Akupresur&Lafadz Quran - Nyeri

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 163

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS

PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ AL-QUR’AN SURAH


AL-FATIHAH TERHADAP INTENSITAS NYERI SAAT DILAKUKAN
PROSEDUR PERAWATAN LUKA PADA KLIEN BEDAH ORIF
DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

ENGGAL HADI KURNIYAWAN


NIM 131414153018

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


i
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS

PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ AL-QUR’AN SURAH


AL-FATIHAH TERHADAP INTENSITAS NYERI SAAT DILAKUKAN
PROSEDUR PERAWATAN LUKA PADA KLIEN BEDAH ORIF
DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

ENGGAL HADI KURNIYAWAN


NIM 131414153018

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


ii
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ AL-QUR’AN SURAH


AL-FATIHAH TERHADAP INTENSITAS NYERI SAAT DILAKUKAN
PROSEDUR PERAWATAN LUKA PADA KLIEN BEDAH ORIF
DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Keperawatan (M.Kep)


dalam Program Studi Magister Keperawatan
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Oleh:
ENGGAL HADI KURNIYAWAN
NIM 131414153018

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


iii
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri,


dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Enggal Hadi Kurniyawan


NIM : 131414153018

Tanda Tangan :

Tanggal : 8 Agustus 2016

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


iv
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING TESIS

PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ AL-QUR’AN SURAH


AL-FATIHAH TERHADAP INTENSITAS NYERI SAAT DILAKUKAN
PROSEDUR PERAWATAN LUKA PADA KLIEN BEDAH ORIF
DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

ENGGAL HADI KURNIYAWAN


NIM 131414153018

TESIS INI TELAH DISETUJUI


PADA TANGGAL JULI 2016

Oleh :

Pembimbing Utama

Dr. Joni Haryanto, S.Kp., M.Si


NIP 196306081991031002

Pembimbing Serta

Sriyono, S.Kep.,Ns., M.Kep., Sp.Kep.MB


NIP 197011202006041001

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Dr. Tintin Sukartini, S.Kp., M.Kes


NIP 197212172000032001

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


v
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

Tesis ini diajukan oleh :


Nama : Enggal Hadi Kurniyawan
NIM : 131414153018
Program Studi : Magister Keperawatan
Judul : Pengaruh Akupresur dan Lafadz Al-Qur’an Surah Al-Fatihah
Terhadap Intensitas Nyeri Saat Dilakukan Prosedur Perawatan
Luka Pada Klien Bedah ORIF di RSD dr. Soebandi Jember

Tesis ini telah diuji dan dinilai


Oleh panitia penguji pada
Program Studi Magister Keperawatan Universitas Airlangga
Pada Tanggal Juli 2016

Panitia penguji,

1. Ketua : Dr. Joni Haryanto, S.Kp., M.Si, (................................)

2. Penguji I : Sriyono, S.Kep.,Ns., M.Kep., (................................)


Sp.Kep.MB
3. Penguji II : Prof. Dr. Suharto, dr., M.Sc., MPDK., (................................)
DTM&H., Sp.PD., KPTI., FINASIM
4. Penguji III : Prof. Dr. R. Tatang Santanu Adikara, (................................)
MS., TOT Akp., drh
5. Penguji IV : Dr. Suprajitno, S.Kp., M.Kes (................................)

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Dr. Tintin Sukartini, S.Kp., M.Kes


NIP 197212172000032001

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


vi
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karuniaNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh

Akupresur dan Lafadz Al-Qur’an Surah Al-Fatihah Terhadap Intensitas Nyeri

Saat Dilakukan Prosedur Perawatan Luka Pada Klien Bedah ORIF di RSD dr.

Soebandi Jember”. Penyusunan tesis ini melalui bantuan dari berbagai pihak, oleh

karena itu bersama ini perkenankanlah peneliti mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada Dr. Joni Haryanto, S.Kp., M.Si,

selaku Pembimbing I yang telah memberi bimbingan, saran, motivasi, dan

bantuan ilmu dengan sabar dan Bapak Sriyono, S.Kep.,Ns., M.Kep.,

Sp.Kep.MB, selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran,

arahan, dan bantuan ilmu kepada penulis dengan sabar.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan,

bimbingan, arahan, dan motivasi dari berbagai pihak yang telah membantu. Untuk

itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. H. Fasich, Apt, selaku Rektor Universitas Airlangga Surabaya

periode 2010-2015 yang telah memberikan kesempatan belajar kepada kami.

2. Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., CMA, selaku Rektor Universitas

Airlangga Surabaya periode 2015-2020 yang telah memberikan kesempatan

dan fasilitas dalam pembelajaran dan penelitian.

3. Purwaningsih, S.Kp., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga Surabaya periode 2010-2015 yang telah memberikan

motivasi dan bimbingan dalam proses pembelajaran.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


vii
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4. Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs., (Hons.) selaku Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga Surabaya periode 2015-2020 yang telah memberi

motivasi dalam penyusunan tesis ini.

5. Prof Dr. Suharto, dr., M.Sc., MPDK., DTM&H., Sp.PD., KPTI., FINASIM,

selaku Ketua Program Studi Magister Keperawatan Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga Surabaya periode 2010-2015, sebagai Manajer Riset

Instalasi Riset Penyakit Tropis dan Infeksi Universitas Airlangga dan sebagai

penguji tesis yang telah memberikan banyak masukan dan arahan dalam

penelitian ini.

6. Dr. Tintin Sukartini, S.Kp., M.Kes, selaku Ketua Program Studi Magister

Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya periode

2015-2020 yang telah memberikan arahan dan motivasi untuk menyelesaikan

tesis.

7. Prof Dr. R. Tatang Santanu Adikara, MS., TOT Akp., drh, yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan arahan, masukan, dan pengetahuan

kepada saya tentang akupresur.

8. Dr. Suprajitno, S.Kp., M.Kes., selaku penguji tesis yang telah memberikan

arahan dan petunjuk dalam metodologi dan analisa data penelitian.

9. dr. Budi Rahardjo, Sp.RM., selaku Plt Direktur RSD dr. Soebandi Jember

yang telah memberi fasilitas dan perijinan dalam pelaksanaan studi

pendahuluan.

10. Ibu Nurul Fatimah, S.Si., selaku Petugas Laboratorium Instalasi Riset

Penyakit Tropis dan Infeksi Universitas Airlangga yang telah membantu

dalam menganalisis sampel urin dengan menggunakan pemeriksaan ELISA.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


viii
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

11. Teman-teman Angkatan VII Program Studi Magister Keperawatan Fakultas

Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya, atas semua bantuan dan

dorongan semangatnya.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan

dukungan dan bantuan dalam penyusunan tesis ini.

Semoga Allah mencatat segala amal baik yang telah diberikan. Dengan

selesainya tesis ini, saya menyadari masih ada kekurangan dalam berbagai aspek.

Untuk itu, saya sangat mengharapkan masukan yang membangun. Akhirnya saya

berharap tesis ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Surabaya, 8 Agustus 2016

Peneliti

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


ix
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Airlangga, saya yang bertanda tangan di


bawah ini :
Nama : Enggal Hadi Kurniyawan
NIM : 131414153018
Program Studi : Magister Keperawatan
Departemen : Keperawatan Medikal Bedah
Fakultas : Ilmu Keperawatan
Jenis Karya : Tesis
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Airlangga Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Pengaruh Akupresur dan Lafadz Al-Qur’an Surah Al-Fatihah Terhadap Intensitas
Nyeri Saat Dilakukan Prosedur Perawatan Luka Pada Klien Bedah ORIF di RSD
dr. Soebandi Jember
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Airlangga berhak menyimpan, mengalihmedia/
formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Surabaya
Pada tanggal : 8 Agustus 2016
Yang menyatakan

(Enggal Hadi Kurniyawan)

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


x
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

EXECUTIVE SUMMARY

THE EFFECTS OF ACUPRESSURE AND Al-QURAN SURAH


AL-FATIHAH RECITAL ON THE PAIN INTENSITY OF DRESSING
CHANGE IN POST ORIF PATIENTS IN dr. SOEBANDI HOSPITAL

By: Enggal Hadi Kurniyawan

Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) is a well-established


surgical treatment of fractures worldwide. Pre-operatively, one of the most
common questions asked by patients pertains to the amount of pain they will
experience after the surgery. Pain is also one of the primary concerns of the
surgeon because of its close ties with clinical outcome and acute postoperative
patient well-being. Good pain control after surgery is important to prevent
negative outcomes such as tachycardia, hypertension, myocardial ischemia,
decrease in alveolar ventilation, and poor wound healing. Pain has been found to
be one of the three most common medical causes of delayed discharge after
ambulatory surgery, the other two being drowsiness and nausea/vomiting. Despite
this overwhelming rationale for effective postoperative pain control, pain
management in dr. Soebandi hospital is still not optimal. The appropriate use of
analgesics and Complementary Alternatif Medicine is the key to minimising pain.
Acupressure and recital Al-Quran surah Al-Fatihah can be used to reduce pain
intensity and increase β-endorphin level of dressing change. Acupressure is an
ancient Chinese healing method that involves applying pressure to certain
meridian points on the body to relieve pain. The objective of this study was to
explain acupressure and Al-Quran surah Al-Fatihah recital may reduce pain
intensity of dressing change in post ORIF patients and increase β-endorphin level
in urine.

The research used Quasi-Experimental design Pre-test-Post-test approach,


in dr. Soebandi Hospital. The population of this study was post ORIF inpatients at
Seruni’s room in dr. Soebandi hospital. The respondents were post ORIF
inpatients with the inclusion criteria muslim and lower extemity surgical wounds.
The sample of this study was recruited using probability sampling with
consecutive sampling technique, consisting of 28 respondent, taken according to
the inclusion criteria. Research variables are independent variables consisting of:
Backgroundfactors (age, sex, education and job), acupressure, reciting surah Al-
Fatihah and dependent variables are pain and endorphin urine. Data were analyzed
by using Partial Least Square (PLS).

The result showed that 1) Acupressure, Al-Quran surah Al-Fatihah recital,


and combine Acupressure and Al-Quran surah Al-Fatihah recital significantly
reduce pain intensity of dressing change in post ORIF patients (p < 0.05), 2)There
is no intervention more effective between Acupressure, Al-Quran surah Al-
Fatihah recital, and combine Acupressure and Al-Quran surah Al-Fatihah recital
in reducing pain intensity (p > 0.05), 3) Acupressure, Al-Quran surah Al-Fatihah

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


xi
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

recital, combine Acupressure and Al-Quran surah Al-Fatihah recital are not
significantly increase β-endorphin level in urine (p > 0.05).

The pathway result showed that: Acupressure and Al-Quran surah Al-
Fatihah recital still not increase β-endorphin level in urine because the treatment
to the patients were too short less than 20 minutes.

Acupressure and Al-Quran surah Al-Fatihah recital are good alternative


treatment to reduce pain intensity of dressing change in post ORIF patients. It is
recommended 1) need for training, education and review about acupressure and
Al-Quran surah Al-Fatihah recital to increase the knowledge of nurses, 2)
suggestion for further research is to use another complementary alternative
therapy in reducing pain intensity, more samples, longer therapy, and another
variables like serotonin, dopamine, histamine, and prostaglandin.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


xii
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

RINGKASAN

PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ AL-QUR’AN SURAH


AL-FATIHAH TERHADAP INTENSITAS NYERI SAAT DILAKUKAN
PROSEDUR PERAWATAN LUKA PADA KLIEN BEDAH ORIF
DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

Oleh: Enggal Hadi Kurniyawan

Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) merupakan tindakan


pembedahan pada fraktur yang sudah diterapkan dengan baik di seluruh dunia.
Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan pasien sebelum operasi
adalah nyeri yang akan dirasakan setelah operasi. Nyeri mendapat perhatian utama
bagi para dokter bedah karena berhubungan dengan hasil klinis dan kesehatan
pasien pasca operasi. Manajemen nyeri yang baik pasca operasi berguna untuk
mencegah hasil negatif seperti takikardi, hipertensi, iskemia otot jantung,
penurunan ventilasi alveolar, penyembuhan luka lama. Nyeri merupakan satu dari
tiga penyebab penundaan kepulangan pasien pasca operasi ekstremitas, sedangkan
penyebab yang lain adalah rasa kantuk dan mual/muntah. Kontrol nyeri sangat
diperlukan pasien pasca operasi, meskipun begitu manajemen nyeri di RSD dr.
Soebandi masih belum optimal. Penggunaan obat analgesik dan intervensi
komplementer yang tepat adalah kunci dalam menurunkan nyeri. Akupresur dan
lafadz Al-Qur’an surah Al-Fatihah dapat digunakan sebagai intervensi untuk
menurunkan tingkat nyeri dan meningkatkan kadar β-endorfin urin pada saat
perawatan luka. Akupresur adalah metode pengobatan Cina kuno dengan
memberikan tekanan kepada titik tertentu pada meridian yang ada di permukaan
tubuh untuk menurunkan nyeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan
akupresur dan lafadz surah Al-Fatihah dalam menurunkan tingkat nyeri saat
perawatan luka pada pasien pasca bedah ORIF dan meningkatkan kadar β-
endorfin urin.

Penelitian ini menggunakan desain Quasi-Experimental dengan


pendekatan Pre-test-Post-test, di RSD dr. Soebandi Jember. Populasi dalam
penelitian ini adalah pasien rawat inap di bangsal bedah ruang Seruni yang telah
dilaksanakan bedah ORIF di RSD dr. Soebandi Jember. Responden penelitian
merupakan pasien rawat inap pasca bedah ORIF dengan kriteria inklusi seorang
muslim dengan luka bedah ekstremitas bawah. Pengambilan sampel dilakukan
dengan metode probability sampling melalui teknik consecutive sampling, terdiri
dari 28 responden, berdasarkan kriteria inklusi. Variabel penelitian: Karakteristik
responden (umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan), akupresur, lafadz
surah Al-Fatihah, nyeri, dan endorfin. Data dikumpulkan dengan menggunakan
pertanyaan terstruktur, skala nilai numerik, ELISA kit, dan dianalisa dengan
menggunakan Partial Least Square (PLS).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Akupresur, lafadz surah Al-


Fatihah, dan gabungan akupresur dengan lafadz surah Al-Fatihah secara

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


xiii
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

signifikan menurunkan tingkat nyeri saat perawatan luka pada pasien pasca bedah
ORIF (p < 0.05), 2) Tidak ada intervensi yang paling efektif diantara akupresur,
lafadz surah Al-Fatihah, dan gabungan akupresur dengan lafadz surah Al-Fatihah
dalam menurunkan tingkat nyeri (p > 0.05), 3) Akupresur, lafadz surah Al-
Fatihah, dan gabungan akupresur dengan lafadz surah Al-Fatihah tidak signifikan
dalam meningkatkan kadar β-endorfin urin (p > 0.05).

Hasil pembahasan menunjukkan bahwa: Akupresur dan lafadz surah Al-


Fatihah belum dapat meningkatkan kadar endorfin urin karena ntervensi pada
pasien terlalu singkat kurang dari 20 menit.

Akupresur dan lafadz surah Al-Fatihah adalah intervensi alternatif yang


baik digunakan untuk menurunkan tingkat nyeri saat perawatan luka pada pasien
pasca bedah ORIF. Direkomendasikan 1) Perawat perlu berlatih dan belajar
kembali untuk meningkatkan pengetahuan tentang akupresur dan lafadz surah Al-
Fatihah dalam menurunkan nyeri, 2) Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu
dengan menggunakan terapi alternatif komplementer lainnya dalam menurunkan
tingkat nyeri, sampel yang lebih banyak, intervensi lebih lama, dan variabel
lainnya seperti serotonin, dopamin, histamin, dan prostaglandin.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


xiv
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRACT

THE EFFECTS OF ACUPRESSURE AND Al-QURAN SURAH


AL-FATIHAH RECITAL ON THE PAIN INTENSITY OF DRESSING
CHANGE IN POST ORIF PATIENTS IN dr. SOEBANDI HOSPITAL

By: Enggal Hadi Kurniyawan

Introduction: Open Reduction And Internal Fixation (ORIF) is a well-


established surgical treatment of fractures worldwide. Most of patients experience
pain on dressing removal or change. The appropriate use of analgesics and
Complementary Alternatif Medicine is the key to minimising pain. Acupressure
and recital Al-Quran surah Al-Fatihah can be used to reduce pain intensity of
dressing change. The objective of this study was to explain acupressure and Al-
Quran surah Al-Fatihah recital may reduce pain intensity of dressing change in
post ORIF patients and increase β-endorphin level in urine. Methods: The
research used Quasi-Experimental design Pre-test-Post-test approach, in dr.
Soebandi Hospital. The sample was recruited using probability sampling with
consecutive sampling technique, consisting of 28 respondent, taken according to
the inclusion criteria. Research variables, were namely: Backgroundfactors (age,
sex, education and job), acupressure, reciting surah Al-Fatihah, pain and
endorphin. Data were collected by using structured questionnaire, numeric pain
scale, ELISA kit, and were analyzed by using Partial Least Square (PLS). Result
and Analysis: Acupressure, Al-Quran surah Al-Fatihah recital, and combine
Acupressure and Al-Quran surah Al-Fatihah recital significantly reduce pain
intensity of dressing change in post ORIF patients (p < 0.05). There is no
intervention more effective between Acupressure, Al-Quran surah Al-Fatihah
recital, and combine Acupressure and Al-Quran surah Al-Fatihah recital in
reducing pain intensity (p > 0.05). Acupressure, Al-Quran surah Al-Fatihah
recital, combine Acupressure and Al-Quran surah Al-Fatihah recital are not
significantly increase β-endorphin level in urine (p > 0.05). Discuss and
Conclusions: Acupressure, Al-Quran surah Al-Fatihah recital, and combine
Acupressure and Al-Quran surah Al-Fatihah are good alternative treatment to
reduce pain intensity of dressing change in post ORIF patients although these
interventions still not increase β-endorphin level in urine.

Keywords : Acupressure, Al-Fatihah, pain, β-Endorphin, wound care, ORIF

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


xv
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRAK

PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ AL-QUR’AN SURAH


AL-FATIHAH TERHADAP INTENSITAS NYERI SAAT DILAKUKAN
PROSEDUR PERAWATAN LUKA PADA KLIEN BEDAH ORIF
DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

Oleh: Enggal Hadi Kurniyawan

Pendahuluan: Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) merupakan


tindakan pembedahan pada fraktur yang sudah diterapkan dengan baik di seluruh
dunia. Banyak pasien merasakan nyeri pada saat dilakukan prosedur perawatan
luka. Penggunaan obat analgesik dan intervensi komplementer yang tepat adalah
kunci dalam menurunkan nyeri. Akupresur dan lafadz Al-Qur’an surah Al-Fatihah
dapat digunakan sebagai intervensi untuk menurunkan tingkat nyeri pada saat
perawatan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan akupresur dan
lafadz surah Al-Fatihah dalam menurunkan tingkat nyeri saat perawatan luka pada
pasien pasca bedah ORIF dan meningkatkan kadar β-endorfin urin. Metode:
Penelitian ini menggunakan desain Quasi-Experimental dengan pendekatan Pre-
test-Post-test, di RSD dr. Soebandi Jember. Pengambilan sampel dilakukan
dengan metode probability sampling melalui teknik consecutive sampling, terdiri
dari 28 responden, berdasarkan kriteria inklusi. Variabel penelitian: Karakteristik
responden (umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan), akupresur, lafadz
surah Al-Fatihah, nyeri, dan endorfin. Data dikumpulkan dengan menggunakan
pertanyaan terstruktur, skala nilai numerik, ELISA kit, dan dianalisa dengan
menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil dan Analisis: Akupresur, lafadz
surah Al-Fatihah, dan gabungan akupresur dengan lafadz surah Al-Fatihah secara
signifikan menurunkan tingkat nyeri saat perawatan luka pada pasien pasca bedah
ORIF (p < 0.05). Tidak ada intervensi yang paling efektif diantara akupresur,
lafadz surah Al-Fatihah, dan gabungan akupresur dengan lafadz surah Al-Fatihah
dalam menurunkan tingkat nyeri (p > 0.05). Akupresur, lafadz surah Al-Fatihah,
dan gabungan akupresur dengan lafadz surah Al-Fatihah tidak signifikan dalam
meningkatkan kadar β-endorfin urin (p > 0.05). Diskusi dan Kesimpulan:
Akupresur, lafadz surah Al-Fatihah, dan gabungan akupresur dengan lafadz surah
Al-Fatihah adalah intervensi alternatif yang baik digunakan untuk menurunkan
tingkat nyeri saat perawatan luka pada pasien pasca bedah ORIF walaupun
intervensi ini belum dapat meningkatkan kadar β-endorfin urin.

Kata kunci : Akupresur, Al-Fatihah, nyeri, β-Endorfin, rawat luka, ORIF

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


xvi
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR ISI

Sampul Depan ................................................................................................. i


Sampul Dalam ................................................................................................ ii
Prasyarat Gelar .............................................................................................. iii
Halaman Pernyataan Orisinalitas .................................................................. iv
Lembar Pengesaha Pembimbing Tesis.......................................................... v
Lembar Pengesahan Tesis ............................................................................ vi
Kata Pengantar ............................................................................................. vii
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi ................................................... x
Summary........................................................................................................ xi
Abstract ........................................................................................................ xv
Daftar Isi..................................................................................................... xvii
Daftar Tabel ................................................................................................. xx
Daftar Gambar ............................................................................................. xxi
Daftar Lampiran ......................................................................................... xxii
Daftar Singkatan........................................................................................ xxiii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1


1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
1.4.1 Tujuan umum ..................................................................... 5
1.4.2 Tujuan khusus..................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
1.5.1 Manfaat teoritis................................................................... 6
1.5.2 Manfaat praktis ................................................................... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 8


2.1 Konsep Bedah ORIF.................................................................... 8
2.1.1 Pengertian bedah ORIF ...................................................... 8
2.1.2 Nyeri pasca bedah ORIF .................................................... 8
2.2 Perawatan Luka Bedah ORIF ...................................................... 9
2.2.1 Pengertian ........................................................................... 9
2.2.2 Perawatan 24 jam pertama pasca bedah ORIF ................. 10
2.2.3 Perawatan luka pasca bedah ORIF ................................... 11
2.2.4 Nyeri perawatan luka........................................................ 12
2.3 Konsep Nyeri ............................................................................. 14
2.3.1 Pengertian ......................................................................... 14
2.3.2 Teori nyeri ........................................................................ 14
2.3.3 Proses terjadinya nyeri ..................................................... 17
2.3.4 Respon individu terhadap nyeri ........................................ 19
2.3.5 Cara pengukuran nyeri ..................................................... 21
2.3.6 Endorfin menurunkan intensitas nyeri ............................. 24
2.4 Konsep Akupresur ..................................................................... 26
2.4.1 Sejarah akupresur ............................................................. 26

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


xvii
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.4.2 Pengobatan tradisional Cina ............................................. 27


2.4.3 Definisi akupresur ............................................................ 34
2.4.4 Akupresur pada titik akupunktur dan meridian ................ 34
2.4.5 Manfaat akupresur ............................................................ 35
2.4.6 Akupresur menurunkan nyeri ........................................... 41
2.5 Konsep Al-Quran dalam Keperawatan ...................................... 43
2.5.1 Lafadz Al-Quran dan kesehatan ....................................... 43
2.5.2 Surah Al-Fatihah dalam penyembuhan ............................ 45
2.5.3 Lafadz Al-Quran menurunkan nyeri ................................ 48
2.6 Teori Adaptasi Sister Callista Roy ............................................ 50
2.7 Kerangka Teori Penurunan Intensitas Nyeri ............................. 54

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ..................... 57


3.1 Kerangka Konseptual ................................................................ 57
3.2 Hipotesis Penelitian ................................................................... 60

BAB 4 METODE PENELITIAN .............................................................. 61


4.1 Desain Penelitian ....................................................................... 61
4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling ............................................... 61
4.2.1 Populasi ............................................................................ 62
4.2.2 Sampel dan sampling ........................................................ 62
4.3 Kerangka Operasional (Frame Work) ....................................... 66
4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................... 67
4.4.1 Variabel independen ......................................................... 67
4.4.2 Variabel dependen ............................................................ 67
4.4.3 Definisi operasional .......................................................... 67
4.5 Alat dan Bahan Penelitian ......................................................... 70
4.6 Instrumen Penelitian .................................................................. 71
4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 71
4.8 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data ......................... 71
4.9 Cara Pengolahan dan Analisa Data ........................................... 73
4.8.1 Pengolahan data ................................................................ 73
4.8.2 Analisa data ...................................................................... 74
4.10 Etika Penelitian ........................................................................ 76

BAB 5 HASIL PENELITIAN ................................................................... 78


5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................... 78
5.2 Analisis Univariat ...................................................................... 80
5.2.1 Karakteristik responden .................................................... 80
5.2.2 Uji normalitas ................................................................... 81
5.2.3 Uji kesetaraan ................................................................... 82
5.3 Analisis bivariat ......................................................................... 84
5.3.1 Perbedaan tingkat nyeri dan kadar endorfin urin
sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok
perlakuan dan kontrol ....................................................... 84
5.3.2 Perbedaan tingkat nyeri dan kadar endorfin urin
antara kelompok akupresur, lafadz surah Al-Fatihah,
gabungan, dan kontrol ...................................................... 85

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


xviii
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 6 PEMBAHASAN ............................................................................. 87


6.1 Intepretasi dan Diskusi Hasil ..................................................... 87
6.1.1 Skala nyeri responden ....................................................... 87
6.1.2 Kadar endorfin urin responden ......................................... 95
6.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................... 101

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 103


7.1 Kesimpulan .............................................................................. 103
7.2 Saran ........................................................................................ 103
7.2.1 Bagi pelayanan keperawatan .......................................... 103
7.2.2 Bagi perkembangan ilmu keperawatan ........................... 104
7.2.3 Bagi klien ........................................................................ 104

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 105

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


xix
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nama dan letak titik akupunktur untuk menurunkan nyeri
pada daerah kaki .......................................................................... 39

Tabel 4.1 Tabel variabel penelitian .............................................................. 67

Tabel 4.2 Definisi operasional ..................................................................... 67

Tabel 4.3 Analisis bivariat ........................................................................... 75

Tabel 5.1 Karakteristik responden kelompok perlakuan dan kontrol


di RSD dr. Soebandi Jember, April-Mei 2016 ............................. 80

Tabel 5.2 Hasil uji normalitas pada perlakuan dan kontrol di


RSD dr. Soebandi Jember, April-Mei 2016 ................................. 81

Tabel 5.3 Keseteraan karakteristik responden pada kelompok


perlakuan dan kontrol di RSD dr. Soebandi Jember,
April-Mei 2016 ............................................................................ 83

Tabel 5.4 Distribusi rata-rata skala nyeri dan kadar endorfin urin
sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan
dan kontrol di RSD dr. Soebandi Jember, April-Mei 2016 ......... 84

Tabel 5.5 Hasil uji Anova tingkat nyeri pada kelompok perlakuan
dan kontrol di RSD dr. Soebandi Jember, April-Mei 2016 ......... 85

Tabel 5.6 Hasil uji Anova kadar endorfin urin pada kelompok
perlakuan dan kontrol di RSD dr. Soebandi Jember,
April-Mei 2016 ............................................................................ 86

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


xx
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan lima unsur ............................................................... 31

Gambar 2.2 Migrasi isotop titik akupunktur pada meridian ginjal .............. 33

Gambar 2.3 Titik akupunktur sedasi sistemik .............................................. 39

Gambar 2.4 Titik akupunktur sedasi lokal meridian lambung (ST) dan
meridian liver (LR) .................................................................. 39

Gambar 2.5 Titik akupunktur sedasi lokal meridian kandung kemih (BL)
dan meridian limpa (SP) .......................................................... 40

Gambar 2.6 Titik akupunktur sedasi lokal meridian kandung empedu (GB)
dan meridian ginjal (K) ............................................................ 40

Gambar 2.7 Jalur rangsangan akupresur ...................................................... 41

Gambar 2.8 Diagram model adaptasi Roy ................................................... 51

Gambar 2.9 Kerangka teori akupresure dan lafadz Al-Fatihah


menurunkan nyeri..................................................................... 54

Gambar 3.1 Kerangka konseptual ................................................................ 57

Gambar 4.1 Skema penelitian ...................................................................... 61

Gambar 4.2 Kerangka kerja penelitian......................................................... 66

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


xxi
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Penjelasan ................................................................ 118

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ............................. 121

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian ............................................................. 122

Lampiran 4 Pengukuran Nyeri ................................................................. 123

Lampiran 5 Panduan Akupresur Saat Dilakukan Prosedur Perawatan


Luka ..................................................................................... 124

Lampiran 6 Panduan Membaca Surah Al-Fatihah Saat Dilakukan


Prosedur Perawatan Luka ...................................................... 126

Lampiran 7 Panduan Akupresur dan Membaca Surah Al-Fatihah


Saat Dilakukan Prosedur Perawatan Luka ............................ 128

Lampiran 8 Hasil Analisis SPSS .............................................................. 130

Lampiran 9 Dokumentasi ......................................................................... 141

Lampiran 10 Tabulasi Total Responden .................................................... 142

Lampiran 11 Sertifikat Akupresur ............................................................. 143

Lampiran 12 Sertifikat LPASS .................................................................. 144

Lampiran 13 Sertifikat Keterangan Lolos Kaji Etik .................................. 145

Lampiran 14 Surat Rekomendasi Penelitian .............................................. 146

Lampiran 15 Surat Permohonan Ijin Penelitian ......................................... 147

Lampiran 16 Surat Keterangan Pemeriksaan Laboratorium ...................... 148

Lampiran 17 Lembar Konsultasi Pembimbing .......................................... 149

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


xxii
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR SINGKATAN

AACP : Acupuncture Association Of Chartered Physiotherapist

ACE : Angiotensin-Converting Enzyme

BE : Beta-Endorphin

CABG : Coronary Artery Bypass Graf

CAM : Complementary And Alternative Medicine

CC : Chinese Clock

CMAT : Collateral Meridian Acupressure Therapy

CRH : Corticotropin-Releasing Hormone

DOR : δ-Opioid Reseptor

DPP : Dipeptidyl Peptidase

EREM : Extended-Release Epidural Morphine

GABA : Gamma Amino Butiric Acid

IASP : International Association for the Study of Pain

ITS : Ionophoretic Transdermal System

LHRC : Low Hydraulic Resistance Channel

MOR : µ-Opioid Reseptor

ORIF : Open Reduction and Internal Fixation

POMC : Proopiomelanokrotin

RAM : Roy Adaptation Model

TCM : Traditional Chinese Medicine

VT : Volume Transmission

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


xxiii
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) merupakan tindakan

pembedahan pada fraktur yang sudah diterapkan dengan baik di seluruh dunia.

Penggunaan alat fiksasi yang menjadi tren umum pada saat ini yaitu dengan

menggunakan intramedullary nail daripada plat dan sekrup (Yongu, et al. 2014).

Sebelum tindakan operasi, satu hal yang paling sering ditanyakan oleh klien yaitu

nyeri pasca operasi. Nyeri menjadi perhatian utama dokter bedah karena sangat

erat kaitannya dengan hasil klinis klien dan kesehatan klien pasca operasi. Kontrol

nyeri yang baik pasca pembedahan sangat penting untuk mencegah hasil negatif

seperti takikardi, hipertensi, iskemia otot jantung, penurunan ventilasi alveolar,

dan penyembuhan luka yang lambat. Nyeri merupakan satu dari tiga penyebab

tertundanya pemulangan klien pasca operasi, dua penyebab lainnya yaitu perasaan

mengantuk dan mual muntah. Akan tetapi pada kenyataannya di klinik,

manajemen nyeri pasca operasi sangat jauh dari memuaskan (Vadivelu, et al.

2010).

Di rumah sakit Amerika Serikat, 80% klien melaporkan telah merasakan

nyeri post operasi, 86% dari mereka menderita nyeri sedang, berat, dan nyeri

ekstrim (Apfelbaum 2003 dalam Usichenko, et al. 2012). Dalam penelitian yang

dilakukan di Norwegia Utara, 40,4% klien menderita nyeri pasca operasi dimana

18,3% klien mengalami nyeri sedang hingga berat (Johansen, et al. 2012). Klien

yang menderita nyeri akut pasca operasi, 10,1% hingga 55,2% klien dapat

berlanjut mengalami nyeri kronis (Harstall 2003 dalam Voscopoulos & Lema

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


1
2
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2010). Penelitian yang dilakukan di RS Dr. Kariadi Semarang, ditemukan rata-

rata klien postoperasi mengalami nyeri sedang sampai berat baik pada intensitas

nyeri maupun pada distress nyerinya (Chanif, Petpichetchian & Chongchareon

2012). Nyeri akut pasca operasi yang dirasakan klien akan meningkat pada saat

dilakukan perawatan luka terutama pada saat melepas balutan kasa atau saat

mengganti kain kassa. Intensitas nyeri paling tinggi dirasakan klien pada saat

dilakukan prosedur pelepasan atau penggantian kain kassa, kemudian pada saat

prosedur membersihkan luka (European Wound Management Association

(EWMA) 2002 dalam Brown 2014).

