Aplikasi Antrian Online BPJS Dalam Menin

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

APLIKASI ANTRIAN ONLINE BPJS DALAM

MENINGKATKAN PELAYANAN MASYARAKAT


Tulus Hadianto1
(1)Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Univeristas Mercu Buana, Meruya, Jakarta, Indonesia
Tel: +6285289434343, E-mail: [email protected]
Dosen : DR.Ir Iwan Krisnadi MBA

Abstrak
BPJS merupakan satu program pemerintah yang dicanangkan mulai 1 Januari 2014, BPJS ini
memfasilitasi masyrakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di semua fasilitas kesehatan yang
berkerja sama dengan pihak BPJS termasuk salah satunya di Rumah sakit. Dalam memberikan
pelayanan kesehatan di tuntut untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pasien BPJS agar
terciptanya pola pelayanan yang baik dan bermuara pada kepuasan masyarakat.
Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif-kuantitatif. Penelitian ini mengambil sampel 20
orang dari tiap Rumah sakit diambil sampel 5 rumah sakit sehingga total 100 orang menggunakan
teknik Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis statistik deskriptif.
Hasil yang diharapkan adalah mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan BPJS
dengan Tujuan Khusus yaitu :
1. Mendiskripsikan kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan di 5 sampel rumah sakit di jakarta.
2. Mencari solusi dari prosedur dan aplikasi sebagai usulan analisa sehingga diharapkan
pelayanan BPJS terhadap masyarakat menjadi lebih baik.

Kata Kunci: BPJS, Pelayanan Kesehatan, Kepuasan Masyarakat, Survei kepuasan masyarakat, Solusi
sebagai usulan analisa SIstem BPJS.

