Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
Disusun Oleh :
Kelas :A
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik, saran dan bimbingan lebih lanjut untuk kesempurnaan
penulisan ini. Semoga penulisan ini bermanfaat bagi semua orang yang membaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
BAB II PEMBAHASAN 6
3.1 Kesimpulan 16
3.2 Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
Saluran pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan,
penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cairyang terbentang mulai dari mulut
(oral) sampai anus. Dari saluran pencernaan akan terbentuk sistem pencernaan yang terdiri
dari organ- organ pencernaan yang tergabung membentuk saluran pencernaan. saluran
pencernaan tersebut terdiri dari Oral (mulut), Faring (tekak), Esofagus (kerongkongan),
Ventrikulus (lambung), usus halus, usus besar, rektum, anus. Selain itu alat penghasil getah
cerna terdiri dari kelenjar ludah, kelenjar getah lambung, kelenjar hati, kelenjar pankreas,
kelenjar getah usus.
4
3). Mampu menjelaskan anatomi sistem pencernaan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain
yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses
pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu :
1. Injesti
Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya
menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, dan sumpit.
2. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan
lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu
kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk
mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau
sesuai dengan yang diinginkan.
3. Pencernaan Kimiawi
6
Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan
yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah
dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, dan air. Proses ini
dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim.
4. Penyerapan
Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan
“lymphatic capallaries” melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.
5. Penyingkiran
Penyingkiran yaitu penyingkiran / pembuangan material yang tidak dicerna dari
saluran pencernaan melalui proses defekasi.
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaanadalah saluran yang kontinu berupa tabung yang dikelilingi otot.
Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah molekul yang besar menjadi bagian
yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ
yang termasuk di dalam yaitu : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus
besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam
melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta
kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah
saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi
dalam pemecahan bahan makanan. Dalam pemecahan makanan menggunakan organ gigi,
lidah, kantung empedu, dan beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan
pancreas.
1. Kelenjar ludah
7
2. Parotis
3. Submandibularis (bawah
rahang)
5. Rongga mulut
6. Amandel
7. Lidah
8. Esofagus
9. Pankreas
10. Lambung
12. Hati
14. Duodenum
16. Kolon
20. Ileum
8
21. Sekum
24. Anus
1. Mulut
Mulut adalah pintu masuk makanan. Di dalam mulut terdapat lidah, rongga mulut,
kelenjar ludah, dan gigi. Fungsi mulut yaitu menghancurkan makanan, mencerna, mengecap
rasa, dan menelan makanan. Mulut terdiri dari langit-langit, gigi, gusi, tulang langit-langit,
pembuluh darah, saraf langit-langit, amandel, lidah, dan anak lidah. Di dalam mulut terjadi
pencernaan mekanis dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanis dengan gigi dan lidah,
sedangkan pencernaan kimiawi dengan ludah yang mengandung enzim ptialin.
2. Kerongkongan
9
Kerongkongan adalah penghubung antara mulut dan lambung. Kerongkongan disebut
esophagus. Kerongkongan berbentuk tabung dan terdapat otot. Otot pada kerongkongan
berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke lambung dengan menggunakan gerak
peristaltik. Kerongkongan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian superior, bagian tengah, dan
bagian inferior. Bagian superior yang sebagian besar terdiri dari otot rangka. Bagian tengah
yang terdiri dari campuran otot rangka (otot lurik) dan otot polos. Bagian inferior yang terdiri
dari otot polos.
3. Lambung
Lambung adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna berbagai zat- zat
makanan. Letak lambung berada di bawah sekat rongga badan. Di dalam lambung terjadi
pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin, renin, lipase, dan asam lambung
(HCl). Lambung terdiri dari 3 bagian utama, yaitu kardiak, fundus, dan pilorus. Di ujung
bagian atas lambung yang berbatasan dengan kerongkongan terdapat sfingter yang berfungsi
untuk menjaga makanan agar tidak keluar dari lambung dan dimuntahkan kembali.
Sedangkan di bagian bawah yang berbatasan dengan usus 12 jari disebut sfingter pilorus.
4. Usus Halus
10
Usus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan, tempat terjadi proses
pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim tripsin, enzim disakarase, enzim erepsin, dan
enzim lipase. Sari-sari makanan diserap melalui jonjot-jonjot usus disebut vili. Seluruh sari
makanan kecuali asam lemak dan gliserol diangkut melalui vena porta menuju ke hati.
Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa. Di usus halus terdapat
duodenum (usus 12 jari), jejunum, dan ileum.
