4349-File Utama Naskah-10137-1-10-20201026
4349-File Utama Naskah-10137-1-10-20201026
4349-File Utama Naskah-10137-1-10-20201026
Pengaruh Pemberian Kombinasi Pupuk Organik dan Anorganik Terhadap Keragaan Pertumbuhan dan
Tanaman Jahe Merah (Zingiber Officinale Rubrum.) di Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang
(Impact of Manure and Inorganic Fertilizer Application to Growth Performance and Yields of Red Ginger
Plant (Zingiber Officinale Rubrum) in Majalaya Sub District, Karawang District)
Wagiono1*), Dessy Agustina Sari2), Sabrina Alfiansyahri Miledhiya3), Ismi Ari Fitria4), Kristin Valentina
Sidabutar5), Muhammad Ikhsan Kamil6), Al Ghifari Marendra Fadzrin7)
1)
Universitas Singaperbangsa Karawang
Jl. H.S Ronggowaluyo Telukjambe Timur – Karawang 41361
*Penulis untuk korespondensi: [email protected]
ABSTRACT
This research aim is to provide information about impact of combination manure and inorganic fertilizer
application to growth and yields performance of red ginger plants cultivated in pandemic Covid-19 period. The
research was conducted in Majalaya sub-district of Karawang District, from March to October 2020. The research
used experiment method and Randomized Block Design (RDB) as it experimental design which was arranged
single factor, that are combination of manure and fertilizer (4 treatment) each repeated 6 times. The best growth
in vegetative phase of red ginger crop aged 6 months after planting is P1 (combination of 0,5 kg/polybag treatment
of manure, 7,5 g/polybag treatment Urea, 5,0 g/polybag treatment of KCl, and 5,0 g/polybag treatment of SP36)
but not significantto P4 treatment (combination of 1,0 kg/polybag treatment of manure, 3,75 g/polybag treatment
Urea, 2,5 g/polybag treatment of KCl, and 2,5 g/polybag treatment of SP36) fo reach plant height parameters
of 39.2 cm and 37,9 cm, and each stem diameter of 24 mm and 23 mm. Treatment of P1 yielded the highest fresh
rhizome weight 450,2 and 439,8 gram/ clump at 8 month after planting. Decreasing of inorganic fertilizer to 50%
and increasing of manure t0 100% in Entisol would be growth and yields of red ginger crop are not significant if
it compares to standard combination fertilizer and manure application.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pengaruh pemberian kombinasi dosis
pupuk kandang dan pupuk anorganik terhadap keragaan pertumbuhan dan hasil tanaman jahe merah yang
dibudidayakan dalam masa pandemic Covid 19. Penelitian dilaksanakan di kecamatan Majalaya, Kabupaten
Karawang pada bulan April hingga Oktober 2020. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) sebagai rancangan eksperimennya yang disusun secara faktor tuinggal, yaitu
perlakuan kombinasi pupuk kandang dan pupuk anorganik (4 perlakuan) masing-masing diulang sebanyak 6 kali.
Perlakuan pemberian kombinasi pupuk terbaik pada fase vegetatif tanaman jahe umur 6 BST adalah perlakuan
standar P1 (kombinasi 0,5 kg/polybag pupuk kandang, 7,5 g/polybag pupuk Urea, 5,0 g/polybag pupuk KCl, dan
5,0 g/polybag pupuk SP36), namun relatiif tidak berbeda nyata dengan perlakuan P4 (kombinaSI 1,0 kg/polybag
pupuk kandang, 3,75 g/polybag pupuk Urea, 2,5 g/polybag pupuk KCl, dan 2,5 g/polybag pupuk SP36) untuk
parameter tinggi tanaman, masing-masing sebesar 39,2 cm dan 37,9 cm, dan diameter batang masing-masing
sebesar 24 mm dan 23 mm. Perlakuan P1 juga menghasilkan bobot rimpang segar tertinggi tidak berbeda nyata
dengan perlakuan P4, masing-masing sebesar 450,2 gram/ rumpun dan 439,8 gram/rumpun pada umur panen 8
BST. Pengurangan dosis pupuk anorganik sampai dengan 50% dan penambahan pupuk organik mencapai 100%
pada jenis tanah Entisol akan menhasilkan pertumbuhan dan hasil bobot basah rimpang tanaman jahe merah
tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan perlakuan standard.
