Pertemuan - 5 - BJT (Contd)
Pertemuan - 5 - BJT (Contd)
Pertemuan - 5 - BJT (Contd)
com
3/18/2014
ELEKTRONIKA DASAR
Pertemuan Ke-5
Bipolar Junction Transistor (Contd.)
ALFITH, S.Pd,M.Pd
1
Pemakaian BJT:
◦ sebagai penguat:
BJT bekerja pada mode aktif.
BJT berperan sebagai sebuah sumber arus yang dikendalikan
oleh tegangan (VCCS).
Perubahan pada tegangan base-emitter,vBE, akan
menyebabkan perubahan pada arus collector, iC.
BJT dipakai untuk membuat sebuah penguatan
transkonduktansi.
Penguatan tegangan dapat diperoleh dengan melalukan arus
collector ke sebuah resistansi, RC.
Agar penguat menjadi penguat linier, transistor harus diberi
bias, dan sinyal akan ditumpangkan pada tegangan bias dan
sinyal yang akan diperkuat harus dijaga tetap kecil
◦ sebagai saklar
BJT bekerja pada mode cutoff dan mode jenuh
1
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
2
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
I S e v I V T
v O V CC R C I S e v I V T
Sedangkan ketika BJT dalam keadaan cut off, arus sangat kecil
(idealnya nol), jadi beraksi seperti saklar terbuka, memutus
hubungan antara collector dan ground.
Jadi keadaan saklar ditentukan oleh harga tegangan kendali vBE.
Penguatan Penguat.
Agar BJT bekerja sebagai penguat, maka harus diberi bias pada
daerah aktif yang ditentukan oleh tegangan dc base – emitter VBE
dan tegangan dc collector – emitter VCE. Arus collector IC pada
keadaanI ini:
C IS e V V BE T
V CE V CC R C I C
3
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
dv
A v O
dv I v V
I BE
1
A v I S e V BE V T
R C
V T
I R V
A v C C
RC
V T V T
V RC V CC V CE
Perhatikan:
• penguat CE: inverting, artinya sinyal keluaran berbeda 180°
dengan sinyal masukan.
• peguatan tegangan dari penguat CE adalah perbandingan
antara penurunan tegangan pada RC dengan tegangan termal VT.
• untuk memaksimumkan penguatan tegangan, penurunan
tegangan pada RC harus sebesar mungkin, artinya untuk harga
VCC tertentu penguatan harus bekerja pada VCE yang lebih rendah.
• pada gambar 26(b) terlihat, jika VCE lebih rendah → titik bias Q
dekat pada ujung daerah aktif, → tidak mempunyai ruang yang
cukup untuk simpangan negatif tegangan keluaran tanpa penguat
memasuki daerah jenuh → puncak negatif dari gelombang vO
akan terpotong. jadi diperlukan ruang yang cukup untuk
simpangan sinyal keluaran yang menentukan posisi yang efektif
untuk titik bias Q pada segmen daerah aktif YZ.
• jika Q ditempatkan pada posisi yang terlalu tinggi pada segmen
ini, tidak hanya akan mengurangi penguatan tapi juga membatasi
simpangan positif dari sinyal keluaran. Pada sisi positif,
pembatasan ini ditentukan oleh BJT memasuki cut off, pada
keadaan ini puncak positif akan terpotong pada level VCC. Secara
teoritis penguatan maksimum Av diperoleh dengan mem-bias BJT
pada ujung keadaan jenuh, tetapi tidak akan mempunyai ruang
untuk simpangan sinyal negatif.