1. Pendahuluan 2004 berisi tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional,


Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) BPJS merupakan badan hukum nirlaba dan Undang-
merupakan lembaga penyelenggara jaminan sosial Undang Nomor 24 Tahun 2011 berisi tentang BPJS
sehingga dengan adanya jaminan sosial, risiko dibagi menjadi 2 yaitu :
keuangan yang dihadapi seseorang,baik itu karena 1. BPJS Kesehatan.
memasuki usia produktif, mengalami sakit, mengalami 2. BPJS Ketenagakerjaan.
kecelakaan, dan bahkan kematian, akan diambil alih BPJS bertanggung-jawab langsung kepada P
oleh lembaga yang menyelenggarakan jaminan sosial. residen, BPJS berwenang menagih iuran,
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas menempatkan dana, melakukan pengawasan dan
pelayanan kesehatan diharapkan dapat memberikan pemeriksaan atas kepatuhan Peserta dan pemberi
pelayanan yang efektif, efisien, dan dituntut untuk kerja. Kepuasan pelanggan adalah indikator utama dari
memberikan informasi kesehatan yang tepat dalam standar suatu fasilitas kesehatan dan merupakan suatu
pelayanan kesehatan dan menghasilkan data yang ukuran mutu pelayanan kepuasan pelanggan yang
akurat . Di dalam penyelenggaraan pelayanan publik, rendah akan berdampak terhadap jumlah kunjungan
masih banyak dijumpai kekurangan, sehingga yang akan mempengaruhi provitabilitas fasilitas
mempengaruhi kualitas pelayanan kepada masyarakat . kesehatan tersebut, sedangkan sikap karyawan
Jika kondisi seperti ini tidak direspon, maka akan terhadap pelanggan juga akan berdampak terhadap
menimbulkan citra yang kurang baik terhadap rumah kepuasan pelanggan dimana kebutuhan pelanggan dari
sakit sendiri . waktu ke waktu akan meningkat, begitu pula
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS tuntutannya akan mutu pelayanan yang diberikan.
merupakan lembaga yang dibentuk untuk Sistem antrian umumnya dijumpai di dunia
menyelenggarakan Program Jaminan Sosial di perbankan, kasir, pembelian tiket kereta dan lain
Indonesia menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun sebagainya [2]. Sistem tersebut merupakan
kolaborasi dari komputer yang dilengkapi dengan namun yang akan menjadi sampel dari populasi
perangkat lunak antrian, dengan tampilan monitor penelitia ini adalah pasien yang menggunakan
komputer (atau LCD monitor / plasma / LCD BPJS mandiri sebagai akses untuk mendapatkan
Projector) yang digantung di dinding. Menampilkan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh terhitung
nomor antrian dan nomor loket yang dituju di Mulai 1 Januari 2016 - 1 Meil 2016, dengan target
layar monitor. Menggunakan kartu antrian dengan jumlah 100 orang sebagai popolasi. Dengan catatan
barcode atau menggunakan mini printer. Dengan fitur jumlah populasi sampai tangal 1 Mei 2016. Adapun
dan kompleksitas hardware tersebut, mesin antrian sampel yang digunakan oleh peneliti berjumlah 100
menjadi suatu sistem yang mahal. orsng menggunakan perhitungan rumus slovin dengan
Di sisi lain, kecanggihan mobile phone hingga margin error 10%.
saat ini sangat berembang pesat. Sebuah mobile
phone terbaru saat ini memiliki fitur setara dengan 2.2 Teori Antrian
komputer. Salah satu mobile phone canggih tersebut Bagi organisasi atau perusahaan, manajemen
adalah android mobile phone. Setiap ponsel operasi pelayanan terhadap pelanggan sangat
android pasti memiliki fitur standar seperti kamera, diperlukan, yaitu penanganan antrian pelanggan.
koneksi bluetooth, koneksi wifi, koneksi internet, Antrian atau queue adalah suatu kondisi dimana
GPS, dan layar sentuh. Ponsel ini juga dirancang terdapat sederatan orang ataupun benda yang
untuk menerima aplikasi dari pihak ke-tiga. Ini menunggu untuk suatu hal. Antrian merupakan
