Standar Pelayanan Publik BPTP Jakarta
Standar Pelayanan Publik BPTP Jakarta
Standar Pelayanan Publik BPTP Jakarta
Menimbang: a. Bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 20 Ayat (1) dan Ayat (2)
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009, setiap penyelenggara pelayanan
publik wajib menyusun dan menetapkan standar pelayanan sebagai tolok
ukur dalam penyelenggaraan pelayanan publik;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu ditetapkan
Penetapan Standar Pelayanan Publik dengan Keputusan Kepala BPTP
Jakarta.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
KESATU : Standar Pelayanan Publik pada BPTP Jakarta seperti tercantum pada lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini.
KEDUA : Standar Pelayanan Publik pada BPTP Jakarta meliputi ruang lingkup
pelayanan:
a. Pelayanan Informasi, Konsultasi, dan Rekomendasi Inovasi Teknologi
Pertanian;
b. Pelayanan Study Banding, Kunjungan Edukatif, dan Pelatihan Inovasi
Teknologi Pertanian;
c. Pelayanan Perpustakaan; dan
d. Pelayanan PKL/Magang/Penelitian
KETIGA : Standar Pelayanan Publik pada BPTP Jakarta seperti terlampir dalam lampiran
keputusan ini wajib dilaksanakan oleh penyelenggara/pelaksana dan sebagai
acuan dalam penilaian kinerja pelayanan oleh pimpinan BPTP Jakarta, aparat
pengawasan, dan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
Ditetapkan di Jakarta
Tanggal 14 September 2016
Kepala BPTP Jakarta
Disahkan oleh,
Kepala Balitbangtan Kementerian Pertanian
A. PENDAHULUAN
Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan
lingkungan sosialnya. Hak untuk memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan
keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik.
Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian (Balitbangtan) di Provinsi DKI Jakarta, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP) Jakarta mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian komoditas, pengujian,
dan perakitan teknologi tepat guna spesifik lokasi. Keseluruhan hasil dari tugas tersebut akan
bermakna jika diinformasikan dan didiseminasikan kepada khalayak sehingga teknologi yang
telah dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan upaya pelayanan prima kepada pengguna, baik itu dari
segi pelayanan jasa maupun penyediaan produk, BPTP Jakarta telah menyusun, menetapkan,
serta mengimplementasikan Standar Pelayanan Publik (SPP). SPP tersebut digunakan untuk
memastikan pemberian pelayanan dan tersedianya informasi yang jelas, tegas, dan
akuntabel.
SPP yang diterapkan BPTP Jakarta, meliputi: Pelayanan Informasi, Konsultasi, dan
Rekomendasi Inovasi Teknologi Pertanian; Pelayanan Pelatihan Inovasi Teknologi Pertanian;
Pelayanan Perpustakaan; dan Pelayanan PKL/Magang/Penelitian Siswa Atau Mahasiswa.
Dalam memberikan pelayanan-pelayanan tersebut, BPTP Jakarta menerapkan SPP yang
meliputi persyaratan administratif dan persyaratan teknis mengenai tolok ukur layanan yang
diberikan kepada pengguna. SPP tersebut telah mempertimbangkan beberapa hal,yaitu jenis
pelayanan, bentuk pelayanan, waktu pelayanan, sumber daya manusia (SDM) pelaksana, dan
sarana pelayanan sebagai indikator pencapaian pelayanan.
Berbagai teknologi pertanian yang telah dihasilkan dari berbagai lembaga-lembaga
penelitian maupun perguruan tinggi, baik dari dalam dan luar negeri, dikaji ulang oleh BPTP
Jakarta untuk dirakit dan direkayasa sesuai dengan kondisi spesifik perkotaan. Berdasarkan
peran tersebut, BPTP Jakarta bertugas melaksanakan pengkajian dan perakitan teknologi
pertanian tepat guna spesifik lokasi. Sebagai unit kerja yang berada di daerah, BPTP Jakarta
telah menjadi salah satu sumber teknologi dan informasi teknologi pertanian serta kebijakan
pertanian, sehingga dapat memberi masukan kepada pemerintah daerah dalam perencanaan
dan pengelolaan pembangunan pertanian di wilayah Jakarta. BPTP Jakarta sebagai UPT
Balitbangtan di Jakarta, melaksanakan tugas dan fungsi menyelenggarakan pengkajian yang
mengacu kepada Permentan No. 20 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
BPTP. Pada Permentan tersebut disebutkan bahwa BPTP mempunyai tugas pengkajian,
perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi dengan fungsi:
1. Pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, evaluasi, dan laporan
pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik
lokasi,
2. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna
spesifik lokasi,
3. Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna
spesifik lokasi,
4. Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian serta perakitan
materi penyuluhan,
5. Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan
pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian
tepat guna spesifik lokasi,
6. Pemberian pelayanan teknik pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi
pertanian tepat guna,
7. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan BPTP.
