Properties Fill
Color diubah menjadi No Color, Outline color menjadi black dan
Outline Width menjadi 1,5 OK. Lakukan langkah yang sama saat
membuat informasi tepi peta.
16. Memberikan informasi judul dengan cara klik menu Text letakan
didalam kotak berikan judul sesuai kecamatan yang digunakan
pilih rata tengah OK.Ubah ukuran font menjadi 11 dan Bold.
Memberi logo kabupaten kemudian beri garis pembatas.
17. Memberikan arah mata angin dengan cara klik Insert pilih North
Arrow pilih ESRI North 3 OK. Kemudian edit huruf N menjadi
huruf U.
18. Membuat skala angka dengan cara klik menu Insert Scale Text
pilih Absolute Scale OK. Ubah ukuran font menjadi 11 dan Bold
dan beri bacaan Skala menggunakan menu Text. Kemudian ubah
ukuran skala menjadi angka genap. Pastikan semua objek pada muka
peta terlihat.
19. Menampilak skala batang dengan cara klik menu Insert Scale Bar
pilih Alternating Scale Bar 2 klik Properties Number of
division dirubah menjadi 2, Number of subdivision: 2, When resizing
menjadi Adjust width, Division Units: Kilometers, untuk Label
disingkat menjadi Km, dan untuk Division value isikan sesuai dengan
hasil perhitungan skala pada masing-masing peta (Skala : 2/100.000)
OK. Kemudian beri garis pembatas.
21. Membuat legenda peta dengan cara klik Insert Legend pilih
Kecamatan_Clip klik tanda panah ke kiri klik next merubah
tittle menjadi KETERANGAN, size font: 12 klik Next hingga
Finish. Kemudian isikan keterangan berupa kepadatan penduduk
(km2).
22. Memberikan Insert dengan cara klik menu Insert Data Frame
arahkan dan atur ukurannya klik kanan Add data masukan
Shp Kabupaten. Copy kecamatan pada layers kemudian paste ke dalam
New Data Frame. Mengubah warna symbol kabupaten dan berikan
keterangan.
23. Memberikan informasi sumber peta dengan cara klik menu Text
beri nama sumber beri garis pembatas.
24. Memberi logo dan nama dengan cara klik Insert pilih Picture
cari logo yang dimiliki Open atur ukuran logo dan beri nama
keterangan pilih rata tengah OK.
25. Memberi garis grid pada peta dengan cara klik muka peta klik
kanan pilih Properties pilih Grid New Grid pilih
Measured Grid Next Finish. Kemudian atur sesuai dengan yang
diinginkan. Lakukan Langkah yang sama pada data frame peta.
V. HASIL PRAKTIKUM
1. Tabel Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Buleleng (Singaraja), 2020.
Kecamatan Jumlah Luas Wilayah Kepadatan
Penduduk (km2) Penduduk
(Jiwa)
Gerokgak 85.73 402,084245 21,32140243
Seririt 73.60 77,269058 95,25158182
Busungbiu 41.21 124,897962 32,9949339
Banjar 73.45 137,630152 53,36766612
Sukasada 78.88 160,677996 49,09197399
Buleleng 139.57 46,13866 302,5011996
Sawan 61.14 88,110631 69,39003762
Kubutambahan 56.15 119,311582 47,06165073
Tejakula 54.27 102,708827 52,83869126
Total 664.00 1.258,829113 723,81913747
Sumber : BPS Kabupaten Buleleng.
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk Gerokgak =
Luas Wilayah
85.73
=
402,084245
= 21,32140243 21 jiwa/km2
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk Seririt =
Luas Wilayah
73.60
=
77,269058
= 95,25158182 95 jiwa/km2
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk Busungbiu =
Luas Wilayah
41.21
=
124,897962
= 32,9949339 33 jiwa/km2
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk Banjar =
Luas Wilayah
73.45
=
137,630152
= 53,36766612 33 jiwa/km2
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk Sukasada =
Luas Wilayah
78.88
=
160,677996
= 49,09197399 49 jiwa/km2
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk Buleleng =
Luas Wilayah
139.57
=
46,13866
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk Sawan =
Luas Wilayah
61.14
=
88,110631
= 69,39003762 69 jiwa/km2
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk Kubutambahan =
Luas Wilayah
56.15
=
119,311582
= 47,06165073 47 jiwa/km2
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk Tejakula =
Luas Wilayah
54.27
=
102,708827
= 52,83869126 53 jiwa/km2
2. Hasil Perhitungan Dependensi Ratio
Rasio Ketergantungan Kabupaten Buleleng Tahun 2016-2020.
Tahun Jumlah Penduduk Rasio
Produktif Non Produktif Ketergantungan
2016 431.1 219 50.80027836
2017 435.3 218.3 50.14932231
2018 439.4 217.8 49.56759217
2019 443.1 217.5 49.0859851
2020 447 217 48.5458613
Total 2195.9 1089.6 248.1490392
Sumber : BPS Proyeksi Penduduk.
RK(2016) = P ( 0−14 ) + P ¿ ¿
169.2+ 49.8
= x 100
431.1
219
= x 100
431.1
= 50.80027836 dibulatkan menjadi 51
Artinya, setiap 100 penduduk produktif harus menanggung 51
penduduk non produktif.