Prinsip manajemen nyeri pada luka dapat diterapkan pada semua luka

yang menimbulkan nyeri. Penggunaan yang tepat dari analgesik saja atau dengan

kombinasinya merupakan kunci untuk menurunkan intensitas nyeri. Sayangnya,

tidak semua nyeri luka dapat diintervensi dengan analgetik sistemik bahkan

beberapa penelitian menunjukkan stigma yang kurang baik ditujukan pada

penggunaan obat-obat penurun rasa nyeri (Brown 2014). Penggunaan obat baru

seperti extended-release epidural morphine (EREM) dapat menyebabkan pruritis

dan depresi pernapasan. Fentanyl hydrochoride ionophoretic transdermal system

(fentanyl ITS) memiliki efek samping seperti mual, muntah, pruritis, sakit kepala,

dan pusing sedang hingga berat (Vadivelu, et al. 2010). Klien yang mendapatkan

analgesia epidural, 24,5% mengalami gangguan pergerakan sebelah pada hari

pertama pasca operasi (Ahmed, Latif & Khan 2013). Penggunaan ketamine

sebagai analgetik dapat menyebabkan perasaan mabuk, mual, efek psikomimetik,

sakit kepala dengan penggunaan yang lama, dan kemungkinan mengakibatkan

gangguan kognisi, memori, dan mood (Azari, et al. 2012 dalam Radvansky, et al.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


3
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2015). Sehingga penatalaksanaan non-farmakologis dapat diterapkan sebagai

pengganti intervensi atau kombinasi dalam menurunkan intensitas nyeri.

Akupresur merupakan suatu bentuk terapi sentuhan dengan menggunakan

tekanan ibu jari atau ujung jari untuk menstimulasi titik-titik pada tubuh untuk

mengurangi bermacam-macam gejala penyakit dan untuk menurunkan tegangan

atau nyeri (Meriam-Webster 2013 dalam Lan, et al. 2015). Akupresure dapat

digunakan sebagai terapi untuk menurunkan nyeri muskuloskeletal (Kim, et al.

2012). Collateral meridian acupressure therapy (CMAT) dapat dengan segera

menyebabkan efek analgesik pada nyeri nyeri leher (Wong, Yap & Fung 2012).

Sedangkan akupresur pada titik akupunktur Li4 dapat menurunkan intensitas nyeri

persalinan (Dabiri & Shahi, 2014). Wilkinson & Faleiro (2007) menjelaskan

elektro akupunktur dengan stimulasi frekuensi rendah (1-2 Hz) dapat

menyebabkan pelepasan endorfin dan enkepaline.

Lafadz Al-Quran juga dapat digunakan sebagai intervensi komplementer

dalam menurunkan intensitas nyeri. Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa

mendengarkan suara Al-Quran yang menyenangkan dapat menurunkan intensitas

nyeri persalinan pada ibu primipara (Forouhari, et al. 2011). Membaca kata

“Allah” dapat digunakan sebagai terapi non-farmakologi, biaya rendah, tidak

invasif dan tanpa efek samping dapat dengan efektif dalam menurunkan nyeri

setelah operasi CABG (coronary artery bypass graf) (Nasiri, et al. 2014).

Membaca kata “Allah” juga dapat menurunkan intensitas nyeri dan kecemasan

pada saat penggantian balutan luka pada klien luka bakar (Avazeh, et al. 2011).

Wahida, Nooryanto & Andarini (2015) membuktikan bahwa terapi murotal surah

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


4
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Arrahman dapat meningkatkan kadar β-endorfin dan menurunkan intensitas nyeri

pada ibu bersalin kala I fase aktif.

1.2 Identifikasi Masalah

Klien ortopedik biasanya merasakan nyeri yang disebabkan oleh

pembedahan dan trauma. Nyeri merupakan pengalaman individu yang subjektif

sehingga sulit untuk menjelaskan dan mendefinisikannya. Banyak faktor yang

mempengaruhi terjadinya nyeri meliputi lokasi, pembedahan, sifat cidera, jenis

kelamin, usia, kepribadian, faktor sosial dan budaya (Kneale & Davis 2011).

Klien akan merasakan intensitas nyeri yang paling tinggi pada waktu dilakukan

prosedur perawatan luka bedah ORIF, terutama saat dilakukan prosedur pelepasan

atau penggantian kain kassa, dan ketika prosedur membersihkan luka (Brown

2014). Sehingga seorang perawat mempunyai peran penting untuk menurunkan

intensitas nyeri klien terutama ketika melakukan prosedur perawatan luka bedah

ORIF dengan cara penatalaksanaan farmakologis maupun nonfarmakologis

sebagai intervensi alternatif.

Pemberian obat-obat analgesia berfungsi untuk menghambat sinyal nyeri

yang ada di beberapa titik sepanjang jalur penjalaran nyeri. Analgesia akan

menghambat transmisi nyeri di sepanjang syaraf, menghentikan pembentukan

prostaglandin, atau mengubah persepsi nyeri di dalam korteks serebral (Kneale &

Davis 2011). Tenaga kesehatan sangat tergantung pada pemberian obat analgesia

yang efektif untuk menurunkan nyeri, akan tetap obat analgesia memiliki banyak

efek samping seperti konstipasi, retensi urin, mual, sedasi, depresi pernapasan,

myoclonus, delirium, gangguan fungsi seksual, dan hiperalgesia (Bao, et al. 2014).

Hal ini menyebabkan intervensi nonfarmakologis diperlukan klien sebagai

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


5
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

intervensi alternatif untuk mengatasi nyerinya.

Complementary and alternatif medicine (CAM) yang merupakan tindakan

tidak invasif dan pada umumnya tidak beracun dapat digunakan sebagai terapi

pelengkap dalam manajemen nyeri post operasi. Ada banyak penatalaksanaan

dalam menurunkan intensitas nyeri dengan metode CAM yaitu hypnosis, imajinasi

terbimbing, akupunktur, akupresur, sentuhan terapeutik, intervensi mind-body,

dan terapi musik (Bao, et al. 2014). Akan tetapi, karena keterbatasan yang dimiliki

peneliti dari segi tenaga, kemampuan, biaya dan waktu, maka peneliti fokus pada

akupresur dan lafadz Al-Qur’an surat Al-Fatihah dalam menurunkan intensitas

nyeri saat dilakukan prosedur perawatan luka pada klien bedah ORIF.

1.3 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh akupresur dan lafadz Al-Qur’an surah Al-Fatihah

sebagai upaya menurunkan intensitas nyeri dan meningkatkan kadar endorfin urin

saat dilakukan prosedur perawatan luka pada klien bedah ORIF?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan umum

Menjelaskan pengaruh akupresur dan lafadz Al-Qur’an surat Al-Fatihah

terhadap intensitas nyeri saat dilakukan prosedur perawatan luka pada klien

bedah ORIF.

1.4.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi intensitas nyeri dan endorfin urin klien bedah ORIF

sebelum dan sesudah tindakan perawatan luka.

2. Mengidentifikasi intensitas nyeri dan endorfin urin klien bedah ORIF

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


6
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

sebelum dan sesudah dilakukan akupresur pada saat perawatan luka.

3. Mengidentifikasi intensitas nyeri dan endorfin urin klien bedah ORIF

sebelum dan sesudah lafadz surah Al-Fatihah pada saat perawatan luka.

4. Mengidentifikasi intensitas nyeri dan endorfin urin klien bedah ORIF

sebelum dan sesudah dilakukan akupresur dan lafadz surah Al-Fatihah pada

saat perawatan luka.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat teoritis

1. Kerangka pemikiran dalam meningkatkan eksistensi keilmuwan

keperawatan medikal bedah terhadap penanggulangan nyeri saat dilakukan

prosedur perawatan luka.

2. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan bahan

pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dalam pengembangan

keperawatan medikal bedah.

1.5.2 Manfaat praktis

1. Bagi klinik

Sebagai referensi tambahan bagi RSD dr. Soebandi dalam pembuatan SOP

perawatan luka sehingga dapat digunakan dalam menurunkan intensitas

nyeri klien saat dilakukan perawatan luka bedah ORIF.

2. Bagi perawat medikal bedah

Penerapan akupresur dan membaca surat Al-Fatihah dapat diterapkan dalam

intervensi keperawatan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan

medikal bedah dengan tetap memperhatikan aspek kognator dan regulator

dalam meningkatkan kemampuan adaptasi klien terhadap nyeri berdasarkan

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


7
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

teori model adaptasi Sister Calista Roy.

3. Bagi klien

Klien mendapatkan tingkat pengetahuan dan kemampuan yang lebih baik

dalam mengurangi tingkat nyeri saat dilakukan perawatan luka.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Bedah ORIF

2.1.1 Pengertian bedah ORIF

Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) atau dikenal sebagai bedah

reduksi, melibatkan penggunaan sebuah alat fiksasi implan (terdiri dari paku,

skrup, pin, kawat, atau batang, yang memungkinkan digunakan dengan plat baja)

untuk menstabilkan patah tulang (McCann 2009). Penggunaan alat fiksasi yang

menjadi tren umum pada saat ini yaitu dengan menggunakan intramedullary nail

daripada plat dan sekrup (Yongu, et al. 2014). Bedah ORIF dapat digunakan

untuk penatalaksanaan fraktur wajah dan dagu, tulang belakang, tangan atau kaki,

dan persendian (biasanya sendi panggul). Pada saat operasi, patahan tulang

ditempatkan kembali ke posisinya semula, kemudian difiksasi dengan

menggunakan plat dan skrup baja. Batang baja dapat dimasukkan ke dalam tulang

untuk menstabilkan fraktur. Alat fiksasi ini kemungkinan akan menetap di dalam

tubuh selamanya kecuali klien mempunya efek samping yang merugikan setelah

proses penyembuhan selesai (McCann 2009).

2.1.2 Nyeri pasca bedah ORIF

Nyeri akut pasca operasi adalah sebuah reaksi fisiologi yang kompleks

terhadap kerusakan jaringan, perenggangan organ dalam, atau penyakit. Nyeri

akut ini merupakan manifestasi dari autonomi, fisiologi, dan respon perilaku yang

disebabkan karena adanya perasaan tidak menyenangkan klien, rasa yang tidak

diinginkan, dan pengalaman emosional (McMahon, et al. 2013). Kontrol nyeri

yang baik pasca pembedahan sangat penting untuk mencegah hasil negatif seperti

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


8
9
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

takikardi, hipertensi, iskemia otot jantung, gagal jantung, penurunan ventilasi

alveolar dan kapasitas vital paru, pneumonia, peralihan menuju nyeri kronis,

insomnia, dan penyembuhan luka yang lambat (Vadivelu, et al. 2010).

Rangsangan nyeri yang dihasilkan karena adanya kerusakan jaringan akan

mengaktifkan nosiseptor. Nosisepsi merujuk pada deteksi, transduksi, dan

transmisi adanya rangsangan yang berbahaya. Nosiseptor terdiri dari exteroseptor,

yang menerima ransang dari permukaan kulit, dan interoseptor, yang ada di

dinding bagian dalam tubuh. Disamping nosiseptor, kulit juga banyak dipersarafi

oleh somatosensori reseptor khusus yang sensitif terhadap rangsangan lainnya.

Tiap unit sensori termasuk end-organ reseptor, mendampingi akson, dorsal root

ganglion, dan akson terminal berada di saraf spinal. Berbeda dengan reseptor

somatosensori yang lain, nosiseptor menunjukkan ambang batas respon yang

tinggi. Insisi bedah dan luka akan menstimulasi akhir saraf ini dan menghasilkan

sensasi nyeri di otak. Pembedahan dapat merusak saraf dan peradangan jaringan

yang menyebabkan sensitisasi perifer dan pusat (McMahon, et al. 2013)

2.2 Perawatan Luka Bedah ORIF

2.2.1 Pengertian

Luka dapat didefinisikan sebagai gangguan pada kontinuitas epitel kulit

atau mukosa. Trauma pembedahan atau kecelakaan akan mengakibatkan

terjadinya kerusakan jaringan, gangguan pembuluh darah, keluarnya komponen

darah, dan hipoksia (Dorai 2012). Luka akut merupakan gangguan pada integritas

kulit dan jaringan dibawahnya yang sedang mengalami proses penyembuhan

dalam waktu tertentu dan cara yang tepat. Luka bedah elektif akut adalah salah

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


10
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

satu contoh luka sehat dimana proses penyembuhan dapat dimaksimalkan

(Sussman & Bates-Jensen 2007).

Penyembuhan luka dimulai dengan adanya trauma dan diakhiri dengan

adanya bekas luka, menjadikan sel-sel tersambung kembali. Penyembuhan luka

dihasilkan dari beberapa tahapan yang kompleks dimulai dengan adanya trauma

dan akan sembuh dalam beberapa hari, bulan, dan tahun tergantung tingkat

keparahan luka (Shippee-Rice 2011). Penyembuhan luka merupakan proses yang

kompleks yang terdiri dari tiga fase: fase inflamasi, fase proliferasi, dan fase

maturasi. Penyembuhan luka merupakan hasil dari interaksi antara cytokines,

faktor pertumbuhan, darah dan elemen seluler, serta matriks ektraseluler.

Cytokines meningkatkan penyembuhan dengan beberapa cara seperti

menstimulasi produksi komponen pada membran basement, mencegah dehidrasi,

meningkatkan inflamasi dan membentuk jaringan granulasi (Dorai 2012).

2.2.2 Perawatan 24 jam pertama pasca bedah ORIF

Klien yang telah menjalani pembedahan ORIF, akan dilakukan beberapa

tindakan perawatan, antara lain:

1. Setelah tindakan pembedahan ORIF, kaji tanda-tanda vital setiap 2-4 jam

selama 24 jam pertama, kemudian setiap 4-8 jam, disesuaikan dengan SOP

rumah sakit.

2. Kaji masukan dan keluaran cairan setiap 4-8 jam.

3. Lakukan pemeriksaan neurovaskuler setiap 2-4 jam selama 24 jam pertama,

kemudian setiap 4-8 jam. Kaji warna, pergerakan, sensasi, edema, capilary

refill, dan denyut nadi di sekitar area luka.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


11
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4. Tempatkan kantung es disekitar area bedah dan ekstremitas diangkat lebih

tinggi.

5. Kaji tingkat nyeri klien, berikan analgesik, dan evaluasi efek obat.

6. Berikan analgesik atau opioid sebelum menggerakkan atau memobilisasi area

bedah.

7. Kaji balutan luka bedah akan adanya kelebihan drainasi atau perdarahan.

8. Observasi tanda dan gejala komplikasi.

9. Bantu klien melakukan gerakan ROM atau latihan yang memperkuat otot

lainnya.

10. Anjurkan klien untuk melakukan batuk dan nafas dalam dan dorong klien

untuk menggunakan spirometer.

11. Gunakan kaus kaki elastis dan SCD (sequential compression device) yang

sesuai (McCann 2009).

2.2.3 Perawatan luka pasca bedah ORIF

Tujuan utama perawatan luka pasca bedah adalah untuk mempercepat

penyembuhan, meminimalkan komplikasi seperti infeksi pada luka bedah, dan

menghasilkan hasil kosmetik sebaik mungkin. Pada balutan luka bedah, balutan

penyerap ringan (light absorbent dressing) dibutuhkan sampai keadaan

hemostasis dicapai dan luka tertutup oleh scab fibrin. Balutan pasca operasi

biasanya diganti setelah 24-48 jam. Jika tidak demikian, maka dapat

menggunakan balutan semi oklusif (balutan busa atau membran) yang tetap

dibiarkan berada di luka bedah sampai bahan penutup luka diganti (Drennan &

Goodman 2014).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


12
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Bayak metode dan penatalaksanaan perawatan luka yang tidak efisien

dalam mencegah kolonisasi bakteri. Sehingga dibutuhkan terapi antimokroba

topikal yang lebih baik dalam melawan bakteri gram positif dan negatif. Saat ini

penggunaan nanoparticle hydrogel sangat efektif digunakan untuk luka diabetik

dan luka bedah dalam mempercepat penyembuhan luka (Lullove & Bernstein

2015).

2.2.4 Nyeri perawatan luka

Banyak klien merasakan nyeri pada saat melepas atau mengganti balutan

luka. European Wound Management Association (EWMA) (2002) menemukan

bahwa :

1. Pelepasan balutan dianggap sebagai waktu yang paling menyakitkan,

kemudian juga pada waktu pembersihan luka.

2. Balutan yang kering atau bahan-bahan yang merekat biasanya menyebabkan

nyeri dan trauma pada saat penggantian balutan.

3. Kain kassa merupakan bahan utama penyebab rasa nyeri klien, sedangkan

beberapa bahan lainnya seperti hydrogels, hydrofibres, alginates and soft

silicone hanya menyebabkan sedikit rasa nyeri.

4. Bahan tambahan sebagai pendukung disekitar kulit selama penggantian

balutan bukanlah prioritas utama, karena banyak kejadian produk perekat

menyebabkan pergeseran kulit dan berpotensi menyebabkan trauma kulit dan

nyeri.

5. Tenaga kesehatan menempatkan venous leg ulcer sebagai luka yang paling

menyakitkan, kemudian luka bakar superfisial. Mereka menempatkan luka

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


13
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

infeksi, luka tekanan, luka potong dan abrasi, luka pada anak, luka berongga

dan jamur sebagai nyeri sedang (EWMA, 2002 dalam Brown 2014).

Perawat dapat melakukan beberapa tindakan untuk menurunkan tingkat

nyeri klien selama dilakukan prosedur perawatan luka, yaitu :

1. Meminimalkan tingkat stimulus sensori pada saat menekan luka.

2. Mengizinkan klien untuk melakukan penggantian balutan sendiri.

3. Memberikan waktu pada klien untuk istirahat ketika dilakukan prosedur yang

menyakitkan.

4. Mengatur jadwal perawatan luka dilakukan ketika perasaan klien dalam

keadaan yang paling baik.

5. Berikan analgesik dan mengatur jadwal perawatan luka dilakukan ketika efek

obat dalam kondisi puncak.

6. Basahi balutan yang kering sebelum diganti.

7. Hindari penggunaan pembersih sitotoksik.

8. Hindari kemasan agresif.

9. Mengurasi jumlah prosedur perawatan luka yang dilakukan.

10. Mencegah trauma tepi luka.

11. Memposisikan dan mendukung area luka agar terasa nyaman.

12. Pertimbangkan penggunaan balutan yang merekat ringan atau tidak merekat

(Bryant & Nix 2012).

13. Penatalaksanaan dengan metode CAM sebagai pelengkap yaitu hypnosis,

imajinasi terbimbing, akupunktur, akupresur, sentuhan terapeutik, intervensi

mind-body, dan terapi musik (Bao, et al. 2014).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


14
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.3 Konsep Nyeri

2.3.1 Pengertian

International association for the study of pain (IASP) tahun 1986

mendefinisikan nyeri sebagai rangsangan sensori yang tidak menyenangkan dan

pengalaman emosional yang berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan

secara aktual atau potensial (Moayedi & Davis 2013). Nyeri adalah suatu

pengalaman emosional dan sensorik yang tidak menyenangkan sebagai akibat dari

adanya kerusakan jaringan yang bersifat subyektif. Keluhan sensorik yang

dinyatakan seperti linu, pegal, keju, kemeng, ngilu, dan seterusnya dapat dianggap

sebagai modalitas nyeri. Nyeri merupakan mekanisme fisiologis yang bertujuan

untuk melindungi diri dan sebagai tanda peringatan akan adanya kerusakan

jaringan (Muttaqin 2008). Dalam konsep holistik, apabila aliran energi qi berhenti

atau tidak mengalir maka akan terjadi gangguan keseimbangan dan sering

menimbulkan nyeri. Sedangkan apabila aliran qi mengalir dengan bebas, maka

akan terjadi keadaan seimbang dan tubuh bebas dari nyeri (Oberste 2007).

2.3.2 Teori nyeri

Banyak teori telah diusulkan untuk menjelaskan respon terhadap

rangsangan noksius (nyeri). Tiap teori telah cukup menjelaskan pengetahuan

tentang nyeri sesuai dengan zamannya. Akan tetapi dengan berkembangnya

pengetahuan tentang nyeri, tiap teori yang diusulkan sebelumnya menjadi tidak

tepat. Teori terbaru terntang nyeri yang dikembangkan ternyata konsisten terhadap

semua pengetahuan nyeri (Knight & Draper 2013). Beberapa teori yang

menjelaskan mekanisme nyeri yaitu :

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


15
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

1. Theori Spesifisitas

Bagian tertentu dari sistem saraf telah lama diyakini berperan dalam membawa

nyeri dari reseptor nyeri ke pusat nyeri di sistem saraf pusat. Pada

kenyataannya ada sejumlah serabut saraf yang hanya mengadakan respon

terhadap stimulus yang ada dalam kisaran noksius. Tetapi, keberadaan apa

yang disebut sebagai ‘sistem nyeri’ itu sendiri tidak dapat menerangkan dengan

baik semua tampilan nyeri eksperimental maupun klinik. Nyeri alih (lokasi

nyeri sering salah ditentukan) dan nyeri patologik (misalnya neuralgia

trigeminus yang timbul hanya oleh stimulus noksius ringan) dan efek faktor

motivasi dan emosi masih memerlukan penjelasan lebih lanjut (Walton &

Torabinejad 2008).

Ditemukannya serat aferen primer bermielin yang hanya berespon pada

stimulus noksius mekanis oleh Burgess & Perl tahun 1967 dan ditemukannya

serat aferen nosiseptif tidak bermielin oleh Bessou & Perl tahun 1969, telah

merevolusi sudut pandang penelitian nyeri dan membantu mengembangkan

beberapa teori nyeri baru (Moayedi & Davis 2013).

2. Teori Pola

Teori pola muncul sebagai reaksi terhadap teori spesifitas. Teori pola mencoba

untuk menjelaskan beberapa ketidaktepatan teori spesifitas. Teori ini

menyangkal keberadaan reseptor nyeri spesifik. Teori pola menjelaskan bahwa

nyeri terjadi ketika tingkat dan pola sensori yang masuk dari reseptor umum

melebihi ambang batas. Tingkat rangsangan nosiseptiv akan membangkitkan

suatu pola impuls pada reseptor nonspesifik yang diinterpretasikan oleh otak

sebagai nyeri. Bahkan, hantaran yang lambat dari sistem serat saraf membawa

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


16
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

nyeri, padahal dalam keadaan normal sistem ini dan nyeri akan dihambat oleh

hantaran cepat dari sistem serat saraf. Dalam kondisi patologis, tingkat

rangsangan pada sistem yang lambat menjadi lebih hebat, mendominasi dan

menghambat sistem yang cepat, sehingga menghasilkan nyeri. Kelemahan dari

teori pola yaitu teori ini terlalu umum dan tidak dapat digunakan dalam

kejadian psikologis yang membutuhkan spesialisasi tingkat tinggi dari reseptor

saraf. Misalnya ketika reseptor sensori pada mata dirangsang, impuls akan

dikirim ke otak melalui saraf optik (Knight & Draper 2013).

3. Teori Pengendalian Gerbang

Melzack dan Wall (1965) menjelaskan bahwa substansia gelatinosa pada

substansia grisea di medula spinalis adalah area utama kontrol nyeri. Area

kontrol (gerbang) ini dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Gerbang

merupakan simbolik sinaps antara neuron aferen dan traktus asenden dan

desenden. Gerbang menjelaskan beberapa aspek multidimensi nyeri serta

berbagai reaksi terhadap terjadinya nyeri. Informasi nyeri hanya dapat

dihantarkan jika gerbang dibuka oleh neurotransmiter eksitatori yang

dilepaskan pada sinaps dari impuls nyeri. Gerbang ditutup oleh pelepasan

neurotransmiter penghambat dan neuromodulater. Apabila ada impuls yang

lebih besar atau lebih cepat menjalar sepanjang serabut beta A yang lebih tebal

dan bermielin melewati gerbang, maka impuls nyeri akan lebih sulit lagi

melewatinya. Serabut beta A dirangsang oleh perubahan temperatur kulit atau

gosokan. Sensasi dingin atau panas akan mengirimkan pesan perubahan suhu

melalui gerbang daripada pesan nyeri. Impuls desenden dari otak, batang otak,

korteks serebral, dan thalamus memiliki efek terhadap gerbang. Sinyal

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


17
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

penghambat dari korteks karena adanya perasaan tenang dan terkontrol

membantu menurunkan persepsi nyeri. Modulasi dengan distraksi

menggunakan imajinasi terbimbing akan menurunkan nyeri yang dirasakan

(Kneale & Davis 2011). Oleh karena itu, teori pengendalian gerbang

menyediakan dasar neural untuk penemuan-penemuan berikutnya yang

mendukung dan pada kenyataannya membantu menjelaskan perbedaan diantara

teori spesifisitas dan teori pola (Moayedi & Davis 2013).

2.3.3 Proses terjadinya nyeri

Proses terjadinya nyeri yang dirasakan seseorang terjadi dalam empat fase:

transduksi, transmisi, persepsi, dan modulasi.

1. Transduksi

Transduksi merupakan konversi informasi kimia di tingkat seluler ke dalam

impuls elektrik yang dihantarkan menuju medula spinalis. Transduksi dimulai

ketika sel yang trauma melepaskan bahan kimia seperti substansi P,

prostaglandin, histamin, bradikinin, dan glutamat. Bahan-bahan kimia ini

merangsang nosiseptor (tipe dari reseptor saraf sensori yang diaktivasi oleh

rangsangan yang membahayakan) yang ada di kulit, otot, tulang, sendi, dan

organ dalam (Timby 2009). Nosiseptor akan memperingatkan tubuh akan

adanya rangsangan yang berpotensial merusak yaitu suhu ekstrim, tekanan,

bahan kimia, kemudian mengkonversi rangsangan ini menjadi sinyal elektrik

dan dihantarkan menuju pusat otak yang lebih tinggi (Dubin & Patapoutian

2010).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


18
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2. Transmisi

Impuls listrik dihantarkan sepanjang serabut saraf menuju ke sistem saraf

pusat, yang kemudian memasuki medula spinalis pada substansia grisea di

tanduk dorsal. Di sini, sinaps serabut nyeri dan impuls nyeri melintas dari

tanduk dorsal ke area yang berlawanan dengaan medula spinalis sebelum

menjalar naik ke traktus spinotalamus dan menuju ke talamus di otak (Buck &

Paice 1994 dalam Kneale & Davis 2011). Kecepatan transmisi berhubungan

dengan diameter akson dari neuron sensori dan adanya selaput mielin.

Kebanyakan nosiseptor memiliki akson yang berdiameter kecil, tak bermielin

dan kecepatan konduksi rendah yaitu 0,4-1,4 m/s. permulaan nyeri dengan

onset cepat akan dimediasi dengan serat nosiseptor dengan akson bermielin dan

kecepatan konduksi 5-30 m/s (Dubin & Patapoutian 2010).

3. Persepsi

Persepsi (kesadaran akan pengalaman yang tidak menyenangkan) terjadi ketika

ambang batas nyeri terlampaui. Ketika nyeri dipersepsikan, struktur dalam otak

akan menentukan intensitasnya, memberikan makna pada kejadian tersebut,

dan membangkitkan respon emosional. Ambang batas nyeri cenderung sama

antar orang yang sehat, tetapi setiap orang berbeda dalam mentoleransi atau

menahan sensasi nyeri. Toleransi terhadap nyeri dipengaruhi oleh genetik;

kebiasaan yang dapat dipelajari terutama pada gender, umur, dan budaya; dan

faktor biopsikososial unik lainnya seperti tingkat kecemasan saat ini,

pengalaman nyeri masa lalu, dan semua watak emosional (Timby 2009).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


19
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4. Modulasi

Traktus saraf desenden yang sebagian besar merupakan penghambat,

bertanggung jawab terhadap modulasi nyeri. Kontrol desenden dari pusat yang

lebih tinggi dari otak, yang terdiri dari batang otak, hipotalamus, formasi

retikular, dan korteks serebral dapat memodifikasi nyeri. Opiat endogen yang

merupakan analgesik alami tubuh dilepaskan dalam tanduk dorsal medula

spinalis oleh neuron desenden. Opiat endogen atau medulator neuron ini akan

mengikat area reseptor opiat pada membran presinaptik serabut nyeri dan

menghambat produksi substansi P. Aspek psikofisiologi penatalaksanaan nyeri

seperti distraksi, efek plasebo, dan konseling dapat dijabarkan melalui

modulasi (Kneale & Davis 2011).

2.3.4 Respon individu terhadap nyeri

Ketika seseorang merasakan nyeri, maka tubuh akan berespon terhadap

nyeri tersebut. Ada tiga macam respon individu terhadap nyeri, yaitu :

1. Respon Fisik

Respon fisik terhadap nyeri sangat mirip dengan respon tubuh terhadap stress.

Tekanan darah dan nadi akan meningkat, aliran darah berpindah dari intestinal

dan otak menuju ke otot sebagai bentuk kewaspadaan mental yang meningkat,

mempersiapkan tubuh untuk bertarung atau menghindar. Pengalaman fisik

terhadap nyeri juga menjelaskan lokasi, intensitas, dan lama penderitaan (Beck

2010).

2. Respon Psikologis

Reaksi psikologis dan emosional seseorang terhadap nyeri berbeda tergantung

banyak faktor, seperti pengalaman nyeri sebelumnya, berlatih dalam

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


20
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

menanggulangi nyeri, kecemasan, ketegangan, dan kelelahan. Ketakutan dan

kecemasan yang berhubungan dengan nyeri dapat membuat tubuh lebih lemah

daripada nyeri yang sesungguhnya (Beck 2010). Respon emosional

mempengaruhi tingkat nyeri seperti halnya ketika berespon terhadap stress.

Jika rasa nyeri diakibatkan oleh suatu benda yang ditakuti seperti pisau atau

jarum, maka nyeri yang dirasakan akan semakin kuat. Jika seseorang

mempersepsikan diri bahwa tidak ada yang bisa dilakukan untuk merubah

situasi, maka persepsi terhadap nyeri akan semakin meningkat. Akan tetapi jika

seseorang mempunyai kepercayaan diri dan berhasil dalam menanggulangi

stress sebelumnya, maka persepsi terhadap nyeri akan berkurang (Nevid &

Rathus 2010).

3. Respon Perilaku

Perilaku nyeri merupakan tingkah laku nyata yang mengekspresikan keadaan

nyeri kepada orang lain. Beberapa perilaku nyeri yang dapat dikenali oleh

tenaga kesehatan yaitu meringis, meningkatnya tekanan darah dan denyut nadi,

berkeringat, memegangi area nyeri, dan pergerakan yang terbatas. Mengeluh

adanya nyeri dengan verbal misalnya mengerang dan merintih. Perilaku

nonverbal yang tampak karena adanya nyeri yaitu menggosok area nyeri,

mengernyit wajah, mengepalkan gigi, menangis, mudah marah, membatasi

pergerakan, menggunakan kursi roda atau alat bantu, tidak beraktivitas,

menggunakan terapi penurun nyeri baik dengan obat-obatan maupun

nonfarmakologi (Jansen 2008).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


21
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.3.5 Cara pengukuran nyeri

Tidak ada alat untuk mengukur nyeri yang ideal. Karakteristik alat yang

ideal berarti mudah untuk dilakukan, dimengerti, dan dibuat, diterima secara

klinis, sah, sensitif, terpercaya, dan sesuai untuk digunakan dalam percobaan dan

situasi klinis (Hughes 2008). Beberapa alat yang dapat digunakan untuk

mengukur tingkat nyeri yaitu:

1. Skala nilai numerik

Pada skala nilai numerik, klien diminta untuk menilai nyeri yang mereka

rasakan dari 0-10 (skala 11 poin), 0-20 (skala 21 poin), atau 0-100 (skala 101

poin), dengan pengertian bahwa 0 menggambarkan tidak ada nyeri sedangkan

10 atau 100 menggambarkan tingkat nyeri yang ekstrim (nyeri yang paling

buruk). Validitas dari skala nilai numerik telah terdokumentasi dengan baik.

Skala nilai numerik telah menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan

dengan alat ukur nyeri yang lain. Skala nilai numerik juga menunjukkan

sensitifitas terhadap tindakan yang mengakibatkan nyeri. Skala nilai numerik

sangat mudah untuk digunakan dan dilakukan penilaian, sehingga dapat

diterapkan pada berbagai macam klien (klien lansia dan klien dengan gangguan

pergerakan) (Turk & Melzack 2011).

Keuntungannya yaitu skala ini memiliki sensitivitas yang lebih besar dan

menghindari kesalahpahaman yang terjadi ketika menginterpretasikan nyeri

secara lisan. Keterbatasannya sehubungan dengan individu yang mengalami

kesulitan dalam membayangkan nyeri yang dirasakan dalam bentuk angka

(Kneale & Davis 2011).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


22
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2. Skala analog visual

Skala analog visual terdiri dari sebuah garis sepanjang 10 cm yang salah satu

ujungnya diberi label “tidak ada nyeri” dan diujung lainnya diberi label dengan

“nyeri yang sangat hebat”. Pengukuran nyeri dapat ditandai dengan skala 1-

10cm atau 1-100mm. Klien disuruh untuk menunjukkan seberapa kuat nyeri

yang dirasakan pada skala diantara tidak ada nyeri hingga nyeri yang sangat

hebat. Skala ini telah disahkan untuk mengukur nyeri akut. Beberapa penelitian

telah mendukung kepercayaan dan kebenaran skala analog visual sebagai alat

ukur yang sensitif untuk mengukur nyeri dan perubahan pada nyeri (Herndon

2006).

