Dokumen tersebut merangkum isi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Ringkasannya adalah bahwa UU tersebut mengatur tentang pengertian, lingkup, dan pengelolaan keuangan negara serta kekuasaan yang terkait di tingkat pemerintah pusat dan daerah.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
237 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut merangkum isi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Ringkasannya adalah bahwa UU tersebut mengatur tentang pengertian, lingkup, dan pengelolaan keuangan negara serta kekuasaan yang terkait di tingkat pemerintah pusat dan daerah.
Dokumen tersebut merangkum isi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Ringkasannya adalah bahwa UU tersebut mengatur tentang pengertian, lingkup, dan pengelolaan keuangan negara serta kekuasaan yang terkait di tingkat pemerintah pusat dan daerah.
Dokumen tersebut merangkum isi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Ringkasannya adalah bahwa UU tersebut mengatur tentang pengertian, lingkup, dan pengelolaan keuangan negara serta kekuasaan yang terkait di tingkat pemerintah pusat dan daerah.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4
NAMA : Markus sianturi
NIM : 1704551235 KELAS : Hukum Keuangan Negara
Ringkasan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
A. BAB I Ketentuan Umum
1. Keuangan Negara ( Pasal 1) a. Pengertian Keuangan Negara Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai denga uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut (pasal 1 butir 1) b. Pendekatan dalam perumusan pengertian Keuangan Negara Pendekatan yang dipakai dalam merumuskan keuangan adalah dari sisi objek, subjek, proses dan tujuan. c. Pengertian Keuangan dari sesi : 1) Objek : semua hak, kewajiban, negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun barang yang dapat dijadikan milik negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. 2) Subjek : seluruh objek keuangan diatas yang dimiliki negara dan/atau dikuasai Pemerintah Negara/Daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan Negara 3) Proses : seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan obyek tersebut diatas mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai dengan pertanggungjawaban 4) Tujuan : seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan objek dalam rangka. (Penjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3)
2. Lingkup Keuangan Negara ( Pasal 2) :
Keuangan Negara sebagaimana dimaksud pada butir a diatas meliputi : a. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang dan melakukan pinjaman b. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga c. Penerimaan Negara d. Pengeluaran Negara e. Penerimaan Daerah f. Pengeluaran Daerah g. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerah h. Kekayaan lain yang dikuasai pemerintah dengan rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum i. kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah
3. Bidang Keuangan Negara ( Pasal 3)
Bidang pengelolaa Keuangan Negara yang demikian luas dapat dikelompokkan dalam : a. Sub Biang Pengelolaan Fiskal b. Sub Bidang Pengelolaan Moneter c. Sub Bidang Pengelolaan Keuangan Negara yang Disahkan (Penjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3)
4. Masa Berlakunya Tahun Anggaran ( Pasal 4)
Masa Berlaku Tahun Anggaran mulai masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember
5. Satuan Hitung dan Penggunaan Mata Uang Lain ( Pasal 5)
Penggunaan rupiah sebagai satuan hitung didala APBN dan APBD dan jika menggunakan mata uang lain harus sesuaidengan ketentuan UU dari Menteri Keuangan.
B. BAB II Kekuasaan Atas Pengelolaan Keuangan Negara
1. Pengaturan Kekuasaan Atas Keuangan Negara ( Pasal 6) a. Presiden : selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan. Sebagian dari kekuasaan tersebut dikuasakan/diserahkan: b. Menteri Keuangan : selaku pengelola fiskal dan wakil pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan c. Menteri/pimpinan lembaga : Pengguna anggaran/pengguna barang kementrian negara/lembaga yang dipimpinnya d. Gubernur/bupati/walikota : selaku kepala pemerintahan di daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan e. Tidak termasuk kewenangan dibidang moneter yang meliputi antara lain mengeluarkan dan mengedarkan uang, yang diatur dengan undang-undang.
2. Penyusunan APBN dan APBD Untuk Mencapai Tujuan Negara ( Pasal 7)
3. Tugas Fiskal Menteri Keuangan (Pasal 8) Dalam rangka pelaksanaan kekuasaan atas pengelolaan fiskal, Meteri Keuangan mempunyai tugas : a. Menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro b. Menyusun rancangan APBN dan rancangan perubahan APBN c. Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran d. Melakukan perjanjian internasional di bidang keuangan e. Melaksanakan pemungutan pendapatan yang ditetapkan dengan undang- undang f. Melaksanakan fungsi bendahara umum Negara g. Menyusun laporan keuangan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN h. Melaksanakan tugas lain-lain di bidang pengelolaan fiskal berdasarkan ketentuan undang-undang
4. Tugas Menteri/Pimpinan Lembaga ( Pasal 9)
Menteri/pimpinan lembaga sebagai Pengguna Anggaran/ Pengguna Barang : a. Menyusun rancangan anggaran kementrian negara/lembaga yang dipimpinnya b. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran c. Melaksanaan anggaran Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya d. Melaksanakan pemungutan penerimaan negara bukan pajak dan menyetorkannya ke Kas Negara e. Mengelola piutang, dan utang negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya f. Mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya g. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan ketentuan undang-undang
5. Pengaturan Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah ( Pasal 10)
a. Pengelolaan keuangan ditingkat daerah diserahkan kepada Gubernur/Bupati/Walikota. b. Selanjutnya, dilaksanakan oleh kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku pejabat pengelola APBD. c. Dan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) selaku pejabat pengguna anggaran/barang daerah
6. Tugas Pejabat Pengelola Keuangan Daerah :
a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan APBD b. Menyusun rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD c. Melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah. d. Melaksanakan fungsi bendahara umum daerah. e. Menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggung jawaban pelaksanaan APBD.
7. Tugas Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
a. menyusun anggaran SKPD yang dipimpinnya b. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran c. Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya d. Melaksanakan pemungutan penerimaan negara bukan pajak e. Mengelola utang piutang daerah yang menjadi tangung jawaba SKPD yang dipimpinnya f. Mengelola barang milik/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya g. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya.