Projek - Kelompok 1 - Elektronika Dasar - Fisika Dik D 2020

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

PROJECT

PENGGUNAAN PROGRAM APLIKASI OP AMP CALCULATOR SEBAGAI MEDIA


PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR

OLEH :
KELOMPOK 1
Nama Mahasiswa:
 CHRISMAS A SIMANJUNTAK (4203121012)
 FADLI ARDIANSYAH RITONGA (4203121008)
 LHUTFIYAH SYAHFITRI (4202421020)
 MHD. KHAIRI DAHLAN BATUBARA (4202421010)
 PUTRI SRIDEWI HUTAJULU (4203321008)
 VIPTA NOVA MARIANA SIMBOLON (4301121009)
Kelas : PSPF D 2020
Dosen Pengampu : Drs. Khairul Amdani, M.Si
Mata Kuliah : Elektronika Dasar
JURUSAN FISIKA
PRODI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
MARET 2022
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kelimpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami menyelesaikan tugas Project “Elektronika Dasar” ini
semaksimal mungkin.
Adapun maksud kami menyusun Project ini adalah untuk memenuhi tugas Elektronika
Dasar yang telah diamanahkan kepada kami. Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada
bapak dosen Drs. Khairul Amdani, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Elektronika Dasar
ini.
Kami sadar bahwa Project ini tentu saja tidak lepas dari banyaknya kekurangan baik dari
segi mutu maupun jumlah dari materi yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan
yang kami miliki.
Oleh sebab itu, kami membutuhkan masukan dan kritikan yang bersifat membangun yang
berasal dari semua pihak demi perbaikan terhadap Project selanjutnya. Harapan kami semoga
Project ini bermanfaat terlebih bagi kami dan para pembaca.

Medan, 16 Mei 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................................1
1.2 Tujuan ..............................................................................................................................2
1.3 Manfaat ............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
TINJAUAN TEORITIS ............................................................................................................3
2.1 Penguat Operasional (Op-amp) ......................................................................................3
2.2 Karakteristik Op-amp ....................................................................................................3
2.3 Aplikasi dan Rangkaian Dasar Op-amp .........................................................................4
BAB III ......................................................................................................................................7
METODE PERCOBAAN .........................................................................................................7
3.1. Alat dan Bahan ...............................................................................................................7
3.2. Gambar Rangkaian ........................................................................................................7
3.3. Langkah – Langkah Percobaan ....................................................................................8
BAB IV .................................................................................................................................... 11
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................ 11
4.1. Hasil dan Pembahasan .................................................................................................. 11
BAB V ...................................................................................................................................... 14
PENUTUP ............................................................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penguat Operasional atau Operational Amplifier (biasa dikenal dengan Op-Amp) merupakan
sebuah komponen elektronika yang tersusun dari resistor, diode, dan transistor. Penyusunan dari
Op-Amp tersebut disusun dalam sebuah rangkaian yang terintegrasi atau yang biasa dikenal
dengan Integrated Circuit (IC). Op-Amp dalam aplikasinya biasa digunakan sebagai penguat. ada
rangkaian, Op-Amp biasa dilambangkan seperti pada gambar 1. Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa
terdapat dua buah input, yaitu input inverting dan non- inverting. Pada gambar 1 tersebut, terdapat
pula dua sumber masukan sebagai sumber daya dari Op-Amp tersebut, yaitu tegangan positif
(+Vcc) dan tegangan negative (- Vee). Op- Amp merupakan komponen elektronika yangberfungsi
untuk memperkuat sinyal arus searah (DC) maupun arus bolak-balik (AC). Penguat operasional
terdiri atas transistor, resistor dan kapasitor yang dirangkai dan dikemas dalam rangkaian terpadu
(Intregated Circuit). Dalam penggunaannya Op-Amp dibagi menjadi dua jenis yaitu penguat linier
dan penguat tidak linier. Penguat linier merupakan penguat yang tetap mempertahankan bentuk
sinyal masukan, yang termasuk dalam penguat ini antara lain penguat non inverting, penguat
inverting, penjumlah diferensial dan penguat instrumentasi. Sedangkan penguat tidak linier
merupakan penguat yang bentuk sinyal keluarannya tidak sama dengan bentuk sinyal masukannya,
diantaranya komparator, integrator, diferensiator, pengubah bentuk gelombang dan pembangkit
gelombang.