V V
A v CC CEsat
V T
V
A v CC
V T
8
4
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Contoh soal 2
Sebuah rangkaian CE menggunakan sebuah BJT yang
mempunyai IS = 10-15 A, sebuah resistansi collector RC = 6,8
kΩ dan catu daya VCC = 10 V.
a. Tentukan harga tegangan bias VBE yang diperlukan untuk
mengoperasikan transistor pada VCE = 3,2 V. Berapakah harga
IC nya?
b. Carilah penguatan tegangan Av pada titik bias. Jika sebuah
sinyal masukan sinusoida dengan amplitudo 5 mV
ditumpangkan pada VBE, carilah amplitudo sinyal keluaran
sinusoida.
c. Carilah kenaikan positif vBE (di atas VBE) yang mendorong
transistor ke daerah jenuh, dimana vCE= 0,3 V.
d. Carilah kenaikan negatif vBE yang mendorong transistor ke
daerah 1% cut off (vO = 0,99 VCC)
Jawab:I C
V CC V CE
a. R C
10 3 ,2
1 mA
6 ,8
3 15
1 10 10 e V BE V T
V BE 690 , 8 mV
9
b. V V
A v CC CE
V T
10 3 ,2
272 V/V
0 , 025
V o 272 0 , 005 1 , 36 V
10
5
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Analisis Grafis
11
6
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
14
7
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
15
16
8
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
BJT bekerja sebagai saklar: gunakan mode cut off dan mode
jenuh.
tinggi.
Persamaan ini hanya berlaku untuk daerah aktif artinya CBJ tidak
forward bias atau vC > vB – 0,4 V.
vC = VCC – RCiC
Jika vI naik, iB akan naik, dan iC akan naik juga, Akibatnya vCE akan
turun. Jika vCE turun sampai vB– 0,4V, transistor akan
V CC 0 ,3
meninggalkanI C ( EOS daerah
) aktif
R C
dan memasuki daerah jenuh. Titik
‘edge-of-saturation’ (EOS) ini didefinisikan:
Dengan asumsi VBE ≈ 0,7 V dan
I
I C ( EOS )
B ( EOS )
18
9
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Csat
Memaksakan lebih banyak arus pada base mempunyai pengaruh
yang kecil pada ICEsat dan VCEsat. Pada keadaan ini saklar tertutup
dengan resistansi RCEsat yang rendah dan tegangan offset VCEsat
yang rendah.
Contoh soal 3:
Transistor pada gambar 33 mempunyai β berkisar antara 50 –
150.
Carilah harga RB yang menyebabkan transistor pada keadaan
jenuh dengan faktor ‘overdrive’ lebih besar dari 10.
Gambar 33
Jawab:
Transistor dalam keadaan jenuh, tegangan collector:
VC = VCEsat ≈ 0,2 V
10 0 ,2
Arus collector:
ICsat
1
9 , 8 mA
20
10
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
4 ,3
R B 2 ,2 k
1 , 94
21
11
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Contoh soal 4:
Gambar 34 23
Jawab:
24
12
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Contoh soal 5:
Gambar 35
25
Jawab:
Asumsikan Vtransistor
6 bekerja
V BE pada
6 0mode
, 7 aktif
5 ,3 V
E
5 ,3
I E 1 , 6 mA
3 ,3
V C 10 4 ,7 I C 10 4 ,7 1 ,6 2 , 48 V
26
13
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
10 5 .5
I C 0 , 96 mA
4 ,7
I B I E I C 1 , 6 0 , 96 0 , 64 mA
IC 0 , 96
forced 1 ,5
IB 0 , 64
Karena βforced < βmin, maka transistor memang bekerja pada mode
jenuh.
Contoh soal 6:
Tentukan tegangan pada semua simpul dan arus pada semua
cabang pada rangkaian pada gambar 36.
Catatan: rangkaian ini identik dengan rangkaian pada contoh 4
dan contoh 5 kecuali tegangan base = 0 V.
Jawab:
Karena tegangan base = 0 dan emitter terhubung ke ground
melalui RE, maka EBJ tidak dapat ‘on’ dan arus emitter = 0. CBJ
juga tidak dapat ‘on’ karena collector jenis –n terhubung ke catu
daya positif melalui RC dan base jenis –p terhubung ke ground.
27
Jadi arus collector = 0. Arus base juga akan = 0, sehingga
transistor bekerja pada mode cutoff. Tegangan emitter = 0,
tegangan collector = +10 V, karena tidak ada penurunan tegangan
pada RC.