SPP merupakan ukuran pelayanan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi
pada BPTP Jakarta yang penerapannya tercermin dari indikator pencapaian layanan. Agar SPP
dapat diterapkan dengan optimal, maka standar pelayanan disusun berdasarkan jenis
pelayanan yang dapat diukur, dicapai, relevan, tepatwaktu, dan dapat diandalkan.
B. STANDAR PELAYANAN
Persyaratan a. Menulis identitas sesuai kartu identitas yang dimiliki dan maksud
3.
Pelayanan kedatangan pada buku tamu.
b. Mengisi form permohonan layanan.
Peneliti/Penyuluh
Penjab Visitor
Plot/Fasilitator
Promosi
Koordinator
Kerjasama
Pustakawan/Database
Sarana atau a. Sarana yang dibutuhkan petugas: meja, kursi, komputer, printer, ATK.
8.
Fasilitas b. Sarana/prasarana yang disediakan bagi pemohon: ruang tunggu, ruang
Pelayanan konsultasi, toilet, tempat parkir.
Pengawasan Pengawasan internal dilaksanakan oleh Auditor Internal yang ditunjuk oleh
10.
Internal Kepala BPTP Jakarta.
No. KOMPONEN URAIAN
11. Penanganan Penanganan pengaduan diatur dalam SK Kepala Balai Nomor :
Pengaduan 369/Kpts/OT.080/I.12.7/09/2016 tentang Tim Pengelolaan Pengaduan
Masyarakat pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Jakarta.
Prosedur :
1. Pemohon informasi/pengguna jasa/masyarakat/instansi terkait
mengajukan pengaduan dan menyerahkan Materi Aduan kepada
Petugas Penerima Pengaduan Masyarakat (Dumas).
2. Pemeriksaan materi aduan atas laporan yang diterima Dumas. Materi
tersebut kemudian diverifikasi/klarifikasi/ investigasi untuk diketahui
kebenaran atas pengaduan tersebut dan kemudian dibuatkan
laporan dengan dilengkapi bukti-bukti yang diperlukan untuk proses
lebih lanjut.
3. a. Penyelenggara akan menanggapi pengaduan masyarakat paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak pengaduan diterima
yang sekurang-kurangnya berisi informasilengkap atau tidak
lengkapnya materi aduan.
b.Dalam hal materi pengaduan yang tidak lengkap, maka Dumas
akan memberitahukan kepada pelapor untuk melengkapi materi
aduan.
4. a. Pelapor melengkapi materi aduan paling lambat 30(tiga puluh)
hari kerja dihitungsejak materi aduan diterima oleh Dumas.
b.Dalam hal berkas aduan tidak dapat dilengkapi dalam waktu 30
(tiga puluh) hari kerja tersebut.
5. a. Hasil tindak lanjut penyelesaian pengaduandisampaikan selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak diputuskan.
b. Pelapor dianggap mencabut Laporan Pengaduannya.
6. Penyampaian Hasil Keputusan Laporan Pengaduan.
12. Jaminan BPTP Jakarta menyediakan sarana prasarana yang memastikan pemberian
Pelayanan jaminan keamanan dan keselamatan kepada pengguna jasa dengan
suasana nyaman, rasa aman, bebas dari bahaya dan risiko gangguan, serta
kenyamanan dalam beraktivitas dari pelayanan yang diperoleh.
13. Jaminan BPTP Jakarta menyediakan fasilitas untuk keamanan, kenyamanan, dan
Keamanan keselamatan, antara lain:
dan a. Petugas keamanan;
Keselamatan b. Petugas pelayanan informasi;
Pelayanan c. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam rangka pelayanan tidak
membahayakan pengguna Jasa;
d. Kontrol akses masuk dan keluar setiap individu;
e. Sarana peralatan dan obat P3K;
f. Ruang pelayanan yang bersih dan rapi;
g. Ruang informasi (resepsionis dan lobby);
h. Sarana parkir.
14. Evaluasi Evaluasi dilaksanakan berdasarkan hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Kinerja per semester dan audit internal serta eksternal berdasarkan ISO 9001:2008
Pelaksana yang dilaksanakan setahun sekali.
2. PELAYANAN PELATIHAN TEKNOLOGI PERTANIAN
Alur
Pelayanan
Peneliti/Penyuluh
Penjab Visitor
Plot/Fasilitator
Promosi
Koordinator
Kerjasama
Pustakawan/Database
10. Pengawasan Pengawasan internal dilaksanakan oleh Auditor Internal yang ditunjuk oleh
Internal Kepala Balai.
11. Penanganan Penanganan pengaduan diatur dalam SK Kepala Balai Nomor :
Pengaduan 369/Kpts/OT.080/I.12.7/09/2016 tentang Tim Pengelolaan Pengaduan
Masyarakat pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Jakarta.