41
p-ISSN: 2477-8494 e-ISSN: 2580-2747 Jurnal Agrotek Indonesia 2(5): 42(2020)
tanaman 10 -12 bulan setelah tanam. Jahe merah Karawang adalah petani di Desa Karya Bakti,
memiliki kandungan minyak atsiri yang relatif Kecamatan Batu Jaya. Pemberlakuan PSBB di
tinggi, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan. Karawang juga menyebabkan kelangkaan pupuk
Jahe juga mengandung zat aktif shogaol dan anorganik, sehingga perlu dilakukan minimalisasi
gingerol yang berfungsi untuk membangkitkan penggunaan pupuk anorganik, seperti Urea, KCl,
energi dan kandungan antioksidan yang tinggi. dan SP36, serta perbanyakan penggunaan pupuk
Masteria (2019) menjelaskan kandungan jahe kandang sebagai pupuk organik dengan harapan
merah khususnya gingerol dan shogaol merupakan produksi rimpang tetap.
senyawa yang dapat berfungsi Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan
sebagai immunomodulatory dan jahe merah juga penelitian penggunaan kombinasi pupuk organik
memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan, dan pupuk anorganik dan mengetahui pengaruhnya
sehingga jika virus Corona menyerang paru-paru terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe
dengan gejala peradangan berlebih pada paru-paru, merah..
maka diperkirakan jahe merah dapat meredakan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
gejala tersebut. informasi mengenai keragaan tanaman jahe merah
Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa yang memberikan kontribusi peningkatan
dan beriklim tropis cukup sesuai bagi pertumbuhan ketahanan tubuh pada masa pandemic Covid19
tanaman Jahe, termasuk Jahe Merah. Tanaman jahe yang dibudidayakan dalam kondisi kesulitan
dapat ditanami pada lokasi lahan dengan ketinggian mendapatkan pupuk anorganik pada masa
antara 1 sampai 2.000 meter di atas permukaan laut pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(dpl), sehingga wilayah kesesuaian lahan untuk dan masa New Normal mendatang.
budidaya jahe relatif luas. Pada tahun 2017,
produksi jahe Indonesia mencapai 180.150 ton dan BAHAN DAN METODE
sebagian diantaranya, yaitu 53.000 ton adalah jahe
merah (BPS, 2018). Kebutuhan industri seperti Penelitian dilaksanakan di Kecamatan
pabrik jamu, biofarmaka, makanan dan minuman Majalaya, Kabupaten Karawang pada bulan Maret
berbahan dasar jahe merah juga relatif tinggi dan hingga Oktober 2020. Bahan yang digunakan dalam
akan terus meningkat. Permintaan kebutuhan jahe penelitian ini adalah bibit jahe merah Jahira-2,
merah tersebut belum dapat dipenuhi oleh produksi bahan penyemaian seperti: jerami dan abu dapur,
jahe merah dalam negeri. Harga komoditas jahe tanah Entisol seberat 35 kg/ polybag, berbagai
merah saat ini berfluktuasi berkisar antara Rp pupuk anorganik seperti: Urea, KCL, SP36, pupuk
50.000 sampai dengan Rp 80.000 per kilogram, kandang kotoran ayam, air sebanyak 750
namun relatif stabil. Oleh karena itu budidaya jahe ml/hari/polybag, dan pestisida serta obat-obatan
merah dalam negeri mempunyai prospek sangat penyakit tanaman. Alat yang digunakan yaitu:
baik. timbangan, pisau, ember, jangka ukur, meteran,
Pemberlakuan Peraturan Gubernur Jawa cangkul, polybag HDPE dapat membentuk selinder
Barat Nomor 36 Tahun 2020, tentang Pedoman dengan diameter 40 cm dan tinggi 40 cm, selang air
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam dan ember embrat, alat tulis menulis, serta alat -alat
penanggulan Covid-19 di Wilayah Provinsi Jawa lainnya yang diperlukan pada penelitian ini.