Gambar 36.
28
14
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Contoh soal 7:
Gambar 37
29
Jawab:
Pada transistor pnp, base terhubung ke ground dan emitter
terhubung ke catu daya positif (V+ = +10 V) melalui RC. Jadi EBJ
forward biased dengan
VE =
I V
EB = 0,7 V
V V 10 0 ,7
E
E
4 , 65 mA
R E 2
30
15
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Contoh soal 8:
Gambar 38
31
Jawab:
EBJ forward biased, jadi:
5 V 5 0 ,7
I B BE
0 , 043 mA
R B 100
Catatan:
Harga β sangat berpengaruh pada harga IB.
Pada contoh soal 7, harga β tidak terlalu berpengaruh pada mode
kerja transistor.
Pada contoh soal 8, kenaikan β 10% akan menyebabkan
transistor memasuki mode jenuh. 32
16
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Contoh soal 9:
Gambar 39.
33
Jawab:
Asumsikan transistor bekerja pada mode aktif dan abaikan arus
base: VB ≈ 0, VE ≈ +0,7 V, IE ≈ 4,3 mA.
Arus collector maksimum yang dapat menunjang transistor
bekerja pada daerah aktif ≈ 0,5 mA, ternyata transistor bekerja
pada mode jenuh.
34
17
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
V E 3 , 83 V
V C 3 , 63 V
I E 1 , 17 mA
I C 0 , 86 mA
I B 0 , 31 mA
βforced < β
35
Gambar 40 36
18
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Jawab:
Gunakan teori Thévenin untuk menyederhanakan rangkaian pada
base.
R 50
V 15 B 2
15 5 V
R 50
BB
R B 1 B 2 100
R BB R B 1 // R B 2 100 // 50 33 ,3 k
V BB I B R BB V BE I E R E
I
I E
B
1
V BB V
I BE
R E R 1
E
BB
5 0 ,7
I 1 , 29 mA
E
3 33 , 3 101
1 , 29
I B 0 , 0128 mA
101
V B V BE I E R E
0 ,7 1 , 29 3 4 , 57 V
38
Gambar 41
19
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Jawab:
Rangkaian ini identik dengan rangkaian pada contoh soal 10.
Perbedaannya ada transistor Q2 dengan RC2 dan RE2 nya.
39
VE2 = VC1 + VEB|Q2 ≈ 8,6 +0,7 = +9,3 V
IC2 = α2IE2
= 0,99 x 2,85 = 2,82 ( asumsikan β= 100)
40
20
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
41
Gambar 42
42
21
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Jawab:
Transistor Q1 dan Q2 tidak akan sama-sama ‘on’.
Jadi jika Q1 ‘on’ maka Q2 ‘off’, dan sebaliknya.
43
22
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
R R
R 1 2
R
B
R 1 2
V V
I BB BE
E
R E R B 1
45
R
R B
E
1
46
23
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Jawab:
Ikuti ‘rule of thumb’:
⅓ tegangan catu daya dialokasikan untuk tegangan pada R2, ⅓
lainnya untuk tegangan pada RC dan sisanya untuk simpangan
sinyal pada collector.
V 3 ,3
R E
3 ,3 k
VB = E+4 V I E 1
VE = 4 – VBE ≈ 3,3 V
Pilih arus pada pembagi tegangan = 0,1IE = 0,1 x 1
= 0,1 mA
Abaikan arus base, jadi12
R 1 R 2 120 k
0 ,1
R 2
V 4 V
R
CC
R 1 2
Jadi R2 = 40 kΩ dan R1 = 80 kΩ
47
101
Disain 2:
jika diinginkan untuk menarik arus yang lebih tinggi dari catu
daya dan resistansi masukan penguat yang lebih kecil, kita dapat
menggunakan I E arus pada pembagi
4 0 ,7
0 , 99 tegangan
1 mA sama dengan IE
(yaitu 1 mA), maka 3 , 3 R 0 ,=
027 8 kΩ dan R = 4 kΩ
1 2
48
24
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
12 V
R C C
I C
I C I E 0 , 99 1 0 , 99 mA 1 mA
12 8
R C 4 k
1
V V
I EE BE
E
R E R B 1
25
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
I
I R E
R V
E C
1
B BE
V V
I CC BE
E
R C R B 1
51
26
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Dengan mengabaikan efek Early pada Q2, arus collector akan tetap
konstan selama Q2 tetap pada daerah aktif. Hal ini akan tetap
terjaga jika tegangan collector lebih tinggi dari tegangan base (-
VEE + VBE).
