Scanning Tn. Y Ansietas
Scanning Tn. Y Ansietas
Scanning Tn. Y Ansietas
Disusun oleh :
No. Reg : 09 41 24
Ruangan : Bisma
Kondisi saat ini :
Tgl masuk Rs : 18 April 2011
Klien mengeluh badannya masih terasa lemah dan merasa belum mampu untuk duduk, pusing, tidak
Tgl Pengkajian : 27 april 2011 nafsu makan, klien mengaku bosan dirumah sakit dan ingin cepat sembuh dan segera pulang kerumah,
Alamat : Jl. Menteng No. 39 RT/RW klien mengatakan merasa tidak nyaman dengan lingkungan rumah sakit, klien juga mengakui
belakangan ini sering memikirkan penyakitnya dan anak-anaknya serta merasa kasihan pada istrinya
01/02 Bogor yang setiap hari menjaga klien di rumah sakit
Klien telah menikah dan memilki dua orang anak, anak pertama
duduk di kelas 5 SD dan anak kedua duduk di kelas 1 SD
PSIKOLOGIS klien tahu Klien sedih, Pusing Tampak cemas Hubungan Ansietas
sedih, cemas, bahwa badannya bingung, Mual dan tidak klien dengan Keputusasaan
kesal dan bingung menjadi lemah memikirkan Mulut tampak tenang istri baik
dengan kondisi dan kepalanya kondisi kering Kadang klien Hubungan
penyakit dan pusing penyakitnya Sulit tidur dan tampak klien dengan
pengobatan serta
merupakan Merasa sedih, sering murung petugas
dampak dari cemas dan terbangun Klien tampak kesehatan
perawatannya
penyakit yang kesal dengan apabila tidur gelisah baik
diderita penyakitnya Bahu terasa Klien tampak Klien kurang
klien mengaku yang tidak tegang pasif dalam bersosialisasi
bosan di rumah
sembuh- Konstipasi menerima dengan
sakit
sembuh Tidak nafsu perawatan teman
klien tidak tahu makan Klien sekamarnya
Afek datar
pengobatan Klien tampak menunduk saat Klien tetap
seperti apa lagi lemas bercerita mengikuti
yang dapat Wajah klien Kontak mata program
dilakukan untuk tampak pucat ada tapi tidak pengobatan
mengobati Pemeriksaan bertahan lama yang
penyakitnya TTV Volume suara diberikan
klien merasa TD: 140/90 mengecil kepadanya
bingung dan mmhg Bila cemas akan tetapi
kesal mengapa N : 88 x / menit memuncak sikap klien
belum P : 20 x / menit klien kadang pasif dalam
diperbolehkan S: 36 0C memarahi menerima
pulang dari Kadar gula istrinya perawatan
rumah sakit darah : Klien sering
210mg/dl bertanya kapan
bisa pulang
karena merasa
sudah sembuh
dari
penyakitnya
SOSIAL BUDAYA
Merasa Penampilan
sering bingung khawatir dan Pusing Ekspresi muka Hubungan peran tidak
memikirkan memikirkan anak- sedih kepada klien khawatir klien dengan efektif
anak-anak yang anak yang masih istri yang Mual Klien tampak istri baik ansietas
masih kecil di kecil dirumah merawatnya Mulut tampak gelisah Hubungan
rumah walaupun ada setiap hari kering Klien sering klien dengan
keluarga yang Merasa Sulit tidur bertanya kapan petugas
merasa kasihan
lain yang bersalah Bahu terasa bisa pulang kesehatan
kepada istri menjaga dan pada anak- tegang karena merasa baik
yang harus merawat anaknya Klien kurang
anak dan Konstipasi sudah sembuh
menjaga dan di rumah merepotkan Tidak nafsu dari bersosialisasi
merawat klien menurut klien, ia istri makan penyakitnya dengan
setiap hari di lebih nyaman Merasa bosan Klien tampak teman
rumah sakit ketika berada di dan tidak lemas sekamarnya
merasa bosan
rumah daripada nyaman Wajah klien Klien tetap
dirumah sakit dengan tampak pucat mengikuti
dan tidak
klien berfikir ia lingkungan Pemeriksaan program
nyaman dengan
selalu rumah sakit TTV pengobatan
kondisi dirumah
merepotkan TD: 140/90 yang
sakit
istrinya bila mmhg diberikan
terlalu lama di N : 88 x / menit kepadanya
rumah sakit P : 20 x / menit akan tetapi
S: 36 0C bersikap pasif
Kadar gula dalam
darah : menerima
210mg/dl perawatan
3. SUMBER KOPING
DIAGNOSA
PERSONAL ABILITY SOSIAL SUPPORT MATERIAL ASSETS POSITIVE BELIEFS TERAPI
KEPERAWATAN
Ansietas Klien mampu mengenal Klien mendapat Sosial ekonomi Klien percaya Terapi generalis:
dan menilai penyebab dukungan dari klien menengah bahwa petugas SP 1-4 kecemasan
kecemasan dan rasa keluarga untuk Klien tinggal di kesehatan akan untuk individu
khawatirnya dan keluarga
kesembuhannya rumah sendiri, membantunya
Klien mengatakan bila