Kelebihan skala analog visual adalah:

1) Klien dapat menandai derajad nyeri yang dirasakan dengan akurat

2) Skala ini menghasilkan nilai ukur yang sensitif yang merefleksikan adanya

perubahan seiring waktu dan intervensi berbeda.

3) Skala ini mudah dan cepat untuk digunakan, mudah dibuat, dan dapat

digunakan secara universal untuk mengukur tingkat nyeri

Kekurangan skala analog visual adalah:

1) Alat ukur nyeri satu dimensi

2) Hanya menggambarkan tingkat nyeri pada saat itu

3) Karena membutuhkan pemikiran yang abstrak dalam menggunakan skala

analog visual maka sulit digunakan oleh klien lansia, anak-anak, konfusi,

dan klien gangguan fungsi kognitif

4) Membutuhkan imajinasi yang adekuat

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


23
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

5) Tidak relevan bagi klien nyeri kronis atau nyeri hebat (Kneale & Davis

2011).

3. Skala wajah wong baker

Skala wajah wong baker tersusun dari enam gambar wajah yang dinilai dari 0-

5. Gambar wajah dimulai dari tersenyum (menggambarkan tidak nyeri) hingga

menangis (menggambarkan nyeri yang paling buruk). Skala wajah wong baker

yang menggunakan gambar wajah tersenyum/menangis telah diidentifikasi

sebagai masalah. Skala yang dimulai dari wajah netral dianggap lebih valid

dalam mengukur tingkat nyeri karena skala dengan tangisan atau senyuman

pada umumnya lebih berhubungan dengan komponen emosional dan mungkin

lebih mencampuradukkan antara emosi negatif dan distres disertai tingkat nyeri

(Breivik, Nicholas & Campbell 2008).

Skala wajah wong baker pada umumnya digunakan untuk klien anak-anak,

umur 3 tahun lebih. Ketika menggunakan skala wajah wong baker, perawat

harus menginstruksikan klien untuk menunjuk tiap wajah dengan gambaran

tingkat nyeri kemudian menyuruh anak untuk memilih gambar wajah yang

dapat menggambarkan tingkat nyerinya. Perawat mencatat nomor yang tepat

sesuai dengan wajah yang dipilih anak tersebut (Kauffman 2014).

4. Skala nyeri dengan observasi perilaku

Beberapa skala nyeri dengan observasi perilaku dikembangkan untuk

mengukur nyeri anak pada interval waktu yang berbeda selama tindakan

invasif dan untuk memonitor tingkat nyeri anak setelah dilakukan tindakan

operasi. Penggunaan skala ini membutuhkan tenaga kesehatan dan orang tua

untuk mendokumentasikan perilaku distres yang spesifik (misalnya menangis,

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


24
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ketegangan otot, dan memukul). Skala nyeri dengan observasi perilaku ini

biasannya digunakan untuk mengkaji nyeri pada anak yang tidak dapat

mengkomunikasikan nyerinya sendiri, seperti anak dengan gangguan kognitif,

terpasang perban, terpasang ventilator, atau pengobatan dengan imobilisasi

(Turk 2011).

Dua skala nyeri dengan observasi perilaku yaitu FLACC (Face, Legs, Activity,

Cry, And Consolability) dan CHEOPS (Children’s Hospital of Eastern Ontario

Pains Scale). CHEOPS yang mengkaji enam area telah dikembangkan dan

divalidasi penggunaannya untuk anak berumur 1-7 tahun. CHEOPS dianggap

terlalu kompleks untuk digunakan pada situasi yang sibuk. FLACC yang terdiri

dari lima kategori memiliki reliabilitas dan validitas yang bagus untuk

mengevaluasi nyeri setelah tindakan operasi, trauma, dan penyakit lainnya

pada anak umur 5-16 tahun (Effgen 2013).

2.3.6 Endorfin menurunkan intensitas nyeri

Beta-endorfin (β-END) merupakan salah satu neuropeptida yang paling

signifikan, berperan luas dalam aktivitas biologi dalam tubuh (Herath, et al.

2012). Beta-endorfin (BE 1-31) adalah salah satu peptida endogen paling penting

yang ditemukan di dalam CNS dan sistem imun. BE 1-31 disintesis dari pro-

opiomelanocortin (POMC) di sitosol dalam sel tubuh (Asvadi, et al. 2014). Beta-

endorfin disimpan di glandula pituitari anterior. Glandula pituitari mensintesis

POMC berdasarkan respon sinyal dari hipotalamus yaitu pelepasan corticotropin-

releasing hormone (CRH). Hipotalamus melepaskan CRH sebagai respon

terhadap adanya stresor fisiologik seperti nyeri pasca operasi (Sprouse-Blum

2010).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


25
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Beta-endorfin bekerja sebagai analgetik pada saraf pusat dan perifer,

menyebabkan efek seperti morfin dengan menghambat sinyal serat C- dan Aδ. BE

1-31 merupakan peptida endogen tidak selektif dan berikatan dengan µ-opioid

reseptor (MOR) dan δ-opioid reseptor (DOR) (Asvadi, et al. 2014). Dalam proses

modulasi nyeri dan adiksi, reseptor opiat dipengaruhi oleh keadaan fisiologi dan

patofisiologi seperti homeostasis membran ion, prolifrasi sel, respon emosi,

kejang epilepsi, fungsi imun, makanan, obesitas, pernafasan, kardiovaskuler, dan

gangguan degeneratif neuron (Feng, et al. 2013).

Opiat peptida sangat rentan terhadap degradasi enzimatik. Peptidase utama

yang terlibat dalam proses degradasi peptida opiat adalah aminopeptidase,

angiotensin-converting enzyme (ACE), insulin degrading enzime, serine

peptidase, dipeptidyl peptidase III dan IV (DPP III, DPP IV) (Asvadi, et al. 2014).

Degradasi BE 1-31 sintesis oleh plasma proteinase menjadi BE 1-19 dan BE 20-

31 terjadi dengan kecepatan metabolisme 25 pmol/min. Proteinase yang

bertanggung jawab dalam proses ini diklasifikasikan sebagai metal-dependent

serine proteinase (Sandin, et al. 1998). Degradasi beta-endorfin di plasma lebih

cepat daripada di cairan serebro spinalis (Foley, et al. 1979). Degradasi BE 1-31

tikus di jaringan yang inflamasi pada pH 5.5 lebih cepat daripada pH 7.4 (Herath,

et al. 2012). Pelepasan satu, dua, atau empat asam amino dari rantai C-terminal

BE 1-31 akan menurunkan efek analgesik bahkan kehilangan 8 asam amino dari

rantai N-terminal BE 1-31 akan menghilangkan aktivitas analgesik (Asvadi, et al.

2014).

Di sistem saraf perifer, beta endorfin akan menyebabkan efek analgesia

dengan mengikat reseptor opioid (terutama mu subtipe) pada pre atau post sinaps

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


26
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

saraf terminal. Sehingga terjadi penghambatan pelepasan tachikinin, terutama

substansi P, yang merupakan protein kunci dalam mentransmisikan nyeri.

Sedangkan di sistem saraf pusat, beta endorfin berikatan dengan reseptor mu-

opioid untuk menghambat pelepasan gamma amino butiric acid (GABA),

sehingga meningkatkan produksi dopamin yang berhubungan dengan kesenangan

(Sprouse-Blum 2010).

Kadar endorfin dapat dideteksi dengan menggunakan ELISA kit pada

sampel darah, cairan serebospinal, dan urin. Dalam penelitian yang dilakukan

pada ibu hamil, kadar beta endorfin meningkat di plasma dan urin pada ibu hamil

dengan usia kehamilan akhir (Sumioki, et al. 1986), dan kadar β-endorfin

ditemukan di urin pada 11 dari 15 sampel klien dengan gagal ginjal sebesar 5-8

pmol/l (Thornton & Losowsky 1991). Ada beberapa faktor yang dapat

meningkatkan kadar endorfin, yaitu : olahraga, meditasi, berfikir positif, coklat,

makanan pedas, nafas dalam, dan sexual (Muttucumaru 2015).

2.4 Konsep Akupresur

2.4.1 Sejarah akupresur

Pada awal tahun 3000 sebelum masehi, orang Cina melakukan pemijatan

untuk menyembuhkan penyakit dan meningkatkan kesehatan. Dalam buku Cina

kuno telah tertulis daftar pergerakan pijatan beserta deskripsi tekniknya. Salah

satu dari buku ini, The Cong Fau of Tao-Tse, juga berisi daftar olahraga dan

pijatan yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Orang

Cina menemukan bahwa teknik tekanan sangat efektif pada titik-titik tertentu. Ini

adalah permulaan dari perkembangan akupresur dan akupunktur. Pada saat itu,

Kaisar Kuning, Huang Di, menulis sebuah buku, The Neijing Suwen, yang telah

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


27
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

diterjemahkan sebagai teks penting dari kesehatan dan pengobatan cina. Buku ini

berisi dialog antara kaisar dan tabib akupunkturnya, Qi Bo. Risalah ini

menguraikan tentang kebutuhan keseimbangan di dalam tubuh dan termasuk

referensi pergerakan pijatan (Couldridge and Rosser 2012).

Akupunktur terus dikembangkan dan ditulis ke dalam teks di abad

selanjutnya dan berangsur-angsur menjadi satu standar terapi yang digunakan di

Cina, disamping obat herbal, massase, diet, dan moxibusi (panas). Patung

perunggu dari abad 15 menunjukkan titik akupunktur yang digunakan saat ini, dan

telah digunakan untuk tujuan pengajaran dan pemeriksaan. Selama masa dinasti

Ming (1368-1644), ringkasan akupunktur dan moxibusi telah dipublikasikan, yang

menjadi dasar akupunktur modern. Didalamnya berisi deskripsi lengkap dari 365

titik yang menggambarkan saluran yang terbuka dimana jarum dapat dimasukkan

untuk memodifikasi aliran energi qi. Pengetahuan kesehatan dan penyakit di Cina

berkembang dari observasi subjek hidup karena pembedahan terlarang dan subjek

anatomi tidak ada (White & Ernst 2004)

2.4.2 Pengobatan tradisional Cina

Pengobatan tradisional adalah pengobatan pribumi yang digunakan untuk

menjaga kesehatan, mencegah, diagnosa, dan mengobati penyakit fisik dan mental

dengan cara yang berbeda dari pengobatan konvensional yang berdasarkan teori,

kepercayaan, dan pengalaman (Park, et al. 2012). Pengobatan tradisional

merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, dan praktik berdasarkan

teori, kepercayaan, dan pengalaman asli dari budaya yang berbeda, baik bisa

dijelaskan atau tidak, yang digunakan dalam menjaga kesehatan baik dalam

pencegahan, diagnosa, penyembuhan, dan pengobatan gangguan kesehatan fisik

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


28
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

dan mental. Pengobatan tradisional meliputi pengobatan herbal, naturopathy,

akupresur/akupunktur, manual terapi (chiropractic, osteopathy), qigong, tai chi,

yoga, dan terapi fisik, mental, spiritual, dan mind-body (World Health

Organization (WHO) 2013).

Traditional Chinese medicine (TCM) mempunyai sejarah panjang dalam

melihat individu atau klien sebagai sistem dengan status yang berbeda, dan telah

mengumpulkan bermacam-macam formula herbal (Li & Zhang 2013).

Pengobatan tradisional Cina atau disebut juga pengobatan herbal telah digunakan

di Cina selama ribuan tahun untuk mengobati penyakit patologi yang berbeda,

termasuk penyakit infeksi (Zhang, et al. 2013). Pengobatan tradisional Cina

merupakan sistem akademis tentang fisiologi manusia, patofisiologi, serta

diagnosa dan pengobatan penyakit. Pengobatan tradisional Cina dibentuk

berdasarkan pengalaman selama ribuan tahun dari pengobatan Cina, resep obat,

prinsip, dan pemikiran pada hubungan diantara manusia dan alam (Jiuzhang & Lei

2009).

Ada beberapa filosofi dasar pengobatan tradisional Cina, yaitu:

1. Teori yin-yang

Di dalam sistem pengobatan tradisional Cina, tubuh dilihat sebagai

keseimbangan antara dua hal yang berlawanan dan energi yang tidak bisa

dipisahkan yaitu yin dan yang. Yin melambangkan dingin, lambat, atau

prinsip pasif, sedangkan yang melambangkan panas, bergairah, atau prinsip

aktif. Perumpamaan utama di TCM adalah kesehatan didapatkan dengan

menjaga tubuh dalam keadaan keseimbangan dan penyakit adalah hasil dari

ketidakseimbangan internal dari yin dan yang (Wilkinson & Faleiro 2007).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


29
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Sesuai dengan teori yin-yang, semua fungsi dalam tubuh seharusnya berada

dalam keadaan keseimbangan. Keseimbangan ini berarti keseimbangan antara

penyakit dan imunitas, nutrisi dan aktivitas fungsional, saraf simpatik dan

parasimpatik, antara jiwa dan jasmani, dan lain sebagainya. Setiap adanya

keluhan penyakit menunjukkan ketidakseimbangan yin-yang dalam tubuh.

Pengetahuan akan adanya gangguan keseimbangan yin-yang merupakan dasar

diagnosis penyakit, sedangkan pemulihan keseimbangan yin-yang merupakan

basis pengobatan tradisional Cina (Gendo 2006)

Aplikasi filosofi yin-yang terhadap nyeri dibedakan menjadi dua yaitu nyeri

dengan kondisi yin dan nyeri dengan kondisi yang. Nyeri akut dimana klien

dalam kondisi kuat dan berteriak kesakitan menunjukkan kondisi yang.

Sedangkan nyeri fase lanjut dimana kondisi klien sudah lemah dan

berkeringat menunjukkan kondisi yin. Tindakan akupresur yang diberikan

bertujuan untuk menyeimbangkan kondisi yin-yang klien dengan cara

menstimulasi jika klien dalam keadaan yin atau sedasi jika klien dalam

kondisi yang (Adikara, 2015)

2. Teori energi vital (qi)

Qi merupakan energi vital, energi kehidupan, energi bioelektrik, energi

psikofisik atau energi psikobiologi. Dari sudut pandang fisiologi, Qi

merupakan proses pernafasan yang berhubungan sangat kuat dengan semua

fungsi tubuh manusia. Metabolisme seluler adalah proses produksi energi di

dalam sel dimana oksigen dihantarkan ke seluruh tubuh melalui proses

pernafasan. Berdasarkan pengetahuan Cina, ini merupakan proses mengolah

dan menyalurkan qi dengan menggunakan aliran udara untuk mempengaruhi

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


30
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

sirkulasi darah dan fluktuasi energi, kemudian mempelajari bagaimana

menyembuhkan diri sendiri dan memelihara kesehatannya. Untuk alasan

inilah dalam budaya Cina ada anggapan bahwa kesehatan seseorang

tergantung dari bagaimana energi qi mengalir di dalam tubuh (Lin & Lecheva

2013).

Dalam konsep holistik, apabila aliran energi qi mengalir berlebihan (se) maka

akan terjadi gangguan keseimbangan dan menimbulkan nyeri. Untuk

mengembalikan aliran energi qi dalam keadaan seimbang maka dapat

dilakukan dengan sedasi akupresur. Aliran energi yang seimbang akan

menyebabkan rasa nyeri berkurang (Adikara 2015).

3. Teori Lima Unsur

Teori lima unsur adalah dasar dari sistem teoritis pengobatan tradisional Cina

dan merupakan harta berharga dari budaya tradisional Cina. Lima unsur

tersebut yaitu kayu, api, tanah, logam, dan air. Air bersifat membasahi dan

mengalir ke bawah; api bersifat menyala atau berkobar, kayu bersifat

membengkokkan dan meluruskan, logam bersifat perubahan, dan tanah

bersifat menanam dan menuai. Setiap unsur dari lima unsur tersebut mewakili

sifat dan fungsi tertentu (Zhang, et al. 2011).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


31
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Gambar 2.1 Hubungan lima unsur (Adikara 2015)

Segala sesuatu di alam semesta dibentuk dari hasil pergerakan lima unsur

yang bersifat kayu, api, tanah, logam, dan air.. Teori lima unsur menerangkan

hubungan intern antara organ dan bagian-bagian lain di dalam tubuh, baik

dalam keadaan normal maupun sakit. Teori lima unsur berguna untuk

menganalisis, mendiagnosis, dan mengobati suatu penyakit. Setiap unsur

mempunyai dua aspek yaitu menghidupkan satu unsur dan dihidupkan satu

unsur lainnya. Proses ini diibaratkan sebagai hubungan ibu dan anak, yakni

setiap unsur mempunyai satu ibu dan satu anak. Pendekatan teori lima unsur

dalam penyembuhan berbunyi “pada keadaan si (lemah) perkuatlah ibunya,

dalam keadaan se (berlebihan) perlemahlah anaknya”. Si dan se adalah dua

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


32
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

keadaan yang merupakan yin dan yang. Misalnya, jika api dalam keadaan si,

kita memperkuat kayu untuk memperbesar api, dan jika kayu dalam keadaan

se maka bisa diatasi dengan memperlemah anak dari kayu yaitu api (Ali

2005).

Seorang pasien yang menderita hipertensi maka unsur api dalam keadaan se

(berlebih). Intervensi yang bisa dilakukan dengan sedasi akupresur pada

unsur api yaitu titik-titik meridian jantung dan usus kecil. Hipertensi juga bisa

disebabkan karena unsur air dalam keadaan si (lemah), sehingga unsur api

menghina unsur air. Jika pasien hanya diberikan obat hipertensi, maka

hipertensi akan menjadi penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan.

Apabila merujuk pada teori lima unsur, intervensi yang dapat dilakukan yaitu

dengan memperkuat/stimulasi unsur air terlebih dahulu. Stimulasi unsur air

dapat dilakukan dengan akupresur pada titik-titik meridian ginjal dan

kandung kemih. Unsur air yang kembali seimbang akan membatasi unsur api

sehingga hipertensi akan menurun (Adikara 2015).

4. Teori meridian

Teori meridian adalah salah satu komponen inti dari teori TCM. Teori

meridian memberikan penjelasan yang utuh tentang bagaimana kehidupan

manusia bekerja, bagaimana penyakit terbentuk, dan bagaimana terapi dapat

menyembuhkan penyakit. Berdasarkan TCM, ada suatu susunan jaringan

yang disebut sistem meridian yang terdapat di tubuh. Suatu penelitian telah

menunjukkan beberapa ciri fisik dari garis meridian yaitu impedansi

(menghambat) aliran listrik rendah, getaran tinggi, konduksi suara, dan

migrasi isotop sepanjang saluran meridian. Penelitian lebih lanjut

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


33
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

menunjukkan adanya saluran cairan tahanan rendah yang merupakan tempat

transportasi berbagai bahan kimia dan fisik. Saluran tersebut dinamakan low

hydraulic resistance channel (LHRC) dan transportasi bahan kimianya

disebut volume transmission (VT) (Zhang, Wang & Fuxe 2015). Sedangkan

dalam teori bioenergi telah membuktikan adanya perjalanan partikel

Teknisium dari titik akupunktur menuju ke organ sasaran/target (Adikara

2015).

Gambar 2.2 Migrasi isotop titik akupunktur pada meridian ginjal (Adikara 2015)

Qi mengalir melalui sistem meridian ke seluruh tubuh, mencegah penyakit

dan menjamin kehidupan. Bila qi-pertahanan lemah maka faktor patogen

dapat masuh ke dalam organ tubuh melalui meridian sehingga menyebabkan

terjadinya penyakit. Gejala penyakit dapat dicerminkan pada titik-titik

tertentu sepanjang perjalanan meridian dari organ yang tersangkut. Penyakit

ini dapat disembuhkan melalui titik-titik akupunktur/akupresur sepanjang

perjalanan meridian dari organ yang terganggu (Gendo 2006).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


34
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.4.3 Definisi akupresur

Akupresur adalah suatu bentuk tindakan pengobatan berdasarkan teori

meridian tradisional Cina dimana titik akupunktur ditekan untuk menstimulasi

aliran energi atau Qi (Yuan, et al. 2006 dalam Ernst & Lee 2010). Akupresur

adalah suatu teknik yang aman dan tidak invasif, yang memanipulasi titik

akupunktur dengan menggunakan jari menggantikan jarum, dan telah

menunjukkan hasil yang efektif dalam menurunkan nyeri, sedasi, dan relaksasi

(Matsubara, et al.2011). Akupresur menstimulasi tubuh untuk memproduksi

endorfin dan opioid sehingga menurunkan nyeri. Relaksasi dengan menstimulasi

titik akupunktur akan meningkatkan perasaan kenyamanan dan menurunkan

keletihan otot (Yip & Tse 2004 dalam Akbarzadeh, et al. 2014).

Akupresur bertujuan untuk menyeimbangkan energi tubuh sehingga akan

tercapai kondisi tubuh yang optimal agar organ tubuh dapat berfungsi dengan

baik. Akupresur yang dilakukan untuk menstimulasi titik akupunktur dilakukan

dengan pijatan cukup kuat antara 0,1 Joule – 0,5 Joule atau pijatan nyaman,

dilakukan selama 20 detik, dan diurut searah aliran meridian. Sedangkan

akupresur dengan tujuan sedasi (analgesi) dilakukan dengan pijatan yang kuat

lebih dari 0,5 Joule atau pijatan sakit, dilakukan lebih dari 40 detik, dan diurut

berlawanan dengan arah aliran meridian. Efek pijatan analgesi dapat diketahui

melalui rasa sakit akibat pijatan yang berangsur-angsur menurun sampai

menghilang (Adikara 2015).

2.4.4 Akupresur pada titik akupunktur dan meridian

Sistem meridian berfungsi sebagai tempat mengalirnya energi vital (qi),

tempat titik-titik akupunktur, penghubung bolak-balik antar organ, jaringan tubuh,

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


35
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

panca indra, masuk dan keluarnya penyebab penyakit, serta tempat rangsangan

penyembuhan. Melalui sistem meridian ini energi vital dapat diarahkan ke organ

atau bagian tubuh yang sedang mengalami gangguan (Sukanta 2008). Penelitian

yang dilakukan oleh Matsubara, et al. (2011) telah menunjukkan bahwa,

akupresur yang dilakukan pada titik akupunktur lokal pada leher (GB 21, SI 14,

dan SI 15) maupun pada titik akupunktur distal pada tangan (LI 4, LI 10, dan LI

11) dapat memberikan efek sedasi, relaksasi, dan menurunkan intensitas nyeri

kronik pada leher.

Ada ratusan titik akupunktur pada permukaan tubuh. Titik akupunktur

adalah tempat terakumulasinya energi vital. Menurut fungsinya ada tiga jenis titik

akupunktur, yaitu:

1. Titik tubuh atau titik umum, adalah titik akupunktur yang berada di sepanjang

sistem meridian. Titik ini berhubungan langsung dengan organ dan daerah

lintasan meridiannya.

2. Titik istimewa adalah titik yang berada di luar meridian dan mempunyai

fungsi khusus.

3. Titik nyeri adalah titik yang terdapat di daerah keluhan. Kalau ditekan selalu

terasa nyeri, dan berfungsi sebagai penghilang rasa nyeri (Sukanta 2008).

2.4.5 Manfaat akupresur

Akupresur sangat bermanfaat bagi tubuh terutama untuk penyembuhan

penyakit dan menjaga kesehatan. Beberapa manfaat kesehatan dari akupresur:

1. Pada klien dengan konstipasi, perineal akupresur dapat meningkatkan kualitas

hidup, fungsi pencernaan, dan kesehatan (Abbott, et al. 2014).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


36
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2. Akupresur dan aroma terapi bunga valerian dapat meningkatkan waktu tidur

dan kualitas tidur pada klien ICU (Chen, et al. 2012).

3. Akupresur meningkatkan kekuatan otot perut sehingga dapat digunakan untuk

meningkatkan kekuatan pasca operasi, rehabilitasi olahraga, memperbaiki

ketidakseimbangan otot, dan meningkatkan prestasi olahraga (Stein, et al.

2011).

4. Collateral meridian acupressure therapy (CMAT) efektif dalam menurunkan

gejala dismenorea (Lin, et al. 2010).

5. Akupresur dapat menurunkan kecemasan preoperatif pada klien bedah

abdomen (Valiee, et al. 2012).

6. Akupresur efektif, tidak invasif, dan teknik yang mudah dilakukan untuk

menurunkan nyeri persalinan (Dabiri & Shahi 2014).

7. Akupresure dapat menurunkan mual dan muntah pada klien kemoterapi

(McKeon, et al. 2013)

8. Akupresur sangat bermanfaat bagi klien yang menderita nyeri otot pada

tangan dan leher, kekakuan pada bahu, sakit punggung yang tidak bisa

dijelaskan, tulang belakang yang tergeser, dan gangguan pada jaringan,

tulang, sendi, dan otot lainnya.

9. Akupresur dapat menurunkan nyeri dan ketidaknyamanan yang disebabkan

oleh olahraga.

10. Akupresur membantu masalah kewanitaan seperti trauma pasca menstruasi,

menopause, dan kehamilan dengan cara mengurangi gejalanya seperti

iritabilitas, nyeri menstruasi, perubahan emosi, hot flashes, nyeri punggung,

mual, nyeri pinggang, dan lain sebagainya.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


37
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

11. Akupresur efektif dalam menurunkan gejala-gejala yang ditimbulkan dari

stres yaitu sakit kepala, kelemahan, tidak bisa tidur, kekakuan otot, gangguan

pencernaan, dan mual (Arya 2011).

Disamping memiliki banyak manfaat yang sangat baik bagi tubuh,

akupresur juga memiliki beberapa kontraindikasi, yaitu antara lain:

1. Beberapa titik akupunktur merupakan titik terlarang dalam kehamilan yaitu

titik diatas abdomen, titik dengan efek yang kuat pada sistem saraf otonom,

titik yang berbagi persarafan pada uterus dan servik, dan titik yang telah

digunakan untuk menggugurkan kehamilan. Acupuncture association of

chartered physiotherapist (AACP) telah merekomendasikan titik LI4, Lung

11, Liver (LV) 1, LV3, KI11, SP6, BL60, BL67, GV22, dan GB21 untuk

dihindari sebagai titik terlarang selama kehamilan (Langshaw 2011). Titik

hormonal yaitu Mingmen GV4 juga merupakan titik yang dapat

meningkatkan kontraksi uterus sehingga berbahaya bagi kehamilan (Adikara

2015).

2. Akupresur tidak boleh dilakukan pada klien yang berada dalam keadaan

gawat darurat medis. Dalam beberapa kasus, pertolongan pertama dapat

dilakukan dengan akupresur kemudian klien segera dirujuk ke rumah sakit.

Akupresur juga tidak boleh digunakan sebagai pengganti tindakan bedah

yang penting.

3. Akupresur tidak boleh digunakan pada saat pengobatan primer tumor ganas.

Akupresur hanya boleh digunakan sebagai tindakan komplementer untuk

mendukung pengobatan medis, yaitu dalam mengurangi nyeri atau gejala

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


38
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

lainnya, menurunkan efek samping dari kemoterapi dan radioterapi, dan

untuk meningkatkan kualitas hidup.

4. Akupresur sebaiknya dihindari pada klien dengan gangguan pembekuan

darah dan trombosis (Jarmey & Bouratinos 2008).

Sebelum tindakan akupresur dilakukan, beberapa hal yang perlu

diperhatikan oleh pemijat, yaitu:

1. Kuku pemijat harus dipotong rata dan halus tidak tajam karena dapat melukai,

merobek kulit klien.

2. Beri penjelasan terlebih dahulu pada klien agar tenang, tidak tegang, gelisah

dan yakin pada pemijat.

3. Tangan pemijat tidak boleh dingin, jika dingin harus digosok-gosok terlebih

dahulu agar terasa hangat dengan olah nafas qi.

4. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemijatan agar tidak tertular penyakit.

5. Gunakan minyak zaitun dengan aroma melati bagi klien yang berkulit tipis

atau pada anak-anak agar tidak melukai kulit.

6. Hindari akupresur pada klien dengan kulit sedang radang, daerah yang dekat

organ tubuh, dekat pembuluh darah dan syaraf, pada ibu hamil, klien

penyakit berat, sakit jantung, sakit hati, dan tekanan darah tinggi.

7. Perlu diperhatikan akupresur di daerah leher dekat pembuluh darah dan saraf

karena bisa mengakibatkan terjadinya kolaps atau syok.

8. Ruangan perlu cukup udara segar, ventilasi yang baik, suhu ruangan yang

sejuk.

9. Klien dianjurkan berdoa terlebih dahulu agar tenang dan yakin menerima

pijatan (Handoko 2008).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


39
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Tabel 2.1 Nama dan letak titik akupunktur untuk menurunkan nyeri pada daerah
kaki
No Nama Letak Indikasi
1 LI 4 Hegu Pada tempat yang paling tinggi jika Sedasi sistemik
ibu jari dan jari telunjuk tangan
dirapatkan
2 ST 36 Zusanli 3 inchi dibawah patella, pada kaki Sedasi sistemik
bagian luar
3 LR 3 Taichong Proximal pertemuan tulang-tulang Sedasi sistemik
metatarsal I dan II
4 SP 6 Sanyinjiao 3 inchi di atas mata kaki bagian Sedasi sistemik
dalam
5 LI 10 Sou San Li 2 inci dari lipat siku Sedasi sistemik
6 ST 31 – ST 45 Meridian kaki lambung Sedasi lokal
7 LR 1 – LR 12 Meridian kaki liver Sedasi lokal
8 BL 36 – BL 67 Meridian kandung kemih Sedasi lokal
9 SP 1 – SP 11 Meridian kaki limpa Sedasi lokal
10 GB 30 – GB 44 Meridian kandung empedu Sedasi lokal
11 K 1 – K 10 Meridian kaki ginjal Sedasi lokal
Sumber : Adikara 2015; Chernyak & Sessler 2005; Nayak, et al. 2008,
Matsubara, et al. 2011

Gambar 2.3 Titik akupunktur sedasi sistemik (Watanabe, et al. 2012; Matsubara, et al.
2010; Lee, et al. 2015)

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


40
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Gambar 2.4 Titik akupunktur sedasi lokal meridian lambung (ST) dan meridian liver (LR)
(Adikara 2015)

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


41
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Gambar 2.5 Titik akupunktur sedasi lokal meridian kandung kemih (BL) dan meridian
limpa (SP) (Adikara 2015)

Gambar 2.6 Titik akupunktur sedasi lokal meridian kandung empedu (GB) dan meridian
ginjal (K) (Adikara 2015)

2.4.6 Akupresur menurunkan nyeri

Penekanan pada titik akupunktur di permukaan tubuh akan mempengaruhi

empat jalur rangsangan akupresur, yaitu: rangsangan melalui sistim saraf pusat

dan perifer, rangsangan melalui sirkulasi darah, rangsangan fisik secara langsung

pada permukaan kulit dan otot, dan rangsangan melalui jalur energi (titik

akupunktur dan meridian) menuju organ target (Adikara 2015). Menurut teori

pengobatan tradisional Cina, stimulasi titik akupunktur akan memperbaiki

ketidakseimbangan aliran energi dan mengembalikan kesehatan tubuh. Sedangkan

teori barat menjelaskan bahwa akupresur menstimulasi sinyal pada saraf afferent

yang kemudian memodulasi transmisi sinyal spinal dan persepsi nyeri di otak

(Wang, Kain & White 2008).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


42
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Gambar 2.7 Jalur rangsangan akupresur (Adikara 2015)

Pomeranz and Stux (1989) menjelaskan mekanisme akupunktur analgesia

secara komprehensif. Dasar dari teorinya adalah tiga mekanisme yang

berkontribusi terhadap akupunktur analgesia:

1. Akupunktur menstimulasi saraf afferen tipe I dan tipe II atau serat A-δ di otot

yang akan mengirim impuls menuju traktus anterolateral di medula spinalis.

Di medula spinalis, nyeri dihambat pada presinaptik oleh pelepasan

enkephalin dan dynorphin, mencegah pesan nyeri menaiki traktus

spinothalamik.

2. Akupunktur menstimulasi struktur otak tengah dengan mengaktivasi sel-sel di

periaqueductal gray matter dan inti raphe. Kemudian akan dikirim sinyal

menurun melewati traktus dorsolateral, yang menyebabkan pelepasan

monoamin noreepineprin dan serotonin di medula spinalis. Neurotransmiter

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


43
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ini akan menghambat nyeri pada presinaptik dan postsinaptik dengan

menurunkan transmisi sinyal melewati traktus spinothalamic.

3. Stimulasi pada kompleks pituitari-hypotalamik menyebabkan pelepasan

sistemik dari β-endorfin kedalam aliran darah dari kelenjar pituitari.

Pelepasan β-endorfin di sertai dengan pelepasan hormon adrenokortikotropik

(Chernyak & Sessler 2005).