EBJ diberi forward bias oleh sebuah batere VBE. CBJ diberi reverse
bias oleh catu daya DC VCC melalui resistor RC. Sinyal yang akan
diperkuat, vbe, ditumpangkan pada VBE.
27
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
I E I C
I B I C
V C V CE V CC I C R C
Untuk bekerja pada mode aktif, VC harus lebih besar dari (VB –
0,4) dengan harga yang memungkinkan simpangan sinyal pada
collector,
, S
V BE v
Dan arus collector
I menjadi: V V
S e e
T be T
55
iC I C e v be V T
I
i c C
v be
V T
i c g m v be
v
g m be
i c
gm disebut transkonduktansi
56
28
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
57
Untuk sinyal kecil (vbe << VT), transistor berperan seperti sebuah
sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan (VCCS).
Terminal masukan VCCS : antara base dan emitter, terminal
keluaran di antara collector dan emitter.
Transkonduktansi dari VCCS ini: gm dan resistansi keluaran tidak
terhingga (untuk keadaan ideal). Pada kenyataannya BJT
mempunyai resistansi keluaran yang terbatas karena ada efek 58
Early.
29
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
i B I B i b
I
I C
B
1 I
i C
v
b
V T
be
I
g m C
V T
g
i m
v
b
be
59
r
g m
V
r T
I B
I
I C
E
i I I
i c
C
v E
v
e
V T
be
V T
be
60
30
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
V
r e T
I E
1
r e
g m g m
Jadi: rπ = (ie/ib)re
rπ = (β+1)re
61
Penguatan tegangan
vC = VCC – iRRC
= VCC – (IC + ic)RC
= (VCC – ICRC) – icRC
= VC – icRC
vc = –icRC = –gmvbeRC
= (–gmvRcC)vbe
A V g m R C
v be
62
31
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
63
Model Hybrid - π
64
32
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
v
i b be
r
i e
v be
g m v be
v be
1 g m r
r r
v be
1 v
r
r
be
1
v be r e
g m v be g m ib r
g m r i b
65
Model T
66
33
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
v be
1
v be
1
r e r e 1
v v
be
be
1 r e r
g m v be g m ie r e
g m r e ie i e
67
68
34
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
69
3 0 ,7
0 , 023 mA
100
I C I B 100 0 , 023 2 , 3 mA
V C V CC I C R C
10 2 ,3 3 3 ,1 V
I 2 , 3 mA
g m C
92 mA/V
V T 25 mV
100
r 1 , 09 k
g 92
70
m
35
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
1 , 09
v i 0 , 011 v i
101 , 09
v o g m v be R C
92 0 , 011 v i 3 3 , 04 v i
v
A v o
3 , 04 V/V
v i
71
Jawab:
Satu kendala pada amplitudo sinyal adalah pendekatan sinyal
kecil, dimana vbe tidak boleh melebihi 10 mV.Jika digunakan
bentuk gelombang segitiga vbe dengan 20 mV peak-to-peak dan
bekerja mundur,
V be 10
V i 0 , 91 V
0 , 011 0 , 011
72
36
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
73
37
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
75
Jawab:I
10 V E
10 0 ,7
0 , 93 mA
Tentukan titik kerja
R E dc:
E
10
IC = 0,99 IE = 0,92 mA
VC = –10 + RCIC
= –10 + 0,92 x 5 = –5,4 V
38
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Gambar 55
77
78
39
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
v
i e i
r e
R
v o ie R C C
v i
r e
v R
A v o
C
183 , 3 V/V
v i r e
79
Gambar 57 80
40
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
81
82
41
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Model hybrid-π
versi (gmvπ) versi (βib)
Model T
versi (gmvπ) versi (βib)
83
V V
r e T
T
I E I C
V
r T
IC
V
r o A
I C
r
g m
84
42
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
r 1 r e
1 1
g m
r r e
85
Struktur dasar
Gambar menunjukkan rangkaian dasar penguat BJT dengan
pemberian bias dengan arus yang konstan. Yang perlu
diperhatikan adalah memilih RB yang besar untuk menjaga
resistansi masukan pada base yang besar. Tetapi penurunan
tegangan dan pengaruh β pada RB harus dibatasi. Tegangan dc VB
menentukan simpangan sinyal yang dibolehkan pada collector.