berarti dapat dikembangkan banyak aplikasi “studi matematika mengenai sebuah urutan tunggu
tambahan pada ponsel android sesuai dengan atau (antrian) yang menjelaskan bagaimana sebuah
kebutuhan pengguna [3]. elemen dilayani di posisi antrian paling depan,
Penulis merasa perlu mengkaji tingkat kepuasan bagaimana proses menunggu sebuah elemen di
masyarakat dan permasalahan antrian pelayanan BPJS tengah-tengah antrian, dan bagaimana proses
di Rumah sakit sebagai suatu permasalahan sehingga pemasukkan elemen baru kedalam antrian” [2].
mengurangi waktu yang terbuang tanpa adanya Antrian terjadi karena adanya kondisi tunggu
aktivitas dan menciptakan sinergi dan pelayanan BPJS terhadap satu layanan tertentu. Umumnya orang
semakin meningkat. yang datang pertama akan lebih dulu dilayani,
setidaknya pelayanan kepada customer dilakukan
2. Telaah Pustaka sesuai urutan antrian. Barisan orang yang berdiri
2.1 Survei Kepuasan Pelanggan BPJS mengantri untuk dilayani di kasir, teller bank,
Kegiatan penelitian ini menggunakan ataupun bagian pembelian tiket maupun customer
peneltian Metode Deskriptif karena peneliti yang duduk di ruang tunggu. Metode konvensional
menginginkan hasil yang mampu mengetahui tentang dengan melakukan pencatatan pendaftaran atau
tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan registrasi pelanggan, tumpukan kartu registrasi
kesehatan pasien BPJS di 5 buah Rumah Sakit bukanlah cara yang efektif untuk menangani
Pemerintah di Jakarta. Sedangkan deskriptif sendiri antrian pelanggan. Karena memungkinkan terjadi
Menurut Sugiyono [10] adalah: “Metode yang yang kesalahan dalam penomoran.
digunakan peneliti yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri 2.3 Layanan Rumah Sakit
ataupun lebih (berdiri sendiri) dengan tidak Rumah Sakit adalah salah satu penyedia jasa
membuat perbandingan variabel yang ada dengan layanan kesehatan masyarakat. Merujuk pada
sampel yang lain dan tidak mencari hubungan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman
variabel yang ada dengan variabel yang lain”. Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan
Untuk metode penelitian, peneliti Masyarakat di Rumah Sakit [1], diketahui bahwa
menggunakan metode kuantitatif, dimana peneliti Rumah Sakit adalah unit pelaksana teknis dinas
ingin mendapatkan gambaran dan mampu kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menjelaskan tentang pelayanan kesehatan pasien menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
BPJS di 5 Rumah Sakit Pemerintah di Jakarta. Suatu wilayah.
penelitian tradisional, karena dianggap sudah cukup
lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai 2.4 Sistem Operasi Android
metode untuk penelitian dimana data dalam penelitian Sistem operasi melakukan manajemen
biasanya berupa angka-angka dan analisis sumberdaya yang ada pada suatu perangkat keras
menggunakan statistic [10]. sehingga user dapat bekerja dengan aplikasi yang
Populasi dalam penelitian ini adalah subyek diberikan dalam komputer. Salah satu sistem operasi
yakni seluruh pasien rawat inap yang menerima untuk perangkat mobile yang paling banyak digunakan
pelayanan di 5 Rumah Sakit Pemerintah Jakarta, saat ini yaitu sistem operasi Android [6]. Google
mengembangkan sistem operasi android mobile
berbasis linux yang mana didesain khusus untuk
instalasi pada smartphone dan computer tablet [7].
Pengembangan aplikasi pada platform android
dilakukan melalui Android SDK.
Arsitektur android terdiri dari 5 layer seperti
yang ditunjukkan pada gambar 1. Kelima layer Gambar 3. single channel multi server
tersebut yaitu layer applikasi, layer framework
aplikasi, library, android runtime, dan kernel linux [8].