2.5 Konsep Al-Quran dalam Keperawatan

2.5.1 Lafadz Al-Quran dan kesehatan

Al-Quran adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi

Muhammad SAW sebagai penutup wahyu dan disampaikan kepada seluruh umat

manusia (Abqary 2010). Kitab suci Al-Quran menjelaskan tujuan dan kewajiban

seorang muslim melalui surah dan ayat, yang mendidik dan merubah seorang

muslim melalui pembacaan Al-Quran. Al-Quran disebut sebagai kitab

penyembuhan bagi muslim yang meyakininya. Nabi Muhammad SAW

menekankan pentingnya membaca Al-Quran dengan suara nyaring daripada

membaca dengan hati : “Perbedaan diantara membaca dengan hati dan membaca

dengan suara nyaring seperti botol parfum ketika tertutup dan ketika terbuka”

(Babamohamadi, et al. 2015).

Di dalam Al-Quran dan hadist Nabi Muhammad SAW terdapat beberapa

penjelasan tentang pengobatan dalam Islam yaitu:

1. Yunus 57

“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari

Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta

rahmat bagi orang yang beriman”

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


44
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2. An Nahl 69

“Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan

Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar

minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat

obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu

benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir”

3. Al Isra 82

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan

rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-

Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian”

4. Fushshilat 44

“Katakanlah, "Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang

yang beriman””

5. Asy-Syu’araa 80

“Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,” (Departemen

Agama RI 2007).

6. HR Muslim, Kitab “ar-Riqaaq,” Bab “Aktsaru Ahlul Jannah al-Fuqaraa’,” No

2739

Hadits Abdullah bin Umar ra, dia bercerita: “Diantara do’a Rosulullah SAW

adalah: ‘Ya, Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sirnanya

nikmat-Mu, berubahnya kesehatan dari-Mu, dan datangnya hukuman-Mu

secara tiba-tiba, dan dari seluruh murka-Mu.’” (al-Qahthani 2006).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


45
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.5.2 Surah Al-Fatihah dalam penyembuhan

Penyembuhan spiritual adalah kesadaran diri, kesadaran kualitas jiwa

manusia yang mempunyai dampak positif dalam kehidupannya seperti cinta dan

kasih sayang, kesabaran, lapang dada, memaafkan, kepuasan, rasa tanggung

jawab, perasaan damai dan harmonis yang membawa kebahagiaan kepada diri

sendiri dan orang lain disekitarnya. Seorang muslim sangat meyakini bahwa Al-

Quran diturunkan ke bumi sebagai petunjuk dan penyembuh untuk seluruh

manusia. Muslim juga meyakini bahwa setiap kata dalam kitab suci Al-Quran

membawa shifa’ (obat yang menyembuhkan). Akan tetapi di dalam hadist Nabi

Muhammad SAW menyebutkan hanya ayat-ayat dan surah Al-Quran tertentu

yang dapat digunakan sebagai penyembuh untuk penyakit tertentu yang berbeda

(Rahman 2014).

Ruqyah adalah mantra atau jampi dengan membaca ayat Al-Quran dengan

tujuan pencegahan dan pengobatan penyakit (Deuraseh 2009 dalam Suhami,

Muhamad & Krauss 2014). Al-Fatihah, surah pertama Al-Quran, dianggap

sebagai kebutuhan mutlak dalam pengobatan. Pembacaan surah Al-Fatihah adalah

salah satu surah yang paling sering dibaca terutama pada saat melaksanakan

sholat wajib lima waktu dalam sehari. Nabi Muhammad SAW berharap seorang

muslim dapat membaca dan menggunakan surah Al-Fatihah untuk tujuan

pengobatan. Surah Al-Fatihah adalah salah satu surah yang paling

direkomendasikan untuk dibaca dalam menyembuhkan penyakit spiritual, mental,

atau fisik (Al-Naggar, et al. 2012).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


46
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Surah Al-Fatihah terdiri dari 7 ayat dengan terjemahan sebagai berikut:

1.

Bismillaahirrahmaanirrahiim

[1:1] Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

2.

Alhamdulillaahirabbil'aalamiin

[1:2] Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.

3.

Arrahmaanirrahiim

[1:3] Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

4.

Maalikiyawmiddiin

[1:4] Pemilik hari pembalasan.

5.

Iyyaakana'buduwa-iyyaakanasta'iin

[1:5] Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada

Engkaulah kami mohon pertolongan.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


47
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

6.

Ihdinaashshiraathalmustaqiim

[1:6] Tunjukilah kami jalan yang lurus,

7.

Shiraathalladziinaan'amta'alayhim ghayrilmaghdhuubi'alayhim

walaadhdhaalliin

[1:7] (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya;

bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang

sesat (Departemen Agama RI 2007).

Ada beberapa hadist Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan Surah Al-

Fatihah digunakan sebagai penyembuhan, yaitu:

1. “Al-Fatihah adalah ruqyah, yaitu jampi-jampi untuk mengobati penyakit”

(HR. Al-Bukhari) (Muhyidin 2008).

2. Diriwayatkan Abu Sa’id al-Kudri bahwa Rosulullah bersabda, “Al-Fatihah

adalah penyembuh (syifa’) dari seluruh penyakit” (HR. Muslim).

3. Diriwayatkan Abu Sa’id al-Kudri bahwa Rosulullah berkata kepada seorang

laki-laki: “Apakah kamu mengetahui bahwa ia (Al-Fatihah) adalah ruqyah?”

laki-laki itu berkata, “Wahai Rosulullah, saya menjadikannya penyembuh

untuk diriku”. Rosulullah bersabda, “Semua surah Al-Quran adalah ruqyah.”

Ibnu Mahlab berpandangan bahwa letak ayat ruqyah dalam surah Al-Fatihah

adalah pada firman Allah, “Iyyakana’budu wa iyyaka nasta’in.” (HR. Al-

Bukhari dalam bab al-Thibb) (Syatha 2008).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


48
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4. Al-Bukhari dalam kitab Fadhailul Quran, dari Abu Sa’id Al-Kudri,

meriwayatkan, “Kami pernah berada dalam suatu perjalanan, lalu singgah di

suatu tempat, tiba-tiba seorang budak wanita datang seraya berkata,

“Sesungguhnya kepala suku kami tersengat, dan orang-orang kami sedang

tidak berada di tempat, apakah di antara kalian ada yang bisa memberi

ruqyah?” Lalu ada seorang laki-laki berdiri bersamanya, yang kami tidak

pernah menyangkanya menguasai ruqyah. Kemudian orang tersebut

membacakan ruqyah, sehingga kepala suku itu pun sembuh. Lalu kepala suku

menyuruhnya memberinya tiga puluh ekor kambing, dan memberi kami air

susu.

Setelah ia kembali, kami bertanya kepadanya, ‘Apakah engkau memang

pandai dan biasa meruqyah?’ Ia menjawab, ‘Aku tidak meruqyah, kecuali

dengan Ummul Kitab (Al-Fatihah).’ ‘Jangan berbuat apa pun hingga kami

datang dan bertanya kepada Rosulullah SAW,’ sahut kami. Sesampai di

Madinah kami menceritakan hal itu kepada Nabi SAW, maka beliau pun

bersabda, ‘Dari mana dia tahu bahwa surah Al-Fatihah sebagai ruqyah

(pengobatan). Bagi-bagikanlah kambing-kambing tersebut dan berikan satu

ekor kepadaku.’” (Alcaff 2014).

2.5.3 Lafadz Al-Quran menurunkan nyeri

Pada saat seseorang murotal Al-Quran, ada dua indera yang ikut terlibat

yaitu indera pengecap dan indera pendengaran. Kedua organ sensori ini akan

menghantarkan sinyal menuju ke thalamus, kemudian menuju area proses sensori

pada neokorteks (lobus frontalis) dimana sinyal diterjemahkan menjadi persepsi

dan memberikan arti. Sinyal tersebut kemudian dihantarkan menuju sistem limbik

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


49
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

yang akan memberikan respon yang tepat kepada tubuh. Sinyal dari organ sensori

juga dapat langsung dihantarkan menuju amigdala melalui saraf kecil yang

menghubungkan thalamus dengan amigdala sehingga dapat memberikan respon

yang lebih cepat. Amigdala akan mengirimkan sinyal pada tubuh melalui otak dan

memicu respon emosional (Dossey & Keegan 2015).

Membaca surah Al-Quran dengan penuh keyakinan akan mengaktivasi

jaringan saraf pada lobus frontal. Adanya interkoneksi antara lobus frontal dengan

sistem limbik akan mengaktifkan lobus frontal kiri yang cenderung berhubungan

dengan perasaan positif untuk meningkatkan suasana hati. Perasaan relaksasi

pikiran yang terjadi selama membaca Al-Quran berhubungan dengan amigdala

dan hipotalamus sebagai bagian dari sistim limbik. Amigdala berperan dalam

mengatur emosi dengan menurunkan perasaan takut sedangkan hipotalamus

mengatur penurunan tekanan darah, denyut jantung, dan menurunkan aktivitas

otot yang merupakan respon dari relaksasi. Perasaan relaksasi dan suasana hati

yang positif akan merangsang sistem limbik untuk melepaskan neurotransmiter

seperti serotonin, endorfin, dopamin, dan melatonin (Manocha 2014). Endorfin

sebagai opiat alami akan menutup gerbang nyeri, sehingga akan terjadi penurunan

tingkat nyeri.

Salah satu doa mujarab yang ditekankan dalam Islam adalah membaca

surah Al-Fatihah. Membaca surah Al-Fatihah mempunyai peran penting dalam

mendekatkan pikiran manusia menuju Tuhan. Dalam perspektif Islam, membaca

surah Al-Fatihah akan menentramkan hati, menghilangkan nyeri, memperbaiki

dada, dan meningkatkan kesehatan mental. Nabi Muhammad saw bersabda,

“Kamu seharusnya menyebut nama Allah, karena Allah adalah penyembuh dan

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


50
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

hindari menyebut manusia karena menyebabkan nyeri dan penyakit” (Nasiri, et al.

2014). Penelitian menunjukkan bahwa membaca nama Allah dapat menurunkan

nyeri dan kecemasan klien. Psikolog dan psikiater menemukan individu yang

berdoa, membaca, dan memusatkan perhatian kepada Allah dapat mengalihkan

diri dari ujian hidup, mengurangi rasa takut, kawatir, kegelisahan, stres, dan dapat

menciptakan perasaan damainya hati (Avazeh, et al. 2011).

2.6 Teori Adaptasi Sister Callista Roy

Adaptasi adalah konsep yang menjadi perhatian utama dalam Roy

Adaptation Model (RAM). Adaptasi merupakan proses dinamis dimana seseorang

menggunakan kesadaran dan pilihannya untuk menciptakan integrasi manusia

dengan lingkingannya. Model RAM menggambarkan individu sebagai

biopsikososial yang dapat beradaptasi terhadap stimulus lingkungan yaitu fokal,

kontekstual, dan residual stimuli. Ketika mengkaji fungsi fisik dilihat sebagai

stimulus fokal. Kontekstual stimuli secara tidak langsung berhubungan dengan

stimulus fokal seperti aktivitas fisik dan kepercayaan diri. Residual adalah semua

stimulus yang berpengaruh terhadap stimulus fokal dan kontekstual seperti

hubungan keluarga dan teman (Rogers & Keller 2010).

Menurut Roy (1984) dalam ilmu keperawatan terdapat lima objek utama

yaitu manusia, keperawatan, konsep sehat, konsep lingkungan, dan aplikasi

tindakan keperawatan (Nursalam & Kurniawati 2007 dalam Nursalam 2013).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


51
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Input Proses Efektor Output Stimulus


Adaptasi Model Adaptif
Primer
(Mekanisme
Koping)
Stimulus Integritas
Tingkat Fisiologi Zona
Adaptasi Maladaptif
Kognator
(Intelektual Integritas Fokal
Dan Psikologi
Sebagainya) (Konsep Diri)

Kontekstual

Integritas
Sosiologi
(Fungsi Peran) Residual
Regulator
(Sistem
Saraf Zona
Otonom) Maladaptif
Ketergantungan

Gambar 2.8 Diagram model adaptasi Roy (dikutip oleh Nursalam 2013)

1. Manusia

Menurut RAM, individu digambarkan sebagai sistem adaptif yang dapat

berespon terhadap stimulus lingkungan internal dan eksternal yang berbeda

baik positif maupun negatif. Bahkan Roy (1984) menganggap manusia dalam

konteks sosial sebagai makhluk bio-psiko-sosial (Bhanji 2012). Manusia

adalah fokus utama dalam keperawatan, penerima asuhan keperawatan, hidup,

kompleks, sistem yang adaptif dengan proses internal (kognator dan regulator)

berusaha untuk beradaptasi dengan empat model adaptasi (fisiologi, konsep

diri, fungsi peran, dan ketergantungan) (Alligood 2014).

2. Keperawatan

Roy (1984) menjelaskan bahwa tujuan utama perawat yaitu fokus dalam

meningkatkan kesehatan individu dan kelompok dengan cara mendukung

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


52
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

adaptasi pada empat model: fisiologi-fisik, konsep diri, fungsi peran, dan

interdependen (Rogers & Keller 2010). Perubahan internal, eksternal, dan input

bergantung pada kondisi koping individu. Kondisi koping seseorang

menggambarkan tingkat adaptasinya. Tingkat adaptasi seseorang ditentukan

oleh fokal, kontekstual, dan residual. Tindakan keperawatan yang diberikan

adalah memanipulasi stimulus fokal, kontekstual, dan residual sehingga

individu akan berada dalam zona adaptasi (Nursalam 2013).

3. Kesehatan

Roy mendefinisikan kesehatan sebagai keutuhan dan menjadi manusia yang

menyeluruh dan terintegrasi. Tujuan keperawatan adalah untuk mendukung

adaptasi dengan menjaga respon adaptif dan merubah respon yang tidak efektif

menjadi respon yang adaptif (Jayasree 2013). Sehat dan sakit adalah satu hal

yang tidak dapat dihindari, dimensi yang saling berdampingan dalam

pengalaman hidup seseorang. Ketika mekanisme koping tidak efektif, maka

akan terjadi sakit. Sehat akan terjadi ketika manusia beradaptasi secara terus-

menerus. Ketika seseorang dapat beradaptasi terhadap rangsangan maka

mereka akan terbebas dari rangsangan yang mengganggu, sehingga akan

mempercepat penyembuhan dan meningkatkan kesehatan (Alligood 2014).

4. Lingkungan

Menurut Roy (1984) lingkungan terdiri dari banyak stimulus yaitu kondisi,

keadaan sekitar, dan pengaruh sekeliling terhadap individu, apakah fokal,

kontekstual, maupun residual. Kemampuan seseorang untuk berinteraksi

dengan lingkungan dan berespon terhadap stimulus menentukan tingkat

adaptasi (Bhanji 2012). Perubahan lingkungan akan merangsang seseorang

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


53
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

untuk melakukan respon adaptif yang membutuhkan peningkatan energi dalam

beradaptasi terhadap situasi. Beberapa faktor dalam lingkungan yang

mempengaruhi seseorang dikategorikan sebagai stimulus fokal, kontekstual,

dan residual (Alligood 2014).

5. Aplikasi tindakan keperawatan

Proses keperawatan terdiri dari pengkajian, penetapan diagnosis keperawatan,

intervensi, dan evaluasi. Pengkajian pertama meliputi pengumpulan data

tentang perilaku klien sebagai sistem adaptif yang berhubungan dengan empat

model adaptasi yaitu fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan ketergantungan.

Jika ditemukan ketidakefektifan respon (maladaptif) maka dilakukan

pengkajian tahap kedua yang terdiri dari stimulus fokal, kontekstual, dan

residual. Diagnosa keperawatan disusun dengan menggunakan tipologi

diagnosis yang berhubungan dengan empat model adaptasi. Intervensi

keperawatan yang dilakukan bertujuan memanipulasi stimulus fokal,

kontekstual, dan residual agar tercapai kondisi optimal dengan menggunakan

koping yang konstruktif. Evaluasi didasarkan pada perubahan perilaku yang

adaptif pada individu (Nursalam 2013). Perawat adalah kunci untuk menjamin

tercapainya tujuan adaptasi klien. Perawat bertujuan untuk meningkatkan

adaptasi individu dan kelompok sehingga berkontribusi dalam meningkatkan

kesehatan, kualitas hidup, dan meninggal dengan damai (Shosha & Kalaldeh

2012).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


54
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.7 Kerangka Teori Penurunan Intensitas Nyeri

Somatosensory
Neocortex Cortex Lokalisasi

Thalamus Persepsi

β-endorfin

Hipotalamus

Otak tengah

Traktus
dorsolate
Spinothalamic ral
Traktus
anterolate β-endorfin tract
ral
Noreepi-
Enkephalin & neprine &
dynorphin serotonin

Medula spinalis Modulasi

Dorsal root
ganglion
Saraf
afferen
tipe I dan Saraf perifer Transmisi
Vocal & tipe II
auditory atau serat
A-δ Nociceptors
perifer Transduksi

Lafadz
Al-Fatihah Akupresur
Trauma

Gambar 2.9 Kerangka teori akupresure dan lafadz Al-Fatihah menurunkan nyeri (Adikara
2015; Chernyak & Sessler 2005; Dossey & Keegan 2015; Dubin & Patapoutian 2010;
Kneale & Davis 2011; Manocha 2014; Sprouse-Blum 2010; Timby 2009; )

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


55
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Trauma pada sel tubuh akan merangsang pelepasan bahan kimia seperti

substansi P, prostaglandin, histamin, bradikinin, dan glutamat. Bahan-bahan

kimia ini merangsang nosiseptor kemudian mengalami proses transduksi dengan

mengkonversi rangsangan ini menjadi sinyal elektrik dan dihantarkan menuju

saraf perifer (Timby 2009; Dubin & Patapoutian 2010). Impuls listrik

ditransmisikan menuju tanduk dorsal kemudian masuk ke medula spinalis. Dari

medula spinalis, impuls listrik menjalar naik ke traktus spinotalamus dan menuju

ke talamus di otak (Kneale & Davis 2011). Talamus akan mempersepsikan impuls

listrik sebagai nyeri, sedangkan somatosensori korteks akan menentukan lokasi

nyeri tersebut (Timby 2009).

Akupresur pada titik akupunktur di permukaan tubuh akan menstimulasi

Saraf afferen tipe I dan tipe II atau serat A-δ di otot yang akan mengirimkan

impuls menuju traktus anterolateral di medula spinalis. Medula spinalis akan

melepaskan enkephalin dan dynorphin sehingga terjadi proses modulasi yang

akan mencegah pesan nyeri menaiki traktus spinothalamik. Akupressur juga

menstimulasi struktur otak tengah dengan mengaktivasi sel-sel di periaqueductal

gray matter dan inti raphe yang akan mengirimkan sinyal menurun melewati

traktus dorsolateral menuju medula spinalis. Medula spinalis akan melepaskan

monoamin noreepineprin dan serotonin yang akan mencegah pesan nyeri menaiki

traktus spinothalamik. Stimulasi kompleks pituitary-hypotalamik dengan

akupresure akan menyebabkan pelepasan β-endorfin ke dalam aliran darah

(Adikara 2015; Chernyak & Sessler 2005).

Lafadz surah Al-Fatihah melalui rangsangan vokal dan auditory akan

mengirimkan impuls menuju thalamus kemudian menuju area proses sensori pada

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


56
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

neokorteks (lobus frontalis) untuk meningkatkan suasana hati yang positif.

Perasaan relaksasi kedamaian pikiran akan merangsang sistim limbik untuk

melepaskan neurotransmiter berupa serotonin, dopamin, dan melatonin,

sedangkan hipotalamus akan melepaskan β-endorfin (Dossey & Keegan 2015;

Manocha 2014). Endorfin sebagai opiat alami yang dihasilkan akibat dari

stimulasi akupresur maupun lafadz surah Al-Fatihah akan mengikat reseptor

opioid (terutama mu subtipe) pada pre atau post sinaps saraf terminal. Sehingga

terjadi pencegahan transmisi nyeri menuju medula spinalis, traktus spinothalamik,

dan thalamus yang akan mengakibatkan penurunan intensitas nyeri (Sprouse-

Blum 2010).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Input:
Stimulus Akupresur sedasi
sistemik dan Membaca Al-Quran
(focal, Surat Al-Fatihah
kontekstual, sedasi lokal kaki
residual)

Stimulasi :
Sistem Limbik (Amigdala,
1. Sistem saraf pusat/perifer
Hipotalamus) dan Lobus
2. Sirkulasi darah
Frontal
3. Kulit & otot
4. Titik akupunktur &
meridian
Kognator
Pembentukan persepsi (+):
- Keyakinan kepada Tuhan
Saraf afferen tipe I dan - Lebih dekat dengan Tuhan
tipe II atau serat A-δ - Berserah diri kepada Tuhan
- Ikhlas kepada Tuhan
Proses
Regulator Mekanisme koping (+)
1. Medula spinalis: Relaksasi dan suasana hati
enkephalin & dynorphin positif
2. Otak tengah: monoamin
noreepineprin &
serotonin Pelepasan endorfin,
3. Hipotalamus-pituitari: serotonin, dopamin,
β-endorfin melatonin

Endorfin menutup Olahraga,


Efektor meditasi,
gerbang nyeri
berfikir positif,
coklat,
makanan pedas,
Output Perilaku adaptif: Nyeri ↓ nafas dalam,
dan sexual
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Mempengaruhi

Gambar 3.1 Kerangka konseptual penelitian akupresur dan membaca surah Al-
Fatihah terhadap intensitas nyeri

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


57
58
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Open reduction and internal fixation (ORIF) atau dikenal sebagai bedah

reduksi, melibatkan penggunaan sebuah alat fiksasi implan (terdiri dari paku,

skrup, pin, kawat, atau batang, yang memungkinkan digunakan dengan plat baja)

untuk menstabilkan patah tulang (McCann 2009). Sebelum tindakan operasi, satu

hal yang paling sering ditanyakan oleh klien yaitu nyeri pasca operasi. Kontrol

nyeri yang baik pasca pembedahan sangat penting untuk mencegah hasil negatif

seperti takikardi, hipertensi, iskemia otot jantung, penurunan ventilasi alveolar,

dan penyembuhan luka yang lambat. (Vadivelu, et al. 2010).

Banyak klien merasakan nyeri pada saat melepas atau mengganti balutan

luka (EWMA 2002 dalam Brown 2014). Prinsip manajemen nyeri pada luka

dengan menggunakan analgesik merupakan kunci untuk menurunkan intensitas

nyeri. Sayangnya, stigma yang kurang baik ditujukan pada penggunaan obat-obat

penurun rasa nyeri (Brown 2014). Penatalaksanaan dengan metode CAM seperti

hypnosis, imajinasi terbimbing, akupunktur, akupresur, sentuhan terapeutik,

intervensi mind-body, dan terapi musik dapat diterapkan sebagai pengganti

intervensi atau kombinasi dalam menurunkan intensitas nyeri (Bao, et al. 2014).

Akupresur adalah suatu teknik yang aman dan tidak invasif, yang

memanipulasi titik akupunktur dengan menggunakan jari menggantikan jarum,

dan telah menunjukkan hasil yang efektif dalam menurunkan nyeri, sedasi, dan

relaksasi (Matsubara, et al. 2011). Sedangkan ruqyah adalah mantra atau jampi

dengan membaca ayat Al-Quran dengan tujuan pencegahan dan pengobatan

penyakit (Deuraseh 2009 dalam Suhami, Muhamad & Krauss 2014). Surah Al-

Fatihah adalah salah satu surah yang paling direkomendasikan untuk dibaca dalam

menyembuhkan penyakit spiritual, mental, atau fisik (Al-Naggar, et al. 2012).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


59
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Menurut Roy Adaptation Model (RAM), individu digambarkan sebagai

sistem adaptif yang dapat berespon terhadap stimulus lingkungan internal dan

eksternal yang berbeda baik positif maupun negatif (Bhanji 2012). Ketika tubuh

mendapatkan stimulus dari lingkungan yang menyebabkan nyeri, maka tubuh

akan berusaha beradaptasi terhadap lingkungan untuk menurunkan tingkat nyeri

tersebut. Perawat adalah kunci untuk menjamin tercapainya tujuan adaptasi klien.

Perawat bertujuan untuk meningkatkan adaptasi individu dan kelompok sehingga

berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan, kualitas hidup, dan meninggal

dengan damai (Shosha & Kalaldeh 2012).

Penekanan pada titik akupunktur di permukaan tubuh akan mempengaruhi

empat jalur rangsangan akupresur, yaitu : rangsangan melalui sistim saraf pusat

dan perifer, rangsangan melalui sirkulasi darah, rangsangan fisik secara langsung

pada permukaan kulit dan otot, dan rangsangan melalui jalur energi (titik

akupunktur dan meridian) menuju organ target (Adikara 2015).

Akupunktur menstimulasi saraf afferen tipe I dan tipe II atau serat A-δ di

otot yang akan mengirim impuls menuju medula spinalis yang melepaskan

enkephalin dan dynorphin. Akupunktur juga menstimulasi struktur otak tengah

yang menyebabkan pelepasan monoamin noreepineprin dan serotonin. Sedangkan

stimulasi pada kompleks pituitari-hypotalamik menyebabkan pelepasan sistemik

dari β-endorfin kedalam aliran darah dari kelenjar pituitari (Chernyak & Sessler

2005).

Ketika membaca Al-Quran, stimulus dari kedua organ sensori pengecap

dan pendengaran akan dihantarkan menuju ke thalamus, neokorteks (lobus

frontalis) dan kemudian menuju sistem limbik (Dossey & Keegan 2015). Proses

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


60
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

kognator (intelektual) terjadi dengan adanya interkoneksi antara lobus frontal

dengan sistem limbik yang akan mengaktifkan lobus frontal kiri yang cenderung

berhubungan dengan perasaan positif untuk membentukan persepsi positif.

Amigdala yang berperan dalam mengatur emosi dan hipotalamus mengatur

penurunan tekanan darah, denyut jantung, dan menurunkan aktivitas otot

merupakan respon dari relaksasi dan suasana hati yang positif yang

menggambarkan mekanisme koping yang adaptif. Perasaan relaksasi dan suasana

hati yang positif akan merangsang sistem limbik untuk melepaskan

neurotransmiter seperti serotonin, endorfin, dopamin, dan melatonin (Manocha

2014).

3.2 Hipotesis Penelitian

1. Ada pengaruh akupresur terhadap intensitas nyeri dan endorfin urin pada saat

perawatan luka bedah ORIF.

2. Ada pengaruh lafadz surah Al-Fatihah terhadap intensitas nyeri dan endorfin

urin pada saat perawatan luka bedah ORIF.

3. Ada pengaruh akupresur dan lafadz surah Al-Fatihah terhadap intensitas nyeri

dan endorfin urin pada saat perawatan luka bedah ORIF.

4. Ada perbedaan antara akupresur, lafadz surah Al-Fatihah, dan gabungan

akupresur dengan lafadz surah Al-Fatihah dalam menurunkan intensitas nyeri

dan endorfin urin pada saat perawatan luka bedah ORIF.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental yaitu penelitian

eksperimental yang memberikan manipulasi terhadap variabel independen, tetapi

tanpa randomisasi dalam pemilahan antara kelompok perlakuan dan kelompok

kontrol (Vaskevisser 2003 dalam Swarjana 2012). Rancangan penelitian yang

digunakan adalah pre test post test group design dengan kelompok kontrol.

Desain ini digunakan untuk membandingkan efektivitas intervensi akupresur,

lafadz surah Al-Fatihah, dan gabungan antara akupresur dan lafadz surah Al-

Fatihah terhadap intensitas nyeri klien saat dilakukan perawatan luka bedah ORIF.

Skema penelitian digambarkan sebagai berikut:

Pretes Perlakuan Postes

n O1 (X) O2

n O3 (Y) O4
N
n O5 (Z)
O6

n O7 (- ) O8

Gambar 4.1 Skema penelitian

Keterangan:

N : Populasi pesien bedah ORIF yang merasakan nyeri saat perawatan luka di

RSD dr. Soebandi Jember

n : Besar sampel

O1 : Tingkat nyeri dan kadar endorfin urin sebelum diberikan akupresur

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


61
62
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

O2 : Tingkat nyeri dan kadar endorfin urin setelah diberikan akupresur

O3 : Tingkat nyeri dan kadar endorfin urin sebelum lafadz surah Al-Fatihah

O4 : Tingkat nyeri dan kadar endorfin urin setelah lafadz surah Al-Fatihah

O5 : Tingkat nyeri dan kadar endorfin urin sebelum diberikan akupresur dan

lafadz surah Al-Fatihah

O6 : Tingkat nyeri dan kadar endorfin urin setelah diberikan akupresur dan lafadz

surah Al-Fatihah

O7 : Tingkat nyeri pada saat awal dilakukan perawatan luka dan kadar endorfin

urin sebelum perawatan luka

O8 : Tingkat nyeri pada saat akhir dilakukan perawatan luka dan kadar endorfin

urin setelah perawatan luka

X : Akupresur

Y : Lafadz surah Al-Fatihah

Z : Akupresur dan lafadz surah Al-Fatihah

- : Hanya diberi terapi standar ruangan

4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah klien rawat inap di bangsal bedah

ruang seruni yang telah dilaksanakan bedah ORIF di RSD dr. Soebandi Jember.

Jumlah pasien bedah ORIF pada bulan April – Mei 2016 adalah 72 pasien.

4.2.2 Sampel dan sampling

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

probability sampling melalui teknik consecutive sampling, yaitu pemilihan sampel

dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukan dalam

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


63
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah responden yang

diperlukan terpenuhi (Nursalam 2013). Responden penelitian secara random

dibagi ke dalam empat kelompok dengan urutan kelompok akupresur, kelompok

lafadz surah al-Fatihah, kelompok gabungan akupresur dan lafadz surah al-

Fatihah, dan yang terakhir kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini diambil

berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:

1. Kriteria inklusi

1) Klien dewasa berumur 21-45 tahun

2) Klien pasca bedah ORIF ekstremitas bawah

3) Klien merasakan nyeri pasca operasi

4) Klien seorang muslim

2. Kriteria eksklusi

1) Klien anak dan remaja berumur < 21 tahun

2) Klien usia diatas lansia awal/ usia pertengahan berumur > 45 tahun

3) Keadaan hamil

4) Keadaan gawat darurat

5) Luka dan perdarahan serius

6) Infeksi akut, bernanah, abses

7) Penyakit kulit (terutama yang basah)

8) Penyakit tumor ganas

9) Kelainan mental

10) Tuberkulosis kulit

11) Penyakit darah (infeksius)

12) Mabuk atau dalam pembiusan

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


64
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

13) Penyakit jantung akut

14) Gangguan pembekuan darah

15) Trombosis (Adikara 2015a; Jarmey & Bouratinos 2008; Langshaw 2011)

Besar sampel (sample size) menggunakan rumus estimasi rata-rata (mean)

pada penelitian sebelumnya yaitu sebagai berikut :

2σ² (Z 1-α/2 + Z 1-β)²


𝑛=
(μ0 − μa)²

2 ∗ 1.69² (1.96 + 0.84)²


𝑛=
(8.42 − 5.59)²

𝑛 = 5.59 dibulatkan menjadi 6 responden.

keterangan :

n = besar sampel

Z 1-a/2 = nilai Z pada derajat kemaknaan (biasanya 95% = 1.96)

Z 1-β = nilai Z pada kekuatan uji power 80% (0.84)

σ. = standar devisiasi

μ0 = mean outcome pertama (mean intensitas nyeri sebelum akupresur)

μa = mean outcome kedua (mean intensitas nyeri setelah akupresur) (Shafaie,

Kazemzadeh, Amani & Heshmat 2013)

Untuk menghindari adanya sampel yang drop out maka dilakukan koreksi

sebesar 10% (Sastroasmoro & Ismael 2010), maka besar sampel yang dibutuhkan

adalah

n
𝑛′ =
1−f
6
𝑛′ = = 6,67 ≈ 7
1 − 0,10

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


65
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Keterangan:

n = Perkiraan besar sampel yang dihitung

f = Perkiraan proporsi drop out (10%).

Jadi jumlah sampel yang dibutuhkan pada setiap kelompok adalah 7 klien,

sehingga jumlah total sampel pada kelompok kontrol dan tiga kelompok

intervensi adalah 28 orang klien pasca bedah ORIF.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


66
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4.3 Kerangka Operasional (Frame Work)

Populasi
Klien pasca bedah ORIF di RSD dr. Soebandi
Jember, rata-rata 38 klien tiap bulan

Teknik Besar Sampel


Sampling Sampel yang memenuhi kriteria inklusi
Consecutive dan ekslusi
sampling

Pengumpulan data dengan kuesioner data demografi


(umur, jenis kelamin, riwayat pembedahan sebelumnya)
dan ekslusi

Kelompok
Kelompok kontrol
Kelompok Kelompok lafadz kombinasi
hanya mendapat
akupresur surah Al-Fatihah akupresur dan terapi standar di
(n=7) (n=7) lafadz surah Al- ruangan (n=7)
Fatihah (n=7)

Pre-Intervensi
Data tingkat nyeri ekstremitas bawah dan kadar endorfin urin
urin

Post-Intervensi
Data tingkat nyeri ekstremitas bawah dan kadar endorfin urin
urin

Analisa Data
Deskriptif (mean dan standart deviasi (SD);
Inferensial (Paired T test dan Anova)

Penyajian Hasil dan Kesimpulan

Gambar 4.2 Kerangka kerja penelitian

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


67
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.3.1 Variabel independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah akupresur, lafadz surah

Al-Fatihah, serta akupresur dan lafadz surah Al-Fatihah.