RK(2017) = P ( 0−14 ) + P ¿ ¿
167.6+50.7
= x 100
435.3
218.3
= x 100
435.3
= 50.14932231 50
RK(2018) = P ( 0−14 ) + P ¿ ¿
165.7+52.1
= x 100
439.4
217.8
= x 100
439.4
= 49.56759217 50
RK(2019) = P ( 0−14 ) + P ¿ ¿
163.8+53.7
= x 100
443.1
217.5
= x 100
443.1
= 49.0859851 49
RK(2020) = P ( 0−14 ) + P ¿ ¿
162.1+54.9
= x 100
447
217
= x 100
447
= 48.5458613 49
3. Hasil Perhitungan Sex Ratio
Rasio Jenis Kelamin Kabupaten Buleleng Tahun 2021.
Kelompok Umur Jenis Kelamin Rasio Jenis
Laki-laki Perempuan Kelamin
0-4 28.644 26.825 106.7809879
5-9 30.878 29.256 105.5441619
10-14 30.347 28.336 107.0969791
15-19 26.255 23.229 113.0268199
20-24 21.357 21.430 99.65935604
25-29 23.081 23.293 99.08985532
30-34 23.847 23.780 100.2817494
35-39 24.351 24.155 100.8114262
40-44 22.247 23.405 95.05233924
45-49 19.824 20.952 94.61626575
50-54 17.209 18.543 92.80591059
55-59 13.399 13.358 100.3069322
60-64 9.545 11.351 84.08950753
65-69 8.334 9.328 89.34391081
70-74 5.803 6.943 83.58058476
75+ 6.273 8.547 73.39417339
Jumlah/Total 311.394 312.731 1545.48096
Sumber : Hasil Sensus Penduduk.
Jumlah Penduduk laki−laki
Sex Ratio(0-4) = x 100
Jumlah penduduk perempuan
28.644
= x 100
26.825
= 106.7809879 dibulatkan menjadi 107
Artinya, setiap 1000 penduduk perempuan terdapat 107 penduduk laki-
laki.
Jumlah Penduduk laki−laki
Sex Ratio(5-9) = x 100
Jumlah penduduk perempuan
30.878
= x 100
29.256
= 105.5441619 106
Jumlah Penduduk laki−laki
Sex Ratio(10-14) = x 100
Jumlah penduduk perempuan
30.347
= x 100
28.336
= 107.0969791 107
Jumlah Penduduk laki−laki
Sex Ratio(15-19) = x 100
Jumlah penduduk perempuan
26.255
= x 100
23.229
= 113.0268199 113
Jumlah Penduduk laki−laki
Sex Ratio(20-24) = x 100
Jumlah penduduk perempuan
21.357
= x 100
21.430
= 99.65935604 100
Jumlah Penduduk laki−laki
Sex Ratio(25-29) = x 100
Jumlah penduduk perempuan
23.081
= x 100
23.293
= 99.08985532 99
Jumlah Penduduk laki−laki
Sex Ratio(25-29) = x 100
Jumlah penduduk perempuan
23.081
= x 100
23.293
= 99.08985532 99
Jumlah Penduduk laki−laki
Sex Ratio(30-34) = x 100
Jumlah penduduk perempuan
23.847
= x 100
23.780
= 100.2817494 100
Jumlah Penduduk laki−laki
Sex Ratio(35-39) = x 100
Jumlah penduduk perempuan
24.351
= x 100
24.155
= 100.8114262 101
Jumlah Penduduk laki−laki
Sex Ratio(40-44) = x 100
Jumlah penduduk perempuan
22.247
= x 100
23.405
= 95.05233924 95
Jumlah Penduduk laki−laki
Sex Ratio(45-49) = x 100
Jumlah penduduk perempuan
19.824
= x 100
20.952
= 94.61626575 95
Jumlah Penduduk laki−laki
Sex Ratio(50-54) = x 100
Jumlah penduduk perempuan
17.209
= x 100
18.543
= 92.80591059 93
Jumlah Penduduk laki−laki
Sex Ratio(55-59) = x 100
Jumlah penduduk perempuan
13.399
= x 100
13.358
= 100.3069322 100
Jumlah Penduduk laki−laki
Sex Ratio(60-64) = x 100
Jumlah penduduk perempuan
9.545
= x 100
11.351
= 84.08950753 84
Jumlah Penduduk laki−laki
Sex Ratio(65-69) = x 100
Jumlah penduduk perempuan
8.334
= x 100
9.328
= 89.34391081 89
Jumlah Penduduk laki−laki
Sex Ratio(70-74) = x 100
Jumlah penduduk perempuan
5.803
= x 100
6.943
= 83.58058476 84
Jumlah Penduduk laki−laki
Sex Ratio(75+) = x 100
Jumlah penduduk perempuan
6.273
= x 100
8.547
= 73.39417339 73
4. Peta Kepadatan Penduduk
VI. PEMBAHASAN
Terdapat empat hasil praktikum yang meliputi tabel kepadatan
penduduk, dependesi ratio, sex ratio dan peta kepadatan penduduk. Dalam
melakukan perhitungnya, data yang dibutuhkan yaitu jumlah penduduk
menurut kelompok umur dan jenis kelamin, jumlah penduduk per
kecamatan, dan data jumlah penduduk total kabupaten. Pada Kabupaten
Buleleng kepadatan penduduk tertinggi terdapat pada Kecamatan Buleleng
dengan jumlah 303 jiwa/km2 sedangkan kepadatan penduduk terendah
terdapat pada Kecamatan Gerokgak dengan jumlah 21 jiwa/km2. Hal ini
dikarenakan kepadatan penduduk diukur berdasarkan perbandingan luas
wilayah dengan jumlah penduduknya. Pada Kecamatan Buleleng jumlah
penduduknya tergolong banyak tetapi luas wilayahnya kecil, sehingga
kepadatan penduduknya tinggi. Berbeda dengan Kecamatan Gerokgak
yang memiliki jumlah penduduk sedikit tetapi luas wilayahnya yang besar,
sehingga kepadatan penduduknya tergolong rendah.