Gambar 4. multi channel single server

Gambar 1. Arsitektur Android [8]

3. Metode Penulisan
Analisa sistem kepuasan dengan teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner, Gambar 5. multi channel, multi server
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisisis data
dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis Saat ini, penanganan layanan antrian dilakukan
statistik deskriptif dengan random sampling. dengan memanfaatkan kemampuan computer based
Sedangkan untuk survei sistem prosedur yang berjalan sistem (CBS) yaitu "queuing sistem". Sebuah
saat ini dilakukan wawancara dari pihak manajemen komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak
rumah sakit dan manajemen BPJS. antrian yang selanjutnya menampilkan nomor antrian
Analisa Manajemen yang dipakai untuk pada suatu monitor untuk menunjukkan antrian
menganalisa sistem Manajemen BPJS dengan sistim terakhir (current queue) dari layanan yang berjalan.
Blue Ocean Strategy. Sehingga akan didapatkan faktor Untuk layanan rawat jalan, pola antrian pasien
kekuatan pencapaian manajemen yang lebih baik. masih dilakukan dengan metode konvensional, yaitu
Sedangkan dalam teori mengenai antrian terdapat 3 pasien datang mendaftar dan mengambil kartu dan
desain sistem antrian yaitu [4][5]: menumpuk kartu registrasi. Metode seperti ini
1. Single channel single server memungkinkan kartu menjadi terselip. Selain itu,
2. Single channel multi server. penumpukan kartu yang tidak benar dapat
3. Multi channel single server. mengakibatkan urutan menjadi tidak sesuai dengan
4. Multi channel, multi server. urutan yang seharusnya. Pasien yang datang lebih
akhir dimungkinkan untuk dapat dilayani lebih awal
Berikut masing-masing desain sistem antrian : dari pasien yang sudah lama menunggu.
Karena berbasis open source, maka
memungkinkan banyak developer untuk melakukan
pengembangan sistem sesuai dengan kebutuhan user
[3]. Pengembangan aplikasi untuk platform android
dibangun dalam bahasa pemrograman java yang
Gambar 2. single channel single server merupakan programming language yang cukup
populer. Pada dasarnya, biaya pengembangan
aplikasi berbasis android adalah bebas biaya (free),
hanya saat aplikasi yang sudah dibuat ingin
dipublikasikan ke android market maka dikenai biaya
[3]. Selain itu sistem operasi android juga
kompatibel untuk berbagai mobile phone
dibandingkan dengan sistem operasi perangkat mobile
lainnya [9].