5. Usus Besar
Usus besar adalah usus yang terbesar. Fungsi usus besar adalah untuk memilah
kembali hasil pencernaan, sebagai tempat terjadi penyerapan air dengan jumlah yang terbesar
dari organ lain dan terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan bantuan bakteri.
Struktur usus besar terdiri dari usus buntu, kolon asedens (kolon naik), kolon transversum
(kolon datar), kolon desendens (kolon turun), dan rektum. Rektum adalah tempat menyimpan
feses sebelum dikeluarkan melalui anus.
6. Anus / Dubur
11
Anus atau dubur adalah penghubung antara rektum dengan lingkaran luar tubuh. Di
anus terdapat otot sfingter yang berfungsi untuk membuka dan menutup anus. Fungsi utama
anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang air besar). Di anus
terdapat otot sfingter, rektum, dan vena. Fungsi otot sfingter adalah untuk membuka atau
menutup anus. Sedangkan fungsi rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu.
12
membutuhkan waktu sekitar 3 - 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari.
Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas, yaitu :
a. Amilase, Amilase yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih
sederhana (maltose).
b. Lipase, Lipase yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
c. Tripsinogen, jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton rmenjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap
oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di
dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua
belas jari. Empedu mengandung garam-garam pedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam
empedu berfungsi uisikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan
mengem dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan
hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses
pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan.
Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan
gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh
proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses
penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap.
Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan
gliserol serta protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak
mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Makanan yang tidak
dicerna di usus halus, misalnya selulosa bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar
menjadi feses.
Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam
proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri
E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan
darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali
air merupakan fungsi penting dari usus besar. Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang
melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
13
2.5 Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia
Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam dan faktor penyebabnya juga
bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan
kesehatan, keseimbangan nutrisi pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi, dan kelainan
pada organ pencernaan. Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan pada manusia, diantaranya yaitu :
14
1. Gastritis
Gastritis merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lendir)
dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman
penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCl) pada lambung terlalu
tinggi.
2. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat
masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
3. Diare
Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases
penderita diare berbentuk encer, Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang
mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltik dalam usus tidak
terkontrol. Sehingga, makanan jumlahnya meningkat dan usus tidak dapat menyerap air.
Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, dan perut
terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit desentri, yaitu infeksi bakteri
Shigella sp. pada dinding usus besar.
4. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan
yang dialami seseoang dengan gejala feses mengeras sehingga susah dikeluarkan.
Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisa makanan. Akibatnya, fases
kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi karena kebiasaan buruk yang menunda-
nunda buang besar. Selain itu, karena kurang konsumsi makanan berserat. Oleh karena
itu, disarankan banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran yang berserat serta
minum banyak air dapat mencegah gangguan sembelit.
5. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks.
Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu), akibatnya
yaitu timbul rasa nyeri dan sakit.
15
Hemoroid / wasir / ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena di
sekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami
gangguan wasir.
7. Maag
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri yaitu rasa perih pada dinding lambung, mual,
muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang
dipicu karena pikiran tegang dan pola makan yang tak teratur.
8. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri
Salmonella sp. yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
9. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput
lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh faktor- faktor yaitu kuman, toksin, ataupun
psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang
akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCl di lambung. Jika HCl berlebihan, selaput lendir
lambung akan rusak.
10. Malnutrisi (Kurang Gizi)
Malnutrisi (kurang gizi) yaitu penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan
enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan
banyak retikulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat
kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain
yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Organ
yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu : Saluran
Pencernaan dan Organ Pencernaan Tsambahan (Aksesoris). pencernaan dilakukan oleh
mulut, di mulut dilakukan pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah makanan
menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase).
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan pada
manusia, diantaranya yaitu Gastritis, Hepatitis, Diare, Konstipasi, Apendisitis, Hemoroid /
Wasir / Ambeyen, Maag, Keracunan, Tukak Lambung, dan Malnutrisi (Kurang Gizi).
3.2 Saran
Penulis sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih belum
sempurna. Penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, untuk
kesempurnaan makalah ini, dengan meningkatkan wawasan dan pengetahuan kita tentang
sistem pencernaan pada manusia.
17
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Paul D. 2008. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta : EGC.
Guyton, Hall. 2012. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Pack, Philip E. 2003. Anatomi dan Fisiologi. Bandung : Pakar Raya Ethel.
Sloane. 2003. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
18