Operational Amplifier (OP-AMP) telah digunakan bertahun-tahun. Awalnya OP- AMP


dibentuk menggunakan sirkuit diskrit transistor, setelah perkembangan teknologi integrated ciruit
(IC) telah merevolusi desain rangkaian analog. OP-AMP merupakan yang pertama sebuah IC
analog, hal ini dikarena- kan fungsinya yang sangat bermanfaat penggunaannya dalam beragam
rangkaian. Permasalahan yang dihadapi dalam perancangan OP-AMP adalah mendapatkan nilai
gain, output dan fungsi grafik rangkaian tersebut. Setelah didapatkan permasalahan selanjutnya
adalah menganalisisnya apakah rangkaian yang dibuat berjalan dengan baik atau tidak. Seringkali
mahasiswa mengalami kesulitan dalam menganalisis sistem, namun dengan bantuan software
matlab proses analisis sistem menjadi jauh lebih mudah dan cepat sehingga akan memudahkan

1
dalam proses pembelajaran terutama dalam peran- cangan sistem dengan menggunakan rang-
kaian OP-AMP

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari tugas project adalah :

1. Untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah elektronika dasar.

2. Untuk memahami sistem dari Operational Amplifier (OP-AMP).

3. Untuk mengetahui penggunaan aplikasi OP AMP calculator.

4. Untuk menerapakan soal – soal pada aplikasi OP AMP calculator.

1.3 Manfaat
Dengan mengetahui fungsi dari OP – AMP sebagai Penguat operasional ataupun kerap disebut
Op- Amp ialah komponen elektronika yangberfungsi untuk menguatkan sinyal arus searah( DC)
ataupun arus bolak- balik( AC). Penguat operasional terdiri atas transistor, resistor serta kapasitor
yang dirangkai serta dikemas dalam rangkaian terpadu ( Intregated Circuit) dengan menggunakan
kalkulator yang membantu menghitung nilai-nilai tegangan output dan keuntungan pembalik dan
non-pembalik dari penguat operasional. Berikan nilai-nilai resistor, tegangan input, dan tegangan
suplai dan tekan tombol "hitung"

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Penguat Operasional (Op-amp)

Penguat operasional (op-amp) adalah sebuah penguat instan yang bisa langsung dipakai
untuk benyak aplikasi penguatan.Sebuah Op amp biasanya berupa IC (Integrated Circuit).
Pengemasan Op amp dalam IC bermacam-macam, ada yang berisi satu op amp (contoh : 741), dua
op amp (4558, LF356), empat op amp (contoh = LM324, TL084), dll.
Penguat Operasional atau disingkat Op-amp adalah merupakan sutu penguat differensial
berperolehan sangat tinggi yang terkopel DC langsung yang dilengkapi dengan umpan.Oleh
karena itu, penguat operasional lebih banyak digunakan dengan loop tertutup daripada dalam
lingkar terbuka.
a. Sifat-sifat dari sebuah penguat operasional ideal adalah ;
· Resistansi masukan Ri = ¥.
· Resistansi keluaran R0 = 0.
· Perolehan Tegangan Av = - ¥.
· Lebar pita = ¥.
· V0 = 0 kalau V1 = V2 tidak tergantung pada besarnya V1.
· Karakteristiknya tidak tergantung temperatur / suhu.

2.2 Karakteristik Op-amp

Keuntungan dari pemakaian penguat operasional ini adalah karakteristiknya yang


mendekati ideal sehingga dalam merancang rangkaian yang menggunakan penguat ini lebih mudah
dan juga kareana penguat ini bekerja pada tingkatan yang cukup dekat dengan karakteristik
kerjanya secara teoritis.Dari sudut sinyal sebuah penguat operasional mempunyai tiga terminal,
yaitu dua terminal masukan dan satu terminal keluaran.

Karakteristik utama sebuah penguat operasional yang ideal adalah:


a. Impedansi masukan tak terhingga. Penguat yang ideal diharapkan tidak menarik arus masukan,
artinya tidak ada arus yang masuk kedalam terminal 1 maupun 2 (I1 = I2 = 0).
b.Impedansi keluaran sama dengan nol. Terminal 3 merupakan keluaran penguat operasional,
idealnya diharapkan bertindak sebagai terminal keluaran sebuah sumber sumber tegangan ideal.
Tegangan antara terminal 3 dengan ground akan selalu sama dengan A, dimana A adalah faktor
penguatan sebuah penguat operasional.
c.Penguatan loop terbuka tak terhingga. Apabila dioperasikan pada loop terbuka (tidak ada umpan
balik dari keluaran ke masukan), maka sebuah penguat opersaional ideal mempunyai gain
(penguatan) yang besarnya tak terhingga.

3
2.3 Aplikasi dan Rangkaian Dasar Op-amp
Fungsi atau aplikasi rangkaian Op-amp yaitu:
Ø Penguat Membalik (inverting)
Penguat membalik adalah penggunanan op- amp sebagai penguat sinyal dimana sinyal outputnya
berbalik fasa 180 derajat dari sinyal input.Pada penguat ini dimana, masukannya melalui input
membalik pada penguat operasional, dan keluarannya berlawanan fasa dengan masukan.

Ø Penguat tidak Membalik (Non Inverting)


Penguat non inverting ini hampir sama dengan rangkaian inverting hanya perbedaannyaadalah
terletak pada tegangan inputnya dari masukan noninverting. Hasil tegangan output noninverting
lebih dari satu dan selalu positif. Penguat ini dimana, masukannya melalui input tak membalik
(non inverting) pada penguat operasional dan keluarannya sefasa dengan masukan.

Ø Penguat Integrator
Penguat Integrator berfungsi mengintegralkan tagangan input terhadap waktu. Penggunanan
integrator juga sebagai tapis lulus bawah (Low Pass Filter).

Ø Penguat Diferensiator
Differensiator berfungsi mendiferensialkan tagangan input terhadap waktu. Penggunanan
diferensiator juga sebagai tapis lulus atas (High Pass Filter).
Penguat diferensial tersebut menggunakan komponen BJT (Bipolar Junction Transistor) yang
identik / sama persis sebagai penguat. Pada penguat diferensial terdapat dua sinyal masukan (input)
yaitu V1 dan V2. Dalam kondisi ideal, apabila kedua masukan identik (Vid = 0), maka keluaran
Vod = 0. Hal ini disebabkan karena IB1 = IB2 sehingga IC1 = IC2 dan IE1 = IE2.
Karena itu tegangan keluaran (VC1 dan VC2) harganya sama sehingga Vod = 0.
Apabila terdapat perbedaan antara sinyal V1 dan V2, maka Vid = V1 – V2. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya perbedaan antara IB1 dan IB2. Dengan begitu harga IC1 berbeda dengan
IC2, sehingga harga Vod meningkat sesuai sesuai dengan besar penguatan Transistor.
Untuk memperbesar penguatan dapat digunakan dua tingkat penguat diferensial
(cascade).Keluaran penguat diferensial dihubungkan dengan masukan penguat diferensial
tingkatan berikutnya.Dengan begitu besar penguatan total (Ad) adalah hasil kali antara penguatan
penguat diferensial pertama (Vd1) dan penguatan penguat diferensial kedua (Vd2).
Dalam penerapannya, penguat diferensial lebih disukai apabila hanya memiliki satu
keluaran.Jadi yang diguankan adalah tegangan antara satu keluaran dan bumi (ground). Untuk
dapat menghasilkan satu keluaran yang tegangannya terhadap bumi (ground) sama dengan
tegangan antara dua keluaran (Vod), maka salah satu keluaran dari penguat diferensial tingkat
kedua di hubungkan dengan suatu pengikut emitor (emitter follower).
Untuk memperoleh kinerja yang lebih baik, maka keluaran dari pengikut emiter dihubungkan
dengan suatu konfigurasi yang disebut dengan totem-pole.Dengan menggunakan konfigurasi ini,
maka tegangan keluaran X dapat berayun secara positif hingga mendekati harga VCC dan dapat
berayun secara negatif hingga mendekati harga VEE.

4
Apabila seluruh rangkaian telah dihubungkan, maka rengkaian tersebut sudah dapat
dikatakan sebagai penguat operasional (Operational Amplifier (Op Amp).

Ø Komparator (Pembanding)
Comparator adalah penggunaan op amp sebagai pembanding antara tegangan yang masuk pada
input (+) dan input (-).Jika input (+) lebih tinggi dari input (-) maka op amp akan mengeluarkan
tegangan positif dan jika input (-) lebih tinggi dari input (+) maka op amp akan mengeluarkan
tegangan negatif. Dengan demikian op amp dapat dipakai untuk membandingkan dua buah
tegangan yang berbeda.Berikut adalah rangkaian komparator sederhana.

Gambar 2. Komparator Sederhana

Vref di hubungkan ke +V supply, kemudian R1 dan R2 digunakan sebagai pembagi tegangan,


sehingg nilai tegangan yang di referensikan pada masukan + op-amp adalah sebesar :
V = [R1/(R1+R2) ] * Vsupply

Op-amp tersebut akan membandingkan nilai tegangan pada kedua masukannya, apabila
masukan (-) lebih besar dari masukan (+) maka, keluaran op-amp akan menjadi sama dengan –
Vsupply, apabila tegangan masukan (-) lebih kecil dari masukan (+) maka keluaran op-amp akan
menjadi sama dengan + Vsupply.
Jadi dalam hal ini jika Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi –
Vsupply, jika sebaliknya, Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi + Vsupply.
Untuk op-amp yang sesuai untuk di pakai pada rangkaian op-amp untuk komparator biasanya
menggunakan op-amp dengan tipe LM324 yang banyak di pasaran.
Secara umum prinsip kerja rangkaian komparator adalah membandingkan amplitudo dua
buah sinyal, jika +Vin dan −Vin masing-masing menyatakan amplitudo sinyal input tak membalik
dan input membalik, Vo dan Vsat masing-masing menyatakan tegangan output dan tegangan
saturasi, maka prinsip dasar dari komparator adalah
+Vin ≥ −Vin maka Vo = Vsat+
+Vin < −Vin maka Vo = Vsat−
Keterangan:
+Vin = Amplitudo sinyal input tak membalik (V)
−Vin = Amplitudo sinyal input membalik (V)
Vsat+ = Tegangan saturasi + (V)
Vsat− = Tegangan saturasi - (V)
Vo = Tegangan output (V)

Ø Buffer (Penyangga)

5
Buffer adalah rangkaian yang inputnya sama dengan hasil outputnya. Besar nilainya
tergantungdari indikasi dari komponennya, biasanya tidak dipasang alias arus dimaksimalkan
sesuai dengan kemampuan op-ampnya.
Rangkaian buffer adalah rangkaian yang menghasilkan tegangan output sama dengan
tegangan inputnya. Dalam hal ini seperti rangkaian common colektor yaitu berpenguatan = 1.
Fungsi dari rangkaian buffer pada peralatan elektronika adalah sebagai penyangga, dimana prinsip
dasarnya adalah penguat arus tanpa terjadi penguatan tegangan.Rangkaian buffer yang dibangun
dari sebuah operasional amplifier (Op-Amp), dapat dibuat dengan sangat sederhana.Rangkaian
buffer dari Op-Amp menjadi sangat sederhana karena tidak diperlukan komponen tambahan pada
konfigurasi buffer non-inverting. Rangkaian Buffer Dari

Operasional Amplifier (Op-Amp) :