4. Analisis dan Sintesis


4.1. Uji Instrumen.
Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan
Pasien Pemegang kartu Jaminan BPJS di rumah
sakit (Studi Kasus 5 Rumah sakit Jakarta)” ini
menggunakan metode pengumpulan data berupa
kuesioner dengan responden berjumlah 45 orang dari
pasien pemegang kartu BPJS Mandiri yang pernah
menjalani rawat inap di Puskesmas Kecamatan
Bungah Kabupaten Gresik. Sebagai sumber data
utama (primer) dalam penelitian ini maka Kuesioner
harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih
dahulu, agar dapat diketahui tingkat kevalidan dan
kehandalan masing-masing instrumen sebagai alat
ukur variable. Pada pengujian validitas inipeneliti
menggunakan perhitungan statistik menggunakan alat
bantu program SPSS for windows versi 16. Butir
pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang
merupakan nilai dari Corrected Item-Total
Correlation> dari r-tabel (Nugroho, 2005).

Hasil analisis tersebut menunjukkan ke-22


butir pertanyaan semuanya dapat digunakan karena
r-hitung lebih besar (<) dari 0,344 sehingga dapat
dikatakan memenuhi syarat validitas. Maka
penelitian ini akan menggunakan 9 atau semua
instrumen pertanyaan yang telah dinyatakan valid.
Selanjutnya peneliti melakuakan uji Reliabilitas
menggunakan bantuan program SPSS Ver.16 untuk
memngetahui apakah suatu instrument alat
pengukur dapat di percaya untuk mendapatkan
hasil yang valid. Pada program SPSS metode yang
digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas
suatu konstruk variabel dilakukan dengan metode
Cronbach Alpha.
Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki
nilai Cronbach Alpha’s lebih besar dari
0,60.berdasarkan otput SPSS tersebut menunjukkan
tabel Reliability Statistic pada SPSS versi 16, yang
terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha dari
instrument kuisioner milik peneliti menunjukkan puas. Hal tersebut menandakan penilaian pasien
angka sebesar 0,860 dari 22 item pernyataan. Jadi yang pernah menjalani atau menerima
dapat disimpulkan bahwa kriteria data reliable yang pelayanan di rumah sakit melalui kuesioner
di ungkapkan di atas terpenuhi dengan pembukitan yang telah disebarkan ketika penggalian data,
bahwa Cronbach’s Alpha yang sebesar 0,860 > 0,60. bahwa dalam hal ini pasien mendapatkan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk kemudahan dalam hal administrasi dan teknis di
pertanyaan yang merupakan dimensi variabel puskesmas kecamatan bungah telah dilayani
kepuasan adalah reliabel. oleh petugas dengan sangat baik. Oleh karena
itu, indikator persyaratan pelayanan rawat inap
4.2. Hasil Penelitian. di rumah sakit jakarta dinyatakan sangat
Dalam penelitian kali ini skor dari isian memuaskan.
pernyataan responden berdasarkan indikator-indikator 2. Prosedur Indikator prosedur dalam kepuasan
dari kepuasanmasyarakat yang tercantum dalam masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
keputuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara pasien pemagang kartu jaminan BPJS di
dan reformasi Birokrasi No 16 tahun 2014. Ada 9 rumah sakit Jakarta prosentase sebesar 81,2 %
indikator yakni: Persyaratan, Prosedur, Waktu dengan kriteria penilaian sangat puas. Hal
Pelayanan, Biaya / Tarif, Produk Spesifikasi jenis tersebut menandakan penilaian pasien yang
pelayanan, Kompetensi pelaksana, Perilaku pernah menjalani atau menerima pelayanan
Pelaksana, Maklumat Pelayanan serta Penanganan rawat inap di puskesmas bungah melalui
pengaduan, Saran dan Masukan. Adapun hasil kuesioner yang telah disebarkan ketika peneliti
penelitan sebagi berikut: melakukan penggalian data di lapangan, bahwa
dalam hal ini pasien mendapatkan kejelasan
dalam prosedur pelayanan di puskesmas
kecamatan bungah telah di layani oleh
petugas dengan sangat baik. Oleh karena itu,
indikator prosedur pelayanan rawat inap di
puskesmas Kecamatan Bungah kabupaten Gresik
dinyatakan sangat memuaskan
3. Waktu Pelayanan, Indikator waktu pelayanan
dalam kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan pasien pemagang kartu jaminan BPJS
di rumah sakita Jakarta prosentase sebesar 80,4