4.3.2 Variabel dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah intensitas nyeri dan kadar

endorfin urin pada klien pasca bedah ORIF

Tabel 4.1 Tabel variabel penelitian pengaruh akupresur dan lafadz Al-Qur’an
surah Al-Fatihah terhadap intensitas nyeri saat dilakukan prosedur
perawatan luka pada klien bedah ORIF di RSD dr. Soebandi Jember

Variabel Keterangan
X1 Akupresur
X2 Lafadz surah Al-Fatihah
X3 Akupresur dan lafadz surah Al-Fatihah
Y1 Intensitas nyeri
Y2 Kadar endorfin urin

4.3.3 Definisi operasional

Tabel 4.2 Definisi operasional variabel penelitian akupresur dan lafadz surah Al-
Fatihah terhadap intensitas nyeri saat dilakukan prosedur perawatan
luka pada klien bedah ORIF di RSD dr. Soebandi Jember

Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Skor


Operasional
Independen:
Akupresur Menekan/ Teknik yang dilakukan: SOP
memijat titik- 1. Tentukan lokasi luka akupresur
titik bedah yang akan dalam
akupunktur dilakukan perawatan perawatan
dan mengurut luka luka
jalur meridian 2. Atur posisi klien
yang ada di senyaman mungkin
permukaan saat dilakukan
tubuh perawatan luka
3. Sebelum akupresur
dilakukan, peneliti
membaca Basmalah
4. Mengoleskan minyak
zaitun pada tangan
peneliti dan pada titik-
titik yang akan

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


68
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

dilakukan pemijatan
5. Dengan menggunakan
ibu jari atau jari
telunjuk, cari titik
akupunktur yang dapat
menurunkan nyeri
sistemik yaitu titik: LI
4 Hegu, ST 36
Zusanli, LR 3
Taichong, SP 6
Sanyinjiao, dan LI 10
Sou San Li.
Sedangkan untuk
sedasi lokal dilakukan
akupresur pada titik
terjauh dari meridian
yang melewati area
luka.
6. Berikan penekanan
pada titik-titik
akupunktur dengan
tekanan kuat yang
menimbulkan rasa
sakit ringan selama 45
detik
7. Akupresur dilakukan
peneliti secara terus-
menerus sampai
perawatan luka akan
selesai

Lafadz surah Murotal surah Teknik yang dilakukan: SOP lafadz


Al-Fatihah Al-Fatihah 1. Menjelaskan kepada surah Al-
dengan klien tentang hadist Fatihah
khusuk dan Nabi Muhammad dalam
meyakini SAW bahwa surah Al- perawatan
bahwa Al- Fatihah merupakan luka
Fatihah adalah penyembuh dari
penyembuh seluruh penyakit
(syifa’) dari 2. Atur posisi klien
seluruh senyaman mungkin
penyakit saat dilakukan
perawatan luka
3. Memasangkan
earphone di telinga
klien dan
memperdengarkan
bacaan surah Al-
Fatihah
4. Membimbing klien
untuk melafalkan
surah Al-Fatihah
dengan khusuk dan
penuh keyakinan pada
Allah SWT sesuai
dengan bacaan dari
earphone
5. Murotal surah Al-

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


69
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Fatihah dilakukan
secara berulang-ulang
sampai perawatan luka
akan selesai

Akupresur Menekan/ Teknik yang dilakukan: SOP


dan Lafadz memijat titik- 1. Tentukan lokasi luka akupresur
surah Al- titik bedah yang akan dan lafadz
Fatihah akupunktur dilakukan perawatan surah Al-
dan mengurut luka Fatihah
jalur meridian 2. Menjelaskan kepada dalam
yang ada di klien tentang hadist perawatan
permukaan Nabi Muhammad luka
tubuh dan SAW bahwa surah Al-
mebimbing Fatihah merupakan
klien untuk penyembuh dari
murotal surah seluruh penyakit
Al-Fatihah 3. Atur posisi klien
dengan senyaman mungkin
khusuk dan saat dilakukan
meyakini perawatan luka
bahwa Al- 4. Membaca
Fatihah adalah Bismillahirrahmanirro
penyembuh him
(syifa’) dari 5. Memasangkan
seluruh earphone di telinga
penyakit klien dan
memperdengarkan
bacaan surah Al-
Fatihah
6. Membimbing klien
untuk melafalkan
surah Al-Fatihah
dengan khusuk dan
penuh keyakinan pada
Allah SWT sesuai
dengan bacaan dari
earphone
7. Mengoleskan minyak
zaitun pada tangan
peneliti dan pada titik-
titik yang akan
dilakukan pemijatan
8. Dengan menggunakan
ibu jari atau jari
telunjuk, cari titik
akupunktur yang dapat
menurunkan nyeri
sistemik yaitu titik: LI
4 Hegu, ST 36
Zusanli, LR 3
Taichong, SP 6
Sanyinjiao, dan LI 10
Sou San Li.
Sedangkan untuk
sedasi lokal dilakukan
akupresur pada titik
terjauh dari meridian

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


70
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

yang melewati area


luka.
9. Berikan penekanan
pada titik-titik
akupunktur dengan
tekanan kuat kuat
yang menimbulkan
rasa sakit ringan
selama 45 detik
10. Akupresur dan lafadz
surah Al-Fatihah
dilakukan secara
berulang-ulang sampai
perawatan luka akan
selesai
Dependen:
Nyeri Suatu Intensitas nyeri diukur Skala nilai Interval Skala nyeri:
pengalaman dengan parameter nyeri numerik 0 tidak ada
emosional dan skala Numerik. Angka 0- nyeri
sensorik yang 10 pada skala numerik 1
tidak untuk menentukan 2
menyenangka intensitas nyeri yang 3
n sebagai dirasakan klien. 4
akibat dari Intensitas nyeri diukur 5 nyeri sedang
adanya pada saat pertama 6
kerusakan membuka balutan dan 7
jaringan yang sebelum perawatan luka 8
bersifat berakhir. 9
subyektif. 10 nyeri berat
tidak
terkontrol
Endorfin Neuropeptida Pengukuran kadar Uji Rasio Skala endorfin
urin yang berfungsi endorfin urin dilakukan laboratori- urin dalam
sebagai dengan mendapatkan um urin pg/mL
analgesik sampel urin 3 cc
alamiah yang dimasukkan ke dalam
menurunkan wadah sampel dan
persepsi rasa disimpan dalam lemari
sakit oleh SSP pendingin kemudian
yang dapat dikirim ke laboratorium
diukur dalam untuk mengukur kadar
urin endorfin urin. Sampel
urin diambil ketika klien
BAK sebelum tindakan
dan sesudah tindakan
perawatan luka

4.4 Alat dan Bahan Penelitian

Penelitian ini menggunakan berbagai alat mulai dari persiapan sampai

penyampaian hasil penelitian. Alat tersebut meliputi alat-alat tulis (pulpen dan

kertas) dan laptop. Teknik akupresur menggunakan minyak zaitun aroma melati

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


71
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

agar tidak merusak kulit klien. Sedangkan untuk membimbing klien murotal surah

Al-Fatihah membutuhkan handphone dan earphone serta rekaman murotal surah

Al-Fatihah. Untuk memperoleh data yang dapat diukur maka peneliti

menyediakan kuesioner dan lembar observasi yang berisi pertanyaan untuk

memperoleh informasi dari responden.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengukur intensitas nyeri adalah skala

nilai numerik pada saat sebelum dan sesudah tindakan. Peneliti menjelaskan

pemakaian instrumen secara hati-hati dan sejelas-jelasnya pada klien hingga klien

memahami cara menggunakan instrumen dan melaporkan intensitas nyeri yang

akurat. Sedangkan untuk mengukur kadar endorfin urin digunakan wadah sampel,

lemari pendingin untuk penyimpanan sampel, dan termos untuk membawa

spesimen urin menuju laboratorium.

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSD dr. Soebandi Jember. Di ruang bedah

seruni terdiri dari ruang kelas 2 yaitu 6 tempat tidur dan bangsal kelas 3 dengan

10 tempat tidur. Ruangan nyaman dengan ventilasi yang baik dan pencahayaan

yang cukup. Pengumpulan data dilaksanakan mulai bulan April 2016 hingga Mei

2016.

4.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

Langkah-langkah dalam proses pengambilan dan pengumpulan data

adalah sebagai berikut:

1. Mengajukan permohonan izin untuk melakukan penelitian kepada institusi

pendidikan yaitu Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


72
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2. Mengirimkan surat permohonan izin penelitian kepada RSD dr. Soebandi

Jember.

3. Setelah mendapatkan izin, peneliti mendata klien yang telah dilakukan bedah

ORIF ekstremitas bawah.

4. Menjelaskan kepada calon responden dan keluarganya tentang tujuan dan

manfaat penelitian.

5. Responden atau keluarganya yang bersedia, diminta untuk menandatangani

lembar persetujuan (informed consent).

6. Membagi klien menjadi 4 kelompok secara berurutan, yaitu: klien pertama

masuk ke dalam kelompok akupresur, klien ke dua masuk dalam kelompok

lafadz surah Al-Fatihah, klien ke tiga masuk ke dalam kelompok akupresur

dan lafadz surah Al-Fatihah, klien ke empat masuk ke dalam kelompok

kontrol dan seterusnya secara berulang-ulang.

7. Melakukan pengambilan sampel urin saat klien BAK pada pagi hari yang

paling mendekati waktu tindakan perawatan luka untuk mengukur kadar

endorfin urin.

8. Melakukan pengukuran tingkat nyeri pada saat pertama membuka balutan

dengan menggunakan skala nilai numerik.

9. Peneliti memberikan tindakan akupresur pada klien kelompok perlakuan

pertama dengan pemijatan pada titik-titik akupunktur sedasi sistemik yaitu

titik: LI 4 Hegu, ST 36 Zusanli, LR 3 Taichong, SP 6 Sanyinjiao, dan LI 10

Sou San Li. Sedangkan untuk sedasi lokal dilakukan akupresur pada titik

terjauh dari meridian yang melewati area luka masing-masing selama 45 detik

untuk mendapatkan efek sedasi.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


73
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

10. Peneliti memakaikan earphone pada klien untuk mendengarkan bacaan surah

Al-Fatihah dan membimbing klien kelompok perlakuan ke dua untuk murotal

surah Al-Fatihah dengan khusuk secara berulang-ulang sampai perawatan

luka akan berakhir.

11. Pada klien kelompok perlakuan ke tiga, peneliti memberikan tindakan

akupresur pada titik-titik akupunktur sedasi sistemik dan sedasi lokal masing-

masing selama 45 detik untuk mendapatkan efek sedasi dan memakaikan

earphone pada klien untuk mendengarkan bacaan surah Al-Fatihah serta

membimbing klien untuk murotal surah Al-Fatihah yang disesuaikan dengan

bacaan dari earphone dengan khusuk secara berulang-ulang sampai

perawatan luka hampir berakhir.

12. Klien kelompok kontrol mendapat terapi standar di ruangan yaitu

penggunaan obat analgetik dan teknik distraksi untuk menurunkan nyeri.

13. Dua menit sebelum perawatan luka berakhir, peneliti mengukur kembali

intensitas nyeri dengan bertanya kepada klien menggunakan skala nilai

numerik.

14. Setelah tindakan perawatan luka, peneliti mengambil sampel urin pada saat

klien BAK pasca perawatan luka untuk mengukur kadar endorfin urin.

15. Data yang diperoleh dicatat dan disimpan untuk diolah dan dianalisis.

4.8 Cara Pengolahan dan Analisa Data

4.8.1 Pengolahan data

Data yang telah terkumpul, sebelum dianalisis terlebih dahulu diolah

melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


74
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

1. Editing

Mengedit adalah memeriksa pernyataan yang telah diserahkan oleh para

pengumpul data. Editing bertujuan untuk mengurangi kesalahan dan

kekurangan yang ada dalam lembar pernyataan yang sudah diselesaikan.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri dari berbagai macam kategori.

3. Tabulating

Tabulasi adalah membuat tabel semua jawaban yang sudah diberi skor dan

dimasukkan ke dalam tabel.

4. Entri data

Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke

dalam master tabel atau data base komputer kemudian membuat distribusi

frekuensi sederhana.

5. Cleaning data

Proses akhir dalam pengolahan data yaitu dengan melakukan pemeriksaan

kembali data yang sudah dimasukkan untuk melihat ada tidaknya kesalahan

dalam entry data.

4.8.2 Analisa data

1. Deskriptif

Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan deskriptif karakteristik

responden. Hasil analisis berupa distribusi frekuensi, presentase, mean,

median, dan standar deviasi. Variabel dengan data kategori dianalisis

menggunakan distribusi frekuensi, prosentase atau proporsi. Variabel dengan

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


75
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

data numerik dianalisis menggunakan mean, median, standar deviasi dan nilai

maksimal. Analisis univariat dalam penelitian ini yaitu karakteristik

responden yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan.

2. Inferensial

Analisis inferensial bertujuan untuk membuat keputusan dalam hal ini dicari

pengaruh dan membandingkan kelompok perlakuan dan kontrol. Uji statistik

yang digunakan tergantung pada kenormalan data. Oleh karena itu sudah

dilakukan terlebih dahulu uji kenormalan data dengan menggunakan Shapiro-

Wilk .

Tabel 4.3 Analisis bivariat pengaruh akupresur dan lafadz Al-Qur’an surah Al-
Fatihah terhadap intensitas nyeri saat dilakukan prosedur perawatan
luka pada klien bedah ORIF di RSD dr. Soebandi Jember
No Variabel Analisis
1 Tingkat nyeri sebelum Tingkat nyeri setelah Paired T test
diberikan akupresur diberikan akupresur
2 Kadar endorfin urin sebelum Kadar endorfin urin setelah Paired T test
diberikan akupresur diberikan akupresur
3 Tingkat nyeri sebelum lafadz Tingkat nyeri setelah lafadz Paired T test
surah Al-Fatihah surah Al-Fatihah
4 Kadar endorfin urin sebelum Kadar endorfin urin setelah Paired T test
lafadz surah Al-Fatihah lafadz surah Al-Fatihah
5 Tingkat nyeri sebelum Tingkat nyeri setelah Paired T test
diberikan akupresur dan diberikan akupresur dan
lafadz surah Al-Fatihah lafadz surah Al-Fatihah
6 Kadar endorfin urin sebelum Kadar endorfin urin setelah Paired T test
diberikan akupresur dan diberikan akupresur dan
lafadz surah Al-Fatihah lafadz surah Al-Fatihah
7 Tingkat nyeri pada saat awal Tingkat nyeri pada saat Paired T test
dilakukan perawatan luka akhir dilakukan perawatan
pada kelompok kontrol luka pada kelompok kontrol
8 Kadar endorfin urin sebelum Kadar endorfin urin setelah Paired T test
perawatan luka pada perawatan luka pada
kelompok kontrol kelompok kontrol
9 Analisis intervensi yang paling efektif dalam menurunkan Anova
intensitas nyeri
10 Analisis intervensi yang paling efektif dalam meningkatkan Anova
kadar endorfin urin

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


76
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4.9 Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah lulus uji etik di Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga dan mendapat izin dari Direktur RSD dr. Soebandi Jember.

Penelitian ini dilaksanakan dengan berpedoman pada masalah etik yang meliputi:

1. Self determination

Responden penelitian diberikan kebebasan untuk menentukan apakah

bersedia atau tidak untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian.

2. Privacy

Peneliti menjaga kerahasiaan identitas responden dengan megganti nama

dengan kode tertentu sehingga data pribadinya tidak diketahui orang lain.

3. Autonomy and confidentially

Prinsip ini dipertahankan dengan mendapatkan informed consent dari

responden. Informasi yang diberikan dijaga kerahasiaannya dan hanya

digunakan untuk kegiatan penelitian.

4. Beneficience

Penelitian ini dapat memberikan dampak positif terhadap responden dan tidak

akan mengganggu prosedur perawatan luka yang dilakukan perawat di rumah

sakit. Responden akan mengalami sedikit ketidaknyamanan dalam penelitian

ini, akan tetapi responden akan mendapatkan manfaat yang lebih besar

apabila ikut terlibat dalam penelitian ini terutama konsep dan pengetahuan

tentang akupresur dan lafadz surah al-Fatihah dalam menurunkan intensitas

nyeri.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


77
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

5. Protection from discomfort and harm

Tidak ada bahaya potensial yang diakibatkan oleh keterlibatan subyek dalam

penelitian ini, oleh karena akupresur dan lafadz surah al-Fatihah yang

dilakukan dalam penelitian ini tidak memiliki efek samping yang berbahaya,

bahkan memiliki banyak manfaat bagi subyek terutama dalam menurunkan

intensitas nyeri. Apabila responden merasa tidak nyaman, responden berhak

untuk menggagalkan partisipasinya.

6. Justice

Setiap klien yang telah menjalani bedah ORIF mempunyai hak yang sama

untuk menjadi responden. Setelah observasi penelitian telah selesai

dilakukan, maka peneliti akan menjelaskan konsep akupresur dan lafadz

surah Al-Fatihah dalam menurunkan nyeri kepada seluruh responden baik

kelompok kontrol maupun kelompok intervensi.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 5
HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang meliputi gambaran umum

lokasi penelitian, karakteristik responden, analisis bivariat dan multivariat pada

kelompok perlakuan yang mendapatkan tindakan akupresur, lafadz surah Al-

Fatihah, akupresur dan lafadz surah Al-Fatihah, dan kelompok kontrol pada

pasien pasca bedah ORIF di RSD dr. Soebandi Jember dari bulan April hingga

Mei 2016.

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Rumah sakit daerah dr. Soebandi merupakan rumah sakit kelas B Non

Pendidikan yang ditetapkan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:

1162/Menkes/SK/IX/1992, namun sejak tahun 2002 telah berubah menjadi rumah

sakit kelas B Pendidikan. RSD dr. Soebandi ini adalah unit pelaksana teknis

kabupaten dan merupakan milik pemerintah Kabupaten Jember. Sejak tahun 1998

rumah sakit ini telah menjadi rumah sakit swadana daerah berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 445.35 – 1140 tahun 1998. RSD dr.

Soebandi ditetapkan menjadi rumah sakit pusat rujukan untuk wilayah bagian

timur Propinsi Jawa Timur meliputi lima Kabupaten sekitar Jember yaitu

Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Lumajang dan Probolinggo.

Rumah sakit daerah dr. Soebandi berada di tengah kota Jember tepatnya

Jalan dr. Soebandi No 124 Jember yaitu kurang lebih 1 Km dari alun-alun kota

Jember sehingga letaknya cukup strategis. Luas tanah RSD dr. Soebandi Jember

seluruhnya 43.722.00 m2, sedang luas gedung / bangunan hanya menempati

sepertiga lahan tersebut yaitu 14.776,67 m2. Dengan demikian peranan rumah

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


78
79
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

sakit ini cukuplah penting sebagai rujukan, karena lokasinya yang cukup jauh 200

km dari rumah sakit pusat rujukan Propinsi Jawa Timur yaitu RSUD Dr. Soetomo

Surabaya. Di kawasan timur daerah Jawa Timur merupakan kawasan yang rawan

terjadi bencana alam misalnya : banjir, gelombang tsunami, gunung berapi, serta

jalur transportasi darat yang padat antara Surabaya dan Bali.

Rumah sakit daerah dr. Soebandi tersedia 68 dokter, dimana 42 adalah

spesialis. Kapasitas RSD dr. Soebandi terdiri atas 333 tempat tidur rawat inap,

184 termasuk di kamar kelas III dan 51 tempat tidur berkelas VIP keatas. Setiap

tahun 265.929 pasien mengunjungi RSD dr. Soebandi, yang terdiri dari rawat inap

20.606 orang/tahun, rawat jalan 227.683 orang/tahun, dan instalasi gawat darurat

17.640 orang/tahun. Bed occupancy Ratio (BOR) sekitar 67,23%, average length

of stay (ALOS) 5 hari dan turn over interval 2,51 hari.

Ruang seruni RSD dr. Soebandi merupakan ruang khusus pasca bedah

orthopedi terutama untuk bedah ORIF bagi pasien kelas II dan kelas III. Kelas II

terdapat 5 tempat tidur sedangkan untuk kelas III tersedia 14 kamar tidur. Ruang

seruni memiliki 9 orang perawat, 1 orang bagian administrasi, dan 2 orang

pekarya. Perawatan luka pada pasien dilakukan pada hari ke tiga pasca bedah

ORIF, kemudian pasien diizinkan pulang apabila tidak ada komplikasi yang

muncul. Pasien diharuskan untuk kontrol di poli orthopedi seminggu kemudian.

Tiga sampai empat bulan kemudian pasien dianjurkan untuk melakukan operasi

pelepasan pen, sehingga keadaan pasien kembali sehat seperti keadaan semula.

Perawat ruang seruni tidak mengajarkan kepada pasien beberapa teknik

penurunan rasa nyeri pada saat rawat luka. Penanganan rasa nyeri pada pasien

hanya menggunakan analgetik ketorolac dan antrain. Sehingga dengan adanya

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


80
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

penelitian ini dapat mengingatkan kembali perawat ruang seruni agar melakukan

beberapa teknik alternatif dalam menurunkan nyeri pada saat rawat luka.

5.2 Analisis Univariat

Hasil analisis univariat memberikan gambaran karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, pengalaman operasi,

obat anti nyeri dan berdzikir.

5.2.1 Karakteristik responden

Tabel 5.1 Karakteristik responden kelompok perlakuan dan kontrol di


RSD dr. Soebandi Jember, April-Mei 2016

Akupresur Al-Fatihah Gabungan Kontrol Total


Karakteristik
F % F % F % F % %
Jenis Laki-laki 5 71.4 7 100 7 100 6 85.7 89.3
Kelamin Perempuan 2 28.6 1 14.3 10.7
21-30 thn 2 28.57 3 42.86 2 28.57 2 28.57 32.14
Umur 31-40 thn 4 57.14 4 57.14 3 42.86 2 28,57 46.43
41-45 thn 1 14.29 2 28.57 3 42.86 21.43
SD 1 14.29 3.6
Pendidikan SMP 1 14.3 2 28.6 10.7
SMA 7 100 6 85.71 6 85.7 5 71.4 85.7
Ibu RT 2 28.57 1 14.3 10.7
Petani 2 28.57 4 57.14 4 57.1 5 71.4 53.6
Pedagang 1 14.29 3.6
Bengkel 1 14.29 3.6
Kuli 1 14.29 2 28.6 10.7
Pekerjaan
Jaga toko 1 14.29 3.6
Koperasi 1 14.29 3.6
Pemulung 1 14.3 3.6
Buat sapu 1 14.3 3.6
Swasta 1 14.29 3.6
Pengalaman Pernah 0.0
operasi Tidak 7 100 7 100 7 100 7 100 100.0
Ketorolac 5 71.43 7 100 5 71.4 6 85.7 82.1
Obat Nyeri
Antrain 2 28.57 2 28.6 1 14.3 17.9
Ya 1 14.29 2 28.6 2 28.6 17.9
Berdzikir
Tidak 7 100 6 85.71 5 71.4 5 71.4 82.1

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


81
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak berjenis kelamin

laki-laki 89,3% baik dikelompok perlakuan maupun kelompok kontrol. Umur

responden pada kelompok perlakuan maupun kontrol tersebar secara merata

antara 21-45 tahun. Tingkat pendidikan responden terbayak adalah lulusan SMA

85,7% sedangkan pekerjaan responden paling banyak adalah petani yaitu 53,6%.

Semua responden baik kelompok perlakuan maupun kontrol belum pernah

mengalami operasi sebelumnya. Obat analgesik yang digunakan untuk

menurunkan nyeri yaitu ketorolac 82,1%. Responden yang terbiasa berdzikir

dalam kehidupan sehari-hari hanya sedikit yaitu 17,9%.

5.2.2 Uji normalitas

Berikut ini dilakukan uji normalitas data yang meliputi karakteristik

responden, tingkat nyeri, dan kadar endorfin urin baik pada kelompok akupresur,

surah Al-Fatihah, gabungan, dan kelompok kontrol baik data pada pengukuran

pertama (pre test) maupun data pengukuran kedua (post test).

Tabel 5.2 Hasil uji normalitas pada perlakuan dan kontrol di


RSD dr. Soebandi Jember, April-Mei 2016

Tests of Normalityc,d
Shapiro-Wilk (Sig.)
df Akupresur Al-Fatihah Gabungan Kontrol
Umur 7 0.083 0.064 0.177 0.381
Jenis kelamin 7 0.000 0.000
Pendidikan 7 0.000 0.000 0.000
Pekerjaan 7 0.165 0.013 0.015 0.000
Obat anti nyeri 7 0.000 0.000 0.000
Berdzikir 7 0.000 0.000 0.000
Skala nyeri (pre) 7 0.183 0.062 0.432 0.062
Skala nyeri (post) 7 0.144 0.062 0.482 0.119
Endorfin urin (pre) 7 0.194 0.774 0.397 0.136
Endorfin urin (post) 7 0.088 0.290 0.933 0.406

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


82
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa pada kelompok akupresur variabel umur,

pekerjaan, skala nyeri (pre dan post) dan endorfin urin (pre dan post) berdistribusi

normal dengan p> 0,05. Kelompok lafadz surah Al-Fatihah menunjukkan bahwa

variabel umur, skala nyeri (pre dan post) dan endorfin urin (pre dan post)

berdistribusi normal dengan p> 0,05. Variabel umur, skala nyeri (pre dan post)

dan endorfin urin (pre dan post) pada kelompok gabungan berdistribusi normal

dengan p> 0,05. Pada kelompok kontrol variabel umur, skala nyeri (pre dan post)

dan endorfin urin (pre dan post) berdistribusi normal dengan p> 0,05. Variabel

jenis kelamin, pendidikan, obat anti nyeri, dan berdzikir pada beberapa kelompok

perlakuan menunjukkan data yang konstan sehingga diabaikan.

Hasil uji normalitas data pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

menunjukkan bahwa distribusi data untuk variabel skala nyeri maupun endorfin

urin adalah normal, sehingga untuk uji statistiknya menggunakan uji parameterik.

Uji parameterik yang digunakan dalam penelitian ini adalah paired t test dan

anova.

5.2.3 Uji kesetaraan

Berikut ini akan dilakukan analisis bivariat untuk menentukan kesetaraan

karakteristik responden antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang

meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, obat anti nyeri, dan berdzikir

sebelum intervensi yang di analisis menggunakan uji Levene Statistik.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


83
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Tabel 5.3 Keseteraan karakteristik responden pada kelompok perlakuan


dan kontrol di RSD dr. Soebandi Jember, April-Mei 2016
P
Variabel kelompok N Mean SD SE
Value
Akupresur 7 33.43 8.624 3.123
Al-Fatihah 7 29.86 7.862 2.972
Umur 0.972
Gabungan 7 35.43 7.208 2.724
Kontrol 7 36.14 7.841 2.963
Akupresur 7 1.29 0.488 0.184
Jenis Al-Fatihah 7 1.00 0.000 0.000
0.000
kelamin Gabungan 7 1.00 0.000 0.000
Kontrol 7 1.14 0.378 0.143
Akupresur 7 3.00 0.000 0.000
Al-Fatihah 7 2.71 0.756 0.286
Pendidikan 0.041
Gabungan 7 2.86 0.378 0.143
Kontrol 7 2.71 0.488 0.184
Akupresur 7 3.00 2.236 0.845
Al-Fatihah 7 4.00 3.055 1.155
Pekerjaan 0.773
Gabungan 7 3.86 2.673 1.010
Kontrol 7 2.71 2.360 0.892
Akupresur 7 1.29 0.488 0.184
Obat anti Al-Fatihah 7 1.00 0.000 0.000
0.002
nyeri Gabungan 7 1.29 0.488 0.184
Kontrol 7 1.14 0.378 0.143
Akupresur 7 2.00 0.000 0.000
Al-Fatihah 7 1.86 0.378 0.143
Berdzikir 0.002
Gabungan 7 1.71 0.488 0.184
Kontrol 7 1.71 0.488 0.184
Akupresur 7 5.29 0.951 0.360
Nyeri Al-Fatihah 7 3.86 0.900 0.340
0.256
(Pre) Gabungan 7 4.57 1.512 0.571
Kontrol 7 3.86 0.900 0.340
Akupresur 7 3.00 0.816 0.309
Al-Fatihah 7 2.14 0.900 0.340
Nyeri (Post) 0.088
Gabungan 7 2.29 1.113 0.421
Kontrol 7 3.29 1.704 0.644
Akupresur 7 463.37914 297.985509 111.627936
Endorfin Al-Fatihah 7 652.25029 413.827462 156.412079
0.689
(Pre) Gabungan 7 525.36857 424.135023 160.307971
Kontrol 7 459.32514 452.626174 171.076613
Akupresur 7 453.96014 404.163649 152.759500
Endorfin Al-Fatihah 7 677.61743 423.477223 160.059345
0.946
(Post) Gabungan 7 595.06686 404.743452 152.978645
Kontrol 7 526.97829 444.397149 167.966334

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


84
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa hasil uji statistik tidak terdapat perbedaan

karakteristik responden penelitian berdasarkan umur, pekerjaan, skala nyeri, dan

endorfin urin dengan p>0.05. Pada variabel jenis kelamin, pendidikan, obat anti

nyeri, dan berdzikir terdapat perbedaan karakteristik responden penelitian dengan

p<0.05. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dan

kontrol tidak setara sehingga dalam analisis bivariat akan menggunakan data

selisih antara hasil post test dengan pre test.

5.3 Analisis bivariat

5.3.1 Perbedaan tingkat nyeri dan kadar endorfin urin sebelum dan sesudah

intervensi pada kelompok perlakuan dan kontrol

Tabel 5.4 Distribusi rata-rata skala nyeri dan kadar endorfin urin sebelum
dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan dan kontrol di
RSD dr. Soebandi Jember, April-Mei 2016

Variabel Kelompok N Mean SD SE P Value


Akupresur (pre) 7 5.29 0.951 0.360
0.000
Akupresur (post) 7 3.00 0.816 0.309
Al-Fatihah (pre) 7 4.00 1.000 0.378
0.000
Skala Al-Fatihah (post) 7 2.14 0.900 0.340
Nyeri Gabungan (pre) 7 4.57 1.512 0.571
0.000
Gabungan (post) 7 2.29 1.113 0.421
Kontrol (pre) 7 3.86 0.900 0.340
0.231
Kontrol (post) 7 3.29 1.704 0.644
Akupresur (pre) 7 463.37914 297.985509 112.627936
0.955
Akupresur (post) 7 453.96014 404.163649 152.759500
Al-Fatihah (pre) 7 652.25029 413.827462 156.412079
0.876
Endorfin Al-Fatihah (post) 7 677.61743 423.477223 160.059345
urin Gabungan (pre) 7 525.36857 424.135023 160.307971
0.648
Gabungan (post) 7 595.06686 404.743452 152.978645
Kontrol (pre) 7 459.32514 452.626174 171.076613
0.473
Kontrol (post) 7 526.97829 444.397149 167.966334

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


85
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Tabel 5.4 menunjukkan perubahan nilai tingkat nyeri pasien bedah ORIF

pre dan post test pada kelompok akupresur, lafadz surah Al-Fatihan, dan

gabungan dengan uji statistik paired T test diperoleh p=0.000 (p<0.05) sehingga

H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan tingkat nyeri sebelum dan

setelah intervensi pada kelompok akupresur, lafadz surah Al-Fatihan, dan

gabungan. Pada kelompok kontrol diperoleh p=0.231 (p>0.05) sehingga H0

diterima yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat nyeri pada

kelompok kontrol. Pada variabel kadar endorfin urin didapatkan p>0.05 sehingga

H0 diterima pada kelompok akupresur (0.955), lafadz surah Al-Fatihah (0.876),

gabungan (0.648) dan kontrol (0.473) yang berarti tidak ada perbedaan yang

signifikan kadar endorfin urin sebelum dan sesudah intervensi.