Dengan menghubungkan jalur input inverting ke jalur output operasional amplifier (op-
amp) maka rangkaian buffer pada gambar diatas akan memberikan kemampuan mengalirkan arus
secara maksimal sesuai kemampuan maksimal operasional amplifier (op-amp) mengalirkan arus
output. Dengan metode hubung singkat antara jalur input inverting dan jalur output operasional
amplifier (op-amp) maka diperoleh perhitungan matematis sebagai berikut. V_{out}\approx
V_{in} Sehingga diperoleh nilai penguatan tegangan (Av) sebagai berikut:
Av=\frac{V_{out}}{V_{in}}=1
Dari persamaan diatas terlihat bahwa rangkaian operasional amplifier diatas tidak memiliki
faktor penguatan tegangan (Av = 1) atau tidak terjadi penguatan tegangan. Rangkaian buffer
dengan operasional amplifier (op-amp) seperti terlihat pada gambar diatas menghasilkan
penguatan + 1. Rangkaian ini sangat menguntungkan karena kita dapat memperoleh suatu penguat
dengan hambatan input (impedansi input) yang sangat tinggi (10 – 1012Ω) dan dengan hambatan
output (impedansi output) sangat rendah (10-3 - 10-1Ω), yaitu mendekati kondisi ideal. Rangkaian
buffer ini disebut juga sebagai rangkaian pengikut (follower), suatu bentuk peningkatan dari
penguat pengikut emitor (emitor follower). Sehingga penguat operasional dengan konfigurasi
seperti pada gambar diatas berfungsi sebagai penyangga (buffer) dengan penguatan = 1. Aplikasi
rangkaian buffer baik yang dibuat dari penguat transistor maupun penguat operasional (Op-Amp)
pada umumnya digunakan sebagai stabiliser sinyal.Salah satu aplikasi riil dari rangkaian buffer
adalah pada system transmisi sinyal dengan kabel (system audio outdor).

Ø Penguat Penjumlah (Adder)


Penguat penjumlah merupakan rangkaian penjumlah yang dasarrangkaiannya adalah
rangkaian inverting amplifier dan hasil outputnya adalah dikalikan denganpenguatan seperti pada
rangkaian inverting.Pada dasarnya nilai outputnya adalah jumlah daripenguatan masing masing
dari inverting.Penguat penjumlah berfungsi menjumlahkan level masing masing sinyal input yang
masuk ke op amp. Penggunanan op amp sebagai penjumlah sering dijumpai pada rangkaian mixer
audio.

6
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yg digunakan pada percobaan ini yaitu hanya menggunakan
smartphone yang sudah memiliki atau sudah terinstal aplikasi Op amp calculator yang akan
digunakan sebagai media percobaannya untuk menentukan besar Vout dan Gainnya.

3.2. Gambar Rangkaian


Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan metode Non Inverting Amplifier dan
Inverting Amplifier. Adapun gambar rangkaianya dari percobaan ini yaitu berikut.
a. Gambar rangkaian percobaan untuk non Inverting Amplifier

b. Gambar rangkaian percobaan untuk Inverting Amplifier

7
3.3. Langkah – Langkah Percobaan
1. Sediakan smartphone sebagai media utama dalam melakukan percobaan.
2. Download atau instal aplikasi Op amp Calculator pada smartphone jika belum memiliki
aplikasi ini melalui play store.
3. Jika sudah terdownload, buka aplikasi Op amp Amplifier pada smartphone, kemudian akan
tampil seperti gambar berikut ini.

4. Selanjutnya pilih metode percobaan yang akan dilakukan, misalnya Non Inverting Amplifier
dan Inverting Amplifier.
5. Untuk percobaan pertama, klik bagian Non Inverting Amplifier dan akam muncul tampilan
pada gambar. Silahkan diisi/melengkapi sesuai data percobaan yang ada.

8
6. Setelah semua data dimasukkan, kemudian klik calculate pada bagian kanan bawah dan
diperoleh besar Vout dan Gainnya.
7. Selanjutnya untuk percobaan kedua, klik bagian Inverting Amplifier. Akan muncul tampilan
sebagai berikut. Isi/lengkapi sesuai data percobaan yang ada.