% dengan kriteria penilaian puas. Hal tersebut
menandakan penilaian pasien yang pernah
menjalani atau menerima pelayanan rumah
sakit melalui kuesioner yang telah disebarkan
ketika peneliti melakukan penggalian data di
lapangan, bahwa dalam hal ini pasien
mendapatkan kejelasan dalam waktu pelayanan
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui di rumah sakit Jakarta telah di layani oleh
bahwa nilai prosentase skor jawaban variabel petugas dengan sangat baik. Oleh karena itu,
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan indikator waktu pelayanan rumah sakit Jakarta
pasien pemagang kartu jaminan BPJS di unit ini dinyatakan puas.
pelayanan teknis kesehatan puskesmas Kecamatan 4. Biaya/Tarif, Indikator biaya/tarif pelayanan
Bungah Kabupaten Gresik studi kasus di inslatalasi dalam kepuasan masyarakat terhadap
rawat inap puskesmas sebesar 82,95% dan termasuk pelayanan kesehatan pasien pemagang kartu
dalam kategori Sangat Puas. Jadi, secara jaminan BPJS di unit pelayanan teknis
keseluruhan dapat dikatakan bahwa pelayanan kesehatan puskesmas Kecamatan Bungah
kesehatan pasien pemagang kartu jaminan BPJS di Kabupaten Gresik studi kasus di inslatalasi
5 rumah sakit jakarta suddah berjalan dengan baik dan rawat inap puskesmas prosentase sebesar 88,4
efektif..adapun penjelasannya sebagi berikut: % dengan kriteria penilaian Sangat Puas. Hal
1. Persyaratan Indikator persyaratan dalam tersebut menandakan penilaian pasien yang
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pernah menjalani atau menerima pelayanan
kesehatan pasien pemagang kartu jaminan rawat inap di puskesmas bungah melalui
BPJS di rumah sakit Jakarta dengan prosentase kuesioner yang telah disebarkan ketika peneliti
sebesar 83, 4 % dengan kriteria penilaian sangat melakukan penggalian data di lapangan, bahwa
dalam hal ini pasien mendapatkan Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik studi
keterjangkauan biaya/tarif pelayanan di kasus di inslatalasi rawat inap puskesmas
puskesmas kecamatan bungah dan di layani oleh prosentase sebesar 89,3 % dengan kriteria
petugas dengan sangat baik. Oleh karena itu, penilaian Sangat Puas. Hal tersebut
indikator biaya/tarif pelayanan rawat inap di menandakan penilaian pasien yang pernah
puskesmas Kecamatan Bungah kabupaten menjalani atau menerima pelayanan rawat
Gresik dinyatakan Sangat Puas. inap di puskesmas bungah melalui kuesioner
5. Produk Spesifikasi, Jenis Pelayanan Indikator yang telah disebarkan ketika peneliti
produk spesifikasi jenis pelayanan dalam melakukan penggalian data di lapangan,
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan bahwa dalam hal ini pasien mennerima
kesehatan pasien pemagang kartu jaminan pelayanan yang baik dari pelaksana pelayanan
BPJS di unit pelayanan teknis kesehatan dengan perilaku yang baik di puskesmas
puskesmas Kecamatan Bungah Kabupaten kecamatan bungah dan mendapat layanan oleh
Gresik studi kasus di inslatalasi rawat inap petugas dengan sangat baik. Oleh karena itu,
puskesmas prosentase sebesar 80,4 % dengan indikator perilaku pelaksana pelayanan rawat
kriteria penilaian Puas. Hal tersebut menandakan inap di puskesmas Kecamatan Bungah
penilaian pasien yang pernah menjalani atau kabupaten Gresik dinyatakan Sangat Puas.
menerima pelayanan rawat inap di puskesmas 8. Maklumat Pelayanan, Indikator maklumat
bungah melalui kuesioner yang telah pelayanan dalam kepuasan masyarakat
disebarkan ketika peneliti melakukan terhadap pelayanan kesehatan pasien
penggalian data di lapangan, bahwa dalam hal pemagang kartu jaminan BPJS di unit
ini pasien mendapatkan kejelasan tentang Produk pelayanan teknis kesehatan puskesmas
Spesifikasi Jenis Pelayanan pelayanan yang Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik studi
diterima di puskesmas kecamatan bungah dan kasus di inslatalasi rawat inap puskesmas
di layani oleh petugas dengan sangat baik. prosentase sebesar 79,4 % dengan kriteria
Oleh karena itu, indikator Produk Spesifikasi penilaian Puas. Hal tersebut menandakan
Jenis Pelayanan rawat inap di puskesmas penilaian pasien yang pernah menjalani atau