5.3.2. Perbedaan tingkat nyeri dan kadar endorfin urin antara kelompok akupresur,

lafadz surah Al-Fatihah, gabungan, dan kontrol

Tabel 5.5 Hasil uji Anova tingkat nyeri pada kelompok perlakuan dan
kontrol di RSD dr. Soebandi Jember, April-Mei 2016

Multiple Comparisons Anova


Variabel Kelompok Mean SE P Value P Value
Al-Fatihah -.571 .378 .144
Akupresur Gabungan .000 .378 1.000
*
Kontrol -1.714 .378 .000
Akupresur .571 .378 .144
Al-Fatihah Gabungan .571 .378 .144
*
Kontrol -1.143 .378 .006
.000
Akupresur .000 .378 1.000
Gabungan Al-Fatihah -.571 .378 .144
*
Kontrol -1.714 .378 .000
*
Akupresur 1.714 .378 .000
*
Kontrol Al-Fatihah 1.143 .378 .006
*
Gabungan 1.714 .378 .000

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


86
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Tabel 5.5 menunjukkan hasil uji Anova dengan signifikansi p=0.000

(p<0.05) maka H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang nyata terhadap tingkat

nyeri antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Pada tabel multiple

comparisons menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata antara intervensi

akupresur, dengan lafadz surah Al-Fatihah, dan gabungan terhadap tingkat nyeri

dengan signifikasi p>0.05. Akan tetapi ada perbedaan yang signifikan antara

akupresur dengan kontrol (p=0.000), Lafadz surah Al-Fatihah dengan kontrol

(p=0.002), dan gabungan dengan kontrol (p=0.000)

Tabel 5.6 Hasil uji Anova kadar endorfin urin pada kelompok perlakuan
dan kontrol di RSD dr. Soebandi Jember, April-Mei 2016

Endorfin urin
Multiple Comparisons Anova
Variabel Kelompok Mean SE P Value P Value
Al-Fatihah -34.786143 198.618291 .862
Akupresur Gabungan -79.117286 198.618291 .694
Kontrol -77.072143 198.618291 .701
Akupresur 34.786143 198.618291 .862
Al-Fatihah Gabungan -44.331143 198.618291 .825
Kontrol -42.286000 198.618291 .833
.974
Akupresur 79.117286 198.618291 .694
Gabungan Al-Fatihah 44.331143 198.618291 .825
Kontrol 2.045143 198.618291 .992
Akupresur 77.072143 198.618291 .701
Kontrol Al-Fatihah 42.286000 198.618291 .833
Gabungan -2.045143 198.618291 .992

Tabel 5.6 menunjukkan hasil uji Anova dengan signifikansi p=0.974


(p>0.05) sehingga H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan yang nyata
terhadap kadar endorfin urin antara kelompok perlakuan dengan kelompok
kontrol. Pada tabel Multiple Comparisons menunjukkan nilai signifikasi p>0.05
sehingga H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan yang nyata antara
intervensi akupresur, dengan lafadz surah Al-Fatihah, gabungan dan kontrol
terhadap kadar endorfin urin.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 6
PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan makna hasil penelitian yang dikaitkan dengan tujuan

penelitian. Pada pembahasan ini akan dijelaskan hasil analisis dari variabel-

variabel yang diteliti dan dibandingkan dengan beberapa jurnal penelitian-

penelitian sebelumnya. Beberapa keterbatasan penelitian juga akan dijelaskan

dalam bab pembahasan ini.

6.1 Intepretasi dan Diskusi Hasil

6.1.1 Skala nyeri responden

Rata-rata hasil pengukuran tingkat nyeri responden saat rawat luka

sebelum perlakuan pada kelompok akupresur yaitu 5.29, kelompok lafadz surah

Al-Fatihah 4.00, kelompok gabungan 4.57, dan kelompok kontrol 3.86. Dari data

tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata nyeri pada saat rawat luka sebelum

dilakukan intervensi yaitu nyeri sedang.

Sebelum dilakukan perawatan luka responden mengeluh nyeri ringan,

kemudian nyeri responden meningkat menjadi nyeri sedang sampai berat pada

saat perawat melepaskan balutan kain kasa di tempat luka. Dalam prosedur

pelepasan balutan kain kasa, perawat tidak membasahi kasa dengan larutan NaCl

terlebih dahulu, sehingga pada saat kain kasa dilepas pasien mengeluh kesakitan

akibat kain kasa yang masih lengket dengan luka di kulit. Pasien juga mengeluh

kesakitan pada saat perawat melepas selang drain yang ada di luka serta beberapa

tindakan yang invasif terhadap luka. European Wound Management Association

menjelaskan bahwa nyeri akut pasca operasi yang dirasakan klien akan meningkat

pada saat dilakukan perawatan luka terutama pada saat melepas balutan kasa atau

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ AL-QUR’AN SURAH… ENGGAL HADI K


87
88
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

saat mengganti kain kassa. Intensitas nyeri paling tinggi dirasakan klien pada saat

dilakukan prosedur pelepasan atau penggantian kain kassa, kemudian pada saat

prosedur membersihkan luka (EWMA 2002 dalam Brown 2014).

Rata-rata hasil pengukuran tingkat nyeri responden saat rawat luka setelah

tindakan intervensi pada kelompok akupresur yaitu 3.00, kelompok lafadz surah

Al-Fatihah 2.14, kelompok gabungan 2.29, dan kelompok kontrol 3.29. Dari data

tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata nyeri pada saat rawat luka setelah

dilakukan intervensi yaitu nyeri ringan.

Berdasarkan data hasil analisis bivariat yang terdapat dalam tabel 5.4

dimana skala nyeri sebelum dilakukan tindakan akupresur dibandingkan dengan

skala nyeri setelah tindakan akupresur dengan menggunakan uji statistik paired T

test diperoleh p=0.000 (p<0.05) yang berarti ada perbedaan yang signifikan

tingkat nyeri sebelum dan setelah intervensi pada kelompok akupresur. Jika

melihat data rata-rata tingkat nyeri sebelum dilakukan akupresur (5.29) dan

sesudah akupresur (3.00), maka telah terjadi penurunan tingkat nyeri dari nyeri

sedang menjadi nyeri ringan.

Penelitian sebelumnya juga menjelaskan bahwa akupresure dapat

digunakan sebagai terapi untuk menurunkan nyeri muskuloskeletal (Kim, et al.

2012). Collateral meridian acupressure therapy (CMAT) dapat dengan segera

menyebabkan efek analgesik pada nyeri leher (Wong, Yap & Fung 2012).

Melzack dan Wall (1965) menjelaskan bahwa informasi nyeri hanya dapat

dihantarkan jika gerbang dibuka oleh neurotransmiter eksitatori yang dilepaskan

pada sinaps dari impuls nyeri. Apabila ada impuls yang lebih besar atau lebih

cepat menjalar sepanjang serabut beta A yang lebih tebal dan bermielin melewati

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


89
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

gerbang, maka impuls nyeri akan lebih sulit lagi melewatinya. Serabut beta A

dirangsang oleh perubahan temperatur kulit atau gosokan yang akan mengirimkan

pesan perubahan suhu melalui gerbang daripada pesan nyeri (Kneale & Davis

2011).

Akupresur dengan memberikan penekanan pada kulit akan menimbulkan

impuls nyeri yang dengan cepat menjalar sepanjang serabut beta A yang lebih

tebal dan bermielin melewati gerbang, sehingga akan menutup jalur impuls nyeri

yang diakibatkan rawat luka. Serabut beta A yang dirangsang oleh akupresur

dengan menggunakan penekanan pada kulit akan mengirimkan pesan nyeri

akupresur melalui gerbang daripada pesan nyeri akibat rawat luka, sehingga

pasien akan mempersepsikan terjadinya penurunan tingkat nyeri.

Proses penurunan nyeri dengan intervensi akupresur juga dapat dijelaskan

menggunakan teori holistik. Akupresur baik stimulasi maupun sedasi tergantung

keadaan yin dan yang pasien. Akupresur pada titik akupunktur akan memberikan

efek lokal yaitu penurunan rasa nyeri pada daerah sekitar titik penekanan. Energi

akupresur pada titik akupunktur akan mengalir melalui aliran meridian menuju

target organ. Adanya aliran energi melalui meridian menuju organ dapat

dibuktikan melalui penembakan teknisium radioaktif yang mengalir sepanjang

jalur meridian (gambar 2.2). Stimulasi maupun sedasi target organ akan

memberikan efek perubahan biokimia, fisiologis, dan persepsi/rasa. Perubahan

biokimia dapat berupa peningkatan kadar endorfin, perubahan fisiologis dapat

berupa aktivitas aliran darah dan oksigen, sedangkan perubahan persepsi/rasa

dapat berupa penurunan tingkat nyeri (Adikara 2015).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


90
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Data hasil uji statistik paired T test dalam tabel 5.4 yang membandingkan

skala nyeri sebelum dan sesudah lafadz surah Al-Fatihah diperoleh p=0.000

(p<0.05) yang berarti ada perbedaan yang signifikan tingkat nyeri sebelum dan

setelah intervensi pada kelompok lafadz surah Al-Fatihah. Data rata-rata tingkat

nyeri sebelum lafadz surah Al-Fatihah (4.00) dan sesudah (2.14), maka telah

terjadi penurunan tingkat nyeri dari nyeri sedang menjadi nyeri ringan.

Sebuah penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa mendengarkan

suara Al-Quran yang menyenangkan dapat menurunkan intensitas nyeri persalinan

pada ibu primipara (Forouhari, et al. 2011). Membaca kata “Allah” juga dapat

menurunkan intensitas nyeri dan kecemasan pada saat penggantian balutan luka

pada klien luka bakar (Avazeh, et al. 2011). Merujuk kepada teori Melzack dan

Wall (1965) tentang gerbang nyeri dimana impuls yang lebih besar atau lebih

cepat menjalar sepanjang serabut beta A yang lebih tebal dan bermielin melewati

gerbang, maka impuls nyeri akan sulit melewati gerbang (Kneale & Davis 2011).

Murotal dan mendengarkan surah Al-Fatihah akan menstimulasi serabut beta A

yang akan mengirimkan impuls melalui gerbang sekaligus menutup gerbang

sehingga sinyal nyeri dari rawat luka tidak dapat mencapai sistem saraf pusat.

Pada kelompok gabungan akupresur dengan surah Al-Fatihah telah

menunjukkan rata-rata tingkat nyeri (tabel 5.4) sebelum intervensi (4.57) lebih

tinggi daripada setelah intervensi (2.29), sedangkan hasil uji statistik paired T test

dalam diperoleh p=0.000 (p<0.05) yang berarti ada perbedaan yang signifikan

tingkat nyeri sebelum dan setelah intervensi.

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan hasil yang sejalan yaitu

akupresur pada titik akupunktur Li4 dapat menurunkan intensitas nyeri persalinan

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


91
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(Dabiri & Shahi, 2014). Membaca kata “Allah” dapat digunakan sebagai terapi

non-farmakologi, biaya rendah, tidak invasif dan tanpa efek samping dapat

dengan efektif dalam menurunkan nyeri setelah operasi CABG (coronary artery

bypass graf) (Nasiri, et al. 2014).

Intervensi gabungan akupresur dengan lafadz surah Al-Fatihah dalam

menurunkan tingkat nyeri bisa melalui proses yang berbeda. Lafadz surah Al-

Fatihah menurunkan tingkat nyeri melalui proses penutupan gerbang berdasarkan

teori Melzack dan Wall (1965). Dari segi ilmu holistik akupresur, penurunan

tingkat nyeri disebabkan karena keseimbangan aliran energi qi. Apabila aliran

energi qi berhenti atau tidak mengalir maka akan terjadi gangguan keseimbangan

dan sering menimbulkan nyeri (Oberste 2007). Begitu juga dengan aliran energi qi

yang mengalir berlebihan (se) maka akan terjadi gangguan keseimbangan dan

menimbulkan nyeri. Untuk mengembalikan aliran energi qi dalam keadaan

seimbang maka dapat dilakukan dengan sedasi akupresur. Aliran energi yang

seimbang akan menyebabkan rasa nyeri berkurang (Adikara 2015). Nyeri pada

saat rawat luka terjadi karena adanya aliran energi qi yang berlebihan (se) menuju

area luka yang menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan, sehingga

dilakukan intervensi sedasi akuresur untuk menurunkan aliran energi sehingga

akan menurunkan tingkat nyeri pasien saat rawat luka.

Keseimbangan aliran energi dan penutupan gerbang nyeri merupakan dua

proses berbeda dengan tujuan yang sama yaitu menurunkan tingkat nyeri. Kedua

proses yang berbeda ini tidak saling menghambat satu sama lain, bahkan proses

yang menyatu dan saling bekerja sama dalam menurunkan tingkat nyeri.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


92
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Sehinggan intervensi gabungan yang melalui proses berbeda dapat secara

signifikan menurunkan intensitas nyeri.

Data hasil uji statistik paired T test skala nyeri dalam tabel 5.4 pada

kelompok kontrol diperoleh p=0.231 (p>0.05) yang berarti tidak ada perbedaan

yang signifikan tingkat nyeri pada saat awal dilakukan rawat luka dan pada saat

rawat luka hampir selesai pada kelompok kontrol. Pasien pada kelompok kontrol

tidak diajarkan teknik-teknik manajemen nyeri oleh perawat ruangan seruni.

Sehingga pasien tidak mengerti dan memahami bagaimana cara mengatasi nyeri

yang dirasakan saat perawatan luka. Hal inilah yang menyebabkan beberapa

responden tidak merasakan penurunan nyeri bahkan ada yang merasakan

peningkatan nyeri.

Dua responden kelompok kontrol merasakan penurunan tingkat nyeri

meskipun tidak diberi intervensi. Jika melihat riwayat berdzikir ditemukan bahwa

kedua pasien tersebut sudah terbiasa berdzikir terutama setelah selesai sholat

wajib lima waktu. Sehingga responden secara spontanitas langsung berdzikir dan

pasrah kepada Allah saat merasakan nyeri. Merujuk pada teori Melzack dan Wall

(1965), dzikir yang diucapkan pasien dengan kepasrahan kepada ALLAH

menstimulasi serabut beta A yang akan menutup gerbang sehingga sinyal nyeri

tidak dapat dihantarkan.

Dari hasil penelitian telah diketahui bahwa akupresure, lafadz surah Al-

Fatihah, dan gabungan akupresur dan surah Al-Fatihah secara efektif dapat

menurunkan intensitas nyeri pada saat perawatan luka. Akan tetapi untuk

mengetahui intervensi yang paling efektif dalam menurunkan tingkat nyeri maka

dilakukan analisis dengan menggunakan uji statistik Anova. Hasil uji statistik

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


93
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Anova pada tingkat nyeri terhadap kelompok perlakuan dan kontrol (tabel 5.5)

menunjukkan signifikansi p=0.000 (p<0.05) yang berarti ada perbedaan yang

nyata terhadap tingkat nyeri antara kelompok perlakuan dengan kelompok

kontrol. Tabel multiple comparisons menjelaskan perbandingan antara intervensi

akupresur dengan lafadz surah Al-Fatihah (p=0.257), akupresur dengan intervensi

gabungan (p=1.000), dan lafadz surah Al-Fatihah dengan intervensi gabungan

(p=0.257) diperoleh p>0.05 sehingga secara statistik berarti tidak ada intervensi

yang paling efektif diantara ketiga intervensi tersebut dalam menurunkan tingkat

nyeri saat rawat luka pada pasien bedah ORIF.

Hasil yang bertentangan ditunjukkan pada penelitian Buhle, et al. (2012)

yang menyatakan bahwa intervensi gabungan antara distraksi dan plasebo dapat

menyebabkan pertambahan dalam penurunan nyeri bila dibandingkan dengan

intervensi tunggal. Hal ini menjelaskan bahwa kedua intervensi tersebut memiliki

proses penurunan nyeri yang berbeda dan tidak saling mengintervensi satu sama

lain. Dalam penelitian ini, antara akupresur dan lafadz surah Al-Fatihah memiliki

proses yang berbeda dalam menurunkan nyeri, akan tetapi karena pengukuran

nyeri berdasarkan persepsi pasien dan jumlah responden yang sedikit maka

peneliti kesulitan dalam mendapatkan data penurunan nyeri yang lebih akurat.

Pertambahan penurunan nyeri karena gabungan intervensi tidak terdeteksi

sehingga dalam analisia data tidak tampak ada perbedaan diantara ketiga

intervensi tersebut.

Responden yang terbiasa berdzikir mengatakan lebih tenang pada saat

perawatan luka, hal ini bisa terjadi karena responden pasrah kepada Allah dan

menerima segala cobaan dan musibah yang menimpanya. Responden yang tidak

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


94
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

pasrah kepada ujian Allah tidak merasakan ketenangan meskipun sedang

melafadzkan surah Al-Fatihah. Ketenangan, kepasrahan, dan penerimaan terhadap

musibah tampak berbeda diantara responden, akan tetapi perbedaan ini tidak

diukur dan dianalisa.

Intervensi akupresur pada pasien bertujuan untuk menyeimbangkan aliran

energi sehingga harus mempertimbangkan keadaan pasien secara holistic. Nyeri

pasien pasca bedah ORIF dalam keadaan yang (kuat), maka intervensi yang

diberikan akupresur ying yaitu sedasi akupresur dengan memberikan penekanan

kuat selama lebih dari 40 detik. Teori lima unsur juga menjadi pertimbangan

dalam menentukan titik akupunktur yang akan dipijat. Tanda dan gejala penyakit

serta keadaan umum pasien akan menggambarkan beberapa unsur yang

mengalami gangguan. Unsur-unsur yang dalam keadaan si (lemah) harus

dikuatkan dengan cara akupresur stimulasi yaitu dengan memberikan penekanan

sedang selama kurang dari 40 detik pada meridian unsur tersebut. Adanya salah

satu unsur yang menguat (se) bisa disebabkan lemahnya unsur lain yang

menindasnya, sehingga harus di kuatkan dengan cara stimulasi titik pada meridian

unsur yang lemah itu. Jika aliran energi ke-lima unsur sudah seimbang, maka

tingkat nyeri pasien akan menurun.

Keseimbangan energi qi tubuh tidak hanya menurunkan nyeri, tetapi juga

dapat meningkatkan kualitas hidup, fungsi pencernaan, dan kesehatan (Abbott, et

al. 2014), meningkatkan waktu tidur dan kualitas tidur (Chen, et al. 2012),

memperbaiki ketidakseimbangan otot (Stein, et al. 2011), menurunkan kecemasan

(Valiee, et al. 2012), menurunkan mual dan muntah (McKeon, et al. 2013),

menurunkan gejala-gejala yang ditimbulkan dari stres yaitu sakit kepala,

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


95
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

kelemahan, tidak bisa tidur, kekakuan otot, gangguan pencernaan, dan mual

(Arya 2011). Manfaat tambahan yang bisa didapatkan dari intervensi akupresur

ini merupakan perbedaan yang nyata jika dibandingkan dengan intervensi lafadz

surah Al-Fatihah.

6.1.2 Kadar endorfin urin responden

Sampel dalam penelitian ini menggunakan urin untuk mengukur kadar

endorfin karena memudahkan peneliti dalam mendapatkan ethical approval di

Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Brawijaya.

Sampel urin dapat dengan mudah didapatkan tanpa harus melakukan tindakan

invasif pada pasien.

Rata-rata hasil pengukuran kadar endorfin urin (tabel 5.4) sebelum rawat

luka pada kelompok akupresur yaitu 463.37914 pg/mL, kelompok lafadz surah

Al-Fatihah 652.25029 pg/mL, kelompok gabungan 525.36857 pg/mL, dan

kelompok kontrol 459.32514 pg/mL. Sedangkan rata-rata hasil pengukuran kadar

endorfin urin responden setelah rawat luka pada kelompok akupresur yaitu

453.96014 pg/mL, kelompok lafadz surah Al-Fatihah 677.61743 pg/mL,

kelompok gabungan 595.06686 pg/mL, dan kelompok kontrol 526.97829 pg/mL.

Berdasarkan data hasil analisis bivariat yang terdapat dalam tabel 5.4

dimana kadar endorfin urin sebelum rawat luka dibandingkan dengan kadar

endorfin urin setelah rawat luka pada kelompok akupresur dengan menggunakan

uji statistik paired T test diperoleh p= 0.955 (p>0.05) yang berarti secara analisa

tidak ada perbedaan yang signifikan kadar endorfin urin sebelum dan setelah

rawat luka pada kelompok akupresur.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


96
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Pomeranz and Stux (1989) menjelaskan mekanisme akupunktur analgesia

dimana akupresur akan menstimulasi kompleks pituitari-hypotalamik yang

menyebabkan pelepasan sistemik dari β-endorfin kedalam aliran darah dari

kelenjar pituitari (Chernyak & Sessler 2005). Teori ini dapat menjelaskan

terjadinya peningkatan kadar endorfin urin setelah intervensi akupresur pada tiga

responden.

Beberapa literatur telah menjelaskan penelitian klinik yang mengukur

kadar endorfin sebelum dan sesudah aktivitas fisik. Hasil yang didapat sangat

berlawanan, beberapa penelitian melaporkan peningkatan yang signifikan kadar

endorfin, penelitian yang lain melaporkan tidak ada perbedaan. Beberapa

penemuan telah mendukung ide bahwa endorfin mungkin dilepaskan sebagai hasil

dari olahraga dengan intensitas setidaknya 60% VO2max dalam jangka waktu

tertentu (Langenfeld, et al. 1987 dalam Kundzina & Grants 2014). Olahraga

ketahanan yang dilakukan secara terus-menerus dalam keadaan diantara produksi

dan eliminasi laktat, kadar β-endorfin tidak meningkat hingga lama durasi

olahraga melebihi sekitar 1 jam (Schwarz & Kindermann 1992). Pijatan endorfin

yang dilakukan selama empat kali dalam seminggu tiap pagi hari selama 20 menit

pada tangan kanan, tangan kiri, leher, dan punggung bagian bawah (masing-

masing 5 menit), secara signifikan dapat meningkatkan kadar β-endorfin pada

wanita dengan postpartum blues (Hidayati, Barlianto & Baktiyani 2014). Dengan

kata lain intervensi akupresur belum dapat menaikkan kadar endorfin urin bisa

disebabkan kurang lamanya akupresur yang diimplementasikan pada pasien,

mengingat perawatan luka bedah ORIF hanya berlangsung selama 15-20 menit.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


97
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Penelitian tentang pengaruh intensitas dan jarak berlari terhadap pelepasan

endorfin pada responden laki-laki telah mengindikasikan adanya kenaikan kadar

endorfin akan tetapi tidak signifikan (Farrel 1985 dalam Leuenberger 2006).

Begitupula dengan penelitian yang membandingkan antara berlari dan bersepeda

pada 60% VO2max selama 1 jam, akan tetapi analisis statistik membuktikan tidak

signifikan (Langenfeld et al. 1987 dalam Leuenberger 2006). Sebaliknya

penelitian dengan mengukur endorfin plasma sebelum dan sesudah olahraga

ketahanan tubuh yaitu aerobik dengan intensitas tinggi selama 45 menit, telah

menghasilkan kenaikan kadar endorfin yang signifikan. Sehingga memunculkan

ide bahwa peptida opioid akan dilepaskan sebagai hasil dari olahraga berat selama

sejumlah waktu tertentu (Pierce et al. 1993 dalam Leuenberger 2006).

Merujuk pada penelitian diatas, peningkatan kadar endorfin urin belum

terjadi bisa disebabkan karena intensitas akupresur pada beberapa pasien kurang

tinggi. Jika melihat pekerjaan responden yang sebagian besar adalah buruh tani

dimana sudah terbiasa beraktivitas berat, bisa jadi telah mempengaruhi efektifitas

akupresur dalam mengaktivasi produksi endorfin. Jadi untuk pasien dengan

riwayat aktivitas yang berat maka dibutuhkan intervensi akupresur dengan

intensitas yang lebih tinggi yaitu dengan pijatan lebih kuat sampai terasa sakit

selama lebih dari 40 detik atau dengan kekuatan tekanan lebih dari 0,5 Joule untuk

mendapatkan efek sedasi.

Data hasil uji statistik paired T test dalam tabel 5.4 yang membandingkan

kadar endorfin urin sebelum dan sesudah rawat luka lafadz pada kelompok surah

Al-Fatihah diperoleh p= 0.876 (p>0.05) yang berarti secara analisa tidak ada

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


98
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

perbedaan yang signifikan kadar endorfin urin sebelum dan setelah rawat luka

pada kelompok lafadz surah Al-Fatihah.

Apabila merujuk pada teori, Membaca surah Al-Quran dengan penuh

keyakinan akan mengaktivasi jaringan saraf pada lobus frontal dan sistem limbik

yang berhubungan dengan perasaan positif untuk meningkatkan suasana hati.

Perasaan relaksasi pikiran yang terjadi selama membaca Al-Quran akan

merangsang hipotalamus untuk melepaskan neurotransmiter seperti serotonin,

endorfin, dopamin, dan melatonin (Manocha 2014). Proses ini terjadi pada tiga

responden yang mengalami kenaikan kadar endorfin urin. Penelitian sebelumnya

oleh Wahida, Nooryanto & Andarini (2015) juga menyatakan bahwa terapi

murotal surah Arrahman dapat meningkatkan kadar β-endorfin dan menurunkan

intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif.

Penelitian terdahulu telah menjelaskan penggunaan yoga sebagai gaya

hidup dapat digunakan sebagai intervensi yang efektif dalam menurunkan stress

dan inflamasi serta dapat meningkatkan kadar endorfin setelah hari ke 10 pada

pasien dengan penyakit kronis (Yadav, et al. 2012). Intervensi dengan

menggunakan yoga selama 3-6 minggu dapat menurunkan kadar kortisol,

meningkatkan kadar prolaktin dan β-endorfin (Swapna, Haripriya & Tamilselvi

2014). Merujuk beberapa penelitian tersebut, peneliti berpendapat bahwa tidak

terjadinya peningkatan kadar endorfin urin ini disebabkan kurang lamanya

intervensi yang diberikan kepada responden, mengingat lafadz surah Al-Fatihah

hanya diimplementasikan kepada responden selama 15-20 menit dalam satu

periode rawat luka. Produksi endorfin oleh hipotalamus tidak maksimal,

sedangkan dari penelitian terdahulu dijelaskan bahwa kadar endorfin baru akan

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


99
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

meningkat setelah intervensi yang dilakukan secara terus-menerus selama

beberapa minggu.

Hasil penelitian menunjukkan kadar endorfin urin pada kelompok

gabungan akupresur dan surah Al-Fatihah dengan menggunakan hasil uji statistik

paired T test dalam tabel 5.7 diperoleh p= 0.648 (p>0.05) yang berarti secara

analisis tidak ada perbedaan yang signifikan kadar endorfin urin sebelum dan

setelah rawat luka.

Pendapat yang dikemukakan Leuenberger (2006) menjelaskan adanya

hasil penelitian yang bertentangan mengenai hubungan antara olahraga berat dan

kadar endorfin plasma darah. Beberapa penelitian menghasilkan peningkatan yang

signifikan pada peningkatan kadar endorfin selama atau sesudah olahraga

sedangkan penelitian yang lain tidak ada perubahan. Penelitian yang lain

dilakukan dengan mempertimbangkan ringan beratnya olahraga dan lamanya

durasi olahraga, akan tetapi tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Metode dan

teknik penelitian yang tidak konsisten mengakibatkan sulitnya untuk menentukan

hubungan diantara olahraga dan peningkatan endorfin. Pendapat Leuenberger

tersebut telah memberikan gambaran bahwa sulitnya menentukan hubungan

antara akupresur dan surah Al-Fatihah dengan kadar endorfin urin.

Teori biotransformasi beta-endorfin juga tidak bisa diabaikan karena opiat

peptida sangat rentan terhadap degradasi enzimatik. Peptidase utama yang terlibat

dalam proses degradasi peptida opiat adalah aminopeptidase, angiotensin-

converting enzyme (ACE), insulin degrading enzime, serine peptidase, dipeptidyl

peptidase III dan IV (DPP III, DPP IV) (Asvadi, et al. 2014). Degradasi BE 1-31

sintesis oleh plasma proteinase menjadi BE 1-19 dan BE 20-31 terjadi dengan

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


100
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

kecepatan metabolisme 25 pmol/min. Proteinase yang bertanggung jawab dalam

proses ini diklasifikasikan sebagai metal-dependent serine proteinase (Sandin, et

al. 1998). Degradasi beta-endorfin di plasma lebih cepat daripada di cairan serebro

spinalis (Foley, et al. 1979). Pelepasan satu, dua, atau empat asam amino dari

rantai C-terminal BE 1-31 akan menurunkan efek analgesik bahkan kehilangan 8

asam amino dari rantai N-terminal BE 1-31 akan menghilangkan aktivitas

analgesik (Asvadi, et al. 2014).

Intervensi gabungan akupresur dengan lafadz surah Al-Fatihah belum

dapat meningkatkan kadar endorfin urin bisa disebabkan karena adanya

biotransformasi beta-endorfin di cairan serebospinalis dan di plasma darah.

Degradasi beta-endorfin dengan kecepatan metabolisme 25 pmol/min bisa dengan

cepat menurunkan kadar endorfin sebelum mencapai urin. Sehingga ketika beta-

endorfin dikeluarkan dari tubuh bersama urin, kadar beta-endorfin sudah

mengalami penurunan.

Data hasil uji statistik paired T test kadar endorfin urin dalam tabel 5.4

pada kelompok kontrol diperoleh p= 0.473 (p>0.05) yang berarti tidak ada

perbedaan yang signifikan kadar endorfin urin sebelum dan setelah rawat luka

pada kelompok kontrol. Peningkatan dan penurunan kadar beta-endorfin pada

kelompok kontrol bisa terjadi karena berbagai macam faktor yang dapat

mempengaruhi kadar beta-endorfin yaitu seperti meditasi, berfikir positif, coklat,

makanan pedas, dan nafas dalam (Muttucumaru 2015), degradasi BE 1-31 sintesis

oleh plasma proteinase (Sandin, et al. 1998), dan berikatan dengan µ-opioid

reseptor (MOR) dan δ-opioid reseptor (DOR) (Asvadi, et al. 2014).

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


101
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Hasil uji statistik Anova terhadap kadar endorfin urin pada kelompok

perlakuan dan kontrol (tabel 5.5) menunjukkan signifikansi p=0.974 (p>0.05)

yang berarti secara analisis tidak ada perbedaan yang nyata antara intervensi

akupresur, dengan lafadz surah Al-Fatihah, gabungan dan kontrol terhadap kadar

endorfin urin.

Merujuk pada teori reseptor dimana beta-endorfin merupakan peptida

endogen tidak selektif yang berikatan dengan µ-opioid reseptor (MOR) dan δ-

opioid reseptor (DOR) (Asvadi, et al. 2014). Dalam proses modulasi nyeri dan

adiksi, reseptor opiat dipengaruhi oleh keadaan fisiologi dan patofisiologi seperti

homeostasis membran ion, prolifrasi sel, respon emosi, kejang epilepsi, fungsi

imun, makanan, obesitas, pernafasan, kardiovaskuler, dan gangguan degeneratif

neuron (Feng, et al. 2013). Besarnya jumlah beta-endorfin yang berikatan dengan

reseptor akan mempengaruhi kadar beta-endorfin bebas baik dalam plasma

maupun urin. Reseptor masing-masing individu dalam berikatan dengan beta-

endorfin berbeda dipengaruhi oleh banyak faktor. Hal ini bisa menyebabkan

sulitnya mengetahui perbedaan kadar endorfin urin dimasing-masing kelompok

perlakuan. Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Leuenberger (2006)

dimana metode dan teknik penelitian yang tidak konsisten mengakibatkan sulitnya

untuk menentukan hubungan diantara kelompok perlakuan dan peningkatan

endorfin.

6.2 Keterbatasan Penelitian

Pemilihan responden dalam penelitian ini tidak dilakukan pengkategorian

jumlah luka bedah, lokasi luka di kaki, dan fraktur bagian tubuh yang lain. Hal ini

dikarenakan peneliti akan kesulitan mencari responden dan waktu penelitian akan

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


102
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

semakin lama jika pemilihan responden berdasarkan karakteristik luka yang lebih

spesifik. Sehingga peneliti hanya mengkategorikan responden berdasarkan luka

bedah ORIF pada ekstremitas bawah.

Peneliti kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat pada saat

pengambilan sampel urin baik sebelum dan sesudah perawatan luka. Pasien bedah

ORIF pada hari ke tiga sudah tidak menggunakan kateter urin, sehingga sampel

urin didapatkan dari pispot karena responden mengalami gangguan mobilitas

fisik. Waktu pengambilan sampel urin tergantung pada keinginan responden untuk

buang air kecil, sehingga antara pasien satu dengan pasien lainnya berbeda waktu

pengambilan sampel urin baik sebelum maupun sesudah perawatan luka.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


103
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Akupresur, lafadz surah Al-Fatihah, dan gabungan akupresur dengan lafadz

surah Al-Fatihah merupakan intervensi alternatif komplementer yang dapat

digunakan untuk menurunkan tingkat nyeri saat rawat luka pada pasien bedah

ORIF.

2. Diantara ketiga intervensi yaitu akupresur, lafadz surah Al-Fatihan, dan

gabungan akupresur dengan lafadz surah Al-Fatihah tidak ada intervensi yang

paling efektif dalam menurunkan nyeri saat perawatan luka pada pasien

bedah ORIF.

3. Akupresur, lafadz surah Al-Fatihah, dan gabungan akupresur dengan lafadz

surah Al-Fatihah masih belum dapat meningkatkan kadar endorfin urin

dikarenakan intervensi yang diberikan saat rawat luka pada pasien bedah

ORIF terlalu singkat yaitu sekitar 20 menit dan dilakukan hanya satu kali

periode.

7.2 Saran

Berkaitan dengan kesimpulan hasil penelitian diatas, ada beberapa hal

yang mungkin disarankan untuk pengembangan penelitan ini, yaitu antara lain:

7.2.1 Bagi pelayanan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi rumah sakit dan

klinik dalam pembuatan SOP perawatan luka sehingga dapat digunakan dalam

menurunkan intensitas nyeri. Perawat diharapkan berlatih dan belajar kembali

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


104
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang akupresur dan lafadz

surah Al-Fatihah sebagai intervensi alternatif komplementer dalam manajemen

nyeri pada pasien pasca bedah. Perawat dapat memberikan pilihan intervensi

alternatif komplementer yang lebih disukai oleh klien dalam menurunkan nyeri

baik di rumah sakit, klinik, maupun homecare.