Barat, termasuk Kabupaten Karawang, Metode penelitian yang digunakan adalah
menyebabkan berkurangnya aktivitas petani jauh metode eksperimen, dimana Rancangan Acak
dari rumah. Untuk memberikan kegiatan pertanian Kelompok (RAK) faktor tunggal digunakan sebagai
bagi petani dekat rumah, maka budidaya tanaman rancangan percobaannya. Perlakuan yang diberikan
jahe merah disosialisasikan kepada petani atau dalam penelitian ini adalah kombinasi pupuk
kelompok tani di desa Majalaya. Suatu perusahaan organik dan pupuk anorganik, dapat dilihat pada
industri jamu besar, bersedia menerima produksi Tabel 1. Pupuk standard yang dianjurkan oleh
rimpang basah jahe merah sebanyak 5 ton per sekali Penyuluh Pertanian Kecamatan Majalaya adalah
panen kepada Gabungan Kelompok Tani 100% Pupuk kandang (0.5 kg/ polybag) + 100 %
(Gapoktan) Mitra Bakti, desa Majalaya, Kecamatan Urea (300 kg/ Ha, atau 0,75 g/polybag) + 100% KCl
Majalaya. Petani yang sudah berpengalaman (200kg/Ha atau 5 g/polybag) + 100% SP36
melaksanakan budidaya Jahe merah di Kabupaten (200kg/Ha atau 5 g/polybag).
42
p-ISSN: 2477-8494 e-ISSN: 2580-2747 Jurnal Agrotek Indonesia 2(5): 43(2020)
Pada tanaman jahe merah umur 2 BST, meningkatkan kandungan C-organik. Tinggi
tinggi tanaman tertinggi yaitu pada perlakuan P1 tanaman tertinggi yaitu pada perlakuan P1 relatif
dan terendah pada perlakuan P3. Pada perlakuan P1 tidak berbeda nyata dengan perlakuan P2 dan P4.
menggunakan kombinasi pupuk organik (pupuk Hal ini disebabkan karena dosis pupuk kandang
kandang kotoran ayam) dan pupuk anorganik yang yang diberikan yaitu masing-masing 0,75 kg dan
seimbang untuk memenuhi kebutuhan unsur hara 1kg kg /polybag, telah dapat mengimbangi
untuk pertumbuhan tanaman secara optimal. pengurangan penggunaan pupuk anorganik sebesar
Perlakuan P1 jika dibandingkan dengan perlakuan masing-masing 25% dan 50%. Selain itu,
P4 tidak berbeda nyata. Hal ini menunjukkan bahwa penanaman pada poyibag menyebabkan pupuk
penggunaan setengah dosis pupuk anorganik dapat lebih terkonsentrasi pada satu rumpun tanaman jahe
digantikan dengan penambahan dosis pupuk merah. Bahan organik berperan meningkatkan daya
kandang, sehingga membuat tanaman jahe merah menahan air atau water holding capacity (whc)
menjadi cukup baik pertumbuhannya. Bahan tanah, memperbaiki struktur tanah menjadi lebih
organik mempunyai peranan sangat penting dalam gembur, mencegah pengerasan tanah, serta
meningkatkan kesuburan tanah, baik terhadap menyangga reaksi tanah dari kemasaman, dan
pertumbuhan maupun hasil tanaman. Pada salinitas (Dobermann dan Fairhurst 2000). Pada
penelitian ini, dosis pupuk kandang tertinggi yaitu usia tanaman 2 BST, 4 BST dan 6 BST untuk
pada P4 sebesar 1,0 kg lubang (40 ton/ha). Jenis parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah
pupuk kandang yang dipergunakan adalah kotoran anakan dan diameter batang jahe menunjukkan
ayam yang banyak terdapat di sekitar Kecamatan perbedaan yang nyata terhadap pertumbuhan
Majalaya dan dicampur dengan sekam. Menurut tanaman. Tinggi tanaman jahe tertinggi yaitu pada
Juarsah (2014), bahwa hasil penelitian menjelaskan perlakuan P1 umur 6 BST, namun tidak berbeda
pemberian pupuk kandang 5 ton/ha atau lebih, dapat nyata dengan perlakuan pemberian kombinasi
43
p-ISSN: 2477-8494 e-ISSN: 2580-2747 Jurnal Agrotek Indonesia 2(5): 44(2020)
pupuk P2 dan P4. Pada perlakuan kombinasi pupuk netralisis muatan pada molekulmolekul koloid, 5).