Kecamatan Bungah kabupaten Gresik dinyatakan menerima pelayanan rawat inap di puskesmas
Puas. bungah melalui kuesioner yang telah
6. Kompetensi Pelaksana, Indikator kompetensi disebarkan ketika peneliti melakukan
pelaksana pelayanan dalam kepuasan penggalian data di lapangan, bahwa dalam hal
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ini pasien mendapatkan kejelasan tentang
pasien pemagang kartu jaminan BPJS di unit maklumat pelayanan yang diterima di puskesmas
pelayanan teknis kesehatan puskesmas kecamatan bungah dan di layani oleh petugas
Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik studi dengan sangat baik. Oleh karena itu, indikator
kasus di inslatalasi rawat inap puskesmas Maklumat Pelayanan rawat inap di rumah
prosentase sebesar 81,4 % dengan kriteria sakit jakarta dinyatakan Puas.
penilaian Sangat Puas. Hal tersebut 9. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
menandakan penilaian pasien yang pernah Indikator penanganan pengaduan, saran, dan
menjalani atau menerima pelayanan rawat masukan dalam kepuasan masyarakat terhadap
inap di puskesmas bungah melalui kuesioner pelayanan kesehatan pasien pemagang kartu
yang telah disebarkan ketika peneliti jaminan BPJS di unit pelayanan teknis kesehatan
melakukan penggalian data di lapangan, bahwa puskesmas Kecamatan Bungah Kabupaten
dalam hal ini pasien mendapatkan pelayanan Gresik studi kasus di inslatalasi rawat inap
yang baik dari pelaksana pelayanan yang puskesmas prosentase sebesar82,2 % dengan
kompeten di puskesmas kecamatan bungah kriteria penilaian Sangat Puas. Hal tersebut
dan mendapat layanan oleh petugas dengan menandakan penilaian pasien yang pernah
sangat baik. Oleh karena itu, indikator menjalani atau menerima pelayanan rawat
kompetensi pelaksana pelayanan rawat inap di inap di puskesmas bungah melalui kuesioner
puskesmas Kecamatan Bungah kabupaten yang telah disebarkan ketika peneliti
Gresik dinyatakan Sangat Puas. melakukan penggalian data di lapangan,
7. Perilaku Pelaksana, Indikator perilaku bahwa dalam hal ini pasien mendapatkan
pelaksana pelayanan dalam kepuasan keterbukaan tentang penanganan pengaduan,
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan saran dan masukan pelayanan dari pelaksana
pasien pemagang kartu jaminan BPJS di unit pelayanan dengan perilaku yang baik di
pelayanan teknis kesehatan puskesmas puskesmas kecamatan bungah dan mendapat
layanan oleh petugas dengan sangat baik. sedang dilayani. Hal ini akan memudahkan pasien
Oleh karena itu, indikator Penanganan yang sedang menjalankan aktifitas lain bisa tetap
Pengaduan, Saran, dan Masukan pelayanan mengerjakan aktifitasnya dan setelah nomor antri
rawat inap di puskesmas Kecamatan Bungah berselisih dekat dekat dengan nomor antri yang
kabupaten Gresik dinyatakan Sangat Puas. dilayani makasecepatnya pasien mendatangi Rumah
sakit sehingga waktu menjadi efisien dan tidak
4.3. Sistem Antri Online. terbuang percuma.
Sistem Antri Online yang diusulkan Pada saat giliran pasien tiba, layar LCD akan
mengadopsi desain sistem antrian multi channel menampilkan nomor antrian pasien dan pada android
single server yaitu dalam satu multimedia queueing pasien akan muncul notifikasi kalau akan dilayani
sistem akan diberikan beberapa layanan. Desain customer service. Metode ini diharapkan mampu
arsitektur dari multimedia queueing sistem Rumah menyelesaikan masalah kartu registrasi terselip.
Sakit disajikan dalam gambar 6.
5. Kesimpulan dan Saran
Penelti menarik kesimpulan bahwa Kepuasan
Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Pasien
Pemegang kartu Jaminan BPJS di Unit Pelayanan
Teknis Kesehatan Puskesmas Kecamatan Bungah
Kabupaten Gresik (Studi Kasusu Di Instalasi Rawat
Inap Puskesmas) dinyatakan sangat memuaskan. Hal
tersebut dapat dilihat dari pengolahan data bahwa
Gambar 6. Desain Sistem Antrian Rumah Sakit nilai persentase variabel kepuasan masyarakat adalah
sebesar 82,92%. Hal tersebut termasuk di dalam
Sistem yang dibangun pada penelitian ini kelas interval 83% - 100% dengan kategori sangat
terfokus pada pemanfaatan koneksi data yang memuaskan. Adapun indikator dalam variable