7.2.2 Bagi perkembangan ilmu keperawatan

Perawat medikal bedah perlu melakukan penelitian lebih lanjut terkait

teknik alternatif komplementer yang lain dalam menurunkan nyeri dengan

menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak, intervensi lebih lama,

pengukuran neurotransmiter lainnya seperti serotonin, dopamin, dan melatonin,

serta pengukuran mediator nyeri seperti histamin, serotonin, plasmakinin, dan

prostaglandin.

7.2.3 Bagi klien

Pasien yang memiliki keyakinan dan kepercayaan selain Islam dapat

menggunakan doa-doa yang biasa diucapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai

pengganti lafadz surah Al-Fatihah dalam menurunkan tingkat nyeri.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


105
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR PUSTAKA

Abbott, R, Ayres, I, Hui, E & Hui, KK 2014, ‘Effect of Perineal Self-Acupressure


on Constipation: A Randomized Controlled Trial’, Journal of General
Internal Medicine, Vol. 30, No. 4, Hal. 434-439, diakses 3 Februari 2016,
<http://link.springer.com/article/10.1007%2Fs11606-014-3084-6>.

Abqary, R 2010, 101 Info Tentang Al-Quran, DAR! Mizan, Bandung.

Adikara, RTS 2015, Pelatihan Terapi Komplementer Alternatif & Akupreser


untuk Dokter, Perawat, Bidan dan Umum, Asosiasi Chiropractor dan
Akupreser Seluruh Indonesia (ACASI) Cabang Bondowoso

Ahmed, A, Latif, N & Khan, R 2013, ‘Post-Operative Analgesia for Major


Abdominal Surgery and Its Effectiveness in a Tertiary Care Hospital’,
Journal of Anaesthesiology Clinical Pharmacology, Vol. 29, No. 4, Hal.
472-477, diakses 23 Januari 2016,
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3819840/>.

Akbarzadeh, M, Masoudi, Z, Zare, N & Vaziri, F 2015, ‘Comparison of The


Effects of Doula Supportive Care and Acupressure at The BL 32 Point on
The Mother’s Anxiety Level and Delivery Outcome’, Iranian Journal of
Nursing and Midwifery Research, Vol. 20, No. 2, Hal. 239-246, diakses
16 Februari 2016,
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4387650/>.

Al-Qahthani, SBABW 2006, Ensiklopedi Shalat Menurut Al-Qur’an dan As-


Sunnah, Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Jakarta.

Al-Naggar, RA, Bobryshev, YV, Abdulghani, MA, Rammohan, S & Al-Jashamy,


K 2012, ‘Knowledge and Perception of Cancer and Cancer Prevention
Among Malaysian Traditional Healers: A Qualitative Study’, Asian
Pacific Journal of Cancer Prevention, Vol. 13, No. 8, Hal. 3841-3850,
diakses 10 Februari 2016,
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23098481>.

Alcaff, M 2014, Tafsir Populer Al-Fatihah, Mizania, Bandung

Ali, I 2005, Taklukkan Penyakit dengan Akupresur Perut & Ramuan Tradisional,
AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Alligood, MR 2014, Nursing Theorist and Their Work, Edisi 8, Elsevier,


Missouri.

Arya, J 2011, Health Naturally: Nature Cure for Common Disease, Arya
Publication, Pune.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


105
106
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Asvadi, NH, Morgan, M, Hewavitharana, AK, Shaw, PN & Cabot, PJ 2014,


‘Biotransformation of Beta-Endorphin and Possible Therapeutic
Implications’, Opinion Article, Frontiers in Pharmacology, Vol. 5, No.
18, Hal. 1-5.

Avazeh, A, Ghorbani, F, Azimi, AV, Siahkali, SR, Khodadadi, MT &


Mahdizadeh, S 2011, ‘Evaluation of The Effects of Reciting The Word
“Allah” on The Pain and Anxiety of Dressing Change in Burn Patients’,
Quran & Medicine, Vol. 1, No. 2, Hal. 36-39, diakses 26 Januari 2016,
<http://quranmed.com/4973.fulltext>.

Babamohamadi, H, Sotodehasl, N, Koenig, HG, Jahani, C & Ghorbani, R 2015,


‘The Effect of Holy Qur’an Recitation on Anxiety in Hemodialisys
Patient: A Randomized Clinical Trial’, Journal of Religion and Health,
Vol. 54, No. 5, Hal. 1921-1930, diakses 10 Februari 2016,
<http://link.springer.com/article/10.1007%2Fs10943-014-9997-x#page-
1>.

Bhanji, SM 2012, ‘Comparison and Contrast of Orem’s Self Care Theory and
Roy’s Adaptation Model’, Journal of Nursing, Vol. 1, No. 1, Hal. 48-53,
diakses 12 Februari 2016,
<http://www.zu.edu.pk/images/pdf/journal_nursing/Journal%20of%20
Nursing%202012,%20Vol%20%201%20(01)%204853.pdf>.

Bao, Y, Kong, X, Yang, L, Liu, R, Shi, Z, Li, W, Hua, B & Hou, W 2014,
‘Complementary and Alternatif Medicine for Cancer Pain: An Overview
of Systematic Reviews’, Evidence-Based Complementary and Alternative
Medicine, Hindawi Publishing Corporation, Vol. 2014, Article ID
170396, 9 Pages, diakses 26 Januari 2016,
<http://www.hindawi.com/journals/ecam/2014/170396/#B6>.

Beck, MF 2010, Theory & Practice of Therapeutic Massage, Edisi 5, Cengage


Learning, United States.

Breivik, H, Nicholas, M & Campbell, W 2008, Clinical Pain Management:


Practice and Procedures, Edisi 2, Hodder Arnold, London.

Brown, A 2014, ‘Strategies To Reduce Or Eliminate Wound Pain’, Nursing


Times, Vol. 110, No. 15, Hal. 12-15, diakses 18 Oktober 2015,
<http://www.nursingtimes.net/Journals/2014/04/04/h/k/k/Strategies-
to-reduce-or-eliminate-wound-pain-090414.pdf>.

Bryant, RA & Nix, DP 2007, Acute and Chronic Wounds Current Management
Concepts, Edisi 3, Elsevier Health Sciences, Missouri.

Buhle, JT , Stevens, BL, Friedman, JJ & Wager, TD 2012, Distraction and


Placebo: Two Separate Routes to Pain Control, Psychological Science,
Vol. 23, No.3, Hal. 246–253, Diakses 26 Juni 2016,

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


107
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

<http://wagerlab.colorado.edu/files/papers/Buhle_Distraction_Placebo
_Psych_Sci_2012.pdf>.

Chanif, Petpichetchian, W & Chongchareon, W 2012, ‘Acute Postoperatif Pain of


Indonesia Patients after Abdominal Surgery’, Nurse Media Journal of
Nursing, Vol. 2, No. 2, Hal. 409-420, diakses tanggal 22 Januari 2016,
<http://ejournal.undip.ac.id/index.php/medianers/article/view/3986/
3663>.

Chen, JH, Chao, YH, Lu, SF, Shiung, TF & Chao, YF, 2012, ‘The Effectiveness
of Valerian Acupressure on The Sleep of ICU Patient: A Randomized
Clinical Trial’, International Journal of Nursing Studies, Vol. 49, No. 8,
Hal. 913-920, diakses 3 Februari 2016,
<http://www.journalofnursingstudies.com/article/S0020-
7489(12)00057-0/abstract>.

Chernyak, GV & Sessler, DI 2005, ‘Perioperative Acupuncture and Related


Techniques, Anesthesiology’, The Journal of The American Society of
Anesthesiologist, Vol. 102, No. 5, Hal. 1031-1049, diakses 5 Februari
2016,
<http://anesthesiology.pubs.asahq.org/Article.aspx?articleid=1942166>
.

Couldridge, G & Rosser, S 2012, Body Massage, Edisi 3, Hodder Education,


London.

Dabiri, F & Shahi, A 2014, ‘The Effect of Li4 Acupressure on Labor Pain
Intensity and Duration of Labor: A Randomized Controlled Trial’, Oman
Medical Journal, Vol. 29, No. 6, Hal. 425-429, diakses 26 Januari 2016,
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4289495/>.

Departemen Agama RI 2007, Al-Qur’anulkarim: Terjemah Per-Kata Tipe Hijaz,


Syaamil Al-Qur’an, Bandung.

Dorai, AA 2012, ‘Wound Care With Traditional, Complementary and Alternative


Medicine’, Indian Journal of Plastic Surgery, Vol. 45, No. 2, Hal. 418-
424, diakses 26 Januari 2016,
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495394/>.

Dossey, BM & Keegan, L 2015, Holistic Nursing: A Handbook for Practice, Edisi
7, Jones & Bartlett Learning, Burlington.

Drennan, V & Goodman, C 2014, Oxford Handbook of Primary Care and


Community Nursing, Edisi 2, Oxford University Press, London.

Dubin, AE & Patapoutian, A 2010, ‘Nociceptor: The Sensors of The Pain


Pathway’, The Journal of Clinical Investigation, Vol. 120, No. 11, Hal.
3760-3772, diakses 29 Januari 2016,

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


108
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2964977/>.

Effgen, SK 2013, Meeting the Physical Therapy Needs of Children, Edisi 2, F.A.
Davis Company, Philadelphia.

Ernst, E & Lee, MS 2010, Acupressure: ‘An Overview of Systematic Reviews’,


Journal of Pain and Symptom Management, Vol. 40, No. 4, Hal. 3-7,
diakses 26 Januari 2016,
<http://www.jpsmjournal.com/article/S0885-3924(10)00539-
7/fulltext>.

Feng, Y, He, X, Yang, Yilin, Chao, D, Lazarus, LH & Xia, Y 2012, ‘Current
Research on Opioid Receptor Function’, Curr Drug Targets, Vol. 13, No.
2, Hal. 230-246.

Foley, KM, Kourides, IA, Inturrisi, CE, Kaiko, RF, Zaroulis, CG, Posner, JB,
Houde, RW & Li, CH 1979, ‘β-Endorphin: Analgesic and Hormonal
Effects in Human’, Proc. Natl. Acad. Sci. USA, Vol. 76, No. 10, Hal.
5377-5381.

Forouhari, S, Honarvaran, R, Maasoumi, R, Robati, M, Zadeh, IH & Setayesh, Y


2011, ‘Evaluation of Auditory Effects of The Sound of Quran e Karim on
Labor Pain’, Quran & Medicine, Vol. 1, No. 2, Hal. 14-18, diakses 26
Januari 2016,
<http://quranmed.com/4978.fulltext>.

Gendo, U 2006, Integrasi Kedokteran Barat dan Kedokteran Tradisional Cina,


Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Handoko, P 2008, Pengobatan Alternatif, PT Elex Media Komputindo, Jakarta

Herath, HM, Cabot, PJ, Shaw, PN & Hewavitharana, AK 2012, ‘Study of Beta
Endorphin Metabolism in Inflamed Tissue, Serum and trypsin Solution
by Liquid Chromatography-Tandem Mass Spectrometric Analysis, Anal
Bioanal Chem., Vol. 402, No. 6, Hal. 2089-100.

Herndon, RM 2006, Handbook of Neurologic Rating Scale, Edisi 2, Demos


Medical Publishing, New York.

Hidayati, H, Barlianto, W & Baktiyani, SCW 2014, ‘Effects of endorphin


massage on B-endorphin level and Edinburgh Postnatal Depression Scale
(EPDS) score in women with postpartum blues’, Cukurova Medical
Journal, Vol. 39, No. 3, Hal. 512-516, diakses 26 Juni 2016,
<http://www.scopemed.org/?mno=151619>.

Hughes, J 2008, Pain Management: From Basics to Clinical Practice, Churchill


Livingstone Elsevier, Philadelphia.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


109
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Jansen, MP 2008, Managing Pain In The Older Adult, Springer Publishing


Company, LLC, New York.

Jarmey, C & Bouratinos, I 2008, A Practical Guide to Acu-points, North Atlantic


Books, Berkeley.

Jayasree, R 2013, ‘Nursing Care of Patients With Rheumatoid Arthritis: An


Application of Roy’s Adaptation Model’, Journal of Pharmaceutical and
Biomedical Sciences, Vol. 27, No. 27, Hal. 486-492, diakses 12 Februari
2016,
<http://www.jpbms.info/index.php?option=com_docman&task=doc_do
wnload&gid=707&Itemid=48>.

Jiuzhang, M & Lei, G 2009, A General Introduction to Traditional Chinese


Medicine, Taylor and Francis Group, Boca Raton.

Johansen, A, Romundstad, L, Nielsen, CS, Schirmer, H & Stubhaug, A 2012,


‘Persistent Postsurgical Pain in a General Population: Prevalence and
Predictors in The Tromso Study’, International Association for The Study
of Pain, Vol. 153, No. 7, Hal. 1390-1396, diakses 23 Januari 2016,
<http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S030439591200093
0>

Kauffman, M 2014, History and Physical Examination: A Common Sense


Approach, Jones and Bartlett Learning, Burlington.

Kim, YC, Lee, MS, Park, ES, Lew, JH & Lee, BJ 2012, ‘Acupressure for The
Treatment of Musculoskeletal Pain Conditions: A Systematic Review’,
Journal of Musculoskeletal Pain, Vol. 20, No. 2, Hal. 116-121, diakses
26 Januari 2016,
<http://www.tandfonline.com/doi/full/10.3109/10582452.2012.673543
>.

Kneale, JD & Davis, PS 2011, Keperawatan Ortopedik dan Trauma, Edisi 2,


Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta.

Knight, KL & Draper, DO 2013, Therapeutik Modalities: The Art and Science,
Edisi 2, Lippincott Williams and Wilkins, Baltimore.

Kundzina, I & Grants, J 2014, ‘The Relationship Between Beta Endorphins And
Emotional State In Physically Active Individuals Aged 45-55 (A Report
On A Pilot Study)’, Polish Journal of Sport and Tourism, Vol. 21, No. 3,
Hal. 147-150, diakses tanggal 26 Juni 2016,
<https://www.degruyter.com/view/j/pjst.2014.21.issue-3/pjst-2014-
0014/pjst-2014-0014.xml>.

Lan, SC, Lin, YE, Chen, SC, Lin, YF & Wang, YJ 2015, ‘Effects of Acupressure
on Fatigua and Depression in Hepatocellular Carsinoma Patients Treated

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


110
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

with Transcatheter Arterial Chemoembolization: A Quasi-Experimental


Study’, Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine,
Hindawi Publishing Corporation, Vol. 2015, Article ID 496485, 10
Pages, diakses 25 Januari, 2016
<http://www.hindawi.com/journals/ecam/2015/496485/>

Lane, JR 2009, ‘The Neurochemistry of Counterconditioning: Acupressure


Desensitization in Psychotherapy’, Energy Psychology Journal, Vol. 1,
No. 1, Energy Psychology Press, Fulton

Langshaw, W 2011, ‘Acupuncture and Its Use in The Management of Low Back
and Pelvic Girdle Pain in Pregnancy’, Journal of The Association of
Chartered Physiotherapists in Women’s Health, Vol. 108, Hal. 24-34,
diakses 3 Februari 2016,
<http://www.csp.org.uk/sites/files/csp/secure/langshaww.pdf>.

Lee, HY, Nam, JK, Lee, SD, Lee, DH, Han, JY, Yun, YJ, Lee, JH, Park, HL,
Park, SH & Kwon, JN 2015, ‘Moxibustion as an Adjuvant for Benign
Prostatic Hyperplasia with Lower Urinary Tract Symptoms: A Protocol
for a Parallel-Group, Randomized, Controlled Pilot Trial’, BMJ Open,
Vol. 5, No. 12, diakses 6 Februari 2016,
<http://bmjopen.bmj.com/content/5/12/e008338.full>.

Leuenberger, A 2006, ‘Endorphins, Exercise, and Addictions: A Review of


Exercise Dependence’, Impulse: The Premier Journal for Undergraduate
Publications in the Neurosciences, Vol. 2006, Hal. 1-9, diakses 25 Juni
2016,
<http://impulse.appstate.edu/sites/default/files/2006_06_05_Leuenber
ger.pdf >.

Li, S & Zhang, B 2013, ‘Traditional Chinese Medicine Network Pharmacology:


Theory, Methodology and Application’, Chinese Journal of Natural
Medicines, Vol. 11, No. 2, Hal. 110-120, diakses 31 Januari 2016,
<http://bioinfo.au.tsinghua.edu.cn/member/lishao/Paper-SLi/13cjnm-
TCMNP.pdf>.

Lin, JA, Wong, CS, Lee, MS, Ko, SC, Chan, SM, Chen, JJY & Chen, TL 2010,
‘Successfull Treatment of Primary Dysmenorrhea by Collaateral
Meridian Acupressure Therapy’, Journal of Manipulative and
Physiological Therapeutics, Vol. 33, No. 1, Hal. 70-75, diakses 3
Februari 2016,
<http://www.jmptonline.org/article/S0161-4754(09)00299-1/abstract>.

Lin, X & Lecheva, B 2013, ‘An Analysis of Wushu’s Theoretical Concept and Its
Reflection in Wushu’s Practice’, IOSR Journal of Sports and Physical
Education, Vol. 1, No. 1, Hal. 42-45, diakses 1 Februari 2016,
<http://www.iosrjournals.org/iosr-jspe/papers/vol1-issue1/H0114245.
pdf?id=6953>.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


111
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Longhurst, JC 2010, ‘Defining Meridians: A Modern Basis of Understanding’,


Journal of Acupuncture and Meridian Studies, Vol. 3, No. 2, Hal. 67-74,
diakses 2 Februari 2016,
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20633518>.

Lullove, EJ & Bernstein, B 2015, ‘Use of SilvrSTAT in Lower Extremity


Wounds: A Two Center Case Series’, The Journal of Diabetic Foot
Complications, Vol. 7, No. 1, Hal. 13-16, diakses 26 Januari 2016,
<http://www.jdfc.org/wp-content/uploads/2015/02/a3/v7-i1-a3.pdf>.

Manocha, R 2014, Silence Your Mind: Improve Your Happiness in Just 10


Minutes a Day with This New Approach to Meditation, Hachette, Sydney

Matsubara, T, Arai, YCP, Shiro, Y, Shimo, K, Nishihara, M, Sato, J & Ushida, T,


2011, ‘Comparative Effects of Acupressure at Local and Distal
Acupunctur Points on Pain Conditions and Autonomic Function in
Female With Chronic Neck Pain’, Evidence-Based Complementary and
Alternative Medicine, Hindawi Publishing Corporation, Vol. 2011,
Article ID 543291, 6 Pages, diakses 2 Februari 2016,
<http://www.hindawi.com/journals/ecam/2011/543291/>.

McCann, JAS 2009, Nurse's Rapid Reference, Lippincott Williams & Wilkins,
Philadelphia.

McKeon, C, Smith, CA, Hardy, J, & Chang, E 2013, ‘Acupuncture and


Acupressure for Chemotherapy-Induced Nausea and Vomiting: A
Systematic Review’, Australian Journal of Acupuncture and Chinese
Medicine, Vol. 8, No. 1, Hal. 2-27, diakses 3 Februari 2016,
<http://search.informit.com.au/documentSummary;dn=40610816458
7345;res=IELHEA>.

McMahon, SB, Koltzenburg, M, Tracey, I & Turk, DC 2013, Wall & Melzack's
Textbook of Pain, Edisi 6, Elsevier Health Sciences, Philadelphia.

Micozzi, MS 2007, Complementary and Integrative Medicine in Cancer and


Prevention: Foundations and Evidence-Based Interventions, Springer
Publishing Company, New York

Moayedi, M & Davis, KD 2013, ‘Theories of Pain: From Specificity to Gate


Control’, Journal of Neurophysiology, Vol. 109, No. 1, Hal. 5-12,
diakses 26 Januari 2016,
<http://jn.physiology.org/content/109/1/5>.

Muhyidin, M 2008, Hidup di Pusaran Al-Fatihah: Mengungkap Keajaiban


Konstruksi Ummul Kitab, Mizania, Bandung

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


112
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Muttaqin, A 2008, Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem


Persarafan, Salemba Medika, Jakarta.

Muttucumaru, A 2015, The FeelGood Factor: 20 Ways to Boost Your Endorphins,


Get The Gloss Expert Health and Beauty, diakses 29 Januari 2016,
<http://www.getthegloss.com/article/the-feel-good-factor-20-ways-to-
boost-your-endorphins>.

Nasiri, M, Fayazi, S, Ghaderi, M, Naseri, M & Adarvishi, S 2014, ‘The Effect of


Reciting the Word “Allah” on Pain Severity After Coronary Artery
Bypass Graf Surgery: A Randomized Clinical Trial Study in Iran’,
Anesthesiology and Pain Medicine, Vol. 4, No. 5, diakses 26 Januari
2016,
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4333306/>.

Nayak, S, Wenstone, R, Jones, A, Nolan, J, Strong, A & Carson, J 2008, ‘Surface


Electrostimulation of Acupuncture Points for Seedation of Critically Ill
Patients in The Intensive Care Unit – A Pilot Study’, Acupuncture in
Medicine, Vol. 26, No. 1, Hal. 1-7, diakses 6 Februari 2016,
<http://aim.bmj.com/content/26/1/1.short?rss=1&ssource=mfc>.

Nevid, JS & Rathus, SA 2010, Psychology And The Challenges Of Life:


Adjustment And Growth, Edisi 11, John Wiley & Sons, Inc, United
States.

Nursalam 2013, Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis,


Edisi 3, Salemba Medika, Jakarta.

Oberste, JR 2007, ‘Basic Principles of Chen Style Taijiquan’, Qi Journal, The


Journal of Traditional Eastern Health & Fitness, diakses 29 Januari
2016,
< https://www.qi-journal.com/Taiji.asp?Name=Basic%20Principles%
20of%20Chen%20Style%20Taijiquan&-token.D=Article>.

Park, HL, Lee, HS, Shin, BC, Liu, JP, Shang, Q, Yamaashita, H & Lim, B 2012,
‘Traditional Medicine in China, Korea, and Japan: A Brief Introduction
and Comparison’, Evidence-Based Complementary and Alternative
Medicine, Hindawi Publishing Corporation, Vol. 2012, Article ID
429103, 9 Pages, diakses 31 Januari 2016,
<http://www.hindawi.com/journals/ecam/2012/429103/>.

Radvansky, BM, Shah, K, Parikh, A, Sifonios, AN, Le, V & Eloy, JD 2015, ‘Role
of Ketamine in Acute Postoperative Pain Management: A Narrative
Review’, BioMed Research International, Hindawi Publishing
Corporation, Vol. 2015, Article ID 749837, 10 Pages, diakses 23 Januari
2016,
<http://www.hindawi.com/journals/bmri/2015/749837/>.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


113
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Rahman, FN 2014, ‘Spiritual Healing and Sufi Practices’, Nova Journal of Sufism
and Spirituality, Vol. 2, No. 1, Hal. 1-9, diakses 15 Desember 2015,
<https://www.researchgate.net/publication/272027008_Spiritual_Heali
ng_and_Sufi_Practices>.

Rogers, C & Keller, C 2010, ‘Roy Adaptation Model To Promote Physical


Activity Among Sedentary Older Adults’, Geriatric Nursing, Vol. 30,
No. 2, Hal. 21-26, diakses 12 Februari 2016,
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2855388/>.

Sandin, J, Nylander, I & Silberring, J 1998, ‘Metabolism of Beta-Endorphin in


Plasma Studied by Liquid Chromatography-Electrospray Ionization Mass
Spectrometry’, Regul Pept., Vol. 73, No. 1, Hal. 67-72.

Sastroasmoro, S & Ismael, S, 2010, Dasar- dasar metodologi penelitian klinis,


Edisi 3, Sagung Seto, Jakarta.

Schroeder, S, Epplee, S, Zhang, J, Meyer-Hamme, G, Friedemann, T & Hu, W


2012, ‘Mathematical Reflections on Acupoint Combinations in The
Traditional Meridian systems’, Evidence-Based Complementary and
Alternative Medicine, Hindawi Publishing Corporation, Vol. 2012,
Article ID 268237, 10 Pages, diakses 2 Februari 2016,
<http://www.hindawi.com/journals/ecam/2012/268237/>.

Schwarz, L & Kindermann, W 1992, ‘Changes in beta-endorphin levels in


response to aerobic and anaerobic exercise’, Sports Medicine, Vol. 13,
No. 1, Hal. 25-36, diakses tanggal 26 Juni 2016,
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1553453>.

Shafaie, FS, Kazemzadeh, R, Amani, F & Heshmat, R 2013, ‘The Effect of


Acupressure on Sanyinjiao and Hugo Points on Labor Pain in
Nulliparous Women: A Randomized Clinical Trial’, Journal of Caring
Science, Vol. 2, No. 2, Hal. 123-129, diakses 13 Januari 2016
<http://journals.tbzmed.ac.ir/JCS/Manuscript/JCS-2-123.pdf>.

Shippee-Rice, RV, et all 2012, Gerioperative Nursing Care: Principles and


Practices of Surgical Care for the Older Adult, Springer Publishing
Company, New York.

Shosha, GA & Kalaldeh, M A 2012, ‘A Critical Analysis of Using Roy’s


Adaptation Model in Nursing Research’, International Journal of
Academic Research, Vol. 4, No. 4, Hal. 26-31, diakses 12 Februari 2016,
<https://www.academia.edu/1775409/A_CRITICAL_ANALYSIS_OF_USIN
G_ROY_S_ADAPTATION_MODEL_IN_NURSING_RESEARCH>.

Sprouse-Blum, AS, Smith, G, Sugai, D & Parsa, FD 2010, ‘Understanding


Endorphins and Their Importance in Pain Management’, Hawai’i
Medical Journal, Vol. 69, No. 3, Hal. 70-71, diakses 29 Januari 2016,

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


114
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3104618/>.

Stein, A, Mkhwane, S, Rensburg, JPJV, Nortje, L, Shaw, I & Shaw, BS 2011,


‘Acute Effects of Acupressure on Abdominal Muscle Strenght’, African
Journal for Physical, Vol 17, No 4, diakses 3 Februari 2016,
<http://www.ajol.info/index.php/ajpherd/article/view/73498>.

Suhami, N, Muhamad, M & Krauss, SE 2014, ‘The Islamic Healing Approach to


Cancer Treatment in Malaysia’, Journal of Biology, Vol. 4, No. 6, diakses
10 Februari 2016,
<http://www.iiste.org/Journals/index.php/JBAH/article/viewFile/12770
/13095>.

Sukanta, PO 2008, Pijat Wajah Untuk Kecantikan & Kesehatan, Penebar Plus+,
Jakarta.

_______ 2008, Pijat Akupresur untuk Kesehatan, Penebar Plus+, Jakarta.

Sumioki, H, Utsunomiya, T, Korenaga, M, Yoshida, K, Onoue, T & Nakamura, G


1986, ‘Maternal Beta-Endorphin Secretion During Pregnancy-
Measurement of Immunoreactive Beta-Endorphin in Urine’, Nihon Sanka
Fujinka Gakkai Zasshi, Vol. 38, No. 4, Hal. 499-504, diakses 29 Januari
2016,
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2939157>.

Sussman, C, & Bates-Jensen, BM 2007, Wound Care: A Collaborative Practice


Manual For Health Professionals, Edisi 3, Lippincott Williams &
Wilkins, Philadelphia.

Swapna, S, Haripriya, D & Tamilselvi, E 2014, ‘Effects of yoga practice on


neuroendocrinological changes’, International Scientific Yoga Journal
SENSE, Vol. 3, No. 3, Hal. 7-14, diakses 26 Juni 2016,
<http://yoga-science.eu/>.

Swarjana, IK 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Penerbit Andi, Yogyakarta

Syatha, SM 2008, Dikedalaman Samudra Al-Fatihah: Menyingkap tabir terdalam


makna, kandungan dan hikmah surah yang paling akrab dalam hidup
kita' AL-Fatihah, Mirqat Publishing, Jakarta.

Thornton, JR & Losowsky, MS 1991, ‘Plasma β endorphin in Cirrhosis and Renal


Failure’, Gut BMJ, Vol. 32, No. 3, Hal. 306-308, diakses 12 Januari 2016,
<http://gut.bmj.com/content/32/3/306.long>.

Timby, BK 2009, Fundamental Nursing Skills And Concepts, Edisi 9, Lippincott


Williams & Wilkins, Philadelphia.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


115
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Turk, DC & Melzack, R 2011, Handbook of Pain Assessment, Edisi 3, Guilford


Press, New York.

Usichenko, TI, Rottenbacher, I, Kohlmann, T, Julich, A, Lange, J, Mustea, A,


Engel, G & Wendt, M 2013, ‘Implementation of The Quality
Management System Improve Postoperative Pain Tratment: A
Prospective Pre-/Post-Interventional Questionnaire Study’, British
Journal of Anaesthesia, Vol. 110, No. 1, Hal. 87-95, diakses 12 Januari
2016,
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23048069>.

Vadivelu, N, Mitra, S & Narayan, D 2010, ‘Recent Advances in Postoperative


Pain Management’, Yale Journal of Biology and Medicine, Vol. 83, No.
1, Hal. 11-25, diakses 22 Januari 2016,
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2844689/>.

Valiee, S, Bassampour, SS, Nasrabadi, AN, Pouresmaeil, Z & Mehran, A 2012,


‘Effect of Acupressure on Prooperative Anxiety: A Clinical Trial’,
Journal of PeriAnesthesia Nursing, Vol. 27, No. 4, Hal. 259-266, diakses
3 Februari 2016,
<http://www.jopan.org/article/S1089-9472(12)00306-1/abstract>.

Voscopoulos, C & Lema, M 2010, ‘When Does Acute Pain Become Chronic?’,
British Journal of Anaesthesia, Vol. 105, No. 1, Hal. 69-85, diakses 22
Januari 2016,
<http://bja.oxfordjournals.org/content/105/suppl_1/i69.full>.

Wahida, S, Nooryanto, M & Andarini, S 2015, ‘Terapi Murotal Al-Qur'an Surat


Arrahman Meningkatkan Kadar β-Endorphin dan Menurunkan Intensitas
Nyeri pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif’, Jurnal Kedokteran
Brawijaya, Vol. 28, No. 3, Hal. 213-216, diakses 24 Oktober 201,
<http://download.portalgaruda.org>.

Walton, RE & Torabinejad, M 2008, Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia, Edisi
3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Wang, SM, Kain, ZN & White, P 2008, ‘Acupunctur Analgesia: I. The Scientific
Basis’, Anesthesia & Analgesia, Vol. 106, No. 2, Hal. 602-610, diakses 8
Februari 2016,
<http://journals.lww.com/anesthesia-analgesia/Fulltext/2008/02000/
Acupuncture_Analgesia__I__The_Scientific_Basis.38.aspx>.

Watanabe, M, Takayama, S, Yamamoto, Y, Nagase, S, Seki, T & Yaegashi, N


2012, ‘Haemodinamic Changes in the Superior Mesenteric Artery Induce
by Acupuncture Stimulation on the Lower Limbs’, Evidence-Based
Complementary and Alternative Medicine, Hindawi Publishing
Corporation, Vol. 2012, Article ID 908546, 9 Pages, Diakses 6 Februari
2016,

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


116
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

<http://www.hindawi.com/journals/ecam/2012/908546/>.

White, A & Ernst, E 2004, ‘A Brief History of Acupuncture’, Rheumatology, Vol.


43, No. 5, Hal. 662-663, diakses 31 Januari 2016,
<http://rheumatology.oxfordjournals.org/content/43/5/662.full>.

Wilkinson, J & Faleiro, R 2007, ‘Acupunctur in Pain Management’, Continuing


Education in Anaesthesia, Vol. 7, No. 4, Hal. 135-138, diakses 1
Februari 2016,
<http://ceaccp.oxfordjournals.org/content/7/4/135.full>.

Wong, K, Yap, B & Fung, BKP 2012, ‘Treatment of Neck Pain With Collateral
Meridian Acupressure Therapy: A Randomised, Sham-Intervention
Controlled Trial’, Australian Journal of Acupuncture and Chinese
Medicine, Vol. 7, No. 1, Hal. 10-15, diakses 26 Januari 2016,
<http://search.informit.com.au/documentSummary;dn=612324943691
978;res=IELHEA>.

World Health Organization 2013, WHO Traditional Medicine Strategy 2014-


2023, WHO Press, Geneva.

Yadav, RK, Magan, D, Mehta, N, Sharma, R & Mahapatra, SC 2012, ‘Efficacy of


a short-term yoga-based lifestyle intervention in reducing stress and
inflammation: preliminary results’, Journal of Alternative and
Complementary Medicine, Vol. 18, No. 7, Hal. 662-667, diakses 26 Juni
2016,
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22830969>.

Yongu, WT, Amaefula, T, Elachi, IC, Mue, DD, Songden, ZD & Kortor, JN 2014,
‘Indications and Outcome of Open Reduction and Internal Fixation of
Long Bones in Benue State North Central Nigeria’, Sudan Journal of
Medical Sciences, Vol 9, No 1, diakses 22 Januari 2016,
<http://www.ajol.info/index.php/sjms/article/view/104472>.

Zhang, D, Wang, T, Shen, XY, Huang, M, Jin, F & Ding, GH 2011, ‘Research on
Modern Nonlinear Dynamic Model of Five-Element Theory’, Journal of
Traditional Chinese Medicine, Vol. 31, No. 3, Hal. 256-262, diakses 2
Februari 2016,
<http://www.journaltcm.com/modules/Journal/contents/stories/113/2
1.pdf>.