P1 menunjukkan pertumbuhan yang terbaik. Hal ini Bahan baku untuk fotosintesis, dan 6). Transpirasi
disebabkan karena dosis pupuk pada perlakuan P1 untuk mendinginkan tanaman (Herawati, 2017).
ini merupakan kombinasi dosis pupuk standar Pemberian air sebanyak 750 ml/hari/polybag
sesuai arahan penyuluh pertanian Kecamatan didapatkan dengan menghitung diameter
Majalaya untuk budidaya tanaman jahe merah. permukaan tanah pada polybag berbentuk lingkaran
Menurut Prasetyo et al. (2006), dengan diameter 40 cm dikalikan dengan ketebalan
pertumbuhan tanaman jahe merah terus meningkat air yang didapatkan dari perhitungan
dari 2 BST sampai tanaman berumur 6 BST. Pada evapotranspirasi sebesar 0,6 cm. Pada saat tanaman
umumnya pertumbuhan tanaman jahe merah pada jahe berumur 8 BST, tanaman jahe mengalami
saat berumur antara 2-6 BST relatif seragam. Pada senescence. Kondisi fisik tanaman jahe mengalami
selang waktu itu tanaman jahe merah selain kekeringan dari bagian daun, batang serta akar.
mengalami fase pertumbuhan vegetatif, juga sudah Data hasil panen rimpangjahe pada umur 8 BST
mulai proses pembesaran umbi (rimpang). Sitompul ditunjukkan pada Tabel 3.
dan Guritno (1995), menjelaskan bahwa pada
awalnya pertumbuhan vegetatif berjalan lambat, Tabel 3. Bobot basah rata-rata rimpang jahe merah
kemudian cepat pada masa pertumbuhan vegetatif (gram/rumpun)
dan akhirnya perlahan sampai konstan ketika Bobot basah Rimpang
No. Perlakuan
memasuki fase generatif. Pada usia tanaman 4 BST (gram/rumpun)
dan 6 BST, terlihat bahwa pertumbuhan tanaman 1 P1 450,2 a
jahe merah menunjukkan hasil yang tidak berbeda
2 P2 434,6 b
nyata pada perlakuan P1, P2 dan P4. Menurut
Yusron et al. (2012), penurunan dosis pupuk 3 P3 366,4 c
anorganik sampai dengan 50% dari dosis anjuran 4 P4 439,5 ab
tetapi digantikan dengan dosis pupuk kandang yang
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang
cukup tidak mengurangi pengaruhnya terhadap
sama pada masing-masing variabel
pertumbuhan tanaman jahe merah. Penanaman jahe
menunjukkan tidak berbeda nyata
merah pada poyibag cenderung tidak mengalami
berdasarkan uji DMRT pada taraf α
kompetisi unsur hara, sehingga perlakuan
= 0.05.
pemeberian pupuk menjadi sangat efektif. Diameter
batang tanaman jahe pada umur 6 BST
Dari hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
menghasilkan diameter terbesar pada perlakuan P1,
hasil panen rimpang jahe menunjukkan beda nyata
tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan P4
pada tingkat kepercayaan 5%. Hasil panen berupa
yaitu sebesar 24 dan 23 mm. Diameter batang
bobot basah rimpang rata-rata tertinggi pada umur
merupakan parameter yang berkorelasi positif
8 BST dihasilkan oleh perlakuan P1 dan tidak
dengan ukuran rimpang, dimana makin besar
berbeda nyata dengan perlakuan P4 yaitu masing-
ukuran diameter batang, rimpang yang terbentuk
masing sebesar 450,2 dan 437,9 gram/rumpun. Pada
semakin besar. Menurut Karama et al. (1990),
kondisi normal, tanaman jahe merah yang dipanen
pemanfaatan lahan secara intensif untuk tanaman
pada umur 10 bulan dapat menghasilkan bobot
semusim sepanjang tahun perlu diimbangi dengan
rimpang 22 ton / ha atau 528 gram / rumpun
pemberian pupuk organik yang memadai untuk
(Rostiana et al., 2016). Kondisi lingkungan dan
mempertahankan kandungan bahan organik tanah.
penanaman jahe merah pada polybag menyebabkan
Tanpa bahan organik, kesuburan tanah akan
pertumbuhan rimpang terganggu. Bobot rimpang
menurun meskipun pupuk anorganik diberikan
tertinggi yaitu pada perlakuan P1 sebesar 450,2
dengan takaran tinggi.