43
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Struktur dasar
Gambar menunjukkan rangkaian dasar penguat BJT dengan
pemberian bias dengan arus yang konstan. Yang perlu
diperhatikan adalah memilih RB yang besar untuk menjaga
resistansi masukan pada base yang besar. Tetapi penurunan
tegangan dan pengaruh β pada RB harus dibatasi. Tegangan dc VB
menentukan simpangan sinyal yang dibolehkan pada collector.
Rangkaian:.
Definisi:
Resistansi masukan:
v
R in i
i i
88
44
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Resistansi keluaran
v
R out x
i x v 0
sig
Penguatan tegangan
v
A v o
v i
Penguatan arus
i
A i o
i i
89
90
45
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Rangkaian ekivalen
A.
91
Persamaan:
v R in
i
v sig R in R sig
R
A A L
R
v vo
R L o
A vo G m R o
R in R
G A L
R R
v vo
R in sig R L o
R in
G A
R
vo vo
R in sig
R
G G L
R
v vo
R L o
92
46
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
vi (mV) vo (mV)
Tanpa RL 9 90
Dengan RL terhubung 8 70
R i
9 10
R i 10
R i 900 k 93
10
8 , 75 10
10 R o
R o 1 , 43 k
10
7 9
10 R out
R out 2 , 86 k
94
47
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
8 R in
10 R in 100
R in 400 k
R 400
A v
in
8 , 75 350 A/A
R L 10
95
i osc A vo v i R o
Dan vi dengan
R in 0
R
v v L
R
i sig
R in R 0 sig
L
96
48
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Maka:
R R
R in R 0
R sig 1
sig
o
1
R R
L
i out
81,8 k
i osc A vo ii R in R 0
R o
L
i
A is osc
10 81 , 8 / 1 , 43 572 V/V
i i
97
98
49
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
99
v
R B || r
sig
R B || r R sig
Untuk RB >> rπ
r
v v
R
i sig
r sig
Catatan: v v
i
100
50
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
101
G
R B || r
g ro || R || R
v
R B || r R sig
m C L
Untuk RB >> rπ
G
ro || R C || R L
R
v
r sig
102
51
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Pada sisi lain, jika Rsig << rπ, penguatan menyeluruh akan
menjadi: G v g m r o || R C || R L
i os penguatan
Untuk menghitung g m v arus hubung singkat, Ais
v v i i i R in
i os
A is g m R in
ii
52
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
i 1 ie
i e
b
1
v i
i
R
e
r e e
R ib 1 r e R e
R || R
1 A C L
R
v
r e e
53
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
R
A C
1 R
vo
r e e r e
g m R g m R C
A C
1 R e 1 g m R
vo
r e e
Resistansi keluaran:
Rout = RC
Penguatan arus
i i vhubung
i R in singkat:
R i
A is in e
v i
A
R ib || R B
R e
is
r e
107
108
54
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Jadi untuk vπ yang sama, sinyal pada terminal masukan penguat, vi,
dapat lebih besar dengan faktor (1+gmRe) jika dibandingkan dengan
sinyal pada penguat CE.
Kesimpulan:
Dengan penambahan resistansi Re pada emitter, penguat CE
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Resistansi masukan Rib meningkat dengan faktor (1+gmRe)
2. Penguatan tegangan dari base ke collector, Av, berkurang
dengan faktor (1+gmRe).