terutama dari rumah permanen Klien berharap Terapi spesialis:
cemasnya memuncak
istrinya Sarana dan cepat sembuh Relaksasi
maka ia akan
Istri dan adik klien prasarana agar tidak progresif
mengambil air wudhu
bergantian tersedia merepotkan Psikoedukasi
dan sholat
menjaga dan Biaya pengobatan istrinya keluarga
Komunikasi klien
mengunjungi klien ditanggung oleh Klien selalu
dengan keluarganya
asuransi berdoa untuk
baik dan terjaga
kesehatan kesembuhan
Jarak rumah klien penyakitnya
dengan tempat Klien yakin, bila ia Terapi generalis:
Keputusasaan Klien mampu pelayanan mengikuti SP 1-2
mengungkapkan kesehatan petunjuk dan keputusasaan
perasaan sedih dan (RSMM) lebih saran dari
keputusasaannya Terapi spesialis:
kurang 500 meter petugas
Klien mengalami Relaksasi
kesehatan maka progresif
gangguan fisik
ia akan cepat Behavior therapy
Klien berfikir akan
pusing dan mual sembuh Psikoedukasi
apabila klien Klien yakin istri keluarga
beraktifitas sehingga dan keluarga
klien malas untuk mendukung
latihan mobilisasi supaya lekas
Klien kurang sembuh
komunikatif
Klien pasif dalam
menerima perawatan
4. MEKANISME KOPING
HAL YANG DILAKUKAN ANALISA
Klien mengatakan bila ada masalah, maka ia akan membicarakan Konstruktif:
dengan istri dan keluarga untuk mencari jalan keluarnya Klien mengatakan bila ada masalah, maka ia akan
Bila sakit klien berobat ke pelayanan kesehatan membicarakan dengan istri dan keluarga untuk mencari jalan
Klien taat menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya keluarnya
Klien selalu berdoa kepada Allah SWT untuk kesembuhannya Bila sakit klien berobat ke pelayanan kesehatan
Klien taat menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya
Klien selalu berdoa kepada Allah SWT untuk kesembuhannya
Destruktif : -
5. STATUS MENTAL
1. Penampilan Bersih, rapi, tidak tercium bau, kuku dan gigi bersih, klien tampak lemas
2. Pembicaraan Kooperatif, mampu menjawab pertanyaan perawat dengan uraian kalimat yang jelas dan mudah dipahami, kontak mata ada
tetapi tidak bertahan lama
3. Aktivitas motorik Lesu
4. Interaksi selama wawancara Cukup kooperatif, dan klien dapat memulai pembicaraan dengan bertanya pada perawat
5. Alam perasaan Sedih, cemas dan bingung mengenai kondisi penyakit, istri dan anak-anaknya
6. Afek Datar
8. Isi pikir Tidak ada gangguan dalam isi pikir, karena jawaban klien sesuai dengan pertanyaaan perawat
9. Proses pikir Tidak ada gangguan isi pikir, karena jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat
11. Daya ingat Klien tidak dapat mengingat tanggal masuk rumah sakit
12. Kemampuan berhitung Kemampuan berhitung cukup baik dalam berhitung sederhana
13. Penilaian Klien mampu menyebutkan bagaimana caranya agar klien lekas sembuh
14. Daya tilik diri Klien menyadari bahwa saat ini ia sedang sakit, klien hanya bisa berdoa supaya lekas sembuh agar tidak terus merepotkan
istrinya. Klien menyadari ia memiliki istri, anak-anak dan keluarga yang menyayanginya dan mendukung kesembuhannya
Kesimpulan : Mental Status Examination (MSE) tidak ada masalah gangguan jiwa, gangguan klien lebih kepada Gangguan Mental Emosional
(GME/Psikososial)
d. Kurang pengetahuan
Intervensi generalis : SP 1-2 kurang pengetahuan
Intervensi spesialis : terapi suportif, psikoedukasi keluarga
1) Ansietas
2) Keputusasaan
3) Penampilan peran tidak efektif O:
4) Kurang pengetahuan Klien kooperatif
Klien masih tampak gelisah
Klien tampak murung
3. TINDAKAN KEPERAWATAN : Klien pasif dalam menerima perawatan
Intervensi generalis
Afek datar
1). SP 1-4 kecemasan :
Klien mampu melakukan tehnik relaksasi nafas dalam
a. Membina hubungan saling percaya dengan klien
b. Membantu klien mengenal ansietas meliputi:
Mengajarkan klien tehnik relaksasi untuk meningkatkan
Membantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan
kecemasan
Membantu pasien mengenal penyebab ansietas
Membantu pasien meyadari perilaku akibat kecemasannya
A:
c. Mengajarkan pasien untuk meningkatkan kontrol dan rasa
Klien mampu mengenal ansietas
percaya diri dengan cara pengalihan situasi yaitu menonton