gram/rumpun dan terendah pada perlakuan P3
sebesar 366,4 gram/rumpun. Perlakuan pemberian
Hasil Panen Rimpang Jahe
kombinasi pupuk organik dan pupuk anorganik
Air memegang peranan penting dalam
standar menghasilkan bobot rimpang basah rata-
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
rata tertinggi, tetapi relatif tidak berbeda nyata
Kekurangan air yang sifatnya permanen atau
dengan perlakuan penggunaan kombinasi 50%
sementara merupakan faktor dominan yang dapat
pupuk anorganik dan 200% pupuk organik pada
membatasi pertumbuhan tanaman budidaya
jenis tanah Entisol. Hal ini diduga karena pada jenis
dibandingkan dengan faktor lingkungan lainnya
tanah Entisol yang bersifat miskin unsur hara dan
(Shao et al., 2018). Respon tanaman terhadap
bahan organik, menyebabkan kemampuan tanah
kondisi kekeringan tergantung pada jumlah air yang
untuk memegang air relatif sedikit dan mudah
hilang, tingkat kerugian serta lamanya kekeringan).
meloloskan air, dapat teratasi dengan penambahan
Air bagi tanaman sangat berperan penting. Air
bahan ortganik. Tanaman jahe merah akan
berfungsi sebagai 1). Pelarut dan medium reaksi
tercukupi kebutuhan air tanamannya, sehingga
kimia, 2). Medium transpor, 3). Medium untuk
kelembaban tanah sangat sesuai untuk pertumbuhan
memberikan turgor pada sel, 4). Hidrasi dan
jahe merah dan menghasilkan rimpang yang segar.
44
p-ISSN: 2477-8494 e-ISSN: 2580-2747 Jurnal Agrotek Indonesia 2(5): 45(2020)
Khaerana et al. (2008) juga mengatakan Majalaya dan bagian utara Kabupaten Karawang
bahwape nurunan produktivitas tanaman akibat pada umumnya.
cekaman kekeringan juga ditunjukkan pada
tanaman temulawak. Pertumbuhan dan UCAPAN TERIMA KASIH
perkembangan tanaman jahe merah pada lokasi
yang tidak maksimal dikarenakan kondisi Ucapan terima kasih ditujukan kepada
lingkungan yang terlalu panas karena tidak ada LPPM Unsika yang membiayai penelitian ini
naungan juga dapat menurunkan bobot rimpang. melalui program HIPKA.
Menurut Herawati (2017) bahwa cahaya
yang terlalu tinggi dapat menekan kerja auksin dan DAFTAR PUSTAKA
sebaliknya cahaya yang rendah memacu kerja
auksin. Tertekannya kerja auksin dapat mengurangi Badan Pusat Statistik. 2019. Produksi Tanaman
tinggi tanaman jahe merah. Menurut Januwati dan Hortikultura (Tanaman Sayuran, Buah-
Muhammad (1997), naungan dapat menurunkan buahan, Hias dan Obat-obatan), BPS Jakarta.
suhu udara di sekitar tanaman jahe merah sehingga
mengurangi laju respirasi. Efek penggunaan BPP Kecamatan Majalaya. 2020, Program
naungan dapat mengurangi cahaya yang diterirna Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang
tanaman, menurunkan suhu udara dan Devy, L.,W. Newfetrias. 2013.
mempertahankan kelembaban tanah (Magfoer dan Pertumbuhan, kuantitas dan kualitas
Koesriharti, 1998). Penelitian mengenai pengaruh rimpang jahe (ZingiberofficinaleRoscoe)
naungan terhadap jahe, paprika dan manggis telah pada cekaman kekeringan di bawah
banyak dilakukan. Januwati et al. (2000) naungan. Jurnal Sains dan Teknologi
mengemukakan bahwa naungan yang cocok untuk Indonesia. 14(3):216-220.
tanaman jahe di bawah tegakan pohon kelapa
berkisar 40 -50%. Penggunaan naungan paranet Dobermann, A., T. Fairhurst. 2000. Rice nutrient
dengan intensitas naungan 25% dan 50% lebih disorders and nutrient management. Potash
mempengaruhi pertumbuhan dan hasil jahe merah & Phosphate Institute (PPI), Potash &
sedangkan jahe ernprit tumbuh baik pada intensitas Phosphate Institute of Canada (PPIC) and
naunga50% (Entang et al., 2002). IRRI. hal. 2-37.
45
p-ISSN: 2477-8494 e-ISSN: 2580-2747 Jurnal Agrotek Indonesia 2(5): 46(2020)
46