terdapat pada device android. penelitian kali ini, peneliti menggunakan satu
Pada Sistem Antri Online yang diusulkan variabel tunggal yaitu variabel kepuasan masyarakat,
disajikan dalam gambar 7 dibawah ini. Setiap pasien untuk mengukur kepuasan masyarakat terdapat
Rumah Sakit yang datang dapat memilih Nama sembilan indikator kepuasan masyarakat yang
Rumah Sakit, layanan yang diinginkan (Poli) dan tercantum dalam keputuan Menteri Pendayagunaan
menscan barcode id BPJS atau input manual Nomor Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi No 16
ID BPJS di Ticketing Box dan akan muncul tiket tahun 2014. prosedur memperoleh persentase
nomor antrian akan muncul dari printer di ticketing sebesar 83,4%, persyaratan 81,2%, waktu
box. pelayanan 80,4%, biaya/tarif 88,4%, produk
spesifikasi jenis pelayanan 80,4%, kompetensi
pelaksana 81,4%, perilaku pelaksana 89,3%,
maklumat pelayanan 79,4%, penanganan pengaduan,
saran dan masukan 82,2%. Dalam hasil yang telah
dipaparkan terdapat indikator terendah yaitu pada
indikator maklumat pelayanan yakni sebesar 79,4%
sementara persentase tertinggi sebesar 89,3% pada
indikator perilaku pelaksana.
Konsep sistem antrian yang dibangun adalah
multi channel single server yaitu dalam satu
multimedia queueing sistem. Desain framework
Gambar 7. Sistem Antri Online BPJS di Rumah Sakit multimedia queueing sistem berbasis android telah
diuji coba prototype-nya. Metode konvensional
Sistem Antri Online ini tetap mengeluarkan tiket layanan antrian Rumah Sakit digantikan dengan
nomor antri sehingga apabila pasien tertinggal antrian berbasis android. Biaya implementasi sistem
handphone atau tidak mempunyai handphone android antrian ini juga relatif lebih murah dibandingkan
tetap dapat terlayani dengan baik. dengan perangkat sistem antrian komputer.
Setiap ada pasien yang dilayani maka di layar Cara kerja framework ini cukup sederhana,
android pasien akan muncul notifikasi nomor antri pasien mengambil nomor antrian sesuai layanan
yang sedang dilayani sehingga pasien yang antri akan tujuan pada android tablet yang disediakan. Sistem
mengetahui perkembangan setiap nomor antri yang akan menyimpan data antrian kemudian
menampilkannya dalam layar. Bagian pelayanan
registrasi pasien (Customer Service) dapat
mengetahui data antrian yang berjalan, dan
manajemen dapat memperoleh informasi periodik
mengenai jumlah pasien yang dapat dilayani
Rumah Sakit tiap harinya.
Metode ini menyelesaikan problem sistem antri :
1. Kartu registrasi terselip.
2. Pemanfataan waktu yang efektif bagi peserta BPJS.
3. Kesinambungan sistem antara sistem BPJS dan
sistem internal Rumah sakit (bridging aplikasi).
Desain framework ini sangat terbuka untuk
dilakukan penambahan layanan yang lain, sesuai
dengan yang terdapat pada Rumah Sakit yang akan
menerapkan framework dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] KepMenKes RI, “Keputusan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat,” 2004.
[2] G. H. Halim and S. Teknik, “Teori Antrian (
Queueing Theory ),” in Makalah II2092
Probabilitas dan Statistik – Sem. I Tahun
2010/2011, 2011, pp. 1–7.
[3] E. Maasalmi and P. Pitkänen, “Comparing
Google ’ s Android and Apple ’ s iOS
Mobile Software Development Environments,”
2011.
[4] I. A. Wahid, “Teori Antrian.” pp. 1–13, 2007.
[5] L. F. S, “Tingkat Pelayanan Teller Dengan
Teori Antrian Pada Bank Negara Indonesia
( Persero ) Tbk Kantor Layanan Cinere .,”
2009.
[6] Kang Didno, “Macam-macam Sistem Operasi
Pada Smartphone,” didno76.com, 2013.
[Online].
url:http://www.didno76.com/2013/04/macam-
macam-sistem-operasi-pada.html.
[7] R. Singh, “An Overview of Android Operating
System and Its Security Features,” Eng. Res.
Appl., vol. 4, no. 2, pp. 519–521, 2014.
[8] C. Maia, L. Nogueira, and L. Pinho,
“Evaluating android os for embedded real-time
systems,” Publ. Proc. 6th Int. Work. Oper. Syst.
Platforms Embed. Real-Time Appl. Brussels,
Belgium, pp. 63–70, 2010.
[9] S. Jais, “Kelebihan Dan Kekurangan Sistem
Operasi Android,” blog.ugm.ac.id, 2012.
[10] Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D”, Alfabeta, Bandung. 2011

Anda mungkin juga menyukai