9
8. Setelah dilengkapi seluruh data percobaan, klik bagian calculate pada bagian kanan bawah.
9. Kemudian catat hasil yang diperoleh dari percobaan berupa besar Vout dan Gainnya.
10. Tutup aplikasi Op amp Calculator

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil dan Pembahasan
Setelah dilakukan percobaan menggunakan program aplikasi Op amp Calculator sebagai
media pembelajaran elektronika dasar, diperoleh data hasil percobaan yaitu sebagai berikut.
Gunakan data-data berikut untuk Non Inverting Amplifier dan Inverting Amplifier pada aplikasi
Op amp Calculator.
Nomor 1 :
i) + Vcc = 15 V
ii) – Vcc = - 15 V
iii) Vin =1V
iv) Vout. =
v) Rg = 1 kΩ
vi) Rf = 10 kΩ Resistor Tolerance = 5%
Tentukan berapakah Vout dan faktor penguatan (Gain, G) dari data-data di atas?

11
Jawab :

Jadi, dari percobaan yang telah dilakukan menggunakan aplikasi Op amp Calculator
diperoleh hasil besar Vout dan Gain yang berbeda. Percobaan untuk Non Inverting Amplifier
diperoleh besar Vout nya yaitu 11 V dan Gain nya yaitu 11 (Vout/Vin), sedangkan percobaan
untuk Inverting Amplifier diperoleh besar Vout nya yaitu -10 V dan Gain yaitu -10 (Vout/Vin).

Nomor 2 :
Gunakan data-data berikut untuk Non Inverting Amplifier dan Inverting Amplifier pada aplikasi
Op amp Calculator.
i) + Vcc = 15 V
ii) – Vcc = - 15 V
iii) Vin = 0,5 V
iv) Vout. =
v) Rg = 1 kΩ
vii) Rf = 15 kΩ Resistor Tolerance = 5%
12
Tentukan berapakah Vout dan faktor penguatan (Gain, G) dari data-data di atas?
Jawab :

Jadi, dari percobaan yang telah dilakukan menggunakan aplikasi Op amp Calculator
diperoleh hasil besar Vout dan Gain yang berbeda. Percobaan untuk Non Inverting Amplifier
diperoleh besar Voutnya yaitu 8 V dan Gainnya yaitu 16 (Vout/Vin), sedangkan percobaan untuk
Inverting Amplifier diperoleh besar Voutnya yaitu -7,5 V dan Gainya yaitu -15 (Vout/Vin).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, pada percobaan nomor 1 besar Vout nya sama dengan
besar Gain nya, baik pada percobaan untuk Non Inverting Amplifier maupun pada percobaan
untuk Inverting Amplifier. Sedangkan pada percobaan nomor 2, diperoleh besar Gain nya yaitu
dua kali dari besar Vout nya, baik pada percobaan untuk Non Inverting Amplifier maupun pada
percobaan untuk Inverting Amplifier.

13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Op -Amp adalah suatu penguat gandenganlangsung yang memperkuat sinyal arus searah
(DC) atau tegangan yang berubah-ubah terhadap satuan waktu. Penguatan yang tinggi dilengkapi
dengan umpan balik untuk mengendalikan karakteristiknya secara menyeluruh.
Karakteristik dari Op Amp ideal yakni karekter yangada dan mencapai kondisi teoritis
bukan dalam kondisi praktis. Tetapi para pembuat Op Amp berusaha untuk membuat Op Amp
yang memiliki karakteristik mendekati kondisi-kondisi di atas. Karakteristik kondisi-kondisi ideal
dari Op Amp, yakni:PenguatanTegangan Lingkar Terbuka ; Keluaran Tegangan Ofset ; Hambatan
Masukan ; Hambatan Keluaran ; Lebar Pita ; Waktu Tanggapan ; Karakteristik Terhadap
Suhu.Secara teoritis Op-Amp adalah penguat yang mempunyai sifat-sifat penguat ideal
.Hukum rangkaian listrik yang terdapat di dalam Op=Amp, yakni: Differensiator;
Integrator; Differensial; Penguat ; PembandingComparator; Subtractor/ Pengurang; Penjumlah;
Buffer; Invertingdan Noninvertin

14
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Penguat operasional. http://www.netzero.com. <diakses pada tanggal 18 februari


2014>
Anonim. 2013. Dasar penguat operasional.http://www.scribd.com. <diakses pada tanggal 18
februari 2014>
Duldobah Si.2013. Dasar penguat operasional.http://siduldobah.blogspot.com. <diakses pada
tanggal 18 februari 2014>

15

Anda mungkin juga menyukai