Hasil perhitungan dependensi ratio atau rasio ketergantungan pada
Kabupaten Buleleng menunjukan bahwa rasio ketergantungan penduduk
tertinggi terjadi pada tahun 2016 dengan jumlah 59 jiwa penduduk non
produktif yang menjadi beban atau tanggungan setiap 100 penduduk
produktif. Sedangkan hasil perhitungan rasio ketergantungan terendah
terjadi pada tahun 2020 dengan jumlah 49 jiwa. Perhitungan dependensi
ratio dilakukan pada data jumlah penduduk 5 tahun terakhir yaitu tahun
2016-2020. Dalam jangka waktu 5 tahun rasio ketergantungan penduduk
Kabupaten Buleleng cenderung menurun dari tahun per tahun. Dalam hal
ini, dapat ketahui bahwa tingkat kelahiran pada Kabupaten buleleng
tergolong rendah dan tingkat kematian tergolong tinggi. Semakin tinggi
hasil dependensi rasio maka semakin banyak beban yang harus ditanggung
penduduk produktif.
Hasil perhitungan sex ratio penduduk kabupaten Buleleng pada
tahun 2021 menunjukan data tertinggi atau jumlah penduduk laki-laki
terbanyak termasuk kedalam kelompok umur 15-19 tahun dengan jumlah
113 jiwa. Yang berarti setiap 1000 penduduk perempuan terdapat 113
penduduk laki-laki. Sedangkan penduduk laki-laki paling sedikit terdapat
pada kelompok umur 75+ dengan jumlah 73 jiwa. Yang berarti setiap 100
penduduk perempuan terdapat 73 penduduk laki-laki.
Pada peta kepadatan penduduk Kabupaten Buleleng terdapat
kecamatan yang memiliki warna yang berbeda-beda dari yang cerah
hingga yang gelap, hal ini menunjukan tingkat kepadatan penduduk pada
suatu wilayah. Warna gelap menunjukan kepadatan penduduk tinggi,
sedangkan warna cerah menunjukan kepadatan penduduk yang rendah.
Pada peta kepadatan penduduk Kabupaten Buleleng, kecamatan yang
memiliki tingkat kepadatan tertinggi yaitu terdapat pada Kecamatan
Buleleng yang mana ditandai dengan warna yang paling gelap dengan
tingkat kepadatan 95,25 – 302,50 km2. Kemudian terdapat Kecamatan
seririt sebagai kecamatan terpadat selanjutnya dengan rentang 69,39 –
95,25 km2. Adapaun Kecamatan Gerokgak dan Kecamatan Busungbiu
yang merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah dengan
rentang 0,01 – 32,99 km2.
VII. KESIMPULAN
1. Raiso ketergantungan merupakan perbandingan antara jumlah
penduduk usia produktif dengan jumlah penduduk usia non produktif.
Hasil perhitungan rasio ketergantungan menunjukan penduduk
produktif harus menanggung penduduk non produktif.
2. Sex ratio adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan
jumlah penduduk perempuan. Hasil perhitungan sex rasio menunjukan
setiap 1000 penduduk perempuan pada suatu wilayah terdapat
beberapa jumlah penduduk laki-laki.
3. Profil penduduk Kabupaten Buleleng menunjukan kepadatan
penduduk tertinggi terdapat pada kecamatan Buleleng, kemudian rasio
ketergantungan tertinggi terjadi pada tahun 2016, dan sex rasio atau
jumlah laki-laki terbanyak terrdapat pada kelompok umur 15-19 tahun.
4. Kepadatan penduduk tertinggi di Kabupaten Buleleng terdapat pada
Kecamatan Buleleng dengan jumlah 302,5 jiwa/km 2 dan yang terendah
terdapat pada Kecamatan Gerokgak dengan jumlah 21,3 jiwa/km2.
5. Rasio ketergantungan tertinggi di Kabupaten Buleleng mencapai angka
51 jiwa, sedangkan rasio jenis kelamin tertinggi terdapat pada
kelompok umur 15-19 tahun.
DAFTAR PUSTAKA