Zhang, N, Huang, L, Liu, S, Wang, Y, Luo, Y, Jin, X, Guo, J, Ke, Y, Chen, J,


Yuan, Z & Chen, Z 2013, ‘Traditional Chinese Medichine: An
Alternative Treatment Option for Refractory Recurrent Urinary Tract
Infections’, Clinical Infectious Diseases, Vol. 56, No. 9, Hal. 1355,
diakses 31 Januari 2016,
<http://cid.oxfordjournals.org/content/56/9/1355.full>.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


117
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Zhang, WB, Wang, GJ & Fuxe, K 2015, ‘Classic and Modern Meridian Studies:
A Review of Low Hydraulic Resistance Channels Along Meridians and
Their Relevance for Therapeutic Effects in Traditional Chinese
Medicine’, Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine,
Hindawi Publishing Corporation, Vol. 2015, Article ID 410979, 14
Pages, diakses 2 Februari 2016,
<http://www.hindawi.com/journals/ecam/2015/410979/>.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


118
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Enggal Hadi Kurniyawan
NIM : 131414153018
Program studi : Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Airlangga
No HP : 085790567650
Saat ini sedang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Akupresur dan
Lafadz Al-Qur’an Surah Al-Fatihah Terhadap Intensitas Nyeri Saat Dilakukan
Prosedur Perawatan Luka Pada Klien Bedah ORIF di RSD dr. Soebandi Jember”
Berikut adalah beberapa hal yang perlu saya informasikan terkait dengan
keiukutsertaan Bapak/Ibu sebagai responden dalam penelitian ini :
1. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh akupresur dan lafadz
Al-Qur’an surat Al-Fatihah terhadap intensitas nyeri saat dilakukan prosedur
perawatan luka pada klien bedah ORIF.
2. Manfaat penelitian adalah meningkatkan eksistensi keilmuwan keperawatan
komplementer dalam keperawatan medikal bedah terhadap penanggulangan
nyeri saat dilakukan prosedur perawatan luka. Manfaat untuk responden
adalah mendapatkan tingkat pengetahuan dan kemampuan yang lebih baik
dalam mengurangi tingkat nyeri terutama saat dilakukan perawatan luka yaitu
teknik akupresur dan lafadz surah al-Fatihah.
3. Responden akan mengisi lembar kuesioner yang telah disediakan dan
kemudian dibagi menjadi 4 kelompok secara berurutan, yaitu: kelompok
akupresur, kelompok lafadz surah Al-Fatihah, kelompok akupresur dan lafadz
surah Al-Fatihah, dan kelompok kontrol.
4. Responden menyerahkan sampel urin pada pagi hari sebelum tindakan
perawatan luka untuk mengukur kadar endorfin urin dan dilakukan
pengukuran tingkat nyeri pada saat pertama membuka balutan dengan
menggunakan skala nilai numerik.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


119
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

5. Peneliti memberikan tindakan akupresur pada klien kelompok perlakuan


pertama dengan pemijatan pada titik-titik akupunktur sedasi sistemik dan
sedasi lokal masing-masing selama 45 detik untuk mendapatkan efek sedasi.
6. Peneliti memakaikan earphone pada responden untuk mendengarkan bacaan
surah Al-Fatihah dan membimbing klien kelompok perlakuan ke dua untuk
murotal surah Al-Fatihah dengan khusuk secara berulang-ulang sampai
perawatan luka hampir berakhir.
7. Pada klien kelompok perlakuan ke tiga, peneliti memberikan tindakan
akupresur pada titik-titik akupunktur sedasi sistemik dan sedasi lokal masing-
masing selama 45 detik untuk mendapatkan efek sedasi dan memakaikan
earphone pada klien untuk mendengarkan bacaan surah Al-Fatihah serta
membimbing klien untuk murotal surah Al-Fatihah yang disesuaikan dengan
bacaan dari earphone dengan khusuk secara berulang-ulang sampai
perawatan luka hampir berakhir.
8. Klien kelompok kontrol akan mendapat terapi standar di ruangan. Setelah
observasi telah selesai dilakukan, maka peneliti akan menjelaskan konsep
akupresur dan lafadz surah Al-Fatihah dalam menurunkan nyeri
9. Sebelum perawatan luka berakhir, peneliti mengukur kembali intensitas nyeri
responden dengan menggunakan skala nilai numerik. Setelah tindakan
perawatan luka, peneliti mengambil sampel urin pada saat klien BAK
minimal 1 jam pasca tindakan untuk mengukur kadar endorfin urin.
10. Tidak ada bahaya potensial yang diakibatkan oleh keterlibatan subyek dalam
penelitian ini, oleh karena akupresur dan lafadz surah al-Fatihah yang
dilakukan dalam penelitian ini tidak memiliki efek samping yang berbahaya,
bahkan memiliki banyak manfaat bagi subyek terutama dalam menurunkan
intensitas nyeri.
11. Responden akan mengalami sedikit ketidaknyamanan dalam penelitian ini,
akan tetapi responden akan mendapatkan manfaat yang lebih besar apabila
ikut terlibat dalam penelitian.
12. Apabila dalam penelitian ini responden merasa tidak nyaman terhadap
tindakan akupresur dan lafadz surah Al-Fatihah yang diberikan maka
responden dapat mengundurkan diri dari partisipasi sebagai responden.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


120
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

13. Keikutsertaan responden pada penelitian ini bukan merupakan suatu paksaan,
melainkan atas dasar sukarela. Oleh karena itu, Bapak/Ibu/Saudara berhak
untuk melanjutkan atau menghentikan keikutsertaan karena alasan tertentu
yang dikomunikasikan kepada peneliti
14. Semua data yang dikumpulkan akan dirahasiakan dan tanpa nama. Data
hanya disajikan untuk pengembangan ilmu keperawatan.
15. Semua responden akan pendapat perlindungan dan perlakuan yang sama
Demikian penjelasan ini disampaikan. Saya berharap Bapak/Ibu bersedia menjadi
responden dalam penelitian ini. Atas kesediaannya saya ucapkan terimakasih.

Jember, ………Maret 2016


Yang Menerima Penjelasan Peneliti

……………………… Enggal Hadi K

Saksi

…………………………………

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


121
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah membaca, mendengarkan dan memahami isi penjelasan tentang tujuan


dan manfaat penelitian ini, maka saya bersedia turut berpartisipasi sebagai
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa magister keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya yaitu :
Nama : Enggal Hadi Kurniyawan
NIM : 131414153018
Judul : Pengaruh Akupresur dan Lafadz Al-Qur’an Surah Al-Fatihah
Terhadap Intensitas Nyeri Saat Dilakukan Prosedur Perawatan
Luka Pada Klien Bedah ORIF di RSD dr. Soebandi Jember
Saya memahami bahwa penelitian ini tidak membahayakan dan merugikan saya
maupun keluarga saya. Persetujuan ini saya buat dengan sadar dan tanpa paksaan
dari siapapun. Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya

Jember, ………Maret 2016


Saksi Responden

………………………… ………………………….

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


122
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

Petunjuk pengisian:
Bapak/Ibu/Saudara diharapkan:
1. Menjawab pertanyaan yang tersedia dengan memberikan tanda contreng (√)
pada tempat yang disediakan
2. Semua pernyataan diharapkan untuk diisi

Kode responden : ....................

Data Demografi
Usia : ......... tahun
Jenis kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
Pendidikan Terakhir : ( ) SD ( ) SMP ( ) SMA
( ) Diploma/ Perguruan Tinggi
Pekerjaan : ( ) Mahasiswa ( ) PNS ( ) Pegawai Swasta
( ) Tidak bekerja/ Ibu rumah tangga
( ) Bekerja sebagai ................
Pengalaman Operasi : Tahun ........... Tempat operasi ..........
Obat anti-nyeri : ( ) Ketorolac ( ) Antrain
Intensitas Nyeri : Sebelum perlakuan ............
Setelah perlakuan ............
Kadar endorfin urin : Pre ............. Post ...........
Kebiasaan berdzikir : ( ) Ya ( ) Tidak ( ) berapa kali ………
: ( ) bacaan dzikir ……..

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


123
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 4

Pengukuran Nyeri

Skala nilai numerik adalah skala yang digunakan untuk mengukur intensitas nyeri
yang dirasakan klien sebelum dan sesudah tindakan akupresur dan lafadz surah
Al-Fatihah. Nilai 0 adalah tidak ada nyeri dan angka 10 adalah nyeri paling hebat
yang dirasakan oleh seseorang

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Ada Nyeri Nyeri Paling
Nyeri Sedang Hebat

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


124
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 5

PANDUAN AKUPRESUR SAAT DILAKUKAN PROSEDUR PERAWATAN


LUKA PADA KLIEN BEDAH ORIF di RSD dr. SOEBANDI JEMBER
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN Menekan/memijat titik-titik akupunktur dan mengurut jalur
meridian yang ada di permukaan tubuh
TUJUAN 1. Menghilangkan atau mengurangi nyeri
2. Menimbulkan perasaan nyaman dan relaks
SASARAN Klien bedah ORIF yang akan dilakukan perawatan luka
PETUGAS Peneliti dibantu asisten
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi (sehari sebelum tindakan)
1. Mengkaji data status kesehatan klien
2. Mengkaji intervensi pengobatan maupun keperawatan
yang telah dilakukan pada klien

B. Tahap Persiapan (sehari sebelum tindakan)


1. Menyapa dan mengucapkan salam kepada klien
2. Menjelaskan tujuan prosedur tindakan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
4. Menyiapkan tempat yang nyaman dan bahan yang
diperlukan

C. Tahap Implementasi
1. Klien dalam posisi berbaring senyaman mungkin
2. Perawat dan pemijat dalam posisi senyaman mungkin
3. Klien relaksasi, tarik nafas dalam dari hidung dan
hembuskan perlahan-lahan dari mulut
4. Membaca Bismillahirrahmanirrohim
5. Mengoleskan minyak zaitun pada tangan pemijat dan
pada titik-titik yang akan dilakukan pemijatan
6. Dengan menggunakan ibu jari atau jari telunjuk, cari
titik akupunktur yang dapat menurunkan nyeri sistemik
yaitu titik: LI 4 Hegu, ST 36 Zusanli, LR 3 Taichong,
SP 6 Sanyinjiao, dan LI 10 Sou San Li. Sedangkan
untuk sedasi lokal dilakukan akupresur pada titik terjauh
dari meridian yang melewati area luka.
7. Berikan penekanan pada titik-titik akupunktur dengan
tekanan kuat selama 45 detik
8. Akupresur dilakukan secara terus-menerus sampai
perawatan luka selesai yaitu sekitar 20 menit

D. Dokumentasi
1. Mengevaluasi hasil relaksasi (skala nyeri, ekspresi)

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


125
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2. Mendokumentasikan tindakan dan respon klien dalam


catatan perawatan

KRITERIA 1. Setelah mendapatkan tindakan akupresur responden


HASIL menjadi lebih nyaman, rileks, tenang
2. Nyeri yang dirasakan pada saat rawat luka menjadi
berkurang setelah dilakukan tindakan akupresur

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Ruangan tempat akupresur harus bersih, nyaman, sirkulasi udara baik, klien
rileks.
2. Mengkondisikan klien agar tidak terlalu lapar, tidak terlalu kenyang, tidak
terlalu emosional, dan tidak terlalu lemah.
3. Tindakan akupresur dihentikan apabila mengganggu prosedur perawatan
luka.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


126
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 6

PANDUAN LAFADZ SURAH AL-FATIHAH SAAT DILAKUKAN


PROSEDUR PERAWATAN LUKA PADA KLIEN BEDAH ORIF
di RSD dr. SOEBANDI JEMBER
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN Murotal surah Al-Fatihah dengan khusuk dan meyakini
bahwa Al-Fatihah adalah penyembuh (syifa’) dari seluruh
penyakit
TUJUAN 1. Menghilangkan atau mengurangi nyeri
2. Menimbulkan perasaan nyaman dan relaks
SASARAN Klien bedah ORIF yang akan dilakukan perawatan luka
PETUGAS Peneliti dibantu asisten
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi (sehari sebelum tindakan)
1. Mengkaji data status kesehatan klien
2. Mengkaji intervensi pengobatan maupun keperawatan
yang telah dilakukan pada klien

B. Tahap Persiapan (sehari sebelum tindakan)


1. Menyapa dan mengucapkan salam kepada klien
2. Menjelaskan tujuan prosedur tindakan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
4. Menyiapkan tempat yang nyaman dan bahan yang
diperlukan
5. Menjelaskan kepada klien tentang hadist Nabi
Muhammad SAW bahwa surah Al-Fatihah merupakan
penyembuh dari seluruh penyakit

C. Tahap Implementasi
1. Klien dalam posisi berbaring senyaman mungkin
2. Klien relaksasi, tarik nafas dalam dari hidung dan
hembuskan perlahan-lahan dari mulut
3. Membaca Bismillahirrahmanirrohim
4. Memasangkan earphone di telinga klien dan
memperdengarkan bacaan surah Al-Fatihah
5. Membimbing klien untuk melafalkan surah Al-Fatihah
dengan khusuk dan penuh keyakinan pada Allah SWT
6. Murotal surah Al-Fatihah dilakukan secara berulang-
ulang sampai perawatan luka selesai yaitu sekitar 20
menit

D. Dokumentasi
1. Mengevaluasi hasil relaksasi (skala nyeri, ekspresi)

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


127
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2. Mendokumentasikan tindakan dan respon klien dalam


catatan perawatan

KRITERIA 1. Setelah murotal surah Al-Fatihah, responden menjadi


HASIL lebih nyaman, rileks, tenang
2. Nyeri yang dirasakan pada saat rawat luka menjadi
berkurang setelah murotal surah Al-Fatihah

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


128
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 7

PANDUAN AKUPRESUR DAN LAFADZ SURAH AL-FATIHAH


SAAT DILAKUKAN PROSEDUR PERAWATAN LUKA
PADA KLIEN BEDAH ORIF di RSD dr. SOEBANDI JEMBER
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN Menekan/ memijat titik-titik akupunktur dan mengurut jalur
meridian yang ada di permukaan tubuh dan mebimbing
klien untuk murotal surah Al-Fatihah dengan khusuk dan
meyakini bahwa Al-Fatihah adalah penyembuh (syifa’) dari
seluruh penyakit
TUJUAN 1. Menghilangkan atau mengurangi nyeri
2. Menimbulkan perasaan nyaman dan relaks
SASARAN Klien bedah ORIF yang akan dilakukan perawatan luka
PETUGAS Peneliti dibantu asisten
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi (sehari sebelum tindakan)
Mengkaji data status kesehatan klien
1. Mengkaji data status kesehatan klien
2. Mengkaji intervensi pengobatan maupun keperawatan
yang telah dilakukan pada klien

B. Tahap Persiapan (sehari sebelum tindakan)


1. Menyapa dan mengucapkan salam kepada klien
2. Menjelaskan tujuan prosedur tindakan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
4. Menyiapkan tempat yang nyaman dan bahan yang
diperlukan
5. Menjelaskan kepada klien tentang hadist Nabi
Muhammad SAW bahwa surah Al-Fatihah merupakan
penyembuh dari seluruh penyakit

C. Tahap Implementasi
1. Klien dalam posisi berbaring senyaman mungkin
2. Perawat dan pemijat dalam posisi senyaman mungkin
3. Klien relaksasi, tarik nafas dalam dari hidung dan
hembuskan perlahan-lahan dari mulut
4. Membaca Bismillahirrahmanirrohim
5. Memasangkan earphone di telinga klien dan
memperdengarkan bacaan surah Al-Fatihah
6. Membimbing klien untuk melafalkan surah Al-Fatihah
dengan khusuk dan penuh keyakinan pada Allah SWT
7. Mengoleskan minyak zaitun pada tangan pemijat dan
pada titik-titik yang akan dilakukan pemijatan

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


129
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

8. Dengan menggunakan ibu jari atau jari telunjuk, cari


titik akupunktur yang dapat menurunkan nyeri sistemik
yaitu titik: LI 4 Hegu, ST 36 Zusanli, LR 3 Taichong,
SP 6 Sanyinjiao, dan LI 10 Sou San Li. Sedangkan
untuk sedasi lokal dilakukan akupresur pada titik terjauh
dari meridian yang melewati area luka.
9. Berikan penekanan pada titik-titik akupunktur dengan
tekanan kuat selama 45 detik
10. Akupresur dan murotal surah Al-Fatihah dilakukan
secara berulang-ulang sampai perawatan luka selesai
yaitu sekitar 20 menit

D. Dokumentasi
1. Mengevaluasi hasil relaksasi (skala nyeri, ekspresi)
2. Mendokumentasikan tindakan dan respon klien dalam
catatan perawatan
KRITERIA 1. Setelah mendapatkan tindakan akupresur dan lafadz
HASIL surah Al-Fatihah, responden menjadi lebih nyaman,
rileks, tenang
2. Nyeri yang dirasakan pada saat rawat luka menjadi
berkurang setelah dilakukan tindakan akupresur dan
lafadz surah Al-Fatihah

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Ruangan tempat akupresur dan lafadz surah Al-Fatihah harus bersih, nyaman,
sirkulasi udara baik, klien rileks.
2. Mengkondisikan klien agar tidak terlalu lapar, tidak terlalu kenyang, tidak
terlalu emosional, dan tidak terlalu lemah.
3. Tindakan akupresur dihentikan apabila mengganggu prosedur perawatan
luka.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


130
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 8
HASIL ANALISIS SPSS

1. Hasil uji normalitas pada kelompok akupresur

Tests of Normalityc,d
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Umur .242 7 .200* .832 7 .083
Jenis kelamin .435 7 .000 .600 7 .000
*
Pekerjaan .244 7 .200 .864 7 .165
Obat anti nyeri .435 7 .000 .600 7 .000
Skala nyeri (pre) .332 7 .019 .869 7 .183
*
Skala nyeri (post) .214 7 .200 .858 7 .144
*
Endorfin urin (pre) .232 7 .200 .872 7 .194
Endorfin urin (post) .264 7 .152 .835 7 .088
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
c. Pendidikan is constant. It has been omitted.
d. Berdzikir is constant. It has been omitted.

2. Hasil uji normalitas pada kelompok lafadz surah Al-Fatihah

Tests of Normalityb,c

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Umur .270 7 .133 .820 7 .064


Pendidikan .504 7 .000 .453 7 .000
Pekerjaan .315 7 .034 .750 7 .013
Berdzikir .504 7 .000 .453 7 .000
Skala nyeri (pre) .258 7 .174 .818 7 .062
Skala nyeri (post) .258 7 .174 .818 7 .062
Endorfin urin (pre) .148 7 .200* .955 7 .774
Endorfin urin (post) .272 7 .126 .893 7 .290

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction
b. Jenis kelamin is constant. It has been omitted.
c. Obat anti nyeri is constant. It has been omitted.

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


131
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

3. Hasil uji normalitas pada kelompok akupresur dan lafadz surah Al-Fatihah

Tests of Normalityb
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Umur .261 7 .161 .868 7 .177
Pendidikan .504 7 .000 .453 7 .000
Pekerjaan .328 7 .022 .757 7 .015
Obat anti nyeri .435 7 .000 .600 7 .000
Berdzikir .435 7 .000 .600 7 .000
*
Skala nyeri (pre) .219 7 .200 .915 7 .432
*
Skala nyeri (post) .173 7 .200 .922 7 .482
*
Endorfin urin (pre) .210 7 .200 .910 7 .397
*
Endorfin urin (post) .156 7 .200 .975 7 .933
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
b. Jenis kelamin is constant. It has been omitted.

4. Hasil uji normalitas pada kelompok kontrol

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
Umur .201 7 .200 .908 7 .381
Jenis kelamin .504 7 .000 .453 7 .000
Pendidikan .435 7 .000 .600 7 .000
Pekerjaan .476 7 .000 .569 7 .000
Obat anti nyeri .504 7 .000 .453 7 .000
Berdzikir .435 7 .000 .600 7 .000
Skala nyeri (pre) .258 7 .174 .818 7 .062
*
Skala nyeri (post) .234 7 .200 .849 7 .119
Endorfin urin (pre) .232 7 .200* .855 7 .136
Endorfin urin (post) .220 7 .200* .911 7 .406
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


132
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

5. Hasil uji kesetaraan pada variabel umur

Descriptives
Umur

N Mean Std. Std. 95% Confidence Interval for Mean Minim Maximu
Deviation Error Lower Bound Upper Bound um m

Akupresur 7 33.43 8.264 3.123 25.79 41.07 21 41


Al-Fatihah 7 29.86 7.862 2.972 22.59 37.13 21 39
Gabungan 7 35.71 7.544 2.851 28.74 42.69 24 44
Kontrol 7 36.14 7.841 2.963 28.89 43.39 25 45
Total 28 33.79 7.852 1.484 30.74 36.83 21 45

Test of Homogeneity of Variances


Umur

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.077 3 24 .972

6. Hasil uji kesetaraan pada variabel jenis kelamin

Descriptives
Jenis kelamin

N Mean Std. Std. 95% Confidence Interval for Mean Minim Maximu
Deviation Error Lower Bound Upper Bound um m

Akupresur 7 1.29 .488 .184 .83 1.74 1 2


Al-Fatihah 7 1.00 .000 .000 1.00 1.00 1 1
Gabungan 7 1.00 .000 .000 1.00 1.00 1 1
Kontrol 7 1.14 .378 .143 .79 1.49 1 2
Total 28 1.11 .315 .060 .99 1.23 1 2

Test of Homogeneity of Variances


Jenis kelamin
Levene Statistic df1 df2 Sig.
9.600 3 24 .000

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


133
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

7. Hasil uji kesetaraan pada variabel pendidikan

Descriptives
Pendidikan

N Mean Std. Std. 95% Confidence Interval for Mean Minim Maximu
Deviation Error Lower Bound Upper Bound um m

Akupresur 7 3.00 .000 .000 3.00 3.00 3 3


Al-Fatihah 7 2.71 .756 .286 2.02 3.41 1 3
Gabungan 7 2.86 .378 .143 2.51 3.21 2 3
Kontrol 7 2.71 .488 .184 2.26 3.17 2 3
Total 28 2.82 .476 .090 2.64 3.01 1 3

Test of Homogeneity of Variances


Pendidikan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.200 3 24 .041

8. Hasil uji kesetaraan pada variabel pekerjaan

Descriptives
Pekerjaan

N Mean Std. Std. 95% Confidence Interval for Mean Minim Maximu
Deviation Error Lower Bound Upper Bound um m

Akupresur 7 3.00 2.236 .845 .93 5.07 1 7


Al-Fatihah 7 4.00 3.055 1.155 1.17 6.83 2 10
Gabungan 7 3.86 2.673 1.010 1.39 6.33 2 9
Kontrol 7 2.71 2.360 .892 .53 4.90 1 8
Total 28 3.39 2.514 .475 2.42 4.37 1 10

Test of Homogeneity of Variances


Pekerjaan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.373 3 24 .773

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


134
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

9. Hasil uji kesetaraan pada variabel obat anti nyeri

Descriptives
Obat anti nyeri

N Mean Std. Std. 95% Confidence Interval for Mean Minim Maximu
Deviation Error Lower Bound Upper Bound um m

Akupresur 7 1.29 .488 .184 .83 1.74 1 2


Al-Fatihah 7 1.00 .000 .000 1.00 1.00 1 1
Gabungan 7 1.29 .488 .184 .83 1.74 1 2
Kontrol 7 1.14 .378 .143 .79 1.49 1 2
Total 28 1.18 .390 .074 1.03 1.33 1 2

Test of Homogeneity of Variances


Obat anti nyeri

Levene Statistic df1 df2 Sig.

6.497 3 24 .002

10. Hasil uji kesetaraan pada variabel

Descriptives
Berdzikir

N Mean Std. Std. 95% Confidence Interval for Mean Minim Maximu
Deviation Error Lower Bound Upper Bound um m

Akupresur 7 2.00 .000 .000 2.00 2.00 2 2


Al-Fatihah 7 1.86 .378 .143 1.51 2.21 1 2
Gabungan 7 1.71 .488 .184 1.26 2.17 1 2
Kontrol 7 1.71 .488 .184 1.26 2.17 1 2
Total 28 1.82 .390 .074 1.67 1.97 1 2

Test of Homogeneity of Variances


Berdzikir

Levene Statistic df1 df2 Sig.

6.497 3 24 .002

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


135
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

11. Hasil uji kesetaraan pada variabel nyeri pre test

Descriptives
Nyeri (pre)

N Mean Std. Std. 95% Confidence Interval for Mean Minim Maximu
Deviation Error Lower Bound Upper Bound um m

Akupresur 7 5.29 .951 .360 4.41 6.17 4 7


Al-Fatihah 7 3.86 .900 .340 3.03 4.69 3 5
Gabungan 7 4.57 1.512 .571 3.17 5.97 3 7
Kontrol 7 3.86 .900 .340 3.03 4.69 3 5
Total 28 4.39 1.197 .226 3.93 4.86 3 7

Test of Homogeneity of Variances


Nyeri (pre)

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.440 3 24 .256

12. Hasil uji kesetaraan pada variabel nyeri post test

Descriptives
Nyeri (Post)

N Mean Std. Std. 95% Confidence Interval for Mean Minim Maximu
Deviation Error Lower Bound Upper Bound um m

Akupresur 7 3.00 .816 .309 2.24 3.76 2 4


Al-Fatihah 7 2.14 .900 .340 1.31 2.97 1 3
Gabungan 7 2.29 1.113 .421 1.26 3.31 1 4
Kontrol 7 3.29 1.704 .644 1.71 4.86 1 5
Total 28 2.68 1.219 .230 2.21 3.15 1 5

Test of Homogeneity of Variances


Nyeri (Post)

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.451 3 24 .088

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


136
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

13. Hasil uji kesetaraan pada variabel endorfin urin pre test
Descriptives
Endorfin urin (Pre)

N Mean Std. Std. Error 95% Confidence Minim Maximum


Deviation Interval for Mean um

Lower Upper
Bound Bound

Akupresur 7 463.37914 297.985509 112.627936 187.78851 738.96977 86.546 797.720


Al-Fatihah 7 652.25029 413.827462 156.412079 269.52372 1034.97685 26.941 1175.120
Gabungan 7 525.36857 424.135023 160.307971 133.10910 917.62804 99.262 1269.934
Kontrol 7 459.32514 452.626174 171.076613 40.71575 877.93454 37.325 1113.426
Total 28 525.08079 386.770985 73.092846 375.10665 675.05492 26.941 1269.934

Test of Homogeneity of Variances


Endorfin urin (Pre)

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.495 3 24 .689

14. Hasil uji kesetaraan pada variabel endorfin urin post test
Descriptives
Endorfin urin (Post)

N Mean Std. Std. Error 95% Confidence Interval Minim Maximum


Deviation for Mean um

Lower Upper
Bound Bound

Akupresur 7 453.96014 404.163649 152.759500 80.17111 827.74917 40.271 935.487


Al-Fatihah 7 677.61743 423.477223 160.059345 285.96632 1069.26854 17.208 1210.219
Gabungan 7 595.06686 404.743452 152.978645 220.74160 969.39212 44.921 1199.062
Kontrol 7 526.97829 444.397149 167.966334 115.97947 937.97710 29.997 1151.178
Total 28 563.40568 404.392001 76.422905 406.59883 720.21253 17.208 1210.219

Test of Homogeneity of Variances


Endorfin urin (Post)

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.122 3 24 .946

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


137
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

15. Hasil uji statistik paired T test tingkat nyeri

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pre akupresur 5.29 7 .951 .360


Pair 1
Post akupresur 3.00 7 .816 .309
Pre Al-Fatihah 3.86 7 .900 .340
Pair 2
Post Al-Fatihah 2.14 7 .900 .340
Pre gabungan 4.57 7 1.512 .571
Pair 3
Post gabungan 2.29 7 1.113 .421
Pre kontrol 3.86 7 .900 .340
Pair 4
Post kontrol 3.29 7 1.704 .644

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.

Pair 1 Pre akupresur & Post akupresur 7 .858 .013


Pair 2 Pre Al-Fatihah & Post Al-Fatihah 7 .853 .015
Pair 3 Pre gabungan & Post gabungan 7 .977 .000
Pair 4 Pre kontrol & Post kontrol 7 .792 .034

Paired Samples Test


Paired Differences t df Sig. (2-

Mean Std. Std. 95% Confidence tailed)

Devi Error Interval of the


ation Mean Difference

Lower Upper
Pair 1 Pre akupresur - Post akupresur 2.286 .488 .184 1.834 2.737 12.394 6 .000
Pre Al-Fatihah - Post Al-
Pair 2 1.714 .488 .184 1.263 2.166 9.295 6 .000
Fatihah
Pair 3 Pre gabungan - Post gabungan 2.286 .488 .184 1.834 2.737 12.394 6 .000
Pair 4 Pre kontrol - Post kontrol .571 1.134 .429 -.477 1.620 1.333 6 .231

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


138
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

16. Hasil uji statistik paired T test kadar endorfin urin

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pre akupresur 463.37914 7 297.985509 112.627936


Pair 1
Post akupresur 453.96014 7 404.163649 152.759500
Pre al-Fatihah 652.25029 7 413.827462 156.412079
Pair 2
Post al-Fatihah 677.61743 7 423.477223 160.059345
Pre Gabungan 525.36857 7 424.135023 160.307971
Pair 3
Post Gabungan 595.06686 7 404.743452 152.978645
Pre kontrol 459.32514 7 452.626174 171.076613
Pair 4
Post kontrol 526.97829 7 444.397149 167.966334

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.

Pair 1 Pre akupresur & Post akupresur 7 .295 .520


Pair 2 Pre al-Fatihah & Post al-Fatihah 7 .517 .235
Pair 3 Pre Gabungan & Post Gabungan 7 .573 .179
Pair 4 Pre kontrol & Post kontrol 7 .864 .012

Paired Samples Test


Paired Differences t d Sig.

Mean Std. Std. Error 95% Confidence Interval f (2-

Deviation Mean of the Difference tailed)

Lower Upper

Pre akupresur -
Pair 1 9.419000 425.433003 160.798561 -384.040904 402.878904 .059 6 .955
Post akupresur
Pre al-Fatihah -
Pair 2 -25.367143 411.575286 155.560836 -406.010796 355.276510 -.163 6 .876
Post al-Fatihah
Pre Gabungan -
Pair 3 -69.698286 383.572579 144.976808 -424.443755 285.047183 -.481 6 .648
Post Gabungan
Pre kontrol -
Pair 4 -67.653143 234.037984 88.458043 -284.102177 148.795891 -.765 6 .473
Post kontrol

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


139
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

17. Hasil uji statistik Anova tingkat nyeri

ANOVA
Skala nyeri

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 13.714 3 4.571 9.143 .000


Within Groups 12.000 24 .500
Total 25.714 27

Multiple Comparisons
Dependent Variable: Skala nyeri
LSD

(I) faktor (J) faktor Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Difference (I-J) Lower Bound Upper Bound

Al-Fatihah -.571 .378 .144 -1.35 .21

Akupresur Gabungan .000 .378 1.000 -.78 .78

Kontrol -1.714* .378 .000 -2.49 -.93


Akupresur .571 .378 .144 -.21 1.35
Al-Fatihah Gabungan .571 .378 .144 -.21 1.35
Kontrol -1.143* .378 .006 -1.92 -.36
Akupresur .000 .378 1.000 -.78 .78
Gabungan Al-Fatihah -.571 .378 .144 -1.35 .21
Kontrol -1.714* .378 .000 -2.49 -.93
Akupresur 1.714* .378 .000 .93 2.49

Kontrol Al-Fatihah 1.143* .378 .006 .36 1.92

Gabungan 1.714* .378 .000 .93 2.49

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

18. Hasil uji statistik Anova kadar endorfin urin

ANOVA
Endorfin urin

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 30042.730 3 10014.243 .073 .974


Within Groups 3313734.942 24 138072.289
Total 3343777.672 27

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K


140
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Multiple Comparisons
Dependent Variable: Endorfin urin
LSD

(I) faktor (J) faktor Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Difference Lower Upper
(I-J) Bound Bound

Surah Al-Fatihah -34.786143 198.618291 .862 -444.71415 375.14186

Akupresur Gabungan -79.117286 198.618291 .694 -489.04529 330.81072

Kontrol -77.072143 198.618291 .701 -487.00015 332.85586


Akupresur 34.786143 198.618291 .862 -375.14186 444.71415
Surah Al-Fatihah Gabungan -44.331143 198.618291 .825 -454.25915 365.59686
Kontrol -42.286000 198.618291 .833 -452.21400 367.64200
Akupresur 79.117286 198.618291 .694 -330.81072 489.04529
Gabungan Surah Al-Fatihah 44.331143 198.618291 .825 -365.59686 454.25915
Kontrol 2.045143 198.618291 .992 -407.88286 411.97315
Akupresur 77.072143 198.618291 .701 -332.85586 487.00015

Kontrol Surah Al-Fatihah 42.286000 198.618291 .833 -367.64200 452.21400

Gabungan -2.045143 198.618291 .992 -411.97315 407.88286

TESIS PENGARUH AKUPRESUR DAN LAFADZ… ENGGAL HADI K

Anda mungkin juga menyukai