Klien mampu memperagakan dan menggunakan tehnik relaksasi
televisi
d. Latihan relaksasi nafas dalam nafas dalam
e. Melakukan pendekatan spiritual Klien belum mampu mengatasi masalah ansietas yang dialaminya
f. Memotivasi klien melakukan tehnik relaksasi nafas
dalamsetiap kali ansietas muncul P:
Lakukan tehnik relaksasi nafas dalam setiap kali ansietas muncul
2). SP 1 keputusasaan:
a. Mendengarkan klien dengan penuh perhatian
b. Membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya
c. Membantu klien mengenal masalah keputusasaannya dengan TTD
cara:
Memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan Jek Amidos Pardede
perasaan sedihnya
Menetapkan adanya perbedaan cara pandang klien
terhadap kondisinya dengan cara pandang perawat
terhadap kondisi klien
Membantu klien dalam mengidentifikasi tingkah laku yang
mendukung putus asa yaitu meghindari interaksi dengan
kurangnya partisipasi dalam aktivitas
Mendiskusikan dengan klien cara yang biasa dilakukan
untuk mengatasi masalah dan menanyakan manfaat dari
cara yang digunakan
Memberikan alternative untuk penyelesaian masalah
Intervensi spesialis:
1). Sesi 1 relaksasi progresif
Identifikasi kecemasan klien setelah diberikan latihan tehnik
relasasi nafas dalam
IMPLEMENTASI EVALUASI
1. EVALUASI / VALIDASI : S:
Klien mengeluh badannya masih terasa lemah dan merasa belum Klien mengatakan senang bisa berbincang dengan klien
mampu untuk duduk, mudah lelah, pusing, makan habis ½ porsi, Klien mengatakan tidak bisa tidur dan ingin segera pulang
klien mengaku tadi malam tidak bisa tidur dan gelisah, klien Klien mengatakan sudah mencoba tehnik relaksasi nafas
mengaku semakin bosan dirumah sakit dan ingin segera pulang dalamuntuk mengatasi kecemasannya
kerumah, klien mengatakan merasa tidak nyaman dengan Klien mengatakan selalu memikirkan kondisi penyakitnya yang
lingkungan rumah sakit, klien juga masih sering memikirkan tidak kunjung sembuh dan khawatir dengan anak-anaknya
penyakitnya dan anak-anaknya serta merasa kasihan pada istrinya Keluarga mengatakan klien gelisah dan ingin segera pulang
yang setiap hari menjaga klien di rumah sakit. Klien menolak Keluarga mengatakan klien sekarang menjadi sering marah-marah
setiap kali perawat ingin melatih mobilisasi klien. Klien pasif dalam karena sudah bosan di rumah sakit dan ingin segera pulan
menerima perawatan, afek datar, klien masih sering mengeluh Klien mengatakan mau mengikuti latihan relaksasi progresif untuk
dan nampak murung mengurangi kecemasan yang dirasakan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
O:
5) Ansietas Klien kooperatif
6) Keputusasaan
Klien masih tampak gelisah
7) Penampilan peran tidak efektif
Klien tampak murung
8) Kurang pengetahuan
Klien bisa melakukan tehnik relaksasi nafas dalam dan relaksasi
progresif sampai gerakan ke-3
3. TINDAKAN KEPERAWATAN :
Intervensi generalis
A:
1). Evaluasi SP 1-4 kecemasan
Klien mampu melakukan tehnik relaksasi nafas dalam
Melakukan evaluasi kemampuan klien dalam mengenal
Klien mampu melakukan tehnik relasasi progresif sampai gerakan
kecemasannya
ke--3
Melakukan evaluasi kemampuan klien mengatasi ansietas
Klien belum mampu mengatasi masalah ansietas yang dialaminya
melalui tehnik relaksasi
Melakukan evalusasi kemampuan klien memperagakan dan
menggunakan tehnik relasasi untuk mengatasi ansietas
P:
2). SP 1-3 kecemasan untuk keluarga
Lakukan latihan tehnik relaksasi progresif 2 kali sehari
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
Damping dan latih klien melakukan tehnik elaksasi progresif
merawat klien
Keluarga tetap memberikan motivasi pada klien untuk melakukan
Mendiskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta
tanda dan gejala latihan relaksasi progresif
Mendiskusikan tentang penyebab dan akibat dari ansietas
Mendiskusikan cara merawat klien dengan ansietas
dengan cara mengalihkan situasi seperti menonton TV,
mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam TTD
Intervensi spesialis
Evaluasi sesi 1 terapi Relaksasi Progresif
Mengidentifikasi kecemasan yang dialami klien