Prosedur :
1. Pemohon informasi/pengguna jasa/masyarakat/instansi terkait
mengajukan pengaduan dan menyerahkan Materi Aduan kepada
Petugas Penerima Pengaduan Masyarakat (Dumas).
2. Pemeriksaan materi aduan atas laporan yang diterima Dumas. Materi
tersebut kemudian diverifikasi/klarifikasi/ investigasi untuk diketahui
kebenaran atas pengaduan tersebut dan kemudian dibuatkan
laporan dengan dilengkapi bukti-bukti yang diperlukan untuk proses
lebih lanjut.
3. a. Penyelenggara akan menanggapi pengaduan masyarakat paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak pengaduan diterima
yang sekurang-kurangnya berisi informasilengkap atau tidak
lengkapnya materi aduan.
b. Dalam hal materi pengaduan yang tidak lengkap, maka Dumas
akan memberitahukan kepada pelapor untuk melengkapi materi
aduan.
4. a. Pelapor melengkapi materi aduan paling lambat 30(tiga puluh)
hari kerja dihitungsejak materi aduan diterima oleh Dumas.
b. Dalam hal berkas aduan tidak dapat dilengkapi dalam waktu 30
(tiga puluh) hari kerja tersebut.
5. a. Hasil tindak lanjut penyelesaian pengaduan disampaikan
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak
diputuskan.
b. Pelapor dianggap mencabut Laporan Pengaduannya.
6. Penyampaian Hasil Keputusan Laporan Pengaduan.
12. Jaminan BPTP Jakarta menyediakan sarana prasarana yang memastikan pemberian
Pelayanan jaminan keamanan dan keselamatan kepada pengguna jasa dengan
suasana nyaman, rasa aman, bebas dari bahaya dan risiko gangguan, serta
kenyamanan dalam beraktivitas dari pelayanan yang diperoleh.
13. Jaminan BPTP Jakarta menyediakan fasilitas untuk keamanan, kenyamanan dan
Keamanan keselamatan, antara lain:
dan a. Petugas keamanan;
Keselamatan
b. Petugas pelayanan informasi;
Pelayanan
c. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam rangka pelayanan
tidak membahayakan Pengguna Jasa;
d. Kontrol akses masuk dan keluar setiap individu;
e. Sarana peralatan dan obat P3K;
f. Ruang pelayanan yang bersih dan rapi;
g. Ruang informasi (resepsionis dan lobby);
h. Ruang dan area pelatihan
i. Sarana parkir.
14. Evaluasi Evaluasi dilaksanakan berdasarkan hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Kinerja per semester dan audit internal dan eksternal berdasarkan ISO 9001:2008
Pelaksana yang dilaksanakan setahun sekali.
3. PELAYANAN PERPUSTAKAAN
No. KOMPONEN URAIAN
1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
2. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Standar
Pelayanan Publik
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun
2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan
4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32/Permentan/OT.140/5/ 2011
Tentang Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan
Kementerian Pertanian
5. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 20/Permentan/OT.140/3/2013
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian
Penerima Tamu/SATPAM
Petugas Layanan
Perpustakaan
Website
Pelaksana Layanan
Database
Publikasi
Pengguna
8. Sarana, Prasarana, Sarana yang dibutuhkan petugas: ruang baca perpustakaan, buku tamu,
dan/atau Fasilitas komputer, printer, ATK, jaringan internet.
Pelayanan Sarana/prasarana yang disediakan bagi pelanggan: ruang baca
perpustakaan, jaringan internet, toilet, tempat parkir.
10. Pengawasan Pengawasan internal dilaksanakan oleh Auditor Internal yang ditunjuk oleh
Internal Kepala Balai.
11. Penanganan Penanganan pengaduan diatur dalam SK Kepala Balai Nomor :
Pengaduan 369/Kpts/OT.080/I.12.7/09/2016 tentang Tim Pengelolaan Pengaduan
Masyarakat pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Jakarta.
Prosedur :
1. Pemohon informasi/pengguna jasa/masyarakat/instansi terkait
mengajukan pengaduan dan menyerahkan Materi Aduan kepada
Petugas Penerima Pengaduan Masyarakat (Dumas).
2. Pemeriksaan materi aduan atas laporan yang diterima Dumas.
Materi tersebut kemudian diverifikasi/klarifikasi/ investigasi untuk
diketahui kebenaran atas pengaduan tersebut dan kemudian
dibuatkan laporan dengan dilengkapi bukti-bukti yang diperlukan
untuk proses lebih lanjut.
3. a. Penyelenggara akan menanggapi pengaduan masyarakat paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak pengaduan diterima
yang sekurang-kurangnya berisi informasilengkap atau tidak
lengkapnya materi aduan.
b. Dalam hal materi pengaduan yang tidak lengkap, maka Dumas
akan memberitahukan kepada pelapor untuk melengkapi materi
aduan.