3. Untuk distorsi non linier yang sama, sinyal masukan vi dapat
meningkat dengan faktor (1+gmRe)
4. Penguatan tegangan menyeluruh tidak terlalu tergantung
dengan β.
5. Respons terhadap frekuensi tinggi menjadi lebih baik.
109
R in r e
55
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
A v
v o
R C || R L
v i r e
Avo sama dengan Avo pada penguat CE. Hanya tidak ada
pembalikan fasa.
Resistansi
R keluaran:
R out C
112
56
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Kecuali pada kondisi Rsig pada orde yang sama dengan re, faktor
transmisi sinyal vi/vsig akan kecil sekali.
Salah satu pemakaian rangkaian CB adalah untuk memperkuat
sinyak frekuensi tinggi yang muncul pada kabel coaxial. Untuk
menghindari refleksi sinyal pada kabel, penguat CB harus
mempunyai resistansi masukan sama dengan resistansi
karakteristik kabel yang biasanya berkisar antara 50 Ω - 75 Ω.
113
Penguatan menyeluruh, Gv
G
r e
g R || R
v m C L
r e R sig
R C || R L
r e R sig
Kesimpulan:
Penguat CB mempunyai resistansi masukan yang rendah,
penguatan arus hubung singkat yang hampir sama dengan satu,
penguatan tegangan hubung terbuka yang positif (non inverting)
dan resistansi keluaran yang tinggi.
Penguat CB mempunyai respon yang baik pada frekuensi tinggi.
Penggunaan penguat CB yang paling menonjol adalah sebagai
penguat arus dengan penguatan satu atau disebut current-buffer.
Artinya menerima arus sinyal masukan dari resistansi masukan
yang rendah dan mengirimkan arus yang sama ke resistansi 114
57
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
115
58
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
117
Penguatan menyeluruh
R
G v: 1 r o || R L
B
G v
R sig R B R sig || R B 1 r e ro || R L
59
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
119
120
60
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
61
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Pada emitter follower hanya sebagian kecil dari sinyal yang akan
tampak antara base dan emitter. Jadi emitter follower dapat
bekerja secara linier untuk variasi amplitudo sinyal yang cukup
besar. Tetapi harga absolut batas atas amplitudo tegangan
keluaran ditentukan oleh kondisi cut off dari transistor.
Jika amplitudo vsig lebih besar dari harga di atas, tansistor akan
cut off dan amplitudo negatif sinyal gelombang keluaran akan
terpotong
123
124
62
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
R in R B || r R B || 1 r e
A v g m ro || R C || R L
R out r o || R C
G
R B || r
g ro || R || R
v
R B || r R sig
m C L
ro || R C || R
L
r R sig
A is g m R in
125
Abaikan ro
R in R B || 1 r e R e
A
R C || R L g m R C || R L
R e 1
v
r e g m R e
R out R C
G
R C || R L
v
R sig 1 r e R e
v 1
v i 1 g m R e
126
63
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
Common Base
Abaikan ro
R in r e
A v g m R C || R L
R out R C
G
R C || R L
re
v
R sig
A is
127
R in R B || 1 r e ro || R L
A
ro || R L
v
r e r o || R L
R || R
R r || r sig B
out o
e
1
G
R B ro || R L
R
v
R || R
R sig B sig B
r ro || R
1
e L
A is 1
128
64
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
130
65
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
131
3. Untuk VIL < vI < VIH, transistor berada pada daerah aktif dan
beroperasi sebagai penguat dengan penguatan sinyal kecil:
v R
A o
C
v
v i R B r
R
r R B A v C
R B
I
V CC V CEsat R C
B
132
66
hendroagungs.blogspot.com
3/18/2014
V CC V CEsat R C
forced
V OH V BE R B
6. Noise margin:
NMH = VOH – VIH = 5 – 1,66 = 3,34 V
NML = VIL – VOL = 0,7 – 0,2 = 0,5 V
133
67