4. a. Pelapor melengkapi materi aduan paling lambat 30(tiga puluh)
hari kerja dihitungsejak materi aduan diterima oleh Dumas.
b. Dalam hal berkas aduan tidak dapat dilengkapi dalam waktu 30
(tiga puluh) hari kerja tersebut.
5. a. Hasil tindak lanjut penyelesaian pengaduan disampaikan
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak
diputuskan.
b. Pelapor dianggap mencabut Laporan Pengaduannya.
6. Penyampaian Hasil Keputusan Laporan Pengaduan.
12. Jaminan Pelayanan BPTP Jakarta menyediakan sarana prasarana yang memastikan pemberian
jaminan keamanan dan keselamatan kepada pengguna jasa dengan
suasana nyaman, rasa aman, bebas dari bahaya dan risiko gangguan serta
kenyamanan dalam beraktivitas dari pelayanan yang diperoleh.
13. Jaminan Keamanan BPTP Jakarta menyediakan fasilitas untuk keamanan, kenyamanan dan
dan Keselamatan keselamatan, antara lain:
Pelayanan a. Petugas keamanan;
b. Petugas pelayanan informasi;
c. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam rangka pelayanan tidak
membahayakan pengguna jasa;
d. Kontrol akses masuk dan keluar setiap individu;
e. Sarana peralatan dan obat P3K;
f. Ruang pelayanan yang bersih dan rapi;
g. Ruang informasi (resepsionis dan lobby);
h. Sarana parkir.
14. Evaluasi Kinerja Evaluasi dilaksanakan berdasarkan hasil Indeks Kepuasan Masyarakat
Pelaksana (IKM) per semester dan audit internal dan eksternal berdasarkan ISO
9001:2008 yang dilaksanakan setahun sekali.
4. PELAYANAN PKL/MAGANG/PENELITIAN
Alur Pelayanan :
Penerima Tamu/SATPAM
Petugas Layanan
Pengguna
8. Sarana, Prasarana, Sarana yang dibutuhkan petugas: ruang tamu, alat tulis, komputer,
dan/atau Fasilitas printer, dan sarana lainnya yang berkaitan kegiatan penelitian.
Pelayanan Sarana/prasarana yang disediakan bagi pelanggan: Ruang tunggu,
toilet, tempat parkir.
Prosedur :
1. Pemohon informasi/pengguna jasa/masyarakat/instansi
terkait mengajukan pengaduan dan menyerahkan Materi
Aduan kepada Petugas Penerima Pengaduan Masyarakat
(Dumas).
2. Pemeriksaan materi aduan atas laporan yang diterima
Dumas. Materi tersebut kemudian diverifikasi/klarifikasi/
investigasi untuk diketahui kebenaran atas pengaduan
tersebut dan kemudian dibuatkan laporan dengan
dilengkapi bukti-bukti yang diperlukan untuk proses lebih
lanjut.
3. a. Penyelenggara akan menanggapi pengaduan masyarakat
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak
pengaduan diterima yang sekurang-kurangnya berisi
informasilengkap atau tidak lengkapnya materi aduan.
b. Dalam hal materi pengaduan yang tidak lengkap, maka
Dumas akan memberitahukan kepada pelapor untuk
melengkapi materi aduan.
4. a. Pelapor melengkapi materi aduan paling lambat 30(tiga
puluh) hari kerja dihitungsejak materi aduan diterima
oleh Dumas.
b. Dalam hal berkas aduan tidak dapat dilengkapi dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari kerja tersebut.
5. a. Hasil tindak lanjut penyelesaian pengaduan disampaikan
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak
diputuskan.
b. Pelapor dianggap mencabut Laporan Pengaduannya.
6. Penyampaian Hasil Keputusan Laporan Pengaduan.
12. Jaminan Pelayanan BPTP Jakarta menyediakan sarana prasarana yang memastikan
pemberian jaminan keamanan dan keselamatan kepada pengguna
jasa dengan suasana nyaman, rasa aman, bebas dari bahaya dan
risiko gangguan serta kenyamanan dalam beraktifitas dari
pelayanan yang diperoleh.
13. Jaminan Keamanan BPTP Jakarta menyediakan fasilitas untuk keamanan,
dan Keselamatan kenyamanan dan keselamatan, antara lain:
Pelayanan
a. Petugas keamanan;
b. Petugas pelayanan informasi;
c. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam rangka
pelayanan tidak membahayakan Pengguna Jasa;
d. Kontrol akses masuk dan keluar setiap individu;
e. Sarana peralatan dan obat P3K;
f. Ruang pelayanan yang bersih dan rapi;
g. Ruang informasi (resepsionis dan lobby);
h. Sarana parkir.